fairyjiniret

Rindu & afeksi ¬

Kemudian ia kecup bibir cherry milik yang lebih muda...

“Ai... i miss you so much.... apa kamu gak merindukan kakak?” Tanya Hyunjin seduktif

“Engga... hehe”

Hyunjin semakin meraih pinggang sempit Felix...

“Akh... Kenapa sih kak?! Hngg...”

“Sstttt.... kakak kangen lubang kamu, kakak kangen kamu sebut nama kakak di bawah dominasi...”

Felix juga tidak mau kalah, ia tangkup wajah tampan Hyunjin kemudian bergerling nakal dengan menjilat bibir tebal milik yang lebih tua “kakak fikir hanya kakak yang merindukan itu? Ai juga kangen di lecehin kakak, ai juga kangen nyepong 'ini'...” ucap Felix sembari mengelus gundukan di dalam celana Hyunjin yang nampaknya sudah membesar karna sedari tadi Felix tak tinggal diam memainkannya dengan jemari kakinya

“Aarrghhh.... ai kenapa kamu menggodaku?!” Tanya Hyunjin frustasi

Selepas itu mereka menautkan kedua belah bibirnya dengan berkecipak bunyi air liur yang mengiringi sesapan demi sesapan semakin liar ...

Hyunjin orang pertama yang melepaskan tautan itu, memandangi pemuda cantik di depannya dengan keadaan bibir sudah terlanjur merah bengkak serta air liur yang menetes di ujung bibirnya

“Ai... kamu cantik...” ucap Hyunjin

“Gak usah kelamaan!! Ayo cepet lecehin aku kak!! Arrghhh...” ucap Felix frustasi kemudian ia melepaskan onisienya sendiri namun di tahan oleh Hyunjin

“Ai... stop. Ayo ke ruang tv dulu”

“Kenapa gak disini aja? Gatel banget lubang aku.. udah kangen banget sama penis kamu”

“Oke...”

Tak membutuhkan waktu lama, Hyunjin kembali menarik pinggang Felix merapatkan jarak diantara mereka posisinya Felix masih duduk di atas dapur

Kemudian ia lepaskan onisie yang masih membalut tubuh Felix, ia buang kasar..

Kecupan demi kecupan keduanya lakukan, hingga sampai pada ciuman intens seperti tadi bunyi kecipak basah disetiap pergerakan mereka mengiringi,

Hyunjin gigit kecil bibir bawah Felix untuk mempermudah akses masuk, lidahnya mengoral mulut Felix di dalam sana. Jangan lupakan tangan nakal mereka berdua yang saling menjalankan aksinya terkesan tergesa-gesa karena sudah kepalang oleh nafsu birahi dua orang pemuda yang sudah lama tidak bertemu

Hyunjin gigit kecil lagi bahu putih bersih Felix meninggalkan bekas merah keunguan disana lalu melanjutkannya ke leher, meninggalkan tanda

Jemarinya ia gunakan untuk bermain di noktah kecil merah muda kanan kiri, setelah merasa puas di leher lidahnya menuju noktah kecil itu ia sesap gigit sesekali ia basahi dengan air liur bergantian

“Akh... kakakhh...” ia usap rambut Hyunjin menggunakan tangan kanan sedangkan tangan kirinya menggengam bahu lebar Hyunjin

Lidah Hyunjin bergerak turun kebawah dan sampai pada perut Felix... ia kecup lalu jilat, segera mungkin ia buka celana dalam berwarna pink yang Felix gunakan

“Ish kaki kamu nakal ya...” ucap Hyunjin karena jemari kaki Felix tidak berhenti menggoda miliknya yang kini sudah benar benar tegang dan menggembung seakan meronta minta di keluarkan dari sarangnya

“Hngg.... enak.. penis kakak udah gak sabar mau keluar... akhh”

“Fuck you ai...”

Hyunjin memberikan blowjob untuk Felix mengocok naik turun kemudian ia jilat ujung penis mungil berwarna merah muda yang ternyata sudah mengeluarkan precum

“I love you ai...” ucap Hyunjin sesaat sebelum ia masukan penis itu ke dalam mulutnya

“Hnghhh... please....”

Setelahnya kemudian ia buang asal kemeja putih yang masih bertengger di badannya, namun masih mengenakan celana bahan berwarna hitam

“Anjing... seksi banget kak. Pengen jilat piercing itu..”

“Nanti sayang...”

Felix raba perut kotak-kotak itu kemudian memeluknya lagi dan memohon

“Kak sekarang aja yaa... please...”

Hyunjin tak menjawab dan segera menggendong Felix membawanya di meja makan dapur

“Ayo baring...”

“Okay...” kemudian ia segera membaringkan tubuhnya jangan lupakan kakinya otomatis mengangkang maksudnya untuk memudahkan akses Hyunjin

“Gila , udah otomatis ya bahkan belum aku suruh?! Nakal banget kamu” ucap Hyunjin sembari mengeluarkan penisnya lalu mengocoknya sendiri menggunakan lube agar lebih licin

“Kak gak usah penetrasi, langsung aja please please... hngghhhh” ucap Felix sembari memainkan putingnya sendiri dan mendesah tidak karuan di depan Hyunjin penuh peluh yang menetes

Setelah dirasa cukup, Hyunjin mengeluarkan kondom yang sudah ia beli tadi. Dan memasangkannya mandiri

“Siap yaa? Kalau sakit bilang ai.. kakak bakal stop”

“Akhhh... yeshhh please..” ucap Felix masih dengan kegiatannya yang kini berubah dengan memasukan jarinya di mulutnya sendiri keluar masuk

“Kakak masuk...” ucap Hyunjin dan dibalas anggukan oleh Felix

SLAP!!

“Akhhh.... anjinghh.... enak banget.. hnghh” raung Felix

“Ahh... ai jangan kasar...”

“I.. can't hnghhh...”

Detik demi detik kini, Hyunjin semakin mempercepat temponya maju mundur semakin brutal, tangan Felix juga mencengkram punggung Hyunjin kuat. Terkadang ia cakar punggung lebar itu, untuk mengalihkan rasa sakitnya

Hyunjin merunduk kembali menciumnya...

“Ai... kamu cantik” ditengah kegiatan panas itu Hyunjin kembali memuji Felix

“Ashh.... malu.. hnghhh... sayanghh...”

“Iya ai.. akhh...”

“Keluarhh... sama-samaa... akhh”

Slprut...

Keduanya mengeluarkannya bersamaan, Hyunjin segera mengeluarkan penisnya dari lubang Felix, meski sudah berbalut kondom tetap saja... Sedangkan Felix sendiri menumpahkannya di perutnya yang tidak sengaja terkena di perut Hyunjin juga...

“Kakak?....”

“Hmmm?”

“Pengen jilat piercing...”

“Yaa ini ai? Sebentar aku buang kondomnya dulu...”

“Arghh... gak mau!! Sekarang aja...” kemudian Felix bangun dari posisinya dan setengah duduk walaupun masih kacau ia raih tubuh Hyunjin dan menjilat piercing itu... sembari membersihkan tumpahan cairannya sendiri

“Ahh... ai..”

“Kondomnya masih banyak kak... hehe”

“Mau lagi?”

“Huum...”

“Istirahat sayang... ini udh hampir pagi...”

“Here we go again... how about morning sex?”

“Why not...”

“Aku suka antara rindu dan afeksi...”

“I love you ai...”

“I love you more kak...”

“KAKAK?! CHESEECAKE BUAT JISUNG MANA??!”

“lupa... hehe....”

Rindu & afeksi ¬

Suara bel pintu masuk di kediaman Jisung dan Felix terdengar berbunyi, sejak saat Hyunjin mengatakan di chat nya bahwa ia akan sampai 5 menit kemudian

Felix yang mendengarnya segera bergegas untuk membukakan pintu takut kalau-kalau Jisung mendengar dan terbangun, untung saja kedua orangtua mereka sedang berada di luar kota untuk urusan bisnis jadi terpaksa keduanya harus di tinggal di rumah. Karena itu tidak akan lama hanya sekitar 1 minggu

“Welcome kakak!!” Ucap Felix menyambut Hyunjin di depan pintu masuk segera mungkin memeluk kekasihnya, dia juga merindukan Hyunjin.

Namun karena kesibukan masing-masing, jadi mereka harus menanti saat yang tepat untuk bertemu lagi seperti saat ini ketika hari itu tiba

“Thank you ai. Kamu lagi apa?” Sahut Hyunjin sembari mengecup pelan dahi Felix

“Tadinya sih nonton Spongebob the movie bareng Jiji, tapi dia tidur duluan karena ngantuk...”

“Terus sekarang kamu masih mau lanjut nonton?”

“Ya karna kakak kesini boleh sih nonton bareng hehe...”

“Yaudah boleh, kakak gak disuruh masuk nih? Mau peluk-pelukan di depan pintu terus?”

“Yeeuu... enggak dong kak. Ayo masuk!!” Ucap Felix segera mengenggam erat jemari Hyunjin untuk masuk ke dalam rumahnya

Sampailah mereka berdua di ruang tv, beberapa jejer popcorn dan beberapa minuman kaleng semacam soda yang masih di atas meja, belum sempat Felix merapikannya

“Aduh kak, maaf yaa.. masih berantakan gini...” ucap Felix sembari merapikan meja itu

“Ssttt.... ai yaudah gak papa ayo deh kakak bantu rapihin...”

“Eh gak boleh kakak kan tamu, masa ikutan beresin juga sih... biar aku aja. Kakak duduk ganteng disitu aja hehe”

“Ai....” ucap Hyunjin sembari memeluk Felix dari belakang ketika Felix akan membuang sampah di dapur

“Kakak duduk dulu yaa? Aku mau ke dapur buat buang ini”

“Ah engga mau... pengen peluk kamu kayak gini sampai ke dapur..”

“Hmmm... yaudah”

Gemas sekali , ketika Hyunjin merengek manja ke Felix karena dia merindukan kekasih mungil yang baru bisa ia temui sekarang.

Kesibukan yang kadang tidak bisa ditinggalkan harus membuat waktu mereka bertemu terjeda beberapa hari

Sesampainya di dapur kemudian ia segera membuang itu dan segera mencuci tangannya. Hyunjin saat ini sedang menyilangkan kedua tangannya di dada sembari berdiri di sebelah wastafel dapur

“Udah?” Tanya Hyunjin

“Udah kak, kenapa sih kok cemberut?”

Tak mendapatkan jawaban dari pertanyaan yang Felix lontarkan, Hyunjun segera mengangkat tubuh mungil Felix di atas dapur sebelah wastafel tempat Hyunjin menyandarkan tubuhnya...

“Sengaja banget pakai onisie? Biar kaka gemes sama kamu?!”

“Ih engga yaa!! Aku sama Jiji janjian pakai onisie.. wlee”

“Dih nakal yaa...”

Kemudian ia kecup bibir cherry milik yang lebih muda...

Rindu & afeksi ¬

“Gila pacar lo bener bener sinting Felix, kok lo santai banget sih anjir?!” Ucap Jisung dengan nada bicaranya yang agak tinggi saat ini mereka berdua sedang duduk di soffa ruang tv menonton Spongebob the movie namun atensi Jisung teralihkan sebab notifikasi chanel youtube yang ia subscribe muncul di tengah-tengah asiknya mereka

“Apa sih Ji, lagi nonton juga” sahut Felix yang tengah asik memakan popcornnya

“Dih lo pacarnya Hyunjin atau bukan sih?! Nih liat skz player terbaru chanel sekijeu” ucap Jiji sembari menyodorkan ponselnya ke Felix

“I've no word ji. Dia gak pernah bilang ke gue? Tapi emang sih akhir-akhir ini dia sibuk gue juga sibuk, jadi ya kurang komunikasi gitu...”

“Heran gue sama lo deh”

“Kenapa lagi sih?!”

“Ini lo abis liat ini gak timbul reaksi apa-apa gitu Fel?”

“Ya, apa? Mungkin nanti kalau ketemu... Biar bisa kasih afeksi langsung? Haha”

“Kok gue agak serem sama ketawa lo deh di akhir kalimat”

“Udah ayo lanjut nonton, abis itu kita tidur Ji. Besok ada kulen kan lo?”

“Ada sih males banget anjir”

“Yeeeuu.. lo mah gitu”

“Hehe...”

Kemudian setelah obrolan itu mereka melanjutkan acara nonton sampai selesai, padahal tinggal 15 menit lagi tapi agaknya Jisung sudah mengantuk jadi ia lebih memilih meninggalkan Felix di ruang tv sendirian dan ijin untuk tidur saat itu juga

“Fel, sorry banget nih gue ngantuk banget... gak papa kalau lo, gue tinggal sendirian?”

“Yaa gak papa Ji, udah gih lo tidur duluan aja. Tapi gue nanti pengen tidur disini aja deh gerah banget di dalem Ji”

“Padahal udah ada AC loh Fel, lo tetep gerah??”

“Ya iyalah orang lo gak kuat dingin, jadi gue gak tega kalau naikin suhunya.. udah lo sana tidur gih. Good night Ji”

“Hehe... Tau aja lo, okay good night. Jangan lupa kunci pintu depan kalo lo udah kelar nontonnya”

“Yailah bawel amat, iyaa kalem..”

Jisung melangkahkan kakinya menuju kamar mereka untuk pergi tidur dengan berbalut onisie yang ia gunakan karena waktu itu bunda dan ayahnya membelikan onisie untuk Jisung dan Felix,

Meski mereka kembar tidak identik tapi tetap saja semua benda yang di belikan ayah bundanya akan selalu seirama. Seperti saat ini Jisung memakai yang berwarna biru dan Felix memakai yang berwarna pink.

Felix kembali berkonsentrasi menonton movie itu, sampai pada akhirnya sebuah notifikasi muncul di layar ponselnya

“Siapa nih malem-malem gini chat...” monolognya sembari meraih ponsel itu di sampingnya

“Kakak?! OMG.....”

Rindu & afeksi¬

“Gila pacar lo bener bener sinting Felix, kok lo santai banget sih?!” Ucap Jisung dengan nada bicaranya yang agak tinggi,

saat ini mereka berdua sedang duduk di soffa ruang tv menonton Spongebob the movie namun atensi Jisung teralihkan sebab notifikasi chanel youtube yang ia subscribe muncul di tengah-tengah asiknya mereka

“Apa sih Ji, lagi nonton juga” sahut Felix yang tengah asik memakan popcornnya

“Dih lo pacarnya Hyunjin atau bukan sih?! Nih liat skz player terbaru chanel sekijeu” ucap Jiji sembari menyodorkan ponselnya ke Felix

“I've no word Ji. Dia gak pernah bilang ke gue? Tapi emang sih akhir-akhir ini dia sibuk gue juga sibuk, jadi ya kurang komunikasi gitu...”

“Heran gue sama lo deh”

“Kenapa lagi sih?!”

“Ini.... lo abis liat ini gak timbul reaksi apa-apa gitu Fel?”

“Yaa, apa? Mungkin nanti kalau ketemu... Biar bisa kasih afeksi langsung? Haha”

“Kok gue agak serem sama ketawa lo deh di akhir kalimat”

“Udah ayo lanjut nonton, abis itu kita tidur Ji. Besok ada kulen kan lo?”

“Ada sih males banget anjir”

“Yeeeuu.. lo mah gitu”

“Hehe...”

Kemudian setelah obrolan itu mereka melanjutkan acara nonton tapi tidak sampai selesai, padahal tinggal 15 menit lagi agaknya Jisung sudah mengantuk jadi ia lebih memilih meninggalkan Felix di ruang tv sendirian dan ijin untuk tidur saat itu juga

“Fel, sorry banget nih gue ngantuk banget... gak papa kalau lo gue tinggal sendirian?”

“Yaa gak papa Ji, udah gih lo tidur duluan aja. Tapi gue nanti pengen tidur disini aja deh gerah banget di dalem Ji”

“Padahal udah ada AC loh Fel, lo tetep gerah??”

“Ya iyalah orang lo gak kuat dingin, jadi gue gak tega kalau naikin suhunya.. udah lo sana tidur gih. Good night Ji”

“Hehe... Tau aja lo, okay good night. Jangan lupa kunci pintu depan kalo lo udah kelar nontonnya”

“Yailah bawel amat, iyaa kalem..”

Jisung melangkahkan kakinya menuju kamar mereka untuk pergi tidur masih berbalut onisie yang ia gunakan karena waktu itu bunda dan ayahnya membelikan onisie untuk Jisung dan Felix, meski mereka kembar tidak identik tapi tetap saja semua benda yang di belikan ayah bundanya akan selalu seirama. Seperti saat ini Jisung memakai yang berwarna biru dan Felix memakai yang berwarna pink.

Felix kembali berkonsentrasi menonton movie itu, sampai pada akhirnya sebuah notifikasi muncul di layar ponselnya

“Siapa nih malem-malem gini chat...” monolognya sembari meraih ponsel itu di sampingnya

“Kakak?! OMG.....”

“Gila pacar lo bener bener sinting felix, kok lo santai banget sih?!” Ucap jisung dengan nada bicaranya yang agak tinggi saat ini mereka berdua sedang duduk di soffa ruang tv, menonton Spongebob the movie namun atensi Jisung teralihkan sebab notifikasi chanel youtube yang ia subscribe muncul di tengah-tengah asiknya mereka

“Apa sih ji, lagi nonton juga” sahut Felix yang tengah asik memakan popcornnya

“Dih lo pacarnya Hyunjin atau bukan sih?! Nih liat skz player terbaru chanel sekijeu” ucap Jiji sembari menyodorkan ponselnya ke Felix

“I've no word Ji. Dia gak pernah bilang ke gue? Tapi emang sih akhir-akhir ini dia sibuk gue juga sibuk, jadi ya kurang komunikasi gitu...”

“Heran gue sama lo deh”

“Kenapa lagi sih?!”

“Lo abis liat ini gak timbul reaksi apa-apa gitu Fel?”

“Ya, apa? Mungkin nanti kalau ketemu... Biar bisa kasih afeksi langsung? Haha”

“Kok gue agak serem sama ketawa lo deh di akhir kalimat”

“Udah ayo lanjut nonton, abis itu kita tidur Ji. Besok ada kulen kan lo?”

“Ada sih males banget anjir”

“Yeeeuu.. lo mah gitu”

“Hehe...”

Kemudian setelah obrolan itu, mereka melanjutkan acara nonton sampai selesai, padahal tinggal 15 menit lagi namun agaknya Jisung sudah mengantuk jadi ia lebih memilih meninggalkan Felix di ruang tv sendirian dan ijin untuk tidur saat itu juga

“Fel, sorry banget nih gue ngantuk banget... gak papa kalau lo gue tinggal sendirian?”

“Yaa gak papa Ji, udah gih lo tidur duluan aja. Tapi gue nanti pengen tidur disini aja deh gerah banget di dalem Ji”

“Padahal udah ada AC loh Fel, lo tetep gerah??”

“Ya iyalah orang lo gak kuat dingin, jadi gue gak tega kalau naikin suhunya.. udah lo sana tidur gih. Good night Ji”

“Hehe... Tau aja lo, okay good night. Jangan lupa kunci pintu depan kalo lo udah kelar nontonnya”

“Yailah bawel amat, iyaa kalem..”

Jisung melangkahkan kakinya menuju kamar mereka untuk pergi tidur dengan berbalut onisie yang ia gunakan karena waktu itu bunda dan ayahnya membelikan onisie untuk Jisung dan Felix, meski mereka kembar tidak identik tapi tetap saja semua benda yang di belikan ayah bundanya akan selalu seirama. Seperti saat ini Jisung memakai yang berwarna biru dan Felix memakai yang berwarna pink.

Felix kembali berkonsentrasi menonton movie itu, sampai pada akhirnya sebuah notifikasi muncul di layar ponselnya

“Siapa nih malem-malem gini chat...” monolognya sembari meraih ponsel itu di sampingnya

“Kakak?! OMG.....”

Buket bunga mawar merah dan sepucuk surat

“I miss you more baby...” sebuah kalimat yang keluar dari bibir tipis Seungmin.

Keduanya saling berpandangan, menatap netra milik masing-masing.. setelah malam pertama yang mereka lewatkan, sepertinya Seungmin tersadar ia melewatkan kesempatan 'menggauli' pemuda cantik di depannya ini...

Ia menangkup wajah putih bersih milik Hyunjin, mengelusnya perlahan...

“You are so beautiful baby...” kemudian mendekatkan bibirnya seduktif ke cuping Hyunjin “-i want you tonight” sambungnya

Yang membuat buluk kuduk Hyunjin agaknya meremang menimbulkan erangan tipis-tipis saat Seungmin jilat perlahan ceruk leher Hyunjin...

“Hssssss... You said you want me tonight, tapi masih pagi udah begini?” ucap Hyunjin menginterupsi

“Ya seandainya sekarangpun tidak masalah? Bukankah seperti itu?”

“Kim Seungmin....“ucap Hyunjin sesaat sebelum kedua belah bibir mereka bertemu menyalurkan kasih sayang melalui sebuah ciuman intens, sesapan demi sesapan mereka lewati sampai pada akhirnya Seungmin gemas lalu ia gigit kecil bibir bagian bawah Hyunjin agar dapat membuka membelit lidahnya sesekali ia sesap lagi dan lagi

“Kim...” Hyunjin memutuskan ciuman itu “Hmm...” Ucap Seungmin demikian

“Im not good kisser... maaf”

“Hey.. don't worry baby, kau tau? Bibirmu sangat manis seperti cherry. Atau kau dengan sengaja memakai lip balm cherry itu?”

“I trying to be good for you Kim Seungmin.. apakah itu salah?”

“Tentu saja tidak baby...” kemudian ia raih kembali pinggang ramping Hyunjin kali ini agak seduktif, ia sempitkan jarak diantara mereka kemudian mendapatkan tepukan pelan di dadanya dari Hyunjin

“Huh?! Mau ngapain?” Tanya Hyunjin

“I've already said it, isn't?”

“Aku belum prepare?! Bahkan masih pakai bathrobe?”

“Why you so cute Hwang Hyunjin.. Kau membuatku semakin jatuh cinta padamu dari hari ke hari..”

Hyunjin menaruh wajahnya di ceruk leher milik Seungmin.. Hyunjin malu, sungguh malu.. Wajahnya kembali memerah bagai kepiting rebus

“Hey baby... apa yang kau lakukan?”

“Kau bisa diam tidak? Aku malu Kim..”

Kim Seungmin memutuskan untuk menggendong tubuh ramping milik Hyunjin ala bridal style, tanpa fikir panjang ia mengangkatnya lalu berjalan menuju kasur tempat tidur milik mereka tentu saja berukuran king size

“Aaaaaaakh... kenapa tiba-tiba sekali?”

“Sudah kubilang Hyun? Surprise...”

“Hngg....”

Ia singkap bathrobe yang masih bertengger di tubuh Hyunjin, perlahan..

“OMG, Kim Seungmin?!!!”

“Ssssstttt.... dilarang protes”

Tangannya ia gunakan untuk mengelus kaki jenjang milik Hyunjin, ia jajahi inchi demi inchi kemudian ia cium perlahan sampai pada paha putih mulus milik Hyunjin, hingga menimbulkan erangan dari empunya “hssshhhh...” ia gigit kecil paha bagian dalam milik pemuda cantik itu..

kemudian ia pandangi lekat tubuh pemuda yang tengah berbaring di depannya

“Cantik... Hwang Hyunjin itu cantik...” kemudian ia buang asal kemeja yang masih dikenakannya

“Aku malu sungguh...” tak mendapatkan jawaban dari Seungmin, melainkan sebuah ciuman basah seperti tidak ada hari esok ia kecup intens bibir suaminya tanpa melewatkan 1 detikpun untuk melumat bibir manis milik Hyunjin...

Buket bunga mawar merah dan sepucuk surat - - - -

***

Netra indah Hwang Hyunjin pemuda yang baru saja menjadi suami sah Kim Seungmin, perlahan terbuka karena sengatan sinar mentari mulai menelisik melalui jendela, meregangkan tubuh setelah bangun dari tidur nyenyak semalam.

Nampaknya sangat asik sehingga menimbulkan dengkuran halus Hyunjin, apakah malam pertama sudah mereka lakukan?

Sepertinya belum (?) Ya memang belum, karena Kim Seungmin bekerja lembur malam ini sebab ia merupakan seorang CEO.

Sebenarnya bisa saja Seungmin memperpanjang cutinya, namun itu bukan sifat Seungmin pasca cuti menikahnya habis ia lebih memilih untuk langsung berangkat bekerja. Itulah salah satu yang Hyunjin suka dari Seungmin, dia seseorang yang berpendirian tetap dan keputusannya tidak dapat di ganggu gugat.

Setelah dirasa siap untuk bangun, lalu ia melangkahkan kaki jenjangnya ke kamar mandi masih dengan piyama yang dikenakannya tadi malam, berwarna pink berbahan satin dengan rambut blonde terurai sebahu. Hyunjin itu indah, Hyunjin itu cantik, sangat cantik. Meski mereka berdua menikah karena sebuah kesepakatan kedua orang tuanya namun tak apa, keduanya menerima itu.

Sempat berfikir untuk saling menolak kesepakatan tersebut namun siapa sangka? Bahwa ternyata keduanya merasakan adanya cinta ditengah-tengah itu.

Berharap bisa menemukan cinta sejati yang sesungguhnya, mungkin dengan jalan ini akhirnya mereka di pertemukan dan di satukan oleh takdir...

Shower kamar mandi menyala menimbulkan bunyi gemericik air dingin segar di pagi hari, Hyunjin suka bersenandung ketika ia mandi suaranya indah dan seksi. Itu sebuah ungkapan jujur Kim Seungmin sesaat sebelum mereka berdua mengucapkan janji suci di atas altar.

Kalau di ingat, sungguh terasa menggelitik di perut rasanya seperti jutaan kupu-kupu berterbangan di dalamnya, hingga sebuah senyum manis terukir di wajah Hyunjin yang sedang mandi. Ah, rasanya sangat memabukan, ia jadi merindukan Seungmin ...

Beberapa saat kemudian setelah ia selesai mandi, tiba-tiba suara pintu terdengar diketuk oleh seseorang (?) Hyunjin fikir itu Seungmin , tapi ternyata bukan. Itu merupakan salah satu maid di mansion mereka, yang menghantarkan sebuah buket bunga mawar merah dan sepucuk surat di dalamnya, kemudian Hyunjin menyuruhnya untuk meletakkan itu di atas nakas tempat tidurnya...

Rasa-rasanya dejavu. Ia baru saja memikirkan Seungmin, ia baru saja berucap merindukan suaminya...

Oh sekarang lihat, siapa yang memberikan buket bunga warna merah? Tentu saja Seungmin dan jangan lupakan sepucuk surat yang berisikan kalimat mesra dari suaminya.

Terkesan menambah rasa menggelitik di dalam perut itu seperti tadi, sembari ia mengeringkan rambutnya karena baru selesai keramas dan bibir cherynya kembali melengkungkan setengah lingkaran ke atas, Hyunjin terkikik gemas...

Atensinya tertuju pada benda pipih persegi panjang yang tertera di nakas tempat tidur karena notifikasi muncul , ia lihat bar atas notifikasi dari ponsel itu. Kemudian kembali tersenyum malu-malu (?)

Bahkan menimbulkan rona kemerahan yang merebak di sekitaran pipinya. Ia berniat bersiap untuk mengganti pakaiannya setelah mandi karena ia masih menggunakan bathrobe

Belum ada 5 menit pintu kamarnya kembali terbuka menampilkan seseorang yang ia rindukan, yang membuatnya tersenyum malu, yang membuatnya terkikik gemas...

Seungmin pulang... mengucapkan kata 'surpriseeee.....' kebetulan Hyunjin sedang berada di depan lemari pakaiannya namun atensinya kembali terperanjak kaget saat tangan kekar Seungmin melingkar di pinggang ramping milik Hyunjin...

Hyunjin kemudian berbalik badan lalu melingkarkan lengannya ke leher Seungmin dan berucap 'Kim Seungmin... I miss you' nampaknya ada maid disana yang tak sengaja melihat dua orang insan itu saling melepaskan rindunya, namun cepat-cepat ia melangkahkan kakinya sembari menutup pintu pelan-pelan agar kedua bosnya tidak merasakan kehadiran dirinya ditengah-tengah mereka

'I miss you more baby...' sebuah kalimat yang keluar dari bibir tipis Seungmin.

Tester~

Suara mesin mobil terhenti di depan halaman rumah Jisung dan Felix karena mereka berdua merupakan saudara kembar walaupun termasuk saudara kembar tidak identik namun tetap saja, mereka saudara kembar seperti kebanyakan pada umumnya, kebetulan orang tua Jisung dan Felix sedang berada di luar negeri katanya sih sedang mengurus pekerjaan di perusahaan yang ada disana jadi kali ini mereka di rumah hanya berdua saja.

Sebuah tweet an yang di unggah Felix tadi di akun privatnya membuat Jisung geram pasalnya Jisung ini merupakan teman Hyunjin. Sedangkan Hyunjin merupakan gebetan Felix sejak lama, sejak ia masih duduk di bangku sekolah menengah entah merupakan kebetulan atau bagaimana, ketiganya selalu berada di tempat pendidikan yang sama dan saling berkaitan satu sama lain.

Demi Tuhan, Jisung selalu melihat keduanya saling mengeluhkan satu sama lain padahal, Jisung fikir keduanya hanya perlu berterus terang satu sama lain namun nampaknya Hyunjin dan Felix masih berada dalam zona nyaman mereka masing-masing, dengan Felix yang terlalu takut untuk mengakui karena ia berfikir jika keduanya menjalin kasih takut kalau-kalau mereka mengakhiri hubungan percintaan tersebut akan menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan ia tidak mau itu terjadi, sedangkan Hyunjin sendiri selalu menggunakan alibi “tester” untuk selalu meyakinkan dirinya bahwa Felix juga memiliki rasa yang sama.

Yang perlu di ketahui disini, bahwa Jisung hanya berperan sebagai tempat berkeluh kesah Hyunjin dan Felix namun Jisung tidak pernah menceritakan ke satu sama lain di antara mereka, jadi keduanya belum mengetahui itu, biarlah ini menjadi rahasia umum Jisung, walaupun ia pasti pernah merasa lelah dengan drama di sekitarnya

Ini sudah ke sekian kalinya Hyunjin menggunakan alibi “tester”, Jisung sendiri sudah pusing tujuh keliling akan hal itu lalu tidak sengaja tangannya seakan bergerak otomatis me-reply tweet Felix “gue capek sama lo berdua” ya siap-siap saja Han Jisung setelah ia pulang dari kampusnya akan dihujani seribu pertanyaan oleh adiknya, Lee Felix

***

Ia melempar sembarang tasnya di soffa ruang keluarga rumah itu, kemudian mendaratkan tubuhnya disana “huffftt... capek banget hari ini anjir” monolog Jisung setengah berteriak hingga menimbulkan reaksi oleh seseorang yang bukan lain adalah Felix yang sedang berjalan menuju ke ruang keluarga dengan membawa sepiring cookies yang baru saja ia buat beberapa saat sebelum Jisung pulang ke rumah

“mau minum gak Ji?” tanya Felix

“mmm lo pasti capek juga kan lix? Abis bikin cookies” sahut Jisung

“ya capek sih, tapi lo keliatan lebih capek deh keringet lo meluber kemana-mana, mau minum apa? biar gue ambilin”

“gue merasa beruntung punya adik kayak lo hehe.. air putih dingin aja lix”

“yeuuu... oke deh, nih cookiesnya cicipin dulu, gue ambilin minum sebentar” ucap Felix meletakkan 1 piring berisi cookies itu di atas meja lalu ia kembali berjalan menuju ke dapur

Baru saja ia mengistirahatkan tubuhnya di atas soffa, tiba-tiba ponsel miliknya yang ia letakkan di atas meja menyala, menunjukkan ada sebuah pesan singkat yang masuk yang ia namai “Hwang rese Hyunjin” di kontak ponselnya

“anjir kenapa lagi nih bocah satu?” monolognya, langsung menyambar ponsel itu kemudian ia segera membuka isi pesan singkat dari Hyunjin yang berisi demikian :

‘Ji, lo sama Felix di rumah kan? Gue ada perlu sama Felix, 15 menit lagi gue kesana’

‘ada, gue baru sampe dirumah. lo kesini aja’

‘oke’

Kemudian ia kembali meletakkan ponselnya di atas meja , tak lama kemudian Felix sampai dengan segelas air putih dingin di tangannya “nih ji minum” ucap Felix memberikan segelas air itu ke Jisung

“wuihhh... makasih Lix, lo ter the best deh hehe” sahut Jisung

“b aja kali” ucap Felix kemudian ikut duduk di samping Jisung

***

Suara mesin mobil terhenti di halaman depan rumah mereka, tentu saja membuat netra keduanya saling berpandangan terpacu pada satu kata ‘kaget’ siapa yang datang ? siapa yang akan bertamu ke rumah mereka? apakah ayah dan bunda pulang? agaknya pertanyaan itu hanya berputar di otak Felix, berbeda dengan Jisung yang sudah di kabari oleh Hyunjin bahwa ia akan ke rumah Jisung untuk menemui Felix.

Oh bukan, sebenarnya Felix sudah di kabari terlebih dahulu oleh Hyunjin bahkan sebelum Hyunjin memberi tahu Jisung. Melalui pesan di kakaotalk nya bahwa Hyunjin akan ke rumahnya namun agaknya hal itu hanya di anggap angin lalu oleh Felix, bukan karena apa-apa ia seperti itu karena masih tidak percaya saat Hyunjin bilang “gue ke rumah ya, skrg” nampaknya itu hal yg mustahil menurut Felix

Ting .. tong ..

Suara bel pintu masuk rumah mereka berbunyi, seketika Felix berdiri untuk membuka pintu tersebut namun tangannya tertahan oleh Jisung ..

“eh lix, mau kemana?” tanya Jisung

“ya mau bukain pintu lah anjir, kemana lagi? udah ih lepasin ji” sahut Felix

“o-oh oke deh silahkan” ucap Jisung kemudian ia menunjukkan smirk nya sebab mengetahui bahwa yang datang adalah Hyunjin

“ah sudahlah biarkan saja mereka berdua ketemu, gue pengen liat sih muka merah Felix hehe.. awas aja Hyunjin kalo kali ini lo mainin Felix, abis lo sama gue njir” monolog Jisung saat Felix sudah mencapai ambang pintu masuk tak lama kemudian ia membukanya dan ...

“oiii Felix... hey how are you?” ucap Hyunjin sembari memeluk Felix erat hingga menimbulkan pekikan dari yang lebih muda, akibat ia memeluknya erat sekali

“e-eh lepasinhh dul-uu hyun-jin huffttt.. gak bisa nafas anjir” Hyunjin tidak menjawab, tentu saja ia segera melepaskan pelukan itu, lalu menangkup wajah mungil milik pria manis di depannya ini “-felie? gue serius perihal chat gue terakhir itu” ucap Hyunjin

Felix mematung sejenak netranya terperanjak menelisik hampir setiap detik netra orang di depannya menatap dalam dan penuh arti, bahwa yang ia dapatkan adalah sebuah kejujuran disana.

Seperti pepatah mengatakan, mata tidak akan pernah bisa berbohong bukan? Ia rasakan degupan jantung miliknya kencang darah berdesir berirama seakan ia juga merasakan seperti ada kupu-kupu di dalam perutnya, kemudian ia tersadarkan dari lamunan itu oleh tepukan pelan Hyunjin di pipinya

“-hey felie? you okay?” sambung Hyunjin

“o-oh i’m okay hyun? Tapi lo serius? Lo bilang mau lamar gue? Atau ...?” sahut Felix

“for sure felie, lo gak tau seberapa rempongnya kakak lo dulu pas ngadepin gue, dia yg jadi telinga gue buat dengerin keluh kesah gue setiap gue bucin dan galau karna lo... felie kalo lo mau, gue lamar lo pas kita selesai kuliah nanti? You agree with that?”

“hhey Jisuuunnngggg lo utang cerita ya sama gue...” teriak Felix pada Jisung yang sedang asik menonton film horror walau menonton dengan wajah ditutupi oleh kedua tangannya namun jarinya kadang merenggang setengah-setengah mengintip karna penasaran

“ap-waa si ga-nggu aj-a lo... pacaran aja sono” sahut Jisung yang masih sibuk mengunyah popcorn

“emmm, hyunjin... duh gue agak canggung nih sumpah gue malu banget anjrit....” ucap Felix kemudian membenamkan wajahnya ke dada bidang milik Hyunjin, iya dia malu sangat malu hingga rona merah terpancar jelas di pipinya

“tuhkan, gue gemes banget sama lo lix..” ucap Hyunjin sembari memeluk Felix pelan “-calm down felie, cuma sama gue kok belum sama calon mertua lo hehe...” sambung Hyunjin mengelus surai milik Felix pelan

“hng... yes hyunjin, aku mau...” ucapnya kemudian setelah ia kembali memposisikan dirinya berhadapan dengan yang lebih tua dan saling memandangi netra milik masing-masing “aku setuju dengan pendapat kamu, kalau sekarang langsung lamaran itu terlalu cepat...” sambung Felix

“you agree????” tanya Hyunjin heran

“yes, hwang hyunjin...” sahut Felix lagi kemudian di balas pelukan oleh Hyunjin lagi...

Seperti terhipnotis oleh euphoria kebahagiaan yang menyelimuti dua pemuda ini tak sadar, dari kejauhan Jisung sudah memperhatikan mereka sedari tadi, kemudian ia berjalan menuju kedua pemuda yang sedang di mabuk cinta itu

“wuihhh sekarang dah berani peluk-pelukan ya...” ucap Jisung sembari menyilangkan kedua tangan di dadanya

“ya gimana ya ji, im so happy because of him” ucap Felix

“terus hubungan kalian apa nih ? lo serius hyun mau lamar felix?” tanya Jisung

“gue sama felix udah sepakat ji, kalau gue lamar dia nanti setelah kita lulus kuliah lagian semester kita kan cuma beda 1 tahun aja jadi bakal cepet kan?” sahut Hyunjin

“ada benernya juga sih.. gue titip Felix ke elo ya hyun, demi tuhan jangan sampe lixie lecet barang 1 inchi pun, gue bakal abisin lo kalo buat lixie sakit hati serius...” ucap Jisung

“demi tuhan Ji, lo bisa pegang omongan gue. Gue bakal jagain dia semampu gue, sampai nanti kita mengucapkan janji suci di atas altar di saksikan oleh Tuhan secara langsung...” ucap Hyunjin kemudian menggenggam tangan Felix

“good boy.. jadi sekarang kalian nih pacaran dulu gitu ?” tanya Jisung lagi

“yailah iyaa Jisung, gue sama Hyunjin pacaran... udah dulu ya gue mau night drive dulu nih sama hyunjin. lo malam ini jaga rumah...” ucap Felix kemudian berlari sembari menarik tangan Hyunjin untuk menuju mobil

“eh anjir... ati-ati lo pada, kfc atau mcd boleh kali pulangnya hehe...” teriak Jisung

“easy aja... bye Ji..” sahut Felix kemudian mereka berdua menikmati nigh drive malam ini berdua, hanya berdua.

***

Apartemen Felix

Begitu sampai disana dengan tidak sabarnya, Hyunjin langsung masuk menuju apartemen Felix apalagi begitu tau pintunya tidak di kunci “Bahkan pintu apartemen aja gak dikunci??? Apa-apaan ini” batin Hyunjin tanpa ba-bi-bu ia langsung masuk ke dalam dan menutup kembali pintu apartemen itu lalu menguncinya dari dalam

Suaranya menggema dari ujung hingga menyeruak ke seluruh apartemen “hey Felix dimana lo? Mau main petak umpet? Gak gini caranya oi” teriak kesetanan pemuda Hwang ini hingga akhirnya terdengar oleh Felix

“gue di kamar mandi bangsat, gak usah teriak-teriak” sahut Felix kemudian tak mendapat jawaban dari Hyunjin karena ya langsung saja ia menuju kamar mandi kebetulan kamar mandinya ada di dalam kamar tidur milik Felix sedangkan di apartemen itu ada dua kamar yang satu untuk Jisung dan yang satu untuk Felix.

“Oh lu udah selesai mandinya? Hm...” ucap Hyunjin setelah memasuki kamar mandi kemudian bertatapan dengan Felix

“Ya lo liat aja sendiri gimana?!” sahut Felix agak berbisik seduktif mengucapkannya di dekat cuping Hyunjin lalu menjilat dengan sensual

“Lo harus tanggung jawab Lee Felix...” ancam Hyunjin lagi kemudian menghimpit tubuh mungil itu diantaranya dan tembok kamar mandi

“Ah i see, let's play the game Hwang... gue yakin lo masih ingat ucapan gue saat lo berjalan memasuki kelas 3 tahun lalu... iyakan?” dengan nadanya yg sensual sembari mengusap pelan wajah tampan Hyunjin

“Siapa takut?! Gue juga pengen liat lo moan my name and say 'more hwang... akh, faster' hahaha...” ucap Hyunjin lagi kemudian ia mengangkat tubuh mungil lelaki manis itu dengan menggendongnya ala bridal style , kemudian tangan Felix juga ikut merangkul leher Hyunjin, dengan nakalnya kemudian ia gigit kecil leher putih bersih Hyunjin sehingga berbekas bercak merah yg semakin lama akan menjadi ungu

“Akh... sabar dong sayang” ucap Hyunjin sesampainya di tempat tidur milik Felix yg kebetulan berukuran king size itu , lalu ia lemparkan begitu saja tubuh mungil Felix sehingga menimbulkan decitan suara kasur

“Bangsat, pelan-pelan dong anjing?! Ups... sowwyyy”

“Eitss.... slut tidak boleh mengumpat, you know? You wanna play the game with light on or light off?” Tanya Hyunjin

“Tentu saja light on biar gue bisa lihat betapa horny-nya Hwang Hyunjin saat hole gue menjepit penis lo yg panjang itu... hihihi” ucap Felix dengan tidak berdosanya kemudian mendapat lumatan dari Hyunjin hingga saliva mereka bertukar dan menetes

“Nghh......” desah Felix setelah mendapat gigitan kecil dari Hyunjin di bibirnya

Hyunjin melepaskan tautan mereka lalu membuka suara “Sungguh slut yg nakal, dari mana lo tau penis gue panjang? Hah?!” Kemudian ia kunci kedua tangan mungil itu di atas kepala

“Akh... it's easy, i love your body tentu saja gue tau” ucap Felix menggoda, lalu ia arahkan pandangannya ke bagian lain milik Hyunjin

“Apa? Lo pengen banget?” Tanya Hyunjin lagi

“Make it quick Hwang, sumpah gue udah pengen rasain penis lo, aarrghhhh fuck!!”

“Oke gue lepasin tangan lo, let's do it” ia melepaskan tangan Felix kemudian membalikkan posisinya, Hyunjin berbaring dan Felix ada di atasnya

“Biar gue puasin 'little' Hyunjin yang udah lama gue imagine-” ucap Felix sesaat sebelum ia lucuti celana milik Hyunjin kemudian ia raih apa yang ada di dalam sana. Ia usap ujung penis Hyunjin yang sudah sedikit tegang akibat kejadian 'salah kirim' gambar tadi

”-lihat, bahkan lo udah setengah tegang” sambungnya menyeringai, kemudian ia lancarkan aksinya untuk menjilat ujung kepala penis itu lalu mengurutnya naik turun sebelum pada akhirnya ia kulum dengan memberikan deep throat untuk Hyunjin

“Bangsat?! Kenapa lo cantik banget Felie bahkan disaat lo binal... akh” geram Hyunjin saat mulut hangat Felix menyapa 'little hyunjin' di dalam sana

Sluprt...

Sluprt...

Sluprt....

-suara becek akibat saliva yang bercampur dengan penis yg semakin menggembung akibat blow job yg Felix lakukan belum lagi karna geram Hyunjin yg bercampur disana saat tangan mungil itu mengelus dua buah bola yang bergantung di bawah

Seketika Felix menggerutu di sela-sela permainannya “fuck , kapan lo cum?!” ucap Felix dan menghentikan aksinya

“Ck, it's not easy sayang. Mau kasih blow job again or your hole ???” Ucap Hyunjin dengan seringaian khas miliknya

“Gue bahkan udah keluarin precum di balik celana jeans dan jaring-jaring yg gue pake ini...”

“Come on dude , naik ke atas”

Kemudian Felix menuruti ucapan Hyunjin , tapi ia tak menyangka.. Hyunjin langsung melemparnya kembali dan mengukungnya lagi

“Buat penis gue berdiri sempurna, and you will be get my dick in your hole sayang...–” ucap Hyunjin kemudian ia singkap crop top yg Felix kenakan ia tarik pelan dan kecup nipple merah muda itu “-kasih gue striptis and your lap dance, gue denger lo jago ng-dance. Gue pengen something different” sambung Hyunjin kemudian turun dari kasur lalu berjalan menuju sofa di kamar Felix

“Nghh... Anjing?! Kenapa lo gak bilang dari tadi” ucap Felix kemudian bergegas bangun dari tidurannya untuk melakukan apa yg Hyunjin inginkan

“Ya lakuin aja sayang... come on i want to see, siapa suruh lo pake jeans pendek, jaring2 dan baju crop top”

Tak butuh waktu lama, Felix berdiri meninggalkan kasurnya kemudian melakukan apa yang di ucapkan Hyunjin tadi.

Tubuhnya mengalun pelan, meliuk erotis saat iringan musik menyala yg Hyunjin putar melalui laptop Felix yg ia pencet asal, Hyunjin hanya memutarnya ternyata lagu yang berjudul “First Love – by Karina”

'more than a friend you’re my first love'

“Nice...” ucap Hyunjin , sadar atau tidak bibirnya ikut melengkung ke atas

'i can always depend on my first love'

Tersenyum lagi.. menyaksikan indahnya setiap inchi bagian tubuh Felix yg sedang menari indah di depannya. crop top yang ia kenakan, ia lucuti sendiri namun masih tersisa jaring-jaring dan celana jeans pendek yg di kenakannya

'i feel like i have known you all my life'

'i can’t explain how close we are'

“Nghh....” desahan muncul ditengah gerak tariannya dan sengaja memainkan sendiri nipple merah muda miliknya

'when something’s wrong, you know how to make it right'

'that’s why you stay close to my heart'

“So sexy...” ucap Hyunjin dengan smirk-nya lagi,

'you are more than a friend you’re my first love'

Sampai pada celana jeans pendek yg ia lucuti dan membuangnya asal...

kemudian ia melangkah anggun lalu menghampiri Hyunjin di soffa mengambil alih dengan duduk di atas pangkuannya

'i can always depend on my first love'

Ia kecup basah bibir Hyunjin , tangannya ia gunakan untuk mengusap lengan Hyunjin pelan...

'(yeah yeah yeah yeah) (just fine) cause you are my very first love sweet, my first kiss goodnight'

ia kembali mencium bibir Hyunjin sesaat sebelum beranjak dari pangkuan lalu mengarahkan kedua tangan Hyunjin untuk memegang pinggulnya..

'you’re the beat of my heart... my very first love'

“Beautiful...” ucap Hyunjin sembari memandangi tubuh indah yang hanya berbalut dengan jaring-jaring di depannya ini

'sweet, i can’t deny it’s in my heart my very first love...'

Hyunjin menutup laptop Felix, bahkan sebelum 1 lagu selesai, ia tarik tubuh ramping itu mendekapnya pelan dari belakang

“Stop it Lee Felix... I love you...” ucap Hyunjin mengecup bahu Felix pelan

“What?! Ayolah Hwang belum kelar satu lagu bahkan lap dance belum gue kasih?” Ucap Felix heran

“No, it's enough Felie.. Gue baru sadar gue sayang sama lo, selama ini gue cinta sama lo... lo mau kan jadi pacar gue?”

“Apa sih kok tiba-tiba...” Felix masih terheran

“Enough, gimme your hole now!!!” Tegas Hyunjin kemudian membawa Felix ke pangkuannya kembali dengan Felix yg masih memakai jaring-jaring itu , ngomong-ngomong Felix tak memakai celana dalam...

“Foreplay, gue gesekin hole gue ke penis lo sebentar...–” ucap Felix kemudian memegang bahu Hyunjin lalu bergerak maju mundur menggesekan bongkahan kenyal miliknya bermaksud membuat 'little' Hyunjin ini mengeras sempurna
”-nghhh... y-your dick to-h big-h... arghhh” sambungnya

Hyunjin tak menjawabnya ia sedang mencium, menyesap, tak jarang juga ia gigit nipple kanan kiri bergantian milik Felix tak lupa memainkan 'little' Felie dibawah sana yg bergerak tak beraturan saat empunya sibuk menggesekan benda kenyal dibawah sana

“Enough sayang...”

Hyunjin robek jaring-jaring yang ada ditubuh Felix, lebih tepatnya yg ada dibagian butt agar miliknya masuk lebih leluasa

Kemudian, Felix mengarahkan penis milik Hyunjin pada hole nya, ia masukkan perlahan namun...

“Lo yakin gak mau pake lube dulu? Atau fingering dulu?” Tanya Hyunjin seraya menghentikan aksi Felix tersebut

“Arghhh!!! Mana sempat , gue mau penis lo Hwang!!!! Gak perlu lube or your finger...” pekik Felix kesal

“Oke Felie... just do it, gue khawatir aja tapi kalo itu mau lo, gue turutin...”

Kembali lagi ia lakukan hal tadi, mengarahkan penis Hyunjin untuk masuk perlahan ke dalamnya “ngghhh....” desah Felix padahal baru kepala penis Hyunjin yg masuk

“Kalau sakit jangan diterusin sayang...” ucap Hyunjin pelan sembari memegang pinggang Felix untuk menahannya

“No... hng... it's alright...”

“Ahh... so tight, fuck...” ucap Hyunjin saat penisnya melesak sempurna di dalam surga duniawi milik Felix, hangat...

“Hyunjin... gue move...” ucap Felix

“Yes, please”

Slap...

Slap...

Slap...

-suara becek akibat pertemuan antara kulit dengan kulit menyeruak di dalam kamar Felix disertai iringan desahan yg tak kalah kotor untuk di dengar

“Oh... fuck... nghhh...”

Begitu salah satunya... hingga peluh menetes dari wajah keduanya, rona merahpun menjalar ke seluruh tubuh kedua pemuda yang sedang bercinta itu, namun menurut Hyunjin, Felix sangat cantik ketika saat seperti ini kilau keringat menambah kesan seksi jangan lupakan jaring-jaring yang masih membalutnya

“hah... nghhh.... anjing, seenak ini ternyata ber-bercinta sama lo, hyunjin-hhh...” teriak Felix

“Lo baru tau... akh..”

“Hwang-hh..

“Inih kali... pertama.. akh... gue sama lo, lo.... nghhh my.. first love...”

”-ah...”

”-ah...”

”-ahh... g-gue mau jadi pacar lo.. nghhh”

“I love you... Hwang... Hyunjinhhh.... oh fuck”

“I love you more than you love me... Lee Felix..” kemudian ia kecup bibir Felix pelan dan melumatnya

“Kapan.. l-lo cum.. nghhh”

“Sebentar lagi sayang...”

“hng... bangsat-hh... akh.. gue bahkan udah cum yg ke... akh.. ke 5 kali... kenapa lo.. fuck... baru sekali... nghhh” gerutu Felix ditengah kegiatan panasnya

“Anjingh... i wanna cum.. now.. aarrgghhhh”

'Cum'

Cairan putih kental ia semburkan di dalam hole milik Felix, kebetulan posisi saat ini Hyunjin kembali mengukung Felix ia dapat melihat dengan jelas seberapa banyak cairannya yang keluar dari dalam sana sesaat setelah ia mengeluarkan miliknya “nghh....” desah Felix, cairan itu meluber kemana-mana mengotori sprei tempat tidur Felix

“See? Lo berhasil Felix..” ucap Hyunjin kemudian menghamburkan dirinya ke tubuh mungil Felix

“Udah gue bilang gue bisa puasin lo Hyunjin...” ucap Felix sembari memeluk Hyunjin erat

“Lo sah jadi milik gue” ucap Hyunjin dan mengecup dahi Felix

“Lo cuma pacar gue?! Bukan suami gue Hwang” ucap Felix lalu menjulurkan lidahnya meledek, lalu Hyunjin hisap lidah itu lalu ia sesap dan gigit “-akhh... sakit anjir” sambung Felix

“Gue bakal nikahin lo setelah kita wisuda nanti. Believe me, Felie” ucap Hyunjin lagi namun ia sekarang beralih posisi dengan berbaring di sebelah Felix

“Iya sayang.. gue percaya lo, i love you” ucap Felix kemudian memeluk Hyunjin dari samping

“I love you too Hwang Felie...” sahut Hyunjin yg kemudian mendapat cubitan kecil di lengannya

“Marga gue masih Lee!!!” pekik Felix lagi

“Lah jangan ngamuk dong sayang...” ucap Hyunjin sesaat sebelum mengecup bibir ranum Felix lagi

“Hyunjin....” ucap Felix dan jemarinya bermain di perut yang sudah membentuk kotak-kotak milik Hyunjin hasil dari olahraga yang ia lakukan

“Hmm...”

“Lagu first love itu, memang buat lo..”

Hyunjin seketika terkejut “Hah? Lo serius fel?”

“Iya... sejak saat itu, gue gak pecanda.. saat gue bilang gue pengen di dominasi sama lo, itu dari hati dan gue pendem sampe sekarang hyun.. bukan karna urusan ranjang doang tp gue emg udah jatuh cinta sama lo sejak saat itu...”

“Congratulations Lee Felix..”

“Kok aneh sih?! Kenapa congrats?”

“Because you are my first love too... i love you...” ucap Hyunjin kemudian memeluk Felix erat sembari mengecup puncak kepala Felix.

Mainan bebek karet

Hyunjin melempar ponselnya di atas tempat tidur, sembarang. dengan mengumpat “bangsat Felie bikin gue horny aja anjing” ucapnya mendengus kesal, tanpa ia balas lagi semua pesan singkat dari teman yang ia kenal sejak masih duduk di bangku sekolah menengah

Ia segera meraih kunci mobil yang tertera di nakas tempat tidur miliknya , dengan berpakaian seadanya Hyunjin tidak peduli walau hanya dengan menggunakan celana kolor dan kaos lengan pendek miliknya, toh tetap saja ia terlihat tampan bukan?

Sampai-sampai pernah, di suatu hari yang bernama Felix ini mendecih kesal saat Hyunjin baru saja memasuki ruang kelas semua pandangan siswi bahkan siswa seakan mengaguminya, kala Hyunjin berjalan gontai dari pintu kelas menuju tempat duduknya “cih sialan kenapa lo ganteng banget Hwang Hyunjin, boleh lah sekali-kali lo dominasi gue dibawah kukungan lo hahaha... ups..” kemudian hanya di balas senyuman miring oleh pemuda Hwang karena tak sengaja mendengar ucapan Felix

Bahkan sejak saat perkataan itu terngiang di telinga Hyunjin hingga sampai detik ini mereka masih lumayan akrab karena bagaimanapun, mereka di takdirkan berada dalam satu kampus yang sama setelah kelulusan sekolah menengahnya

Karena itu, saat Felix yang secara tidak sengaja 'salah kirim' gambar yang seharusnya mainan bebek karet justru ia mengirim gambar bagian tubuh dirinya yang baru saja ia ambil lantaran disana juga, ia sedang mandi di dalam bath tub sembari bermain dengan bebek karet miliknya

Dari kejadian 'salah kirim' gambar tadi tiba-tiba saja perkataan Felix 3 tahun yg lalu kembali terngiang di otak pemuda Hwang Hyunjin ini

Ah baiklah, kembali lagi dengan Hyunjin saat ini. Yang segera bergegas keluar menuju parkiran apartemen bermaksud untuk melajukan mobil kesayangannya 'blue' kebetulan ia menamainya demikian.

Kemudian monolog Hyunjin “come on blue, bawa gue ke apartemen Lee Felix sialan itu, dia kira masalah 'salah kirim' tadi gak menimbulkan efek, hufft...” mesin mobilpun berbunyi ia melajukannya cepat , sungguh ironi bahkan lampu merah di jalan rayapun ia hiraukan demi untuk bertemu pemuda yang menurutnya cantik, iya benar dia Lee Felix

Sebetulnya apartemen Hyunjin dengan apartemen Felix berjarak tidak cukup jauh, tapi tidak terlalu dekat juga. Seperti saat ini Hyunjin sudah berada di lampu merah terakhir sebelum berbelok menuju apartemen Felix, sialnya disana terjebak macet “anjing?! kenapa macet sih?–” gerutu Hyunjin lagi “-nah ini dia let's gooo blue...” sambungnya kemudian begitu lampu hijau bergantian menyala

Tepat sekali, 5 menit kemudian ia sampai di apartemen Felix. Tak sengaja ia berjumpa dengan Pak Satpam yang berjaga di depannya menyapa “halo nak Hyunjin, baru keliatan nih”

“Halo pak satpam, hehe iya nih lagi sibuk pak biasa sih tugas numpuk jadi baru kesini” sahut Hyunjin

“Oh gitu ya nak, ini mau ke Felix kan?”

“Iya pak... oke pak saya buru-buru see yaa pak” ucap Hyunjin

Hanya di balas anggukan oleh pak satpam yang menatapnya heran, kemudian Hyunjin memarkirkan si 'blue' lalu keluar dari sana

“Thank you blue , and let's go Hwang Hyunjin... ini kesempatan, jangan di buang sia-sia” ucap Hyunjin lalu melangkahkan kaki menuju ke lantai dua apartemen tersebut jangan lupakan 'smirk'-nya yang memiliki arti terselubung