sudah 3 hari seungmin benar-benar menghilang tak ada kabar chan bukan tak mencari seungmin hanya saja ia malas harus berurusan lagi dengan changbin, dia memilih menyelesaikan pekerjaan terlebih dahulu di sela-sela padatnya jadwal chan ia sempat menemui dokter yang kerap dihubungi oleh seungmin. Chan seperti mendapat tantangan baru saat ia tau seungmin adalah penderita kanker otak yang sekarang sudah stadium, chan masih percaya changbin bisa menjaga seungmin
“jaga dia, jangan sampai dia kabur kalau sampai dia kamu kepala kalian taruhannya”
“siap bos”
“seungmin.. aku berangkat kerja dulu ya”
“iya kak hati-hati gak usah khawatir aku gak akan kabur mending kamu suruh mereka ngelakuin kerjaan lain. aku mual liat mereka bau badan”
mereka hanya terdiam
“kalian tunggu di luar aja jangan masuk kedalam rumah, jangan buat seungmin jadi gak nyaman di rumah ini”
“siap boss”
mereka keluar bersama changbin saat itu juga, seungmin sedang di meja makan memakan sarapannya
“changbin kalo udah bucin ternyata tolol ya” kata seungmin
seungmin menyudahi sarapannya, ya dia tetap meminum obat ia meminta kepada changbin untuk membelikan dia obat
“gue kangen kak chan.. tapi kayanya kak chan gak peduli lagi sama gue? gakpapa gue bukan urusan dia lagi cuma liat gue mati mungkin kak chan bisa maafin gue..”
seungmin menghela nafasnya, dia sangat gelisah sebenernya dia ingin bertemu chan dia sangat merindukan chan
“gue kabur apa ya?”
seungmin menyiapkan dirinya untuk keluar dari rumah ini
“siapa yang mau ikut gue?” tanya nya
“gue mau ke supermarket, telpon kak changbin gue mau izin”
anak buah changbin segera menelepon nya
“halo boss”
'kalian gak tau kalau gue lagi rapat?'
“ini aku”
'seungmin? kamu kenapa?'
“aku mau keluar sebentar boleh nya aku bosen tau... “
'kamu mau kemana?'
“jalan jalan aja ke mall”
'tunggu aku jam istirahat ini kan bisa ..'
“aku mau sekarang..”
'gak seungmin.. '
“hiks.. kak changbin huwee aku mau sekarang..”
'jangan nangis, iya boleh, tapi mereka ikut kamu awas aja kalo kamu pergi sendirian'
“iya tadi aku usah ajak merekaaa”
'nanti kalo kamu masih disana waktu istirahat aku nyusul'
“okayyy”
seungmin menghapus airmata buayanya ia mengembalikan hp itu
“cepetan ikut gue lo berdua”
seungmin berkeliling di mall besar ini, ia membeli sepatu, jas, kemeja, jam tangan yang bagus menggunakan uang dari tabungan nya ia meminta changbin untuk mengurus atm nya yang tertinggal di rumah chan. ia membeli juga membeli dreamcatcher yang entah untuk apa ia membelinya karena warnanya bagus berwarna biru langit warna kesukaan nya
“lo parkir dimana tadi hah?”
“di basement” jawab mereka
“lo gila? kita udah di lantai atas lo parkir di basement? capek gue ke bawah lagi”
“sini biar saya yang bawakan barangnya”
“GAK! JANGAN SENTUH BARANG-BARANG GUE, GUE ADUIN KE CHANGBIN YA LO PADA KALO BERANI NYENTUH GUE. CEPETAN AMBIL MOBILNYA KESINI GUE TUNGGU DISINI!”
“siap” satu dari mereka pergi mengambil mobil
“sumpah kesel banget gue dulu mereka gak sebodoh ini” gerutu seungmin
“lo, beliin gue eskrim disana, kaki gue kram. rasa mintchoco”
“maaf saya tidak bisa meninggalkan anda sendirian”
“gue bilang apa tadi? kaki gue kram lo gak denger gimana gue bisa kabur!”
dia melihat keadaan seungmin yang seperti nya sedang menahan sakit dan mulai berkeringat
“beliin sana.. gue mau itu”
“siap, anda tunggu disini sebentar”
dia pergi meninggalkan seungmin, seungmin tidak bohong dengan kakinya yang sakit
“aaa mulai kumat, anjir itu ada taksi”
dengan sekuat tenaga seungmin berlari membawa banyak barang-barang nya
“pak, perumahan jl street light cepat pak saya di kejar sama orang yang gak dikenal”
“baik tuan”
supir itu panik karena ia melihat seungmin yang kesakitan seperti nya seungmin memang butuh bantuan
“TUAN SEUNGMIN!!!” teriak anak buah seungmin
“ah sialan!!!”
cktt
anak buah yang mengambil mobil juga tiba
“mana tuan seungmin?”
“kayanya kabur”
“goblok?!!! lo kemana??”
“gue disuruh dia beli ini”
“ah bego banget lo! sini naik kita kejer dia”
seungmin sampai di rumah chan
“kak chan bakal nyimpen kunci ditempat biasa kan??”
ia mencari kunci itu
“dapet”
ia membuka pintu nya dengan cepat
brak!!
pintu nya dia tutup dengan kuat, lalu ia kunci kembali, seungmin melihat sekitaran rumah yang sedikit berbeda.. ia melihat kamar yang dibawah yang sering ia gunakan terbuka dan sprei nya di ganti dengan warna biru..
“hikss gue kangen banget sama rumah ini, gue kangen kak chan..”
seungmin naik keatas untuk melihat kamar mereka berdua, ia menangis lagi karena chan mengubah susunan kamarnya seungmin pernah mengeluh kamar ini terlalu luas sehingga ia sulit untuk berpegang dengan apapun kalau dia hampir jatuh
seungmin menaruh semua barangnya di atas ranjang itu dia menyusunnya dengan rapi
“gue cuma mau kasih hadiah, ini tanda terima kasih gue..”
lalu ia turun kembali ke dapur, ia melihat ada beberapa piring yang kotor mungkin bekas sarapan tadi pagi, seungmin membersihkan itu. lalu ia sengaja membeli sedikit bahan masak karena ia ingin memasak untuk chan.
“sial gue lupa kalo di kantong gue??”
di kantong seungmin ada sebuah alat pelacak yang sengaja di masukkan oleh anak buah changbin, seungmin pura pura tidak tau saat mereka memasukkan itu kedalam kantong nya alhasil seungmin pun lupa kalau benda itu masih dibawah olehnya hingga kerumah chan.
“TUAN SEUNGMIN!”
“gue belum masak haha?”
seungmin tidak peduli dengan teriakan mereka dab ancaman mereka seungmin tetap memasak dengan tenang hingga akhirnya seungmin selesai ia mendekati pintu rumah nya
“changbin udah ancam gue dibunuh kalo gue gak keluar dari sini?”
“iya boss changbin akan menyuruh kami”
“oke oke lakuin, nanti waktu suami gue pulang”
“anda lebih baik keluar dari sini sebelum kami paksa”
seungmin tertawa
“wkwkwk kita kaya lagi main drama action tau gak sih seru banget”
mereka di luar sana terdiam, ternyata Changbin menelpon mereka
“lo tunggu sebentar lagi ya ini kan udah sore kalo kak chan udah pulang baru kita diskusikan”
“kami bisa membunuh anda sekarang”
“ya ya silahkan lalukan apapun itu”
seungmin menjauh dari pintu ia memilih duduk di sofa sambil menonton tv
“gue gak takut soal mati! persetan sama ancaman lo changbin gue gak takut” ucapnya
tapi seungmin adalah pembohong yang handal, badannya kita bergetar ia selalu mengecek jam dinding dirumah itu
“kak chan kapan pulang sih.. aku mau ketemu mau minta maaf aja..”
brakk brakk brakk
mereka kembali mengedor pintu rumah itu dengan kuat
“lah iya hp gue di sini kan.. dikamar ya?”
seungmin segera menuju kamar mencari hpnya
BRAKK!!
pintu itu terbuka
“TUAN SEUNGMIN!”
“hali boss kami berhasil masuk kedalam rumah pak chan”
'bagus, cari seungmin sekarang'
“baik boss”
dikamarnya seungmin berusaha untuk mengunci pintu kamar mereka dan bersembunyu menelpon chan
“hikss kak chan angkat dong” keluh seungmin
“TUAN SEUNGMIN ANDA DIMANA”
“halo kak chan!”
'seungmin? seungmin kamu dirumah?'
“hikss iya aku dirumah kak chan tolongi aku kak chan pulang please tolong
“TUAN SEUNGMIN KELUAR ANDA”
'seungmin siapa itu? seungmin??'
“kak mereka mau bunuh aku, mereka di suruh changbin buat bunuh aku karena aku kabur dari rumah.. kak hikss tolong ..”
'aku udah dijalan, kamu denger kan? jangan dimatiin ya, tunggu aku sabar ya seungmin'
BRRAKKK!!
“hikss kak chan aku takut mereka udah di kamar..”
'jangan bersuara sayang jangan nangis bentar lagi aku sampe'
“tuan seungmin?”
PRANGGGG
“akhh bangsat!! sakit tolol!!!”
'SEUNGMIN????' teriak chan di dalam panggilan itu
“boss seungmin sudah kami temukan”
'gue mau ngomong'
anak buahnya mengaktifkan loudspeaker nya
'kim seungmin? masih mau main-main sama nyawa? kamu kayanya emang udah capek banget hidup? kamu pikir aku gak tau rencana kamu hari ini?'
seungmin hanya menangis
'kamu mau liat chan mati atau pulang kerumah aku lagi?'
“KENAPA GAK LO BUNUH AJA GUE?? KENAPA LO HARUS NYAKITIN ORANG YANG BERSALAH SAMA LO SEO CHANGBIN GILAAA”
'seungmin.. ' lirih chan yang masih mendengar kekacauan di rumahnya
'oke kalau mau kamu gitu, bunuh dia'
“siap boss”
seungmin menghindari mereka
“saya masih bersikap baik kepada anda tuan, tapi anda seperti nya memang bosan hidup”
“BANGSAT! PERGI LO!!!”
seungmin melempari mereka dengan barang-barang keras yang ada di kamarnya
'seungmin seungmin kamu denger kakak kan??'
seungmin mendengar suara chan ia berlari menghampiri hpnya yang jauh dari dirinya
'cepat bunuh dia'
“baik boss”
“kak chan.. hikss kak
jleb satu kali pisau itu menusuk perut seungmin
“akhh s-sialan...
jleb dua kali mereka menusuk perut seungmin
'seungmin kakak udah deket, kamu baik-baik aja kan?'
“k-kak c-chan.. shh hikss
jleb tusukan terakhir itu nampaknya dalam menusuk perut seungmin, kedua anak buah changbin itu segera pergi dari rumah chan
“haah.. haah..” hanya deru nafas seungmin yang terdengar sekarang
tak lama saat mereka pergi chan tiba chan menyusul cepat ke kamarnya
“SEUNGMIN???”
darah seungmin sudah banyak terbuang chan tak sanggup melihatnya, chan segera mendekap erat tubuh seungmin. seungmin tersenyum saat melihat chan
“senang bertemu dengan mu pak chan” kata seungmin dengan lancar ia mengatakan itu
seungmin gapai wajah tampan chan
“g-ganteng k-kak chan haah.. makin g-ganteng”
chan menangis dia hanya bisa menangis melihat kondisi seungmin saat ini
“seungmin.. hikss jangan tinggalin kakak..”
“k-kak chan.. a-aku udah masak haah uhuk k-kak chan harus makan
chan makin tersiksa melihat seungmin yang kini sudah sulit bernafas
“gak.. gak aku gak akan makan kalo gak sama kamu, kita kerumah sakit sekarang”
Chan membawa seungmin kerumah sakit, chan masih ingin seungmin selamat dan menjalani hidup bersama nya bukankah chan sangat menyesal sekarang hanya memikirkan dirinya dan perasaannya ia tidak memikirkan seungmin yang memilik sejuta perasaan cemas takut dan sakit
chan sampai dirumah sakit ia langsung mengantarkan seungmin ke UGD
“aishh bodoh bodoh bodoh!!” teriak chan
ia menangis memukul dinding didepannya
“jangan tinggalin kakak seungmin hikss jangan tinggalin kakak..”
ceklek.
“keluarga kim seungmin?” tanya dokter yang keluar dari ruangan itu
chan menoleh
“kenapa?? kenapa dokter sudah keluar?? kenapa pemeriksaan nya cepat sekali? masuk lagi ke dalam!! seungmin masih butuh pertolongan!” protes chan
“maaf, pasien seungmin tidak bisa kami tolong lagi”
“gak mungkin..”
lirih chan saat mendengar perkataan dari dokter tersebut
“pasien sudah meninggal saat diperjalanan, karena kehilangan banyak darah”
chan menangis dirinya sangat terpukul dia menyesali ketidakpedulian nya terhadap seungmin selama ia menghilang