callanooia

7.38 pagi jika untuk ukuran Sunoo dan Jungwon yang sudah bangun mandiri sejak 15 menit yang lalu sungguh itu rekor dunia, mengingat mereka mahasiswa kalong yang sering tembus pagi demi tugas.

Seperti biasa rutinitas pagi keduanya yaitu Sunoo mencuci piring dan menanak nasi sedangkan Jungwon menyapu halaman.

Setelah mengerjakan tugas rumah, Sunoo bersantai di dapur bersama kudapan pisang dan susu karena cuma ada itu di dapur tidak juga sih sebenarnya ada cookies tapi masih terlalu pagi untuk Sunoo yang belum sarapan nasi.

Sunoo menyantap pisangnya dengan khidmat mengiraukan Jungwon yang baru saja keluar dari kamar mandi dan seketika terkikik geli.

Awalnya Sunoo belum sadar namun cekikikan Jungwon makin panjang hingga membuat pisangnya menyentuh kerongkongan Sunoo.

“Anjing deepthroat” refleks Jungwon memberi reaksi.

“Bangsat lo ya Won jadi lo ketawain ini” Sunoo mendelik kearah Jungwon yang semakin tertawa.

“Ngeliatnya ya Noo susah banget pisangnya gede panjang pula masuk ke mulut lo hahaha” jelas Jungwon yang masih tertawa.

“Won sumpah masih pagi loh” Sunoo menggeleng tak habis fikir dengan sepupunya ini.

“Lo kalo sama kak Sunghoon suka deepthroat gitu gak Noo?” tanya Jungwon.

“Ya menurut lo aja gimana Won” Sunoo malas menanggapi pertanyaan tak berbobot lawan bicaranya.

Sunoo melirik sekilas Jungwon yang terdiam sambil berpose layaknya orang yang memiliki akal fikiran saja.

“Gue jadi ngebayangin kalo lo making love sama kak Sunghoon terus atas bawah lo keisi semua, kira-kira penuhan punya cowo lo apa pisang?”

TUHKAN GILA KAN!? ckckck benar-benar Yang Jungwon ini sungguh.

“IH LO NGAPA NGEBAYANGIN TITIT COWO GUE MASIH KURANG APA PUNYA KAK JAY!!!???”

“Anjir tidak seperti itu kalo diliat-liat kak Sunghoon gak menggairahkan gak minat dari bentukannya, ganteng sih iya tapi not my type... NAH kalo kak Hee tuh rrrghh sedep” celotehan tak berbobot Jungwon membuat Sunoo pusing.

“Jorok lo tuh masih pagi mending beli tahu sana gue mau masak”

Jungwon menengadahkan tangannya seraa tersenyum idiot. “Duitnya kak Sunoo”

Sunoo berdecak merogoh sakunya kemudian memberi 20ribu ke Jungwon. “Nih”

“Tengkyu byee” setelah mengucapkan terima kasih Jungwon auto ngibrit menuju warung di samping depan rumahnya.

©callanooia

Tiin! tiin!

Suara klakson mobil terdengar memanggil Sunoo yang tengah menunggu di kursi kafetaria tempat Les-nya.

“Sayang, ayo” Sunghoon memanggil Sunoo seraya tangannya melambai memanggil si mungil kesayangannya.

Netra si mungil menatap kekasihnya yang tersenyum seketika bibirnya pun membentuk kurva yang sama pula. “Hoonieeee!”

Sunoo yang tengah berlari kecil menghampiri mobil miliknya, membuat Sunghoon terkekeh gemas.

“Halooo” sapaan Sunoo setelah menduduki kursi sebelah kemudi.

“Gimana tadi belajarnya?” tanya Sunghoon tak lupa tangannya mengusap-usap lembut surai sang kekasih.

“Seru banget tauuuu!!”

Bibir mungil milik Sunoo tak hentinya berceloteh dengan semangat mengenai kegiatan di Les-nya tadi serta Sunghoon yang menyimak dengan baik setiap tutur kata yang dilontarkan Sunoo dan merespon dengan antusias apabila diperlukan.

“Seru banget kan, Hoonie? ” tanya Sunoo.

“Denger ceritanya aja seru apalagi bisa ikut berpartisipasi, itu orang luar boleh ikut gak?” respon Sunghoon.

Sunoo menganggukan kepalanya. “Humm.. Jungwon aja ngajak Kak Jay kok kamu ikut aja” tawar Sunoo.

“Oke nanti aku ikut”

“YEY!! sayang Hoonie banget” Sunoo sangat senang hingga memeluk kekasihnya yang setuju mengikuti vacation dari kursusnya.

Mobil melaju dengan kecepatan normal baik Sunghoon maupun Sunoo keduanya fokus dengan kegiatannya masing-masing, Sunghoon yang fokus menyetir dan Sunoo yang fokus scrolling fyp tiktok.

Airpods yang terpasang ditelinga Sunoo membuat pacarnya tidak bisa mendengar sound video yang Sunoo lihat, sampai dimana ada video yang lewat dan ide gila Sunoo pun muncul.

Sunoo melepas Airpods dan menyimpan ponselnya di tas, Sunghoon yang melirik pergerakan pacarnya pun bertanya. “Capek main hp?”

Sunoo membalas dengan gelengan kepala kemudian bibirnya menyunggingkan seulas senyum. “Aku mau pantun”

“Silahkan, sayang” Sunghoon mempersilahkan Sunoo.

Sebelum itu Sunoo melirik keadaan sekitar dan tepat sekali jalanan yang mereka lewati sepi hanya ada sawah dan pohon karet.

“Liat petir lewat teropong”

“Cakep” respon Sunghoon.

“Kamu nyetir—” tangan Sunoo turun ke area kejantanan Sunghoon memberi usapan dan sedikit remasan. “Aku nyepong”

“Shhh.. slut” desis Sunghoon.

“Hahaha.. but Hoonie, do you know that my legs are like oreos?” tanya Sunoo.

“Why oreos?”

“Cause... you can slip them apart and you can eat the insides” Sunoo melirik Sunghoon dengan eskpresi yang errrrrr— damn so hot

“Baby, stop making me horny. We can't do it in the car” ucap Sunghoon memperingati Sunoo.

“Wow, souds good!!” Sunoo malah bertepuk tangan karena larangan Sunghoon bagaikan sebuah perintah untuknya.

”Kim Sunoo, please” tegur Sunghoon.

“Park Sunghoon, I have 70 ways to make you feel better...”

Sunghoon menghentikan mobilnya dipinggir jalan yang amat sepi, seakan bersiap-siap untuk menyerang sang pacar setelah ia melanjutkan ucapannya.

“One is a hug and the rest is sixty-nine” Sunoo mengedipkan matanya.

“Babe, I'm like rollercoaster..” Sunghoon menurunkan seat milik Sunoo membuat pacarnya tersenyum menggoda.

“The faster I go, the harder you scream” bisik Sunghoon ditelinga Sunoo kemudian bibirnya turun mengecup ceruk leher kekasihnya.

Sunoo menatap sang dominan yang berada diatasnya, menjilat bibir bawah kemudian mengigitnya secara sensual. “I will scream beautifully under your control, Daddy”

“You're so damn hottie, my zipper is falling for you, Kim” pujian kotor yang terlontar dari bibir Sunghoon terdengar indah ditelinga Sunoo.

“Your zipper is falling cause your dick misses my hole, aight?” ucap Sunoo yang kini telah mengalungkan tangannya di tengkuk Sunghoon.

Sunghoon terkekeh, lalu menghapus jarak keduanya membawa Sunoo kedalam ciuman yang begitu intens.

Mengabsen deretan gigi Sunoo lalu mempertemukan lidah keduanya untuk saling beradu, mengisap bibir cherry yang begitu memabukkan dan menggigitnya karena Sunghoon kepalang gemas dengan apa yang ada pada Sunoo.

Tak mau kalah, Sunoo pun melakukan hal yang sama bertukar saliva, menghisap, mengigit, dan menjelajah rongga mulut Sunghoon hingga dirinya kehabisan nafas diakhiri oleh benang saliva yang memutus pergulatan lidah keduanya.

“Lanjut?” tanya Sunghoon.

Sunoo menggeleng lemah, dadanya naik turun kehabisan nafas.

“Lemah. Tadi siapa coba yang mancing duluan” Sunghoon mengejek Sunoo yang tepar.

“Gak enak tau di mobil aku gabisa gerak gedebag-gedebug gitu” sungut Sunoo tak terima.

“Alah lemah dah lemah” Sunghoon tetap mengejek Sunoo.

Sunoo yang tak terima diejek seperti itu, tangannya meremas kejantanan Sunghoon hingga membuat sang empu mengaduh.

“AKHH..” “Kan tegang.. gak mau tau kelonin lagi TITIK!” Sunghoon mendelik kearah Sunoo yang sedang terbahak-bahak karena aksi binalnya.

“Hukuman udah bilang lemah main solo aja kamu” tolak Sunoo.

“Babe... please junior aku gamau bobo kalo gak dikelonin kamu” pinta Sunghoon memelas.

“Ada syaratnya”

Sunoo memikirkan syarat yang cocok dan Sunghoon yang was-was karena persayaratan Sunoo kadang diluar akal manusia.

“Kamu harus jilat mintchoco yang ada di perut aku terus aku mau your dick dikasih mintchoco biar enak diaku. Gimana? Deal?” ucap Sunoo mantap.

Sunghoon menutup mulutnya tak percaya akan isi otak kekasihnya ini. “Sun.. sub kinky ini konsepnya? Aku gak nyangka banget kamu bisa berfikiran seperti ini”

“Stop being lebay Park Sunghoon.. aku emang segila ini kalau urusan having sex with you and mint choco menurutku perpaduan your dick and mint choco tuh UGHHH” Sunoo memasang ekspresi heboh dan memuja membuat Sunghoon semakin merinding.

“Pyschosunoo” cibir Sunghoon.

“Banyak omong banget mending kita pulang dan jangan lupa mampir ke kedai eskrim karena aku gak sabar mau mam mintcho dari sini”

“Aww... ya gak usah dipegang dong! dedeknya sensitif nih”

Yang benar saja Kim Sunoo malah meremas kembali kejantanan Sunghoon sehingga membuatnya semakin tegang dan tersangkanya malah tertawa terbahak-bahak melihat ekspresi lemah dan julid at the same time kekasihnya.

©callanooia

“songun ih lo suwe banget dah” omel sunoo sedari tadi menunggu sunghoon yang sangat lama.

“sabar sayang... kacamata gue kemana sih?”

“dipala lo nohh” tunjuk sunoo.

“ah iya hehe”

“dah ayok lah”

keduanya pun pergi menuju venue konser yang telah direncanakan, sebenarnya belum terlambat namun sunoo tidak ingin berada dibarisan akhir, setidaknya berada ditengah dan bisa melihat sang idola dengan jelas.


“hoon maaf ya”

“maaf kenapa, sayang?” “maaf aja sih”

“freak abis pacar gue”

sunghoon lanjut menonton dan ikut bersenandung menyanyikan lagu kiss me more tak lupa bibirnya mengecup pipi gembil serta bibir mungil sang pacar, katanya “mbanya udah nyanyi kiss me more tapi aku gak cium kamu tuh gak menghargai dia banget tau udah capek-capek nyanyi” sedangkan dia tidak tahu saja alasan sunoo meminta maaf untuk apa.

©callanooia

“sayang kok kamu gak bilang” tanya sunghoon.

“aku kan udah minta maaf hehe nikmatin aja ya konsernya jangan lupa scraftnya dililit dulu” ucap sunoo tak berdosa.

sesuai perintah dari pacar mungilnya, sunghoon mulai menutupi tubuh keduanya dengan scraft yang sengaja sunoo bawa.

“i don't really got no type, i just wanna fuck all night yeah with my boyfriend” bisik sunoo ditelinga sunghoon.

“fuck babe” erang sunghoon tertahan.

tangan sunoo menjelajah nakal mengelus kepemilikan sunghoon yang menekan pantat sintalnya.

what's your size? (size) add, subtract, divide ('vide)

“ow so big” ucap sunoo yang tangannya masih setia bermain dimilik sunghoon.

“s—sun.. shh”

might just fuck him with my makeup on

“might just fuck you with my makeup on”

sunoo sengaja menubrukkan bokongnya tepat dimilik sunghoon yang sudah sesak didalam celana.

“babe.. please jangan gerak”

permohonan sunghoon tak diindahkan malah semakin binal sunoo menggoda kekasihnya.

i just be wonderin' if you can fuck on me better

“eughh daddy... fuck me fuck me fuck me” desah sunoo.

dengan bermodal scraft menyerupai selimut yang membalut tubuh keduanya ditengah konser, sunghoon menurunkan celananya juga menurunkan celana milik sunoo.

you're exciting, boy, come find me your eyes told me, “girl, come ride me”

sunoo tersenyum menggoda menatap sunghoon yang sedang bermain dengan nipplenya dan dirinya ikut menyanyikan part favoritnya. “you're exciting, boy, come find me”

“your eyes told me, hoonie, come ride me” lanjut sunghoon.

sunoo tertawa membenarkan. “exactly babe”

“ayo pulang” ajak sunoo.

“lah lagu kesukaanmu belum abis”

“mau kasih kamu hadiah” sunoo mengerlingkan matanya.

sunghoon menangkap sinyal dari sunoo, mengerti apa arti 'hadiah' yang sebenarnya lantas dirinya langsung memakai kembali celananya dan celana milik sunoo.

“dah, yuk pulang” ajak sunghoon kemudian menggenggam tangan sang kekasih.


sesampainya di kamar milik sunoo, sunghoon segera merebahkan dirinya dikasur milik sunoo sembari menunggu sang kekasih men-setting LED lamp dan menghidupkan scented candle.

“aku mau denger lagu need to know” ucap sunoo.

“tergila-gila banget kamu sama lagu itu”

“aslinya aku lebih gila karena sambil ngebayangin making love sama kamu” goda sunoo.

sunghoon menepuk pahanya agar sunoo menghampirinya. “come here babe”

setiap langkah yang sunoo ambil terasa sensual dan menggoda dimata sunghoon membuat kejantanannya semakin sesak ingin melesak ke liang surgawi kekasihnya.

sunoo mendudukkan dirinya diatas sunghoon, tangannya mengusap perut six pack hasil work out yang dibantu dirinya tak lewat juga bokong sintalnya bergerak asal diatas penis sunghoon.

fuck that feeling bot us fighting

“could you try me?” tanya sunoo.

“mmm, most likely” balas sunghoon.

sambil bernyanyi tangan sunoo pun aktif melakukan kegiatannya

“tryna see if you could handle this ass”, sunoo mengarahkan tangan sunghoon ke bokongnya.

prolly give his ass a panic attack

“sawrry if i gave a random erection”

prolly thinking imma telekinetic

“oh wait you a fan of the magic?”

poof, pussy like an alakazam

sunoo merosotkan tubuhnya hingga kini wajahnya tepat dihadapan penis sunghoon yang masih terbalut celana.

i heard from a friend of a friend

sunoo mengelus milik sunghoon. “that dick was a ten out of ten” lalu menciumnya.

“fuck u summer, autumn, spring, also winter and fuck u kim sunoo”

sunghoon memutar tubuh sunoo sehingga kini submissivenya itu mengerang manja dibawahnya.

i can't stand it, just one night me clink with the drink, gimme a sip

“tell me what's your kink, gimme the dick” goda sunoo.

sunghoon membuka celananya tergesa-gesa hingga pakaian bawahnya lepas seluruhnya.

“spank me, slap me, choke me, bite me”

“i'll give it as you want, babe” bisik sunghoon.

tangan sunoo terulur membuka kancing kemeja sunghoon hingga terlepas kemudian sunghoon melucuti seluruh pakaian sunoo kini keduanya tanpa sehelai benangpun.

“happiest level up my consant, i love you” ucap sunoo dengan senyuman manisnya.

“thank you babe, can i get my birthday present now?” tanya sunghoon.

sunoo menganggukkan kepalanya. “sure, just take it”

sunghoon membawa sunoo keciuman lembut namun seduktif mengabsen deretan gigi sunoo, melumatnya, menghisap bibir yang selalu menjadi permen favoritnya, lalu menggigit kecil bibir yang selalu mencebik kepadanya.

ciuman tersebut turun ke leher jenjang sunoo, hanya cium tanpa gigitan karena sunghoon pernah bilang “aku gamau gigit kamu dileher nanti jadi kanker kamu kenapa-kenapa” maka sunghoon memengang omongannya dan tidak pernah meninggalkan jejak dileher sunoo.

kecupan demi kecupan berlanjut hingga ke perut mulus sunoo dan sampai ke lubang sunoo yang memerah seakan berkata untuk segera dijamah.

“babe, can i?” tanya sunghoon meminta persetujuan.

“eughh” desah sunoo.

setelah diberi persetujuan sunghoon mulai memainkan lidahnya diarea lubang milik kekasihnya.

“eunghh hoonie..”

sunoo meremat sprei menyalurkan kenikmatan yang membuat kepalanya terasa berat.

“akhh.. yeah daddy right there...”

racauan serta desahan sunoo membuat sunghoon semakin menggila, tak tanggung-tanggung jarinya memutar menggunting hole sunoo hingga membuat empunya menggelinjang.

“enghhh.. i wan—”

kini tangan kiri sunghoon ikut bergerak membantu sunoo mencapai putihnya.

“ahmhhh...”

“babe, now you treat my dick as you want it before” pinta sunghoon.

“sure daddy”

kembali ke posisi semula dimana sunoo berada diatas sunghoon namun kini dengan penis sunghoon berada digenggaman sunoo bersiap untuk dimanjakan oleh mulut sunoo.

“ughh.. damn”

“arghh.. lick it babe”

tiada hentinya desah maupun erangan sunghoon bersuara sebab nikmat yang diberikan oleh sunoo yang sedang bermain dengan kejantanannya.

saat dirasa mulutnya mulai penuh sunoo pun melepaskan milik kekasihnya, digantikan dengan jemari lentiknya yang mengurut penis sunghoon untuk mencapai klimaksnya.

“ughh..”

cairan sunghoon muncrat mengenai wajah sunoo, membuatnya semakin cantik dan sexy dimata sunghoon.

“perfect” gumam sunghoon.

“jorok tauu” dengus sunoo.


“fasterhh park..” racau sunoo.

sunghoon menggempur lubang sang kekasih yang meracau memintanya untuk mempercepat gerakan menumbukkan serangan cinta dan memenuhi sunoo.

“hoonieeee.. fasterr please” rengek sunoo.

“no babe, it will hurt you later”

“please hooniee..”

sunghoon sengaja tidak menambah tempo gerakannya karena dia tidak ingin menyakiti sunoonya.

“eughhh...”

“why are you always beautiful. damn so stunning” puji sunghoon.

mendengar pujian sunghoon yang menatapnya dari atas membuatnya tersenyum bahagia, sunoo sangat suka dipuji saat mereka sedang making love karena itu membuatnya lebih percaya diri.

“hoonie.. i will come”

“wait for me babe”

sunghoon mempercepat gerakannya dibantu dengan sunoo yang mengetatkan lubangnya agar sunghoon segera menyusul putihnya bersama.

“nghhh so tight”

sunghoon menyelaraskan gerakannya dengan sunoo hingga menumbuk sweet spotnya dalam tiga kali hentakan.

“come on babe”

“anghhhh...”

sunghoon dan sunoo mencapai pelepasannya bersamaan, dengan cairan sunghoon yang memenuhi lubang sunoo dan cairan sunoo yang mengotori perut sunghoon.

sunghoon mengusap pelipis sunoo, mencium kening, mata, hidung, kemudian bibirnya.

sunghoon tersenyum menatap sunoo. “thanks for the gift babe, i really love it”

“glad to know you love it”

“i love you sunoo”

“i love you sunghoon”

sunghoon memeluk sunoo membawanya kealam mimpi tanpa melepas penyatuan mereka.

©callanooia

“sayang kok kamu gak bilang” tanya sunghoon.

“aku kan udah minta maaf hehe nikmatin aja ya konsernya jangan lupa scraftnya dililit dulu” ucap sunoo tak berdosa.

sesuai perintah dari pacar mungilnya, sunghoon mulai menutupi tubuh keduanya dengan scraft yang sengaja sunoo bawa.

“i don't really got no type, i just wanna fuck all night yeah with my boyfriend” bisik sunoo ditelinga sunghoon.

“fuck babe” erang sunghoon tertahan.

tangan sunoo menjelajah nakal mengelus kepemilikan sunghoon yang menekan pantat sintalnya.

what's your size? (size) add, subtract, divide ('vide)

“ow so big” ucap sunoo yang tangannya masih setia bermain dimilik sunghoon.

“s—sun.. shh”

might just fuck him with my makeup on

“might just fuck you with my makeup on”

sunoo sengaja menubrukkan bokongnya tepat dimilik sunghoon yang sudah sesak didalam celana.

“babe.. please jangan gerak”

permohonan sunghoon tak diindahkan malah semakin binal sunoo menggoda kekasihnya.

i just be wonderin' if you can fuck on me better

“eughh daddy... fuck me fuck me fuck me” desah sunoo.

dengan bermodal scraft menyerupai selimut yang membalut tubuh keduanya ditengah konser, sunghoon menurunkan celananya juga menurunkan celana milik sunoo.

you're exciting, boy, come find me your eyes told me, “girl, come ride me”

sunoo tersenyum menggoda menatap sunghoon yang sedang bermain dengan nipplenya dan dirinya ikut menyanyikan part favoritnya. “you're exciting, boy, come find me”

“your eyes told me, hoonie, come ride me” lanjut sunghoon.

sunoo tertawa membenarkan. “exactly babe”

“ayo pulang” ajak sunoo.

“lah lagu kesukaanmu belum abis”

“mau kasih kamu hadiah”

sunghoon menangkap sinyal dari sunoo, mengerti apa arti 'hadiah' yang sebenarnya lantas dirinya langsung memakai kembali celananya dan celana milik sunoo.

“dah, yuk pulang” ajak sunghoon kemudian menggenggam tangan sang kekasih.


sesampainya di kamar milik sunoo, sunghoon segera merebahkan dirinya dikasur milik sunoo sembari menunggu sang kekasih men-setting LED lamp dan menghidupkan scented candle.

“aku mau denger lagu need to know” ucap sunoo.

“tergila-gila banget kamu sama lagu itu”

“aslinya aku lebih gila karena sambil ngebayangin making love sama kamu” goda sunoo.

sunghoon menepuk pahanya agar sunoo menghampirinya. “come here babe”

setiap langkah yang sunoo ambil terasa sensual dan menggoda dimata sunghoon membuat kejantanannya semakin sesak ingin melesak ke liang surgawi kekasihnya.

sunoo mendudukkan dirinya diatas sunghoon, tangannya mengusap perut six pack hasil work out yang dibantu dirinya tak lewat juga bokong sintalnya bergerak asal diatas penis sunghoon.

fuck that feeling bot us fighting

“could you try me?” tanya sunoo.

“mmm, most likely” balas sunghoon.

sambil bernyanyi tangan sunoo pun aktif melakukan kegiatannya

“tryna see if you could handle this ass”, sunoo mengarahkan tangan sunghoon ke bokongnya.

prolly give his ass a panic attack

“sawrry if i gave a random erection”

prolly thinking imma telekinetic

“oh wait you a fan of the magic?”

poof, pussy like an alakazam

sunoo merosotkan tubuhnya hingga kini wajahnya tepat dihadapan penis sunghoon yang masih terbalut celana.

i heard from a friend of a friend

sunoo mengelus milik sunghoon. “that dick was a ten out of ten” lalu menciumnya.

“fuck u summer, autumn, spring, also winter and fuck u kim sunoo”

sunghoon memutar tubuh sunoo sehingga kini submissivenya itu mengerang manja dibawahnya.

i can't stand it, just one night me clink with the drink, gimme a sip

“tell me what's your kink, gimme the dick” goda sunoo.

sunghoon membuka celananya tergesa-gesa hingga pakaian bawahnya lepas seluruhnya.

“spank me, slap me, choke me, bite me”

“i'll give it as you want, babe” bisik sunghoon.

tangan sunoo terulur membuka kancing kemeja sunghoon hingga terlepas kemudian sunghoon melucuti seluruh pakaian sunoo kini keduanya tanpa sehelai benangpun.

“happiest level up my consant, i love you” ucap sunoo dengan senyuman manisnya.

“thank you babe, can i get my birthday present now?” tanya sunghoon.

sunoo menganggukkan kepalanya. “sure, just take it”

sunghoon membawa sunoo keciuman lembut namun seduktif mengabsen deretan gigi sunoo, melumatnya, menghisap bibir yang selalu menjadi permen favoritnya, lalu menggigit kecil bibir yang selalu mencebik kepadanya.

ciuman tersebut turun ke leher jenjang sunoo, hanya cium tanpa gigitan karena sunghoon pernah bilang “aku gamau gigit kamu dileher nanti jadi kanker kamu kenapa-kenapa” maka sunghoon memengang omongannya dan tidak pernah meninggalkan jejak dileher sunoo.

kecupan demi kecupan berlanjut hingga ke perut mulus sunoo dan sampai ke lubang sunoo yang memerah seakan berkata untuk segera dijamah.

“babe, can i?” tanya sunghoon meminta persetujuan.

“eughh” desah sunoo.

setelah diberi persetujuan sunghoon mulai memainkan lidahnya diarea lubang milik kekasihnya.

“eunghh hoonie..”

sunoo meremat sprei menyalurkan kenikmatan yang membuat kepalanya terasa berat.

“akhh.. yeah daddy right there...”

racauan serta desahan sunoo membuat sunghoon semakin menggila, tak tanggung-tanggung jarinya memutar menggunting hole sunoo hingga membuat empunya menggelinjang.

“enghhh.. i wan—”

kini tangan kiri sunghoon ikut bergerak membantu sunoo mencapai putihnya.

“ahmhhh...”

“babe, now you treat my dick as you want it before” pinta sunghoon.

“sure daddy”

kembali ke posisi semula dimana sunoo berada diatas sunghoon namun kini dengan penis sunghoon berada digenggaman sunoo bersiap untuk dimanjakan oleh mulut sunoo.

“ughh.. damn”

“arghh.. lick it babe”

tiada hentinya desah maupun erangan sunghoon bersuara sebab nikmat yang diberikan oleh sunoo yang sedang bermain dengan kejantanannya.

saat dirasa mulutnya mulai penuh sunoo pun melepaskan milik kekasihnya, digantikan dengan jemari lentiknya yang mengurut penis sunghoon untuk mencapai klimaksnya.

“ughh..”

cairan sunghoon muncrat mengenai wajah sunoo, membuatnya semakin cantik dan sexy dimata sunghoon.

“perfect” gumam sunghoon.

“jorok tauu” dengus sunoo.


“fasterhh park..” racau sunoo.

sunghoon menggempur lubang sang kekasih yang meracau memintanya untuk mempercepat gerakan menumbukkan serangan cinta dan memenuhi sunoo.

“hoonieeee.. fasterr please” rengek sunoo.

“no babe, it will hurt you later”

“please hooniee..”

sunghoon sengaja tidak menambah tempo gerakannya karena dia tidak ingin menyakiti sunoonya.

“eughhh...”

“why are you always beautiful. damn so stunning” puji sunghoon.

mendengar pujian sunghoon yang menatapnya dari atas membuatnya tersenyum bahagia, sunoo sangat suka dipuji saat mereka sedang making love karena itu membuatnya lebih percaya diri.

“hoonie.. i will come”

“wait for me babe”

sunghoon mempercepat gerakannya dibantu dengan sunoo yang mengetatkan lubangnya agar sunghoon segera menyusul putihnya bersama.

“nghhh so tight”

sunghoon menyelaraskan gerakannya dengan sunoo hingga menumbuk sweet spotnya dalam tiga kali hentakan.

“come on babe”

“anghhhh...”

sunghoon dan sunoo mencapai pelepasannya bersamaan, dengan cairan sunghoon yang memenuhi lubang sunoo dan cairan sunoo yang mengotori perut sunghoon.

sunghoon mengusap pelipis sunoo, mencium kening, mata, hidung, kemudian bibirnya.

sunghoon tersenyum menatap sunoo. “thanks for the gift babe, i really love it”

“glad to know you love it”

“i love you sunoo”

“i love you sunghoon”

sunghoon memeluk sunoo membawanya kealam mimpi tanpa melepas penyatuan mereka.

©callanooia

“SUNGHOON...” sunoo berlari kecil menghampiri sunghoon di koridor FTIK.

“kenapa sun?”

“mau minta file project”

“ayo ke kosanku”

sunoo dan sunghoon segera bergegas menuju kosan sunghoon yang dimana diisi oleh para alpha.

sesampainya di kosan milik sunghoon, sunoo hanya berdiam diujung pintu.

“kamu ngapain disitu, ayo masuk” ajak sunghoon.

sunoo melewati teman-teman kosan sunghoon yang menatapnya intens, sampai satu orang diantaranya menyeletuk. “beruntung banget lo hoon dapet omega cantik mana wanginya manis banget sesuai sama rupanya”

“jangan gitu dong temen gue takut nih” tegur sunghoon.

sunghoon merangkul pundak sunoo sembari berjalan kekamarnya untuk mengcopy file yang sunoo minta tadi tak lebih.

setelah selesai dengan urusan file project, sunoo pun bergegas untuk pulang disusul dengan sunghoon yang katanya hendak membeli beberapa bahan makanan.


diperjalanan sunoo yang tentram mengendarai motor maticnya dikejutkan saat lampu lalu lintas berwarna merah dan sunghoon juga berhenti tepat dibelakang motornya.

“ngapain dah sunghoon ngikut sampe flyover?” pikir sunoo.

sunoo menjalankan kembali motornya sampai ke rumah sang nenek dengan selamat lalu motor sunghoon berjajar disampingnya.

sunoo memandangi pria disampingnya kebingungan, dahinya mengeriyit seolah mengatakan 'hah, ngapain?'

“for make sure kamu pulang dengan selamat, sunoo”

istg. walaupun love language sunoo adalah word of affirmation tapi siapa sih yang gak baper diginiin sama alpha ganteng favorit kampus terebih dia teman dekat sunoo dan sering dijodoh-jodohkan karena mereka memiliki chemistry yang kuat.

“a-ah gitu..”

satu persatu keluarga sunoo keluar dari rumah melihat sunoo yang diantar alpha yang tidak biasanya.

sunghoon melirik kearah halaman rumah sunoo yang sudah kumpul seperti keluarga yang berkunjung lamaran.

“itu siapa aja?” tanya sunoo.

“dari yang baju kuning itu kakakku, terus bunda, lalu bibi. kalo yang dua alpha itu sepupuku”

sunghoon mengangguk lalu menyapa keluarga sunoo dengan sopan.

“ih cie sunoo dianter siapa itu?”

“asik sunoo aku-kamu nih”

“sunoo kalo sama keluarganya ngegas pakenya lo-gue pula kok sama alpha itu aku-kamuan mana lembut banget”

begitulah kicauan meledek dari keluarga sunoo yang membuatnya malu didepan sunghoon yang tertawa sopan didepannya.

“kok kamu ketawa loh hoon”

“kamu lucu noo, pipimu merah”

“YA BAGAIMANA TIDAK MERAH MERONA tanganmu sopan banget ya sunghoon pat-pat kepala aku mana segala cubit pipiku pula” rasanya sunoo ingin berkata seperti itu namun yang ia lakukan hanyalah tersenyum.

sunoo menoleh kebelakang kearah keluarganya. “bacot banget dah”

mengundang gelak tawa baik dari keluarganya maupun sunghoon.

“yaudah karena kamu udah sampai dengan selamat, aku pamit pulang ya” ucap sunghoon hendak pamit.

sunoo menganggukkan kepalanya menyetujui.

“tante, mba, bundanya sunoo, sepupu sunoo, adik-adiknya sunoo saya pamit pulang ya” pamit sunghoon kepada keluarga sunoo.

“iya ganteng hati-hati ya” ucap bunda sunoo.

“ISH BUNDAAAAAA” rengek sunoo.

seletah berpamitan motor sunghoon melaju meninggalkan kawasan rumah nenek sunoo dan kini saatnya sunoo menerima 'cie cie cie' dari keluarganya.

©callanooia

sunghoon sedang fokus berkutik dengan alat masaknya, setelah berkirim pesan di grup dirinya melanjutkan kegiatan memotong sayuran namun pergerakannya terhenti saat ada bunyi benda yang jatuh.

sunghoon menolehkan kepalanya, memastikan sesuatu dari sumber suara tersebut.

“blessings my eyes”

betapa indahnya makhluk yang kini sedang sunghoon pandang, senyuman tipis dibibirnya menyempurnakan suatu kesempurnaan.

sunghoon mengelus surai basah makhluk indah tersebut, “kamu bisa bicara?” tanya sunghoon.

makhluk itu mengangguk, “kim sunoo”

“panggil aku sunghoon ya sunoo”

sunoo menganggukan kepalanya sembari tersenyum membalas sunghoon.

“kamu laper gak?” tanya sunghoon.

“uhm.. aku mencium aroma lezat dan aku mau itu”

“tapi sebelum itu, kamu mau dalam posisi gini aja?”

“tidak! ayo keluarkan aku sunghoon”

sunghoon menggendong tubuh sunoo, dengan posisi seperti ini wajah keduanya hampir bersentuhan. sunoo terpana melihat wajah sunghoon sangat tampan begitu juga sunghoon yang sadar jika dirinya sedang diamati oleh sunoo.

“sunghoon...”

“hmm?”

“kamu tampan”

sunghoon tersenyum manis berusaha menahan agar tidak menunjukkan senyuman konyol dihadapan sunoo.

“kamu juga cantik sunoo”

semburat merah muncul dari pipi sunoo, sepertinya merman ini sedang jatuh cinta untuk pertama kalinya pandangan pertama.

dan sepertinya nelayan pemalas ini juga jatuh cinta dengan merman cantik yang kini duduk dipangkuannya.

©callanooia

Suasana venue siang ini sangat ramai namun tidak berdesakan karena lokasinya outdoor, bersama Heeseung dan Jake dengan outfit santainya sudah stay di depan panggung.

“HUUUUU BIBIIIII I LOVE YOU”

Teriakan Jake bersamaan dengan teriakan penonton lain memeriahkan venue.

Heeseung yang berdiri dibelakang Jake guna menjaga tubuh Jake dari sentuhan orang lain baik sengaja maupun tidak sengaja.

“Kak, kalo Bibi bajunya sexy gimana?” tanya Jake.

“Ya gak gimana-gimana” balas Heeseung seadanya.

Jake hanya berdecak mendengar jawaban kekasihnya.

Konser pun telah dimulai, para penonton sangat antusias ikut bernyanyi begitu juga dengan Jake yang melompat-lompat dan Heeseung yang menjaga baju Jake agak tidak terangkat.

Musik berhenti dan Bibi kembali ke backstage, para penonton dan juga Jake memanggil-manggil Bibi.

“Kak Hee... kok Bibinya pergi sih”

“Mau ganti baju mungkin”

“Iya kali yaa”

Kemudian Bibi pun datang dengan membawa tas dan juga wanita cantik itu berkata kepada penggemarnya. “Who's gonna have sex tonight?”

Heeseung yang mendengar itu seketika wajahnya merah padam.

“Sayang, kok Bibi bilang gitu?” tanya Heeseung.

“Tandanya mau nyanyi lagu Cigarette and Condom” jawab Jake.

Sepanjang lagu tersebut dinyanyikan Heeseung tidak fokus, fikirannya bercabang karena ucapan Bibi, lagu yang dinyanyikan, dan tubuh Jake yang sangat menggoda diimajinasi liarnya.

“Kak Hee.. Bibi mau bagi-bagi kondom”

Ucapan Jake menyadarkan Heeseung dan dengan refleks tangannya terangkat menangkap kondom yang dimaksud Jake tadi.

“WAHH KAKAK DAPETT!? rokoknya dapet gak?”

“Iya nih, tapi rokoknya gak dapet lagian kita gak ngerokok juga” Heeseung menunjukkan 2 bungkus kondom kepada Jake.

“IH KECEE!! nanti aku simpen deh” ucapan Jake terjeda lalu raut wajahnya berubah menjadi menggoda,

“Satunya lagi kita pake malem ini” bisik Jake tepat ditelinga Heeseung.

Tubuh Heeseung memanas disertai degupan jantungnya yang begitu cepat efek dari Jake barusan membuatnya ingin cepat pulang.

“Sayang, pulang yuk” ajak Heeseung.

“Nanti”

“Now, please”

“Turn on ya kamu?”

“Sudah tau masih saja bertanya”

“Iya bentar lagu Restless sama PADO belum soalnya”

Heeseung akan sabar menunggu untuk 30 menit kedepan walaupun juniornya sudah sesak ingin cepat pulang ini semua demi menjaga mood Jake yang sedang bahagia.

Entah sudah berapa lagu terlewati akhirnya Jake mengajaknya pulang.

“Come on Daddy, my hole miss your dick”

“Shit”

Karena sudah terlalu horny, keduanya memutuskan untuk menginap di Hotel terdekat dan menghabiskan sisa waktu dengan mencoba hadiah dari idola Jake.

©callanooia

Suasana venue siang ini sangat ramai namun tidak berdesakan karena lokasinya outdoor, bersama Heeseung dan Jake dengan outfit santainya sudah stay di depan panggung.

“HUUUUU BIBIIIII I LOVE YOU”

Teriakan Jake bersamaan dengan teriakan penonton lain memeriahkan venue.

Heeseung yang berdiri dibelakang Jake guna menjaga tubuh Jake dari sentuhan orang lain baik sengaja maupun tidak sengaja.

“Kak, kalo Bibi bajunya sexy gimana?” tanya Jake.

“Ya gak gimana-gimana” balas Heeseung seadanya.

Jake hanya berdecak mendengar jawaban kekasihnya.

Konser pun telah dimulai, para penonton sangat antusias ikut bernyanyi begitu juga dengan Jake yang melompat-lompat dan Heeseung yang menjaga baju Jake agak tidak terangkat.

Musik berhenti dan Bibi kembali ke backstage, para penonton dan juga Jake memanggil-manggil Bibi.

“Kak Hee... kok Bibinya pergi sih”

“Mau ganti baju mungkin”

“Iya kali yaa”

Kemudian Bibi pun datang dengan membawa tas dan juga wanita cantik itu berkata kepada penggemarnya. “Who's gonna have sex tonight?”

Heeseung yang mendengar itu seketika wajahnya merah padam.

“Sayang, kok Bibi bilang gitu?” tanya Heeseung.

“Tandanya mau nyanyi lagu Cigarette and Condom” jawab Jake.

Sepanjang lagu tersebut dinyanyikan Heeseung tidak fokus, fikirannya bercabang karena ucapan Bibi, lagu yang dinyanyikan, dan tubuh Jake yang sangat menggoda diimajinasi liarnya.

“Kak Hee.. Bibi mau bagi-bagi kondom”

Ucapan Jake menyadarkan Heeseung dan dengan refleks tangannya terangkat menangkap kondom yang dimaksud Jake tadi.

“WAHH KAKAK DAPETT!? rokoknya dapet gak?”

“Iya nih, tapi rokoknya gak dapet lagian kita gak ngerokok juga” Heeseung menunjukkan 2 bungkus kondom kepada Jake.

“IH KECEE!! nanti aku simpen deh” ucapan Jake terjeda lalu raut wajahnya berubah menjadi menggoda,

“Satunya lagi kita pake malem ini” bisik Jake tepat ditelinga Heeseung.

Tubuh Heeseung memanas disertai degupan jantungnya yang begitu cepat efek dari Jake barusan membuatnya ingin cepat pulang.

“Sayang, pulang yuk” ajak Heeseung.

“Nanti”

“Now, please”

“Turn on ya kamu?”

“Sudah tau masih saja bertanya”

“Iya bentar lagu Restless sama PADO belum soalnya”

Heeseung akan sabar menunggu untuk 30 menit kedepan walaupun juniornya sudah sesak ingin cepat pulang ini semua demi menjaga mood Jake yang sedang bahagia.

Entah sudah berapa lagu terlewati akhirnya Jake mengajaknya pulang.

“Come on Daddy, my hole miss your dick”

“Shit”

Karena sudah terlalu horny, keduanya memutuskan untuk menginap di Hotel terdekat dan menghabiskan sisa waktu dengan mencoba hadiah dari idola Jake.

©callanooia

“IHHH GAK SABAR!!”

“Astaga, aku kaget loh” ucap Heeseung yang terkejut oleh Jake yang tiba-tiba berseru.

“GAK SABAARRRR KAK”

Jake mengguncang-guncangkan bahu Heeseung yang hanya pasrah atas kelakuan absurd kekasihnya jika sedang bahagia.

Heeseung melirik arlojinya. “Udah jam 8 nih aku pulang ya besok kan mau ke konser”

“No. No. No. Lee Heeseung menginap disini tidak boleh pulang nanti telat” larang Jake.

“Tapi baju ak—”

Ucapan Heeseung tertahan karena tangan Jake yang menutup mulutnya.

“Ssttt... Tidak menerima alasan ya! Aku udah bawa baju kamu kesini haha”

“Jakey...” suara Heeseung memelas.

“Tidak sayangku, no game for tonight so let's fall a sleep with me”

Jake menarik tangan Heeseung untuk menuju kamarnya, mengajak kekasihnya tidur agar tidak bermain game sehingga mereka lebih tepatnya Heeseung dapat bangun tepat waktu.

“Peluk...” pinta Heeseung tak lupa wajah memohonnya begitu lucu untuk ukuran pria tampan yang menjaga ekspresinya agar tetap terlihat keren.

“Come closer to me my big baby”

Heeseung memeluk Jake hingga membuat keduanya terbanting diatas ranjang, membuat Jake tertawa karena Heeseung clingy mode sangat menggemaskan.

“Gak sakit kan?” tanya Heeseung memastikan.

Jake tersenyum dan menggeleng sebagai jawaban, mengusap kepala Heeseung agar bayi besar yang menenggelamkan wajah di ceruk lehernya ini segera terlelap.

“Good night my big baby bambi, I love you”

Heeseung mencuri kecupan dibibir sang kekasih. “I love you the most wolfie mommy”

©callanooia