chrsbhng

O7.

bangchan sehari harian ini hanya di kantor dia bahkan malas pulang, karena ia sudah muak dengan seungmin hari ini juga di ada rapat alhasil ia langsung mendapat banyak persetujuan kerjasama.

“tolong panggilkan han keruangan saya” suruh chan kepada sekretaris nya

han yang adalah orang terdekat seungmin di kantor ini, dan dia juga seperti yang kalian tau pasangan dari temannya si minho

tok. tok.

“masuk”

ceklek.

“permisi pak, ada apa bapak memanggil saya”

“gak usah formal gitu santai aja..”

namun tetap saja han ini sebenarnya takut dengan chan

“ada yang mau gue tanya tentang seungmin”

han melotot mendengar perkataan chan yang menurutnya berbeda dari biasanya

“gak usah kaget, gue begini emang kan? semenjak temen lo buat gue kesel gue gak bisa terbuai lagi”

han paham pasti ini masalah besar

“jadi kak? kalian kenapa? seungmin kakak suruh berhenti kerja?” tanya han lebih dulu karena ia penasaran

“lebih tepatnya gue pecat, dan gue kurung sekarang”

“hah??” han benar-benar terkejut kali ini

“haha, minho belum cerita masalah perusahaan kita?”

“ada, kak minho ada cerita, tapi gue gak tau siapa yang di maksud kak minho”

“ya temen lo, seungmin”

“gak mungkin kak haha seungmin orangnya baik tulus banget, dia gak mungkin ngelakuin itu..”

drrt drrt

“bentar kak, gue angkat telpon dulu, ini kak minho”

'halo sayang'

“kenapa kak?”

'kamu di mana kakak cari diruangan gak ada?'

“aku diruangan kak chan, ke sini aja”

'okay'

“sekarang seungmin gimana kak?” tanya han

“dia gakpapa, dia masih bisa tidur nyenyak seperti gak ada dosa sama gue”

ceklek.

“aduh aduh kalian main belakang sama gue??” kata Minho yang tiba di ruangan chan

“kak minho ketuk dulu kalo mau masuk..”

“mau ngapain lo kesini?”

“nah gitu dong pake lo gue ngomongnya”

chan hanya menggeleng

“gue ada kabar menarik buat lo chan, ini masalah seungmin dan kejahatan lainnya”

chan sangat antusias mendengar berita dari minho

“seungmin kemarin baru aja tf uang entah ke siapa dengan jumlah besar yang gue juga gatau dapet dari mana uang, ke salah satu rekening atas nama kim mungkin keluarganya lah karena marganya sama tapi gue gaktau itu untuk apa. terus file yang dikirim seungmin ke email yang gak bisa gue lacak ip nya ini kayanya ada di bidang yang sama kaya gue jadi ya taulah gue gak bisa cari banyak lagi, dan lo tau gue nemuin apa? seungmin baru aja mutusin seo changbin temen seperjuangan kita semua”

“gimana kak? mutusin?”

“selama ini changbin sama seungmin itu pacaran udah lama bahkan nikah sama lo mereka masih berhubungan, lo bakal kaget banget ini kakak nya seungmin dan changbin itu kerja sama buat jatuhin lo pake seungmin yang dijadikan umpan karena lo tergila-gila banget sama seungmin dan lo nikahin seungmin akhirnya boom kebangkrutan sudah di depan mata Chan... untung aja cepet ketauan”

chan tersenyum miring

“tapi pasti ada alasan seungmin mau berbuat kaya gini, gak mungkin seungmin sejahat ini kak”

“sayang.. yang namanya manusia kalo udah ditawari banyak uang siapa yang gak khilaf, aku aja mau lho apalagi seungmin orang baru bagi chan.. kalo changbin sendiri yang kerjain gak akan bisa gerak harus ada orang lain kan?”

han menundukkan kepalanya ia bingung kenapa bisa seungmin berbuat hal jahat seperti ini

“kemarin pagi ada yang telpon dia, suara laki-laki dia bilang mau ngomongin masalah seungmin ke gue tapi seungmin sampe berlutut minta matiin telpon itu” kata chan

“lo liat nama kontaknya siapa?”

“cuma emoji rumah”

“mencurigakan”

“gue kira itu selingkuhan nya, tapi gak taunya si changbin? eh apa malah gue yang jadi selingkuhan seungmin? hah minho terkekeh

“jadi, seungmin harus gimana kak?” tanya han

“ya gak gimana-gimana gue tetep kerja, dia juga tetep dirumah”

“status kalian?” tanya minho

“ya mau gimana lagi kalo lo bilang gue tergila-gila sama seungmin ya gue akui, jadi gue jalani dulu sekarang sampe akhirnya gue nemuin masalah ini selesainya gimana baru gue atur hati gue buat seungmin gimana”

“ji ayok makan laperr” rengek minho

“gue ikut” kata chan

“yahh ji ada obat nyamuk nanti makan kita beracun”

“bangsat lo”

“aku telpon seungmin dulu ya kak, duluan aja ke kantin” kata han

minho mengangguk dan pergi bersama chan duluan ke kantin

“seungmin?”

'iya ji?'

“lo gakpapa?”

'gue gakpapa ji.. tumben lo nanya'

“lo yang kuat ya? gue gak bisa ikut campur dan mihak siapapun.. gue juga gak percaya sepenuhnya kalo bisa berbuat hal yang kaya gitu, semoga kak chan masih bisa maafin lo.. jaga kesehatan seungmin”

'hiks ji.. gue takut hiks..'

“gue tau lo orang yang kuat.. lo akui semuanya cerita sama kak chan gue yakin kak chan bisa mahami lo.. kalo lo diem terus gini masalahnya gak bakal selesai”

'gue gak bisa ngomong ji.. gue takut sama kak chan.. hiks..”

tut..

“seungmin! halo, seungmin!”

O6.

sudah 1 minggu ini chan dan seungmin seperti orang asing yang tinggal di satu rumah, chan tidak menegur seungmin begitupun seungmin tidak berani menegur chan. seungmin masih tertidur tapi hpnya sangat berisik bergetar terus seperti ada yang penting tapi seungmin tidak menggubris itu

“ini orang udah mati apa?” kata chan

tak lama seungmin akhirnya terbangun karena gangguan dari hpnya sendiri

'seungmin.. kenapa kemarin gak datang?'

“maaf, aku sibuk..”

'sibuk apa? ini lebih penting dari pekerjaan mu'

“aku juga gak dateng bisa pergi hari ini”

'seungmin... kamu kenapa? kamu baik-baik aja kan?'

“aku gakpapa..”

'seungmin jujur sama aku, aku bisa liat kamu berbohong walau cuma denger suara kamu sekarang'

tut.

seungmin mematikan telpon itu tiba-tiba, ia menatap bangchan yang tengah menatapnya juga dengan tangan yang ada di pinggang

“telpon siapa? selingkuhan lo? kenapa lo mau pergi hari ini? masih punya malu udah bertingkah masih mau semena-mena?”

seungmin menggeleng

“i-itu tadi.. temen aku.. t-temen kantor..”

“masih mau bohong? gue liat nama kontak penelpon tadi itu bukan karyawan gue”

seungmin mendadak pusing, karena chan memarahi nya pagi-pagi

“apa mau akting apa lo kali ini?”

seungmin menggeleng

'aishh kenapa kak chan gak pergi-pergi' kata seungmin dalam hati

chan menatapnya aneh seungmin terus menunduk memegangi kepalanya

tes.

seungmin beranjak dari tempat tidurnya ia cepat-cepat kekamar mandi, chan makin melihatnya aneh keryitan dahi nya belum luntur

“ini orang kenapa sib aneh banget” gumam chan

chan juga tidak akan mendapatkan jawaban dia memilih pergi ke kantor tanpa pamit ke seungmin, namun sebelum ia pergi ia masih penasaran dengan hp seungmin yang tetap saja bergetar dari tadi.

“halo?”

'oh dimana seungmin? apa dia sudah pingsan?'

“ini siapa?”

'kamu suaminya seungmin ya?'

“iya, kenapa? ini siapa?”

“MATIIN KAK!” teriak seungmin yang melihat chan mengangkat telepon di hpnya

'jangan, ada yang mau aku omongi tentang seungmin ini penting' chan di cegah untuk mematikan telepon itu

seungmin mendekati chan dengan lambat, ia tengah menahan sakit nya tak ini chan tau tapi sepertinya terlalu sulit. seungmin menyentuh tangan chan yang masih menggenggam hpnya

bruk!

seungmin terjatuh, ia bersujud tepat di kaki chan

“seungmin lo ngapain?”

“a-aku minta maaf t-tolong matiin telpon nya”

chan dengan cepat mematikan telpon nya ini terlalu dramatis dan chan muak, ia meletakkan hp seungmin kembali lalu melangkah pergi tanpa sekata apapun

“hiks .. kak chan..”

'aku gakpapa ..'

O5.

seungmin sampai dirumah, hari masih tampak cerah jelas bahkan ini belum selesai jam kerja mereka seungmin tampak ragu masuk kedalam rumahnya ini mengetuk pintu dan menyapa chan seperti biasanya karena perasaannya sudah tak enak.

drrrt drrt

seungmin mengangkat telponnya yang bergetar

'seungmin kamu dimana?'

“aku di rumah kak”

'kenapa bisa ketauan seungmin? bukannya kamu bilang kamu udah hati-hati kalo gini aku gak bisa bantu'

“gakpapa aku hadapi sendiri, ini yang kalian pengen kan? semuanya bakal kaya gini aku udah tau.. thank you kak udah bantu hidup aku selama ini, dan sekarang aku mau kita putus aku bakal resmi jadi suami chan aja”

'jangan ngomong sembarangan seungmin! kamu itu udah milik aku sepenuh nya kamu udah aku beli dari kakak kamu!'

tut..

seungmin mematikan teleponnya, kata-kata itu keluar lagi dan membuat nya menangis dengan lesu seungmin membuka pintu rumahnya tanpa mengetuk nya dulu

“a-aku pulang..” lirihnya

chan menoleh kearah pintu

“wah.. liat siapa yang pulang? seorang pengkhianat? orang yang gue sayangi banget bahkan gue rela ngasih semua nya ke lo tapi gak tau dirinya lo ngekhianatin gue seungmin?”

jangankan kalian seungmin lebih terkejut dengan cara bicara bangchan, seungmin hanya terdiam saat ini ia tak sanggup menatap bangchan

“seungmin kenapa lo ngekhianatin gue seungmin?? perusahaan gue saham nya anjlok! gara-gara lo kirim ide gue ke perusahaan orang lain! gak tau diri banget lo seungmin, udah hidup sebatang kara untung gue mau sama lo dan apa balasan lo seungmin!!!” amarah chan makin menjadi-jadi

seungmin masih terdiam, air matanya sudah mengalir deras chan mengepalkan tangannya

“apa yang kurang seungmin???” tanya chan

“m-maaf..” lirih seungmin

“maaf aja gak bisa balikin semuanya seungmin!! gue udah rugi 2 kali pertemuan lo tau kan? lo tau dan lo nyaksiin kekalahan gue seungmin seneng lo?? bangga lo??”

seungmin menggeleng

“anjing!” umpat chan

“maaf kak..”

hanya itu yang di ucapkan seungmin, percuma mau ia jelaskan bagaimana pun seungmin tetap salah karena seungmin juga tak berniat membela dirinya

“kalo nanti gue tau lo kirim kemana file gue, abis lo ditangan gue seungmin! sebelum gue murka sekarang lo masuk ke kamar!”

seungmin yang masih menunduk beranjak naik ke atas untuk kekamar mereka chan kembali duduk di sofa memegangi kepalanya yang pusing karena seungmin. tangis seungmin makin pecah saat di kamar, ia menyesali semua perbuatan nya mengkhianati orang yang tulus dengan nya

'maaf kak.. '

seungmin masih menangis ia meringkuk menutupi muka nya yang benar-benar penuh dosa tidak tau malu

“gue gak sanggup.. hikss gue gak mau.. ” gumamnya

“ini bukan salah gue.. ini bukan salah seungmin! hikss maaf kak chan.. maaf”

seungmin akhirnya lelah menangis ia tertidur masih dalam posisi meringkuk, chan masuk ke dalam kamar

“kaya anak sma abis kena marah ayahnya aja pengkhianat ini” ucap chan

chan mengangkat tubuh seungmin dan ditidurkanny di ranjang

“anjing nakal!” ledek chan saat melihat seungmin tertidur tenang

hari sudah sore, chan memilih menyegarkan pikiran dengan keluar mencari udara segar

“ini gue yang bodoh apa gimana ya? apa gue memang bucin banget? tapi setengah nya gue masih gak percaya kalo emang seungmin yang ngelakuin itu. tapi, seungmin bener-bener bikin gue kaya nemuin hidup baru, gue sayang banget sama seungmin tuhan tapi gue gak bisa..”

O4.

minho berusaha keras untuk membantu temannya ini, ternyata tidak sesulit itu entah karena bangchan orang baik atau gimana hal ini benar-benar menjadi mudah untuk minho.

“gue gak nyangka” gumam nya

minho mengernyit kan dahinya, dengan ekspresi yang sulit di tebak seperti nya minho kecewa

“dia ngapain coba?? kalo mau uang bisa minta langsung?? kurang kaya apa temen gue?”

minho mendial hp nya untuk menelpon chan sebelum rapat di mulai

'halo chan'

“eh minho aku bentar lagi rapat kalo lama aku gak bisa”

'mending lo batalin dulu rapatnya'

“hah? kenapa? tapi gue gak bisa..”

'batalin dulu, biar lo kaga bangkrut mending lo batalin. lo bilang lo sakit atau apa 1 orang gak bisa ikut semuanya gak jalan kan?'

“kaya nya serius banget ya? oke aku bilang ke sekretaris ku dulu”

'lo ke apartemen gue sekarang'

“oke”

telepon itu mati dan chan segera menghubungi sekretaris nya dan langsung menuju apartemen minho

“lho kak chan mau kemana?” tanya seungmin yang baru saja ingin menemui chan di ruangannya karena mendapati kabar rapat batal

“aku pergi sebentar ya? ada hal yang lebih penting dari ini”

chu, chan memberi kecupan di kening seungmin

“kak, kamu gakpapa kan?”

“gakpapa aku pergi dulu ya sayang”

seungmin ditinggalkan oleh chan

'kenapa sih kok tiba-tiba? keliatan nya juga kak chan baik-baik aja..' kata seungmin dalam hati

seungmin kembali ke ruangannya, kembali ke chan sesampai nya di apartemen minho, chan tak langsung menanyakan ada apa kepada minho

“ho? ini apa?”

“pelakunya lah”

“kamu serius? jangan bercanda.. dia gak mungkin ngelakuin itu dia orang yang aku sayang lho ho..”

“mau liat buktinya? nih. coba lo cocokin sama tanggal-tanggal lo rapat sama kolega lo, dan ini baru di send kemarin malem”

“ini? ini waktu dia sakit ..”

“haha wah aktingnya bener-bener bagus banget gak sih chan?”

“tapi ini dia kirim ke siapa?”

“nah yang ini gue belom ketemu ini siapa..” keluh minho

“sialan.. ” umpat chan

“gue seneng nih lo balik kaya dulu sangar gitu kan biar di takuti orang. liat suami lo sendiri jadi gak takut sama lo chan, ini nih sikap sok lemah lembut lho yang ngerubah siapa yang balikin lagi siapa”

chan menundukkan kepalanya ia duduk di ranjang minho

“ck, dia ada hubungan sama siapa..” gumam chan

“yang penting lo tau siapa dulu biang kerok nya masalah dikirim ke siapa ntar gue usahain lagi.. sekarang gue minta lo jangan bodoh lagi, rugi besar banget lo chan..”

chan hanya terdiam untuk mengatakan ia kecewa tentu saja ia tidak bisa, rasa percaya nya saja terhadap apa yang sekarang ia liat belum sepenuhnya ada.

“ho.. aku harus gimana sama seungmin?”

“pake lo gue aja kenapa sih jijik banget gue”

chan hanya menghela nafasnya

“lo dulu gak kaya gini chan karyawan lo aja segan banget sama lo, oke cuma seungmin yang bisa luluhin kalo lo mau tau han hyunjin itu masih takut banget sama lo. balik lah kaya dulu biar lo gak dongo gini kaya orang bego banget lo sekarang ini aku kamu apaan prett” omel minho

“gue takut”

“apa yang lo takutin! buktinya sekarang chan lo di injak-injak sama seungmin lo liat gak sekarang dia cuma akting sama lo, alasan dia mau nikah sama lo cuma ini chan. jangan-jangan dia udah pacar dan pacar nya ini pasti dari perusahaan lain beuh gilaaa seungmin udah ketebak sama gue isi drama lo”

chan meremat kedua tangannya dia mulai kesal mendengar perkataan minho

sret!

chan berdiri dan langsung meninggalkan minho

“anjing kaget gue.. serem banget” minho ketakutan sekarang

“haaah... gue tau gue juga bucin tapi gue kaya gini banget deh, chan itu sampe ketulang-tulangnya berubah dari tulang tengkorak pindah ke tulang tibia” omel minho

chan menyetir mobilnya dengan kecepatan tinggi dia benar-benar sudah marah saat ini

“seungmin pulang sekarang”

ucapnya datar di telepon itu, chan menuju rumah nya ia menunggu seungmin di sofa depan

“kenapa? kurang apa gue di khianati kaya gini? siapa? siapa dalang semua ini siapa yang gerakin seungmin kaya boneka?”

ya tetap saja chan masih memikirkan seungmin, sementara seungmin

“bunda seungmin takut banget” rengeknya di dalam taksi yang sedang menuju rumah mereka

tangannya bergetar, ia mengetikkan sesuatu di hpnya dan mengirimkan pesan itu

“gue mau mundur dari semuanya..”

O3.

'lo curiga nya yang gimana gue gak ngerti, gue ke kantor aja deh nanti sekalian pas jemput han'

“ya udah kalo gitu aku tunggu, kabarin kalo udah disini”

'yoi'

chan memiringkan kepala ada banyak pertanyaan di kepalanya

“huh.. ya kalo bukan ada orang yang curang disini apa lagi, kebetulan? tapi terlalu sama” gumamnya sendiri

tok. tok.

“permisi pak chan, ada tamu untuk anda” ucap sekretaris nya

“saya tidak ada janji sama siapapun?”

“maaf pak, pak seo yang ingin bertemu”

“oh.. suruh masuk”

ceklek.

“silahkan pak” sekretaris itu mempersilahkan pria itu masuk

“ketemu terus nih, gak bosen?” tanya chan bergurau dengan temannya ini

“bosen sih, gue bosen dikantor gue maksud nya”

“haha padahal kantor baru baru ini jaya banget bin kok bisa bosen?”

“gatau deh, kayanya gue butuh gedung baru”

chan tersenyum

“gimana menurut lo?”

“kok tanya aku? yang punya perusahaan kamu bin”

“gimana hubungan lo sama seungmin?”

lagi lagi chan tersenyum

“ah aku jadi kangen dia, dia lagi sakit.. baik-baik aja sih dia perhatian banget sama aku”

“ohh gue liat dia manis sih pantes aja lo suka”

chan terkekeh

“kamu masih sendirian bin?”

“gue udah lama punya pacar kali, lagi ldr aja”

“serius? gak pernah cerita?”

“kalo gue cerita ke lo, ntar lo ambil”

“alah bucin, kita ini bukan anak sma lagi”

drtt drrtt

“eh bentar aku angkat telpon dulu” ucap chan

chan mau tak mau mengusir teman nya ini karena minho sudah ada di kantin kantor nya, ah temannya tadi itu seo changbin ceo dari seo crop.

“changbin kesini tadi” kata chan mengadu pada minho

“ngapain?? tumben banget??”

“gatau juga, cuma mau ketemu bentar biasalah namanya juga temen lama”

minho hanya mengangguk paham

“jadi gimana? mau lo gimana?”

chan menceritakan semua kecurigaannya dan minho dengan cepat menangkap apa yang di inginkan chan, ini masalah besar bagi chan dan Minho ikut penasaran dengan kasus ini.

“ini misal kan orang terdekat lo yang ngelakuin lo gakpapa Chan?”

“nantilah mikirin itu, makanya aku pengen tau sebelum rapat lusa itu.. biar aku rancang rencana yang bikin mereka kikuk”

“oke gue bakal usahain”

“aku mau pulang dulu ho, seungmin sakit aki takut dia gak makan siang..”

“oke oke salam buat seungmin”

chan pergi meninggalkan minho yang menunggu han untuk makan siang bersama

“bodoh”

chan sampai di rumah dengan bubur yang di tangannya, ia segera menyiapkannya di dapur lalu naik ke kamar untuk memberikannya pada seungmin

“seungmin??”

chan mengernyitkan dahinya

“lho dia gak dirumah?”

chan meletakkan nampan nya di atas ranjang, lalu ia menelpon seungmin awalnya seungmin tidak mengangkat telepon chan 3 kali

“kemana dia?” tanya chan

chan masih berusaha menelpon seungmin, sampai akhirnya ada sebuah pesan dari seungmin

'kak, aku pergi sebentar ada yang pengen aku beli.. jangan khawatir aku udah sehat kok'

“haah.. syukurlah aku pikir kemana” kata chan saat membaca pesan itu

“biasanya dia izin dulu kalo mau pergi ini kenapa enggak ya? lupa??”

chan tak ingin ambil pusing karena seungmin seperti nya memang sudah sehat ia kembali ke kantor untuk menyiapkan bahan rapatnya

ada yang bingung? sabar ya.. nanti ketemu boom nya

kalo di telpon yang petik 1 itu milik yang di telpon kalo petik 1 di dalam teks ceritanya itu kata hati castnya pasti kalian bingung kan.. :(

O2.

pagi nya chan bingung karena ia bangun tanpa seungmin di samping nya

“seungmin.. seungmin kamu dimana???”

chan khawatir, syukur kalo seungmin sudah sehat kalau belum dan malah tambah sakit bagaimana. chan turun kebawah mencari suaminya itu

“seungmin.. kenapa kamu tidur disini? tanpa selimut??”

chan mulai mengomel padahal seungmin masih menutup matanya

“seungmin..” chan menepuk pundak seungmin dengan pelan untuk membangunkan nya

seungmin membuka matanya, ia sedikit terkejut

“kak chan!!”

“kenapa?? kok kaget banget gitu? kamu kenapa tidur disini seungmin?”

seungmin gugup

“a-aku haus j-jadi semalem minum, tapi k-kepala aku sakit gak kuat buat naik ke atas makanya aku tidur d-disini..”

“sekarang masih sakit? izin kerja dulu ya??” tanya chan

seungmin menginginkan itu izin kerja

“boleh?”

“sayang.. kamu mau berhenti kerja aja gakpapa”

seungmin menggeleng

“aku mau tetep kerja”

“oke.. tapi hari ini libur dulu ya?”

seungmin mengangguk

“kamu istirahat aja, aku sarapan di kantor.. ayo istirahat di kamar”

di bantu oleh chan seungmin akhirnya kembali berbaring di kamar mereka

'oh aku pikir kamu gak mau kirim?'

“ini terakhir, lakuin apapun yang mau kamu lakuin kak.. aku gak bisa lagi”

'cepet banget nyerah nya? katanya mau kaya?'

ceklek.

tut.. tut..

“kenapa mukanya tegang banget kaya abis ke gap selingkuh?” tanya Chan yang baru saja keluar dari kamar mandi

“aku kaget lagi ngobrol sama temen kantor cerita aku izin dulu kakak buka pintunya kuat banget” rengek seungmin

“haha maaf yaa”

“untung gak ada rapat kan hari ini? aku gak perlu khawatir.. “

“2 hari lagi kayanya? ini rapat sama perusahaan terbesar ekspetasi ku udah besar juga.. tapi kalo gagal lagi modal kita gak balik 100%”

seungmin mendadak sedih tapi ia tak menunjukkan itu

“semangat! aku yakin kakak bisa buat mereka tertarik sama ide kakak! aku doain yang terbaik!”

chan tersenyum ia mendekati suaminya yang bersandar dia kepala ranjang itu, ia memberikan 1 kecupan untuk seungmin

“thank you udah support aku terus seungmin.. aku bahagia banget karena kamu”

seungmin tak mengerti apa yang harus ia lakukan dan katakan

“kak chan..” lirihnya

“kenapa hm?”

“jangan bilang kaya gitu..”

“lho kenapa? aku beneran bahagia banget sama kamu sayang”

seungmin menggeleng, bahkan ia hampir menangis

“kamu kenapa seungmin hey.. jangan nangis..”

bangchan bingung tapi mungkin seungmin merasakan sakit kepala lagi dan sedikit mendapat perubahan mood membuat seungmin seperti ini

“maaf kak hiks.. maaf..”

O1.

pernikahan mereka sudah berlangsung 3 bulan lebih, perjalanan yang sama seperti pasangan yang lainnya menyiapkan tidur dengan kecupan manis, bangun dengan kecupan manis juga, membuat sarapan, makan siang bersama, pulang kerumah dengan banyak cerita.

“kamu gakpapa?” tanya pria gagah yang menyetir mobil

ia hanya mendapatkan gelengan

“mau kerumah sakit dulu?”

“gakpapa kak aku mau istirahat di rumah aja, aku takut ke rumah sakit”

“tapi kamu pucet banget seungmin sayang.. aku takut kamu kenapa-napa, gakpapa ada aku yang nemenin ke rumah sakit ya?”

lagi lagi si muda hanya menggeleng, tapi ia tetap tak berhenti memegang kepalanya yang sakit

“kamu tidur aja, nanti kalo udah sampe kakak gendong sampe kamar ya?”

seungmin mengangguk dan menutup matanya, khawatir pasti chan selama ini selalu pulang dengan seungmin yang banyak cerita walaupun ia kadang tak menggubris nya dengan baik.

sampai dirumah chan sangat baik mengurus suaminya ini, dia pindahkan seungmin ke kamar, mengganti bajunya

“seungmin.. bangun, makan dulu sayang..”

tidak ada jawaban dari seungmin

“seungmin..”

“eunghh..” lenguhnya

“makan dulu sayang..”

chan membantu seungmin untuk duduk

“aku suapin ya? aaa”

seungmin membuka mulut nya dan melahap suapan pertama nya

“jangan sakit lagi seungmin.. aku sedih liatnya..”

'gakpapa anggap aja ini dosaku, jangan khawatir aku pantes dapetinnya' gumam seungmin dalam hati

“biar aku yang makan sendiri kak.. kakak terusin aja kerjaan kakak aku liat masih banyak laporan yang belum di periksa”

“kerjaan ku nanti, kamu dulu” kata chan

“gakpapa kak, aku cuma kecapean doang..”

chan menghela nafasnya

“oke, habisin tapi ya? ini obat nya diminum. aku keruangan kerja dulu kalo ada apa-apa panggil aku ya?”

seungmin mengangguk chan bangkit dari duduknya mengecup kening seungmin dan keluar dari kamar

“gue gak sanggup.. hukum gue seberat-beratnya tuhan gue udah nyakitin orang baik.. ” lirih seungmin

drrtt drrtt

hp seungmin bergetar

“halo?”

'gimana sayang? laporan terbaru dari pihak ketiga udah kamu kirim ke aku?'

“belum kak.. aku lagi sakit”

'ALASAN!!! CEPET KIRIMKAN SEBELUM LUSA KARENA RAPAT AKU DAN PERUSAHAAN CHAN DI LAKUKAN 3 HARI LAGI AKU MAU PELAJARI LAPORAN YANG BAGUS DARI CHAN!'

“bisa gak kali ini semuanya kakak lakuin sendiri? jangan ambil ide kak chan terus dia 2 Minggu ini sudah banyak rugi karena semua idenya kakak ambil..”

'aku gak ngelakuin itu, kamu yang curi itu dan mengkhianati suami kamu'

seungmin terdiam

“aku tutup”

seungmin mematikan telepon nya

“hiks .. kenapa aku bodoh banget.. hiks”

seungmin memilih langsung meminum obat nya lalu tidur sementara Chan

“astagaaaa ini kenapa laporan saham anjlok banget?? banyak yang batalin kerjasama? kenapa bisa begini? kalo begini terus perusahaan ku bakal bangkrut karyawan bakal di gaji pake apa”

ya seperti itu lah yang di keluhkan chan setiap harinya, seungmin hanya tau laporan yang masuk ke email chan berupa laporan dari pihak yang ingin melakukan kerjasama, bukan laporan yang seperti ini.

“aishhh gimana iniiii”

chan merasa frustasi ia memikirkan orang-orang nya dan terutama keluarga, bagaimana kalau itu benar terjadi??

“kayanya aku harus selidiki dari rapat sebelumnya, ada yang mencurigakan dari sini gak mungkin satu persatu dari kolega ku menghentikan kerjasama dengan ku”

chan mendial hp mengetik nomor orang yang di percayai dan sangat cepat dalam menyelidiki apapun, minho adalah orang yang terkenal dalam melacak, mensabotase data

'halo bro' sapa yang di seberang telepon itu

“minho, kamu sibuk?”

'menurut lo aja chan, siapa yang buat gue kaya gini kalo bukan lo??'

“sorry aku keceplosan banget waktu itu”

'lo mau apa?'

“aku mau selidiki akses lengkap kantor aku, aku mulai curiga sama karyawan ku isi laporan rapat ku sepertinya banyak di liat oleh orang lain?”

'maksud lo? karyawan lo ada kirim ke pihak-pihak lain? biasanya lo selalu percaya sama karyawan lo?'

“2 minggu ini banyak yang mutusin kerjasama sama perusahaan aku, dan entah kebetulan atau gimana ada pihak yang mempunyai ide sama dengan ku? aku gak mau curiga tapi daripada ini gak terselesaikan kamu tau kan aku bakal bangkrut?”

'oh oke.. gue paham yaudah kasih waktu gue 2-3 hari karena data lo udah banyak banget boss mana bisa secepat itu'

“santai aja, pas banget sih kalo 2-3 hari aku ada rapat lagi soalnya kalo bisa di hari itu aku tau dan kamu hentikan itu lebih baik”

'oke boss!!'

“thank you minho”

tut.

dimatikannya telepon itu, bangchan tak ingin menjadi pusing dia memilih kembali ke kamar melihat keadaan seungmin

ceklek.

“sayang??” panggil nya

ternyata seungmin sudah tertidur

“kamu udah tidur?”

“kak..” lirih seungmin yang terbangun

“kenapa sayang??”

dengan sigap bangchan mendekati seungmin, seungmin mengambil tangan chan dan dibawanya ke atas kepalanya

“sakit hiks..” rintihnya

“sstt sayang jangan nangis ya, nanti tambah sakit ..” kata Chan sembari mengelus kepala seungmin

seungmin hanya menangis sekarang, chan tak bisa menyuruhnya untuk berhenti karena seungmin akan lelah sendiri dan tertidur nantinya dan benar seungmin sudah tertidur sekarang karena sentuhan lembut dari bangchan.

“seungmin.. kamu jangan sakit lagi ya.. kakak sakit hati liat kamu nangis gini..” lirih chan

mata chan makin memberat dan akhirnya ia ikut tertidur tak lama chan nyenyak dari tidurnya seungmin terbangun

“shh” rintihnya yang masih merasakan sakit pada kepalanya

seungmin melepaskan pelukan chan ia beranjak ke dapur, meminum segelas air lalu berencana untuk kembali kekamar namun ia melihat laptop chan masih menyalah di meja kerjanya

“kebiasaan..” gumam seungmin

seungmin membaca apa yang ada di layar sebelum ia mematikan laptopnya

“hah? serius ini saham seanjlok ini? ini gara-gara aku?”

ia seperti mencari suatu data di laptop chan

“no... ini dari bulan ke bulan begini..”

seungmin menatap layar itu dengan kesal, ia mematikan laptopnya dan kembali kekamar

tes.

harusnya seungmin tertidur di kamar

gone away

pagi telah menyapa, tidak ada semangat dari lelaki yang memiliki badan kecil imut itu untuk bangun menyambut pagi nya.

“kak han, sarapan” suruh teman roommatenya si maknae grup ini

“hmm” jawabnya malas

“hmm doang bangun ayok, nanti kak chan marah”

“tinggalin aja gue”

“kak, lo sakit?”

“kaga... gue masih ngantuk semalem gue gak bisa tidur”

“gue duluan ya?” anak-anak bakal berangkat semua kecuali lo kak”

“iya..”

i.n keluar dari kamarnya

“han mana?” tanya changbin kakak ketiga nya

“masih ngantuk katanya”

“emang ngapain dia malem-malem gak tidur? buat lagu?”

“gak, gue liat juga dia tidur duluan habis pulang latihan semalem” kata hyunjin

lainnya hanya mengerutkan dahinya, chan selaku leader memeriksa kondisi han

“han..” panggil chan

chan melihat han menutupi semua badannya dengan selimut

“han, lo sakit dek?”

chan mendekati han dan memegang dahinya untuk memeriksa suhu tubuh han

“gak kak, gue cuma butuh waktu beberapa menit aja habis itu gue langsung nyusul latihan .. gue capek”

“lo gak biasanya gini, kenapa? lo ada masalah? cerita ke gue, apa guna gue sebagai leader”

“gue capek..” lirih han

“oke .. istirahat lagi, jam 9 lo udah harus ada disana”

“iya ..”

chan keluar dari kamar han

“kita latihan duluan ya, dia gak enak badan” kata chan memberitahu membernya yang lain

“gak biasa nya han begini” gumam felix

“lagi ada masalah sama lo ya kak?” tanya seungmin kepada minho

“kenapa gue?” tanya minho balik

“biasanya lo yang suka pagi-pagi udah ribut sama han kak, sekarang lo liat han aja enggak?” tanya hyunjin

“ya gimana gue mau ribut sama dia kalo dia gak enak badan gitu, enak liat dia istirahat biar bisa latihan nanti” jawab minho

mereka bertiga berpikir ada benarnya juga.

sudah 1 jam mereka latihan tanpa han, entah han akan datang atau tidak

ceklek.

“udah mendingan?” tanya chan saat han sampai membuka pintu tempat latihan mereka

han hanya mengangguk ia meletakkan tas yang di bawa nya lalu melakukan pemanasan, waktu bergulir tak terasa mereka sudah selesai melakukan latihan biasanya beberapa mereka akan melakukan aktifitas masing-masing seperti melakukan vlive, latihan bernyanyi, bermain musik tapi lagi han memilih pulang ke dorm untuk tidur

“mau kemana?” tanya changbin yang melihat han mengemasi barangnya

“pulang kak”

“lho, gak mau buat lagu dulu bareng gue?”

“gue gak mood”

“hah? serius lo han? wah ini bukan lo banget? gak mood buat lagu?”

han hanya mengangkat bahunya

“han..” panggil changbin saat han melenggang pergi

“dia kenapa lagi??” gumamnya

changbin memilih menemui chan di studionya

“kak”

“hm?”

“gue takut han kenapa-napa”

“maksud lo?”

“han aneh hari ini dia langsung pulang ke dorm”

“gakpapa, dia gak enak badan bin, mana tadi masih ikut latihan capek kasian. biarin dia istirahat”

ting!

“gue mau keluar dari grup”

chan mengernyitkan dahi nya, begitupun changbin

“kakkk” panggil seungmin

hyunjin pun menyusul mereka ke studio chan

“tenang, kita pulang semua ke dorm kita obrolin disana”

minho sedang melakukan vlive ia cukup terkejut dengan notif grup mereka, tanpa izin ke fansnya ia mematikan vlive dan langsung beranjak pulang tak ada dari dia menyusul chan juga atau mengabari member lain, felix dan i.n sedang makan di jyobob mereka pun langsung bergegas pulang ke dorm

“hannie!” bentak minho saat sampai ke dorm

brak!

ia membuka pintu kamar han dengan kuat, dia melihat han sudah menangis tersedu-sedu keadaannya sangat berantakan

“lo apa-apaan hah? gila?? lo jangan gini dong lo gak boleh egois lo punya keluarga orang 7 disini apa banget maksud lo bilang lo mau out! sinting!” teriak minho didepan han

“minho!” panggil chan

“keluar” suruh chan

“lo yang keluar ini masalah gue sama han! gue bukan gak menghormati lo tapi ini karena gue. keluar gue mau ngobrol dulu sama han”

“jangan bentak dia minho, lo tau sendiri dia gimana”

“iya gue tau, maaf”

chan keluar dan mengunci pintunya

“sialan!!!” umpatnya

“kenapa kak?” tanya changbin

chan menggeleng, dan duduk di sebelah seungmin sedikit takut mereka tidak ada yang bersuara, seungmin mencoba menenangkan bangchan ia menepuk-nepuk tangannya chan

“keluar!!!” teriak han yang sangat kuat

brak!!

chan segera menghampiri mereka, han menangis duduk dibawah minho yang entah ia tak mau untuk keluar

“keluar ho” kata chan

“t-tapi gue

“keluar !!”

chan murka, ia tak ingin minho menyakiti adiknya yang sangat ia sayangi chan sudah mengenal han lebih lama dari minho dan chan tau han orang seperti apa dan dia tak ingin han mengalami hal yang akan menyakiti hati nya. minho keluar dari kamar itu masih dalam keadaan menunduk

bugh!

“lo tau kak gue sama kak chan gak pernah berani 1 kali pun bikin han nangis dan lo? gue sama chan udah lama kenal sama han dan sebelum sama kalian kita bertiga gak pernah berantem sampe kaya gini! han nangis sakitnya gue sama kak chan kak! bajingan lo” ucap changbin

“kak .. kak jangan gini dong, bisa di selesain baik-baik kan semuanya takut kalo lo pada berantem gini” lerai felix

“gue bukan gak bisa gue bukan gak mau, gue mikirin lo semua apa pandangan orang kalo tau ada pasangan di grup. mimpi han belum semuanya dia dapet, dia suka gue dia mau hubungannya sama gue lebih dari ini. gue gak bisa changbin gue gak bisaaa kalo gue gak mikirin kalian, karir kalian gue terima jisung. gue ngejauhi jisung akhir-akhir ini bukan gue gak peduli gue takut, gue tanya lo suka felix kan? lo suka cium felix lo suka di peluk felix gue gak yakin lo kalian gak terlibat perasaan kaya gitu gue gak bisa bin...”

berat ya masalah ini berat bukan tidak ada yang munafik disini keterdekatan antar member sempat menjadi perbincangan staff dan staff tidak ingin mereka terlalu menunjukkan kedekatan itu, mereka sering di tegur.

changbin menghela nafasnya

“tapi han bilang semangatnya cuma lo kak, hari ini gue denger dia gak mau lagi nulis lagi gue trauma gue takut”

“gue bingung dan gue minta maaf gue juga gak bisa jauh-jauh dari jisung tapi gue terpaksa. gue usaha buat gak terlalu buat dia jatuh lagi sama gue, gue

“udah kak, lo diem biar kak chan bilangin ke han nya dulu. disini han yang harus di kasih perhatian” ucap hyunjin

minho duduk di dekat i.n

“kakak suka kak han?” tanya i.n

minho hanya mengangguk

“tapi ini bukan hal yang biasa makanya gue bingung”

“gue juga lagi ngalamin itu, dan dari apa yang gue lihat lo tinggal kasih dia pengertian gimana apa resiko nya bukan menjauh kak lo salah langkah”

minho hanya mengangguk

“gue tau..”

sementara didalam kamar

“lo kenapa hah? lo kenapa gini han jisung! dengan mudah lo bilang lo mau keluar grup lo gak tau gue tahan sakit gue buat kalian semua! lo kalo ada masalah ngomong han apa gue langsung marah kalo lo atau siapa yang punya salah disini? enggak kan? ngomong han jisung ngomong! kita hadapi sama-sama!”

“hikss gue gak tau lo minta jelasin sana sama minho”

“gak, gue minta dari lo”

han menahan tangisnya untuk menjelaskan kepada chan, chan merasa bersalah jika ini yang menjadi permasalahan nya dia tau bagaimana perasaan han pada minho, dia selalu khawatir jika minho sakit, minho belum pulang dari kerja luarnya, dia selalu khawatir dan han ingin minho tetap bersama.

“tapi lo jangan gini han, oke gue paham tapi lo gak kasian sama yang lain? apa lagi gue? haha han ini mimpi gue dari lama dari kecil gue di agensi ini dan gue baru bisa nunjukkin ke dunia kalo gue ada baru baru ini gue merasa di anggap dan sama kalian.. aturan kita udah beda lo mau siapa boleh, tapi kalo lo mau sama minho jangan terlalu menonjol nanti gue bilangin ke minho”

han menggeleng

“gue gak mau.. gue gak mau terlibat perasaan sama minho, gue mau berhenti kak maaf..”

“han .. ” chan menyerah

ia merasa kesal, chan keluar dari kamar

“i.n tidur di kamar kakak aja malam ini, gue di studio, jangan ada yang dekati han”

chan mengambil tasnya lalu kembali lagi kestudio, minho hanya menghela nafasnya

“semuanya istirahat aja, makan malam bikin masing-masing ya” kata minho

minho langsung masuk ke dalam kamar, menyembunyikan dirinya

'hannie'

minho mengechat han

'jangan cuekin gue, bales chat gue kita omongin baik-baik han. gue takut..'

minho masih tak menerima balasan dari han, smapai akhirnya ia tertidur tak terasa hari sudah sangat larut

drrttt .. drrttt

itu suara getaran hp minho

'hmm?'

'kak.. ' lirih seorang dalam telepon itu

'han? kenapa?'

'perut gue sakit .. gue gak makam dari pagi gue cu– gak jadi lanjut tidur aja'

tut tut

han mematikan teleponnya, minho segera bangkit dari tidurnya dan menyusul han kekamarnya

“han.. buka pintunya sini gue buatin makan”

tok tok

“han..”

ceklek

“gue lemes banget kak..”

minho memeluknya sebentarnya

“gue bilang gue lemes..”

dibawanya han duduk sofa, dia menyuruh han untuk menunggu minho membuat kan nya makan.

“udah kenyang?”

han hanya mengangguk saat ia menyelesaikan makannya

“gue minta maaf untuk kemarin dan apa yang terjadi tadi, gue bukan gak bisa han gue takut bener-bener takut gue bisa egois gue mau jadi milik lo tapi kasian chan kasian adek-adek gue yang lain. han.. gue juga gak bisa jauh-jauh dari lo, gue mau ngomong sama chan tentang ini tapi gue gak bisa. lo ngerti perasaan gue gimana? dan saat lo chat di grup gue merasa bersalah banget sampe gue gak bisa nahan diri lagi untuk marah ke diri gue sendiri, dan gue marah sama lo maaf karena gue pun rela ngorbanin perasaan gue untuk anak-anak han. gue takut karena gue karena lo semuanya jadi kacau han.. lo ngerti gak maksud gue?”

“maaf” lirihnya

“gak perlu lo gak salah, gue seneng lo udah bilang ke gue.. sama keinginan kita sama tapi g–”

chu

han mencium bibirnya

“han..”

“maaf hiks maaf, maaf gue egoiss huweeee maaf kak.. maaf gue ngomong sembarangan ke grup hikss maaf”

“no, hannie jangan nangis...”

minho memeluk han kembali, han menangis sangat perih mengetahui kenyataan mereka bukan orang bebas seperti orang lain, sikap mereka harus mereka jaga.

“capek?” tanya minho saat han mulai mengucek-ngucek matanya

“tidur sini enak?”

“enak.. kak minho emang tempat paling nyaman”

“tidur han..”

han mengangguk dia memejamkan matanya

“selamat malam hannie”

chu dikecupnya kepala han dan dia ikut tertidur memeluk erat hannienya

maaf kalo konfliknya agak berat, dan tidak masuk akal jalan ceritanya 🙏🏻

prak gak direstui mama

“halo changlixion gue hari ini mau ngeprank felix, maaf gue openingnya buru-buru karena gue sempet lupa sama rencana ini. oke hari ini gue balik ke rumah biasanya nyamperin nyokap bokap gue, gue bilang juga ke felix kalo hari ini gue balik ke rumah dia minta maaf gak bisa nemenin. ini sekarang kenapa gue buru-buru felix udah jalan balik kesini gue mau ngeprank dia pura-pura sedih terus mama bilang dia pengen gue tinggalin felix dan pokoknya mama gak restui lagi gitu aja, semoga berhasil ya”

changbin menyudahi openingnya ia meletakkan kameranya di tempat yang berbeda namun shoot nya tetap dapet di tempat yang bagus agar tidak ketahuan oleh felix

“felix pulang” teriak felix

changbin mulai siap-siap dan ia pura-pura mengerjakan pekerjaannya dengan wajah yang badmood

“hi kak changbin” sapa felix

changbin hanya menoleh dan tersenyum

“hng?? kok gitu bales sapaan nya..” felix cemberut

“maaf ya? kamu mandi dulu sana”

“okayyyyy” riangnya

“lo liat gak dia lucu banget lo bisa bayangin jadi gue gimana gue bisa bertahan hidup dengan makhluk selucu itu” bisik changbin yang sedikit tertekan

tak lama 10menit kemudian felix selesai mandi dan ia langsung memeluk changbin

“ngerjain apa sih? sampe akunya di cuekin”

“gak ada sayang cuma nerusin kerjaan tadi aja” jawab changbin dengan lesu

“kakak kenapa sih .. udah makan?”

“udah sayang..”

changbin masih fokus dengan laptopnya

“ah kak changbin gak seru!”

felix melepaskan pelukannya, lalu ia beranjak ke ranjang

“orang baru pulang kerja bukannya di sambut seneng malah cemberut ditanya orang jawabnya lesu gitu. gak asik banget gak tau orang butuh energi biar bisa bobo tenang” omel felix

changbin beranjak ia pindah duduk ke atas ranjang

“kakak mau ngomong lix”

felix mengabaikan nya ia rebahan dan bermain hp

“lix.. ini serius, kakak mau ngomong duduk dulu”

felix duduk dengan wajah yang cemberut, changbin mengelus rambut felix

“kamu tau kan kakak tadi main kerumah?”

“hmm”

“maaf lix ..” changbin menyudahi tangannya menyentuh rambut halus felix

“maaf kenapa ih?? kakak gak salah kokkk aku yang salah tadi gak temenin kakak”

“maaf lix maaf..” lirih changbin

“ih kak changbin apaan sihhhh mau main drama ya?? masuk agensi yang sama felix mau??”

“mama minta kakak nikah sama orang lain..”

“ah ngepranknya gak lucu banget, apaan sih kak hahaha” felix tertawa

changbin makin menundukkan kepalanya

“kakak tuh kayanya emang cocok jadi pemain drama, nanti felix bilangin ke jyp buat rekrut kakak”

“kakak serius lix.. maaf..”

felix terdiam, biasanya ia tau mana changbin yang serius mana yang tidak

“jadi kakak mau?”

changbin memilih diam

“jawab kak? jadi kakak mau??”

“maaf lix ..”

“ah gak asik banget bercandanya”

felix kembali merebahkan tubuhnya ia menutupnya seluruh tubuhnya dengan serius

“maaf lix ..” suara changbin bergetar terdengar ia menahan tangis changbin benar-benar mengeluarkan bakat aktingnya

seketika felix kembali duduk lalu ia memeluk changbin dengan erat

“hikss gakpapa aku gakpapa kak jangan nangis.. aku gakpapa kalo emang mama pengennya kakak sama yang lain gakpapa mungkin mama tau aku kurang pantas untuk kakak aku gak baik buat kakak hiks.. gakpapa kak kalo kakak harus sama orang lain jangan nangis aku sedih denger nya..”

“hiks felix maafin kakak”

“udahhh jangan nangis...”

“maaf kakak gak mikirin perasaan kamu lix kakak gak mau ninggalin kamu kakak gak mau kamu pergi, kakak kamu lepasin kamu lix kakak mau nikah sama kamu hidup selamanya sama kamu”

“apasih lebay banget huwaaaa”

“lix.. “

felix merasakan hal tak enak

“kak.. aku gak rela.. jujur aku gak rela tapi kalo emang mama yang minta aku gak bisa nolak haha.. semoga orang lain itu orang yang beneran baik sama kakak bisa jagain kakak terus gak kaya aku.. kak.. besok aku minta tuhan gantiin orang lain itu jadi aku bisa gak ya??”

changbin takut dia makin merasa ia memang akan di tinggal

“maaf lix maaf..”

“kak changbin.. hikss kak changbin jangan tinggalin felix... kak changbin hiksss”

sudah tangisan felix pecah ia benar-benar menangis dengan kuat menyebut nama changbin memeluk changbin dengan erat sangat erat ia tidak mau ditinggalkan

“lix.. “

“kakak cuma ngeprank”

“liat kamera disitu wkwkwk kakak bakal nikah sama kamu mama tadi minta kamu buat atur tanggal nikahnya”

felix melepaskan pelukannya lalu ia memukul changbin berulang kali

“JAHAT KAK CHANGBIN JAHAT!!!”

“aduh aduh lix sakit!!”

“huweee bunda kak changbin jahat hikss kak changbin jahat.. aku takut aku udah takut kak changbin pergi huwwee” rengek Felix sambil mengadahkan wajah nya keatas

“maaf lix kakak minta maaf”

“gak, aku mau tidur!”

“thank you felix..” lirih changbin sambil tersenyum

felix menoleh

“tidur.. kasian capek” kata changbin

“hnhh nggg HUWEEEEEEE KAK CHANGBINNNNNNNNN” felix memeluk changbin kembali

“kakak sayang banget sama kamu lix, i love you, i love felix...” diciumnya leher Felix

changbin mengambil kamera nya dengan felix yang masih di pelukannya seperti koala

“maaf gue terlalu jatuh sama felix, sampe lupa kalo gue ngprank wkwk gue udah bilang kan siapa yang bisa ninggalin felix, ngebayangin nya aja gue nangis .. gue nangis beneran tadi asal kalian tau”

“udah ah matiin kameranyaa” rengek felix

“iya sayang, sorry changlixion gue udah di suruh close sama koala gue.. besok kita ketemu lagi bye byeee”

komentar changlixion

“dari awal tuh emang gue gak yakin, changbin bucin banget gitu”

“gue nangis anjing pas changbin pura-pura nangis taunya iyaa gue bisa bayangin binnnn ㅠㅠ”

“felix tu setiap mau di prank ada aja tingkah nya gue gak kuat kalo jadi lo bin”

“kalo ini bukan prank udah kepret lo changbin”

“felix lo polos banget sih bilang gakpapa tapi nangisnya kenceng banget 😭”

end.

utube changlixion sampe sini aja ya 🙏🏻

prank cupang

felix sengaja pulang terlambat hari ini biasanya dia yang duluan pulang dan menunggu changbin, hari ini dia pulang setelah changbin lama dirumah karena felix akan prank changbin

“halo changlixion hihi aku baru pulang ini udah jam 9 malam, biasanya kak abin pulang di atas jam 9 cuma gatau kenapa hari ini dia pulang di bawah jam 9 dan entah kenapa terlintas di pikiran ku mau prank kak abin lagi, karena udah lama kan gak buat konten prank. sebenernya aku gugup buat prank ini tapi gakpapa kapan lagi buat kak abin marah hahaha sekarang aku udah di jalan nih liat leher aku udah ada cupang nya aku minta buatin tadi sama stylist aku, ini keliatan kaya asli gak sih? kata nya ini bakal sulit hilang jadi kak abin pasti percaya haha”

“jahil banget kamu lix” ucap supirnya

“hahaha kalo gak ngeprank kak abin tuh gak seru kak, changlixion pada seneng banget liat konten prank” jawab felix

sang supir hanya terkekeh gemas dengan pasangan ini

“bentar lagi sampe aku kabarin kak abin dulu kalo aku udah mau sampe”

felix mengetik sesuatu dihpnya

“nih liat isi chat kak abin mesum banget”

felix 'kak aku udah mau sampe'

kak abin 'yes cepet mau peluk cium nenen'

felix 'layanan tidak tersedia'

kak abin ' :( yanggg kok gitu...'

felix 'mohon kurangi satu'

kak abin 'ya udah peluk cium aja :(('

felix 'layanan tersedia'

“hahahaha paling juga pulang langsung kena tendang aku nya” kata felix setelah menunjukkan isi chatnya

mereka sudah sampai felix terpaksa mengcut video dulu, ia menutup lehernya dengan kerah bulu dari mantelnya changbin belum curiga karena ia tau di luar sangat dingin. felix segera izin untuk mandi terlebih dahulu untunglah changbin masih menunggu dibawah

“ok guys aku udah selesai mandi maaf tadi aku cut kalo gak di cut bakal ketauan, jadi ini aku bakal set kamera di meja rias aku cuma keliatan segini sih tapi aku usahain bakal action di sini aja, nanti aku gak akan turun dia pasti gak mau nunggu lama akhirnya dia bakal naik. nah pas dia buka pintu nanti aku pura-pura kaget pas mau nutupi cupang nya pake foundation haha”

felix memulai aksinya dia menggunakan beberapa skincare nya dulu sebelum changbin naik ke atas, tak lama suara changbin terdengar memanggil felix

“fel!!!” teriaknya

felix langsung menoleh ke kamera dan cekikikan

“dia naik kedengaran suara tapak kakinya”

felix buru buru mengambil foundation dia pakai sedikit demi sedikit

ceklek

felix pura-pura terkejut dan menutupi lehernya yang berwana merah keunguan itu

“fel, lama banget ngapain sih? kakak mau ajak nonton lho” kata changbin

“h-hm anu iya b-bentar a-aku skincarean dulu” ucap felix gugup

changbin mengerutkan dahinya melihat felix yang terus menutupi lehernya

“kamu kenapa? leher kamu sakit? kecapean ya dek?”

felix yang melihat changbin mendekatinya tersentak langsung berdiri dan menghindari changbin

“en-enggak kok.. t-tapi kayanya aku c-capek jadi tidur aja ya”

felix sengaja membukanya sedikit, seperti ya changbin melihat itu dan matanya langsung melotot

“FELIX!” bentak changbin

felix terkejut itu sungguhan bukan pura-pura

“emhh a-aku tidur duluan ya kak”

felix langsung ketempat tidur dan berbaring menutupi seluruh badannya dengan selimut

BRAAKKK

terlihat di kamera changbin membanting semua barang di meja kerjanya, felix ketakutan ia berpura-pura menggelung tubuhnya agar changbin tau bahwa felix ketakutan

“kurang apa lagi kakak fel buat kamu?” tanya changbin

felix tetap diam

“JAWABBBBBB!!!!!!”

felix masih diam

BUGH!

“aww kak sakit...”

changbin menendang Felix jatuh kebawah, dia menyusul felix dan menariknya untuk berdiri

“apa ini hah! apaaa felix!!!” kata changbin sambil menunjuk ke leher felix

felix hanya menunduk memegang tangannya yang sakit akibat jatuh tadi

“jawabbbb kamu selingkuh??? pulang lama tadi kamu main belakang dulu??? pantes mau mandi duluan”

“kak dengerin aku dulu.. ini itu tuh tadi engg”

changbin kesal ia beranjak keluar dari kamar

“kakkkk” felix menahan felix tepat di depan kamera

“jangan ngomong sama aku, aku gak mau punya pacar kaya jalang!”

changbin mendorong felix

“KAK!!!” bentak felix

changbin seperti nya tak terima, ia membalik tubuh nya

“kenapa?? kenapa kamu teriak? hah! gak terima aku sebut jalang tapi pulang-pulang ada bekas cupang? gak terima kamu SEO FELIX!!!”

felix menunduk kembali ia sesekali mencuri pandang ke arah kamera

“oke fine aku minta maaf” kata felix

changbin berdecih

“mending lo keluar dari kamar, atau perlu gue tendang?”

felix membulatkan matanya dia tau changbin benar-benar sudah marah, felix menggeleng

“KELUARRRR GUE BILANG KELUARRRRR” teriak changbin mungkin tentangganya mendengar teriakan itu

felix tetap menggeleng, tiba-tiba changbin menarik tangan felix untuk menyuruhnya keluar

“kak, aku gak mau! kak sakit!!!!”

“gue gak mau liat lo felix sumpah lo menjijikan!”

“kak astaga... aku cuma ngeprank!”

changbin seketika langsung terdiam dia dengan cepat memegang leher felix dan menghapusnya

“prank apa hah? prank apa felix!! itu gak bisa dihapus! keluar kamu” changbin menariknya lagi

“kak ihhh beneran aku tuh cuma ngeprank ah! sakit kak tanganku kenapa sih kasar banget sekarang bisa mati aku kalo ngeprank kamu di hina, di tendang terus gini!”

felix mengambil micellar water dan menghapus seluruh tanda merah itu

“puas? harus banget bilang aku jalang?”

“fel..” lirih changbin

felix mengambil kamera yang ia sembunyikan

“aku ngeprank kak.. “

changbin segera memeluk felix, felix menangis

“hiks kak abin jahat banget.. aku aduin sama changlixion biar kak abin kena amuk!”

“maaf fel maafin kakak”

“buat yang asli cepet!” rengek felix ia tertawa di depan kamera yang ia pegang

changbin benar melakukan nya

“anggh kak ihhh di liat changlixion iniiiii”

“biarin”

changbin mengesap lehernya kembali

“shhh mhhh kak abin nanti dulu aku close dulu videonya”

changbin menyudahinya, felix mengarahkan kamera kearah leher

“uhh lebih bagus dari yang tadi”

“iya lah kakak kan jago”

btw mereka masih dalam keadaan pelukan

“oke guys itu dia tadi prank dari aku, videonya cukup sampe sini aja karena aku ngerasain ada yang keras shh kakkkk

changbin meremas pantat sintal felix

“ucapan kasar apapun itu dari konten ini tolong jangan dibawa serius yaa karena aku juga gatau kalo kak abin semarah itu dan bakal ngatain aku kaya gitu, gak kok aku gak kesinggung cuma lucu aja kebanyakan baca au kayanya kak abin ini”

“aku kaget, maaf sayang..”

felix tersenyum

“dadahhhh sampe sini dulu”