callanooia

“sweetheart, what are you doing?” tanya sunghoon yang baru saja memasuki apartement sunoo.

sunoo yang sedang berjongkok dibawah kitchen set hanya membalas dengan cengiran walau tak dapat dilihat sunghoon karena posisinya yang tertutup dari depan.

“sini sini nanti ada tikus”

“eh sembarangan unit aku bersih ya” sanggah sunoo.

sunghoon membelalakan matanya kala sunoo berdiri dan melepas apronnya, “fuck you kim sunoo where's your clothes?!”

“di mesin cuci kenapa sih emangnya?”

“gila kamu bugil gini” sunghoon menggelengkan kepalanya.

“yaudah ya lagian kan biar mempermudah kamu juga” jawab sunoo enteng.

walaupun sudah terbiasa melihat sunoo tanpa sehelai benang namun yang namanya horny ya tidak bisa ditahan, little park dibawahnya sudah bangun sejak tadi.

“IHH MUNGILKU BANGUN” heboh sunoo ketika melihat milik kekasihnya yang terasa penuh.

sunghoon rasanya ingin jatuh jika dirinya sadar kalau tidak ada sofa dibelakangnya, salahkan kim sunoo yang dengan kurang ajarnya mengelus serta mencium kejantanannya dari balik celana.

“engh– ayo masuk kamar” ajak sunghoon.

“buka baju dulu kamu”

“gak ah malu” tolak sunghoon.

“ih aku doang”

sunghoon mendahului sunoo yang sedang mencebik dibelakangnya.


“oh gosh... akkkh hoon disituhh” desah sunoo kala jemari sunghoon mengobrak-abrik liangnya.

seperti masternya, sunghoon mengacak liang sunoo dengan lihai menggunakan ketiga jarinya sedangkan jari yang lain ia gunakan untuk mengocok penis mungil sunoo.

“wangi banget” sunghoon mencium cairan sunoo.

sunoo menampilkan senyum bangga diatas wajah cantik dan menggodanya, jelas saja sunoo memperhatikan pola makannya dan dirinya rajin mengonsumsi yoghurt.

“mau main sama punyaku gak?” tanya sunghoon.

sunoo menggeleng, “pahit pasti soalnya kamu bau rokok sama alkohol”

sunghoon menangguk, “sini cium aja, soalnya aku mau masukkin kamu”

keduanya menautkan bilah bibir sebagai pengalihan rasa sakit yang mungkin akan didera sunoo pada saat penyatuan mereka. ciumannya begitu intens dan dalam dengan tempo yang stabil sehingga keduanya dapat berciuman dalam waktu yang cukup lama.

“eungh—” desah sunoo tertahan disela-sela ciumannya dengan sunghoon.

kaki sunoo menengang hingga buku jarinya memutih dan melengkung menahan sakit dan nikmatnya penyatuan mereka.

sunghoon mengusap surai sunoo, “masih sakit ya sayang?”

sunoo mengangguk begitu pula air matanya yang menitik di pipinya.

“kamu sempit terus padahal sering aku masukkin”

“resiko lubang cowo cantik sih” ucap sunoo menyombong.

sunghoon hanya tertawa tampan diatas sunoo yang menatapnya memuja.

“hoon kamu ganteng banget sih” puji sunoo.

“and you. you're the most beautiful creature i've ever seen” sunghoon mengecup kening sunoo.

senyuman cantik merekah dibibir sunoo atas ucapan sunghoon dan juga lagu yang only milik leehi yang terputar ditengah penyatuan mereka menambah kesan romantis.

sunghoon memulai gerakannya dengan tempo sedang juga sunoo yang menggoyangkan pinggulnya mengikuti irama gerakan sunghoon.

“engh... faster hoon”

tempo dinaikan oleh sunghoon karena kekasihnya akan mencapai putihnya sebentar lagi dan benar saja setelahnya sunoo cum tepat di perut sunghoon.

“engh... fuck me ah fuck me”

desahan sunoo, geraman sunghoon, dan lagu the long night saling berlomba memenuhi ruangan yang sedang mempertontonkan dua anak adam beradu cinta diatas ranjang.

“sweetie, help me”

sunoo membantu sunghoon dengan mengetatkan lubangnya agar kekasihnya cepat mencapai putihnya bersamaan dengan dirinya pula.

“ah fuck sunoo, so tight”

gerakan sunghoon semakin cepat dan desahan sunoo yang begitu dalam dan panjang mengejar klimaks yang semakin dekat.

“hoonie go get your cum”

“i'm cumming” desah sunghoon yang mengeluarkan seluruh cairan putihnya di dalam sunoo.

“ahh hangat banget” desahan lepas sunoo.

sunghoon mencabut miliknya yang bersarang di lubang sunoo, membersihkan sisa-sisa bercintanya dan menaikan suhu air conditioner kamar sunoo.

tubuh sunoo kini sudah bersih dan wangi juga sudah berbalut piyama semua berkat sunghoon yang bertanggung jawab atas tubuhnya.

setelah selesai bebersih, sunghoon merebahkan tubuhnya disebelah sunoo, mencium kening kekasihnya begitu lama dilanjut pipi, hidung, dan terakhir kecupan manis di bibir sang pujaan hati.

tangan sunghoon mengusap lembut surai fluffy kekasihnya yang beraroma mint strawberry, “let's go to sleep quickly”

sunoo mengangguk, “good night, i love you”

terakhir kecupan sebelum tidur sunghoon berikan ke bibir sunoo, “sleep well, i love you more”

©callanooia

pukul 6.15 AM, heeseung dan jaeyun sedang menaiki tangga untuk sampai ke kelas mereka X.IX kelas ujung dekat toilet tersembunyi aman dari pengawas sekolah dan poin plus-nya cctv kelas tersebut tak berfungsi.

“capek benget” keluh jaeyun.

heeseung merangkul jaeyun, mengusap kepala sang kekasih. “kan aku bilang tas kamu biar aku yang bawa”

“gak keren tau gak gendong tas” ucap jaeyun.

“yaudah yuk semangat! tiga anak tangga lagi kita sampe”

heeseung menautkan jemarinya pada jemari jaeyun, melakangkahkan kakinya beriringan menuju kelas mereka.


“heeseungg.. laper” bisik jaeyun.

“makan chocobar aja” balas heeseung tak kalah berbisik.

arah mata jaeyun melirik guru di depan kelas. “nanti ketahuan bu rina”

sekarang kelas mereka sedang belajar sejarah dan sepertinya jaeyun sudah lapar lagi padahal tadi saat dia menyuapi heeseung dia juga ikut menyuapi diri sendiri.

heeseung membuka kemasan chocobar sepelan mungkin lalu menyodorkan isinya ke jaeyun, melirik sekitar terlebih dahulu dan secepat kilat jaeyun melahapnya.

namun karena jaeyun yang cemas untuk mengunyah sudah dipastikan chocobar di dalam mulut jaeyun belum hancur namun ya sudah basah oleh salivanya.

tersadar oleh mereka berdua yang diawasi oleh guru yang sedang menjelaskan materi, jaeyun ketakutan kalau-kalau dirinya diusir dari kelas.

heeseung adalah manusia terpeka jika itu tentang jaeyun, jadilah dia menyodorkan telapak tangannya di depan mulut jaeyun.

mereka saling melontarkan kalimat lewat lirikan bermaksud jaeyun harus mengeluarkan makanan tersebut ke telapak tangan heeseung.

mau tak mau harus dilakukan jaeyun walaupun dirinya lapar tapi nanti bisa beli donat kok fikirnya. tapi fikirannya salah jika heeseung akan membuang makanan dari mulutnya.

katakan heeseung itu bodoh dan gila, bisa-bisanya dia malah melahap makanan yang beberapa detik lalu berada di mulut jaeyun, apakah heeseung tidak merasa jijik? itu yang ada difikiran jaeyun hingga membuat pipinya merona dan jantungnya bergemuruh.

tak hanya jaeyun rupanya, makhluk dibelakang mereka pun tak kalah terkejut sebut saja jay dan sunghoon yang ternyata memperhatikan heeseung dan jaeyun bukan guru.

“heeseung, lo gak jijik?” bisik sunghoon yang dibalas gelengan oleh heeseung.

“LEE HEESEUNG! DUDUK DI LANTAI!!” seru guru mengejutkan jay, sunghoon, jake, dan tentunya heeseung sendiri.

air muka jaeyun mengeriyit masam apes banget kekasihnya harus duduk di lantai hanya karena memakan makanannya tadi.

“itulah kecintaan banget jadi orang” celetuk jay.

“lo ga gitu emang ke jungwon” tanya sunghoon.

“kalo makan makanan dari dalam mulut jungwon mah gak pernah soalnya gue sama dia gak pernah ciuman” balas jay.

“emang jaeyun sama heeseung pernah ciuman?” sunghoon bertanya lagi.

disisi lain jaeyun menyimak kedua sahabatnya ini tanpa minat karena fikirannya berkelana mengenai kejadian tadi, dirinya dan heeseung belum pernah berciuman hanya sebatas kecupan dipipi saja namun hal yang barusan terjadi bukannya indirect kiss atau mungkin indirect make out karena heeseung merasakan saliva-nya walau sepihak.

jaeyun menggelengkan kepalanya bertujuan mengusir kejadian tadi, pipinya semakin bersemu dan degupan jantungnya tak kalah ribut mungkin bagi sebagian orang itu hal biasa atau terbilang menjijikan tapi bagi jaeyun itu impiannya karena jaeyun ingin sekali berciuman dengan kekasihnya namun tidak tahu bagaimana cara meminta atau mengajaknya.

“orang gila tuh lagi mikirin hal jorok pasti” celetuk jay yang melihat gelagat aneh jaeyun.

“pulang sekolah mereka ciuman sih” sambung sunghoon.

“gausah sok tau” sungut jaeyun tak terima.

“ssstt.. kalian gak sadar apa bu rina udah pergi” tanya heeseung yang sudah duduk di bangkunya semula.

“HEESEUNG LO GAK JIJIK APA?” hueningkai terburu-buru menghampiri bangku heeseung.

“lo liat?” tanya jaeyun.

“liat anjir gue mau teriak so sweet!! tapi apa gak jijik?” ucap hueningkai heboh.

“gak lah ngapain bekas jaeyun gini kalo bekas lo iya aja anjir” jawab heeseung enteng.

seisi kelas yang mendengar ucapan heeseung serempak menutup mulut tak percaya dan berujar “GILA BUCIN BANGET” tak lupa tepuk tangan meriah bagaikan kerabat yang berhasil meraih medali emas sangat ricuh dan berisik.

“undur diri deh gue mau nyusul sunoo, jungwon, sama riki” ucap jaeyun meninggalkan kelas sebab dirinya malu.

“woi jaeyun belum jam-nya kalo ke kawasan SMP” panggil sunghoon.

“hehe lupa” cengirnya.

“ternyata bucin dan salting bisa bikin si pintar jadi bodoh instan ya” jay menggelengkan kepalanya melihat tingkah bodoh jaeyun mana sunghoon yang gak pintar ikut-ikutan bertingkah bodoh untung visualnya gak bisa bohong.

heeseung memandangi jaeyun dan sunghoon yang kini berada di pagar SMP.

“sunghoon bego napa lo lompatin pagar SMP bodoh!” suara jaeyun memarahi sunghoon.

“1 menit lagi jaeyun gapapa deh kangen sama sunoo gue tuh, bye!” sunghoon melangkah pergi menuju kelas sunoo.

“gila bulol banget padahal pagarnya gak dikunci” jaeyun menggeleng heran padahal kekasihnya juga sama bulolnya.

©callanooia

pukul 6.15 AM, heeseung dan jaeyun sedang menaiki tangga untuk sampai ke kelas mereka X.IX kelas ujung dekat toilet tersembunyi aman dari pengawas sekolah dan poin plus-nya cctv kelas tersebut tak berfungsi.

“capek benget” keluh jaeyun.

heeseung merangkul jaeyun, mengusap kepala sang kekasih. “kan aku bilang tas kamu biar aku yang bawa”

“gak keren tau gak gendong tas” ucap jaeyun.

“yaudah yuk semangat! tiga anak tangga lagi kita sampe”

heeseung menautkan jemarinya pada jemari jaeyun, melakangkahkan kakinya beriringan menuju kelas mereka.


“heeseungg.. laper” bisik jaeyun.

“makan chocobar aja” balas heeseung tak kalah berbisik.

arah mata jaeyun melirik guru di depan kelas. “nanti ketahuan bu rina”

sekarang kelas mereka sedang belajar sejarah dan sepertinya jaeyun sudah lapar lagi padahal tadi saat dia menyuapi heeseung dia juga ikut menyuapi diri sendiri.

heeseung membuka kemasan chocobar sepelan mungkin lalu menyodorkan isinya ke jaeyun, melirik sekitar terlebih dahulu dan secepat kilat jaeyun melahapnya.

namun karena jaeyun yang cemas untuk mengunyah sudah dipastikan chocobar di dalam mulut jaeyun belum hancur namun ya sudah basah oleh salivanya.

tersadar oleh mereka berdua yang diawasi oleh guru yang sedang menjelaskan materi, jaeyun ketakutan kalau-kalau dirinya diusir dari kelas.

heeseung adalah manusia terpeka jika itu tentang jaeyun, jadilah dia menyodorkan telapak tangannya di depan mulut jaeyun.

mereka saling melontarkan kalimat lewat lirikan bermaksud jaeyun harus mengeluarkan makanan tersebut ke telapak tangan heeseung.

mau tak mau harus dilakukan jaeyun walaupun dirinya lapar tapi nanti bisa beli donat kok fikirnya. tapi fikirannya salah jika heeseung akan membuang makanan dari mulutnya.

katakan heeseung itu bodoh dan gila, bisa-bisanya dia malah melahap makanan yang beberapa detik lalu berada di mulut jaeyun, apakah heeseung tidak merasa jijik? itu yang ada difikiran jaeyun hingga membuat pipinya merona dan jantungnya bergemuruh.

tak hanya jaeyun rupanya, makhluk dibelakang mereka pun tak kalah terkejut sebut saja jay dan sunghoon yang ternyata memperhatikan heeseung dan jaeyun bukan guru.

“heeseung, lo gak jijik?” bisik sunghoon yang dibalas gelengan oleh heeseung.

“LEE HEESEUNG! DUDUK DI LANTAI!!” seru guru mengejutkan jay, sunghoon, jake, dan tentunya heeseung sendiri.

air muka jaeyun mengeriyit masam apes banget kekasihnya harus duduk di lantai hanya karena memakan makanannya tadi.

“itulah kecintaan banget jadi orang” celetuk jay.

“lo ga gitu emang ke jungwon” tanya sunghoon.

“kalo makan makanan dari dalam mulut jungwon mah gak pernah soalnya gue sama dia gak pernah ciuman” balas jay.

“emang jaeyun sama heeseung pernah ciuman?” sunghoon bertanya lagi.

disisi lain jaeyun menyimak kedua sahabatnya ini dengan tanpa minat karena fikirannya berkelana mengenai kejadian tadi, dirinya dan heeseung belum pernah berciuman hanya sebatas kecupan dipipi saja namun hal yang barusan terjadi bukannya indirect kiss atau mungkin indirect make out karena heeseung merasakan saliva-nya walau sepihak.

jaeyun menggelengkan kepalanya bertujuan mengusir kejadian tadi, pipinya semakin bersemu dan degupan jantungnya tak kalah ribut mungkin bagi sebagian orang itu hal biasa atau terbilang menjijikan tapi bagi jaeyun itu impiannya karena jaeyun ingin sekali berciuman dengan kekasihnya namun tidak tahu bagaimana cara meminta atau mengajaknya.

“orang gila tuh lagi mikirin hal jorok pasti” celetuk jay yang melihat gelagat aneh jaeyun.

“pulang sekolah mereka ciuman sih” sambung sunghoon.

“gausah sok tau” sungut jaeyun tak terima.

“ssstt.. kalian gak sadar apa bu rina udah pergi” tanya heeseung yang sudah duduk di bangkunya semula.

“HEESEUNG LO GAK JIJIK APA?” hueningkai terburu-buru menghampiri bangku heeseung.

“lo liat?” tanya jaeyun.

“liat anjir gue mau teriak so sweet!! tapi apa gak jijik?” ucap hueningkai heboh.

“gak lah ngapain bekas jaeyun gini kalo bekas lo iya aja anjir” jawab heeseung enteng.

seisi kelas yang mendengar ucapan heeseung serempak menutup mulut tak percaya dan berujar “GILA BUCIN BANGET” tak lupa tepuk tangan meriah bagaikan kerabat yang berhasil meraih medali emas sangat ricuh dan berisik.

“undur diri deh gue mau nyusul sunoo, jungwon, sama riki” ucap jaeyun meninggalkan kelas sebab dirinya malu.

“woi jaeyun belum jam-nya kalo ke kawasan SMP” panggil sunghoon.

“hehe lupa” cengirnya.

“ternyata bucin dan salting bisa bikin si pintar jadi bodoh instan ya” jay menggelengkan kepalanya melihat tingkah bodoh jaeyun mana sunghoon yang gak pintar ikut-ikutan bertingkah bodoh untung visualnya gak bisa bohong.

heeseung memandangi jaeyun dan sunghoon yang kini berada di pagar SMP.

“sunghoon bego napa lo lompatin pagar SMP bodoh!” suara jaeyun memarahi sunghoon.

“1 menit lagi jaeyun gapapa deh kangen sama sunoo gue tuh, bye!” sunghoon melangkah pergi menuju kelas sunoo.

“gila bulol banget padahal pagarnya gak dikunci” jaeyun menggeleng heran padahal kekasihnya juga sama bulolnya.

©callanooia

“ethan.. psst... wake up” jake membangunkan ethan yang masih nyaman di alam mimpinya.

tidak butuh waktu lama karena kini ethan telah mengumpulkan nyawanya untuk turun ke bawah menyantap sarapan.

“nanti langsung kebawah ya” ucap jake sebelum turun ke bawah.

derap langkah ethan yang menuruni tangga terdengar di telinga jake. “kok sepi?” tanya ethan.

“mereka dah pergi lagi” jawab jake yang dibalas anggukan oleh ethan.


“hari ini mau pergi kemana?” tanya ethan.

“kamu ada yang pengen dikunjungi gak?” jake balik bertanya.

“mau ke dermaga gitu, bisa gak?”

“bisa! nanti kita kesana ya”

“by the way, kamu mau pake outfit apa?” tanya ethan.

“kemeja sih seperti biasa, kenapa emang?”

“pengen couple-an outfit sama kamu” jawab ethan sebelum menutup bilik kamar mandi meninggalkan jake yang pipi-nya sudah memerah padam.

©callanooia

“kok ayah gak liat sheina ya udah 3 hari ini, kemana dia?” tanya ayah.

“kak sheina pergi sama kak sheon ke malaysia tau yah” sambar jona.

“kasian jake ditinggal pacar, rumah kawan pada jauh, untung ada ethan sekarang ya.. dan ayah liat kalian makin deket” ucap ayah sedikit meledek.

“seneng banget deh ada ethan disini jadi jake punya temen selama sheina pergi lagian jake ini serasa sebatang kara kalo gak ada sheina” curhat jake.

ayah, jona, ethan, dan juga papa yang baru datang tertawa dengan ucapan jake yang memang ada benarnya karena dia selalu ditinggal sendiri dirumah karena orangtua-nya yang sering berpergian dan adiknya yang selalu menginap dirumah pacarnya alias jay sahabatnya sendiri.

“oh karena udah ada ethan disini jadi papa sama ayah besok bakal pergi lagi sekalian ngedrop jona di villa-nya jay” kini papa yang berbicara.

“ya gapapa kalo mau pergi soalnya jake sama ethan mau jalan-jalan juga, yakan?”

ethan yang sedari tadi terdiam dan tersenyum menanggapi obrolan sedikit terkejut dengan ucapan jake.

“lah emang kita mau kemana?” tanya ethan.

“ih ethan gak sesuai planning banget kan semalem udah aku bilang”

“ya aku gak fokus kamu ngomong apa”

“terus kamu ngapain aja selama aku ngomong?” tanya jake.

“ngeliatin kamu. lucu soalnya” final ethan, tangannya terulur mengacak rambut jake.

blush pipi jake merona efek dari ucapan serta tindakan yang ethan lakukan kepadanya.

“ekhem.. masih ada kita bertiga loh disini” suara jona menginterupsi jake dan ethan.

jake mendengus kemudian dirinya beranjak untuk menuju kamarnya, “mau keatas ajalah aku” lalu diikuti ethan yang sebelumnya sudah pamit dengan ayah, papa, juga jona.

®callanooia

“silahkan masuk” ucap jake begitu membukakan pintu untuk seseorang.

jake mempersilahkan ethan untuk duduk di ruang tamu –ya sopan santun dan adab menyambut tamu dan berbincang sedikit basa-basi bertanya mengenai perjalanan.

“silahkan diminum” ucap sheina.

“oh iya ethan, kenalin ini sheina” jake memperkenalkan sheina kepada ethan.

“kalian sepasang kekasih?” tanya ethan yang dibalas anggukan dan senyuman oleh jake dan sheina.

“manis sekali kalian sangat sera—” ucapan ethan terpotong kala ponselnya berdering.

ethan merasa tidak enak namun jake maupun sheina memaklumi, mungkin keluarganya ingin berkabar.


“jakey, ethan aku pamit pulang ya” pamit sheina.

jake memeluk dan mengecup pipi sheina sebelum kekasihnya itu pulang.

“jakey malu ada ethan” cicit sheina.

ethan terkekeh, “santai aja sheina soalnya aku juga gitu kalo pacarku pulang”

“tuh gapapa” imbuh jake.

“dah ah kamu nahan aku terus deh” sheina melambaikan tangannya karena kembarannya sudah menjemput dirinya.

©callanooia

Jay benar balik ke kamarnya setelah menggarap tugas selama kurang lebih 7 jam, dan ya Jay sangat benar-benar kembali pagi namun terlalu pagi karena dia sudah berada di depan kamarnya pada pukul 4:12 AM.

Setelah masuk ke kamarnya, alangkah terkejutnya Jay melihat pemandangan dihadapannya. Jay meneguk salivanya merasa asing dan panas meskipun temperatur AC berada diangka 18°.

Jay meletakkan tasnya dan melangkah penuh kehati-hatian mendekati objek yang membuatnya gerah. Perasaannya campur aduk, bayangkan saja roommate-nya yang sedang tertidur pulas namun pakaiannya sangat sexy.

Jay masih berdiri disebelah ranjang Jungwon, memperhatikan pria mungil yang mengguncang libidonya karena sungguh pakaian Jungwon memang sengaja mengundang untuk dilecehkan dengan hormat oleh Jay.

Sedang asyik mengamati Jungwon bersama fantasi liar-nya, ternyata tidur Jungwon terusik membuat si mungil melengguh dan bangun dari tidurnya.

“Eungh.. Jay” suara serak khas orang tidur menyapa indera Jay.

“Shit, kenapa sexy banget suaranya”

“A-ah iya Won baru balik, lo tidur lagi aja” ucap Jay sedikit gugup.

“Kayaknya aku gak bisa tidur lagi deh” balas Jungwon.

“Demi Tuhan Yang Jungwon... lo gak mau benerin lingerie lo itu kah anjing sange gue liatnya” maki Jay dalam hati.

“Kenapa gitu?” tanya Jay.

“I don't know why, but when I close my eyes—” Jungwon menggantungkan kalimatnya lalu menatap manik Jay yang terlarut memandangi lekuk tubuhnya. “I see we are making love under the moonlight”

Jay sukses ngeblank fikirannya berlarian terhambur begitu saja karena ucapan Jungwon.

“So, can we make it happen” tanya Jungwon.

“You better go back to sleep, Jungwon” ucap Jay tenang walaupun tubuhnya bahkan juniornya sudah tegang dan meremang.

“No no no, I know you wanna touch my body” Jungwon menurunkan tali bajunya.

“Touch me please, Jeyyie” Jungwon memohon kepada Jay.

“Take off your clothes, cause my dick wants to get to know your hole” deep voice Jay memerintah Jungwon untuk menanggalkan segala benang yang menutupi tubuhnya.

Jungwon melucuti pakaian minimnya dengan sensual, setelah tak ada lagi benang yang tersisa ditubuhnya barulah ia turun dari ranjang dan menghampiri Jay yang menunggunya di kasur bawah.

Menduduki bagian bawah sang dominant yang telah menegang, memulai sesi pergumulan panas mereka pada pukul 4:38 AM.


“Jay, kamu kefikiran gak bercinta di ranjang atas gimana sensasinya?” bisik Jungwon yang terdengar lelah usai bercinta.

Jay mengecup pipi Jungwon, “Nanti kita coba di Villa-ku ya aku takut kalau ranjang disini nanti kita jatuh”

Omong-omong soal hubungan mereka, keduanya sudah resmi menjadi sepasang kekasih karena Jay yang keceplosan mengagumi Jungwon sejak pertama bertemu saat dirinya hendak mencapai klimaks.

Jungwon tersenyum menganggukan kepalanya, “Dimana aja asal making love sama kamu aku mau kok”

“Liburan kuliah nanti kita making love di kapal pesiar terus lanjut di Villa mau?” tawar Jay yang dibalas anggukan antusias dari Jungwon yang memeluk tubuhnya erat.

“Sayang, kamu lupa ya punyaku masih didalem kamu?” tanya Jay.

Jungwon tersadar lalu terkekeh kecil dengan nakalnya dia menggoyangkan pinggulnya, “Yah bangun lagi, ayo kita boboin dia!!”

“Kayaknya disini aku pihak yang bakal kewalahan sama sex routine kita” ucap Jay pasrah tapi ya semangat dong kan making love sama pacar.

“Hehehe sayang Jay” senyum Jungwon mengembang sangat cantik apalagi kala diatas Jay.

“I love you, Kitten”

kkeut

©callanooia

Setelah membalas pesan dari roommate-nya, Jay segera menuju kamar milik Heeseung dan naasnya sungguh malang nasib Jay begitu pintu terbuka nampaklah Jake yang sedang bersandar dibahu Heeseung juga Sunghoon dan Sunoo yang berpelukan di ranjang atas sambil tertawa.

“Gue pulang ajalah” ucap Jay.

Krik Krik

“Hahaha tuhkan Ddeonu gak percaya sih sama Hoonie”

“Ya habisnya Hoonie suka bohongin Ddeonu ihhh”

Sialan fikir Jay, masa dia hanya berdiri di depan pintu sambil melihat Sunghoon yang mengelus lembut kekasihnya tak lupa tatapan cinta nan memuja itu cih dan gilanya lagi Heeseung malah menciumi wajah Jake yang mengantuk.

Aneh hh kalau mengantuk ya disuruh tidur bukan malah dicium, pemuda aneh, Lee Heeseung maksudnya bukan Jay. padahal Jay juga aneh lagian salty banget deh

“Yaudahlah gue pulang aja” dua kali.

Masih tidak ada yang menanggapi Jay sepertinya huh geram ya mau tak mau jurus andalannya keluar.

“WOOOIIII”

Serempak semuanya terkejut sampai membuat Sungsun meringis karena kepala Sunoo menyundul dagu Sunghoon dan Jake yang total menyala serasa habis makan kopiko.

“Bajingan” tutur mulia Lee Heeseung.

“Jay anjing banget pacar gue kaget tolol” omel Sunghoon.

“Kalian gak mikirin perasaan aku disini kah?” bagai yang paling tersakiti Jay berujar dengan raut yang dibuat semenyedihkan mungkin.

“Kenapa gak pacaran sama Jungwon aja loh Jay” Sunoo memberi ide.

“Jangan ngide deh Noo, kasian Jungwon pacaran sama orang yang kesabarannya lebih tipis dari sehelai rambut” ucap Jake.

“Pedes sekali sayang, tapi aku sih yes gak tau kalo Mas Sunghoon” timpal Heeseung.

“Ikut kata suami aja sih kalo gue” jawab Sunghoon.

“Tidak kondusif, korporatif, kemendikbud, tidak ramah huh bintang 1” final Jay lalu meninggalkan kamar Heeseung.

“JAY TITIP KONDOM YA!” teriak Sunghoon.

“ABIS LO AKHLAK LO BEGITU BIADAB” teriak Jay sengit.

Semua yang di dalam kamar tertawa karena tingkah Jaymblo yang kesal karena sengaja mereka hiraukan sedari tadi.

©callanooia

Setelah membalas pesan dari roommate-nya, Jay segera menuju kamar milik Heeseung dan naasnya sungguh malang nasib Jay begitu pintu terbuka nampaklah Jake yang sedang bersandar dibahu Heeseung juga Sunghoon dan Sunoo yang berpelukan di ranjang atas sambil tertawa.

“Gue pulang ajalah” ucap Jay.

Krik Krik

“Hahaha tuhkan Ddeonu gak percaya sih sama Hoonie”

“Ya habisnya Hoonie suka bohongin Ddeonu ihhh”

Sialan fikir Jay, masa dia hanya berdiri di depan pintu sambil melihat Sunghoon yang mengelus lembut kekasihnya tak lupa tatapan cinta nan memuja itu cih dan gilanya lagi Heeseung malah menciumi wajah Jake yang mengantuk.

Aneh hh kalau mengantuk ya disuruh tidur bukan malah dicium, pemuda aneh, Lee Heeseung maksudnya bukan Jay. padahal Jay juga aneh lagian salty banget deh

“Yaudahlah gue pulang aja” dua kali.

Masih tidak ada yang menanggapi Jay sepertinya huh geram ya mau tak mau jurus andalannya keluar.

“WOOOIIII”

Serempak semuanya terkejut sampai membuat Sungsun meringis karena kepala Sunoo menyundul dagu Sunghoon dan Jake yang total menyala serasa habis makan kopiko.

“Bajingan” tutur mulia Lee Heeseung.

“Jay anjing banget pacar gue kaget tolol” omel Sunghoon.

“Kalian gak mikirin perasaan aku disini kah?” bagai yang paling tersakiti Jay berujar dengan raut yang dibuat semenyedihkan mungkin.

“Kenapa gak pacaran sama Jungwon aja loh Jay” Sunoo memberi ide.

“Jangan ngide deh Noo, kasian Jungwon pacaran sama orang yang kesabarannya lebih tipis dari sehelai rambut” ucap Jake.

“Pedes sekali sayang, tapi aku sih yes gak tau kalo Mas Sunghoon” timpal Heeseung.

“Ikut kata suami aja sih kalo gue” jawab Sunghoon.

“Tidak kondusif, korporatif, kemendikbud, tidak ramah huh bintang 1” final Jay lalu meninggalkan kamar Heeseung.

“JAY TITIP KONDOM YA!” teriak Sunghoon.

“ABIS LO AKHLAK LO BEGITU BIADAB” teriak Jay sengit.

Semua yang di dalam kamar tertawa karena tingkah Jaymblo yang kesal karena sengaja mereka hiraukan sedari tadi.

©callanooia

Jungwon membuka pintu asramanya setelah selesai dengan urusan membeli makanan dan pemandangan pertama yang dia lihat adalah seorang bayi besar yang sedang memeluk perut seorang pria dengan wajah jengah.

“Ish, berat anjir dek minggir napa” usir Jay.

“Mau yup—” ucapan Riki terpotong sebab melihat Jungwon yang membawa kantong belanjaan dan bungkus yupi yang tercetak jelas.

“YUPII!!!” tanpa permisi Riki menyambar kantong dari tangan Jungwon membuat si empu terkejut dan Jay yang hanya pasrah.

“Adek, lo gak sopan banget” tegur Jay.

“Maaf ya kak... tapi itu yupi punya saya kan?” tanya Riki.

Jungwon tersenyum dan mengangguk. “Iya punyamu kok. Nih”

“MANIS BANGETTTTT GILAAAA” tanpa disadari munculnya rona di pipi Jay karena senyuman Jungwon.

“Eh itu Jay titipan punya kamu” ucap Jungwon menyadarkan lamunan Jay.

“A-ah iya Won, makasih ya maaf udah ngerepotin dan maaf ya adek gue gak sopan”

“Ih gapapa loh, adek kamu lucu banget”

“Ih aku lucu? Aku Riki kelas 6 tau kesini sama Papa tapi lagi dibawah nunggu tukang anter barang” cerocos Riki yang sedang asik nyemil yupi.

“Sumpah dia gak nanya lu” timpal Jay.

“Apasih kak Jay bikin malu kesan pertama bertemu teman baru kok gitu nanti kak Wonwon ini takut” Riki berceloteh menegur Jay yang memang suka sensian sedangkan Jungwon yang ditunjuk hanya menunjukkan cengiran.

“Bodo amat Ki, ayo turun nih Papa dah mau pulang mau lo tinggal disini” ajak sedikit menyuruh dan memaksa Jay pada Riki.

“Ayok..” Riki mengikuti langkah Jay hendak keluar kamar namun dirinya melihat ada nasi segitiga di kantong belanjaan itu, “Ih mau ini ya Kak Wonwon wonogiri-nya”

“Onigiri itu anjir bikmal aja” omel Jay.

“Bikmal apaan Jay?” tanya Jungwon.

“Bikin malu, kak. Eh makasih lagi ya kak hehe sayang kak Wonwon” ucap Riki dengan cengirannya yang terlihat lucu.

“Jungwon, gue tinggal bentar ya”

Jungwon menganggukkan kepalanya mengiyakan ucapan Jay, kemudian dirinya memutuskan untuk memakan bubur jagung yang tadi ia beli.

©callanooia