fluffypow

harukepo

“udah to biasa aja. emang udah beberapa kali kayak gitu” suara jihoon terangkat, menenagkan haru yang duduk di sofa tapi pandangannya menatap kearah kamar junkyu terus.

yang hanya dibalas deheman kecil. sejak semalam kemarin junkyu jatuh 'tertidur' lagi, sampai hari ini yaitu keesokannya junkyu masih belum juga bergerak.

-flashback-

kemarin saat haru keluar dari kamar junkyu matanya yang memerah tertangkap jihoon yang lalu bertanya apa saja yang junkyu lalui semalam. dan haru menjawab seadanya, ya memang junkyu tenang kan tadi malam? membuat helaan lega dari jihoon.

“bang ji, udah sore jun belum bangun?”

itu udah pertanyaan ke puluhan atau bahkan ratusan yang haru ucapkan. setiap jamnya dia bolak balik kamar biasa junkyuー kamar putih junkyu untuk mengecekーlalu kembali ke ruang tamu lagi, melapor ke jihoon.

“hahaha lo takut?” , Jihoon tak dapat menahan tawanya karena tingkah haruto yang sepenuhnya berbeda dari saat terakhir ia lihat.

“gagitu dih” , haru mencebikkan bibirnya. lalu beralih masuk ke kamar lagi.

memutar audio klasik di ruangan dimana junkyu masih terbaring diam. membuat haru sore itu baru menyadari, wangi kamar ini tak asing. wangi parfum mendiang kakaknya kan...? dan itu sempat membuat haru terdiam di tempatnya selama beberapa saat.

kembali pada kesadarannya, haru beralih ke sudut ruangan. tujuannya nakas kecil putih. diatasnya tertata rapi beberapa botol kaca yang sepertinya untuk terarium ?? dan lagi, haru merasa tak asing.

beranjak saat tangannya menarik laci itu. laci ketiga kosong. laci kedua yang dibukanya terdapat kotak hitam, sempat ia berpikir untuk membuka tapi urung, apabila memang dia mau tahu nanti biarlah haru yang bertanya langsung. atau bahkan kalau junkyu yang akan bercerita lebih dulu. dan saat laci pertama terbuka, matanya menangkap kamera analog dan sebuah handy cam tertata rapi.

ia yakin pernah melihat kamera analog itu....

foto pap dari yoshi sekitar tiga tahun lalu saat dirinya tidak bisa berlibur ke jepang... bukankah itu? atau hanya model dan warnanya sama?

“ah bodoh, pasti bukan” , monolog haru kemudian meninggalkan nakas itu, mengurung perasaannya.

dan sisa hari itu haru habiskan dengan menunggui junkyu disampingnya.


“harutoo”

panggil jihoon panjang dan kepalanya yang muncul di celah pintu.

jari haruto yang memainkan keyboard kerja junkyu berhenti.

“kenapa”

“kenalan sama itu yuk em-”

“hah siapa” haru tertarik, kemudian bangkit dan saat dirinya menyingkirkan pintu yang memisahnya dengan jihoon,

disitulah berdiri makhluk yang lebih kecil dirinya dengan tangan mungilnya yang mengapit jihoon kuat.

“Hai haru!” , Sapa sosok itu riang. Membuat haru menatap jihoon takut takut yang dibalas jihoon anggukan singkat.

“halo... kak?”

“hyunsuk, kak hyunsuk ーih lucu jii aku dipanggil kak?” Jawab si kecil kemudian beralih bercerita gemas dirinya dipanggil 'kak' ke pacarnya.

haru yang melihat dari dekat interaksi pasangan didepannya hanya tertawa kecil.

“gue kirain lo single bang”

bugh

“aa-aw kok dipukul kak??” , haru mengaduh saat tinjuan pelan mendarat di perutnya

“gapapa” , jawaban hyunsuk ngeselin bgt? haru natep jihoon mints penjelasan

“gitu dah, gue di ghosting eh ni anaknya balik nangis nangis... ga terima gue single karna masih punya dia ceunahh” , panjang jihoon menatap malas hyunsuk yang sudah merajuk rajuk

“pfft eHH iya iya ampun”

tangan hyunsuk yang terangkat dan mukanya yang seperti angry bird membuat haru gagal tertawa, serem kek ibu ibu yang nungguin gerobak sayur di gang depan.

hyunsuk lucu, dan menurut haru ga buruk banget ngobrol ama pasangan didepannya.

hyunsuk yang udah mengalihkan dan berhasil ngajak haru cerita ini itu dapet puk puk dikepalanya dari jihoon. sengaja jihoon tadi manggil pacar beda unit lima langkahnya itu biar ngajak haru ngobrol. keliatan banget anaknya nungguin junkyu yang bahkan tidurnya nyenyak banget.

“lo mau bangun kapan coba”

“mingdep ke jepang, lo sendiri yang nentuin. bangunlah cupu lo”

jihoon menatap wajah junkyu yang lebih rendah darinya. sebelumnya junkyu udah cerita kalo dia mau ke jepang nyamperin haru baru nyeritain semuanya. dari junkyu bahagia sampai the worst junkyu era, biar haru ga ngerasa ketipu tipu banget katanya. habis itu katanya mau dibawa ke mansionnya, diajak ketemu mama. tapi anaknya sekarang malah tiduran.

“jangan lama lama ya kyu”

kata terakhir jihoon sebelum keluar dan disusul bunyi pintu tertutup.


haruto baru aja keluar kamar mandi, karena udah sore dia sekalian aja make piyama biru dari lemari junkyu. ukurannya pas pas aja paling bagian bahunya yang sedikit kedodoran karena bahunya ga selebar junkyu.

udah wangi, haru datengin ruangan junkyu lagi. ngecek keadaannya yang masih ga ada perubahan.

“biasanya selama apa, sekarang masih belum bangun hm”

hening. berdiam disini membuat penciumannya benar benar serasa menghirup wangi kakaknya. Wangi lily, bunga yang selalu haru bawa kalau berkunjung ke kakaknya.

dengan beberapa hal yang ditemukan haru, ia berfikir...

apa junkyu dan kakaknya saling kenal?

tahun kelahiran keduanya sama, kakak nya yang pernah jadi pertukaran dan jadi bersekolah SMA di seoul...

“pabo-ya. seoul itu luas.” ,jawab dirinya sendiri. semakin melesakkan jari jarinya ke rambut gelap junkyu, memainkannya.

beberapa waktu berlalu dengan tetap jari haru yang masih menari bebas di pucuk junkyu, menariknya sesekali berharap junkyu bangun.

“dih gue dipanggil kesini mendadak dan ditinggal tidur gini doang nih?”

haru kesel. muka junkyu adem banget tidurnya seakan menikmati.

berniat keluar mau minum, haru ngeliat seseorang mau masuk pintu berstikerー kamar yedam tapi parasnya beda banget... dab lagi rambutnya yang mencolok

“ka yedam..?”

“eh eh” , sosok berambut merah itu berbalik, memperlihatkan tangannya yang membawa dua mug berisi coklat hangat.

“temen ka yedam..?” pertanyaan haru langsung terjawab saat pintu dibelakang sosok merah terbuka lebar menampakkan yedam langsung.

“kenapa haruto?”

“oh engga, itu.. Temennya?” , Haru bingung. Ini kenapa jihoon tibatiba punya pacar dan sekarang yedam yang bawa orang lain ke unit mereka. dia cuma balik ke jepang semingguan tapi kok kayaknya banyak yang dia lewatin

“ohhh kenalin doyoung, unitnya sebelah sama ka hyunsuk”

“halo” ucap doyoung sambil membungkuk sopan.

“eh i-iya, adenya kak hyunsuk dong? mirip sih kecil” haru ngomong gitu sambil duduk di sofa sementara dua orang itu berdiri beberapaa langkah didepan.

haru udha nyaman ya kayak rumah sendiri ಡ ͜ ʖ ಡ

“lo ama gue beda dikit jirr” sahut doyoung “anjir kak siapa sih” dobby nya ngadu ke yedam,

“shh bocah banget sih”

“terus... kok mau masuk kamar ka yedam ngapain?” , #harukepo

“Kita belajar ya tolong, ka yedam baik ingin membantu. Ya kan kak”

Yedam cuma balas deheman abis itu dorong badan doyoung biar masuk ke kamarnya, jangan deh satuin doyoung ama haruto kayaknya.

“jihoon keluar tadi ama ka hyunsuk, kenapa?”

“gapa─”

ceklek

“HAH KOK BANGUN”

suara pintu kebuka nampakin junkyu yang berdiri dan nyender di kusen pintu kamarnya. sontak haru mendekat dan megang dua bahu junkyu, di bawa miring kanan kiri di cek kondisinya.

“hawu ih pusiing” , junkyu ngerengek karna badannya disuruh muter untuk kesekian

“ah sori” haru langsung berhenti dari kegiatannya.

“demi tuhan, junkyu ini rekor” yedam angkat suara setelah diam ngasih kesempatan ke haru dulu,

“hehehe, dam tolong ya. yuk sayang”

yedam senyum geleng geleng, karena junkyu langsung ngilang setelah narik haru dan nutup kamarnya. dia paham, junkyu minta di deliveriin ayam garlic chesee pasti.

oh, untuk rekor tadi yang dimaksut yedam... ini udah kebelasan kalinya junkyu ngalamin 'tidur panjang' setelah malam bulannya, dan kali ini rekor junkyu siuman tercepat. sbeelumnya itu kalau yedam gak salah ingat 6 harian. kayaknya haru berpengaruh ya -batin yedam.

.

“dih gamau lepass” , haru ngoceh tapi biarin badannya dibawa jatuh ke kasur, dipeluk junkyu.

junkyu masih agak lemes sebenernya maka dari itu dia mau deket deket haru, biar nge cas energi. hehehehehe.

“baju aku bagus ya” junkyu melirik haru yang lebih rendah

“biasー”

“kalo dipake kamu”

“Lo yang nyeret kesini gue mana sempet bawa baju dih” , sewot haru

“lah eh loh eh iya.... kok haru disini sih” , junkyu baru sadar. dia kan ga nyuruh asahi lagi...

junkyu natep haru yang gelagapan.

“y-ya gatau asahi tiba tiba punya tiket”

“ah jihoon bamsul nih pasti”

“tapi gapapa deh, makasih jihoon” lanjut junkyu labil dan mainin badan haru dipelukannya. dibawa guling kanan guling kiri.

“aAK JANGAN GIGIT”

pelukan junkyu terlepas, membuat haru tersenyum miring karena berhasil.

“oh berani gigit gigit ya, diajarin siapa hmm” , goda junkyu sambik duduk dan nyandarin badannya ke headboard kasur.

haru ngasih tatepan malesnya,

“sini sini” , ajak junkyu setelah nyusun bantal buat sandaran haru disebelahnya.

“hihi lucu banget” gelak junkyu waktu haru ngedeket,

“lo lebih lucu tau ga” , balas haru sedikit berbisik

“HAH APANIH APA INI oh my-”

junkyu pura pura pingsan sambil megangin dadanya, alay.

haru ngebiarin tingkah junkyu, sampe orangnya bangun sendiri karena ga ditanggepin.

“ga laper? mau makan?”

ini kenapa harunya berubah jadi halus gini.. junkyu juga bingung.

“Mau makan qamu boleh gak mniezz” kata junkyu sambil kedip kedip manja.

haru yang digituin merinding.

“serem, pedofil”

“cih. oh ya aku tidur berapa hari?” , Junkyu lupa ngecek dna juga lupa sih hp nya dimana.

“dua hari sama hari ini”

“wiih cepet” guman junkyu bangga sendiri.

“hah? itu cepet?” , Haru beneran kaget sampe nunduk ngeliat langsung muka junkyu yang gatau sejak kapan jadi baring sambil meluk kakinya.

“hhm, pernah 10harian” jawab junkyu dengan kepala mengadah, membuat nafas hangat haru menerpa wajahnya pelan.

wah... cuma itu yang haru pikir.

“aku ngurangin sakit ya?”

pertanyaan tiba tiba haru ngebuat mata junkyu membulat, dia tau dari mana?

“yaiya dong...

makasih ya?”

haru bisa nangkep gimana junkyu yang senyum hangat, tulus. hatinya mengahangat, kehadirannya berguna banget ya? setidaknya itu yang dirasakannya sekarang.

junkyu naikin kepalanya jadi dipaha haru, dan dengan satu gerakaan selanjutnya membuat junkyu telungkup di antara dua kaki haru yang terbuka. junkyu kemudian menopang dagunya sendiri, nampakin wajah dengan senyumnya.

haru masih ga bergeming, alhasil tangannya sekarang digigit kecil kecil sama junkyu.

“sakit” , keluh haru

“yaudah sini dongg, mumumu” , junkyu membuat gestur dengan gerak kepalanya dan bibirnya yang dimonyongkan, mengajak haru.

chupp

haruto gitu aja ngerendahin badannya, menyatukan belah ranum mereka. ngebuat kerja jantung junkyu lebih extra karena letupan letupan kecil yang dirasa di dadanya.

haru lah yang pertama mengetuk bibir junkyu, meminta sang lawan membuka bibirnya dan menuntun pagutan mereka menjadi lebih intens.

junkyu yang sebelumnya kesusahan karena posisi tengkurapnya beranjak, berdiri dengan kedua lututnya dan kedua tangannya yang udah bertengger di bahu haru. lalu mendorong badan haru lebih menempel ke headboard kasur tanpa melepas pagutannya. mereka saling mencoba mendominasi kali ini, dan menjadikan ciuman mereka lebih panas dari sebelum2nya. Dengan posisi haru yang lebih rendah, membuat saliva yang telah bercampur itu jatuh pelan menuruni sudut bibirnya.

Kegiatan keduanya masih berlanjut sampai,,

“KIM JUNKYU LO BARU BANGUN ANJING” teriak jihoon heboh karena junkyu yang menarik haru mendekat lagi, kehadirannya didepan pintu cuma dilirik sekilas doang????

junkyu sontak menoleh, menatap sengit jihoon dan mengedik kearah pintu ; menyuruh keluar.

“Park Jihoon, Keluar” usir junkyu lagi saat tangan haru meremas bajunya, sepertinya harunya takut.

“ck cepetan, makan abis ini” jihoon mengalah, keluar dan menutup pintu itu semula

Bugh

“akh h-haru sakitt” , junkyu mengusap perutnya yang ditinju

“sikat gigi lo bau” haru beranjak ke kamar mandi, mau sikat gigi ulang juga sebelum makan.

“aish jihoon bgsat ganggu doang”

“udah to biasa aja. emang udah beberapa kali kayak gitu” suara jihoon terangkat, menenagkan haru yang duduk di sofa tapi pandangannya menatap kearah kamar junkyu terus.

yang hanya dibalas deheman kecil. sejak semalam kemarin junkyu jatuh 'tertidur' lagi, sampai hari ini yaitu keesokannya junkyu masih belum juga bergerak.

-flashback-

kemarin saat haru keluar dari kamar junkyu matanya yang memerah tertangkap jihoon yang lalu bertanya apa saja yang junkyu lalui semalam. dan haru menjawab seadanya, ya memang junkyu tenang kan tadi malam? membuat helaan lega dari jihoon.

“bang ji, udah sore jun belum bangun?”

itu udah pertanyaan ke puluhan atau bahkan ratusan yang haru ucapkan. setiap jamnya dia bolak balik kamar biasa junkyuー kamar putih junkyu untuk mengecekーlalu kembali ke ruang tamu lagi, melapor ke jihoon.

“hahaha lo takut?” , Jihoon tak dapat menahan tawanya karena tingkah haruto yang sepenuhnya berbeda dari saat terakhir ia lihat.

“gagitu dih” , haru mencebikkan bibirnya. lalu beralih masuk ke kamar lagi.

memutar audio klasik di ruangan dimana junkyu masih terbaring diam. membuat haru sore itu baru menyadari, wangi kamar ini tak asing. wangi parfum mendiang kakaknya kan...? dan itu sempat membuat haru terdiam di tempatnya selama beberapa saat.

kembali pada kesadarannya, haru beralih ke sudut ruangan. tujuannya nakas kecil putih. diatasnya tertata rapi beberapa botol kaca yang sepertinya untuk terarium ?? dan lagi, haru merasa tak asing.

beranjak saat tangannya menarik laci itu. laci ketiga kosong. laci kedua yang dibukanya terdapat kotak hitam, sempat ia berpikir untuk membuka tapi urung, apabila memang dia mau tahu nanti biarlah haru yang bertanya langsung. atau bahkan kalau junkyu yang akan bercerita lebih dulu. dan saat laci pertama terbuka, matanya menangkap kamera analog dan sebuah handy cam tertata rapi.

ia yakin pernah melihat kamera analog itu....

foto pap dari yoshi sekitar tiga tahun lalu saat dirinya tidak bisa berlibur ke jepang... bukankah itu? atau hanya model dan warnanya sama?

“ah bodoh, pasti bukan” , monolog haru kemudian meninggalkan nakas itu, mengurung perasaannya.

dan sisa hari itu haru habiskan dengan menunggui junkyu disampingnya.


“harutoo”

panggil jihoon panjang dan kepalanya yang muncul di celah pintu.

jari haruto yang memainkan keyboard kerja junkyu berhenti.

“kenapa”

“kenalan sama itu yuk em-”

“hah siapa” haru tertarik, kemudian bangkit dan saat dirinya menyingkirkan pintu yang memisahnya dengan jihoon,

disitulah berdiri makhluk yang lebih kecil dirinya dengan tangan mungilnya yang mengapit jihoon kuat.

“Hai haru!” , Sapa sosok itu riang. Membuat haru menatap jihoon takut takut yang dibalas jihoon anggukan singkat.

“halo... kak?”

“hyunsuk, kak hyunsuk ーih lucu jii aku dipanggil kak?” Jawab si kecil kemudian beralih bercerita gemas dirinya dipanggil 'kak' ke pacarnya.

haru yang melihat dari dekat interaksi pasangan didepannya hanya tertawa kecil.

“gue kirain lo single bang”

bugh

“aa-aw kok dipukul kak??” , haru mengaduh saat tinjuan pelan mendarat di perutnya

“gapapa” , jawaban hyunsuk ngeselin bgt? haru natep jihoon mints penjelasan

“gitu dah, gue di ghosting eh ni anaknya balik nangis nangis... ga terima gue single karna masih punya dia ceunahh” , panjang jihoon menatap malas hyunsuk yang sudah merajuk rajuk

“pfft eHH iya iya ampun”

tangan hyunsuk yang terangkat dan mukanya yang seperti angry bird membuat haru gagal tertawa, serem kek ibu ibu yang nungguin gerobak sayur di gang depan.

hyunsuk lucu, dan menurut haru ga buruk banget ngobrol ama pasangan didepannya.

hyunsuk yang udah mengalihkan dan berhasil ngajak haru cerita ini itu dapet puk puk dikepalanya dari jihoon. sengaja jihoon tadi manggil pacar beda unit lima langkahnya itu biar ngajak haru ngobrol. keliatan banget anaknya nungguin junkyu yang bahkan tidurnya nyenyak banget.

“lo mau bangun kapan coba”

“mingdep ke jepang, lo sendiri yang nentuin. bangunlah cupu lo”

jihoon menatap wajah junkyu yang lebih rendah darinya. sebelumnya junkyu udah cerita kalo dia mau ke jepang nyamperin haru baru nyeritain semuanya. dari junkyu bahagia sampai the worst junkyu era, biar haru ga ngerasa ketipu tipu banget katanya. habis itu katanya mau dibawa ke mansionnya, diajak ketemu mama. tapi anaknya sekarang malah tiduran.

“jangan lama lama ya kyu”

kata terakhir jihoon sebelum keluar dan disusul bunyi pintu tertutup.


haruto baru aja keluar kamar mandi, karena udah sore dia sekalian aja make piyama biru dari lemari junkyu. ukurannya pas pas aja paling bagian bahunya yang sedikit kedodoran karena bahunya ga selebar junkyu.

udah wangi, haru datengin ruangan junkyu lagi. ngecek keadaannya yang masih ga ada perubahan.

“biasanya selama apa, sekarang masih belum bangun hm”

hening. berdiam disini membuat penciumannya benar benar serasa menghirup wangi kakaknya. Wangi lily, bunga yang selalu haru bawa kalau berkunjung ke kakaknya.

dengan beberapa hal yang ditemukan haru, ia berfikir...

apa junkyu dan kakaknya saling kenal?

tahun kelahiran keduanya sama, kakak nya yang pernah jadi pertukaran dan jadi bersekolah SMA di seoul...

“pabo-ya. seoul itu luas.” ,jawab dirinya sendiri. semakin melesakkan jari jarinya ke rambut gelap junkyu, memainkannya.

beberapa waktu berlalu dengan tetap jari haru yang masih menari bebas di pucuk junkyu, menariknya sesekali berharap junkyu bangun.

“dih gue dipanggil kesini mendadak dan ditinggal tidur gini doang nih?”

haru kesel. muka junkyu adem banget tidurnya seakan menikmati.

berniat keluar mau minum, haru ngeliat seseorang mau masuk pintu berstikerー kamar yedam tapi parasnya beda banget... dab lagi rambutnya yang mencolok

“ka yedam..?”

“eh eh” , sosok berambut merah itu berbalik, memperlihatkan tangannya yang membawa dua mug berisi coklat hangat.

“temen ka yedam..?” pertanyaan haru langsung terjawab saat pintu dibelakang sosok merah terbuka lebar menampakkan yedam langsung.

“kenapa haruto?”

“oh engga, itu.. Temennya?” , Haru bingung. Ini kenapa jihoon tibatiba punya pacar dan sekarang yedam yang bawa orang lain ke unit mereka. dia cuma balik ke jepang semingguan tapi kok kayaknya banyak yang dia lewatin

“ohhh kenalin doyoung, unitnya sebelah sama ka hyunsuk”

“halo” ucap doyoung sambil membungkuk sopan.

“eh i-iya, adenya kak hyunsuk dong? mirip sih kecil” haru ngomong gitu sambil duduk di sofa sementara dua orang itu berdiri beberapaa langkah didepan.

haru udha nyaman ya kayak rumah sendiri ಡ ͜ ʖ ಡ

“lo ama gue beda dikit jirr” sahut doyoung “anjir kak siapa sih” dobby nya ngadu ke yedam,

“shh bocah banget sih”

“terus... kok mau masuk kamar ka yedam ngapain?” , #harukepo

“Kita belajar ya tolong, ka yedam baik ingin membantu. Ya kan kak”

Yedam cuma balas deheman abis itu dorong badan doyoung biar masuk ke kamarnya, jangan deh satuin doyoung ama haruto kayaknya.

“jihoon keluar tadi ama ka hyunsuk, kenapa?”

“gapa─”

ceklek

“HAH KOK BANGUN”

suara pintu kebuka nampakin junkyu yang berdiri dan nyender di kusen pintu kamarnya. sontak haru mendekat dan megang dua bahu junkyu, di bawa miring kanan kiri di cek kondisinya.

“hawu ih pusiing” , junkyu ngerengek karna badannya disuruh muter untuk kesekian

“ah sori” haru langsung berhenti dari kegiatannya.

“demi tuhan, junkyu ini rekor” yedam angkat suara setelah diam ngasih kesempatan ke haru dulu,

“hehehe, dam tolong ya. yuk sayang”

yedam senyum geleng geleng, karena junkyu langsung ngilang setelah narik haru dan nutup kamarnya. dia paham, junkyu minta di deliveriin ayam garlic chesee pasti.

oh, untuk rekor tadi yang dimaksut yedam... ini udah kebelasan kalinya junkyu ngalamin 'tidur panjang' setelah malam bulannya, dan kali ini rekor junkyu siuman tercepat. sbeelumnya itu kalau yedam gak salah ingat 6 harian. kayaknya haru berpengaruh ya -batin yedam.

.

“dih gamau lepass” , haru ngoceh tapi biarin badannya dibawa jatuh ke kasur, dipeluk junkyu.

junkyu masih agak lemes sebenernya maka dari itu dia mau deket deket haru, biar nge cas energi. hehehehehe.

“baju aku bagus ya” junkyu melirik haru yang lebih rendah

“biasー”

“kalo dipake kamu”

“Lo yang nyeret kesini gue mana sempet bawa baju dih” , sewot haru

“lah eh loh eh iya.... kok haru disini sih” , junkyu baru sadar. dia kan ga nyuruh asahi lagi...

junkyu natep haru yang gelagapan.

“y-ya gatau asahi tiba tiba punya tiket”

“ah jihoon bamsul nih pasti”

“tapi gapapa deh, makasih jihoon” lanjut junkyu labil dan mainin badan haru dipelukannya. dibawa guling kanan guling kiri.

“aAK JANGAN GIGIT”

pelukan junkyu terlepas, membuat haru tersenyum miring karena berhasil.

“oh berani gigit gigit ya, diajarin siapa hmm” , goda junkyu sambik duduk dan nyandarin badannya ke headboard kasur.

haru ngasih tatepan malesnya,

“sini sini” , ajak junkyu setelah nyusun bantal buat sandaran haru disebelahnya.

“hihi lucu banget” gelak junkyu waktu haru ngedeket,

“lo lebih lucu tau ga” , balas haru sedikit berbisik

“HAH APANIH APA INI oh my-”

junkyu pura pura pingsan sambil megangin dadanya, alay.

haru ngebiarin tingkah junkyu, sampe orangnya bangun sendiri karena ga ditanggepin.

“ga laper? mau makan?”

ini kenapa harunya berubah jadi halus gini.. junkyu juga bingung.

“Mau makan qamu boleh gak mniezz” kata junkyu sambil kedip kedip manja.

haru yang digituin merinding.

“serem, pedofil”

“cih. oh ya aku tidur berapa hari?” , Junkyu lupa ngecek dna juga lupa sih hp nya dimana.

“dua hari sama hari ini”

“wiih cepet” guman junkyu bangga sendiri.

“hah? itu cepet?” , Haru beneran kaget sampe nunduk ngeliat langsung muka junkyu yang gatau sejak kapan jadi baring sambil meluk kakinya.

“hhm, pernah 10harian” jawab junkyu dengan kepala mengadah, membuat nafas hangat haru menerpa wajahnya pelan.

wah... cuma itu yang haru pikir.

“aku ngurangin sakit ya?”

pertanyaan tiba tiba haru ngebuat mata junkyu membulat, dia tau dari mana?

“yaiya dong...

makasih ya?”

haru bisa nangkep gimana junkyu yang senyum hangat, tulus. hatinya mengahangat, kehadirannya berguna banget ya? setidaknya itu yang dirasakannya sekarang.

junkyu naikin kepalanya jadi dipaha haru, dan dengan satu gerakaan selanjutnya membuat junkyu telungkup di antara dua kaki haru yang terbuka. junkyu kemudian menopang dagunya sendiri, nampakin wajah dengan senyumnya.

haru masih ga bergeming, alhasil tangannya sekarang digigit kecil kecil sama junkyu.

“sakit” , keluh haru

“yaudah sini dongg, mumumu” , junkyu membuat gestur dengan gerak kepalanya dan bibirnya yang dimonyongkan, mengajak haru.

chupp

haruto gitu aja ngerendahin badannya, menyatukan belah ranum mereka. ngebuat kerja jantung junkyu lebih extra karena letupan letupan kecil yang dirasa di dadanya.

haru lah yang pertama mengetuk bibir junkyu, meminta sang lawan membuka bibirnya dan menuntun pagutan mereka menjadi lebih intens.

junkyu yang sebelumnya kesusahan karena posisi tengkurapnya beranjak, berdiri dengan kedua lututnya dan kedua tangannya yang udah bertengger di bahu haru. lalu mendorong badan haru lebih menempel ke headboard kasur tanpa melepas pagutannya. mereka saling mencoba mendominasi kali ini, dan menjadikan ciuman mereka lebih panas dari sebelum2nya. Dengan posisi haru yang lebih rendah, membuat saliva yang telah bercampur itu jatuh pelan menuruni sudut bibirnya.

Kegiatan keduanya masih berlanjut sampai,,

“KIM JUNKYU LO BARU BANGUN ANJING” teriak jihoon heboh karena junkyu yang menarik haru mendekat lagi, kehadirannya didepan pintu cuma dilirik sekilas doang????

junkyu sontak menoleh, menatap sengit jihoon dan mengedik kearah pintu ; menyuruh keluar.

“Park Jihoon, Keluar” usir junkyu saat tangan haru meremas bajunya sepertinya harunya takut.

“ck cepetan, makan abis ini” jihoon mengalah, keluar dan menutup pintu itu semula

Bugh

“akh h-haru sakitt” , junkyu mengusap perutnya yang ditinju

“sikat gigi lo bau” haru beranjak ke kamar mandi, mau sikat gigi ulang juga sebelum makan.

“aish jihoon bgsat ganggu doang”

kembali

“udah to biasa aja. emang udah beberapa kali kayak gitu” suara jihoon terangkat, menenagkan haru yang duduk di sofa tapi pandangannya menatap kearah kamar junkyu terus.

yang hanya dibalas deheman kecil. sejak semalam kemarin junkyu jatuh 'tertidur' lagi, sampai hari ini yaitu keesokannya junkyu masih belum juga bergerak.

-flashback-

kemarin saat haru keluar dari kamar junkyu matanya yang memerah tertangkap jihoon yang lalu bertanya apa saja yang junkyu lalui semalam. dan haru menjawab seadanya, ya memang junkyu tenang kan tadi malam? membuat helaan lega dari jihoon.

“bang ji, udah sore jun belum bangun?”

itu udah pertanyaan ke puluhan atau bahkan ratusan yang haru ucapkan. setiap jamnya dia bolak balik kamar biasa junkyuー kamar putih junkyu untuk mengecekーlalu kembali ke ruang tamu lagi, melapor ke jihoon.

“hahaha lo takut?” , Jihoon tak dapat menahan tawanya karena tingkah haruto yang sepenuhnya berbeda dari saat terakhir ia lihat.

“gagitu dih” , haru mencebikkan bibirnya. lalu beralih masuk ke kamar lagi.

memutar audio klasik di ruangan dimana junkyu masih terbaring diam. membuat haru sore itu baru menyadari, wangi kamar ini tak asing. wangi parfum mendiang kakaknya kan...? dan itu sempat membuat haru terdiam di tempatnya selama beberapa saat.

kembali pada kesadarannya, haru beralih ke sudut ruangan. tujuannya nakas kecil putih. diatasnya tertata rapi beberapa botol kaca yang sepertinya untuk terarium ?? dan lagi, haru merasa tak asing.

beranjak saat tangannya menarik laci itu. laci ketiga kosong. laci kedua yang dibukanya terdapat kotak hitam, sempat ia berpikir untuk membuka tapi urung, apabila memang dia mau tahu nanti biarlah haru yang bertanya langsung. atau bahkan kalau junkyu yang akan bercerita lebih dulu. dan saat laci pertama terbuka, matanya menangkap kamera analog dan sebuah handy cam tertata rapi.

ia yakin pernah melihat kamera analog itu....

foto pap dari yoshi sekitar tiga tahun lalu saat dirinya tidak bisa berlibur ke jepang... bukankah itu? atau hanya model dan warnanya sama?

“ah bodoh, pasti bukan” , monolog haru kemudian meninggalkan nakas itu, mengurung perasaannya.

dan sisa hari itu haru habiskan dengan menunggui junkyu disampingnya.


“harutoo”

panggil jihoon panjang dan kepalanya yang muncul di celah pintu.

jari haruto yang memainkan keyboard kerja junkyu berhenti.

“kenapa”

“kenalan sama itu yuk em-”

“hah siapa” haru tertarik, kemudian bangkit dan saat dirinya menyingkirkan pintu yang memisahnya dengan jihoon,

disitulah berdiri makhluk yang lebih kecil dirinya dengan tangan mungilnya yang mengapit jihoon kuat.

“Hai haru!” , Sapa sosok itu riang. Membuat haru menatap jihoon takut takut yang dibalas jihoon anggukan singkat.

“halo... kak?”

“hyunsuk, kak hyunsuk ーih lucu jii aku dipanggil kak?” Jawab si kecil kemudian beralih bercerita gemas dirinya dipanggil 'kak' ke pacarnya.

haru yang melihat dari dekat interaksi pasangan didepannya hanya tertawa kecil.

“gue kirain lo single bang”

bugh

“aa-aw kok dipukul kak??” , haru mengaduh saat tinjuan pelan mendarat di perutnya

“gapapa” , jawaban hyunsuk ngeselin bgt? haru natep jihoon mints penjelasan

“gitu dah, gue di ghosting eh ni anaknya balik nangis nangis... ga terima gue single karna masih punya dia ceunahh” , panjang jihoon menatap malas hyunsuk yang sudah merajuk rajuk

“pfft eHH iya iya ampun”

tangan hyunsuk yang terangkat dan mukanya yang seperti angry bird membuat haru gagal tertawa, serem kek ibu ibu yang nungguin gerobak sayur di gang depan.

hyunsuk lucu, dan menurut haru ga buruk banget ngobrol ama pasangan didepannya.

hyunsuk yang udah mengalihkan dan berhasil ngajak haru cerita ini itu dapet puk puk dikepalanya dari jihoon. sengaja jihoon tadi manggil pacar beda unit lima langkahnya itu biar ngajak haru ngobrol. keliatan banget anaknya nungguin junkyu yang bahkan tidurnya nyenyak banget.

“lo mau bangun kapan coba”

“mingdep ke jepang, lo sendiri yang nentuin. bangunlah cupu lo”

jihoon menatap wajah junkyu yang lebih rendah darinya. sebelumnya junkyu udah cerita kalo dia mau ke jepang nyamperin haru baru nyeritain semuanya. dari junkyu bahagia sampai the worst junkyu era, biar haru ga ngerasa ketipu tipu banget katanya. habis itu katanya mau dibawa ke mansionnya, diajak ketemu mama. tapi anaknya sekarang malah tiduran.

“jangan lama lama ya kyu”

kata terakhir jihoon sebelum keluar dan disusul bunyi pintu tertutup.


haruto baru aja keluar kamar mandi, karena udah sore dia sekalian aja make piyama biru dari lemari junkyu. ukurannya pas pas aja paling bagian bahunya yang sedikit kedodoran karena bahunya ga selebar junkyu.

udah wangi, haru datengin ruangan junkyu lagi. ngecek keadaannya yang masih ga ada perubahan.

“biasanya selama apa, sekarang masih belum bangun hm”

hening. berdiam disini membuat penciumannya benar benar serasa menghirup wangi kakaknya. Wangi lily, bunga yang selalu haru bawa kalau berkunjung ke kakaknya.

dengan beberapa hal yang ditemukan haru, ia berfikir...

apa junkyu dan kakaknya saling kenal?

tahun kelahiran keduanya sama, kakak nya yang pernah jadi pertukaran dan jadi bersekolah SMA di seoul...

“pabo-ya. seoul itu luas.” ,jawab dirinya sendiri. semakin melesakkan jari jarinya ke rambut gelap junkyu, memainkannya.

beberapa waktu berlalu dengan tetap jari haru yang masih menari bebas di pucuk junkyu, menariknya sesekali berharap junkyu bangun.

“dih gue dipanggil kesini mendadak dan ditinggal tidur gini doang nih?”

haru kesel. muka junkyu adem banget tidurnya seakan menikmati.

berniat keluar mau minum, haru ngeliat seseorang mau masuk pintu berstikerー kamar yedam tapi parasnya beda banget... dab lagi rambutnya yang mencolok

“ka yedam..?”

“eh eh” , sosok berambut merah itu berbalik, memperlihatkan tangannya yang membawa dua mug berisi coklat hangat.

“temen ka yedam..?” pertanyaan haru langsung terjawab saat pintu dibelakang sosok merah terbuka lebar menampakkan yedam langsung.

“kenapa haruto?”

“oh engga, itu.. Temennya?” , Haru bingung. Ini kenapa jihoon tibatiba punya pacar dan sekarang yedam yang bawa orang lain ke unit mereka. dia cuma balik ke jepang semingguan tapi kok kayaknya banyak yang dia lewatin

“ohhh kenalin doyoung, unitnya sebelah sama ka hyunsuk”

“halo” ucap doyoung sambil membungkuk sopan.

“eh i-iya, adenya kak hyunsuk dong? mirip sih kecil” haru ngomong gitu sambil duduk di sofa sementara dua orang itu berdiri beberapaa langkah didepan.

haru udha nyaman ya kayak rumah sendiri ಡ ͜ ʖ ಡ

“lo ama gue beda dikit jirr” sahut doyoung “anjir kak siapa sih” dobby nya ngadu ke yedam,

“shh bocah banget sih”

“terus... kok mau masuk kamar ka yedam ngapain?” , #harukepo

“Kita belajar ya tolong, ka yedam baik ingin membantu. Ya kan kak”

Yedam cuma balas deheman abis itu dorong badan doyoung biar masuk ke kamarnya, jangan deh satuin doyoung ama haruto kayaknya.

“jihoon keluar tadi ama ka hyunsuk, kenapa?”

“gapa─”

ceklek

“HAH KOK BANGUN”

suara pintu kebuka nampakin junkyu yang berdiri dan nyender di kusen pintu kamarnya. sontak haru mendekat dan megang dua bahu junkyu, di bawa miring kanan kiri di cek kondisinya.

“hawu ih pusiing” , junkyu ngerengek karna badannya disuruh muter untuk kesekian

“ah sori” haru langsung berhenti dari kegiatannya.

“demi tuhan, junkyu ini rekor” yedam angkat suara setelah diam ngasih kesempatan ke haru dulu,

“hehehe, dam tolong ya. yuk sayang”

yedam senyum geleng geleng, karena junkyu langsung ngilang setelah narik haru dan nutup kamarnya. dia paham, junkyu minta di deliveriin ayam garlic chesee pasti.

oh, untuk rekor tadi yang dimaksut yedam... ini udah kebelasan kalinya junkyu ngalamin 'tidur panjang' setelah malam bulannya, dan kali ini rekor junkyu siuman tercepat. sbeelumnya itu kalau yedam gak salah ingat 6 harian. kayaknya haru berpengaruh ya -batin yedam.

.

“dih gamau lepass” , haru ngoceh tapi biarin badannya dibawa jatuh ke kasur, dipeluk junkyu.

junkyu masih agak lemes sebenernya maka dari itu dia mau deket deket haru, biar nge cas energi. hehehehehe.

“baju aku bagus ya” junkyu melirik haru yang lebih rendah

“biasー”

“kalo dipake kamu”

“Lo yang nyeret kesini gue mana sempet bawa baju dih” , sewot haru

“lah eh loh eh iya.... kok haru disini sih” , junkyu baru sadar. dia kan ga nyuruh asahi lagi...

junkyu natep haru yang gelagapan.

“y-ya gatau asahi tiba tiba punya tiket”

“ah jihoon bamsul nih pasti”

“tapi gapapa deh, makasih jihoon” lanjut junkyu labil dan mainin badan haru dipelukannya. dibawa guling kanan guling kiri.

“aAK JANGAN GIGIT”

pelukan junkyu terlepas, membuat haru tersenyum miring karena berhasil.

“oh berani gigit gigit ya, diajarin siapa hmm” , goda junkyu sambik duduk dan nyandarin badannya ke headboard kasur.

haru ngasih tatepan malesnya,

“sini sini” , ajak junkyu setelah nyusun bantal buat sandaran haru disebelahnya.

“hihi lucu banget” gelak junkyu waktu haru ngedeket,

“lo lebih lucu tau ga” , balas haru sedikit berbisik

“HAH APANIH APA INI oh my-”

junkyu pura pura pingsan sambil megangin dadanya, alay.

haru ngebiarin tingkah junkyu, sampe orangnya bangun sendiri karena ga ditanggepin.

“ga laper? mau makan?”

ini kenapa harunya berubah jadi halus gini.. junkyu juga bingung.

“Mau makan qamu boleh gak mniezz” kata junkyu sambil kedip kedip manja.

haru yang digituin merinding.

“serem, pedofil”

“cih. oh ya aku tidur berapa hari?” , Junkyu lupa ngecek dna juga lupa sih hp nya dimana.

“dua hari sama hari ini”

“wiih cepet” guman junkyu bangga sendiri.

“hah? itu cepet?” , Haru beneran kaget sampe nunduk ngeliat langsung muka junkyu yang gatau sejak kapan jadi baring sambil meluk kakinya.

“hhm, pernah 10harian” jawab junkyu dengan kepala mengadah, membuat nafas hangat haru menerpa wajahnya pelan.

wah... cuma itu yang haru pikir.

“aku ngurangin sakit ya?”

pertanyaan tiba tiba haru ngebuat mata junkyu membulat, dia tau dari mana?

“yaiya dong...

makasih ya?”

haru bisa nangkep gimana junkyu yang senyum hangat, tulus. hatinya mengahangat, kehadirannya berguna banget ya? setidaknya itu yang dirasakannya sekarang.

junkyu naikin kepalanya jadi dipaha haru, dan dengan satu gerakaan selanjutnya membuat junkyu telungkup di antara dua kaki haru yang terbuka. junkyu kemudian menopang dagunya sendiri, nampakin wajah dengan senyumnya.

haru masih ga bergeming, alhasil tangannya sekarang digigit kecil kecil sama junkyu.

“sakit” , keluh haru

“yaudah sini dongg, mumumu” , junkyu membuat gestur dengan gerak kepalanya dan bibirnya yang dimonyongkan, mengajak haru.

chupp

haruto gitu aja ngerendahin badannya, menyatukan belah ranum mereka. ngebuat kerja jantung junkyu lebih extra karena letupan letupan kecil yang dirasa di dadanya.

haru lah yang pertama mengetuk bibir junkyu, meminta sang lawan membuka bibirnya dan menuntun pagutan mereka menjadi lebih intens.

junkyu yang sebelumnya kesusahan karena posisi tengkurapnya beranjak, berdiri dengan kedua lututnya dan kedua tangannya yang udah bertengger di bahu haru. lalu mendorong badan haru lebih menempel ke headboard kasur tanpa melepas pagutannya. mereka saling mencoba mendominasi kali ini, dan menjadikan ciuman mereka lebih panas dari sebelum2nya. Dengan posisi haru yang lebih rendah, membuat saliva yang telah bercampur itu jatuh pelan menuruni sudut bibirnya.

Kegiatan keduanya masih berlanjut sampai,,

“KIM JUNKYU LO BARU BANGUN ANJING” teriak jihoon heboh karena junkyu yang menarik haru mendekat lagi, kehadirannya didepan pintu cuma dilirik sekilas doang????

junkyu sontak menoleh, menatap sengit jihoon dan mengedik kearah pintu ; menyuruh keluar.

“Park Jihoon, Keluar” usir junkyu saat tangan haru meremas bajunya sepertinya harunya takut.

“ck cepetan, makan abis ini” jihoon mengalah, keluar dan menutup pintu itu semula

Bugh

“akh h-haru sakitt” , junkyu mengusap perutnya yang ditinju

“sikat gigi lo bau” haru beranjak ke kamar mandi, mau sikat gigi ulang juga sebelum makan.

“aish jihoon bgsat ganggu doang”