HeavenKyoong

Jam sudah menunjukkan pukul 10 Malam. Chanyeol dan koleganya masih asik menikmati pesta di ruang VIP XO Club House itu. Ada Kai, seorang model terkaya di Korea Selatan, Christian Yu, pemilik Club House itu sendiri dan juga beberapa sponsor dari berbagai perusahaan Entertainment di Korea.

XO Club House tak luput dari transaksi ilegal begitupula yang terjadi di dalam ruangan VIP ini. Saat ini mereka sedang membahas bisnis jual beli ganja, tetapi sebagaimana yang orang tau Chanyeol adalah laki-laki berkarisma dengan gaya hidup yang sehat jadi sudah dipastikan ia tak berminat sama sekali dengan benda haram itu.

Saat yang lain tengah asik berdagang, sudut mata Chanyeol justru tertuju pada siluet tubuh dibalik gorden ruang VIP tersebut. Seperti yang ia tahu di balik ruang itu hanya ada fitting room yang biasa digunakan oleh Christian saat berganti pakaian, tetapi anehnya Chanyeol justru melihat tubuh seorang laki-laki dengan pinggul mungil sedang bersolek lemah gemulai dari balik gorden itu.

“Hei Ian, kurasa ada seseorang di dalam fitting room-mu!” Celetuk Chanyeol pada Christian.

“Ohh dia guest star kita malam ini, kudengar suaranya indah tetapi bayarannya murah jadi ku hire saja dia sebagai guest star” Sahut Ian.

“Wow bodynya boleh juga, apa dia seorang perempuan? Tetapi kenapa rambutnya pendek sekali dan dadanya begitu rata.” Ucap Kai menimpali.

“Bukan, dia seorang laki-laki. I know right, kalau gue gay mungkin udah gue pacarin dia.” Sahut Christian. Mendengar kata gay, kerongkongan Chanyeol seketika terasa kering dan ingin keluar dari ruangan untuk menghirup udara segar.

Tetapi saat ia keluar dari ruangan VIP, sang guest star juga keluar dari fitting room dan tak sengaja menabrak tubuh besar Chanyeol.

“Maafkan saya tuan saya tak sengaja!” Ucap Baekhyun dan segera membungkukkan tubuhnya. Dadanya yang halus terekspos jelas dimata Chanyeol sehingga desiran darah Chanyeol menjadi deras dan panas. Nipple merah muda Baekhyun yang sedikit mengeras seakan memanggil Chanyeol untuk disentuhnya.

Dengan gemetar Chanyeol menyentuh pipi Baekhyun dan mengangkat perlahan wajahnya. Sorot sabit itupun menatap matanya dengan binar yang menggairahkan.

“Siapa namamu?” Tanya Chanyeol dan mengelus pelan pipi mulus itu.

“Baekhyun, tuan. Byun Baekhyun.” Ucap Baekhyun dengan nad ayang sedikit gemetar.

Ibu jari Chanyeol kini perlahan menyentuh bibir merah muda Baekhyun dengan penuh nafsu dimatanya.

“Lain kali berhati-hatilah,..” ucap Chanyeol dan pergi meninggalkan Baekhyun.


Dari bawah panggung, pandangan Chanyeol tak lepas dari lekuk tubuh Baekhyun. Pinggangnya yang ramping serta pantatnya yang sintal yang terbentuk jelas karena skinny jeansnya menjadi pusat perhatian Chanyeol sedari tadi.

image

Suara merdu yang mengalun lembut memanjakan telinga Chanyeol membuat dirinya membayangkan bagaimana suara desahan lelaki cantik yang kini tengah bernyanyi dengan gaya yang sedikit menggoda. Senyuman manis serta mata sabit yang indah itupun menghantui isi pikiran Chanyeol membuat dirinya ingin melakukan segala hal agar ia bisa melihat butiran kristal menetes dari sabitnya. Seperti menghujami lubang sempit Baekhyun dengan miliknya.

Entah ini efek alcohol yang ia minum sedari tadi atau memang tubuhnya tengah panas saat sabit itu menatap dirinya semakin menggoda hingga Chanyeol tak sadar penampilan Baekhyun diatas panggung kini sudah usai.

image

Chanyeol bangkit dari duduknya, meraih ponsel miliknya dari saku celana. Mengetik sesuatu pada ponsel itu hingga senyuman miringnya terbentuk sempurna di wajahnya. Senyuman miring yang tercipta karena scenario kotor di pikirannya.

⚠️ Warning Tags ⚠️ 🍓 Age Gap!!! 🍓Anal Sex 🍓Penetration 🍓Dirty talk 🍓Not For Minor

Enjoy!!!


image


It was a hot summer. Di tengah hiruk pikuk kota Crema, Chanyeol, seorang laki-laki berusia 35 tahun berdiri diatas balkon rumahnya sembari menatap anak manis yang tengah asik bermain air di halamannya. Dengan balutan celana pendek dan baju kaos kebesaran yang sudah basah itu memperlihatkan dengan jelas lekuk tubuh anak laki-laki yang sungguh indah itu.

“Baekhyun!!” Teriak seorang wanita dari dalam rumah membuat Chanyeol harus mengalihkan pemandangannya.

“Mama bilang jangan bermain air!! Nanti kalau kau sakit siapa yang repot huh?! Dasar anak yatim tak tau diuntung!” Tegur wanita itu dan sangat terdengar jelas di telinga Chanyeol. Wanita itupun tak segan segan memukul pantat anak laki-lakinya dengan tangkai sapu berulang kali. Bukannya menangis anak lelaki itu justru tertawa sambil berlari-lari mengelilingi halamannya.

Chanyeol hanya tersenyum miring sembari menelan ludahnya kasar, hingga mata sabit itu menatap miliknya dengan lekat. Chanyeol yang tersadar, langsung melambaikan tangannya begitu juga dengan Baekhyun membalas lambaian tangan Chanyeol.

Wanita yang semula asik memukuli pantat anak lelakinya ikut tersadar akan kehadiran Chanyeol sehingga ia memberhentikan kegiatan memukulnya dan ikut melambai ke arah Chanyeol.


Chanyeol terduduk di sofa hangatnya dengan kipas angin besar menerpa rambutnya, berulang kali ia melihat sebuah foto yang berada di tangannya. Sebuah foto yang ia diam diam ambil saat Baekhyun berkunjung ke rumahnya, foto Baekhyun menggunakan lingrie tipis milik mantan istrinya.

“Cantik dan Manis” batin Chanyeol dan mengecup foto itu. Pikirannya semakin brutal saat ia mengingat kembali bagaimana cantiknya tubuh Baekhyun saat berbalut kain sutra mahal itu, dalam kegelapan pikirannya Chanyeol kembali mengendus foto itu, tangan yang satunya ia gunakan untuk memijat penisnya yang sudah menegang di bawah sana.

‘Ahhh Fuck’ Cercaunya. Chanyeol membayangkan bagaimana desahan bocah itu saat ia menyetubuhi tubuh mungilnya. Chanyeol bukanlah seorang fedopilia, tetapi saat hari pertama ia bertemu Baekhyun di pemakaman istrinya, Chanyeol selalu membayangkan wajah cantik itu, wajah cantik yang mirip dengan cinta pertamanya.

Chanyeol mengeluarkan penisnya, memijat penis tegang itu dan menyebutkan nama Baekhyun berkali kali. Pijatan lembutnya kini mulai berubah menjadi kocokan dengan tempo kencang. Mulutnya tak henti mencercaukan nama Baekhyun sembari mengecup foto ditangannya.

Saat akan mencapai puncaknya, sebuah suara bel menginterupsi kegiatannya. Awalnya Chanyeol mengabaikan suara bel tersebut dan melanjutkan aktivitasnya untuk mencapai titik nikmatnya. Tetapi sayang sekali bel itu tak henti hentinya berbunyi sehingga dengan terpaksa Chanyeol menunda pelepasannya dan menghampiri manusia yang menginterupsi kegitannya itu.

Chanyeol berjalan dengan raut wajah yang asam menuju pintu rumahnya, perlahan membuka pintu itu dan seorang wanita dengan dress jingga muda berdiri dengan sebuah pie cherry ditangannya.

“Well hello Mr. Park, saya pikir anda tidak di rumah. Baekhyun dan aku baru saja membuat Cherry pie, dan Baekhyun dengan keras kepalanya ingin membagikan cherry pie ini padamu.” Ucap wanita dengan tai lalat diatas bibirnya itu. Chanyeol hanya mengangguk dan menjulurkan tangannya untuk menerima Cherry pie itu.

“Ahh anda tak perlu repot-repot nyonya Byun tetapi ter—“ Saat Chanyeol akan mengambil Cherry pie itu, tanpa izin dari Chanyeol, Nyonya Byun langsung masuk ke dalam rumah Chanyeol.

“Wahh Tuan Park, kau memiliki guci mahal ini?” ucap Nyonya Byun saat melihat Guci besar yang terpajang didekat perapian rumah Chanyeol dengan lukisan Naga dan Burung Pheonix itu. Chanyeol dalam hatinya merasa jengkel karena wanita ini dengan lancang masuk ke rumahnya hanya karena ingin melihat Guci miliknya.

“Darimana kau mendapatkan guci mahal ini? Kata temanku Guci ini hanya ada 3 didunia sebelum pelukisnya meninggal dunia, wow kau pasti orang yang beruntung tuan park.” Ucap wanita itu panjang lebar Chanyeol hanya terkekeh dan menjawab seadanya.

“Iya, aku mendapatkannya dari kakekku.”

“Ngomong-ngomong dapur anda sebelah mana, biar ku taruh cherry pie ini” Ucap wanita itu melangkah seolah-olah mencari arah dapur.

“Anda tak usah repot-repot Nyonya Byun, biar saya yang menaruhnya. Ter—“

“Ck.. kau ini, janganlah sungkan, aku juga tetanggamu jadi santai saja. Aku juga berteman baik dengan mantan istrimu.” Sahut wanita itu. Chanyeol tak punya pilihan lain selain memberikan jalan padanya.

“Sebelah sini Nyonya Byun..” Ucapnya sembari menunjukan arah ke ruang Dapur. Sialnya Chanyeol baru tersadar foto Baekhyun masih ia letakan di meja depan perapian sehingga dengan sigap Chanyeol mengambil foto itu dan menyembunyikannya di dalam celana dalamnya.

“Ada apa tuan park?” Tanya Nyonya Byun saat ujung matanya tak sengaja melirik gerakan Chanyeol.

“Tak ada apa-apa nyonya, mari saya antar ke dapur” sahut Chanyeol.

“Kau tahu, Baekhyun adalah anak yang manis, tapi terkadang ia sangat nakal. Mungkin karena ia tak pernah mendapatkan kasih sayang dari seorang ayah sejak ia lahir. Harusnya aku tak bercerai saat aku masih mengandung Baekhyun..bla..bla” Ughhh Chanyeol benci percakapan ini.


Malam hari tiba, udara semakin panas. Dari dalam rumahnya, sembari membaca buku, Chanyeol menyandarkan dirinya pada ujung kepala tempat tidurnya hanya terbalut Bathrobe tanpa dalamannya. Sungguh panas sehingga membuatnya lama lama menjadi gila. Jendela kamarnya yang ia buka sama sekali tak menghembuskan sedikit anginpun. Tetapi siapa sangka sosok mungil justru muncul dari jendelanya.

“Om Chanyeol!!” Teriak Baekhyun dari luar jendela. Chanyeol yang melihatnya langsung terkejut dan langsung menutupi tubuhnya yang sedikit terbuka.

“Baekhyun, sedang apa kau disini?” Tanya Chanyeol dan membantu Baekhyun memanjat jendelanya.

“Aku habis dimarah mama lagi, lihat!!” Baekhyun meyikap baju kebesarannya sehingga memperlihatkan dua pipi pantatnya yang memerah. Chanyeol hanya bisa menelan ludah kasar melihat keluguan bocah itu.

“Makanya aku kabur kesini, aku ajak chiko juga biar dia ga kesepian dirumah” lanjut Baekhyun memperlihatkan boneka beruang yang ia bawa. Chanyeol hanya tersenyum dan mengusap kepala bocah itu.

“Baiklah—“

“Aku boleh menginap disini kan om?” Lontar Baekhyun dengan wajah memelasnya.

Chanyeol hanya terdiam, ia tak tahu harus menjawab apa. Ia takut jika ia mengizinkan bocah itu menginap dirumahnya sesuatu hal akan terjadi dan Chanyeol takut Nyonya Byun mengetahui apa yang telah ia perbuat pada anak semata wayangnya. Tetapi disisi lain Chanyeol tak tega menolak tawaran Baekhyun, apalagi sabit itu seolah olah memelas meminta mohon kepadanya.

“Baiklah dengan satu syarat—“

“Horeeeee menginappp!!!!” Baekhyun sungguh gembira sehingga membuatnya berlari mengelilingi ruang tidur Chanyeol tanpa henti. Hingga Chanyeol terpaksa harus menangkap bocah itu dengan dua tangannya.

“Tapi dengan satu syarat.” Bisik Chayeol pada Baekhyun saat ia berhasil merangkul bocah itu.

“Apa itu om?”

“Berjanjilah padaku, apapun yang terjadi selama kamu menginap dirumahku, kau tidak boleh menceritakannya pada siapapun. Janji?” Chanyeol mengarahkan kelingkingnya pada bocah itu. Baekhyun pun dengan antusias membalas kelingking itu, menandakan ia siap untuk menepati janjinya.

“Janji!!” Sahut Baekhyun. Chanyeol tersenyum dan mengecup pipi gembul Baekhyun dengan dalam.

“Anak pintar. Sekarang kau bisa berbaring di tempat tidurku, aku harus menyelesaikan bukuku.” Ucap Chanyeol dan menurunkan Baekhyun pada ranjangnya.

Chanyeol berjalan mengambil bukunya dan memilih untuk membaca pada meja kerjanya yang berada tepat di sebelah ranjangnya.

“Om, hari ini panas banget ya..” Celetuk Baekhyun sembari menyikap kaosnya sehingga pantatnya yang sintal terlihat sangat jelas. Kakinya iya ayunkan diudara seolah-olah ingin menggoda lelaki dewasa didepannya yang asik membaca bukunya. image

“hmmm..” Chanyeol hanya menyahutnya dengan dehaman bernada.

“Om tadi sore aku main ke rumah yunjae, trus kita nonton film gitu di rumahnya trus ya om, di film itu aku lihat cowok sama cowok ciuman.” Baekhyun menghentikan ceritanya dan kembali menatap Chanyeol yang tengah asik membaca bukunya dan bahkan tak sedetikpun melirik dirinya.

“Lalu?” Tanya Chanyeol tanpa memalingkan pandangannya.

“Kata Yunjae, kalo kita suka sama seseorang dan kita pengen tau orang itu suka sama kita juga atau engga, kita boleh cium orang itu atau bahkan lebih.” Lanjut Baekhyun tetapi sorot matanya sedih menatap Chanyeol yang sama sekali tak melirik dirinya.

“Hmm hmm??” Deham Chanyeol lagi, dan dehaman itu membuat Baekhyun kesal. Baekhyun pun turun dari ranjangnya, merebut buku itu dari tangan Chanyeol dan membuangnya kesembarangan arah.

“AKU SUKA SAMA OM!!” Teriak Baekhyun membuat Chanyeol langsung membekap mulutnya. Chanyeol hanya terkekeh mendengar confession dari seorang bocah berusia 15 tahun itu.

“Kamu ini ada ada saja, mana—“

Cupp

Sebuah kecupan mendarat di bibir Chanyeol. Chanyeol langsung membeku tetapi desir darahnya mengalir deras pada tubuhnya dan terasa panas. Chanyeol menatap mata sabit indah itu memancarkan hawa nafsu yang mengebu-gebu didalamnya.

Ibu jari Chanyeol menyentuh bibir manis itu kembali, bibir merah muda yang masih suci bak jelly yang terpancar cahaya bulan. Dengan sekali tarikan pada tengkuk Baekhyun, Chanyeol melumat bibir manis itu. Tubuh mungil itu ia bawa keatas pangkuannya, tangan besarnya menyusuri setiap jengkal kulit mulus tubuh Baekhyun. Mulai dari punggung hingga berakhir pada pantat sintal Baekhyun.

Dengan penuh nafsu Chanyeol meremas pantat itu bak meremas adonan mochi.

“Omhhh” Lenguh si mungil membuat Chanyeol semakin menginginkan lebih. Ciuman yang semula di bibir kini perlahan Chanyeol menghisap pipi Baekhyun dan perlahan turun ke dagunya hingga ciuman itu menuntunnya kearah leher putih Baekhyun.

“Om gelii mpphh...” Desah Baekhyun saat tangan Chanyeol yang satunya memaintan putingnya. Sedangkan tangan kanan Chanyeol masih asik meremas pantat sintal Baekhyun dan jari telunjuknya kini asik memainkan cincin anus Baekhyun yang sudah basah akibat rangsangannya.

“Omhh gelii omhh ahh.. tapi enak mpphh..” Desah Baekhyun kembali saat Chanyeol menghisap puting Baekhyun dengan rakus.

“Kamu suka?” Tanya Chanyeol ditengah permainan. Baekhyun hanya mengangguk dan mengeluarkan desahannya dengan indah.

“Kalo disini?” Chanyeol perlahan memasukan jari telunjuknya pada lubang Baekhyun yang masih suci dan sempit itu.

“Ahhh.. om sakitthh, aku ga suka” Ucap Baekhyun dan berusaha mengeluarkan tangan Chanyeol dari lubangnya.

“Tapi di bawah sini basah sayang, itu tandanya kamu suka.” Chanyeol memasukan jarinya semakin dalam pada lubang Baekhyun. Ada sensasi sakit tetapi nikmat yang Baekhyun rasakan sehingga ia meremas punggung Chanyeol dan meninggalkan bekas kemerahan disana.

“Ahhh omhh sakit..”

“Bentar lagi enak kok sayang, kamu percaya kan sama om?” Chanyeol menarik dagu Baekhyun dan menatap sabit yang sudah meneteskan air mata itu.

“Kamu percaya kan sama om?” Tanya Chanyeol lagi, Baekhyun hanya mengangguk dan kembali mencium bibir Chanyeol mengisyaratkan bahwa ia percaya dengan apapun yang Chanyeol akan lakukan padanya.

“Good Boy..” Ucap Chanyeol di tengah-tengah ciuman mereka. Yang semula hanya satu jari, kini Chanyeol menambahkan jari telunjuknya kedalam lubang Baekhyun.

“Ahhhh omhh, sakithh mpphhh..” Lenguh Baekhyun saat ia merasakan benda tumpul itu bertambah masuk kedalam lubang sucinya.

image

“Ssssttt.. sssttt... bentar lagi enak kok sayang, tahan ya..” Ucap Chanyeol dan mengelus ujung kepala Baekhyun dan membawanya bersandar pada dada bidangnya.

“Om gerakin pelan-pelan ya, kalo sakit gigit aja om, okay? Ucap Chanyeol, baekhyun hanya mengangguk mengiyakan.

Chanyeol tersenyum puas, dan kini jarinya ia gerakan dengan perlahan menikmati bagaimana otot di dalam sana menggenggam erat jari-jarinya.

“ahhh omhh, sakithh mpph”cercau Baekhyun pelan. Rasa sakit sekaligus nikmat membuat Baekhyun memeluk erat tubuh Chanyeol, merasakan bagaimana jari jari besar itu mengoyak lubang sucinya.

Dibawah sana, Baekhyun bisa merasakan penis milik Chanyeol semakin membesar dan menyentuh penis miliknya. Karena rangsangan itu, Baekhyunpun mengalihkan rasa sakit dilubangnya dengan menggesekan penis mungilnya pada penis besar milik Chanyeol.

“Ahh omhh, mpphh..” Desah Baekhyun saat ia merasakan rasa panas pada dadanya, rasa panas yang timbul karena gesekan penisnya.

“Kau membangunkan penis saya Baekhyun, ahhh siall mpphh” Cercau Chanyeol saat Baekhyun semakin menggesekan penis mungilnya pada miliknya.

Chanyeol semakin mengoyak lubang Baekhyun dengan gaya menggunting agar nanti saat penetrasi Baekhyun tak terlalu kesakitan karena ukuran penisnya yang bisa dibilang cukup besar. Saat Chanyeol mengoyak lubang sempit itu, ia tak sengaja meraba sebuah benjolan dan membuat Baekhyun mendongak.

“Ahhh...” Lenguh Baekhyun saat Chanyeol menusuk benjolan itu.

“Om, enakhh om, disana enak.. lagi omhh lagi..” cercau Baekhyun.

Chanyeol tersenyum miring dan semakin memainkan jarinya pada titik sensitif Baekhyun itu.

Baekhyun mendesah begitu hebat setiap kali Chanyeol memainkan benjolan itu bahkan kepalanya sampai Baekhyun dongakan untuk merasakan kenikmatan tiada tara itu.

“Om udah mpphh, udah om.. Aku pengen pipis” Ucap Baekhyun dan berusaha kembali melepaskan jari Chanyeol pada lubangnya.

“Pipis aja sayang keluarin yang banyak..” Ucap Chanyeol dan kembali meraup bibir manis itu, di bawah sana jari jemari Chanyeol semakin brutal memainkan titik prostat Baekhyun.

“Hmmmmm om aku pipis..ahh—“ Cercau Baekhyun. Benar saja yang keluar bukanlah cairan sperma yang kental dari penis Baekhyun melainkan cairan bening.

“Good job sayang, kamu baru saja squirt. That’s mean i did a good service.” Ucap Chanyeol dan kembali mengecup Baekhyun.

“Sekarang giliranku sayang..”

Chanyeol menggendong bridal tubuh Baekhyun dengan kaos yang sudah basah karena squirtnya menuju ranjangnya. Baekhyun yang sudah lemas karena squirtnya hanya berpasrah pada Chanyeol. Dengan perlahan Chanyeol meletakan tubuh Baekhyun, merobek kaos basah itu dan melepaskan celana dalam milik Baekhyun.

Chanyeol menelan ludahnya kasar ketika melihat tubuh polos Baekhyun terbaring tak berdaya di ranjangnya. Bak mimpi Chanyeol akhirnya dapat merasakan tubuh indah ini setelah berbulan-bulan mengidam idamkannya.

“Om.. aku haus” Ucap Baekhyun. Dengan segera Chanyeol mengambil segelas air minum dan meminumnya. Baekhyun langsung meraih gelas bekas yang diminum Chanyeol, tetapi Chanyeol justru menepis tangannya dan mencium Baekhyun, mentransfer seluruh air yang ia minum tadi ke mulut Baekhyun. Baekhyun hanya menenggaknya tanpa berfikir karena dia sudah benar benar haus.

“Masih mau dienakin sayang?” Tanya Chanyeol sembari menyentuh lembut pipinya. Baekhyun hanya mengangguk dan mengecup bibir Chanyeol.

“Masih om, aku masih mau dienakan sama om chanyeol..” Sial kata kata itu justru membuat birahi Chanyeol semakin memuncak.

Dengan panas udara dan temperatur tubuhnya, Chanyeol segera melepaskan tali Bathrobenya. Meraih kaki putih mulus Baekhyun dan menciuminya dari ujung jari sampai pangkal paha. Sembari mencumbu paha Baekhyun, dengan perlahan Chanyeol mendorong pangkal paha Baekhyun hingga lututnya kini hampir menyentuh dadanya.

“Peluklah lututmu seperti ini sayang..” Baekhyun menurut dan memeluk kedua lutunya yang tengah mengangkang itu dengan kedua tangannya.

“Cantik sekali..” Ucap Chanyeol saat ia melihat lubang merah muda itu berkedut dan mengeluarkan cairan.

“Kamu akan suka ini sayang..” ucap chanyeol sebelum dirinya kembali tenggelam di antara selangkangan Baekhyun, menjilat setiap tetesan cairan yang keluar dari lubang suci Baekhyun, rasanya sungguh manis. Apakah ini rasanya lubang prawan? Batin Chanyeol dan membuatnya semakin menggila, semakin memasukan lidahnya pada lubang manis itu.

“Omhhh geliii mphh... jangan omhh..” cercau Baekhyun dan berusaha mendorong Chanyeol untuk menjauh dari selangkangannya. Tetapi Chanyeol kembali menahan tangan Baekhyun dan semakin melebarkan lubang basah itu dengan jarinya sehingga lidahnya bisa masuk semakin dalam.

“Ahhhh omm aku mau pipis lagi..mpphh” Chanyeol mengabaikan cercauan Baekhyun kali ini dan membiarkan Baekhyun menikmati pelepasannya yang kini pelepasan yang ia keluarkan adalah sperma putih bersih dan kental.

Dirasa sudah cukup basah, Chanyeol kini mulai persiapannya untuk memasukan penis besar miliknya, tetapi sebelum itu Chanyeol membisikan sesuatu pada Baekhyun.

“Sayang..”

“Eunghh??”

“Ini akan terasa sakit pada awalnya tetapi setelah itu kamu akan meresakan nikmat yang luar bisa, jadi aku minta agar kamu tetapi rileks yang sayang. If you hurt, you can kiss me or bite me. Okay?” Baekhyun hanya menatap Chanyeol dengan penuh rasa percaya dan mengangguk menandakan ia akan menyerahkan semuanya pada Chanyeol.

“Good boy..” Ucap Chanyeol dan menuntut kepala Baekhyun mendekat dirinya, entah Baekhyun akan memilih mencium dirinya atau menggigit dirinya saat penetrasi.

“Aku masukin ya sayang??” Tanya Chanyeol dan hanya anggukan yang Chanyeol terima dari Baekhyun.

Dibawah sana Chanyeol sedikit mengocok penis miliknya sehingga mengeluarkan cairan precum yang ia akan gunakan sebagai pelumas alami, disaat ia merasa penisnya sudah cukup basah, Chanyeol perlahan memasukan ke lubang yang masih sempit itu.

“Ahhh omhh sakitt omhh sakitthh mphhh” Tanpa diminta Chanyeol langsung mengecup bibir Baekhyun untuk menenangkannya.

Disaat Baekhyun sudah mulai rileks, Chanyeol lanjut memasukan penisnya. Ditengah ciumannya Chanyeol bisa merasakan rasa asin yang berasal dari air mata Baekhyun yang menahan sakit dibawah sana. Melihat tangisan itu Chanyeol merasa tak tega dan melepaskan ciuman itu.

“Sayang maaf..” Ucap Chanyeol sebelum mendorong dirinya ketubuh Baekhyun membuat penisnya kini sudah masuk sepenuhnya ke dalam lubang Baekhyun.

“Ahhhhh... sakithh..hikss sakitthh om...” Ucap Baekhyun, air matanya semakin mengalir deras merasakan lubangnya seolah-olah tengah dirobek saat ini. Tetapi Baekhyun tak salah karena di bawah sana cairan darah sedikit menetes dan mengotori ranjang milik Chanyeol.

Chanyeol kaget tetapi disisi lain ia harus menuntaskan hasrat nafsunya sehingga dengan egonya Chanyeol tak memperdulikan tetesan darah itu dan melanjutkan penetrasinya.

“Sayang rileks ya, setelah ini kamu bakal ngerasain enak.. okay?” Baekhyun kembali hanya mengangguk dan membiarkan Chanyeol menggauli tubuhnya.

Perlahan-lahan Chanyeol memainkan penisnya pada lubang Baekhyun, berusaha untuk mencari titik nikmat milik lelaki manis itu. Gerakan maju mundur dengan tempo yang lambat membuat Baekhyun merasakan penisnya kembali mengeras dan mengeluarkan cairan bening beberapa kali.

“Omhh enak.. disana omm dsana mphh..” cercau Baekhyun saat Chanyeol kembali menemukan titik prostatnya.

Dengan Senyum lebarnya, Chanyeol semakin melebarkan paha Baekhyun, menghujam titik sensitif itu dengan ganas.

“Ahhh iyaa disana omhh enak.. ahhh mpphh..”

“Kamu suka sayang??”

“Suka om, suka bngett ahhh omhhh enakk..”

“Gimana sayang? Kamu sukanya apa? Yang jelas dong sayang..”

“Suka dienakin sama omhh ahhh, suka penis om yang gede.. mphhh suka omhh suka, enak bnget mphh..”

Cercauan manis dari Baekhyun membuat nafsu Chanyeol semakin membuncah sehingga Chanyeol menggenjot lubang Baekhyun semakin brutal.

“Yeashh omhh mphh, hamilin aku omhh ahh, aku mau hamil anak omhh.. enakhhh”

Sial sekali cercauan itu justru jadi bom bagi Chanyeol dan membuat birahinya semakin menggila, hentakan kasar semakin mengoyak lubang Baekhyun sehingga sang empu mendongak kenikmatan.

“Kamu mau aku hamilin hah?” Ucap Chanyeol masih dengan genjotannya yang brutal. Baekhyun hanya mengagguk dan mendesahkan nama Chayeol berkali kali.

“Then say my name baby boy...”

“Ahhh iya om Chanyeolhh, aku mau hamil anak omhh Chanyeol, aku suka sama om chanyeolhh.. mmphh..”

“Omhh Chanyeolhh..”

“Fuck!!”

Chanyeol sudah tidak tahan dengan cercauan itu lagi sehingga kini ia menghentakan penisnya semakin brutal.

“Sayang aku keluar di dalem ya.. ahhhh” akhirnya pada hentakan terakhir Chanyeol mengeluarkan seluruh spermanya di dalam lubang Baekhyun hingga saking banyaknya sperma itu keluar dari lubang Baekhyun.

Tak cukup hanya sekali hentakan, Chanyeol menghentakan kembali pinggulya dan mengeluarkan sperma miliknya dan bercampur dengan urine akibat squirt.


Tubuh mungil itu kini terlelap di dalam dekapannya, sinar bulan menyinari kulit putihnya membuat kulit itu semakin bercahaya.

Sebuah lagu menggema memenuhi ruangan Chanyeol. Dengan alunan mellow, Chanyeol kembali mengelus pipi Baekhyun yang terlelap didepakannya dengan senyum yang melebar.

NP – Young and Beautiful by Lana Del Rey Hot Summer Night

Mid July,

When you and I were forever wild,

The crazy days, city lights.

The way you’d play me like a child.

“Will you still love me when i’m no longer young and beautiful, my Lolita?” Chanyeol masih asik mengelus pipi tembam itu hingga tangan si mungil mengehentikannya.

Baekhyun membuka matanya dan menetap sosok lelaki dewasa di hadapannya itu sembari berkata.

“I Will.. always and forever..”

image


End—

⚠️ Warning Tags ⚠️ 🍓 Age Gap!!! 🍓Anal Sex 🍓Penetration 🍓Dirty talk 🍓Not For Minor

Enjoy!!!


image


It was a hot summer. Di tengah hiruk pikuk kota Crema, Chanyeol, seorang laki-laki berusia 35 tahun berdiri diatas balkon rumahnya sembari menatap anak manis yang tengah asik bermain air di halamannya. Dengan balutan celana pendek dan baju kaos kebesaran yang sudah basah itu memperlihatkan dengan jelas lekuk tubuh anak laki-laki yang sungguh itu.

“Baekhyun!!” Teriak seorang wanita dari dalam rumah membuat Chanyeol harus mengalihkan pemandangannya.

“Mama bilang jangan bermain air!! Nanti kalau kau sakit siapa yang repot huh?! Dasar anak yatim tak tak tau diuntung!” Tegur wanita itu dan sangat terdengar jelas di telinga Chanyeol. Wanita itupun tak segan segan memukul pantat anak laki-lakinya dengan tangkai sapu berulang kali. Bukannya menangis anak lelaki itu justru tertawa sambil berlari-lari mengelilingi halamannya.

Chanyeol hanya tersenyum miring sembari menelan ludahnya kasar, hingga mata sabit itu menatap miliknya dengan lekat. Chanyeol yang tersadar, langsung melambaikan tangannya begitu juga dengan Baekhyun membalas lambaian tangan Chanyeol.

Wanita yang semula asik memukuli pantat anak lelakinya ikut tersadar akan kehadiran Chanyeol sehingga ia memberhentikan kegiatan memukulnya dan ikut melambai ke arah Chanyeol.


Chanyeol terduduk di sofa hangatnya dengan kipas angin besar menerpa rambutnya, berulang kali ia melihat sebuah foto yang berada di tangannya. Sebuah foto yang ia diam diam ambil saat Baekhyun berkunjung ke rumahnya, foto Baekhyun menggunakan lingrie tipis milik mantan istrinya.

“Cantik dan Manis” batin Chanyeol dan mengecup foto itu. Pikirannya semakin brutal saat ia mengingat kembali bagaimana cantiknya tubuh Baekhyun saat berbalut kain sutra mahal itu, dalam kegelapan pikirannya Chanyeol kembali mengendus fot itu, tangan yang satunya ia gunakan untuk memijat penisnya yang sudah menegang di bawah sana.

‘Ahhh Fuck’ Cercaunya. Chanyeol membayangkan bagaimana desahan bocah itu saat ia menyetubuhi tubuh mungilnya. Chanyeol bukanlah seorang fedopilia, tetapi saat hari pertama ia bertemu Baekhyun di pemakaman istrinya, Chanyeol selalu membayangkan wajah cantik itu, wajah cantik yang mirip dengan cinta pertamanya.

Chanyeol mengeluarkan penisnya, memijat penis tegang itu dan menyebutkan nama Baekhyun berkali kali. Pijatan lembutnya kini mulai berubah menjadi kocokan dengan tempo kencang. Mulutnya tak henti mencercaukan ama Baekhyun sembari mengecup foto ditangannya.

Saat akan mencapai puncaknya, sebuah suara bel menginterupsi kegiatannya. Awalnya Chanyeol mengabaikan suara bel tersebut dan melanjutkan aktivitasnya untuk mencapai titik nikmatnya. Tetapi sayang sekali bel itu tak henti hentinya berbunyi sehingga dengan terpaksa Chanyeol menunda pelepasannya dan menghampiri manusia yang menginterupsi kegitannya itu.

Chanyeol berjalan dengan raut wajah yang asam menuju pintu rumahnya, perlahan membuka pintu itu dan seorang wanita dengan dress jingga muda berdiri dengan sebuah pie cherry ditangannya.

“Well hello Mr. Park, saya pikir anda tidak di rumah. Baekhyun dan aku baru saja membuat Cherry pie, dan Baekhyun dengan keras kepalanya ingin membagikan cherry pie ini padamu.” Ucap wanita dengan tai lalat diatas bibirnya itu. Chanyeol hanya mengangguk dan menjulurkan tangannya untuk menerima Cherry pie itu.

“Ahh anda tak perlu repot-repot nyonya Byun tetapi ter—“ Saat Chanyeol akan mengambil Cherry pie itu, tanpa izin dari Chanyeol, Nyonya Byun langsung masuk ke dalam rumah Chanyeol.

“Wahh Tuan Park, kau memiliki guci mahal ini?” ucap Nyonya Byun saat melihat Guci besar yang terpajang didekat perapian rumah Chanyeol dengan lukisan Naga dan Burung Pheonix itu. Chanyeol dalam hatinya merasa jengkel karena wanita ini dengan lancang masuk ke rumahnya hanya karena ingin melihat Guci miliknya.

“Darimana kau mendapatkan guci mahal ini? Kata temanku Guci ini hanya ada 3 didunia sebelum pelukisnya meninggal dunia, wow kau pasti orang yang beruntung tuan park.” Ucap wanita itu panjang lebar Chanyeol hanya terkekeh dan menjawab seadanya.

“Iya, aku mendapatkannya dari kakekku.”

“Ngomong-ngomong dapur anda sebelah mana, biar ku taruh cherry pie ini” Ucap wanita itu melangkah seolah-olah mencari arah dapur.

“Anda tak usah repot-repot Nyonya Byun, biar saya yang menaruhnya. Ter—“

“Ck.. kau ini, janganlah sungkan, aku juga tetanggamu jadi santai saja. Aku juga berteman baik dengan mantan istrimu.” Sahut wanita itu. Chanyeol tak unya pilihan lain selain memberikan jalan padanya.

“Sebelah sini Nyonya Byun..” Ucapnya sembari menunjukan arah ke ruang Dapur. Sialnya Chanyeol baru tersadar foto Baekhyun masih ia letakan di meja depan perapian sehingga dengan sigap Chanyeol mengambil foto itu dan menyembunyikannya di dalam celana dalamnya.

“Ada apa tuan park?” Tanya Nyonya Byun saat ujung matanya tak sengaja melirik gerakan Chanyeol.

“Tak ada apa-apa nyonya, mari saya antar ke dapur” sahut Chanyeol.

“Kau tahu, Baekhyun adalah anak yang manis, tapi terkadang ia sangat nakal. Mungkin karena ia tak pernah mendapatkan kasih sayang dari seorang ayah sejak ia lahir. Harusnya aku tak bercerai saat aku masih mengandung Baekhyun..bla..bla” Ughhh Chanyeol benci percakapan ini.


Malam hari tiba, udara semakin panas. Dari dalam rumahnya, sembari membaca buku, Chanyeol menyandarkan dirinya pada ujung kepala tempat tidurnya hanya terbalut Bathrobe tanpa dalamannya. Sungguh panas sehingga membuatnya lama lama menjadi gila. Jendela kamarnya yang ia buka sama sekali tak menghembuskan sedikit anginpun. Tetapi siapa sangka sosok mungil justru muncul di jendelanya.

“Om Chanyeol!!” Teriak Baekhyun dari luar jendela. Chanyeol yang melihatnya langsung terkejut dan langsung menutupi tubuhnya yang sedikit terbuka.

“Baekhyun, sedang apa kau disini?” Tanya Chanyeol dan membantu Baekhyun memanjat jendelanya.

“Aku habis dimarah mama lagi, lihat!!” Baekhyun meyikap baju kebesarannya sehingga memperlihatkan dua pipi pantatnya yang memerah. Chanyeol hanya bisa menelan ludah kasar melihat keluguan bocah itu.

“Makanya aku kabur kesini, aku ajak chiko juga biar dia ga kesepian dirumah” lanjut Baekhyun memperlihatkan boneka beruang yang ia bawa. Chanyeol hanya tersenyum dan mengusap kepala bocah itu.

“Baiklah—“

“Aku boleh menginap disini kan om?” Lontar Baekhyun dengan wajah memelasnya.

Chanyeol hanya terdiam, ia tak tahu harus menjawab apa. Ia takut jika ia mengizinkan bocah itu menginap dirumahnya sesuatu hal akan terjadi dan Chanyeol takut itu terjadi dan Nyonya Byun mengetahui apa yang telah ia perbuat pada anak semata wayangnya. Tetapi disisi lain Chanyeol tak tega menolak tawaran Baekhyun, apalagi sabit itu seolah olah memelas meminta mohon kepadanya.

“Baiklah dengan satu syarat—“

“Horeeeee menginappp!!!!” Baekhyun sungguh gembira sehingga membuatnya berlari mengelilingi ruang tidur Chanyeol tanpa henti. Hingga Chanyeol terpaksa harus menangkap bocah itu dengan dua tangannya.

“Tapi dengan satu syarat.” Bisik Chayeol pada Baekhyun saat ia berhasil merangkul bocah itu.

“Apa itu om?”

“Berjanjilah padaku, apapun yang terjadi selama kamu menginap dirumahku, kau tidak boleh menceritakannya pada siapapun. Janji?” Chanyeol mengerahkan kelingkingnya pada bocah itu. Baekhyun pun dengan antusias membalas kelingking itu, menandakan ia siap untuk menepati janjinya.

“Janji!!” Sahut Baekhyun. Chanyeol tersenyum dan mengecup pipi gembul Baekhyun dengan dalam.

“Anak pintar. Sekarang kau bisa berbaring di tempat tidurku, aku harus menyelesaikan bukuku.” Ucap Chanyeol dan menurunkan Baekhyun pada ranjangnya.

Chanyeol berjalan mengambil bukunya dan memilih untuk membaca pada meja kerjanya yang berada tepat di sebelah ranjangnya.

“Om, hari ini panas banget ya..” Celetuk Baekhyun sembari menyikap kaosnya sehingga pantatnya yang sintal terlihat sangat jelas. Kakinya iya ayunkan diudara seolah-olah ingin menggoda lelaki dewasa didepannya yang asik membaca bukunya. image

“hmmm..” Chanyeol hanya menyahutnya dengan dehaman bernada.

“Om tadi sore aku main ke rumah yunjae, trus kita nonton film gitu di rumahnya trus ya om, di film itu aku lihat cowok sama cowok ciuman.” Baekhyun menghentikan ceritanya dan kembali menatap Chanyeol yang tengah asik membacabukunya dan bahkan sedetikpun tak melirik dirinya.

“Lalu?” Tanya Chanyeol tanpa memalingkan pandangannya.

“Kata Yunjae, kalo kita suka sama seseorang dan kita pengen tau orang itu suka sama kita juga atau engga, kita boleh cium orang itu atau bahkan lebih.” Lanjut Baekhyun tetapi sorot matanya sedih menatap Chanyeol yang sama sekali tak melirik dirinya.

“Hmm hmm??” Deham Chanyeol lagi, dan dehaman itu membuat Baekhyun kesal. Baekhyun pun turun dari ranjangnya, merebut buku itu dari tangan Chanyeol dan membuangnya kesembarangan arah.

“AKU SUKA SAMA OM!!” Teriak Baekhyun membuat Chanyeol langsung membekap mulutnya. Chanyeol hanya terkekeh mendengar confession dari seorang bocah berusia 15 tahun itu.

“Kamu ini ada ada saja, mana—“

Cupp

Sebuah kecupan mendarat di bibir Chanyeol. Chanyeol langsung membeku tetapi desir darahnya mengalir deras pada tubuhnya dan terasa panas. Chanyeol menatap mata sabit indah itu memancarkan hawa nafsu yang mengebu-gebu didalamnya.

Ibu jari Chanyeol menyentuh bibir manis itu kembali, bibir merah muda yang masih suci bak jelly yang terpancar cahaya bulan. Dengan sekali tarikan pada tengkuk Baekhyun, Chanyeol melumat bibir manis itu. Tubuh mungil itu ia bawa keatas pangkuannya, tangan besarnya menyusuri setiap jengkal kulit mulus tubuh Baekhyun. Mulai dari punggung hingga berakhir pada pantat sintal Baekhyun.

Dengan penuh nafsu Chanyeol meremas pantat itu bak meremas adonan mochi.

“Omhhh” Lenguh si mungil membuat Chanyeol semakin menginginkan lebih. Ciuman yang semula di bibir kini perlahan Chanyeol menghisap pipi Baekhyun dan perlahan turun ke dagunya hingga ciuman itu menuntutnya kearah leher Baekhyun.

“Om gelii mpphh...” Desah Baekhyun saat tangan Chanyeol yang satunya memaintan putingnya. Sedangkan tangan kanan Chanyeol masih asik meremas pantat sintal Baekhyun dan tari telunjuknya kini asik memainkan cincin anus Baekhyun yang sudah basah akibat rangsangannya.

“Omhh gelii omhh ahh.. tapi enak mpphh..” Desah Baekhyun kembali saat Chanyeol menghisap puting Baekhyun dengan rakus.

“Kamu suka?” Tanya Chanyeol ditengah permainan. Baekhyun hanya mengangguk dan mengeluarkan desahannya dengan indah.

“Kalo disini?” Chanyeol perlahan memasukan jari telunjuknya pada lubang Baekhyun yang masih suci dan sempit itu.

“Ahhh.. om sakitthh, aku ga suka” Ucap Baekhyun dan berusaha mengeluarkan tangan Chanyeol dari lubangnya.

“Tapi di bawah sini basah sayang, itu tandanya kamu suka.” Chanyeol memasukan jarinya semakin dalam pada lubang Baekhyun. Ada sensasi sakit tetapi nikmat yang Baekhyun rasakan sehingga ia meremas punggung Chanyeol dan meninggalkan bekas kemerahan disana.

“Ahhh omhh sakit..”

“Bentar lagi enak kok sayang, kamu percayakan sama om?” Chanyeol menarik dagu Baekhyun dan menatap sabit yang sudah meneteskan air mata itu.

“Kamu percayakan sama om?” Tanya Chanyeol lagi, Baekhyun hanya mengangguk dan kembali mencium bibir Chanyeol mengisyaratkan bahwa ia percaya dengan apapun yang Chanyeol akan lakukan padanya.

“Good Boy..” Ucap Chanyeol di tengah-tengah ciuman mereka. Yang semula hanya satu jari, kini Chanyeol menambahkan jari telunjuknya kedalam lubang Baekhyun.

“Ahhhh omhh, sakithh mpphhh..” Lenguh Baekhyun saat ia merasakan benda tumpul itu bertambah masuk kedalam lubang sucinya.

“Ssssttt.. sssttt... bentar lagi enak kok sayang, tahan ya..” Ucap Chanyeol dan mengelus ujung kepala Baekhyun dan membawanya bersandar pada dada bidangnya.

“Om gerakin pelan-pelan ya, kalo sakit gigit aja om, okay? Ucap Chanyeol, baekhyun hanya mengangguk mengiyakan.

Chanyeol tersenyum puas, dan kini jarinya ia gerakan dengan perlahan menikmati bagaimana otot di dalam sana menggenggam erat jari-jarinya.

“ahhh omhh, sakithh mpph”cercau Baekhyun pelan. Rasa sakit sekaligus nikmat membuat Baekhyun memeluk erat tubuh Chanyeol, merasakan bagaimana jari jari besar itu mengoyak lubang sucinya.

Dibawah sana, Baekhyun bisa merasakan penis milik Chanyeol semakin membesar dan menyentuh penis miliknya. Karena rangsangan itu, Baekhyunpun mengalihkan rasa sakit dilubangnya dengan menggesekan penis mungilnya pada penis besar milik Chanyeol.

“Ahh omhh, mpphh..” Desah Baekhyun saat ia merasakan rasa panas pada dadanya, rasa panas yang timbul karena gesekan penisnya.

“Kau membangunkan penis saya Baekhyun, ahhh siall mpphh” Cercau Chanyeol saat Baekhyun semakin menggesekan penis mungilnya pada miliknya.

Chanyeol semakin mengoyak lubang Baekhyun dengan gaya menggunting agar nanti saat penetrasi Baekhyun tak terlalu kesakitan karena ukuran penisnya yang bisa dibilang cukup besar. Saat Chanyeol mengoyak lubang sempit itu ia tang sengaja meraba sebuah benjolan dan membuat Baekhyun mendongak.

“Ahhh...” Lenguh Baekhyun saat Chanyeol menusuk benjolan itu.

“Om, enakhh om, disana enak.. lagi omhh lagi..” cercau Baekhyun.

Chanyeol tersenyum miring dan semakin memainkan jarinya pada titik sensitif Baekhyun itu.

Baekhyun mendesah begitu hebat setiap kali Chanyeol memainkan benjolan itu bahkan kepalanya sampai Baekhyun dongakan untuk merasakan kenikmatan tiada tara itu.

“Om udah mpphh, udah om.. Aku pengen pipis” Ucap Baekhyun dan berusaha kembali melepaskan jari Chanyeol pada lubangnya.

“Pipis aja sayang keluarin yang banyak..” Ucap Chanyeol dan kembali meraup bibir manis itu, di bawah sana jari jemari Chanyeol semakin brutal memainkan titik prostat Baekhyun.

“Hmmmmm om aku pipis..ahh—“ Cercau Baekhyun. Benar saja yang keluar bukanlah cairan sperma yang kental dari penis Baekhyun melainkan cairan bening.

“Good job sayang, kamu baru saja squirt. That’s mean i did a good service.” Ucap Chanyeol dan kembali mengecup Baekhyun.

“Sekarang giliranku sayang..”

Chanyeol menggendong bridal tubuh Baekhyun dengan kaos yang sudah basah karena squirtnya menuju ranjangnya. Baekhyun yang sudah lemas karena squirtnya hanya berpasarh pada Chanyeol. Dengan perlahan Chanyeol meletakan tubuh Baekhyu, merobek kaos basah itu dan melepaskan celana dalam milik Baekhyun.

Chanyeol menelan ludahnya kasar ketika melihat tubuh polos Baekhyun terbaring tak berdaya di ranjangnya. Bak mimpi Chanyeol akhirnya dapat merasakan tubuh indah ini setelah berbulan-bulan mengidam idamkannya.

“Om.. aku haus” Ucap Baekhyun. Dengan segera Chanyeol mengambil segelas air minum dan meminumnya. Baekhyun langsung meraih gelas bekas yang diminum Chanyeol, tetapi Chanyeol justru menepis tangannya dan mencium Baekhyun, mentransfer seluruh air yang ia minum tadi ke mulut Baekhyun. Baekhyun hanya menenggaknya tanpa berfikir karena dia sudah benarbenar haus.

“Masih mau dienakin sayang?” Tanya Chanyeol sembari menyentuh lembut pipinya. Baekhyun hanya mengangguk dan mengecup bibir Chanyeol.

“Masih om, aku masih mau dienakan sama om chanyeol..” Sial kata kata itu justru membuat birahi Chanyeol semakin memuncak.

Dengan panas udara dan temperatur tubuhnya, Chanyeol segera melepaskan tali Bathrobenya. Meraih kaki putih mulus Baekhyun dan menciuminya dari ujunh jari sampai pangkal paha. Sembari mencumbu paha Baekhyun, dengan perlahan Chanyeol mendorong pangkal paha Baekhyun hingga lututnya kini hampir menyentuh dadanya.

“Peluklah lututmu seperti ini sayang..” Baekhyun menurut dan memeluk kedua lutunya yang tengah mengangkang itu dengan kedua tangannya.

“Cantik sekali..” Ucap Chanyeol saat ia melihat lubang merah muda itu berkedut dan mengeluarkan cairan.

“Kamu akan suka ini sayang..” ucap chanyeol sebelum dirinya kembali tenggelam di antara selangkangan Baekhyun, menjilat setiap tetesan cairan yang keluar dari lubang suci Baekhyun, rasanya sungguh manis. Apakah ini rasanya lubang prawan? Batin Chanyeol dan membuatnya semakin menggila, semakin memasukan lidahnya pada lubang manis itu.

“Omhhh geliii mphh... jangan omhh..” cercau Baekhyun dan berusaha mendorong Chanyeol untuk menjauh dari selangkangannya. Tetapi Chanyeol kembali menahan tangan Baekhyun dan semakin melebarkan lubang basah itu dengan jarinya sehingga lidahnya bisa masuk semakin dalam.

“Ahhhh omm aku mau pipi lagi..mpphh” Chanyeol mengabaikan cercauan Baekhyun kali ini dan membiarkan Baekhyun menikmati pelepasannya yang kini pelepasan yang ia keluarkan adalah sperma putih bersih dan kental.

Dirasa sudah cukup basah, Chanyeol kini mulai persiapannya untuk memasukan penis besar miliknya, tetapi sebelum itu Chanyeol membisikan sesuatu pada Baekhyun.

“Sayang..”

“Eunghh??”

“Ini akan terasa sakit pada awalnya tetapi setelah itu kamu akan meresakan nikmat yang luar bisa, jadi aku minta agar kamu tetapi rileks yang sayang. If you hurt, you can kiss me or bite me. Okay? Baekhyun hanya menatap Chanyeol dengan penuh rasa percaya dan mengangguk menandakan ia akan menyerahkan semuanya pada Chanyeol.

“Good boy..” Ucap Chanyeol dan menuntut kepala Baekhyun mendekat dirinya, entah Baekhyun akan memilih mencium dirinya atau menggigit dirinya saat penetrasi.

“Aku masukin ya sayang??” Tanya Chanyeol dan hanya anggukan yang Chanyeol terima dari Baekhyun.

Dibawah sana Chanyeol sedikit mengocok penis miliknya sehingga mengeluarkan cairan precum yang ia akan gunakan sebagai pelumas alami, disaat ia merasa penisnya sudah cukup panas, Chanyeol perlahan memasukan ke lubang yang masih sempit itu.

“Ahhh omhh sakitt omhh sakitthh mphhh” Tanpa diminta Chanyeol langsung mengecup bibir Baekhyun untuk menenangkannya.

Disaat Baekhyun sudah mulai relaks, Chanyeol lanjut memasukan penisnya. Ditengah ciumannya Chanyeol bisa merasakan rasa asin yang berasal dari air mata Baekhyun yang menahan sakit dibawah sana. Melihat tangisan itu Chanyeol merasa tak tega dan melepaskan ciuman itu.

“Sayang maaf..” Ucap Chanyeol sebelum mendorong dirinya ketubuh Baekhyun membuat penisnya kini sudah masuk sepenuhnya ke dalam lubang Baekhyun.

“Ahhhhh... sakithh..” Ucap Baekhyun, air matanya semakin mengalir deras merasakan lubangnya seolah-olah tengah dirobek saat ini. Tetapi Baekhyun tak salah karena di bawah sana cairan darah sedikit menetes dan mengotori ranjang milik Chanyeol.

Chanyeol kaget tetapi disisi lain ia harus menuntuskan hasrat nafsunya sehingga dengan egonya Chanyeol tak memperdulikan tetesan darah itu dan melanjutkan penetrasinya.

“Sayang rileks ya, setelah ini kamu bakal ngerasain enak.. okay?” Baekhyun kembali hanya mengangguk dan membiarkan Chanyeol menggauli tubuhnya.

Perlahan-lahan Chanyeol memainkan penisnya pada lubang Baekhyun, berusaha untuk mencari titik nikmat milik lelaki manis itu. Gerakan maju mundur dengan tempo yang lambat membuat Baekhyun merasakan penisnya kembali mengeras dan mengeluarkan cairan bening.

“Omhh enak.. disana omm dsana mphh..” cercau Baekhyun saat Chanyeol kembali menemukan titik prostatnya.

Dengan Senyum lebarnya, Chanyeol semakin melebarkan paha Baekhyun, menghujam titik sensitif itu dengan ganas.

“Ahhh iyaa disana omhh enak.. ahhh mpphh..”

“Kamu suka sayang??”

“Suka om, suka bngett ahhh omhhh enakk..”

“Gimana sayang? Kamu sukanya apa? Yang jelas dong sayang..”

“Suka dienakin sama omhh ahhh, suka penis om yang gede.. mphhh suka omhh suka, enak bnget mphh..”

Cercauanmanis dari Baekhyun membuat nafsu Chanyeol semakin membuncah sehingga Chanyeol menggenjot lubang Baekhyun semakin brutal.

“Yeashh omhh mphh, hamilin aku omhh ahh, aku mau hamil anak omhh.. enakhhh”

Sial sekali cercauan itu justru jadi bom bagi Chanyeol dan membuat birahinya semakin menggila, hentakan kasar semakin mengoyak lubang Baekhyun sehingga sang empu mendongak kenikmatan.

“Kamu mau aku hamilin hah?” Ucap Chanyeol masih dengan genjotannya yang brutal. Baekhyun hanya mengagguk dan mendesahkan nama Chayeol berkali kali.

“Ahhh iya om Chanyeolhh, aku mau hamil anak omhh Chanyeol, aku suka sama om chanyeolhh.. mmphh..”

“Omhh Chanyeolhh..”

“Fuck!!”

Chanyeol sudah tidak tahan dengan cercauan itu lagi sehingga kini ia mengehntakan penisnya semakin brutal.

“Sayang aku keluar di dalem ya.. ahhhh” akhirnya pada hentakan terakhir Chanyeol mengeluarkan seluruh spermanya di dalam lubang Baekhyun hingga saking banyaknya sperma itu keluar dari lubang Baekhyun.

Tak cukup hanya sekali hentakan, Chanyeol menghentakan kembali pinggulya dan mengeluarkan sperma miliknya dan bercampur dengan urine akibat squirt.

Tubuh mungil itu kini terlelap di dalam dekapannya, sinar bulan menyinari kulit putihnya membuat kulit itu semakin bercahaya.

Sebuah lagu menggema memenuhi ruangan Chanyeol. Dengan alunan mellow, Chanyeol kembali mengelus pipi Baekhyun yang terlelap didepakannya dengan senyum yang melebar.


NP – Young and Beautiful by Lana Del Rey Hot Summer Night

Mid July,

When you and I were forever wild,

The crazy days, city lights. The way you’d play me like a child.

“Will you still love me when i’m no longer young and beautiful, my Lolita?” Chanyeol masih asik mengelus pipi tembam itu hingga tangan si mungil mengehentikannya.

Baekhyun membuka matanya dan menetap sosok lelaki dewasa di hadapannya itu sembari berkata.

“I Will.. always and forever..”


End—

Sesampainya Chanyeol dilokasi yang Zidan kirimkan, matanya langsung membesar. Bagaimana tidak? Pemandangan yang ia lihat pertama saat memasuki sanggar pilates itu adalah Baekhyun dengan gaya pilates yang membuatnya memikirkan hal lain dikepalanya.

image

Matanya menyoroti setiap inchi kulit mulus itu hingga ia tak sadar Zidan sudah bersiri dibelakangnya.

“Untung hari ini kelas lagi sepi, jadi bisa threesome gak nih?” Bisik Zidan ditelinga Chanyeol dari belakang.

Chanyeol hampir melayangkan tinjunya kalau saja Zidan langsung menahan tangannya dan berkata..

“Bercanda! Serius amat lu yeol..” ucap Zidan dan berbalik meninggalkan Chanyeol.

“Gue tutup sanggar hari ini, kalo lo mau pke tempat ngewe jangan lupa bersihin.” Ucap Zidan dan meninggalkan Chanyeol. Hanya berdua, dengan Baekhyun yang masih asik latihan pilates.

Tanpa ragi Chanyeol segera menekan tombol memanggil, menautkan kerinduannya pada si kecil.

Sudah dering ke tiga tetapi Baekhyun tak kunjung mengangkat telepon Chanyeol. Hingga pada dering ke-empat..

“Chagiahh..nghh..”

Chanyeol bisa mendengar jelas bagaimana kekasihnya mendesah dari sambungan telepon.

“Aku merindukanmu, aku tak tahan. Rasanya dibagian bawahku gatal dan panas sekali.. mpphhh”

Chanyeol masih tak bergeming. Kini wajahnya ikut terasa panas saat mendengar si kecil mendesah kecil dan beberapa kali Chanyeol bisa mendengar suara endusan si kecil ia tahu apa yang sedang dilakukan si kecil.

“Apakah aromaku masih kuat tertempel pada jaketku?” Ucap Chanyeol akhirnya.

“Eung..nghhhh wangi..” Sahut Baekhyun.

“Aku merindukanmu, benar benar membuatku gila. Chanyeol let's do a phone sexhh mphhhh...” Pinta si mungil.

Tanpa berfikir panjang Chanyeol merebahkan dirinya pada ranjang milik Baekhyun. Menghirup sarung bantal bergambar gajah itu dengan kencang mengingatkannya bagaimana aroma bayi itu masih menempel pada tubuhnya.

“Chagia.. aku juga merindukanmu. Aku merindukan bagaimana aroma pohon pinus yang menempel di pada leher indahmu sehingga aku menciuminnya dengan brutal. Kau ingat saat kita akan berangkat ke Jepang? Saat aku menikmati setiap inci lehermu yang indah sehingga meninggalkan ruam merah yang cantik? Di dalam pesawat, saat semua tertidur lelap kau diam diam meremas miliku sehingga aku harus memakan leher indahmu? Desahanmu dan bahkan kata-kata kotormu melayang di benakku.” Ucap Chanyeol sembari memijit kemaluannya yang masih terbalut celana boxer.

“Chanyeolahh~~apa yang harus aku lakukan? Aku tak bisa melakukannya sendiri, ini sungguh menyiksa... Mpphhh”

“Berbaringlah sayang, apa di depan ranjangmu ada sebuah cermin?”

“Eung— ada”

“Apakah kamu bisa melihat dirimu di cermin saat berbaring?”

“Eung—”

“Bukalah bajumu sayang, lakukan seperti yang biasa aku lakukan. Ingatlah bagaimana jari-jariku melepas satu persatu pakaianmu”

Baekhyun menuruti perintah Chanyeol, ia menaruh handphonenya dan menghadapkan dirinya pada sebuah cermin di depan ranjangnya. Pelan-pelan jari jemari Baekhyun yang lentik itu membuka piyama tidurnya, tak lupa sesekali ia menghirup aroma Chanyeol pada jaket yang ia peluk sedari tadi.

“Tubuhmu cantik sekali sayang. Dan bahkan nipplemu sudah mengeras saat ini.” Ucap Chanyeol pada sambungan telepon.

Baekhyun melirik ke arah nipplenya dan benar saja kata Chanyeol nipplenya sudah mengeras.

“Sekarang sentuhlah nipplemu sayang, bayangkan jari jemariku memainkan nipplemu seperti biasanya.”

Baekhyun menatap dirinya pada cermin sembari menjalarkan jemari lentiknya untuk menyentuh nipplenya. Hanya dengen menyentuh ujungnya membuat sekujur tubuh Baekhyun semakin memanas.

Pantulan dirinya dari cermin membuatnya sadar mengapa Chanyeol suka sekali bercinta dengannya. Ia begitu terlihat cantik ketika sedang ingin bercinta.

“Cantik.. kamu sungguh cantik sayanghhh mppphhh” Kini Baekhyun bisa mendengar desahan Chanyeol dan membuatnya memejamkan mata, membayangkan kini Chanyeol sedang memijat nipplenya.

“Sayanghhh nipplemu aku pelintir ya? Bagaimana? Kau menyukainya?” Mendengar itu jemari Baekhyun langsung memelintir putingnya dengan kasar dan sedikit brutal.

“Yeshh baby, i like it mppphhh..” terasa semakin panas di bawah sana Baekhyun pun melapaskan celanannya. Saat ia menatap dirinya kembali pada cermin ia bisa melihat lubang surgawinya sudah begitu basah dan berkedut.

“Chanyeolahh~~ aku basah..” Ucap Baekhyun dan masih memaikan nipplenya.

“Tanganmu yang satunya, masukan kedua jarimu kedalam mulutmu, mainkanlah dengan lidahmu seperti yang biasa kau lakukan pada jariku..”

Baekhyun kembali menuruti perintah Chanyeol, kedua jari lentiknya ia masukan ke dalam mulutnya. Membasahi setiap sela pada jarinya.

“Mpphhh cantikkhhh...”

Mendengarkan desahan Chanyeol, kedua jarinya Baekhyun masukan semakin dalam hingga menyentuh kerongkongannya. Dan itu semua menginginkan dirinya saat ia memakan penis kekasihnya.

“Jika jarimu sudah basah. Sekarang bukalah kaki mu lebar lebar sayang sehingga kamu bisa melihat duniaku dibawah sana dengan jelas. Jika sudah mainkanlah jarimu di area lubangmu sayang. Jangan takut aku akan membantumu..”

Tanpa ragu Baekhyun melepaskan jarinya, membuka lebar selangkangannya sehingga ia bisa melihat lubangnya berkedut kecang dan mengeluarkan cairan bening.

“Kau lihat betapa basahnya lubang milikmu sayang, satu jari tak akan cukup memuaskanmu. Jadi aku akan memasukan kedua jariku sayanghh...” dengan sensual Baekhyun mulai memasukan 1 jarinya dan satunya lagi ia gunakan untuk merenggangkan lubangnya sehingga jarinya bisa masuk dengan sempurna.

image

“Mpphhhhh~~~” Kedua jarinya ia masukan ke lubang basahnya dan memainkan lubangnya dengan tempo yang lamban.

“Sayanghhh lubangmu sempit sekali.. kita sudah bercinta berkali-kali tetapi surga ini tetap tertutup rapat.. ahhh sayanghhh aku menyukainya..mpphhh yeashh” Kepalanya seolah ingin meledak membayangkan bagaimana jari Chanyeol benar benar menggauli lubang miliknya saat ini.

“Chanyeolahhh ini nikmathh~ mpphhh nikhmathh sekali..” cercau Baekhyun dan terus menerobos lubangnya dengan tempo yang semakin cepat.

“Lihatlah dirimu sayanghh~~” Baekhyun melihat dirinya di cermin mata sayunya menggambarkan bagaimana rasa nikmat saat kedua jarinya bermain di dalam lubangnya, berusaha mencari titik nikmat yang selalu ditemukan oleh kekasihnya.

“Kau begitu indah... Ahhhh sayanghhh lubangmu begitu sempit hingga aku gila jika harus memikirkanmu.. ohhh sayang mppphhh... Aku ingin mengeluarkan semua spermaku kedalam perutmu sayanghhh... Apa kau menyukai penis besarku? Aku bisa membuatmu hamil jika aku melapaskan semua spermaku... Yeashhh baby ohhh mppphhh.. genjot terus aku sayanghhh” Baekhyun semakin mengencangkan temponya saat ia mendengar ucapan kotor dengan suara beratnya Chanyeol.

“Chanyeolahhh... Mpphhh aku mau keluar...hiksss~~”

“Let's do it together baby... yeashh mppphhh...”

“Ahhh Chanyeolahhh~~”

“Ahhh aku kelaur sayangh...”

tuuuttt tuuttt tuutttt

Suara telepon mendadak terputus dari pihak Baekhyun membuat Chanyeol langsung panik dan kembali menelpon kekasihnya. Tetapi gagal sehingga ia harus segera mengirimkan pesan padanya.

Tanpa ragi Chanyeol segera menekan tombol memanggil, menautkan kerinduannya pada si kecil.

Sudah dering ke tiga tetapi Baekhyun tak kunjung mengangkat telepon Chanyeol. Hingga pada dering ke-empat..

“Chagiahh..nghh..”

Chanyeol bisa mendengar jelas bagaimana kekasihnya mendesah dari sambungan telepon.

“Aku merindukanmu, aku tak tahan. Rasanya dibagian bawahku gatal dan panas sekali.. mpphhh”

Chanyeol masih tak bergeming. Kini wajahnya ikut terasa panas saat mendengar si kecil mendesah kecil dan beberapa kali Chanyeol bisa mendengar suara endusan si kecil ia tahu apa yang sedang dilakukan si kecil.

“Apakah aromaku masih kuat tertempel pada jaketku?” Ucap Chanyeol akhirnya.

“Eung..nghhhh wangi..” Sahut Baekhyun.

“Aku merindukanmu, benar benar membuatku gila. Chanyeol let's do a phone sexhh mphhhh...” Pinta si mungil.

Tanpa berfikir panjang Chanyeol merebahkan dirinya pada ranjang milik Baekhyun. Menghirup sarung bantal bergambar gajah itu dengan kencang mengingatkannya bagaimana aroma bayi itu masih menempel pada tubuhnya.

“Chagia.. aku juga merindukanmu. Aku merindukan bagaimana aroma pohon pinus yang menempel di pada leher indahmu sehingga aku menciuminnya dengan brutal. Kau ingat saat kita akan berangkat ke Jepang? Saat aku menikmati setiap inci lehermu yang indah sehingga meninggalkan ruam merah yang cantik? Di dalam pesawat, saat semua tertidur lelap kau diam diam meremas miliku sehingga aku harus memakan leher indahmu? Desahanmu dan bahkan kata-kata kotormu melayang di benakku.” Ucap Chanyeol sembari memijit kemaluannya yang masih terbalut celana boxer.

“Chanyeolahh~~apa yang harus aku lakukan? Aku tak bisa melakukannya sendiri, ini sungguh menyiksa... Mpphhh”

“Berbaringlah sayang, apa di depan ranjangmu ada sebuah cermin?”

“Eung— ada”

“Apakah kamu bisa melihat dirimu di cermin saat berbaring?”

“Eung—”

“Bukalah bajumu sayang, lakukan seperti yang biasa aku lakukan. Ingatlah bagaimana jari-jariku melepas satu persatu pakaianmu”

Baekhyun menuruti perintah Chanyeol, ia menaruh handphonenya dan menghadapkan dirinya pada sebuah cermin di depan ranjangnya. Pelan-pelan jari jemari Baekhyun yang lentik itu membuka piyama tidurnya, tak lupa sesekali ia menghirup aroma Chanyeol pada jaket yang ia peluk sedari tadi.

“Tubuhmu cantik sekali sayang. Dan bahkan nipplemu sudah mengeras saat ini.” Ucap Chanyeol pada sambungan telepon.

Baekhyun melirik ke arah nipplenya dan benar saja kata Chanyeol nipplenya sudah mengeras.

“Sekarang sentuhlah nipplemu sayang, bayangkan jari jemariku memainkan nipplemu seperti biasanya.”

Baekhyun menatap dirinya pada cermin sembari menjalarkan jemari lentiknya untuk menyentuh nipplenya. Hanya dengen menyentuh ujungnya membuat sekujur tubuh Baekhyun semakin memanas.

Pantulan dirinya dari cermin membuatnya sadar mengapa Chanyeol suka sekali bercinta dengannya. Ia begitu terlihat cantik ketika sedang ingin bercinta.

“Cantik.. kamu sungguh cantik sayanghhh mppphhh” Kini Baekhyun bisa mendengar desahan Chanyeol dan membuatnya memejamkan mata, membayangkan kini Chanyeol sedang memijat nipplenya.

“Sayanghhh nipplemu aku pelintir ya? Bagaimana? Kau menyukainya?” Mendengar itu jemari Baekhyun langsung memelintir putingnya dengan kasar dan sedikit brutal.

“Yeshh baby, i like it mppphhh..” terasa semakin panas di bawah sana Baekhyun pun melapaskan celanannya. Saat ia menatap dirinya kembali pada cermin ia bisa melihat lubang surgawinya sudah begitu basah dan berkedut.

“Chanyeolahh~~ aku basah..” Ucap Baekhyun dan masih memaikan nipplenya.

“Tanganmu yang satunya, masukan kedua jarimu kedalam mulutmu, mainkanlah dengan lidahmu seperti yang biasa kau lakukan pada jariku..”

Baekhyun kembali menuruti perintah Chanyeol, kedua jari lentiknya ia masukan ke dalam mulutnya. Membasahi setiap sela pada jarinya.

“Mpphhh cantikkhhh...”

Mendengarkan desahan Chanyeol, kedua jarinya Baekhyun masukan semakin dalam hingga menyentuh kerongkongannya. Dan itu semua menginginkan dirinya saat ia memakan penis kekasihnya.

“Jika jarimu sudah basah. Sekarang bukalah kaki mu lebar lebar sayang sehingga kamu bisa melihat duniaku dibawah sana dengan jelas. Jika sudah mainkanlah jarimu di area lubangmu sayang. Jangan takut aku akan membantumu..”

Tanpa ragu Baekhyun melepaskan jarinya, membuka lebar selangkangannya sehingga ia bisa melihat lubangnya berkedut kecang dan mengeluarkan cairan bening.

“Kau lihat betapa basahnya lubang milikmu sayang, satu jari tak akan cukup memuaskanmu. Jadi aku akan memasukan kedua jariku sayanghh...” dengan sensual Baekhyun mulai memasukan 1 jarinya dan satunya lagi ia gunakan untuk merenggangkan lubangnya sehingga jarinya bisa masuk dengan sempurna.

image

“Mpphhhhh~~~” Kedua jarinya ia masukan ke lubang basahnya dan memainkan lubangnya dengan tempo yang lamban.

“Sayanghhh lubangmu sempit sekali.. kita sudah bercinta berkali-kali tetapi surga ini tetap tertutup rapat.. ahhh sayanghhh aku menyukainya..mpphhh yeashh” Kepalanya seolah ingin meledak membayangkan bagaimana jari Chanyeol benar benar menggauli lubang miliknya saat ini.

“Chanyeolahhh ini nikmathh~ mpphhh nikhmathh sekali..” cercau Baekhyun dan terus menerobos lubangnya dengan tempo yang semakin cepat.

“Lihatlah dirimu sayanghh~~” Baekhyun melihat dirinya di cermin mata sayunya menggambarkan bagaimana rasa nikmat saat kedua jarinya bermain di dalam lubangnya, berusaha mencari titik nikmat yang selalu ditemukan oleh kekasihnya.

“Kau begitu indah... Ahhhh sayanghhh lubangmu begitu sempit hingga aku gila jika harus memikirkanmu.. ohhh sayang mppphhh... Aku ingin mengeluarkan semua spermaku kedalam perutmu sayanghhh... Apa kau menyukai penis besarku? Aku bisa membuatmu hamil jika aku melapaskan semua spermaku... Yeashhh baby ohhh mppphhh.. genjot terus aku sayanghhh” Baekhyun semakin mengencangkan temponya saat ia mendengar ucapan kotor dengan suara beratnya Chanyeol.

“Chanyeolahhh... Mpphhh aku mau keluar...hiksss~~”

“Let's do it together baby... yeashh mppphhh...”

“Ahhh Chanyeolahhh~~”

“Ahhh aku kelaur sayangh...”

tuuuttt tuuttt tuutttt

Suara telepon mendadak terputus dari pihak Baekhyun membuat Chanyeol langsung panik dan kembali menelpon kekasihnya. Tetapi gagal sehingga ia harus segera mengirimkan pesan padanya.

Tanpa ragi Chanyeol segera menekan tombol memanggil, menautkan kerinduannya pada si kecil.

Sudah dering ke tiga tetapi Baekhyun tak kunjung mengangkat telepon Chanyeol. Hingga pada dering ke-empat..

“Chagiahh..nghh..”

Chanyeol bisa mendengar jelas bagaimana kekasihnya mendesah dari sambungan telepon.

“Aku merindukanmu, aku tak tahan. Rasanya dibagian bawahku gatal dan panas sekali.. mpphhh”

Chanyeol masih tak bergeming. Kini wajahnya ikut terasa panas saat mendengar si kecil mendesah kecil dan beberapa kali Chanyeol bisa mendengar suara endusan si kecil ia tahu apa yang sedang dilakukan si kecil.

“Apakah aromaku masih kuat tertempel pada jaketku?” Ucap Chanyeol akhirnya.

“Eung..nghhhh wangi..” Sahut Baekhyun.

“Aku merindukanmu, benar benar membuatku gila. Chanyeol let's do a phone sexhh mphhhh...” Pinta si mungil.

Tanpa berfikir panjang Chanyeol merebahkan dirinya pada ranjang milik Baekhyun. Menghirup sarung bantal bergambar gajah itu dengan kencang mengingatkannya bagaimana aroma bayi itu masih menempel pada tubuhnya.

“Chagia.. aku juga merindukanmu. Aku merindukan bagaimana aroma pohon pinus yang menempel di pada leher indahmu sehingga aku menciuminnya dengan brutal. Kau ingat saat kita akan berangkat ke Jepang? Saat aku menikmati setiap inci lehermu yang indah sehingga meninggalkan ruam merah yang cantik? Di dalam pesawat, saat semua tertidur lelap kau diam diam meremas miliku sehingga aku harus memakan leher indahmu? Desahanmu dan bahkan kata-kata kotormu melayang di benakku.” Ucap Chanyeol sembari memijit kemaluannya yang masih terbalut celana boxer.

“Chanyeolahh~~apa yang harus aku lakukan? Aku tak bisa melakukannya sendiri, ini sungguh menyiksa... Mpphhh”

“Berbaringlah sayang, apa di depan ranjangmu ada sebuah cermin?”

“Eung— ada”

“Apakah kamu bisa melihat dirimu di cermin saat berbaring?”

“Eung—”

“Bukalah bajumu sayang, lakukan seperti yang biasa aku lakukan. Ingatlah bagaimana jari-jariku melepas satu persatu pakaianmu”

Baekhyun menuruti perintah Chanyeol, ia menaruh handphonenya dan menghadapkan dirinya pada sebuah cermin di depan ranjangnya. Pelan-pelan jari jemari Baekhyun yang lentik itu membuka piyama tidurnya, tak lupa sesekali ia menghirup aroma Chanyeol pada jaket yang ia peluk sedari tadi.

“Tubuhmu cantik sekali sayang. Dan bahkan nipplemu sudah mengeras saat ini.” Ucap Chanyeol pada sambungan telepon.

Baekhyun melirik ke arah nipplenya dan benar saja kata Chanyeol nipplenya sudah mengeras.

“Sekarang sentuhlah nipplemu sayang, bayangkan jari jemariku memainkan nipplemu seperti biasanya.”

Baekhyun menatap dirinya pada cermin sembari menjalarkan jemari lentiknya untuk menyentuh nipplenya. Hanya dengen menyentuh ujungnya membuat sekujur tubuh Baekhyun semakin memanas.

Pantulan dirinya dari cermin membuatnya sadar mengapa Chanyeol suka sekali bercinta dengannya. Ia begitu terlihat cantik ketika sedang ingin bercinta.

“Cantik.. kamu sungguh cantik sayanghhh mppphhh” Kini Baekhyun bisa mendengar desahan Chanyeol dan membuatnya memejamkan mata, membayangkan kini Chanyeol sedang memijat nipplenya.

“Sayanghhh nipplemu aku pelintir ya? Bagaimana? Kau menyukainya?” Mendengar itu jemari Baekhyun langsung memelintir putingnya dengan kasar dan sedikit brutal.

“Yeshh baby, i like it mppphhh..” terasa semakin panas di bawah sana Baekhyun pun melapaskan celanannya. Saat ia menatap dirinya kembali pada cermin ia bisa melihat lubang surgawinya sudah begitu basah dan berkedut.

“Chanyeolahh~~ aku basah..” Ucap Baekhyun dan masih memaikan nipplenya.

“Tanganmu yang satunya, masukan kedua jarimu kedalam mulutmu, mainkanlah dengan lidahmu seperti yang biasa kau lakukan pada jariku..”

Baekhyun kembali menuruti perintah Chanyeol, kedua jari lentiknya ia masukan ke dalam mulutnya. Membasahi setiap sela pada jarinya.

“Mpphhh cantikkhhh...”

Mendengarkan desahan Chanyeol, kedua jarinya Baekhyun masukan semakin dalam hingga menyentuh kerongkongannya. Dan itu semua menginginkan dirinya saat ia memakan penis kekasihnya.

“Jika jarimu sudah basah. Sekarang bukalah kaki mu lebar lebar sayang sehingga kamu bisa melihat duniaku dibawah sana dengan jelas. Jika sudah mainkanlah jarimu di area lubangmu sayang. Jangan takut aku akan membantumu..”

Tanpa ragu Baekhyun melepaskan jarinya, membuka lebar selangkangannya sehingga ia bisa melihat lubangnya berkedut kecang dan mengeluarkan cairan bening.

“Kau lihat betapa basahnya lubang milikmu sayang, satu jari tak akan cukup memuaskanmu. Jadi aku akan memasukan kedua jariku sayanghh...” dengan sensual Baekhyun mulai memasukan 1 jarinya dan satunya lagi ia gunakan untuk merenggangkan lubangnya sehingga jarinya bisa masuk dengan sempurna.

image

“Mpphhhhh~~~” Kedua jarinya ia masukan ke lubang basahnya dan memainkan lubangnya dengan tempo yang lamban.

“Sayanghhh lubangmu sempit sekali.. kita sudah bercinta berkali-kali tetapi surga ini tetap tertutup rapat.. ahhh sayanghhh aku menyukainya..mpphhh yeashh” Kepalanya seolah ingin meledak membayangkan bagaimana jari Chanyeol benar benar menggauli lubang miliknya saat ini.

“Chanyeolahhh ini nikmathh~ mpphhh nikhmathh sekali..” cercau Baekhyun dan terus menerobos lubangnya dengan tempo yang semakin cepat.

“Lihatlah dirimu sayanghh~~” Baekhyun melihat dirinya di cermin

Tanpa ragi Chanyeol segera menekan tombol memanggil, menautkan kerinduannya pada si kecil.

Sudah dering ke tiga tetapi Baekhyun tak kunjung mengangkat telepon Chanyeol. Hingga pada dering ke-empat..

“Chagiahh..nghh..”

Chanyeol bisa mendengar jelas bagaimana kekasihnya mendesah dari sambungan telepon.

“Aku merindukanmu, aku tak tahan. Rasanya dibagian bawahku gatal dan panas sekali.. mpphhh”

Chanyeol masih tak bergeming. Kini wajahnya ikut terasa panas saat mendengar si kecil mendesah kecil dan beberapa kali Chanyeol bisa mendengar suara endusan si kecil ia tahu apa yang sedang dilakukan si kecil.

“Apakah aromaku masih kuat tertempel pada jaketku?” Ucap Chanyeol akhirnya.

“Eung..nghhhh wangi..” Sahut Baekhyun.

“Aku merindukanmu, benar benar membuatku gila. Chanyeol let's do a phone sexhh mphhhh...” Pinta si mungil.

Tanpa berfikir panjang Chanyeol merebahkan dirinya pada ranjang milik Baekhyun. Menghirup sarung bantal bergambar gajah itu dengan kencang mengingatkannya bagaimana aroma bayi itu masih menempel pada tubuhnya.

“Chagia.. aku juga merindukanmu. Aku merindukan bagaimana aroma pohon pinus yang menempel di pada leher indahmu sehingga aku menciuminnya dengan brutal. Kau ingat saat kita akan berangkat ke Jepang? Saat aku menikmati setiap inci lehermu yang indah sehingga meninggalkan ruam merah yang cantik? Di dalam pesawat, saat semua tertidur lelap kau diam diam meremas miliku sehingga aku harus memakan leher indahmu? Desahanmu dan bahkan kata-kata kotormu melayang di benakku.” Ucap Chanyeol sembari memijit kemaluannya yang masih terbalut celana boxer.

“Chanyeolahh~~apa yang harus aku lakukan? Aku tak bisa melakukannya sendiri, ini sungguh menyiksa... Mpphhh”

“Berbaringlah sayang, apa di depan ranjangmu ada sebuah cermin?”

“Eung— ada”

“Apakah kamu bisa melihat dirimu di cermin saat berbaring?”

“Eung—”

“Bukalah bajumu sayang, lakukan seperti yang biasa aku lakukan. Ingatlah bagaimana jari-jariku melepas satu persatu pakaianmu”

Baekhyun menuruti perintah Chanyeol, ia menaruh handphonenya dan menghadapkan dirinya pada sebuah cermin di depan ranjangnya. Pelan-pelan jari jemari Baekhyun yang lentik itu membuka piyama tidurnya, tak lupa sesekali ia menghirup aroma Chanyeol pada jaket yang ia peluk sedari tadi.

“Tubuhmu cantik sekali sayang. Dan bahkan nipplemu sudah mengeras saat ini.” Ucap Chanyeol pada sambungan telepon.

Baekhyun melirik ke arah nipplenya dan benar saja kata Chanyeol nipplenya sudah mengeras.

“Sekarang sentuhlah nipplemu sayang, bayangkan jari jemariku memainkan nipplemu seperti biasanya.”

Baekhyun menatap dirinya pada cermin sembari menjalarkan jemari lentiknya untuk menyentuh nipplenya. Hanya dengen menyentuh ujungnya membuat sekujur tubuh Baekhyun semakin memanas.

Pantulan dirinya dari cermin membuatnya sadar mengapa Chanyeol suka sekali bercinta dengannya. Ia begitu terlihat cantik ketika sedang ingin bercinta.

“Cantik.. kamu sungguh cantik sayanghhh mppphhh” Kini Baekhyun bisa mendengar desahan Chanyeol dan membuatnya memejamkan mata, membayangkan kini Chanyeol sedang memijat nipplenya.

“Sayanghhh nipplemu aku pelintir ya? Bagaimana? Kau menyukainya?” Mendengar itu jemari Baekhyun langsung memelintir putingnya dengan kasar dan sedikit brutal.

“Yeshh baby, i like it mppphhh..” terasa semakin panas di bawah sana Baekhyun pun melapaskan celanannya. Saat ia menatap dirinya kembali pada cermin ia bisa melihat lubang surgawinya sudah begitu basah dan berkedut.

“Chanyeolahh~~ aku basah..” Ucap Baekhyun dan masih memaikan nipplenya.

“Tanganmu yang satunya, masukan kedua jarimu kedalam mulutmu, mainkanlah dengan lidahmu seperti yang biasa kau lakukan pada jariku..”

Baekhyun kembali menuruti perintah Chanyeol, kedua jari lentiknya ia masukan ke dalam mulutnya. Membasahi setiap sela pada jarinya.

“Mpphhh cantikkhhh...”

Mendengarkan desahan Chanyeol, kedua jarinya Baekhyun masukan semakin dalam hingga menyentuh kerongkongannya. Dan itu semua menginginkan dirinya saat ia memakan penis kekasihnya.

“Jika jarimu sudah basah. Sekarang bukalah kaki mu lebar lebar sayang sehingga kamu bisa melihat duniaku dibawah sana dengan jelas. Jika sudah mainkanlah jarimu di area lubangmu sayang. Jangan takut aku akan membantumu..”

Tanpa ragu Baekhyun melepaskan jarinya, membuka lebar selangkangannya sehingga ia bisa melihat lubangnya berkedut kecang dan mengeluarkan cairan bening.

“Kau lihat betapa basahnya lubang milikmu sayang, satu jari tak akan cukup memuaskanmu. Jadi aku akan memasukan kedua jariku sayanghh...” dengan sensual Baekhyun mulai memasukan 1 jarinya dan satunya lagi ia gunakan untuk merenggangkan lubangnya sehingga jarinya bisa masuk dengan sempurna.

image

“Mpphhhhh~~~” Kedua jarinya ia masukan ke lubang basahnya dan memainkan lubangnya dengan tempo yang lamban.

“Sayanghhh lubangmu sempit sekali.. kita sudah bercinta berkali-kali tetapi surga ini tetap tertutup rapat.. ahhh sayanghhh aku menyukainya..mpphhh yeashh” Kepalanya seolah ingin meledak membayangkan bagaimana jari Chanyeol benar benar menggauli lubang miliknya saat ini.

“Chanyeolahhh ini nikmathh~ mpphhh nikhmathh sekali..” cercau Baekhyun dan terus menerobos lubangnya dengan tempo yang semakin cepat.

“Lihatlah dirimu sayanghh~~” Baekhyun melihat dirinya di cermin

Tanpa ragi Chanyeol segera menekan tombol memanggil, menautkan kerinduannya pada si kecil.

Sudah dering ke tiga tetapi Baekhyun tak kunjung mengangkat telepon Chanyeol. Hingga pada dering ke-empat..

“Chagiahh..nghh..”

Chanyeol bisa mendengar jelas bagaimana kekasihnya mendesah dari sambungan telepon.

“Aku merindukanmu, aku tak tahan. Rasanya dibagian bawahku gatal dan panas sekali.. mpphhh”

Chanyeol masih tak bergeming. Kini wajahnya ikut terasa panas saat mendengar si kecil mendesah kecil dan beberapa kali Chanyeol bisa mendengar suara endusan si kecil ia tahu apa yang sedang dilakukan si kecil.

“Apakah aromaku masih kuat tertempel pada jaketku?” Ucap Chanyeol akhirnya.

“Eung..nghhhh wangi..” Sahut Baekhyun.

“Aku merindukanmu, benar benar membuatku gila. Chanyeol let's do a phone sexhh mphhhh...” Pinta si mungil.

Tanpa berfikir panjang Chanyeol merebahkan dirinya pada ranjang milik Baekhyun. Menghirup sarung bantal bergambar gajah itu dengan kencang mengingatkannya bagaimana aroma bayi itu masih menempel pada tubuhnya.

“Chagia.. aku juga merindukanmu. Aku merindukan bagaimana aroma pohon pinus yang menempel di pada leher indahmu sehingga aku menciuminnya dengan brutal. Kau ingat saat kita akan berangkat ke Jepang? Saat aku menikmati setiap inci lehermu yang indah sehingga meninggalkan ruam merah yang cantik? Di dalam pesawat, saat semua tertidur lelap kau diam diam meremas miliku sehingga aku harus memakan leher indahmu? Desahanmu dan bahkan kata-kata kotormu melayang di benakku.” Ucap Chanyeol sembari memijit kemaluannya yang masih terbalut celana boxer.

“Chanyeolahh~~apa yang harus aku lakukan? Aku tak bisa melakukannya sendiri, ini sungguh menyiksa... Mpphhh”

“Berbaringlah sayang, apa di depan ranjangmu ada sebuah cermin?”

“Eung— ada”

“Apakah kamu bisa melihat dirimu di cermin saat berbaring?”

“Eung—”

“Bukalah bajumu sayang, lakukan seperti yang biasa aku lakukan. Ingatlah bagaimana jari-jariku melepas satu persatu pakaianmu”

Baekhyun menuruti perintah Chanyeol, ia menaruh handphonenya dan menghadapkan dirinya pada sebuah cermin di depan ranjangnya. Pelan-pelan jari jemari Baekhyun yang lentik itu membuka piyama tidurnya, tak lupa sesekali ia menghirup aroma Chanyeol pada jaket yang ia peluk sedari tadi.

“Tubuhmu cantik sekali sayang. Dan bahkan nipplemu sudah mengeras saat ini.” Ucap Chanyeol pada sambungan telepon.

Baekhyun melirik ke arah nipplenya dan benar saja kata Chanyeol nipplenya sudah mengeras.

“Sekarang sentuhlah nipplemu sayang, bayangkan jari jemariku memainkan nipplemu seperti biasanya.”

Baekhyun menatap dirinya pada cermin sembari menjalarkan jemari lentiknya untuk menyentuh nipplenya. Hanya dengen menyentuh ujungnya membuat sekujur tubuh Baekhyun semakin memanas.

Pantulan dirinya dari cermin membuatnya sadar mengapa Chanyeol suka sekali bercinta dengannya. Ia begitu terlihat cantik ketika sedang ingin bercinta.

“Cantik.. kamu sungguh cantik sayanghhh mppphhh” Kini Baekhyun bisa mendengar desahan Chanyeol dan membuatnya memejamkan mata, membayangkan kini Chanyeol sedang memijat nipplenya.

“Sayanghhh nipplemu aku pelintir ya? Bagaimana? Kau menyukainya?” Mendengar itu jemari Baekhyun langsung memelintir putingnya dengan kasar dan sedikit brutal.

“Yeshh baby, i like it mppphhh..” terasa semakin panas di bawah sana Baekhyun pun melapaskan celanannya. Saat ia menatap dirinya kembali pada cermin ia bisa melihat lubang surgawinya sudah begitu basah dan berkedut.

“Chanyeolahh~~ aku basah..” Ucap Baekhyun dan masih memaikan nipplenya.

“Tanganmu yang satunya, masukan kedua jarimu kedalam mulutmu, mainkanlah dengan lidahmu seperti yang biasa kau lakukan pada jariku..”

Baekhyun kembali menuruti perintah Chanyeol, kedua jari lentiknya ia masukan ke dalam mulutnya. Membasahi setiap sela pada jarinya.

“Mpphhh cantikkhhh...”

Mendengarkan desahan Chanyeol, kedua jarinya Baekhyun masukan semakin dalam hingga menyentuh kerongkongannya. Dan itu semua menginginkan dirinya saat ia memakan penis kekasihnya.

“Jika jarimu sudah basah. Sekarang bukalah kaki mu lebar lebar sayang sehingga kamu bisa melihat duniaku dibawah sana dengan jelas. Jika sudah mainkanlah jarimu di area lubangmu sayang. Jangan takut aku akan membantumu..”

Tanpa ragu Baekhyun melepaskan jarinya, membuka lebar selangkangannya sehingga ia bisa melihat lubangnya berkedut kecang dan mengeluarkan cairan bening.

“Kau lihat betapa basahnya lubang milikmu sayang, satu jari tak akan cukup memuaskanmu. Jadi aku akan memasukan kedua jariku sayanghh...” dengan sensual Baekhyun mulai memasukan 1 jarinya dan satunya lagi ia gunakan untuk merenggangkan lubangnya sehingga jarinya bisa masuk dengan sempurna.

image

“Mpphhhhh~~~” Kedua jarinya ia masukan ke lubang basahnya dan memainkan lubangnya dengan tempo yang lamban.

“Sayanghhh lubangmu sempit sekali.. kita sudah bercinta berkali-kali tetapi surga ini tetap tertutup rapat.. ahhh sayanghhh aku menyukainya..mpphhh yeashh” Kepalanya seolah ingin meledak membayangkan bagaimana jari Chanyeol benar benar menggauli lubang miliknya saat ini.

“Chanyeolahhh ini nikmathh~ mpphhh nikhmathh sekali..” cercau Baekhyun dan terus menerobos lubangnya dengan tempo yang semakin cepat.

“Lihatlah dirimu sayanghh~~” Baekhyun melihat dirinya di cermin

Warning content ⚠️ Contain: NFSW Gift, Penetration, BDSM Kinda idk, Dirty talk kinda, Penetration, Also Fiction so don't bring this story onto celebrities real life!

Paris, November 26th, 11:00pm

Pusat Kota Paris, dimana ribuan orang datang untuk menyaksikan langsung pembukaan Outlet Acqua Di Parma yang baru dengan bintang tamu yang tak lain dan tak bukan adalah Brand Ambassador mereka, siapa lagi kalau bukan Park Chanyeol. Di dunia ini, siapa sih yang tak mengenal sosok Park Chanyeol? Seorang penyanyi sekaligus aktor, song writter dan bahkan sekarang karirnya sedang berkembang di dunia modelling. Bisa dikatakan Park Chanyeol adalah lelaki yang terlalu sempurna karena memiliki seribu bakat dan juga wajah yang tampan. Bahkan ribuan Brand ternamapun rela mengantri untuk bisa bekerjasama dengannya. Begitulah cover seorang Park Chanyeol, lelaki ambisius dan bahkan ia sangat cerdas untuk menutupi kehidupan pribadinya. Tak ada yang tahu bahwa Park Chanyeol tengah menjalin hubungan special dengan seorang laki-laki.

pesta ulang tahun Chanyeol bersaam dengan pembukaan Outlet Acqua Di Parma


Paris, November 27th, 01:00am

Jam sudah menunjukan pukul satu pagi dini hari. Seluruh badan Chanyeol rasanya ingin lepas dari tubuhnya. Walaupun dirinya tengah duduk di dalam mobil, pikirannya saat ini sedang melayang jauh, memikirkan kekasihnya yang menunggu di hotel tempat mereka menginap saat ini. Yaps, kali ini Park Chanyeol mengajak kekasihnya untuk menemani dirinya selama di Paris, mengingat di Paris ia memiliki sedikit kebebasan untuk memegang tangan kekasihnya di publik walaupun tak banyak juga para fans berusaha mengambil foto tentang dirinya tetapi syukur saja bodyguardnya selalu cepat tanggap untuk meminta para fans menghapus fotonya dan memberikan surat bersyarat agar tidak menyebarkan informasi apapun tentang kehidupan pribadinya. Begitulah permainan Chanyeol selama ini untuk mencegah rumor yang beredar walaupun sesekali media nakal tersebut menyebarkan rumor seperti saat ini.

salah satu media yang menyebarkan rumor

“Cari tau siapa yang menyebarkan rumor sampah ini, dan pastikan ia tak bisa hidup lagi.” Ucap Chanyeol tegas pada salah satu Bodyguardnya.

“Baik, Tuan. Akan kami laksanakan!”

Tanpa Chanyeol sadari kini dirinya sudah sampai disebuah hotel mewah di salah satu pusat kota Paris. Senyum tipisnya terbentuk diwajahnya mengingat siapa yang tengah menunggu dirinya saat ini. Siapa lagi kalau bukan kekasihnya.

Lelaki itu bernama Byun Baekhyun. Chanyeol bertemu dengannya saat mereka melakukan photoshoot salah satu majalah ternama di Korea.

Chanyeol yang selalu bersikap dingin pada semua orang yang belum ia kenal tetapi saat itu, saat ia tak sengaja melihat sesosok laki-laki dengan wajah yang cantik dan juga jari yang lentik membuat jantungnya berdegup kencang. Saat itu Chanyeol benar benar seperti melihat seorang malaikat tanpa sayap. Semuanya seakan tak masuk akal di benak Chanyeol, bahkan hawa nafsunya saat itu meningkat saat ia melihat kulit putih dan lembut itu serta paras cantik yang tengah berekspresi sayu bak sedang berada dikukungannya.

image

Mulai saat itulah Chanyeol merasakan jatuh cinta pada lelaki itu dan memilih untuk menjalin hubungan secara diam-diam dengannya mengingat popularitas dari keduanya sedang naik daun.


Ting

Bunyi lift berdenting menandakan Chanyeol sudah dekat dengan kamarnya.

Saat Chanyeol membuka pintu kamar, semuanya terlihat gelap dan hanya ada cahaya minim yang dibiaskan dari luar jendela. Tetapi langkahnya tiba-tiba berhenti saat melihat sosok lelaki mungil itu tengah berbaring dilantai dengan segelas wishkey disampingnya.

image

image

Wajahnya semerah tomat, serta mata sayunya yang indah seolah-olah berkata..

“Do you want to have sex with me?” Ucap Baekhyun saat ia melihat kini kekasihnya tengah berdiri menunduk menatap dirinya.

Chanyeol hanya terkekeh pelan sembari berjongkok disampingnya.

“Today is your Birthday and i'll give you something special that you won't ever forget forever even if someday we broke up and you find another women or men.” Cercau Baekhyun yang sedang mabuk itu. Chanyeol hanya menggeleng dan perlahan mengusap lembut pipi merah Baekhyun.

image

“God already gave me something special..” Sahut Chanyeol dengan suara berat dan seraknya.

“Apa itu?”

“Kamu... Dan aku tak akan pernah lagi menemukan lelaki ataupun wanita selain kamu. You are my special gift, you should know that.” Mata Baekhyun berbinar saat ia mendengar jawaban itu dari kekasihnya. Jantungnyapun semakin berdegup kencang saat suara berat nan serak itu memenuhi indra pendengarannya.

Chanyeol tersenyum saat melihat mata sabit itu berbinar terang melebihi terangnya bulan malam ini. Bibir jelly dan juga kulit putih mulus itu kini menjadi pusat perhatiannya. Ibu jari Chanyeol yang semula mengelus pipi Baekhyun kini perlahan mengelus bibir lembut itu sembari menelan ludahnya.

image

Ibu jari yang semula bermain di bibir Baekhyun kini perlahan masuk kedalam mulutnya, meminta agar Baekhyun menghisap jari itu dengan nikmat. Dengan mata yang tertutup Baekhyun menghisap ibu jari yang besar itu dengan lahap bak seorang bayi yang sedang kehausan.

“Ahh~~” desah kecil Chanyeol saat ia merasakan lidah Baekhyun tengah bermain di dalam sana, menikmati ibu jarinya yang belum seberapa dibanding miliknya.

Dengan segera Chanyeol melepaskan jarinya dari mulut Baekhyun. Benang liur itu masih menyatu membuat Chanyeol juga ingin mencicipinya. Mencicipi nikmat milik kekasihnya.

“Your taste so sweet. How many bottles did you drink tonight?” Tanya Chanyeol saat iya merasakan manisnya air liur Baekhyun yang bercampur dengan wishkey itu.

“Not much. But i really want your dick inside my mouth. Filled my mouth with your tasty sperm. It'll be nice.” Sahut Baekhyun dan kini tangannya menjalar meraih penis Chanyeol dan meremasnya.

“Dirty boy!!” Dengan sekali tarik Chanyeol langsung membawa tubuh Baekhyun ke atas pangkuannya.

“Malam ini, aku tidak akan mengotori mulutmu dengan cairan milikku, tetapi...

Tangan Chanyeol perlahan menyikap baju Baekhyun, memasukan tangan besarnya kedalam celana Baekhyun sembari meremas pantat sintal itu. Jari telunjuknya menelisik bermain dilubang Baekhyun yang sudah basah itu.

Aku akan memenuhi lubang ini dengan spermaku.. That will be the perfect gift to me.” Ucap Chanyeol dengan suara beratnya. Jari yang semula hanya bermain melingkar dilubang itu, kini perlahan masuk menerobos lubang yang masih sempit itu.

“Ahh~~ yeshh daddy..” Desah Baekhyun saat ia merasakan jari telunjuk yang besar itu masuk kedalam lubangnya.

Bibir bawahnya ia gigit, matanya ia pejam merasakan bagaimana nikmatnya satu jari itu bermain menyentuh dinding prostatnya.

“Chanh~~ so good... Ahhh~~” desah Baekhyun. Chanyeol menyeringai merasa dirinya hebat dalam permainan ini, sehingga ia langsung memasukan satu jarinya lagi untuk memenuhi lubang Baekhyun.

“Chanhhh~~ Mphhhh...” Sembari memainkan jarinya dibawah sana, bibir Chanyeol pun ingin merasakan manisnya sisa Wishkey di bibir milik Baekhyun sehingga ia melumat bibir itu dengan lahap.

Tangan satunya Chanyeol gunakan untuk memainkan puting Baekhyun yang sudah mengeras. Dengan masih dilapisi baju milik Baekhyun, puting itu Chanyeol pelintir dengan kencang sehingga syaraf sensitif Baekhyun memuncak dan membuat Baekhyun semakin menggeliat diatas pangkuannya.

Dua jari dilubang Baekhyun bergerak dengan tempo lambat dan gaya menggunting agar lubang itu sedikit melonggar.

Desahan serta cercauan tak berhenti keluar dari mulut Baekhyun membuat libido Chanyeol memuncak dan ingin segera merasakan lubang sempit itu memijat miliknya.

“Aku ingin memberikanmu sebuah kejutan, kamu akan menyukainya..” ucap Chanyeol dengan senyum miringnya.

“Apa itu? Mphhh..ahhh..” Sahut Baekhyun diiringi dengan desahannya karena jari Chanyeol semakin mengocok lubangnya.

“Kamu akan tau..” Bisik Chanyeol dengan suara beratnya sembari mempercepat tempo jarinya dibawah sana dan membuat tubuh Baekhyun menggelinjang serta berdesah tak karuan dibuat olehnya.

Dengan tusukan kedua jari yang terakhir, berhasil menyentuh titik prostat Baekhyun dan membuat Baekhyun mengalami precumnya.

Celana Baekhyun basah, melihat hal itu Chanyeol dengan segera melepaskan semua pakaian Baekhyun termasuk bajunya begitu juga pakaian miliknya kecuali celananya.

“Hanya itu??” Tanya Baekhyun dan menatap kekasihnya dengan mata sayunya. Tangannya masih menggantung di pundak Chanyeol, penisnya masih berdiri tegak mengeluarkan cairan precumnya, dipikirnya permainan itu sudah usai tetapi Baekhyun salah. Chanyeol justru menggeleng dan mengecup pipi merah Baekhyun.

“Not yet honey, permainan baru akan dimulai.” Bisik Chanyeol.

Chanyeol meraih gelas wishkey dengan es batu yang masih padat didalamnya. Meneguk sisa Wishkey itu sekaligus dengan es batunya.

image

Sensasi dingin pada es batu itu berhasil merubah suhu pada bibir Chanyeol membuat Baekhyun ingin sekali menciumnya.

“I want to kiss you...” Ucap Baekhyun sebelum ia menempelkan bibirnya pada bibir Chanyeol. Es batu yang semula berada di bibir Chanyeol kini ia bawa ke bibir Baekhyun membuat bibir Baekhyun memiliki suhu yang sama dingingnya dengan bibir Chanyeol.

“Mpphhh~~” desahan Baekhyun memang terlalu nikmat ditelinga Chanyeol. Bahkan di waktu melamunnya Chanyeol sering kali mengingat bagaimana merdunya desahan itu memenuhi telingnya.

“You like it?” Tanya Chanyeol.

“I love it..”

“Aku masih punya yang lebih menakjubkan.” Sahut Chanyeol. Tangan Chanyeol meraih sisa es batu pada gelas wishkey itu dan diam diam ia mainkan es batu tersebut pada lubang Baekhyun.

Baekhyun tersentak kaget saat ia merasakan dingin pada lubangnya, tetapi Chanyeol segera menariknya untuk tetap diam dan tak bergerak.

“Jangan bergerak ini akan menakjubkan...” Bisik Chanyeol pada Baekhyun.

Baekhyun hanya mengangguk patuh dan membiarkan Chanyeol melakukan permainannya.

Dirasanya lubang Baekhyun sudah basah, perlahan Chanyeol memasukan es batu itu kedalam lubang Baekhyun.

“Ahh Chanyeolahh~~ dingin..” Ucap Baekhyun sembari menggigit bibir bagian bawah Chanyeol dan meremas punggung Chanyeol hingga garis merah tercipta indah disana.

Darah mengalir dibibir Chanyeol karena gigitan Baekhyun, tetapi itu tak membuat Chanyeol marah justru ia memasukan lebih dari 2 es batu kedalam lubang milik Baekhyun.

“Ahhh~~Chanyeol, rasanya aneh, keluarkan benda itu dari lubangku.. mpphhh” Cercau Baekhyun mengingat kini ada 3 balok es batu berada dilubangnya.

“Tetapi kau selalu mendesah saat aku memainkan lubangmu dengan es batu itu honey, that's mean you like it right?”

“Ahh~~mphhh...” Tak cukup hanya es batu kini kedua jari Chanyeol ikut masuk bermain di lubang Baekhyun, menekan es batu tersebut hingga menyentuh titik prostat Baekhyun.

Tubuh Baekhyun semakin menggelinjang, lumatan serta pelintiran pada puting Baekhyun membuat dirinya mengeluarkan precum yang begitu banyak hingga bisa mebasahi celana Chanyeol. Sedangkan dibalik celana itu, gundukan besar sudah menanti untuk dilepas.

“Mphh yeshh ahh ..~~”

“See i told you, you'll like it. But i think it's my turn honey. Adik kecil sudah tak sabar ingin mencicipi lubang sempitmu.” Bisik Chanyeol dengan sexy.

Chanyeol langsung mengangkat tubuh Baekhyun dan membantingnya di kasur. Membuka celananya dan langsung membebaskan penisnya yang besar dan sudah menegang itu.

“Menungging!” Pinta Chanyeol pada Baekhyun. Baekhyun langsung mematuhi perintah Chanyeol begitu saja.

Cairan es yang mencair dari lubang Baekhyun menetes perlahan bersamaan dengan cairan yang dihasilkan oleh tubuh Baekhyun, membuat nafsu Chanyeol semakin membabi buta.

Tanpa pikir panjang, Chanyeol langsung menjilati cairan itu, memasukan lidahnya yang panjang kedalam lubang milik Baekhyun yang nikmat dan manis karena bercampur dengan wishkey.

“Nyah~~” Desah Baekhyun semakin seksi saat lidah itu bermain membasahi lubang miliknya.

Dirasanya sudah basah, Chanyeol menghentikan permainannya, mengocok penisnya sedikit dan mulai menggesek gesekkannya secara sensual pada lubang Baekhyun.

Plakkkkk “Ahhhyeashhh” Desah Baekhyun saat Chanyeol menampar kedua pipi pantatnya dan meremas pantat sintal itu dengan tangan besarnya.

“Aku masukin ya sayang, aku janji ini tak akan sakit. Justru kamu akan menikmatinya..” bisik Chanyeol pada telinga Baekhyun. Baekhyun hanya mengangguk menyetujui permintaan Chanyeol. Chanyeolpun senang dan langsung mengecup singkat pipi Baekhyun.

Sebelum memasukannya, Chanyeol mengocok penisnya agar mengeluarkan cairan precum yang akan ia gunakan sebagai pelumas alami. Dirasanya sudah cukup, dengan perlahan Chanyeolpun memasukan penis besarnya kedalam lubang Baekhyun.

image

“Ahhh~~sakittt!!!” Keluh Baekhyun tetapi Chanyeol tidak menghiraukannya dan dengan sekali hentak.

Plakkkk

“AHHHHHHHH~~~” Desahan Baekhyun berdendang merdu dan keras saat penis besar itu berhasil masuk dengan sekali hentak, bahkan es batu yang ada didalamnya kini perlahan mancair dan membasahi lubang istimewa tersebut.

“Mpphhh yeahhh yeahh shhh ahhhh~~~” Tak henti-hentinya Baekhyun mendesah mengikuti tempo permainan Chanyeol.

Rambut hitam legam itu Chanyeol jambak membuat Baekhyun mendongakan kepalanya dan mendesah hebat di bawah permainannya.

“Say my name!” Perintah Chanyeol.

“Chanhhh yeolhh”

“Louder!!”

“Chanhh ahhh yeolhh”

“Yang jelas sayang!!”

“Parkhhh ahhh mphhh Chanhh!!”

“KU BILANG YANG JELAS!” Chanyeol menghentakkan pinggulnya membuat Baekhyun semakin mendongakan kepalanya merasakan bagaimana nikmatnya titik prostat itu dihajar oleh penis besar Chanyeol, membuat dirinya harus memuntahkan begitu banyak sperma.

“Yeashhh sirr~~”

“Park Chanhhyeolhh, mphhhh ahhh~~”

“Good boy..”

“I love you,... Yeashhhh mphhh...”

“Apa katamu? Aku tak bisa mendengarnya.”

“I ahh~~ love ahh~~ you ahh~~ Parkhh Chanhhyeolhh”

Chanyeol semakin menjambak rambut Baekhyun dan membisikkan kata-kata yang membuat sekujur tubuhnya bergetar hebat.

“I—” Chanyeol menghentakkan pinggulnya semakin keras.

“Love—” Hentakkan kedua yang Chanyeol berikan membuat keringat Baekhyun semakin bercucuran.

“You too~~” Dan plakkk satu hentakan yang berhasil membuat Baekhyun semakin mendongak karena titik prostatnya yang dihantam beberapa kali. Bahakan penisnya semakin banyak mengeluarkan sperma dan mengotori tempat tidur.

“Byun Baekhyun ahhh~~~~” Kini hentakan terakhir yang membuat Chanyeol mengeluarkan begitu banyak sperma di dalam lubang Baekhyun, bahkan saking banyaknya sperma itu sampai keluar menetes dan mengalir di paha Baekhyun.

“Jangan pernah tinggalkan aku, dan jangan pernah berfikir aku akan mencari penggantimu. Kamu yang terakhir bagiku, bahkan jika dunia melawan aku rela menjadi tamengmu. Ingatlah Baekhyun, aku akan selalu mencintaimu sampai maut memisahkan kita. I love you, so much.” Ucap Chanyeol diakhir permainan dan mengecup leher serta punggung milik Baekhyun, meninggalkan bekas kepemilikan dirinya. Seperti ingin memberitahu seluruh dunia bahwa Baekhyun adalah miliknya, selalu.

“Happy Birthday, Chanyeolie~~”