Enggak ada banyak suara dari kamar nomor 19 di Kos Wisma Anggrek, mungkin hanya suara detik jam yang terus berputar atau riuh yang keluar dari speaker handphone Minghao berkat instastory teman-temannya yang ia lihat sekilas. Sementara pemilik kamar tidak bergeming dari posisinya, sebuah vas bunga kering yang semalaman ia rangkai.
Read more...
“Gue masih gak ngerti kenapa kosan lo bisa enak banget dah, kak?”
Enggak tau sudah berapa kali Wonwoo harus menurunkan bukunya hanya untuk melirik Mingyu dan menjawab pertanyaan-pertanyaan enggak penting miliknya. Semenjak 5 jam lalu ketika Mingyu muncul di depan kamar kosnya, berdebat mengenai makanan yang perlu mereka pesan, lots of “aku-kamu” they exchanged as a tease.
Read more...
Ada ratusan ribu pilihan yang sebenarnya bisa Wonwoo lakukan malam ini. Sekitar tiga sampai lima buku belum ia buka semenjak paket itu datang dari mas-mas kurir yang menitipkan barangnya kepada ibu kos, hasil jasa titip BBW beberapa bulan lalu. Ada tugas yang belum juga digarap, huruf-huruf kanji yang perlu ia hafalkan.
Read more...
Wonwoo baru kembali ke kafetaria ketika jam menunjukkan pukul 15.11 dengan Mingyu yang sudah menatapnya sebal. He spent almost 3 hours here, dengan Mingyu yang perlu membuat kartu dulu (it takes an hour for God sake), Wonwoo yang kemudian melupakan keberadaan Mingyu dengan mengambil buku di rak yang ada dan membacanya sekilas, Mingyu yang akhirnya memutuskan untuk kembali ke kafetaria dan memesan apa saja yang bisa dipesan. Tempatnya enggak begitu nyaman, tetapi setidaknya enggak sebosan tempat favorit Kak Wonwoo tadi.
Read more...
Ada saatnya ketika Wonwoo merindukan rumah lebih dari apapun. Segala yang ada di dalamnya membuatnya sesak untuk mengingat, recalling his childhood memory when everything was easier. Enggak perlu menghafal kanji, enggak perlu mengerti morfologi, enggak perlu khawatir IP, enggak perlu takut jatuh sakit akibat kekurangan tidur.
Read more...
Wonwoo dan mungkin semua orang di universitas ini mungkin tau mengenai departemen-departemen di Fakultas Teknik dan ospeknya. Mereka mau semua mahasiswa baru untuk bergabung dan menganggap departemen mereka sebagai keluarga, saling mengenal, tidak peduli angkatan berapa mereka berasal.
Read more...
Mingyu menghabiskan tiga menit hanya untuk memilih varian rasa. Dia enggak pernah bertanya kepada Wonwoo tentang ini dan untuk bertanya sekarang rasanya udah terlambat.
Padahal mah santai aja ya?
Read more...
Enggak ada yang bicara selain gesekan sendok-garpu dengan piring di depan Wonwoo. Berusaha keras untuk enggak menatap Mingyu yang entah mengapa juga harus duduk di depannya.
Read more...
“Gak ada yang bilang kalau lo boleh bawa amer ke kosan gue.”
“Yah, gak boleh nih?”
Read more...
Pertama kali Wonwoo bertemu Mingyu adalah semester lalu ketika dia dan Jun menemani Soonyoung untuk menemui Jihoon di Teknik.
Read more...