41
Tarisha melihat Favian dari jauh, bersama sang Pacar. Berjalan sembari bergandengan tangan.
“Hadeh ngapain kesini sih? Gak diajak juga,” sungut Kemal kesal.
Berbeda dengan Seno yang hanya diam melihat kakaknya pura-pura bahagia didepan Favian dan kekasihnya.
“Lanjutin aja sih datenya sana, jangan bikin para jomblo PANAS!” usir Kemal.
“Suka-suka gue lah,” balas Favian.
“Yang, gih kenalan,” suruh Favian pada sang Pacar.
Perempuan itu memperkenalkan dirinya sebagai Tasya, dan nama panggilannya adalah Aca.
“Pasaran banget mbak nama lo,” timpal Kemal yang langsung dihadiahi sebuah cubitan kecil oleh Favian.
Mereka semua saling memperkenalkan diri, termasuk Gibran. Dan tentu saja Tarisha, tapi sebelum Tarisha mengenalkan diri, Tasya sudah menyelanya terlebih dahulu.
“Lo Tarisha ya? Vian pernah cerita tentang lo, gue gak akan kayak mantan-mantannya Vian kok. Tenang aja,” ucap Tasya ramah.
Keadaan mendadak hening setelah Tasya berkata demikian, tapi Seno hampir meledakkan emosinya jika saja Gibran tidak menahan anak itu.
Seno sudah sering mendengar kata-kata demikian dari mantan pacar Favian, dan itu hanya omong kosong. Semakin lama, para perempuan itu akan membenci kakaknya tanpa sebab. Meski Tarisha mengatakan tidak masalah, tetap saja Seno tidak suka orang lain berbicara omong kosong tentang kakak perempuannya.
Kring Kring
Ponsel Seno berbunyi, ia mengangkat panggilan tersebut. Ternyata itu panggilan dari temannya, ia lupa kalau hari ini ada tugas kerja kelompok.
“Si Kemal lagi sama lo gak? Bawa juga tuh curut satu, enak aja menghindari tugas!!”
“Iya,” sahut Seno seadanya.
Setelah itu Seno langsung mengajak Kemal untuk pergi.
“Ih lo ngapain aktifin hp sih Cen?! Gue udah sengaja matiin hp biar gak ditelpon!”
“Jangan mau temenan ama dia, Cen. Gak ada untungnya, rugi lo temenan ama dia,” celetuk Favian.
Tadinya Kemal ingin membalas ucapan kakaknya itu, ia tidak terima. Tapi Seno sudah menariknya terlebih dahulu.
“Kak Gibran, gue titip Kak Aish. Nanti anterin dia balik ya,” pinta Seno dan langsung disetujui oleh Gibran.
“Nebeng aja nanti sama gue,” ucap Favian.
“Lo anterin cewek lo aja. Gue gak mau kayak yang udah-udah.” balas Seno dingin.