⚠️ Warning Tags ⚠️
🍓 Age Gap!!!
🍓Anal Sex
🍓Penetration
🍓Dirty talk
🍓Not For Minor
Enjoy!!!

It was a hot summer. Di tengah hiruk pikuk kota Crema, Chanyeol, seorang laki-laki berusia 35 tahun berdiri diatas balkon rumahnya sembari menatap anak manis yang tengah asik bermain air di halamannya. Dengan balutan celana pendek dan baju kaos kebesaran yang sudah basah itu memperlihatkan dengan jelas lekuk tubuh anak laki-laki yang sungguh indah itu.
“Baekhyun!!” Teriak seorang wanita dari dalam rumah membuat Chanyeol harus mengalihkan pemandangannya.
“Mama bilang jangan bermain air!! Nanti kalau kau sakit siapa yang repot huh?! Dasar anak yatim tak tau diuntung!” Tegur wanita itu dan sangat terdengar jelas di telinga Chanyeol. Wanita itupun tak segan segan memukul pantat anak laki-lakinya dengan tangkai sapu berulang kali. Bukannya menangis anak lelaki itu justru tertawa sambil berlari-lari mengelilingi halamannya.
Chanyeol hanya tersenyum miring sembari menelan ludahnya kasar, hingga mata sabit itu menatap miliknya dengan lekat. Chanyeol yang tersadar, langsung melambaikan tangannya begitu juga dengan Baekhyun membalas lambaian tangan Chanyeol.
Wanita yang semula asik memukuli pantat anak lelakinya ikut tersadar akan kehadiran Chanyeol sehingga ia memberhentikan kegiatan memukulnya dan ikut melambai ke arah Chanyeol.
Chanyeol terduduk di sofa hangatnya dengan kipas angin besar menerpa rambutnya, berulang kali ia melihat sebuah foto yang berada di tangannya. Sebuah foto yang ia diam diam ambil saat Baekhyun berkunjung ke rumahnya, foto Baekhyun menggunakan lingrie tipis milik mantan istrinya.
“Cantik dan Manis” batin Chanyeol dan mengecup foto itu. Pikirannya semakin brutal saat ia mengingat kembali bagaimana cantiknya tubuh Baekhyun saat berbalut kain sutra mahal itu, dalam kegelapan pikirannya Chanyeol kembali mengendus foto itu, tangan yang satunya ia gunakan untuk memijat penisnya yang sudah menegang di bawah sana.
‘Ahhh Fuck’ Cercaunya. Chanyeol membayangkan bagaimana desahan bocah itu saat ia menyetubuhi tubuh mungilnya. Chanyeol bukanlah seorang fedopilia, tetapi saat hari pertama ia bertemu Baekhyun di pemakaman istrinya, Chanyeol selalu membayangkan wajah cantik itu, wajah cantik yang mirip dengan cinta pertamanya.
Chanyeol mengeluarkan penisnya, memijat penis tegang itu dan menyebutkan nama Baekhyun berkali kali. Pijatan lembutnya kini mulai berubah menjadi kocokan dengan tempo kencang. Mulutnya tak henti mencercaukan nama Baekhyun sembari mengecup foto ditangannya.
Saat akan mencapai puncaknya, sebuah suara bel menginterupsi kegiatannya. Awalnya Chanyeol mengabaikan suara bel tersebut dan melanjutkan aktivitasnya untuk mencapai titik nikmatnya. Tetapi sayang sekali bel itu tak henti hentinya berbunyi sehingga dengan terpaksa Chanyeol menunda pelepasannya dan menghampiri manusia yang menginterupsi kegitannya itu.
Chanyeol berjalan dengan raut wajah yang asam menuju pintu rumahnya, perlahan membuka pintu itu dan seorang wanita dengan dress jingga muda berdiri dengan sebuah pie cherry ditangannya.
“Well hello Mr. Park, saya pikir anda tidak di rumah. Baekhyun dan aku baru saja membuat Cherry pie, dan Baekhyun dengan keras kepalanya ingin membagikan cherry pie ini padamu.” Ucap wanita dengan tai lalat diatas bibirnya itu. Chanyeol hanya mengangguk dan menjulurkan tangannya untuk menerima Cherry pie itu.
“Ahh anda tak perlu repot-repot nyonya Byun tetapi ter—“ Saat Chanyeol akan mengambil Cherry pie itu, tanpa izin dari Chanyeol, Nyonya Byun langsung masuk ke dalam rumah Chanyeol.
“Wahh Tuan Park, kau memiliki guci mahal ini?” ucap Nyonya Byun saat melihat Guci besar yang terpajang didekat perapian rumah Chanyeol dengan lukisan Naga dan Burung Pheonix itu. Chanyeol dalam hatinya merasa jengkel karena wanita ini dengan lancang masuk ke rumahnya hanya karena ingin melihat Guci miliknya.
“Darimana kau mendapatkan guci mahal ini? Kata temanku Guci ini hanya ada 3 didunia sebelum pelukisnya meninggal dunia, wow kau pasti orang yang beruntung tuan park.” Ucap wanita itu panjang lebar Chanyeol hanya terkekeh dan menjawab seadanya.
“Iya, aku mendapatkannya dari kakekku.”
“Ngomong-ngomong dapur anda sebelah mana, biar ku taruh cherry pie ini” Ucap wanita itu melangkah seolah-olah mencari arah dapur.
“Anda tak usah repot-repot Nyonya Byun, biar saya yang menaruhnya. Ter—“
“Ck.. kau ini, janganlah sungkan, aku juga tetanggamu jadi santai saja. Aku juga berteman baik dengan mantan istrimu.” Sahut wanita itu. Chanyeol tak punya pilihan lain selain memberikan jalan padanya.
“Sebelah sini Nyonya Byun..” Ucapnya sembari menunjukan arah ke ruang Dapur. Sialnya Chanyeol baru tersadar foto Baekhyun masih ia letakan di meja depan perapian sehingga dengan sigap Chanyeol mengambil foto itu dan menyembunyikannya di dalam celana dalamnya.
“Ada apa tuan park?” Tanya Nyonya Byun saat ujung matanya tak sengaja melirik gerakan Chanyeol.
“Tak ada apa-apa nyonya, mari saya antar ke dapur” sahut Chanyeol.
“Kau tahu, Baekhyun adalah anak yang manis, tapi terkadang ia sangat nakal. Mungkin karena ia tak pernah mendapatkan kasih sayang dari seorang ayah sejak ia lahir. Harusnya aku tak bercerai saat aku masih mengandung Baekhyun..bla..bla” Ughhh Chanyeol benci percakapan ini.
Malam hari tiba, udara semakin panas. Dari dalam rumahnya, sembari membaca buku, Chanyeol menyandarkan dirinya pada ujung kepala tempat tidurnya hanya terbalut Bathrobe tanpa dalamannya. Sungguh panas sehingga membuatnya lama lama menjadi gila. Jendela kamarnya yang ia buka sama sekali tak menghembuskan sedikit anginpun. Tetapi siapa sangka sosok mungil justru muncul dari jendelanya.
“Om Chanyeol!!” Teriak Baekhyun dari luar jendela. Chanyeol yang melihatnya langsung terkejut dan langsung menutupi tubuhnya yang sedikit terbuka.
“Baekhyun, sedang apa kau disini?” Tanya Chanyeol dan membantu Baekhyun memanjat jendelanya.
“Aku habis dimarah mama lagi, lihat!!” Baekhyun meyikap baju kebesarannya sehingga memperlihatkan dua pipi pantatnya yang memerah. Chanyeol hanya bisa menelan ludah kasar melihat keluguan bocah itu.
“Makanya aku kabur kesini, aku ajak chiko juga biar dia ga kesepian dirumah” lanjut Baekhyun memperlihatkan boneka beruang yang ia bawa. Chanyeol hanya tersenyum dan mengusap kepala bocah itu.
“Baiklah—“
“Aku boleh menginap disini kan om?” Lontar Baekhyun dengan wajah memelasnya.
Chanyeol hanya terdiam, ia tak tahu harus menjawab apa. Ia takut jika ia mengizinkan bocah itu menginap dirumahnya sesuatu hal akan terjadi dan Chanyeol takut Nyonya Byun mengetahui apa yang telah ia perbuat pada anak semata wayangnya. Tetapi disisi lain Chanyeol tak tega menolak tawaran Baekhyun, apalagi sabit itu seolah olah memelas meminta mohon kepadanya.
“Baiklah dengan satu syarat—“
“Horeeeee menginappp!!!!” Baekhyun sungguh gembira sehingga membuatnya berlari mengelilingi ruang tidur Chanyeol tanpa henti. Hingga Chanyeol terpaksa harus menangkap bocah itu dengan dua tangannya.
“Tapi dengan satu syarat.” Bisik Chayeol pada Baekhyun saat ia berhasil merangkul bocah itu.
“Apa itu om?”
“Berjanjilah padaku, apapun yang terjadi selama kamu menginap dirumahku, kau tidak boleh menceritakannya pada siapapun. Janji?” Chanyeol mengarahkan kelingkingnya pada bocah itu. Baekhyun pun dengan antusias membalas kelingking itu, menandakan ia siap untuk menepati janjinya.
“Janji!!” Sahut Baekhyun. Chanyeol tersenyum dan mengecup pipi gembul Baekhyun dengan dalam.
“Anak pintar. Sekarang kau bisa berbaring di tempat tidurku, aku harus menyelesaikan bukuku.” Ucap Chanyeol dan menurunkan Baekhyun pada ranjangnya.
Chanyeol berjalan mengambil bukunya dan memilih untuk membaca pada meja kerjanya yang berada tepat di sebelah ranjangnya.
“Om, hari ini panas banget ya..” Celetuk Baekhyun sembari menyikap kaosnya sehingga pantatnya yang sintal terlihat sangat jelas. Kakinya iya ayunkan diudara seolah-olah ingin menggoda lelaki dewasa didepannya yang asik membaca bukunya.

“hmmm..” Chanyeol hanya menyahutnya dengan dehaman bernada.
“Om tadi sore aku main ke rumah yunjae, trus kita nonton film gitu di rumahnya trus ya om, di film itu aku lihat cowok sama cowok ciuman.” Baekhyun menghentikan ceritanya dan kembali menatap Chanyeol yang tengah asik membaca bukunya dan bahkan tak sedetikpun melirik dirinya.
“Lalu?” Tanya Chanyeol tanpa memalingkan pandangannya.
“Kata Yunjae, kalo kita suka sama seseorang dan kita pengen tau orang itu suka sama kita juga atau engga, kita boleh cium orang itu atau bahkan lebih.” Lanjut Baekhyun tetapi sorot matanya sedih menatap Chanyeol yang sama sekali tak melirik dirinya.
“Hmm hmm??” Deham Chanyeol lagi, dan dehaman itu membuat Baekhyun kesal. Baekhyun pun turun dari ranjangnya, merebut buku itu dari tangan Chanyeol dan membuangnya kesembarangan arah.
“AKU SUKA SAMA OM!!” Teriak Baekhyun membuat Chanyeol langsung membekap mulutnya. Chanyeol hanya terkekeh mendengar confession dari seorang bocah berusia 15 tahun itu.
“Kamu ini ada ada saja, mana—“
Cupp
Sebuah kecupan mendarat di bibir Chanyeol. Chanyeol langsung membeku tetapi desir darahnya mengalir deras pada tubuhnya dan terasa panas. Chanyeol menatap mata sabit indah itu memancarkan hawa nafsu yang mengebu-gebu didalamnya.
Ibu jari Chanyeol menyentuh bibir manis itu kembali, bibir merah muda yang masih suci bak jelly yang terpancar cahaya bulan. Dengan sekali tarikan pada tengkuk Baekhyun, Chanyeol melumat bibir manis itu. Tubuh mungil itu ia bawa keatas pangkuannya, tangan besarnya menyusuri setiap jengkal kulit mulus tubuh Baekhyun. Mulai dari punggung hingga berakhir pada pantat sintal Baekhyun.
Dengan penuh nafsu Chanyeol meremas pantat itu bak meremas adonan mochi.
“Omhhh” Lenguh si mungil membuat Chanyeol semakin menginginkan lebih. Ciuman yang semula di bibir kini perlahan Chanyeol menghisap pipi Baekhyun dan perlahan turun ke dagunya hingga ciuman itu menuntunnya kearah leher putih Baekhyun.
“Om gelii mpphh...” Desah Baekhyun saat tangan Chanyeol yang satunya memaintan putingnya. Sedangkan tangan kanan Chanyeol masih asik meremas pantat sintal Baekhyun dan jari telunjuknya kini asik memainkan cincin anus Baekhyun yang sudah basah akibat rangsangannya.
“Omhh gelii omhh ahh.. tapi enak mpphh..” Desah Baekhyun kembali saat Chanyeol menghisap puting Baekhyun dengan rakus.
“Kamu suka?” Tanya Chanyeol ditengah permainan. Baekhyun hanya mengangguk dan mengeluarkan desahannya dengan indah.
“Kalo disini?” Chanyeol perlahan memasukan jari telunjuknya pada lubang Baekhyun yang masih suci dan sempit itu.
“Ahhh.. om sakitthh, aku ga suka” Ucap Baekhyun dan berusaha mengeluarkan tangan Chanyeol dari lubangnya.
“Tapi di bawah sini basah sayang, itu tandanya kamu suka.” Chanyeol memasukan jarinya semakin dalam pada lubang Baekhyun. Ada sensasi sakit tetapi nikmat yang Baekhyun rasakan sehingga ia meremas punggung Chanyeol dan meninggalkan bekas kemerahan disana.
“Ahhh omhh sakit..”
“Bentar lagi enak kok sayang, kamu percaya kan sama om?” Chanyeol menarik dagu Baekhyun dan menatap sabit yang sudah meneteskan air mata itu.
“Kamu percaya kan sama om?” Tanya Chanyeol lagi, Baekhyun hanya mengangguk dan kembali mencium bibir Chanyeol mengisyaratkan bahwa ia percaya dengan apapun yang Chanyeol akan lakukan padanya.
“Good Boy..” Ucap Chanyeol di tengah-tengah ciuman mereka. Yang semula hanya satu jari, kini Chanyeol menambahkan jari telunjuknya kedalam lubang Baekhyun.
“Ahhhh omhh, sakithh mpphhh..” Lenguh Baekhyun saat ia merasakan benda tumpul itu bertambah masuk kedalam lubang sucinya.

“Ssssttt.. sssttt... bentar lagi enak kok sayang, tahan ya..” Ucap Chanyeol dan mengelus ujung kepala Baekhyun dan membawanya bersandar pada dada bidangnya.
“Om gerakin pelan-pelan ya, kalo sakit gigit aja om, okay? Ucap Chanyeol, baekhyun hanya mengangguk mengiyakan.
Chanyeol tersenyum puas, dan kini jarinya ia gerakan dengan perlahan menikmati bagaimana otot di dalam sana menggenggam erat jari-jarinya.
“ahhh omhh, sakithh mpph”cercau Baekhyun pelan. Rasa sakit sekaligus nikmat membuat Baekhyun memeluk erat tubuh Chanyeol, merasakan bagaimana jari jari besar itu mengoyak lubang sucinya.
Dibawah sana, Baekhyun bisa merasakan penis milik Chanyeol semakin membesar dan menyentuh penis miliknya. Karena rangsangan itu, Baekhyunpun mengalihkan rasa sakit dilubangnya dengan menggesekan penis mungilnya pada penis besar milik Chanyeol.
“Ahh omhh, mpphh..” Desah Baekhyun saat ia merasakan rasa panas pada dadanya, rasa panas yang timbul karena gesekan penisnya.
“Kau membangunkan penis saya Baekhyun, ahhh siall mpphh” Cercau Chanyeol saat Baekhyun semakin menggesekan penis mungilnya pada miliknya.
Chanyeol semakin mengoyak lubang Baekhyun dengan gaya menggunting agar nanti saat penetrasi Baekhyun tak terlalu kesakitan karena ukuran penisnya yang bisa dibilang cukup besar. Saat Chanyeol mengoyak lubang sempit itu, ia tak sengaja meraba sebuah benjolan dan membuat Baekhyun mendongak.
“Ahhh...” Lenguh Baekhyun saat Chanyeol menusuk benjolan itu.
“Om, enakhh om, disana enak.. lagi omhh lagi..” cercau Baekhyun.
Chanyeol tersenyum miring dan semakin memainkan jarinya pada titik sensitif Baekhyun itu.
Baekhyun mendesah begitu hebat setiap kali Chanyeol memainkan benjolan itu bahkan kepalanya sampai Baekhyun dongakan untuk merasakan kenikmatan tiada tara itu.
“Om udah mpphh, udah om.. Aku pengen pipis” Ucap Baekhyun dan berusaha kembali melepaskan jari Chanyeol pada lubangnya.
“Pipis aja sayang keluarin yang banyak..” Ucap Chanyeol dan kembali meraup bibir manis itu, di bawah sana jari jemari Chanyeol semakin brutal memainkan titik prostat Baekhyun.
“Hmmmmm om aku pipis..ahh—“ Cercau Baekhyun. Benar saja yang keluar bukanlah cairan sperma yang kental dari penis Baekhyun melainkan cairan bening.
“Good job sayang, kamu baru saja squirt. That’s mean i did a good service.” Ucap Chanyeol dan kembali mengecup Baekhyun.
“Sekarang giliranku sayang..”
Chanyeol menggendong bridal tubuh Baekhyun dengan kaos yang sudah basah karena squirtnya menuju ranjangnya. Baekhyun yang sudah lemas karena squirtnya hanya berpasrah pada Chanyeol. Dengan perlahan Chanyeol meletakan tubuh Baekhyun, merobek kaos basah itu dan melepaskan celana dalam milik Baekhyun.
Chanyeol menelan ludahnya kasar ketika melihat tubuh polos Baekhyun terbaring tak berdaya di ranjangnya. Bak mimpi Chanyeol akhirnya dapat merasakan tubuh indah ini setelah berbulan-bulan mengidam idamkannya.
“Om.. aku haus” Ucap Baekhyun. Dengan segera Chanyeol mengambil segelas air minum dan meminumnya. Baekhyun langsung meraih gelas bekas yang diminum Chanyeol, tetapi Chanyeol justru menepis tangannya dan mencium Baekhyun, mentransfer seluruh air yang ia minum tadi ke mulut Baekhyun. Baekhyun hanya menenggaknya tanpa berfikir karena dia sudah benar benar haus.
“Masih mau dienakin sayang?” Tanya Chanyeol sembari menyentuh lembut pipinya. Baekhyun hanya mengangguk dan mengecup bibir Chanyeol.
“Masih om, aku masih mau dienakan sama om chanyeol..” Sial kata kata itu justru membuat birahi Chanyeol semakin memuncak.
Dengan panas udara dan temperatur tubuhnya, Chanyeol segera melepaskan tali Bathrobenya. Meraih kaki putih mulus Baekhyun dan menciuminya dari ujung jari sampai pangkal paha. Sembari mencumbu paha Baekhyun, dengan perlahan Chanyeol mendorong pangkal paha Baekhyun hingga lututnya kini hampir menyentuh dadanya.
“Peluklah lututmu seperti ini sayang..” Baekhyun menurut dan memeluk kedua lutunya yang tengah mengangkang itu dengan kedua tangannya.
“Cantik sekali..” Ucap Chanyeol saat ia melihat lubang merah muda itu berkedut dan mengeluarkan cairan.
“Kamu akan suka ini sayang..” ucap chanyeol sebelum dirinya kembali tenggelam di antara selangkangan Baekhyun, menjilat setiap tetesan cairan yang keluar dari lubang suci Baekhyun, rasanya sungguh manis. Apakah ini rasanya lubang prawan? Batin Chanyeol dan membuatnya semakin menggila, semakin memasukan lidahnya pada lubang manis itu.
“Omhhh geliii mphh... jangan omhh..” cercau Baekhyun dan berusaha mendorong Chanyeol untuk menjauh dari selangkangannya. Tetapi Chanyeol kembali menahan tangan Baekhyun dan semakin melebarkan lubang basah itu dengan jarinya sehingga lidahnya bisa masuk semakin dalam.
“Ahhhh omm aku mau pipis lagi..mpphh” Chanyeol mengabaikan cercauan Baekhyun kali ini dan membiarkan Baekhyun menikmati pelepasannya yang kini pelepasan yang ia keluarkan adalah sperma putih bersih dan kental.
Dirasa sudah cukup basah, Chanyeol kini mulai persiapannya untuk memasukan penis besar miliknya, tetapi sebelum itu Chanyeol membisikan sesuatu pada Baekhyun.
“Sayang..”
“Eunghh??”
“Ini akan terasa sakit pada awalnya tetapi setelah itu kamu akan meresakan nikmat yang luar bisa, jadi aku minta agar kamu tetapi rileks yang sayang. If you hurt, you can kiss me or bite me. Okay?” Baekhyun hanya menatap Chanyeol dengan penuh rasa percaya dan mengangguk menandakan ia akan menyerahkan semuanya pada Chanyeol.
“Good boy..” Ucap Chanyeol dan menuntut kepala Baekhyun mendekat dirinya, entah Baekhyun akan memilih mencium dirinya atau menggigit dirinya saat penetrasi.
“Aku masukin ya sayang??” Tanya Chanyeol dan hanya anggukan yang Chanyeol terima dari Baekhyun.
Dibawah sana Chanyeol sedikit mengocok penis miliknya sehingga mengeluarkan cairan precum yang ia akan gunakan sebagai pelumas alami, disaat ia merasa penisnya sudah cukup basah, Chanyeol perlahan memasukan ke lubang yang masih sempit itu.
“Ahhh omhh sakitt omhh sakitthh mphhh” Tanpa diminta Chanyeol langsung mengecup bibir Baekhyun untuk menenangkannya.
Disaat Baekhyun sudah mulai rileks, Chanyeol lanjut memasukan penisnya. Ditengah ciumannya Chanyeol bisa merasakan rasa asin yang berasal dari air mata Baekhyun yang menahan sakit dibawah sana. Melihat tangisan itu Chanyeol merasa tak tega dan melepaskan ciuman itu.
“Sayang maaf..” Ucap Chanyeol sebelum mendorong dirinya ketubuh Baekhyun membuat penisnya kini sudah masuk sepenuhnya ke dalam lubang Baekhyun.
“Ahhhhh... sakithh..hikss sakitthh om...” Ucap Baekhyun, air matanya semakin mengalir deras merasakan lubangnya seolah-olah tengah dirobek saat ini. Tetapi Baekhyun tak salah karena di bawah sana cairan darah sedikit menetes dan mengotori ranjang milik Chanyeol.
Chanyeol kaget tetapi disisi lain ia harus menuntaskan hasrat nafsunya sehingga dengan egonya Chanyeol tak memperdulikan tetesan darah itu dan melanjutkan penetrasinya.
“Sayang rileks ya, setelah ini kamu bakal ngerasain enak.. okay?” Baekhyun kembali hanya mengangguk dan membiarkan Chanyeol menggauli tubuhnya.
Perlahan-lahan Chanyeol memainkan penisnya pada lubang Baekhyun, berusaha untuk mencari titik nikmat milik lelaki manis itu. Gerakan maju mundur dengan tempo yang lambat membuat Baekhyun merasakan penisnya kembali mengeras dan mengeluarkan cairan bening beberapa kali.
“Omhh enak.. disana omm dsana mphh..” cercau Baekhyun saat Chanyeol kembali menemukan titik prostatnya.
Dengan Senyum lebarnya, Chanyeol semakin melebarkan paha Baekhyun, menghujam titik sensitif itu dengan ganas.
“Ahhh iyaa disana omhh enak.. ahhh mpphh..”
“Kamu suka sayang??”
“Suka om, suka bngett ahhh omhhh enakk..”
“Gimana sayang? Kamu sukanya apa? Yang jelas dong sayang..”
“Suka dienakin sama omhh ahhh, suka penis om yang gede.. mphhh suka omhh suka, enak bnget mphh..”
Cercauan manis dari Baekhyun membuat nafsu Chanyeol semakin membuncah sehingga Chanyeol menggenjot lubang Baekhyun semakin brutal.
“Yeashh omhh mphh, hamilin aku omhh ahh, aku mau hamil anak omhh.. enakhhh”
Sial sekali cercauan itu justru jadi bom bagi Chanyeol dan membuat birahinya semakin menggila, hentakan kasar semakin mengoyak lubang Baekhyun sehingga sang empu mendongak kenikmatan.
“Kamu mau aku hamilin hah?” Ucap Chanyeol masih dengan genjotannya yang brutal. Baekhyun hanya mengagguk dan mendesahkan nama Chayeol berkali kali.
“Then say my name baby boy...”
“Ahhh iya om Chanyeolhh, aku mau hamil anak omhh Chanyeol, aku suka sama om chanyeolhh.. mmphh..”
“Omhh Chanyeolhh..”
“Fuck!!”
Chanyeol sudah tidak tahan dengan cercauan itu lagi sehingga kini ia menghentakan penisnya semakin brutal.
“Sayang aku keluar di dalem ya.. ahhhh” akhirnya pada hentakan terakhir Chanyeol mengeluarkan seluruh spermanya di dalam lubang Baekhyun hingga saking banyaknya sperma itu keluar dari lubang Baekhyun.
Tak cukup hanya sekali hentakan, Chanyeol menghentakan kembali pinggulya dan mengeluarkan sperma miliknya dan bercampur dengan urine akibat squirt.
Tubuh mungil itu kini terlelap di dalam dekapannya, sinar bulan menyinari kulit putihnya membuat kulit itu semakin bercahaya.
Sebuah lagu menggema memenuhi ruangan Chanyeol. Dengan alunan mellow, Chanyeol kembali mengelus pipi Baekhyun yang terlelap didepakannya dengan senyum yang melebar.
NP – Young and Beautiful by Lana Del Rey
Hot Summer Night
Mid July,
When you and I were forever wild,
The crazy days, city lights.
The way you’d play me like a child.
“Will you still love me when i’m no longer young and beautiful, my Lolita?” Chanyeol masih asik mengelus pipi tembam itu hingga tangan si mungil mengehentikannya.
Baekhyun membuka matanya dan menetap sosok lelaki dewasa di hadapannya itu sembari berkata.
“I Will.. always and forever..”

End—