callanooia

Siang hari di suatu tempat latihan terdapat Jake, Sunghoon, dan Heeseung tengah berkumpul hanya untuk mengobrol ringan sesekali membicarakan tingkah manis pacar mereka yaitu KIM SUNOO.

“Eh sayang sayangnya sunoo lagi pada ngumpul ya?” ucap Sunoo menghampiri 3 pria tampan yang tak lain adalah kekasihnya.

Atensi mereka bertiga pun kini sepenuhnya ke Sunoo, si manis yang tengah tersenyum cerah sontak ketiganya menyambutnya dengan senyuman hangat.

“Eh sayang sini duduk disebelahku” ajak sang pacar pertama, Park Sunghoon yang dengan senang hati Sunoo berjalan ke arahnya.

“Kamu udah selesai urusan ketemu sama Kak Soobin?” tanya Heeseung sembari mengelus lembut surai si manis.

Sunoo tersenyum mengiyakan “Tadi aku dikasih mint choco sama kak soobin, aaaaa seneng banget” begitu ujar si manis dengan senyuman yang setia terukir di bibirnya.

“Aku juga punya tteokbokki buat kamu loh” kini Jake yang berbicara.

Kini si manis sudah menarik tangan Jake untuk segera mengantarkannya kepada tteokbokki, “Mana... mana... mana... aaaa Kak Jake manaaa...” rengeknya karena Jake tak kunjung bergerak dan hanya tertawa melihat tingkah gemas sang pacar.

Tak hanya Jake, bahkan Sunghoon juga Heeseung ikut tertawa gemas melihat tingkah si manisnya.

“Sayang coba aegyo dulu nanti diambilin sama Jake” usul Sunghoon.

“Ish Kak hoonie...” Sunoo merajuk lucu, “Tapi oke deh siapa takut” lanjutnya.

Jakie my babe.. pwease gimme tteokbokki eung~” Sunoo mengeluarkan jurus aegyonya tak lupa gerakan tangannya yang ikut bermain menyentuh pipi dan matanya yang mengerling cantik.

“AAAAA LUCU BANGET”

“YA TUHAN PACAR SIAPA INI GEMES BANGET”

“HOLY SH— KIM SUNOO YOU'RE SO DAMN CUTE”

Ketiga pacar Sunoo tak dapat menahan teriakan gemas, Sunghoon yang mengepalkan tangan dan membuat ekspresi wajah gemas, Heeseung dengan senyuman kelewat manisnya memegang dada dengan kedua tangannya, dan Jake si oknum yang diberi aegyo sudah terkapar di lantai dengan kedua tangan yang menutupi wajah.

Sesi aegyo telah berakhir dan digantikan oleh Sunoo yang menyantap tteokbokki, menyuapi satu persatu kekasihnya hanya sedikit karena Sunoo lebih senang menghabiskan makanan sendiri.

“Ah... kenyang banget, terima kasih Kak Jake, Kak Hoonie, Kak Hee” ucap Sunoo.

“Sama-sama pacarnya Heeseung”

“Terima kasih juga udah nyuapin Kakak, sayang”

“Anything for you babe”

Kini tiba di sesi perbincangan yang sedikit menegangkan sebab ya memperebutkan tokoh utama untuk melewati hari bersama.

“Sunoo besok sama gue” Jake membuka sesi.

Sunghoon mengeriyit tak suka begitu pula dengan Heeseung yang langsung mengalihkan atensinya ke Jake.

“Ga bisa gitu ya Jake, semestinya gue yang sama Sunoo” Heeseung menyela tak terima.

Sebenarnya Sunghoon ingin ikut menyela tetapi dirinya sadar dialah yang paling banyak menghabiskan hari-hari bersama Sunoo, namun Sunghoon tak terima karena Jake selalu memberi afeksi lebih untuk Sunoo, sedangkan dirinya sendiri menahan untuk tidak melangkah terlalu jauh.

“Gue lah Seung, gue kan udah 3 hari ga bareng Sunoo”

Jake dan Heeseung masih setia berdebat, Sunoo yang melihatnya menggaruk tengkuk yang tak gatal atau hanya sekedar menyentuh pipi gembilnya secara berulang.

Sunghoon menolehkan kepalanya melihat Sunoo yang asyik bermain dengan pipinya, kini jari Sunghoon ikut menyentuh pipi kanan Sunoo yang menganggur, “Lucu banget ini” ujar Sunghoon lalu tersenyum manis kepada sang kekasih.

Tangan kanan Sunoo yang menganggur kini sudah bertengger mengelus rahang tegas Sunghoon, “Aku suka ini, perfect” ujar Sunoo.

Kupu-kupu dalam perut Sunghoon beterbangan hanya karena ucapan sang pacar, melihat Jake dan Heeseung yang tak henti-hentinya berdebat kini dirinya melancarkan aksi yaitu mengecup pipi kanan Sunoo, sang empu hanya tersipu karena perlakukan manis pacarnya.

“WOI BISA BISANYA” teriak Jake, “Lo ya Hoon, di diemin kok malah keenakan” Heeseung menimpali.

“Kok udahan debatnya lanjut lagi dong, pipi kiri Sunoo belum di cium” ucap Sunghoon kepada dua budak ramyeon.

Cup “Gaperlu Hoon, pipi kiri Sunoo udah gue cium” Heeseung bertindak.

“Argh kalian berdua curang, gue juga mau cium Sunoo” Jake sangat kesal lalu mengampiri Sunoo. Dengan cepat, Sunghoon dan Heeseung menutup akses menuju bibir dan hidung Sunoo yang pasrah dengan tingkah ketiga pacarnya.

“Dah lo cium keningnya aja” ujar Heeseung.

“Ck yauda deh dari pada engga sama sekali” Ucap Jake pasrah.

“Dah impas ya udah cium aku semua” Ucap Sunoo.

“Dan sekarang pengesahan kalo besok Sunoo sama gue” Ujar Jake yakin.

“Ga bisa gitu dong” Protes Heeseung dan perdebatan pun dimulai kembali oleh ketiganya.

“Resiko kembanh desa banget sih” Ujar Sunoo yang lelah dengan pacar-pacarnya yang tak pernah mau mengalah atas dirinya.

Karena terlalu lelah dengan perdebatan unfaedah menurut Sunoo, akhirnya Sunoo turun tangan,

AAA KALIAN!!! BERISIK BESOK AKU SAMA KAK HEESEUNG KARENA AKU MAU KETEMU KAK BEOMGYU DAN KAK HEE MAU KETEMU KAK TAEHYUN” teriakan Sunoo mampu menginterupsi ketiga bacotan pasar milik Jake, Sunghoon, dan Heeaeung.

“Yes... makasih taehyun makasih beomgyu” Ujar Heeseung kegirangan.

“Yahh.. baby, terus sama aku kapan?” rengek Jake.

“Besoknya lagi kan bisa, bookstore date deh terus main skateboard abis itu kita ke museum lalu main biola, gimana?” tawar Sunoo.

“Deal!” Jake sudah pasti setuju karena Sunoo sangat tahu kegemarannya.

“Yauda deh aku mau keluar dulu paipai loves” Ucap Sunoo kemudian meninggalkan pacar-pacarnya.

Ting!!

Senyum Sunghoon mengembang, membuat kedua temannya heran.

“Lo kenapa?” tanya Jake.

“Gapapa cuma mama gue ngirim foto Gaeul sm adek gue gemes banget” alibi Sunghoon lalu meninggalkan kedua temannya.

Jake dan Heeseung pergi meninggalkan ruang latihan, Heeseung yang menuju ke ruang rekaman hanya untuk sekedar latihan dan Jake yang pergi ke Lounge menghampiri Jay.

Siang hari di suatu tempat latihan terdapat Jake, Sunghoon, dan Heeseung tengah berkumpul hanya untuk mengobrol ringan sesekali membicarakan tingkah manis pacar mereka yaitu KIM SUNOO.

“Eh sayang sayangnya Sunoo lagi pada ngumpul ya?” ucap Sunoo menghampiri 3 pria tampan yang tak lain adalah kekasihnya.

Atensi mereka bertiga pun kini sepenuhnya ke Sunoo, si manis yang tengah tersenyum cerah sontak ketiganya menyambutnya dengan senyuman hangat.

“Eh sayang sini duduk disebelahku” ajak sang pacar pertama, Park Sunghoon yang dengan senang hati Sunoo berjalan ke arahnya.

“Kamu udah selesai urusan ketemu sama Kak Soobin?” tanya Heeseung sembari mengelus lembut surai si manis.

Sunoo tersenyum mengiyakan “Tadi aku dikasih mint choco sama kak Soobin, aaaaa seneng banget” begitu ujar si manis dengan senyuman yang setia terukir di bibirnya.

“Aku juga punya tteokbokki buat kamu loh” kini Jake yang berbicara.

Kini si manis sudah menarik tangan Jake untuk segera mengantarkannya kepada tteokbokki, “Mana... mana... mana... aaaa Kak Jake manaaa...” rengeknya karena Jake tak kunjung bergerak dan hanya tertawa melihat tingkah gemas sang pacar.

Tak hanya Jake, bahkan Sunghoon juga Heeseung ikut tertawa gemas melihat tingkah si manisnya.

“Sayang coba aegyo dulu nanti diambilin sama Jake” usul Sunghoon.

“Ish Kak hoonie...” Sunoo merajuk lucu, “Tapi oke deh siapa takut” lanjutnya.

Jakie my babe.. pwease gimme tteokbokki eung~” Sunoo mengeluarkan jurus aegyonya tak lupa gerakan tangannya yang ikut bermain menyentuh pipi dan matanya yang mengerling cantik.

“AAAAA LUCU BANGET”

“YA TUHAN PACAR SIAPA INI GEMES BANGET”

“HOLY SH— KIM SUNOO YOU'RE SO DAMN CUTE”

Ketiga pacar Sunoo tak dapat menahan teriakan gemas, Sunghoon yang mengepalkan tangan dan membuat ekspresi wajah gemas, Heeseung dengan senyuman kelewat manisnya memegang dada dengan kedua tangannya, dan Jake si oknum yang diberi aegyo sudah terkapar di lantai dengan kedua tangan yang menutupi wajah.

Sesi aegyo telah berakhir dan digantikan oleh Sunoo yang menyantap tteokbokki, menyuapi satu persatu kekasihnya hanya sedikit karena Sunoo lebih senang menghabiskan makanan sendiri.

“Ah... kenyang banget, terima kasih Kak Jake, Kak Hoonie, Kak Hee” ucap Sunoo.

“Sama-sama pacarnya Heeseung”

“Terima kasih juga udah nyuapin Kakak, sayang”

“Anything for you babe”

Kini tiba di sesi perbincangan yang sedikit menegangkan sebab ya memperebutkan tokoh utama untuk melewati hari bersama.

“Sunoo besok sama gue” Jake membuka sesi.

Sunghoon mengeriyit tak suka begitu pula dengan Heeseung yang langsung mengalihkan atensinya ke Jake.

“Ga bisa gitu ya Jake, semestinya gue yang sama Sunoo” Heeseung menyela tak terima.

Sebenarnya Sunghoon ingin ikut menyela tetapi dirinya sadar dialah yang paling banyak menghabiskan hari-hari bersama Sunoo, namun Sunghoon tak terima karena Jake selalu memberi afeksi lebih untuk Sunoo, sedangkan dirinya sendiri menahan untuk tidak melangkah terlalu jauh.

“Gue lah Seung, gue kan udah 3 hari ga bareng Sunoo”

Jake dan Heeseung masih setia berdebat, Sunoo yang melihatnya menggaruk tengkuk yang tak gatal atau hanya sekedar menyentuh pipi gembilnya secara berulang.

Sunghoon menolehkan kepalanya melihat Sunoo yang asyik bermain dengan pipinya, kini jari Sunghoon ikut menyentuh pipi kanan Sunoo yang menganggur, “Lucu banget ini” ujar Sunghoon lalu tersenyum manis kepada sang kekasih.

Tangan kanan Sunoo yang menganggur kini sudah bertengger mengelus rahang tegas Sunghoon, “Aku suka ini, perfect” ujar Sunoo.

Kupu-kupu dalam perut Sunghoon beterbangan hanya karena ucapan sang pacar, melihat Jake dan Heeseung yang tak henti-hentinya berdebat kini dirinya melancarkan aksi yaitu mengecup pipi kanan Sunoo, sang empu hanya tersipu karena perlakukan manis pacarnya.

“WOI BISA BISANYA” teriak Jake, “Lo ya Hoon, di diemin kok malah keenakan” Heeseung menimpali.

“Kok udahan debatnya lanjut lagi dong, pipi kiri Sunoo belum di cium” ucap Sunghoon kepada dua budak ramyeon.

Cup “Gaperlu Hoon, pipi kiri Sunoo udah gue cium” Heeseung bertindak.

“Argh kalian berdua curang, gue juga mau cium Sunoo” Jake sangat kesal lalu mengampiri Sunoo. Dengan cepat, Sunghoon dan Heeseung menutup akses menuju bibir dan hidung Sunoo yang pasrah dengan tingkah ketiga pacarnya.

“Dah lo cium keningnya aja” ujar Heeseung.

“Ck yauda deh dari pada engga sama sekali” Ucap Jake pasrah.

“Dah impas ya udah cium aku semua” Ucap Sunoo.

“Dan sekarang pengesahan kalo besok Sunoo sama gue” Ujar Jake yakin.

“Ga bisa gitu dong” Protes Heeseung dan perdebatan pun dimulai kembali oleh ketiganya.

“Resiko kembang desa banget sih” Ujar Sunoo yang lelah dengan pacar-pacarnya yang tak pernah mau mengalah atas dirinya.

Karena terlalu lelah dengan perdebatan unfaedah menurut Sunoo, akhirnya Sunoo turun tangan,

AAA KALIAN!!! BERISIK BESOK AKU SAMA KAK HEESEUNG KARENA AKU MAU KETEMU KAK BEOMGYU DAN KAK HEE MAU KETEMU KAK TAEHYUN” teriakan Sunoo mampu menginterupsi ketiga bacotan pasar milik Jake, Sunghoon, dan Heeaeung.

“Yes... makasih Taehyun makasih Beomgyu” Ujar Heeseung kegirangan.

“Yahh.. baby, terus sama aku kapan?” rengek Jake.

“Besoknya lagi kan bisa, bookstore date deh terus main skateboard abis itu kita ke museum lalu main biola, gimana?” tawar Sunoo.

“Deal!” Jake sudah pasti setuju karena Sunoo sangat tahu kegemarannya.

“Yauda deh aku mau keluar dulu paipai loves” Ucap Sunoo kemudian meninggalkan pacar-pacarnya.

Ting!!

Senyum Sunghoon mengembang, membuat kedua temannya heran.

“Lo kenapa?” tanya Jake.

“Gapapa cuma mama gue ngirim foto Gaeul lagi pake kacamata gemes banget” alibi Sunghoon lalu meninggalkan kedua temannya.

Jake dan Heeseung pergi meninggalkan ruang latihan, Heeseung yang menuju ke ruang rekaman hanya untuk sekedar latihan dan Jake yang pergi ke Lounge menghampiri Jay.

BRUK

Aduhhh sakit huhu” ringis sunoo yang terjatuh di ladang bunga dengan posisi yang err.. hoodie yang tersingkap menampilkan perut putih mulusnya, jidat yang terekspos, dan juga ekspresinya yang kesakitan malah terkesan sexy menurut sunghoon.

'Holy shit sexy banget' sadarlah park sunghoon ckck.

“E–eh sini gue bantu” sunghoon mengulurkan tangannya.

Ketika sunoo akan menyambut uluran tangan sunghoon, entah kenapa rasanya tak ada tenaga sehingga sunghoon malah tertarik jatuh dengan posisi sunghoon menindih tubuhnya.

Masih dalam posisi sunghoon yang menindih sunoo di ladang bunga dibawah sinar rembulan dan taburan bintang. Sunghoon memperhatikan lamat-lamat wajah pria mungil dibawahnya.

Sangat cantik, menawan, sempurna, dan juga memabukkan begitulah sunoo dimata sunghoon. Puas meneliti mahakarya Tuhan yang tanpa celah ini, kini mata sunghoon terfokus pada bibir ranum sunoo yang sangat menggodanya.

Seolah terhipnotis oleh tatapan sunghoon, kini sunoo sudah menutup matanya dikala sunghoon mendekatkan wajahnya mengikis jarak yang tersisa hingga terjadi pertemuan antara kedua belah bibir mereka.

Memulai permainan dengan bibir sunoo, sunghoon melakuannya dengan sangat lembut namun lihai. Melumat cherry plum tersebut dengan seduktif, menyesapnya dan menggigitnya dengan gemas.

Tak ada respon apapun dari sunoo sebab ia terlalu menikmati permainan sunghoon yang memabukkan dan tak tahu bagaimana harus membalas.

Ketika bibirnya sibuk berperang lidah dengan sunoo yang membuka mulutnya akibat gigitan vampire ya ga lah, kini tangannya kanannya sibuk memegang tengkuk submissive dan sesekali mengelus surai legamnya, serta tangan kirinya menelusup kedalam hoodie sunoo. Tangan sunoo pun tak tinggal diam, ia meremas tengkuk sunghoon guna memperdalam panggutan mereka, menyalurkan kenikmatan yang tak tertampung.

“Eunghh..” lengguhan sunoo lolos begitu saja saat tangan nakal sunghoon mengelus-elus putingnya yang kini menegang.

Puas dengan bibir sunoo, kini sunghoon menjelajah leher sunoo memberikan afeksi lebih disana hingga sunoo memberi akses sunghoon untuk melakukan lebih terhadap leher dan collarbone mulusnya meninggalkan tanda keunguan disana.

Ahhh sungh hoohnn.. sstoph.. hh..” racau sunoo tak di indahkan sang dominan.

Nantih kalho ad–ahh yang liathh gihmanahh..

sunghoon menyudahi permainannya, dia sejenak berfikir dan mengiyakan sunoo. iya juga kalo ketauan orang ga lucu banget.

“hh.. sun lo sesek ga?” tanya sunghoon.

“hoon..” ucap sunoo menggantung.

“let's do it till th–” belum sempat menyelesaikan kalimatnya, tubuh sunoo sudah diangkat ala bridal style oleh sunghoon.

“as you wish sunoo” bisik sunghoon ditelinga sunoo membuat tubuhnya meremang.

Sunghoon menggendong sunoo menuju apartementnya sesekali ia mencuri kecupan dibibir sunoo atau menyesap leher submissive, membuat sang empu melengguh.

Eunghh.. hoonie..hh” lengguhan sunoo lolos begitu saja.

Sesampainya mereka didepan pintu apartement, sunghoon membuka pintunya dan mulai mencium sunoo kembali tak lupa menutup pintu.

Kini sunoo sudah terbaring diranjang dengan keadaan yang cukup kacau celananya pun dengan mandiri telah ia lepas menyisakan celana dalam saja, melirik kearah sunghoon yang sedang menanggalkan pakaiannya.

Perlahan sunghoon menaiki ranjang, memberi sentuhan halus pada paha mulus sunoo, bermain-main mengitari sekitar kaki sunoo hingga tangannya menyentuh bokong sintal pria manis dibawah kungkungannya.

Permainan sunghoon dipaha sunoo tidak sampai situ saja, kini ia mulai menciumi pangkal paha sunoo meremas bongkahan padat yang menggoda tersebut kemudian melepaskan kain penutup lubang surgawi pemuda kim.

Sungh..hoonh.. i wantnhh shh.. cuhmm

“Yes babe”

Sunoo memuntahkan cairan pertamanya, sial nikmat sekali pikirnya, setelah mengatur nafasnya lalu menyuruh sunghoon untuk bersandar pada ranjang.

Hhoon.. can i suck ur d?” tanya sunoo memasang raut lucu namun terlihat sexy dimata sunghoon.

Do whatever you want sun, i'm yours tonight” bisik sunghoon.

Tersipu melihat kejantanan sunghoon yang menegang dihadapannya, sunoo pun memberanikan diri untuk memegangnya, memberikan service sebelum benda itu memenuhi mulut kecilnya.

Mulut mungil sunoo kesusahan mengulum penis sunghoon, karena benda itu terlalu memenuhi mulutnya yang kecil juga ini pertama kalinya. Perlahan sunoo menggerakan lidahnya menyalurkan rasa nikmat kepada sunghoon yang tengah mengerangkan nama sunoo.

Arghh.. sunoo..

Ahh.. good boy.. yashh there..

Sunghoon tidak menyangka mulut kim sunoo senikmat ini kala bermain dengan kejantanannya, sunoo memberinya servis terbaik pada pengalaman pertamanya.

Sunoo.. hh.. i want..

Dengan senang hati sunoo menelan cairan sunghoon meskipun tak semua karena mulutnya tak dapat menampungnya.

Setelah memanjakan sunghoon, kini sunoo sudah berada dibawah sunghoon lagi mulai memasuki permainan inti. Sunghoon memasukkan jarinya yang sudah ia lumuri sisa sperma tadi kedalam lubang sunoo.

Satu jari, dua jari, hingga tiga jari barulah sunoo melenguh atas perbuatan tangan sunghoon dibawah sana, jarinya mengeksplorasi lubang sunoo mencari titik manis kim sunoo.

Ahh... damn..” desah sunoo.

Dirasa cukup, sunghoon kini mengarahkan kejantanannya pada lubang sunoo memasukkannya perlahan.

Akhhh... sunghhoonn.. ssakitt..” bulir air mata sunoo mengalir bersamaan dengan terbenamnya milik sunghoon didalam sunoo.

Sunghoon mencium bibir sunoo guna meredakan rasa sakit atas penyatuan mereka, mengecup mata sunoo yang terus menitikkan air mata, mengusap surai lepek sunoo setelah itu mereka saling bertatapan.

“Aku boleh gerak?”

Hanya anggukan yang dapat sunoo beri, sunghoon mulai menggerakkan pinggulnya sesuai tempo karena masih tahap penyesuaian untuk sunoo.

O-Oh my g-god...

Sso big... feels sh-so good ah...

Hhoonie.. fashterr..

Sesuai perintah, sunghoon mempercepat temponya menumbuk sweet spot sunoo.

Sunoo, moan my name..

Eughh shoonn..

Ahhh..sunghhoon fasterr..

More.. sunghhoon.. i want more..

Desahan merdu sunoo seakan menjadi alarm penyemangatnya yang kini bergerak hebat, menggempur lubang si manis.

Arghh sunoo.. you're so tight..

Arghh sunoo.. good.. ahh

Erangan sunghoon dan desahan sunoo memenuhi ruangan, merdu dan sexy perpaduan yang sangat sempurna.

I-i want..

Wait.. okeii..

Shit.. tighten your hole sun..

Sunoo mengetatkan lubangnya sehingga memberi sensasi pijata pada penis sunghoon yang terjepit didalamnya, mempercepat tempo dikala akan mencapai klimaks, sunghoon menumbuk sweetspot sunoo dengan tiga kali hujaman.

Are you going to cum.. hh-hoon?”

Yes baby...” sunghoon memuntahkan cairannya didalam sunoo.

Ahhh...

Tubuh sunoo menghangat karena cairan sunghoon yang tumpah didalamnya, cairan sunghoon merembes keluar karena lubang sunoo tak dapat menampungnya.

Sunoo yang kelelahan sehabis kegiatan panas tadi langsung terlelap didada bidang sunghoon yang masih mengatur nafasnya.

Sunghoon menelisik wajah damai sunoo amat sangat indah, diusapnya wajah tersebut lalu ia kecup lembut bibir sunoo yang menjadi candunya, memeluk tubuh mungil itu kemudian menyusulnya ke alam mimpi tanpa melepaskan penyatuan mereka dibawah.

Suasana gang sempit yang ga sempit sempit amat sih kini kian meramai, bisa dibayangkan betapa ricuh dan sengitnya medan perang antara kubu sunghoon dan kubu sunoo yang saling melempar tatapan kebencian.

Mereka belum memulai peperangan karena pasukan dari masing-masing kubu belum sepenuhnya sampai.

Satu persatu pasukan datang hingga semakin banyak massa, makin dan makin saja medan perang ini sumpek karena pasukan sunghoon yang banyak dan berbadan kekar sedangkan pasukan sunoo hanya segelintir dan berbadan mungil.

Setelah menghitung masing-masing jumlah pasukan dengan hasil pasukan sunghoon beranggotakan 23 orang berbadan besar dan kekar serta wajah yang sangar, dan pasukan sunoo yang hanya 14 orang berbadan biasa-biasa saja nyaris kecil mungkin hanya jisung, haruto, niki, dan dohyon yang dapat menjangka mata lawan sampai keujung medan perang.

“Cih kim sunoo, lo mau tawuran apa mabar epep nyolong wifi tetangga hahaha” ledek sunghoon di sebrang diikutin gelak tawa mengejek oleh pasukannya.

“Loh park sunghoon mau tawuran apa mau angkat sayur? kok bawa kuli panggul awokawok ngakak abiez” balas sunoo dan yah sahutan gelak tawa pasukan sunoo lebih besar dan nyaring karena ada chenle dan jeongwoo si anak padus.

“Ck sialan kim sunoo” ujar sunghoon tak terima dengan mata menyalang menatap sunoo.

Di sebrang sana sunoo hanya menatap malas sunghoon namun ide jahilnya tetiba muncul, ditatapnya kembali park sunghoon dengan mata berbinar tak lupa ekspresi wajah yang lucu diakhiri kerlingan mata.

DEG

“oh shit cantik banget sial gue baru tau sunoo se-sempurna itu” sunghoon membeku kala ditatapnya lawan yang baru ia sadari ternyata seindah itu.

“bener kata heeseung sunoo itu mungil gemes lucu tapi garang” ujarnya lagi dalam hati.

“Ki liat noh sunghoon, gue wink dikit aja langsung ngeblank” ucap sunoo cekikikan.

“Anjir sabar mau gue foto ngakak banget” niki buru-buru mengarahkan hpnya ke sunghoon yang ngeblank.

live report tawuran

Tawuran kali ini berlangsung lebih ricuh dari biasanya, karena pasukan sunghoon yang lebih banyak dan teriakan anak padus kubu sunoo yang lebih nyaring dari biasanya.

Jungwon yang akan menyusul pun sudah datang bersama 3 kawannya, tanpa basa-basi dan permisi langsung terjun memukul, menendang lawan dengan segala jurus yang mereka kuasai.

Saling memukul lawan hingga meninggalkan luka-luka yang belum serius banget sih, tapi ya pasukan sunghoon sudah setengahnya tumbang.

Jangan meremehkan pasukan sunoo yang tergolong mungil, kecil, dan jatuhnya kayak bocil epep kalau tenaganya aja udah kayak banteng itali.

Aksi pukul memukul masih berlanjut, sampai dimana sunghoon dihadapkan oleh sunoo selaku rival abadinya saling menatap satu sama lain, namun tidak tersirat kebencian tetapi tatapan kagum yang ditunjukkan satu sama lain.

Keadaan sunoo belum kacau namun ada goresan luka di wajah mulusnya dan beberapa luka kecil di tangannya. Sunghoon sepertinya tidak waras karena disituasi seperti ini dia malah takjub dengan paras sunoo yang bahkan tetap sempurna, memandangi objek yang mencuri atensinya.

Sunoo pun sepertinya juga tersihir dengan rahang tegas dan ukiran sempurna wajah park sunghoon didepannya ini, dia baru menyadari bahwa park sunghoon sangat tampan bahkan dilihat dari dekat pun wajah manusia flop ini tak ada celah sama sekali. PERFECT

Sunghoon tersadar ketika sesuatu akan menghantam kepala sunoo, refleks sunghoon menarik tangan sunoo dan tangan yang lain digunakan untuk memeluk pinggang ramping tersebut untuk ia dekap guna melindungi dari benda yang akan menghantam kepalanya.

“Lo ngapain meluk gue!?” ujar sunoo yang telah sadar lalu berlari meninggalkan sunghoon menuju kawanannya.

“Lo ngapain sunghoon tolol banget sial jantung gue” rutuk sunghoon pada dirinya sendiri.

“Ah sial... bisa mati gue kalo ketauan sunghoon, ini juga jantung gue kenapa sih ribut banget” begitu pula dengan sunoo.

DUDE KALIAN BERDUA TUH SALING SUKA IH GEMES DEH!!

Aksi tawuran pun selesai dan yah kubu sunoo yang lagi-lagi memenangkannya.

bersambung

Setelah selesai dengan urusan handphone-nya, sunghoon mengedarkan pandangan kesegala penjuru bar. Sepi pikirnya saat itu sampai dimata matanya tak sengaja menangkap sesosok manusia nyaris sempurna duduk termenung dipojok bar.

“Kok anak kecil bisa lolos masuk bar bu-” pemikiran random sunghoon seketika buyar karena pergerakan dari objek yang ia sebut anak kecil tadi.

Sedangkan disini dimana sunoo duduk sunoo merasa ada yang memperhatikannya, instingnya begitu kuat dan tingkat kepekaan sunoo terhadap sesuatu seperti itu tak perlu diragukan makanya dia bisa melihat sesuatu yang kebanyakan orang tak dapat lihat.

“Aduh apa gue lagi jadi inceran om-om idung belang ya” gumam sunoo was-was. Kepalanya celingukan mencari sesuatu yang ia curigai, hingga obsidiannya bertubrukan dengan mata indah nan tajam milik seseorang yang sunoo anggap sus.

Deg-degan, was-was, dan cemas itulah yang sunoo rasakan sekarang. Apalagi saat si manusia sus ini berjalan kearahnya.

“Huhuhuhu mau pulang... bunda, sunoo takut”

Puk “Huah..” sunoo terkejut akibat tepukan halus dibahunya.

“Adek kecil kok bisa masuk sini?” tanya manusia sus.

Sunoo jelas bingung, siapa sih yang dipanggil adek kecil sama manusia sus ini.

“Kamu ngomong sama saya?” tanya sunoo memastikan.

“Menurut kamu?”

“Ahh.. tapi yang kamu sebut adek kecil itu apa maksudnya?” tanya sunoo lagi.

“Ya kamu adek kecil, belum cukup umur tapi bisa masuk club” jawab sunghoon kelewat enteng.

“HEH SEMBARANGAN, AKU INI UDAH LEGAL TAU”

“Sttt.. pelanin suara kamu”

Sunoo terkejut, pasalnya manusia sus ini mendekatkan wajah yang sialnya tampan ke wajahnya tak lupa jari telunjuk guna membungkam mulut bisingnya sehingga membuat sunoo takjub terpesona.

Tersadar dari lamunannya, sunoo menjauhkan wajahnya dari manusia sus yang belum ia ketahui namanya.

“B-bisa sedikit munduran ga, muka kamu terlalu deket” cicit sunoo.

“Oh maaf ya dek ref-”

“Heh jangan panggil aku adek” sanggah sunoo.

“Terus mau dipanggil apa?” tanya sunghoon.

“Sunoo, namaku sunoo aku bukan anak kecil”

“Oke sunoo, aku sunghoon”

“Ga cocok deh kamu pake 'aku' tampangnya anak nakal sih” serius sunoo cocotmu yaa..

Sunghoon tertohok dengar ucapan si mungil ini, “Yaudah pake lo-gue, tapi nyaman ga?”

“Sans ae dah kek sama sapa aja lo” ujar sunoo sok akrab.

“Oke deh gue duduk sini ya”

“Daritadi juga udah duduk lo disitu ngapain segala ijin”

“Gue bingung sama jalan pikiran bocil ini deh tapi lucu bgt sial” isi hati sunghoon berbicara.

to be contnued

21.32

Hampa, itulah yang dirasakan sunoo entahlah bahkan salju yang tanpa permisi menyentuh kulitnya yang tak terbalut mantel pun tak diindahkan.

Seolah mati rasa, ia berjalan menelusuri kota yang sepi akibat tertutup salju, terputar kembali kejadian yang membuat hidupnya seakan terikat oleh tali kesengsaraan.

Menempuh waktu 25 menit dengan berjalan kaki, akhirnya sunoo sampai di tujuannya D'jauv Bar.

Hanya memesan lemon soda karena sunoo sadar dirinya bukan alcohol tolerance dan dia tidak mau menyusahi diri sendiri apalagi orang lain, ya tujuannya ke bar hanya untuk self healing karena dia galau berat dan biar kece aja.

Sunoo duduk termenung di pojok bar dan hanya di temani lemon soda-nya, satu persatu rangkaian kejadian tadi terulang kembali dan air mata rubah cantik ini lolos begitu saja tanpa permisi juga isakan suara.

—kejadian tadi.

Sunoo dengan wajah berserinya mengendap-endap menggenggam kertas pengumuman penerimaan mahasiswa baru. YUP sunoo diterima menjadi mahasiswa di kampus impiannya dan hal itulah yang membuatnya ingin memberi kejutan untuk sang kekasih yang selama ini menyemangatinya.

Perlahan namun pasti sunoo membuka pintu dan menyembulkan kepalanya, namun siapa sangka ternyata disinilah sunoo yang diberikan kejutan sebuah tontonan gratis sang kekasih yang sedang menggagahi wanita lain.

Tubuh sunoo menegang serta kertas yang diganggamnya pun terjatuh beserta air matanya, pergi meninggalkan ruangan tersebut dengan perasaan yang kacau.

Sebelum benar-benar pergi, sunoo menuliskan sesuatu pada lembaran sticky notes kemudian ditempelkannya pada dinding yang sudah pasti akan dilihat sang mantan kekasih.

Selamat bersenang-senang dengan wanitamu. Jangan pernah cari aku atau menghubungiku kita telah selesai. Terima kasih atas 2 tahun yang sia-sia ini. Aku bersumpah akan bahagia tanpamu, kuharap kau juga bahagia tapi tidak sebahagia ketika kau bersamaku.

Selamat tinggal,

Kim Sunoo

to be continued

Sekitar pukul 8 malam Amaryllis sampai di gerbang perumahan, berjalan sendirian menenteng beberapa kantong kresek yang berisi stok dapur dan obat untuk si suami muda yang sedang sakit dirumah, maka dari itu ama pergi sendirian mana jalan kaki pula.

“Malam neng ama” sapa pak satpam perumahan.

“Eh pak syahrul malam pak” balas ama dengan senyuman.

“Kok sendiri mba ama mana suaminya?” kalau ini pak mun.

“Iya nih pak, mas hesa lagi ga enak badan”

“Mas hesa yang ngidam ya mba? saya juga gitu mba waktu istri saya hamil” tanya pak mun.

“Eh? hehehe”

“Ketara loh mba, yaudah mba hati hati ya”

“Iya pak, saya duluan ya”

Memang, Amaryllis bukan tipe orang yang harus diantar kesana kemarinya, dia terlahir mandiri mungkin nih ya dia umur 3 bulan saja sudah bisa cuci piring sendiri, tanpa suaminya pun dia bisa kesana kemari dan tertawa sendirian ya kaga lah serem amat.

Jarak kediaman Bimantara dari gerbang perumahan ya lumayan lah butuh 5 blok untuk sampai kerumahnya, baru sampai blok C ternyata turun hujan, beruntung ama termasuk orang yang ramah dan juga suka bergosip di warung sayur jadi banyak yang mengenalnya, bisa dibilang dia social butterfly perumahan.

“Eh.. neng ama sini neng teduh disini dulu ujan nih” panggil bu mir si reseller tupperware perum, di warung nasgor.

“Eh iya bu..” ama pun bergegas menuju memghampiri bu mir.

“Ya ampun neng kok sendirian malem-malem” tanya bu mir sidikit khawatir.

“Iya bu, mas hesa lagi gaenak badan”

“Oalah buru-buru ya kamu? pake payung ibu aja nih” tawar bu mir.

“Eh gausah nanti bu mir pulangnya gimana loh?” tolak ama halus.

“Neng, rumah ibu mah deket tuh disitu rumah kamu loh masi 2 blok lagi”

“Pake plastik aja bu gapapa”

“Kasian loh yang kamu bawa-bawa masa keujanan”

“Yaudah bu saya pinjem ya, besok saya pulangin”

“Iya neng hati-hati ya”

“Iya bu mir, makasih loh bu saya duluan”

Setelah melewati 2 blok bersamaan turunnya hujan, akhirnya ama sampai dirumahnya, membuka gerbang rumah kemudian menyerok air hujan agar tidak menggenang setelah itu membuka pintu rumahnya.

“Assalamualaikum...” ucap ama memasuki rumah.

“Aduh basah kecipratan kan hadeh”

“Ini mas hesa dikamar nih . . . aduh subhanallah kotor banget ini rumah”

“Mas hesa sementang sakit loh ya botol frestea aja setahanan banget gamau dibuang ih” dumel ama.

Ama yang sedari tadi mengomel solo karena sadar rumahnya yang menurutnya kotor lekas mengambil peralatan perangnya membersihkan sampah yang banyak padahal cuma 1.

“Alah pake robot aja kali ya biar kece hihi”

“Ya Allah iya ya lupa cuci piring tadi, sekalian siapin bubur mas hesa deh”

Setelah kegiatan ama dengan dapur selesai barulah ia menaiki tangga untuk menuju kamarnya.

“Aku pulang”

Perlahan ama membuka pintu, kemudian terpampanglah seonggok manusia bongsor terbalut selimut duduk dilantai.

“Mas kok duduk dilantai ih dingin loh sayang”

Ama yang masih sibuk membuka jaketnya yang basah pun kebingungan karena mas hesa-nya ini diam saja.

“Hello my husband diem aja kenapa deh” tanya ama.

“Bandrek aku mana sayang?”

“Hah bandrek naon ih” ama totally bingung sama pertanyaan suaminya.

“Alah sia darling, bandrek loh kan aku nitip itu”

loading . . .

“EH GUSTI ALLAH LUPA MAS” ucap ama tiba-tiba.

“Ya Allah kaget aku, terus ga beli?” tanya hesa memastikan ya wajahnya udah mulai cemberut.

“Piye yo mas, lali aku ciyus deh”

“Serius?”

“Iyaloh mas hesaaa..”

Sadar tak ada jawaban dari sang suami, ama pun melirik pergerakannya. Ah ternyata bayi besarnya sedang merajuk.

“Lah kok cemberut sih gantengku ini hm?” tanya ama sembari menangkup pipi hesa.

“Aku beliin ya didepan, mau?” tawar ama

“Ndak usah lah ujan, nanti kamu sakit” tolak hesa namun masi cemberut.

“Loh timbang kamu mencucu gitu bibirnya ih... ini loh yang mau punya baby tapi lanus banget” ucap ama yang menguyel-uyel pipi suaminya.

“Ndak usah ama sayang aku dah gak kepengen kok”

“Yaudah kalo gitu senyum dong”

“Nih udah nih aku senyum” jawab hesa diiringi senyuman manisnya.

“Masyaallah Tabarakallah ganteng banget” puji ama.

“Nah karena mas hesa udah senyum aku punya hadiah”

“Bentar ya”

Setelah mengucapkan itu, ama pergi dari kamar entah ingin apa meninggalkan hesa yang kebingungan dengan tingkah random istri manisnya.

“Jeng.. Jeng.. TARAAA” ama datang dengan membawa segelas bandrek pesanan sang suami.

“Uwaw bandrek akuu..” ucap hesa dengan mata berbinar tak lupa bertepuk tangan layaknya balita.

“Hehe aku tuh ga lupa kok beli ini cuma enak aja isengin kamu, lucu”

“Kamu tuh ya sayang, uhh gemes deh aku” ucap hesa tak kalah gemas akan tingkah kesayangannya dan mencuri satu kecupan dipipi sang istri.

“Udah abisin dulu bandreknya habis itu makan bubur ya dikit aja kok”

“Oke sayang.. sini aku suapin”

“Ga ah gadoyan aku”

“Yauda deh kamu boboan aja dulu nanti aku pijitin ya” Kini ama sudah merebahkan sayap-sayap patahnya dikasur tercinta.

“Hm.. jangan berantakan loh nanti bersemut”

“Iya amaryllis-ku mi amor mi casa with u imma feel rich”

“Huhhh kamu nyanyi gitu jadi pengen pelukan sama taehyung kan aku”

“Peluk aku aja sih” ucap hesa tak terima.

“Gamau ah maunya taehyung wuuu”

“Sayang ihh...”

Merasa tak ada jawaban, hesa pun membalikkan badannya melihat ternyata bidadarinya sudah tertidur pulas.

“Capek banget sayangku, sini aku pijitin”

“Tidur yang nyenyak amaryllis bungaku yanh cantik tapi masih cantik istriku lah”

Pijatan demi pijatan dilakukan dengan hati-hati dan penuh cinta tak lupa usapan lembut dan kecupan manis didahi sang istri yang sudah pergi dulu ke alam mimpinya.

Setelah selesai menghabiskan bandreknya dilanjut makan bubur, akhirnya hesa menyusul ama yang sudah pergi dulu ke alam mimpinya, tak lupa membalikan tubuh sang istri untuk berhadapan dengannya, menjadikan istrinya boneka ice bear untuk dipeluk adalah hal favorit hesa ketika ingin tidur.

“Gute nacht amaryllis, mein schatz”

Ucap hesa mencuri kecupan di bibir dan dahi sang istri sebagai tanda bahwa akan melewati malam dan mengarungi lautan mimpi bersama sang tercinta.

Selamat Malam.