fluffypow

kilas

#kilas sad

“sodara kali” , ucap haru santai dengan setoples makanan ringan ditangannya.

“yA TAPI MASA SUARANYA MANIS BANGET?”

“apasih sa lo kok ngegas??”

suara mereka memenuhi apartemen model studio yang asahi pesan selama sebulan. suasananya yang tenang dan cozy juga tampak kekinian, tak heran asahi bilang ia melihatnya sekali dan tak berpikir lama untuk menempatinya.

oh yang bayar?

“kartu junkyu lah, gue udah dibabuin gini. abistu kata dia pake aja ya yaudin” haru meringis membayangkan berapa saja yang sudah asahi pakai.

“gini loh harutooo. jaehyuk bilang dia mau pake gue jadi asisten modelnya kan?” nada asahi sedikit kesal walau tertahan

“heum. iya”

“nah tapi tuh selama kerja tuh dia flirting nonstop tau gA?? dan pas gue udah baper bapernya EHH SI OYONG OYONG ITU DATENG KE STUDIO LANGSUNG NYAMBER GELAYUTAN MANJA”

haru mendesis, asahi kalau udah cerita berapi rapi gini bahaya emang. Dan lagi dia tak tahu siapa yang asahi bicarakan, dia bilang tak mendengar jelas namanya, tapi yang pasti jaehyuk menyebut 'young' gitu..

“jadi lo cemburu?”

yang ditanya diam. lagipun siapa dia? apakah berhak?

“AH SIAL LO MAH GA MEMBANTU MALES”

tuhkan. udah dihina sekarang haruto harus tersenyum pahit saat bantal sofa datang membentur wajah paripurnanya.

jeda sebentar. hanya suara pendingin ruangan dan renyahan snack yang mereka makan mengisi udara.

“terus nanti lo mau ke tunangan si ono?”

“gausah kata gue mah. ngapain anjinggg dia selingkuh kan? idih malesin banget” lanjut asahi dengan sisa sisa emosi.

Asahi ingat waktu mereka masih di bangku smp; bagaimana haruto yang ternyata hanya dijadikan pacar oleh jeongwoo dengan niat mencari preferensi seksualnya. dan saat jeongwoo yakin dia menyukai sesama, arah cintanya bahkan tak menoleh kepada pacar hampir 2 tahunnya itu. membiarkan haruto yang pertama kali berhubungan merasakan euforia-nya sendiri. lalu serasa dijatuhkan dari langit saat hari ia melihat jeongwoo dan anak dari kelas lainーyang akan jadi tunagannya nantiーsedang mencuri kecupan demi kecupan di belakangan halaman sekolah.

dan saat haruto ingin marah, keduanya yang memang merupakan siswa pertukaran dari seoul harus kembali. membuat haruto tak sampai jadi untuk balas dendam atau sekedar menumpahkan amarah.

yah sad

“gatau.. dateng apa jangan?” , Tanya balik haru

“kalo dateng, bawa junkyu. lo panas panasin dah tuh atau kalo males yaudah gausah”

haru mengangguk pelan.

“nginep sini”

“ini lagi nanya apa lo nyuruh?”

“Gatau terserah lo” , asahi udah mulai redup matanya jadi gak sadar sama intonasi ucapannya yang membingungkan.

“ga deh, disuruh balik” haru melihat layar ponselnya, pulul 11:25 malam.

“anjir” asahi mendecak. benar kayaknya, haruto berhasil ditaklukkan.

“yaudah gue pulang ya. besok sosor aja si jaehyuk kalo lo emang mau”

seiring dengan langkah haru yang terdengar jauh, asahi bergumam “gue.. bingung”


“paket?” tanya heran haruto yang saat sampai didepan unit fluffies ada box didepannya. kotak yang ia pegang terdapat nama merk ternama jadilah akan ia bawa masuk, siapatau gitu yedam yang pesan.

ting

suara pintu terbuka setelah haru menempelkan jarinya. Ah.. waktu itu junkyu yang menyuruh dirinya mendaftarkan sidik jari. lagipula jihoon dan yedam tak keberatan,

sampai diruang tamu rasanya sepi. dan sepertinya haru tak pernah merasa sesepi ini di jam segini. mengingat biasanya mereka baru akan tenang di sekitar jam 2 pagi.

“belom tidur?” ucap haru sedikit basa basi pada pemuda yang menatap serius serial di komputernya.

“heum”

sudah. selebihnya hening. junkyu yang menatap adegan filmya seksama dan haru yang duduk diujung kasur menatap lurus kedepan.

“yauda gue tidur dulu” , baru mau berjalan ke toilet niat menggosok gigi, junkyu menekan pause keyboard komputernya cukup keras

“ga laper emang?”

“Engga taーkrucuuk” , suaranya terpotong oleh suara perut laparnya sendiri. haruto menggigit bibir dalamnya, malu.

junkyu menghela nafas sebentar dengan tangannya yang sudah membuka aplikasi pesan antar “mau apa”

“masak ramyeon aja” ucapnya kecil mengingat mereka cukup banyak membeli makanan instan itu tadi siang.

“ok” , junkyu yang 'begini' jadi lebih mudah bergerak yang biasanya kalah oleh rasa malas. dengan telaten merebus air dan menyatukan bumbu kemasan.

haru menopang dagunya dengan mata terkunci pada punggung junkyu. oh!

“Tadi ada paket diluar pintu, punya kamu?”

junkyu yang mendengar 'kamu' yang terucap haru tak sengaja, menahan senyum. lalu berbalik setelah mengecilkan api kompor.

“mana?”

'bagus ga ngambek lagi'

“ini” haru menyodorkan kotak di pegangannya. dan diterima junkyu mulus dengan tangan mereka yang bertaut sebentar.

“ohh ini. Baru pesan kemaren padahal”

tangannya membuka bingkisan itu. haru duduk menatapnya diam. oh itu sebuah set baju tidur berbentuk kaos. tapi...

“ini...beneran pink?” tanya haru heran membolak balikkan kain di himpitan jarinya

“wkwk iya pink biruー beruang krunk nya lucu si jadi pengen punya aja” junkyu terkekeh melihat motif celana tidur itu yang dipenuhi kepala beruang krunk biru dan berkacamata. dan dibajunya, terdapat kepala krunk lengkap dengan badan ditengah tengah.

“pfft”

“hm ketawa aja gue suruh pake nih” kesal junkyu ditertawai dan menyerahkan celana itu pada haru. yang diberi menatap horor celana pink bermotif kepala beruang biru ditangannya.

“gak gak gue gamau paー

”-mau pake baju apa celananya?” potong junkyu mencebik.

Pandangan haru menatap junkyu yang cemberut dan baju tidur pink dengan tengah beruang biru itu... err lebih seram bajunya sih.

“i-iya celana”

“hehe pake malam ini pokonya.” putus junkyu berbalik fokus pada rebusan mie- nya.

mampus. -haru