Alasan dari Kutipan Galau Binar

“Fa, gue balik duluan ya.” ujar Binar gelisah setelah di chat oleh Mahen.

Garfaldo memperhatikan Binar yang tampak takut, “lo kenapa?” Binar menggeleng sambil memberi senyum terpaksanya kala Garfaldo menanyakan kondisinya.

“Gue balik ya.” pamit Binar, buru-buru dia memasukan barangnya ke dalam tote bag-nya lalu meninggalkan Garfaldo.

Mata Garfaldo memperhatikan Binar yang pergi dan menghampiri meja yang tidak terlalu jauh dari tempatnya. Ia beranjak, pergi ke salah satu stand makanan yang dekat dengan meja yang Binar hampiri.

“Mahen, aku ada kelas lagi jam 2 nanti, aku pulang sama kamu ya?” tanya Binar kepada lelaki yang bernama Mahen, kekasihnya. Garfaldo mencoba mempekakan indra pendengerannya agar bisa menguping pembicaraan dua sepasang kekasih itu.

“Gabisa, mau nganter Jova. Balik sendiri aja sih, jangan ribet.” ketus Mahen menjawab permintaan Binar, gadis itu seperti menahan kesal dan tangisnya mendengar respon Mahen.

“Jova mulu Hen? Aku pacarmu loh, anter sebentar aja. Lagian kamu yang minta aku pulang, harusnya kamu mau anterin aku.” Mahen berdecak, berdiri dari duduknya.

“Lo kan banyak cowo, minta sama cowo-cowo yang lain atau gak naik gojek kan bisa. Gausah manja, gue disini lagi sibuk, toh Jova sahabat gue wajar gue lebih prioritasin dia.” setelah mengucapkan itu, Mahen pergi membawa tasnya, meninggalkan Binar yang hampir saja menjatuhkan air matanya.

Garfaldo langsung menghampiri Binar, mendengar percakapan Mahen dan Binar barusan, ia jadi mengetahui alasan mengapa Binar sering memposting kutipan-kutipan galau.

“Ayo pulang sama gue Nar, nanti gue traktir es krim yang banyak, mau?” Binar mendongak kala Garfaldo sudah berdiri di depannya, menawarkan permintaan yang cukup membuat Binar sedikit malu.

“Mau.” jawab Binar sembari menganggukan kepalanya canggung, Garfaldo mengusap pucuk kepala Binar.

“Ayo.”

Binar pun mengekori Garfaldo yang mengajaknya untuk meninggalkan kampus.