Dawon POV

Gue dawon.. anak kedua dari 3 bersaudara, pertama kakak gue, dia perempuan dan umur kita selisih 5 tahun. kedua gue, ketiga adik gue cowo, meninggal umur 1 tahun.

Mama

harusnya mama gue punya 5 org anak, tapi yang pertama dan keduanya keguguran dan yang ketiga meninggal dunia.

entah ini hukuman atau takdir, mereka semua meninggalkan dunia ini tepat pada hari spesial pernikahan mama,papa dan 1 diantaranya tepat dihari lahirnya sendiri.

Sejak ditinggalnya adik gue yang berumur 1 tahun. mama selalu murung, sampai pada akhirnya mama harus dibawa ke psikiater dan menjalankan perawatan, kadang mama sampai harus dimasukan kerumah sakit kalau sedang tidak terkontrol. separah itu..

Papa

Papa seorang CEO ternama di salah satu perusahaan dijakarta. yang dimana selalu hidup dengan tinggi namun sederhana, tidak lupa selalu merayakan hari special sprti ulangtahun dan ulangtahun pernikahan.

Tapi sejak kejadian mama, papa mulai beda, seperti jarang pulang dan pulang selalu telat.. selingkuh

Mama tau papa selingkuh, 'mungkin papa sedang bosen aja, gapapa' -pikir mama

Sampai akhirnya mama memergoki papah sedang berhubungan dengan selingkuhannya diruang kantornya.

sejak saat itu mama dan papa cerai

Kakak

Perempuan cantik, berhati lembut dan pekerja keras. Persis seperti mama, seperti malaikat

Usia gue sama kakak selisih 5 tahun, kakak sangat pekerja keras. dia punya impian utk melanjutkan perguruan tinggi diluar negeri, tepatnya dikorea.

Sampai pada akhirnya dia sukses mendapatkan beasiswa S1 kuliah di korea, sekali lagi dia pekerja keras, akhirnya dia mendapatkan pekerjaan yang cukup baik disana. dia pulang keindonesia setahun 3kali atau bahkan lebih. biasa, anak mama wkwkwk

Tragedi

Dua bulan sudah atas kehancuran rumah tangga mama,papa. disini, dirumah ini. hanya ada gue dan mama.

Mama gapapa ko, normal seperti biasanya. hanya saja masih harus minum obat agar tidak kambuh lagi

Kami lagi menonton televisi seperti biasanya weekend. sampai tiba ada berita pesawat jatuh keberangkatan ICN, Seoul – CGK, Jakarta

gue langsung cek hp utk liat tiket kakak gue yang sebelumnya dikirim dan mencari kode pesawatnya, sama. kode pesawat diberita tersebut dan di tiket pesawat kakak gue sama, persis. sampai gue ulang terus berharap gue salah liat. tapi nihil, itu pesawat yang ditumpangi kakak gue Jasad kakak gak ditemuin, pesawatnya jatuh di darat. mamah shock, gue juga dan papah juga.

Sampai akhirnya mama kambuh lagi, terus menerus setiap harinya. dan berakhir mamah harus dirawat dirumah sakit jiwa, karna sulit utk dikontrol. gue hanya bisa mengikuti anjuran dokter. ini demi kesehatan mama, mama harus sembuh!

Sejak itu gue hidup sendiri, dirumah yang sepi, penuh kenangan serta luka.

Gue memutuskan utk tinggal di appartemen, dan meninggalkan rumah masa kecil yang penuh kenangan sama mama dan kakak.

gue gasiap utk tinggal disini, gue selalu tersiksa kalo nginget semuanya

Benar. waktu saat gue bilang sakit dan gue dirumah itu, karna gue rindu, rindu mama,kakak dan juga papah walaupun gue masih bisa bertemu papah, tapi nyatanya udah tidak pernah lagi ketemu sejak kejadian meninggalnya kakak dan masuknya mama ke rumah sakit.

Rumah itu masih gue urus, ada pembantu yang setiap minggu membereskannya. dan kadang beberapakali gue kesini entah sekedar ngecek atau tidur disini, melepas rindu.

Mah cepat sembuh ya

Kak gue kangen, tolong jaga mamah ya dari atas sana