Romance Diary (Park Yury & Baek Jin)

by: 宥闵youminsin🍑 MTLed by: betweennightshift

original post: https:// youminxiaomeimei.lofter.com/post/1f791638_1c6ced6a0


Kamu adalah satu-satunya yang paling aku cintai dan kamu jugalah satu-satunya yang tidak menyadarinya. -Lan Li Shen


Park Yury mengakui, ialah yang pertama kali merasa hatinya tergerak. Sehingga ia memutuskan untuk mengambil inisiatif berbicara pada Baek Jin, yang lebih pendek setengah kepala darinya.

“Kau terlihat sangat tampan.” Kalimatnya terdengar usang, tetapi terbukti efektif.

“Kau juga, hyung.” Baek Jin terlihat sedikit malu dan hanya menundukkan kepalanya sembari merapihkan baju di dalam koper.

Dalam waktu kurang dari sehari, Park Yury telah berubah banyak untuknya. Ia terlihat tampan dan keren saat di atas panggung. Tetapi di hadapan Baek Jin ia berubah menjadi lembut dan ceria. Keduanya pergi untuk pengambilan gambar mystery box bersama.

“Aku Baek Jin dari Esteem.” “Aku Yury dari VINE.”

Seakan tidak ada yang salah saat mereka mengucapkannya, tidak ada yang salah dengan tertukarnya agensi mereka.

Baek Jin menggenggam pergelangan tangan Yury sepanjang waktu. Membuat Yury merasakan dorongan kuat untuk menang dan kalah di saat yang sama, Baek Jin juga meratakan lendir pada lengan Yury dengan jijik.

Saat Yury menirukan gerak peristaltik dari cacing sendok, Baek Jin beberapa kali menyikutnya, sambil bergumam 'sudah selesai'.

Betapa menggemaskannya, pikir Yury.


Untuk Yury ini adalah pertama kalinya ia mengejar seseorang. Ia tidak tahu apa yang harus ia lakukan, sehingga akhirnya ia pergi ke tim 'BOSS' dan bertanya pada Han Seungwoo.

“Bagaimana cara mengejar seseorang? Apakah orang itu Baek Jin?” Seungwoo langsung menebaknya, Park Yury tersipu malu dan mengangguk.

Bagaimana ia mengejar Byungchan? Seungwoo mencoba mengingat saat penampilan komersial mereka dulu, saat menari Byungchan dapat membuat karpet yang menjadi alas penampilan mereka tergulung hingga membentuk bunga. Seungwoolah yang akan meluruskan karpet tersebut sambil menari. Setelahnya, Byungchan akan menutupi wajahnya dan tertawa, Seungwoo tersenyum dan berkata,

“Mungkin dengan menyelesaikan masalah yang ia buat.”

Yury merasa perkataan Seungwoo masuk akal. Tetapi belakangan ia menyadari Baek Jin tidak pernah membuat masalah dan melakukan segala sesuatu dengan teratur, hal yang akan membuat orang lain merasa lega.

Yury pergi ke tim 'BOSS' lagi. Kali ini ia menemui Lee Jinhyuk, karena sepertinya Wooseok adalah tipe orang yang tidak perlu banyak dikhawatirkan.

“Baek Jin hyung orang yang sangat keren.” Komentar Jinhyuk. Yury tidak bisa berkata-kata. Bagaimana semua orang bisa mengetahui ia ingin mengejar Baek Jin???

Jinhyuk melirik Wooseok, yang sedang terduduk di lantai tidak jauh darinya dan sedang berkonsentrasi pada lirik di tangannya. Walaupun ia terlihat dingin, tetapi sesungguhnya ia adalah seseorang yang sangat lembut.

Hyung bisa mencoba memberinya minuman. Aku pernah memberikan Wooseok minuman sebelumnya.”

Yury mencoba mengingat minuman kesukaan Baek Jin, kopi. Ia biasa meminum dua hingga tiga gelas sehari, yang sebenarnya tidak baik untuk kesehatan.

Akhirnya Yury memutuskan untuk membeli susu rasa pisang dan membawanya saat ia mencari Baek Jin.

“Ah.. Ini sangat keren.” Saat Baek Jin memeluknya, Yury merasa jantungnya akan melompat keluar.

Hyung, Aku sangat menyukaimu!” Mendengar kata-kata Baek Jin, Yury tidak tahan dan akhirnya menciumnya.

“Tapi, bisakah aku mendapatkan kopi lain kali? Aku tidak menyukai susu.”

Setidaknya Yury mendapat alasan bagus untuk menemuinya.


Di tengah-tengah waktu latihan, event adu panco tiba-tiba digelar. Yury merasa khawatir Baek Jin akan dikalahlan oleh Kim Sunghyun. Ia ingin meminta Sunghyun untuk bertukar urutan dengannya.

Tetapi pada akhirnya, Baek Jin berhasil menang dengan mudah hanya dalam beberapa saat. Baek Jin dikelilingi oleh pemain lain yang merayakan kemenangannya.

Yury hanya mendengar Song Yuvin berteriak kencang, “Kecil! Kecil! Cabe Rawit!”


Yury menghabiskan waktu dengan Baek Jin beberapa hari sebelum eliminasi pertama. Baek Jin terlihat sangat indah dengan rambut putihnya.

“Ya.” Baek mengatakannya sambil tersenyum, menundukkan kepalanya dan mengaduk pecahan es di mangkuknya. “Aku tereliminasi setelah mengecat rambutku di pertunjukkan yang lalu. Kali ini, aku ingin bertahan.”

Yury menggenggam tangannya. “Ini akan menjadi panggung yang hebat.”

“Apakah hyung akan bersamaku?”

“Mungkin.”


Yury memilih [Barcode] berdasarkan keinginannya sendiri, dan Baek Jin melompat ke arahnya dengan gembira sesaat setelah ia melihatnya.

Dua pria itu berdiri di barisan belakang dan menyaksikan kelompok lain tampil. Baek Jin melirik Yury, lalu kembali melihat ke layar.

Yury merendahkan kepalanya dan tertawa pelan, “Mengapa kau memandangiku?”

Baek Jin memajukan bibirnya dan menekuknya ke bawah. “Siapa yang memandangimu? Aku sedang melihat kekasihku. Ia sangat tampan.”

Yury tidak bisa berhenti tertawa mendengar jawabannya.


Panggung pertunjukkan [Barcode] tidaklah sempurna. Semua orang melupakan lirik mereka kecuali Wonhyuk.

Setelah pertunjukkan, Baek Jin menampar dirinya sendiri dan menangis hingga voting selesai. Tidak peduli seberapa kuatnya seseorang, akan ada saat dimana ia lemah.

Di belakang panggung, Yury memeluk dan menenangkannya untuk waktu yang lama.


“Aku ingin minum teh susu hari ini!” Baek Jin berkata pada Yury setelah memperhatikan daftar menu. Ia memegang selembaran 'X Resurrection' dari penggemar.

Karena ia melakukan kesalahan pada penampilan terakhir, ia pikir ia tidak akan mungkin lolos ke dalam 30 besar. Mereka tidak menyangka akan ada babak kebangkitan. Penggemarnya juga bekerja keras, memakai kostum boneka dan membagikan selembaran dan permen pada orang di jalan dan meminta mereka mendukungnya. Baek Jin mendatangi penggemarnya untuk menyampaikan terimakasih.

“Baiklah.” Yury tidak menanyakan alasannya, ia memesan lalu membayar minuman mereka.

Semuanya akan baik-baik saja.


Baek Jin menyesali mengapa ia tidak terpilih menjadi X di babak kebangkitan. Ia memulai siaran langsung untuk menjelaskan mengapa saat ia dihubungi dari pihak acara, tempatnya terlihat seperti PC room.

[Baek Jin buka maskernya!] Park Yury mengirimkan komentar di bawah. Sebenarnya, ia berada di ruangan yang sama.

Baek Jin mengabaikan komentarnya. Ia memutarkan lagu komposisinya sendiri. Lagu ketiga yang ia putar, ditulis bersama Yury.

[Baek Jin, Aku mencintaimu!] Komentar Yury lagi.

Untungnya, dibawah sinar temaram, muka Baek Jin tidak terlihat terlalu merah.

“Baterai ponselku sudah hampir habis! Selamat tinggal, semuanya!” Setelah mengakhiri siarannya dengan tergesa, ia menghela nafas lega dan melihat Yury yang sedang tertawa di sampingnya.

Ia menghampiri pria itu dan membubuhkan ciuman lembut di bibir Yury.

“Aku juga mencintaimu, Park Yury!”