Giforcas

Puzzle yang dikerjakan telah selesai, Valdo dkk juga sudah pulang. Asha menyelesaikan tugas pertamanya, puzzle yang dia susun membentuk sebuah kode rahasia yang intinya adalah angka 1. Juga beberapa poto orang yang membantu Asha menyelesaikan tugasnya.

“Mending gini kali ya.” Kata Asha kepada dirinya setelah menyusun poto Valdo dkk dan memajangnya di tembok.

“Sisa satu lagi.” Asha merebahkan tubuhnya dan berfikir siapa lagi yang bisa membantunya.

Sedangkan Disha masih bingung dengan jawaban yang dia dapatkan. Angka 2 adalah sebuah angka biasa, tapi kenapa angka 2 yang dia dapatkan.

Karena bosan, dia menskrol kolom komentar tentang berita Kafeno dan dia mendapatkan sebuah peringatan yang mengharuskan memilih antara angka 1 dan 2. Dia memilih angka 2 dan beberapa pesan masuk ke dalam emailnya.

From : M@. To : Disha@.

Ambil dan pajang, ini perintah!

Disha yang bingung tambah bingung karena mendapatkan email ini. Namun, dia tetap harus mengikuti perintah M.

“Cantik juga.” Katanya setelah mencuci foto yang dikirimkan, foto Kafeno dkk.

“Ralat. Cantik dan ganteng juga. Hehe, tapi nyebelin.” Kata Disha lalu menuju dapur dan menonton vlog youtubers kesayangannya.


“Hai hai guys, balik lagi di Will mini Vlog. Hari ini gue dan temen-temen mau siapin sesuatu yang spesial buat akhir tahun nanti. Kalian pasti penasaran kan, yok ikutin gue.” Kata Will lalu mematikam kameranya. Dia berjalan menuju rumah Navysa.

Di sana sudah banyak yang berkumpul, semua youtubers berkumpul dan membicarakan sesuatu.

Will yang baru datang, langsung duduk di samping Yamaken, dan menyimak penjelasan Diass.

“Youtube reward ini ketiga kalinya kita buat, gue berharap kali ini kita dapat respon yang baik. Gue nggak mau ngambil editor asal-asalan, gue yang bakalan nyari sendiri dan beberapa tim udah gue bentuk.

Tim &&$– yaitu Yamaken dan Rereyn konten kpop, Will Vlogger, Navysa konten masak, Riga Dancer, dan gue dengan konten podcast.dst” kata Diass sambil membaca lembaran kertas yang berisi nama tim dan tugasnya.

Setelah pembagian tim, mereka kumpul dan membicarakan tentang opening video mereka.

“Angkat berita tahun ini aja gimana?” Saran navysa

“Gosip selebritis?” Kata Rereyn

“Drakor aja.” Kata Yamaken

“Pembuka harusnya yang enak-enak.” Kata Riga namun yang lain melihatnya heran dan beberapa melototinya.

“Maksud gue enak tuh makanan, kita openingnya makanan enak aja.” kata Riga menjelasakan sambil menggerakkan tangannya.

“Iya, gini gini kan.” Kata Navysa menggerakkan tangannya seperti sedang memasak.

“Trus masukin lagu kpop juga, Straykids Thunderous kan koreonya ada yang masak-masak.” Saran Will.

Yang lain mulai memasukkan idenya dan menyusun konsep opening mereka. Setelah itu, satu persatu mulai pamit tersisa Diass dan timnya.

“Gue nyari editor buat video kita. Yang bener-bener bisa buat hal spektakuler untuk video kita nanti.” Kata Diass sambil mencari beberapa editor youtube dan menghubunginya.

“Temen gue ada kenalan yang jago ngedit gitu. Kemarin dia dibantuin buat apk sama kenalannya itu. Apk yang kita pake sekarang ini.” Kata Yamaken

“Michat?” Kata Riga polos.

“Bego!” Will melempar bantal ke Riga namun mengenai Rereyn.

“Dari tadi gue diem yah.” Rereyn menunjuk Will.

“Gak sengaja, gue mau lempar si kutu kupret Riga dangdut itu.”

“Gini?” Rereyn melempar bantal ke arah Riga hingga terjatuh.

“Udah. Temen lo di mana?” Diass menengahi mereka dan kembali ke topik awal.

“Tadi gue chat lagi jaga di cafenya.” Kata Ken.

“Ayo ke sana aja, sekalian ngopi.” Kata Navy.

“Gue yang traktir deh, yok lah gas.” Navy masuk ke dalam kamarnya mengambil tas dan kunci kendaraannya.

Will yang awalnya membuat konten Vlog, melanjutkan Vlognya saat menuju cafe temannya Ken.

Setelah sampai, beberapa orang yang mengenali mereka, mulai berbicara dan sesekali tersenyum. Will yang merasa dibicarakan mulai mengambil gambar mereka dan mengambil foto, juga memasukkannya ke dalam vlognya.

“Sorry, gue telat. Tadi lagi ngobrol sama sutradara film.” Kata Guntur sekaligus menyombongkan dirinya.

Mereka mengunjungi cafe Guntur, Thunder Cafe. Dia dan Ken berteman karena rumah mereka dekat.

“Lo mau syuting?” Tanya Ken.

“Nggak, cafe gue mau dipake syuting besok sama Kafeno.”

“OMAIGAT...” Kata Navy dan Rereyn yang fans banget sama Kafeno.

“Kalian suka? Dateng aja besok.”

“Nggak. Ekhem.” Diass memperbaiki posisi duduknya dan mulai berbicara.

“Kita mau tau orang yang katanya jago ngedit. Kata Ken, lo ada kenalan?”

“Iya ada, tapi nggak tau dia mau apa nggak.” Kata Guntur.

“Kita bisa bayar dia berapa aja-” kata Diass namun dipotong Guntur.

“Gue nggak tau ngobrol kalau gini. Gue panggilin aja yah. Kalian datang ke sini besok siang. Mumpung besok ada jadwal syuting. Pasti bakal sepi cafe gue.” Kata Guntur lalu memberikan nomor hp Asha, orang yang dia maksud jago ngedit.

“Besok gue ada jadwal kuliah, hubungin dia aja.”

“Kita bisa ketemu dia di tempat lain.” Kata Diass

“Tapi Dii, kita mau liat Kafeno oppa.” Kata Navy dengan puppy eyesnya.

“Iyaa, mau liat oppa.” Riga mengikuti Navy dan langsung mendapatkan jitakan dari Will.

“Sorry guys, barusan gue nggak sengaja ambil gambar menjijikkan.” Will mematikan kameranya dan melihat Guntur.

“Tengs bro, lo baik banget sama kita.” Will menepuk bahu Guntur.

“Gue emang baik.” Guntur hanya mengangguk sambil tersenyum.

Mereka baru saja berkenalan setelah mengobrol lama. Guntur yang selalu mendapatkan pujian dan luluh akhirnya menggratiskan makanan dan minuman mereka.

Setelah mereka pergi, Guntur menghubungi Asha dan mendapatkan persetujuan darinya.

“Akhirnya bentar lagi tugas gue selesai.” Kata Asha setelah membalas pesan Guntur.

Dia turun ke dapur dan mendapatkan Disha sedang membereskan beberapa kertas.

“Itu apa?” Tanya Asha lalu mengambil air dan duduk di samping Disha.

“Naskah buat syuting besok.”

“Di mana?”

“Thunder Cafe.” “besok gue mau ke sana juga. Barengan aja.” Kata Asha, dia tau Disha masih marah kepadanya, namun jika begini terus ia juga tidak bisa.

“Gue berangkat subuh. Mau bareng?” Disha melirik Asha dan langsung pergi.

“Besok gue-”

“Diem.”

Asha mengulum bibirnya kedalam dan melihat Disha masuk ke kemarnya.

Sedangkan Disha yang bertingkah dingin kepada Asha tadi, merasa bersalah namun dia iti karena tidak sebebas Asha. Di tengah tugas dari M, dia juga punya tugas dari tempat kerjanya. Jika kali ini dia tidak berhasil, maka hidupnya di dunia akan berakhir.

Esok harinya, Asha sudah siap-siap untuk berangkat. Waktu sudah menunjukkan jam 12.00 siang, dan Disha tidak mengangkat telponnya.

Setelah sampai di Thunder Cafe, Asha langsung menghubugi Diass dan berkumpul dengan mereka. Dia juga mencari keberadaan Disha namun tidak ada.

Asha memperkenalkan diri dan mulai membaca konsep video mereka. Target pengambilan gambar selama 4 bulan, dan Asha akan berusaha ngedit secepat mungkin.

“Makasih udah mau bantuin kita. Tapi, gue boleh lihat hasil editan lo nggak?” Kata Diass.

“Eh.. eh Kafeno udah keluar.” Rereyn menepuk lengan Navy.

“Guys, please.” Tegur Will.

“Boleh, lo buka aja youtube gue, ShaWon. Di sana banyak video cinematic dan lainnya.” Kata Asha.

“Oke, minggu depan kita udah mulai syuting dan gue mau lo datang.” Kata Yamaken lalu memberikan baju yang bertuliskan team.

“Thanks.” Asha menerimanya dan tersenyum.

“Hai hai guys, kita ada temen baru nih. Namanya Asha, youtubenya apa?” Will memulai lagi Vlognya.

Setelah merasa selesai diskusi, Navy dan Rereyn mendekat ke arah tempat Kafeno syuting. Will dan Riga membuat konten bersama. Sedangkan Diass dan Ken masih mengobrol dengan Asha tentang konsep video mereka.

Seiring berjalannya waktu, mereka mulai syuting dan Asha mulai sibuk mengedit video. Disha juga sibuk mengurus beberapa artisnya dan skandal yang baru saja membicarakannya tentang hubungan dia dengan Jongin.

“Disha,” Asha meluangkan waktunya menghmapiri Disha di dapur.

Namun Disha hanya diam dan fokus mengurus skandal dirinya sendiri.

“Mau gue-”

“Makasih.” Disha berdiri dan masuk ke kamarnya saat Asha duduk di sampingnya.

Handphone Asha berdering dan langsung menerima panggilan dari Will.

'Sha, kita ke rumah lo ya.” Kata Will.

'Kita mau jadwalin upload teaser dan video fullnya.” Kata Ken.

Asha menyetujuinya dan memperbaiki ruang tamunya.

Asha yang semangat menunggu mereka datang juga mempersiapkan beberapa cemilan kecil.

Setelah mereka berkumpul dan membicarakan jadwal teaser dan video full. Mereka mengobrol sedikit tentang berita yang sedang hangat.

“Kita masukin ini nggak? Ini lumayan hangat di dunia selebritas.” Kata Navy menunjukkan gosip Disha dan Jongin.

“Boleh tuh, tapi kita belum tau ujung gosip ini gimana.” Kata Ken lalu membaca gosipnya.

“Ujungnya mereka bakalan putus lah.” Riga meletakkan ponsel yang menunjukkan gosip itu.

“Kalau nih cewek masih tetap di sana, berarti-” kata Riga namun terpotong karena perkataan seseorang.

“Berarti apa?”

“Berarti dia nggak tau malu. Pacarnya wamil eh dia sok berkuasa di sana.” Lanjut Riga.

Yang lain tidak memperhatikan Riga namun Disha yang sudah berdiri di belakang Riga.

Will yang dari tadi merekam, mematikan kameranya. Rereyn yang melihat ulang gosip juga meletakkan hpnya perlahan dan menyenggol Riga.

“Riga, diem.” Kata Diass.

“Dii, menurut lo kita harus dengerin penjelasan cewek itu atau nggak?” Riga masih tidak mengetahui keberadaan Disha, cewek yang dia bicarakan.

“H-harus sih menurut gue.” Kata Ken memalingkan wajahnya ke arah lain.

“Tapi menurut gue-”

“LO DIEM ATAU GUE BANTING?” Will mulai emosi dan berteriak ke arah Riga.

“Gue bakal fikirin baik-baik komentar kalian, makasih.” Disha lalu keluar dengan keadaan menahan emosinya. Matanya mulai memerah dan baru kali ini dia mendapatkan komentar jelek tentangnya.

'Trixie sialan.' Batinnya lalu berjalan entah ke mana.

Riga yang sadar keberadaan Disha saat dia keluar spontan menutup mulutnya dan berlindung karena mendapatkan pukulan dari teman-temannya. Asha yang melihat kepergian Disha merasa bersalah karena tidak membelanya tadi.

“Oke udah-udah. Riga, lain kali lo harus hati-hati.” Tegur Diass.

Riga hanya mengangguk namun sekali lagi Will menjitak kepalanya.

“Udah Will, mending kita fokus ke pembahasan awal.” Kata Diass.

“Bosen Dii. Mending kita main dulu.” Kata Ken.

“Bener, ayo main.” Kata Navy

“Main sambil ngonten. Biar bercuan permainan kitaa.” Kata Will lalu menyalakan kameranya.

“Sekalian gue bikin challenge buat kalian.” Kata Rereyn lalu membuka video tiktok untuk mereka ikuti nanti.

“Ntar gue masakin deh, sekalian buat video.” Navy memamerkan menu barunya.

“Ntar malam ke studio gue kalau gitu, kita podcast bahas ini.” Kata Diass.

“Yeuu, ujung-ujungnya bahas ini juga.” Riga merebakan tubuhnya di lantai.

“Lo mau apa, Sha?” Tanya Navy.

“Gue ikut aja.”

Mereka mulai membagi waktu untuk membuat konten, Will yang fleksibel hanya menyalakan kameranya dan merekam kegiatan mereka.

Tv yang dari tadi menyala menampilkan berita tentang kekasih direktur FE yang seenaknya mengambil alih posisi J sebagai direktur. Sang CEO yang dikenal dekat dengan D kekasih J diduga berselingkuh dan D hanya memanfaatkan mereka berdua untuk mendapatkan posisi di FE.

Namun mereka yang sibuk tidak memperhatikan tv dan membiarkan terus menyala.