Ratu phoenix adalah ratu dari segala ratu di dunia, mengalahkan kecantikan aphrodite. Duduk disinggah sana dengan angkuhnya. Menanti suaminya, raja phoenix yang sedang melangkahkan kakinya dengan tatapan yang angkuh dan memuja, hanya tertuju pada sang ratu. Mereka hanya tidak tahu bahwa sosok angkuh Baekhyun akan berbeda bila diatas ranjang, mereka berdua akan saling memuja. Dan sosok angkuh Baekhyun akan tunduk dibawah kukungan sang raja phoenix, Chanyeol.
“Sudah lama menunggu?”
Sang ratu hanya diam menatap suaminya, mengalihkan tatapan, kemudian berdiri dengan angkuhnya. Meninggalkan suami dan singgah sananya.
“Apa yang ku perbuat? Tidak biasanya dia seperti ini”
Sang raja mencoba mengikuti langkah sang ratu. Diam-diam ratu tersenyum licik, mengetahui suaminya mengikuti. Ia berniat melancarkan aksinya untuk menggoda suaminya. Baekhyun berlari menuju kamarnya, menutup kamar dengan segera dan mengunci pintu. Ia menyenderkan badannya ke pintu tersenyum dengan cantiknya, kemudian berjalan ke ranjang sembari membuka helai demi helai benang di sekujur tubuhnya. Kemudian ia membaringkan badannya, menanti sang suami yang sudah semakin terdengar derap langkah kakinya.
“Oh shit! Park Baekhyun!! Kenapa dikunci!!??” Umpatnya, kemudian ia berteriak memanggil pengawal mengambil kunci cadangan. Sang ratu hanya terkikik menanti sang dominan. Ia mengambil irisan timun disudut nakas yang di letakkan di samping ranjang, ya walaupun ia tak suka memakannya tapi untuk kecantikan apapun akan ia lakukan selagi ia tak harus memakannya. Ia meletakan irisan timun tersebut di kedua kelopak matanya, memejamkan mata sembari menanti sang suami.
“Ckk.. lama banget” batin sang ratu.
Sudah 10menit sang raja menanti di depan pintu, ia segera meraih kunci yang diberikan pengawal, tergesa-gesa membuka pintu dan menguncinya. Ia bersmirk melihat pemandangan di ranjangnya, siapapun yang melihat smirk andalannya akan jatuh hati padanya, tak terkecuali sang ratu yang terjerat akan tatapan sang dominan. Sang raja melangkahkan kaki, baekhyun tersenyum dalam tidurnya. Mendengarkan derit ranjang yang dinaiki sang raja.
Tanpa aba-aba sang raja langsung menerjang sang ratu yang siap untuk disantap malam ini, mengecup kening, hidung, dan turun kebibir tipis nan sexy. Mencium dengan ciuman lembut yang semakin lama semakin menuntut. Baekhyun tak tinggal diam, ia mengalungkan tangannya, tersenyum dikala ciuman hebat itu berlangsung. Chanyeol menarik kepalanya, tersenyum melihat suami mungil di kukungannya, Ia segera mengambil irisan timun yang berada di kedua mata baekhyun, mengambil dengan mulutnya kemudian melahap habis timun tersebut, dan Baekhyun segera membuka kedua kelopak mata indahnya tersenyum melihat betapa tampannya sang suami diatasnya.
“Berniat menggodaku, hm?”
“Tidak hehe. Kenapa lama sekali? Aku menantimu” ucap si ratu mungil, mencuri satu ciuman di pipi sang raja. Keduanya bertatapan saling mendambakan, dengan penuh hasrat ingin berbagi kasih. Chanyeol ingin menyerang bibir tipis itu lagi.
“Minum dulu Chanyeol! Aku nggak mau, ada bekas timun dimulutmu” ucap sang ratu.
“Siapa yang taruh timun di wajahmu huh?” Ucapnya, kemudian chanyeol meneguk air putih yang ada di atas nakas. Si mungil hanya terkikik, kemudian menarik prianya. Berciuman hebat seperti tidak ada hari esok. Saling menjulurkan lidah, menyesap satu sama lain. Baekhyun mengalungkan kedua tangannya di leher sang suami. Tangan chanyeol tak tinggal diam, menggerayangi tubuh polos baekhyun, mendesah dan mendesah di sela-sela ciumannya.
“Aku mencintaimu” ucap Chanyeol kemudian melanjutkan ciumannya menuntut. Baekhyun menggerayangi punggung Chanyeol, menekan kepalanya agar semakin memperdalam ciuman pada lehernya. Tangan kanan chanyeol tidak diam begitu saja, menggerayangi badan baekhyun turun sampai tepat dibelahan pantat semok baekhyun, ia meremasnya kuat-kuat.
Baekhyun semakin mengadahkan kepalanya, memejamkan mata, mendesahkan nama sang dominan. Tubuhnya bergetar hebat, seakan akan berjuta juta volt listrik sedang menyetrum tubuhnya.
“Ah..Ch..chanyeolll..” Baekhyun terengah-engah. Chanyeol segera mengangkat kepalanya memperhatikan pria mungilnya yang terengah. Baekhyun membuka kedua matanya dengan sayu-sayu, dan masih terengah-engah. “Jilat aku chan.. sentuh aku!! Fuck me!!”
Bagai singa lapar, chanyeol mengeluarkan smirk andalannya menerjang suami mungil. Membubuhkan kissmark di setiap sudut leher jenjangnya yang tidak memiliki adam apple, menurun ke dada, bermain-main dengan kedua puting Baekhyun. Menggigit, menjilat, menyedot seolah-olah ia adalah bayi besar yang sedang kelaparan. Tangannya tak berhenti begitu saja, ia menuruni sampai keperut bermain-main diperut mulus Baekhyun, sampai akhirnya berhenti di penis mungil merah milik si mungil. Baekhyun semakin menengadah, tidak kuat menahan serangan yang dilakukan suaminya. Tangan kiri Baekhyun meremat sprei, dan tangan kanan menekan kepala Chanyeol agar semakin lebih dan lebih memainkan putingnya. Kakinya pun tak tinggal diam, ikut menekuk meremas sprei.
“Ehmm...aaaahhhh..ch..chann”
Chanyeol tersenyum disela-sela permainannya, ia mainkan penis kecil Baekhyun, mengurut pelan naik turun membuat Baekhyun seperti cacing kepanasan. Mengangkat pinggulnya setinggi mungkin, menggelengkan kepalanya ke kanan dan ke kiri. Merasa tidak kuat dengan cumbuan disekujur tubuhnya.
“Ahh.. fuck!!” Umpatnya, membalikan keadaan dimana Baekhyun yang mengukung Chanyeol, mencium Chanyeol dengan rakusnya. Membantu Chanyeol membuka helai baju dengan sensual, tidak berhenti disitu Baekhyun menggerakkan pinggulnya naik turun dan juga gerakan memutar diatas penis Chanyeol yang masih terbungkus celana.
“Shh..ahh..Baek..”
Baekhyun mengambil madu di atas nakas, Chanyeol hanya memperhatikan apa yang akan dilakukan simungil. Ia mencium bibir tebal sekali lagi, kemudian menuangkan cairan madu diatas dada sampai perut Chanyeol. Melemparkan botol kesembarangan tepat, dan Baekhyun masih menggerakan pantatnya menatap sayu sayu suaminya.
“Hm.. ahh so yummy!!”
“Jangan bermain main Baek!” Ucap sang dominan. Baekhyun hanya terkikik, lalu melancarkan aksinya mencium bibir tebal Chanyeol, melakukan perang lidah, menyesap bibir atas dan bawah, menuruni leher mencium dan menggigit adam apple Chanyeol, membuat kissmark hingga dada. Ia hanya ingin menunjukkan kepada dunia bahwa sang raja phoenix hanya miliknya seorang, milik Park Baekhyun.
Kemudian ia menjilat madu diatas tubuh prianya dengan rakus, tak lupa juga tetap menggoyangkan pinggulnya menggoda Chanyeol.
“Ahh.. Baek..”
Madu diatas tubuh Chanyeol sudah bersih tak tersisa, kini Baekhyun menurunkan kepalanya, mengecup penis di balik. Menurunkan resleting dengan mulutnya dan dengan gerakan sensual sembari menatap Chanyeol sambil menggoda. “Sshh.. berhenti bermain main sayang”
Baekhyun berhenti kemudian mempoutkan bibirnya, “No daddy!!”
Dengan sabar Chanyeol memperhatikan si mungil, melucuti celananya membuang ke segala arah, ia meraih penis yang langsung menyembul dengan gagahnya bagaikan burj khalifa. Ya penis panjang basar kesayangan Park Baekhyun, dinamai burj khalifa olehnya, aneh memang. Tapi Chanyeol tak peduli, asalkan Baekhyun senang.
“Hi burj khalifa kesayangan Baekhyun, sudah seminggu kita tidak bertemu” ucapnya dibuat sekekanakan mungkin “ini salah daddy, dia lebih milih wanita itu”
“Please Baekhyun, jangan bahas sekarang. Okay? Aku merindukanmu”
“Eung!! Maaf dadd” Jangan lupakan fakta bahwa sosok Baekhyun akan tunduk dibawah kendali Chanyeol, jadi ia menurutinya. Baekhyun segera melancarkan aksinya lagi dan lagi, mencium ujung burj khalifanya, menjilat dengan sensual, memasukan kemulut kecil yang begitu menggoda. Memaju mundurkan penis tersebut sembari menatap Chanyeol secara intens, memainkan penisnya.
“Shh..terus baby, ahh Baekhyun”
Baekhyun merasa bangga akan itu, bangga karena Chanyeol akan mendesahkan namanya. Chanyeol ikut menggerakan pinggulnya, menyodok mulut Baekhyun dari bawah.
“Ehmmm..slurpp slurpp” bunyi bunyi jilatan mengisi heningnya malam.
“Dadd, iwnih kenfpah ngg..gag kewluarr kewluarr” ucap Baekhyun tidak jelas, masih sibuk memaju mundurkan mulutnya.
Sudah 15 menit berlangsung, Chanyeol sudah tidak tahan. Ia segera bangun dan membanting tubuh si mungil, mengukungnya. Menyambar belah tipis bibir si kecil. Tangannya turun kebawah menjelajah belalai kecil, kemudian bergerilya ke lubang surgawi Baekhyun yang sedang berkedut-kedut menantikan Chanyeol.
“Eunggg... dadhh..please, masukin aku!!”
Chanyeol tersenyum nakal, ia bermain main main disekitaran lubang tersebut, menggoda dengan memasukan jarinya tapi berhenti hanya untuk melihat dunianya dibawah kendalinya.
“Please dadhh, i want u !! Please, fuck.. aahhh me ahh” Baekhyun terengah engah, memejamkan matanya, menganga. Chanyeol terus memaju mundurkan jarinya, menumbuk sampai titik terdalam, menambahkan kedua jarinya. Baekhyun melengkungkan badannya, menggeliat merasakan jari jemari Chanyeol.
“Ya dadhh.. di situhh.. ahh”
“Disini, hm?”
“Nyahhh..aahhh”
Chanyeol semakin mempercepat sodokan dengan kedua jarinya, juga memompa penis kecil si mungil yang tegak berdiri layaknya monas, ya perbandingan yang sangat jauh antara monas dan burj khalifa.
Setelah 5 menit penis si mungil berkedut, bagaikan gunung meletus yang siap menumpahkan lelehan lava panas. Duarrr, sperma putih itu pun keluar dengan banyaknya, menembak ke dada Chanyeol jatuh ke perut Baekhyun. Chanyeol segera menjilat perut Baekhyun, dan masih tetap memaju mundurkan jarinya di dalam surga dunia.
Baekhyun masih terengah engah selepas pelepasan yang ia lakukan, dadanya naik turun dengan cepat seirama dengan tusukan demi tusukan jari jari Chanyeol.
“Ehmm daddhh.. mau burj khalifa, masukinnn!!”
“Apa dengan jari saya belum puas?” Ucap Chanyeol mengeluarkan jari jarinya, terbesit kekecewaan dibenak Baekhyun karena merasa kosong. Dengan cepat ia menggeleng gelengkan kepalanya, kemudian bangun duduk di pangkuan Chanyeol. Menjentikan jarinya, alunan musikpun menggema, dengan iringan lagu drown mereka bercinta.
“Look at me daddhh, u ready??”
Belum sempat menjawab, Baekhyun telah terlebih dahulu mencium bibir Chanyeol dengan sensual dan menggerakan pantatnya yang tepat mengenai gundukan penis yang siap untuk menerobos pantat semoknya. Chanyeol menyesap bibir Baekhyun, memainkan lidah berlomba lomba untuk menyesap semakin dalam dan dalam. Kemudian ia segera mengarahkan pantat berisinya untuk dipenuhi penis besar Chanyeol, masuk dengan perlahan.
“Aaahhhh...daddyyhhh”
“Ehmm arghh baekk.. kenapa selalu sempit” puja chanyeol memejamkan mata, merasakan lubang Baekhyun seolah olah sedang melahap penisnya sampai habis.
Plop...plop...plopp..
“Ehmmm daddyhhhh, ahhh ahhh”
Bunyi gesekan antara lubang surgawi dan penis Chanyeol berpaduan dengan desahan kedua manusia yang berbagi kasih, deritan kasur dan juga alunan lagu, membuat kegiatan mereka terkesan lebih panas dari malam malam biasanya. Bisa dikatakan desahan Baekhyun lebih mendominasi di ruangan tersebut.
Baekhyun terus menggoyangkan kedua belah pantat kenyalnya, dibantu oleh Chanyeol yang menaik turunkan pinggulnya, menggenjot dari bawah. Peluh mereka berjatuhan, bercampur menjadi satu. Baekhyun menengadah, Chanyeol tak tinggal diam. Ia langsung menyerang leher Baekhyun dan memainkan kedua puting Baekhyun yang sudah mencuat.
“Aahhh daddyhhh..mau aaahhh keluarrr”
Baekhyun semakin cepat menggerakkan pinggulnya keatas dan kebawah. Menengadah meliuk liukkan badannya.
Plok plok plokk
“Terus dadhh.. fasterrr...ouhh shittt!!” Ucap Baekhyun mendesahkan sang suami, orgasmenya telah mencapai puncak tertinggi. Ia mengeluarkan lava putih untuk kedua kalinya. Baekhyun terkulai lemas di bahu Chanyeol, nafasnya masih naik turun. Chanyeol berhenti memompa Baekhyun, membiarkan Bakhyun untuk menikmati orgasmenya. Ia mencium dan menjilat telinga Baekhyun.
“Eunggg daddhhhh.. ntar dulu” ucap Baekhyun sengaja sambil menggerakkan pinggulnya, dimana hal itu membuat Chanyeol mendesis karena pergerakan Baekhyun yang tiba tiba.
“Ouhh, sshh”
“Oops, sorry daddyhh” ucap Baekhyun mengerlingkan matanya. Kesabaran Chanyeol sudah habis, ia segera membalikan dengan mengukung Baekhyun di bawahnya. Mencium Baekhyun dengan rakus, menyesap bibir tipis semerah cherry.
“Manis, selalu manis” pujian Chanyeol ia lontarkan dengan senyuman lebarnya, Baekhyun menuntun tangannya kewajah Chanyeol, meraba bibir tebal Chanyeol, mata belonya mengikuti gerakan jemari lentik suaminya menciumnya.
Tak sanggup dengan ini semua, Baekhyun menarik kepala Chanyeol untuk beradu mulut kembali dengan penuh nafsu. Chanyeol tergesa gesa melebarkan kaki jenjang Chanyeol, mengocok penisnya sebentar, lalu memasukan kembali penisnya dengan sekali hentakan.
“Aaahhh Chan...” desah Baekhyun yang langsung di bungkam oleh ciuman, Chanyeol terus menggempur Baekhyun.
“Babyy.. ahh ouhh” desah Chanyeol, masih memaju mundurkan penisnya.
“Eungg...ahhh fas..faster dadhh..ouchh aahhh..” desahan Baekhyun kembali mengalun indah di telinga Chanyeol, ia semakin terbawa nafsu. Menumbuk penisnya semakin mendalam, menyatukan dirinya dengan Baekhyun. Baekhyun semakin merasakan penis suaminya semakin bertambah besar di dalam lubangnya. Ia ikut serta memaju mundurkan pinggulnya, mencari setiap titik kenikmatan yang diberikan sang suami.
Plok..plok..plokk...
Dan ditusukan kelima belas sang dominan mengeluarkan spermanya “Byhhh... sshh”
Mereka berdua sama terengahnya, Chanyeol terus menggoyangkan pinggulnya agar tidak ada sperma yang tersisa, Baekhyun tersenyun lembut menerima sperma tersebut.
“Terimakasih, suami mungilku si cantik yang mengalahkan aphrodite” ucap sang dominan mencabut penisnya, kemudian mencium kening Baekhyun. Dan ia segera berbaring di samping Baekhyun memandang suaminya, yang tengah berkaca kaca.
“Hmm kenapa? Apa aku menyakitimu?”
“Nggak, cuma memikirkan satu hal” ucap Baekhyun tersenyum, sambil mencium kelopak mata sang dominan.
“Mikirin apa sayang? Cerita sama daddy, hm?
“Aku ingin punya seorang anak, tapi maafkan aku laki laki. Tidak bisa memberikanmu keturunan”
Ya Baekhyun adalah seorang ratu phoenix di dunia ini yang mengalahkan aphrodite walaupun dia seorang laki laki, apapun bisa ia dapatkan termasuk suaminya. Parasnya yang cantik, menggetarkan jiwa siapapun yg melihatnya. Hanya satu kekurangannya, ia tidak bisa mengandung, karena ia adalah laki laki yang telah digariskan Tuhan untuk bersanding dengan raja phoenix.
“Hey..kita akan segera memiliki anak”
“Tapi.. dia bukan anakku Chan, dia hanya anakmu. Kenapa kita tidak adopsi saja?” ucap Baekhyun menangisi nasibnya, Chanyeol segera memeluk pria mungil di hadapannya. “Semalam aku mendengarmu, mendengar kalian sedang bercinta, kau mendesahkan namanya, aku takut kau akan melupakanku nantinya”
“Sayang, dengerin aku hm? Maafkan aku aku tidak bisa membangkan peraturan yang sudah ada, penerus kerajaan ini harus keturunanku sayang. Dan, semalam ya aku melakukannya, tapi demi Tuhan aku tidak mendesahkan namanya. Dia mencoba melakukan sesuatu hal, dan aku berteriak memanggil namanya. Kau pasti langsung pergi bukan? Padahal semalam aku hanya membayangkan sedang bercinta denganmu, aku hanya mendesahkan namamu baby.”
“Kau menyakitinya”
Baekhyun masih saja terus menangis sesegukan, karena semalam ia memang melintasi kamar sang selir, dan ia mendengar suaminya sedang mendesah.
“Jadi aku harus apa? Mencintainya?”
“Dadhh!!!”
Baekhyun memukul Chanyeol, Chanyeol hanya tertawa melihat tingkah ratunya yang sangat kekanakan, sangat jauh berbeda bila di depan rakyatnya.
“Dengar baik baik, aku hanya mencintaimu. Setelah ia mengandung dan melahirkan, hanya Park Baekhyun satu satunya ratuku, tidak ada selir yang lain.” Menegaskan kepria mungil yang sedang memandang wajah tampannya.
“Hmm okey! Aku mencintaimu dadd, sangat sangat merindukanmu hihi”
“Mau melanjutkan yang tadi?” Ucap Chanyeol mengerlingkan matanya, Baekhyun hanya terkekeh dan segera menerjang suaminya. Mereka melakukan sampai beberapa ronde, dengan gaya yang berbeda-beda, di setiap sudut ruangan. Tanpa mengetahui bahwa ada sosok waniya yang berdiri di depan pintu kamar mereka berdua, sedang merematkan pakainnya sembari mengelus perut yang masih rata membawa sebuah test pack, mendengarkan setiap percakapan sepasang suami suami sambil mendesahkan nama satu sama lain.
“Akan ku pastikan aku akan melengserkanmu Baekhyun, akan ku jadikan rajamu bertekuk lutut padaku” ia tersenyum licik dan berlalu pergi.