fluffypow

gigit

#gigit

Kemerahan di pipi haruto itu keluar sendirinya. Err ga sendiri sih, udah dipacu junkyu soalnya.

Haruto ya diem aja. Ga ada niatan nyelupin dirinya ke laut misalnya.

Mata junkyu menyipit karna senyuman selagi natep terus objek didepannya, kemerahan tadi masih betah menetap di pipi mochi itu.

Karna haruto beku gitu aja, junkyu merayap naik. Bantal yang dipakai haru ditarik, lalu membagi dua dengan dirinya. Setelahnya satu tangannya yang menyelip dengan lancar di bawah tengkuk haruto. Menggantikan fungsi bantal tadi. Belum selesai, tangannya yang bebas meraih badan haruto lalu dimiringkannya pelan sampai badan mereka bersentuhan saking tidak adanya jarak.

“By tau gak sih akutuh lebih tua setahun taauu” ucap junkyu seraya meniup niup kecil muka haru. Karna pemiliknya menutup mata,menetralkan jantung sepertinya.

Lama menunggu haruto yang tak kunjung merespon, tangan junkyu beralih mencubit cubit kecil bahu yang hanya terbalut t-shirt putih tipis tersebut.

“Kalo di korea, beda umur harus sopan. Di jepang pasti iya juga kan? Apalagi kam-”

Cup

Cup

“Iya”, pendek haruto setelah menghentikan kebacotan kim junkyu. bales sekali kali gapapa kan?

Harusnya jangan haru.. :')

Junkyu yang dipancing kayak gitu ga terima. Dia ngerasa kayak kalah start.

'gatau deh merem aja dulu pokonya' -slogan hawu

Badan haruto kembali direbahin cantik disampingnya. Menarik tangannya, dan begini sekarang. Junkyu yang meluk haruto kenceng, dengan posisi menindih. Lalu dilanjut kakinya yang mengarahkan kedua kaki haru dalam kuasanya. Dan sempurna, haruto seperti guling geprek.

“j-jangan gini” elak haru kecil

“Kenapa hm?”, Asal kalian tahu, karna posisi ini, jadi mau tak mau kepala junkyu mengarah ke leher kiri haruto, bahkan bibirnya sedikit menempel pada cuping halus haru.

(Kalo kepalanya ga miring cipokan dong, kebayang kan?)

“Beraaaat” keluh haru tak mau kalah

“aaK JANGAN GIGIT” teriak haru saat dirasa telinganya sedikit basah.

Padahal yang dilakukan junkyu cuma bernafas lewat mulut, yang mana setiap pergerakannya bikin pinggiran telinga haru basah akan bibirnya. Oh ya jangan lupa dengan deru nafas kyu yang menambah kegelian haruto.

“Mau di gigit?”

“engga kok gausah ya” haruto menahan kepala junkyu yang semakin menolehーmenenggelamkan wajah ke curuk lehernya.

“Jangan....sakit” cicit hawu. Ia tak bohong, waktu pertama kali dulu gigitan junkyu begitu sakit.

“Dicoba pelan mau?” bisik junkyu yang menggoyang goyangkan badan mereka berduaーmembujuk di iyakan.

Haruto ga jawab, soalnya kayaknya gaguna juga nanti.

Nahkan baru aja bilang....

Junkyu terus aja mulai gigit disana. Secara alami gigi taring nya ga setajam leluhurnya yang dulu juga kena kutukan kata mamanya.

Badan haru tegang dan refleks meninggikan kepalanya yang secara ga langsung makin mempermudah akses junkyu. Tangan haruto yang dipaksa memeluk balik tadi juga ga tinggal diam, udah ngeremes baju belakang junkyu.

“sshh jangan”, tangan junkyu naik mengusap kelopak mata yang mengkerut terpejam.

“Lihat deh” sambungnya

Haru membuka matanya pelan dan mlihat apa yang tidak pernah dilihatnya.

Bekas gigitan junkyu, yang memang sedikit kebawahーhampir ke collar bone itu mengeluarkan cahaya. Cahaya keemasan.

(ps. untuk visualisasi kalian bayangin rambut rapunzel pas disisir ya ㅋㅋㅋ)

Junkyu bangkit lalu mendudukkan haru lembut. Manik itu bergetar kecil.

“Lucu ya?” tanya junkyu.

“ii-ini gimana...aa-a jj-un iini kenapa”, tidak ada sakit yang dirasakan haru tapi kini ia takut setengah mati.

Hei bagaimana kalau tubuhmu mengeluarkan cahaya?

Junkyu menarik badan haruto condong ke arahnya. Kepalanya mengarah dan kemudian mengecup pelan bekas tadi yang ia gigit. Dan tak lama setelah itu warna keemasan tadi hilang. Digantikan dengan kemerahan biasa.

“Hilaang yey” seru junkyu menaikkan dagu haruto yang menunduk menatap keanehan tersebut.

Bugh

Tinju haruto mendarat di dada junkyu, “jangan main main itu apaan hah?”

'Tau ga si lo gua mau mati rasanya' lanjutnya diam

“itu..apaya. ya gitu. Waktu pertama kita ketemu kan kamu yang kabur by, jadi makanya sampe biru. Kalau aku cium lagi kayak gininih. Ilangg.” Jelas junkyu dan sempat sempatnya mengecup bibir basah itu.

“Tau darimana kayak gitu? Itu termasuk kutukan juga? Yang dikutuk kamu kok cahayanya di leher aku?”, Mampus junkyu di bombardir haru.

“err emang bisa gitu..kali gatau. ee- iya iya gitu” jawab cepat junkyu saat tangan haru terangkat mau memukulnya.

“terus..APAAN HAH BY BY DIKIRA AKU PAKET ADA BY FROM NYA??” Haru jadi ngegas nih salahin kyu.

“Itu baby astaga,kyk gini umumu

Cup

Cup

Cup

Cup

Cup

Haruto pasrah aja waktu badannya kembali ditindih.

'ya tapi gak didudukin juga?!?' kesalnya dalam hati. Mulutnya sedang melakukan hal lain yang mana tak bisa digunakan bersuara.


Haruto menggeliat.

“ngh jam...empat?” seraknya saat matanya menangkap jam widget di nakas.

Badannya bebas, dibelakangnya juga rasanya kosong. Dan saat ia memutar badan, benar saja junkyu gak ada di kasur.

Tak ambil pusing ia kembali ke posisi awal yaitu membelakangi pintu dan mencoba melanjutkan tidurnya.

Sayup sayup dapat haru dengar ada suara.. kertas? Sepertinya kertas yang dirapihkan diatas meja.

Dan selanjutnya, yang haru dengar tak dapat ia ketahui jelas apakah itu termasuk mimpi atau bukan.

“Nanti pulang ke jepang ya”