lika

@arlertdisney on twitter

9

Sesampainya mereka di villa, semua sudah berkumpul. Kini waktunya mereka menceritakan kejadian yang dialami masing – masing.

Setelah Semi menceritakan tentang villa angker tersebut, Kuroo pun menyadari bahwa sosok Kenma yang ia temui di villa angker itu bukanlah Kenma. Melainkan penghuni yang menyerupai wujud Kenma. Lalu, bagaimana dengan kontak seseorang yang ia chat tadi?

Kuroo masih bingung. Dari 2 hari yang lalu, Kenma masih saja belum ditemukan. Namun, baru saja ia menghubungi Kenma dan ada respon balas darinya.

“Barusan gua chat nomor si Kenma, terus dia bales”

Kuroo pun menunjukkan percakapannya di chatnya dengan Kenma. Yang lain terlihat bingung, karena selama Kenma hilang, handphone nya dipegang oleh Kuroo. Apakah mungkin dia punya handphone baru?

Mereka mencoba menghubungi nomor itu kembali untuk mencari keberadaan Kenma. Tetapi sulit sekali, pengguna nomor tersebut tidak ada yang mengenali satu pun dari mereka. Dan ia tidak mau memberi tahu siapa dirinya dan dimana dia berada.

Dan misi mencari pun dimulai. Mereka mencari data pemilik nomor tersebut sampai lokasinya saat ini. Dari hasil yang mereka cari, pemilik nomor tersebut bernama Kenma Kozume.

Setelah menggali dalam, mereka hanya dibuat penasaran dengan satu hal. Mengapa Kenma tidak mengenal Kuroo? Mungkin saja ia lupa ingatan. Mereka bergegas ke tempat dimana lokasi nomor itu berada.

Tiba di perjalanan, mereka dikagetkan oleh titik lokasi tersebut. Ya, mereka dibawa ke villa angker yang mereka tempati waktu itu. Dengan rasa plin-plan, mereka memutuskan untuk masuk ke dalam villa itu dan mencari dari ruangan ke ruangan.

Tiba ketika di dalam, Akaashi menyadari satu hal. Kamar keenam. Kamar yang sama sekali tidak di tiduri oleh mereka selama menginap di villa itu.

“Eh guys, kalian ga ada yang tidur di kamar ini dari kemarin kan?” tanya Akaashi.

“Enggak” jawab yang lain.

Akaashi merasa ada sesuatu yang aneh di kamar itu. Ia berinisiatif membukanya. Tetapi, pintunya terkunci dan susah dibuka.

Semakin yakin bahwa ada yang janggal. Akaashi memutuskan untuk mendobrak pintu tersebut, dibantu oleh Bokuto dan Kuroo.

“BRUKKK”

Akhirnya pintu itu terbuka. Dan mereka dikagetkan oleh sesosok remaja di ruangan kosong tersebut. Remaja itu adalah Kenma Kozume.

“KENMA!” Kuroo terkaget.

Betapa kagetnya Kuroo, Bokuto dan Akaashi melihat Kenma dengan kondisi yang tidak normal. Tubuhnya yang lebih kurus dari biasanya seperti tidak makan berhari-hari. Ditambah dengan kondisi setengah sadar.

“DIA MASI IDUP”

“Bawa ke RS cepetan, dia udah lemah banget ini” usul Akaashi.

“Oke oke. Bok, lu temenin gua. Akaashi lo kabarin yang lain”

Kuroo dan Bokuto bergegas membawa Kenma ke rumah sakit terdekat. Akaashi segera memberi kabar kepada semua temannya untuk berkumpul dan kembali.

TW // ghost , suicide , blood , scars

Semi dan yang lainnya masih menunggu di tempat kejadian. Ketika mereka menunggu, Ushijima datang bersama seorang wanita. Wanita itu sangat mirip dengan wanita yang mengantar mereka ke villa.

“Aaah, Semi. Akhirnya ketemu,”

“Hahaha iya. Loh, mbaknya yang anter saya ke villa waktu itu kan?” tanya Semi.

“Saya mas? Maaf kayaknya bukan, saya belum ketemu pengunjung akhir akhir ini.” jawab Kiyoko Shimizu, sosok wanita yang mirip dengan yang mengantar mereka.

“Mbak namanya Shimizu kan?”

“Iya benar, Mas.”

“Sudah, jangan ribut dulu. Biar nanti diceritakan sama kerabat papah saya. Sekarang kalian bisa ikut saya?”

“Oohh bisa bisa, ayok gaes!”

Semi mengajak teman temannya ikut bersama Ushijima ke suatu tempat. Ushijima menjelaskan hal yang dialami Semi dan teman temannya ketika perjalanan.

“Saya akan antar kalian ke rumah sesepuh kami, nanti kalian ceritakan saja kepada dia.”

“Oke oke.”

Sesampainya di tempat. Mereka menuju ke sebuah rumah tua yang terlihat tidak berpenghuni. Namun, rumah itu ditempati oleh kakek tua yang terkenal di daerahnya. Dan ialah sesepuh disana, Pak Washijo.

“Assalamualaikum pak, ini saya bawa teman saya. Mereka habis kena kasus yang sama.”

“Ohh anak muda, ayo masuk sini. Mau minum apa dek?”

“Ehh ga usah pak ngerepotin” tambah Semi dengan sopan.

“Kalian ini kenapa toh, ada kejadian apa.”

Semi menceritakan semua kejadian yang ia dan teman temannya alami secara rinci.

“Walahh, ini lagi toh.”

“Iya pak, mereka baru aja dapat kasus teman mereka meninggal.” tambah Ushijima.

“Innalilahi, saya turut berduka ya,”

“Makasih pak.” ujar Semi dan yang lainnya.

Pak Washijo pun menceritakan hal apa yang terjadi pada mereka.

“Jadi gini dik adik, Kalian itu kena hipnotis.”

“Hipnotis gimana?” tanya Akaashi.

“Kalian ini sepertinya salah alamat, lalu tepat sekali kalian tertuju pada villa angker. Disitu tidak berpenghuni, jadi banyak makhluk-makhluk yang menetap disitu. Salah satunya kalian diantar oleh Shimizu kan? Itu bukan Shimizu, melainkan makhluk astral yang menyerupai wujud Shimizu. Karena itu kalian jadi percaya dan menurut pada makhluk itu. Tepat pada saat itu, kalian jadi sasaran empuk untuk jadi korban mereka. Mereka itu arwah-arwah tidak tenang yang mempunyai dendam kepada manusia. Dan mereka sudah berhasil memakan satu korban yaitu teman kalian tadi.”

“Ohh gitu pak, terimakasih penjelasannya,” ucap Semi.

Akaashi yang masih belum paham bertanya, “Pak, Teman saya masih hilang satu lagi, itu kita harus cari dimana ya?”

“Haduh, ini sulit. Kalian cari saja di villa angker itu dulu, saran saya kalian harus mencari secepatnya sebelum dia jadi korban kedua.”

“Baik pak, terimakasih banyak yaa.”

Usai obrolan berakhir, Ushijima mengajak mereka untuk pulang ke villanya, agar mereka tidak menempati villa angker itu.


Waktu sudah menunjukkan jam 6 sore, matahari mulai tenggelam. Semi dan yang lainnya melupakan sesuatu. Ya, memberi kabar kepada Oikawa, Kageyama dan Kuroo.

Karena tidak mendapat kabar, mereka bertiga masih kembali ke tempat angker itu. Aneh sekali ketika mereka memasuki ruangan, sepi sekali. Mereka berfikir bahwa teman-temannya belum pulang.

Hingga pada pukul 22.00 atau jam 10 malam. Semi baru menyadari bahwa ia lupa mengabarkan temannya. Ia pun menelpon Kuroo.

“Halo, tet”

“Eh semi, udah balik belom?”

“Udahh, sorry banget gue lupa ngabarin elo, ini gue di villanya Ushijima”

“Lah kenapa gak balik kesini?”

“i-itu tet, villa yang itu sebenernya...”

“sebenernya apa??”

“itu villa tempat arwah ga tenang, makanya kita banyak jadi korban”

“HAHH??!!”

“Makanya cepet lu balik kesini- eh, KOK TELFONNYA MATI??”

Telepon itu tiba tiba berakhir. Semi mencoba menghubungi Kuroo kembali. Namun, ponselnya mendadak tidak aktif.

Kuroo terkaget, tiba tiba ponselnya mati dengan sendirinya. Tiba tiba, ada sesosok pria dengan rambut pirang berjalan ke arah Kuroo. Yap, mirip sekali dengan temannya, Kenma.

Pria itu berjalan dengan tatapan tajam dan seram ke arah Kuroo. Baju pria tersebut banyak sekali bercak darah. Kuroo ketakutan melihatnya, ia tidak yakin bahwa itu adalah sahabatnya, Kenma.

“k-kenma?!”

“lo ada disini?? gue kangen sama lu!! Kenapa kondisi lo begini ken?? lo kenapaa??”

“Kuroo Tetsurou...” pria itu menyebut nama Kuroo dengan suara lesu dan seram.

Anehnya, suara yang Kuroo dengar dari pria itu bukan lah suara Kenma. Tetapi, wujud pria itu persis sekali dengan Kenma. Begitupun pakaiannya, sama dengan pakaian Kenma yang terakhir dipakai.

“ken.. lo kenapaa..”

Semakin dekat langkah pria itu menuju Kuroo, ia pun mundur perlahan. Tiba tiba pria itu berlari kencang dan memukul perut Kuroo dengan keras. Kuroo pun mengangkat bajunya untuk melihat kondisi tubuhnya, terdapat luka lebam yang cukup parah akibat pukulan tadi.

“AAAKHH” teriak Kuroo kesakitan.

Teriakan itu terdengar oleh Oikawa dan Kageyama. Mereka buru-buru menemui Kuroo.

“Kurtet lo kenapa??!”

“I-itu, KENMA”

“Hah? Kenma? Manaa??”

Tiba tiba sosok pria menyerupai Kenma tersebut hilang. Kuroo kaget, baru saja pria tersebut memukulnya dan menatapnya. Setelah Oikawa dan Kageyama datang, pria itu hilang.

“TADI ADAA!!”

“Mana si, gak ada anjir”

“Dia.. dia dateng tadi pakai baju banyak bercak darahnya!! Terus dia lari mukul perut gua, nih buktinya”

“Bukti apa?”

Kuroo terkejut, luka lebam yang ia dapat tiba-tiba hilang juga. Sedangkan tadi, ia mendapat pukulan kencang sampai membuat perutnya lebam.

“t-tadi, ada orang mirip Kenma anjir, dia mukul gua sampe lebam TAPI TIBATIBA LEBAMNYA ILANG!!”

“lo halusinasi doang kali ah”

Oikawa dan Kageyama masih belum percaya dengan omongan Kuroo. Sampai akhirnya Kageyama menyadari satu hal. Setelah membawa Kuroo istirahat, ia berbincang dengan Oikawa.

“Oik, lo percaya sama cerita Kuroo?”

“Percaya ga percaya sih”

“Gue takut ini sama kayak Hinata semalem”

“Lah anjir iya juga, jangan jangan Kuroo ngeliat Kenma itu sama kayak lo?”

“Nah itu dia, gue takut ini pertanda kalo Kenma juga... Ah udahlah.”

“Amit amit, gak gak jangan sampe.”

“Semoga aja ini beda cerita sama Hinata ya.”

“Aamiin, doa terbaik.”

TW // death , accident

Sesampainya mereka di tempat kejadian, mereka disuguhi pemandangan ramainya warga dan garis polisi. Setelah mencari titik ditengah keramaian, akhirnya mereka bertemu jasad remaja tersebut.

“Misi, pak. Saya boleh lihat siapa jenazah itu?”

“Iya pak, ciri cirinya mirip teman saya”

“Boleh” jawab salah satu petugas.

Petugas itu pun membuka pintu mobil jenazah dan mengeluarkan jasad remaja tersebut. Setelah kainnya dibuka, kabar duka pun datang. Yap, benar, Jenazah tersebut adalah Hinata Shoyo.

“GAK, GA MUNGKIN”

Kageyama selaku teman Hinata sejak kecil sangat syok dan kaget ketika melihat jasad sahabatnya yang malang.

“Kags hey tenang kags, disini rame banget” Oikawa mencoba menenangkan Kageyama.

Semi dan 6 lainnya yang menunggu di jalan tidak sengaja mendengar teriakan Kageyama.

“Anjir itu yang teriak si Kage?” Semi heran.

“Suaranya sih Kage banget, sumpah perasaan gua ga enak” tambah Suna

“Kita susul aja kali ya?” usul Akaashi

“Boleh, ayo”

Mereka pun bergegas menyusul ke titik Oikawa dan Kageyama. Dan mereka juga dikagetkan oleh jenazah tersebut. Kejadian ini membuat mereka semua terpukul.

“Sam.. i-itu.. SAAAAMMM”

Tangis Atsumu sambil memeluk kencang kembarannya, Osamu. Atsumu juga termasuk teman terdekat Hinata selain Kageyama. Ia yang biasanya ceria gembira saat ini sangat syok dan terpukul.

“Kalian salah satu keluarga atau kerabat korban?” tanya Petugas disana.

“Iya pak, saya teman dekatnya.” jawab Kageyama

“Beberapa dari kalian, ikut kami ya” ucap petugas tersebut.

Setelah mengambil keputusan, alhasil Kageyama, Oikawa dan Kuroo lah yang mewakilkan diri mengurus kasus Hinata, sisanya kembali ke Villa. Dan petugas pun menjelaskan hasil yang sudah diselidikinya.

“Setelah saya identifikasi, korban tewas akibat tertabrak kendaraan besar, mungkin saja ia tertabrak sangat kencang dan terpental keras”

“Kenapa bisa begitu pak? Teman saya gak mungkin lengah diperjalanan”

“Kalau dari hasil cctv sekitar, dia seperti melamun dan berjalan ke tengah jalan, lalu truk besar menabraknya. Setelah warga temui, ia sudah dalam keadaan tewas dan berdarah”

“Oh gitu pak, terimakasih ya penjelasannya” ucap Oikawa

Oik, lu bingung ga si?” bisik Kuroo.

bingung kenapa?

Mereka sengaja berbisik agar tidak membuat Kageyama semakin stres mendengarnya.

Kan waktu itu Hinata ilang sejak masuk toilet, terus kata Kage toiletnya juga ilang. Mungkin ga sih dia di isep setan?

Hush, jangan mikir macem macem dulu

Sorry. Tapi gua heran aja, banyak banget kejadian aneh yang gabisa dicerna otak semenjak kita nginep di villa

Bener juga sih, udahlah gue capek mikirin ini

Suasana malam di kamar 1, yaitu kamar Kageyama dan Oikawa. Kamar mereka mempunyai jendela tepat mengarah ke jalan raya. Jendela tersebut berada di samping tempat tidur Kageyama.

Kageyama membuka jendela tersebut. Suara kendaraan disertai angin kencang terdengar ramai. Sambil menikmati hawa dingin, Kageyama tidak sengaja melihat sosok remaja yang mirip sekali dengan salah satu temannya, Hinata.

.

“Oik woi anjir sini dah, liat deh tu”

“Apaan?”

“Itu mirip Hinata ga si?”

“Dimana gua ga liat”

“Itu jelas banget anjir disebrang”

.

Anehnya, Oikawa tidak melihat adanya orang di jalan, ia hanya melihat kendaraan lalu lalang.

.

“Mana si anjir gua ga liat apa apa”

“Itu disitu anjir ih buta mata lo”

“Serius gua gaada liat Hinata”

“Dih anjir masa mesti gua foto, nih ya”

.

Kageyama menunjukkan hasil foto tersebut. Dan aneh sekali, foto yang ia tangkap tidak menampilkan sosok Hinata yang ia lihat.

.

“Apaan si lu ga jelas, orang jelas jelas ga ada”

“TADI ADA COK SERIUSAN!”

“Halusinasi lo aja kali ah”

“Tau dah serah lo mau percaya apa engga”.

TW // ghost

Sesampainya di kebun, mereka berpencar mencari tempat kejadian, masing masing berdua.


Sudut pandang Atsumu.

“sam, lu tetep belakang gua ye. awas aja sampe lo ninggalin gua sendiri, gue serepet juga lu”.

“yaa” jawabnya dengan lesu.

“kok tangan lu dingin amat si, kayak ketakutan aje, ini siang elah tenang aja”.

“gua ga takut”.

“lo ga kenapa kenapa kan? kayak orang sakit aja, gausa mikir aneh aneh. chill aja”.

“iya”.


Sudut pandang Oikawa & Kageyama

“Kags, udah ketemu?”.

“Belom, coba cari ke jalan situ”.

“Eh oik, itu apa deh apa rame rame? Ada garis polisi pula”.

“Jangan jangan.. AYO KESANA CEPETAN!!”.

Betapa kagetnya mereka ketika melihat titik dari keramaian tersebut. Ya, benar. Ada sebuah mayat seseorang yang sudah dimasuki ke mobil jenazah. Kageyama dan Oikawa berusaha menanyakan siapa mayat tersebut kepada warga yang melihat.

“Mas, maaf saya boleh liat gak itu siapa?”

“Iya mas, kita lagi cari temen kita yang hilang”

“Boleh, dek”

Pemuda tersebut membuka perlahan kain yang menutupi jenazah tersebut.

Dan... Untung saja, jenazah tersebut bukanlah Kenma ataupun Hinata.

Kageyama dan Oikawa pun lega setelah melihatnya. Kini, mereka masih lanjut mencari kedua temannya itu.


Kembali ke tempat Atsumu.

Atsumu merasa tempat bagian ia mencari sudah dilewati semua. Lalu, ia kembali ke titik pertemuan. Disana sudah ada 3 temannya dan ia pun menepuk salah satu pundak dari mereka.

“Gaes capek juga yah, udah ketemu?”

“nahh akhirnya balik lu”

“LAH?? SAMU?!!” .

Atsumu terkaget, karena melihat kembarannya Osamu bersama Suna dan Semi. Sedangkan tadi ia mencari bersama Osamu.

.

“KOK LU ADA DISINI??!”

“Ya emang gw disini anjir, emang lu kira gua mangkal di pohon beringin??”

“TRUS TADI YANG SAMA GUE SIAPA??!”

“Apaansi ga jelas lu, tadi aja pas mau mencar lu nyosor sendiri”

“LO YANG GA JELAS ANJIR, ORANG DARI TADI GUA BERDUA SAMA LU”

“Lo kenapa si Tsum? Tadi kan lo yang pergi sendiri, kita udah manggil tapi lo pura pura budek, yaudah Osamu bareng kita” tambah Semi.

“HAH?!”

apa jangan jangan.. tangan Osamu dingin karena.. KARENA ITU BUKAN OSAMU??!” ucap Atsumu dalam hati.

“Heh, tsum??”

“BERARTI YANG SAMA GUE... SETAN GITU??!!”

“ANJING JANGAN ANEH ANEH LU”

“Sumpah, beneran. Pantes pas tadi gua pegang tangannya kerasa dingin, terus pas gua ajak ngomong jawabnya lemas banget”

.

Usai mendengar cerita Atsumu, Semi semakin yakin bahwa ini bukan masalah biasa, melainkan ada sebuah hubungan dengan dunia lain.

Situasi di kamar tiga, yaitu kamar Kuroo dan Kenma. Jarum jam menunjukkan pukul 00.45, atau hampir jam satu malam.

Kenma terbangun, ia ingin buang air kecil. Karena merasa tidak enak, jadi ia tidak memberi tahu Kuroo yang sedang tertidur. Kenma pun keluar kamar.

Dengan kondisi tidur yang belum nyenyak, Kuroo mendengar suara pintu terbuka, namun ia memilih untuk melanjutkan tidurnya, ia belum memikirkan hal aneh, dalam pikirannya pasti Kenma hanya ingin buang air.

.

Matahari mulai muncul, Pagi telah tiba.

Pukul 06.00, Kuroo terbangun. Ia tidak melihat Kenma di tempat tidurnya. Hanya ada tas dan ponselnya. Ia masih berfikir jernih, mungkin Kenma bangun lebih awal.

Kuroo pun keluar kamar, ia memasuki kamar teman temannya sambil membangunkan mereka.

.

Sesudah mereka bangun, Kuroo belum juga menemui Kenma. Pikirannya yang selalu santai menganggap Kenma sedang keluar atau cari angin. Tetapi, sudah 3 jam setelah dia bangun, Kenma belum kembali. Disitu lah pikiran aneh mulai muncul di otaknya.

“Guys, Kenma mana?”.

“Lah gatau dah, kan dari semalem sama elo” jawab Bokuto.

“Mungkin dia lagi cari angin keluar” Akaashi menambah.

“Masalahnya ini dari gua bangun dia ga ada, mana hpnya ga dibawa pula”

“Adoh, kok gua ngeri ya, gua takut kejadiannya sama kaya Hinata” Atsumu ketakutan.

“Tolol lu sum, lu ga liat apa mukanya Kuroo gelisah begitu, gausa nakut nakutin” bantah Osamu.

“Duh jangan sampe deh, ini Hinata masih unknown jangan sampe Kenma kenapa kenapa” Semi menambahkan.

“Kita cari ke sekitar villa aja, tanya ke satpam deket sini” ajak Oikawa.

“Okedeh, ayok” jawab yang lainnya.

Dan mereka pun berpencar mencari Kenma dan Hinata.

Kageyama berusaha keluar dari toilet tersebut, mendobrak pintunya dengan penuh tenaga.

Dan pada akhirnya Kageyama berhasil keluar dari toilet dengan cara mendobrak paksa secara keras, terdapat sedikit lebam di punggungnya karena mendorong pintu toilet tersebut. Ia pun kembali ke dalam villa dan bertemu Oikawa.

“Heh lo dari mana si anjir ini daritadi kita semua nyariin, mana maghrib begini pula, nakut nakutin aja lu” ucap Oikawa.

“Gua kekunci di toilet anjir, tuh toiletnya disan- EHH?!” ucapan Kageyama berhenti tiba tiba.

Ternyata pintu toilet dekat kolam yang ia tempati tadi tidak ada, melainkan hanya sebuah tembok dengan tumbuhan rambat dan lumut.

“ANJING” Kageyama kaget

“Sumpah gak jelas lo, toilet yang mana sih gaada toilet disini cuma ada di dalem doang” tambah Kuroo

“Gak jelas gimana sih bang, jelas jelas tadi gua kekunci disono anjir” bantah Kageyama.

“Udah udah, yang penting sekarang Kageyama udah ketemu” Akaashi berusaha menenangkan mereka.

.

Masalah Kageyama sudah selesai, kini ada satu hal yang mereka belum sadari. Yap, betul, Hinata. Mereka masih menikmati makan malam sampai akhirnya Kenma menyadari sesuatu.

“Oh iya, Hinata kemana?”

“Lah iya anjir tu bocah dari kita makan malem gaada” sahut Bokuto.

“INI YANG MAU GUA CERITAIN” jawab Kageyama.

Kageyama pun menceritakan semuanya dan juga cerita mengapa ia bisa ada di toilet tadi.

.

“Bentar bentar, gue masih ga paham, maksudnya Hinata kayak ditelen setan gitu?” tanya Atsumu yang masih bingung.

“Heh jaga mulut lo anjing, kasian Kage” bantah kembarannya, Osamu.

“Gapapa, Sam. Gua juga masih bingung sama kejadian ini” ucap Kageyama.

“Kok gua merinding anjing, sumpah takut woi” Bokuto berpendapat.

“Lo kira lo doang yang takut? kita semua juga merinding” tambah Suna.

“Pulang yok ah, gua takut anjir ni villa serem banget” Semi mengajak.

“Jangan lah bodo, sayang duit, gua udah rela ngorbanin duit gua yang harusnya buat beli tiket konser twice” ujar Atsumu yang memamerkan ulah fanatiknya.

“Lagi pula status Hinata masih belum ketauan sekarang, ga mungkin kita bakal ninggalin gitu aja” tambah Oikawa.

“Bener tuh, besok kita complain aja ke yang punya villa, sekarang kita tidur aja” ujar Kuroo.

“Oke, goodnight semua”.

Mereka telah sampai di tempat, lalu bertemu wanita yang mengajak mereka menuju villa yang akan mereka tempati.

“Halo, kalian yang mau menginap di villa ini kan?” ucap Wanita tersebut.

“Betul kak!! kita mau liburan disini yayaya” seru Hinata dengan senyum gembira

Oikawa menatap wanita tersebut dan bertanya,

“Mbak ini siapa ya? Pengurus Villa kah?”

Wanita itu hanya menganggukan kepala sambil tersenyum.

“Jangan nanya begitu lah bro, takut mbaknya tersinggung, dia udah nyambut kita baik baik loh” ujar Semi.

“Gapapa kok mas, santai aja” sahut Wanita tersebut

Mereka pun berjalan mengikuti wanita itu. Oikawa mencoba mengajak berbincang dengannya.

“Mbak kalo boleh tau namanya siapa?”

“Shimizu, mas” jawabnya.

“Jangan panggil mas dong, panggil nama aja, Oikawa :D”

“Yeeu bau bau jiwa buayanya debut lagi” Kageyama menjahili Oikawa

“HAHAHHAHA” yang lain pun tertawa

.

Akhirnya mereka sampai di villa tempat menginap. Villa tersebut sangat luas, banyak tanaman dan pepohonan yang membuat udara sejuk. Suasana siang hari masih terasa tenang, mereka pun bermain dan bersenang-senang.

.

Sampai akhirnya matahari mulai tenggelam. Hawa tidak enak mulai terasa oleh Hinata membuat ia gugup dan tak tahan ingin buang air kecil.

“Kageyama, lu tau toiletnya dimana?” tanya Hinata kepada sahabatnya.

“Gue belom nemu yang di dalem sih, kalo ga salah di belakang ada deket kolam renang tuh” Jawab Kageyama.

“Temenin gue dong, takut nyasar” ucap Hinata.

“Yaelah tinggal belok sekali doang, yaudah lah ayo” sahut Kageyama.

Mereka pun menuju toilet. Dan karena Hinata takut, Kageyama pun menunggunya buang air kecil di depan pintu kamar mandi.

.

Kageyama merasa ia sudah menunggu cukup lama, ia heran mengapa Hinata buang air sangat lama, ia pun mengetok pintu dan bertanya

“Woi, lu kencing apa mandi lama amat?”.

Tidak ada jawaban dari Hinata, Kageyama kembali mengetok pintu dan memanggil Hinata. Sampai akhirnya dia panik dan mendobrak pintu toilet tersebut.

“HAH” Kageyama terkejut setelah berhasil membuka pintu toilet, dan Hinata tidak ada di toilet tersebut.

“Heh lo kemana anjing, jangan nakut nakutin” ia masih kaget dan belum merasa ketakutan.

Lama kelamaan bulu ditangannya pun berdiri, tubuhnya gemetar disertai rasa takut.

.

“BRUKKK”.

Tiba tiba pintu toilet terbanting sendiri dan mengurung Kageyama di toilet tersebut. “Anjir, kenapa gak bisa kebuka??!!” Kageyama mengeluh kesal dengan rasa takut.

Ia pun menelpon temannya, Oikawa.

“Halo, oik tolongin gua”

“Kags lo dimana anjir kita mau makan malem”

“Gua kekunci di toilet cepet kesini tolongin”

“Oke oke gua kesana, tunggu”

.

Oikawa memberi tahu kepada teman teman yang bersamanya,

“Guys si kage kekunci di toilet katanya, bantu cariin ke toilet yang ada villa ya”

“Oke siap” sahut mereka.

Setelah mencari ke semua toilet, tidak ada satupun yang bertemu dengan Kageyama, semua toilet sudah di cek.

“Loh, Kageyama-nya mana?” Tanya Oikawa.

“Gua ga ketemu, ini dia ke toilet mana si anjir” Jawab Kuroo.

“Gua juga ga ketemu, coba lu tanya dia di toilet mana” saran Suna

“Oke sebentar”

Oikawa mencoba menghubungi Kageyama kembali, namun ponselnya tidak aktif.

“Anjir kok ga aktif, gak ada sinyal apa ya” ucap Oikawa

“Emang dia di hutan ape bisa bisanya ga ada sinyal” sahut Atsumu.

“Gue chat aja deh, habis itu lo pada coba cari ke toilet umum luar atau toilet restoran, nanti kalo chat gw udah di bales gw langsung kabarin kalian”.

CW // crossover kpop west

Di mobil Oikawa.

“Lagu pilihan semi eitod kane bener dah, kok lu nemu aja si sem lagu-lagu kek begini.” ujar Suna yang tertarik pada lagu semi.

“Iyalahh, gua kan fans sejati Arctic Monkeys.” jawab Semi.

“Ini siapa yang masukin lagu blackpink si anjir.” pekik Kageyama.

“Gua, abisnya kata Atsumu lagu girlband korea asik asik yaudah gw coba, eh bener anjim nagih.” Oikawa menjawab.

“Gue bingung mau nambahin lagu apa, nyimak lagu kalian aja deh.” Hinata berpendapat.

Semi memberi saran dari musik yang ia sukai pada Hinata, “Lo harus banget dengerin playlist gua, disitu lagunya beuhh dijamin enak, ntar gua kasih linknya.”

“Hahhahaha boleh tuh.”


Sementara itu di mobil sebelah..

“YANG MASUKIN LAGU DUDIDAM SIAPA ANJINGGG.” tawa Bokuto.

Kuroo selaku oknum yang memasuki pun menjawab, “Gua, lo harus banget denger itu lagu jaman kita bocah.”

.

“Akaashi lagu lo enak anjir, selera musik lo keren juga.” ujar Bokuto

“Hahaha iya bok, gue lagi suka lagu lagu begitu, kalo lu mau playlistnya nanti gue share.”

.

“Itu yang masukin lagu twice pasti Atsumu, gak salah lagi.” ucap saudara kembarnya, Osamu.

“IYEE ITU GUA YANG MASUKIN, NAPA? GASENANG?”

“Santai dong jing” seru Osamu kepada kembarannya yang seorang fanboy.

“Kalian berisik.” ucap Kenma yang sedang fokus dengan gawainya.

“Mampus, Kenma ampe kesel liat ulah lo berdua.” tambah Kuroo.


Tak terasa perjalanan sudah selesai, kini mereka sudah sampai di tempat yang mereka tuju, yaitu The Violet Villa.