HeavenKyoong

Warning content ⚠️ Contain: NFSW Gift, Penetration, BDSM Kinda idk, Dirty talk kinda, Penetration, Also Fiction so don't bring this story onto celebrities real life!

Paris, November 26th, 11:00pm

Pusat Kota Paris, dimana ribuan orang datang untuk menyaksikan langsung pembukaan Outlet Acqua Di Parma yang baru dengan bintang tamu yang tak lain dan tak bukan adalah Brand Ambassador mereka, siapa lagi kalau bukan Park Chanyeol. Di dunia ini, siapa sih yang tak mengenal sosok Park Chanyeol? Seorang penyanyi sekaligus aktor, song writter dan bahkan sekarang karirnya sedang berkembang di dunia modelling. Bisa dikatakan Park Chanyeol adalah lelaki yang terlalu sempurna karena memiliki seribu bakat dan juga wajah yang tampan. Bahkan ribuan Brand ternamapun rela mengantri untuk bisa bekerjasama dengannya. Begitulah cover seorang Park Chanyeol, lelaki ambisius dan bahkan ia sangat cerdas untuk menutupi kehidupan pribadinya. Tak ada yang tahu bahwa Park Chanyeol tengah menjalin hubungan special dengan seorang laki-laki.

pesta ulang tahun Chanyeol bersaam dengan pembukaan Outlet Acqua Di Parma


Paris, November 27th, 01:00am

Jam sudah menunjukan pukul satu pagi dini hari. Seluruh badan Chanyeol rasanya ingin lepas dari tubuhnya. Walaupun dirinya tengah duduk di dalam mobil, pikirannya saat ini sedang melayang jauh, memikirkan kekasihnya yang menunggu di hotel tempat mereka menginap saat ini. Yaps, kali ini Park Chanyeol mengajak kekasihnya untuk menemani dirinya selama di Paris, mengingat di Paris ia memiliki sedikit kebebasan untuk memegang tangan kekasihnya di publik walaupun tak banyak juga para fans berusaha mengambil foto tentang dirinya tetapi syukur saja bodyguardnya selalu cepat tanggap untuk meminta para fans menghapus fotonya dan memberikan surat bersyarat agar tidak menyebarkan informasi apapun tentang kehidupan pribadinya. Begitulah permainan Chanyeol selama ini untuk mencegah rumor yang beredar walaupun sesekali media nakal tersebut menyebarkan rumor seperti saat ini.

salah satu media yang menyebarkan rumor

“Cari tau siapa yang menyebarkan rumor sampah ini, dan pastikan ia tak bisa hidup lagi.” Ucap Chanyeol tegas pada salah satu Bodyguardnya.

“Baik, Tuan. Akan kami laksanakan!”

Tanpa Chanyeol sadari kini dirinya sudah sampai disebuah hotel mewah di salah satu pusat kota Paris. Senyum tipisnya terbentuk diwajahnya mengingat siapa yang tengah menunggu dirinya saat ini. Siapa lagi kalau bukan kekasihnya.

Lelaki itu bernama Byun Baekhyun. Chanyeol bertemu dengannya saat mereka melakukan photoshoot salah satu majalah ternama di Korea.

Chanyeol yang selalu bersikap dingin pada semua orang yang belum ia kenal tetapi saat itu, saat ia tak sengaja melihat sesosok laki-laki dengan wajah yang cantik dan juga jari yang lentik membuat jantungnya berdegup kencang. Saat itu Chanyeol benar benar seperti melihat seorang malaikat tanpa sayap. Semuanya seakan tak masuk akal di benak Chanyeol, bahkan hawa nafsunya saat itu meningkat saat ia melihat kulit putih dan lembut itu serta paras cantik yang tengah berekspresi sayu bak sedang berada dikukungannya.

image

Mulai saat itulah Chanyeol merasakan jatuh cinta pada lelaki itu dan memilih untuk menjalin hubungan secara diam-diam dengannya mengingat popularitas dari keduanya sedang naik daun.


Ting

Bunyi lift berdenting menandakan Chanyeol sudah dekat dengan kamarnya.

Saat Chanyeol membuka pintu kamar, semuanya terlihat gelap dan hanya ada cahaya minim yang dibiaskan dari luar jendela. Tetapi langkahnya tiba-tiba berhenti saat melihat sosok lelaki mungil itu tengah berbaring dilantai dengan segelas wishkey disampingnya.

image

image

Wajahnya semerah tomat, serta mata sayunya yang indah seolah-olah berkata..

“Do you want to have sex with me?” Ucap Baekhyun saat ia melihat kini kekasihnya tengah berdiri menunduk menatap dirinya.

Chanyeol hanya terkekeh pelan sembari berjongkok disampingnya.

“Today is your Birthday and i'll give you something special that you won't ever forget forever even if someday we broke up and you find another women or men.” Cercau Baekhyun yang sedang mabuk itu. Chanyeol hanya menggeleng dan perlahan mengusap lembut pipi merah Baekhyun.

image

“God already gave me something special..” Sahut Chanyeol dengan suara berat dan seraknya.

“Apa itu?”

“Kamu... Dan aku tak akan pernah lagi menemukan lelaki ataupun wanita selain kamu. You are my special gift, you should know that.” Mata Baekhyun berbinar saat ia mendengar jawaban itu dari kekasihnya. Jantungnyapun semakin berdegup kencang saat suara berat nan serak itu memenuhi indra pendengarannya.

Chanyeol tersenyum saat melihat mata sabit itu berbinar terang melebihi terangnya bulan malam ini. Bibir jelly dan juga kulit putih mulus itu kini menjadi pusat perhatiannya. Ibu jari Chanyeol yang semula mengelus pipi Baekhyun kini perlahan mengelus bibir lembut itu sembari menelan ludahnya.

image

Ibu jari yang semula bermain di bibir Baekhyun kini perlahan masuk kedalam mulutnya, meminta agar Baekhyun menghisap jari itu dengan nikmat. Dengan mata yang tertutup Baekhyun menghisap ibu jari yang besar itu dengan lahap bak seorang bayi yang sedang kehausan.

“Ahh~~” desah kecil Chanyeol saat ia merasakan lidah Baekhyun tengah bermain di dalam sana, menikmati ibu jarinya yang belum seberapa dibanding miliknya.

Dengan segera Chanyeol melepaskan jarinya dari mulut Baekhyun. Benang liur itu masih menyatu membuat Chanyeol juga ingin mencicipinya. Mencicipi nikmat milik kekasihnya.

“Your taste so sweet. How many bottles did you drink tonight?” Tanya Chanyeol saat iya merasakan manisnya air liur Baekhyun yang bercampur dengan wishkey itu.

“Not much. But i really want your dick inside my mouth. Filled my mouth with your tasty sperm. It'll be nice.” Sahut Baekhyun dan kini tangannya menjalar meraih penis Chanyeol dan meremasnya.

“Dirty boy!!” Dengan sekali tarik Chanyeol langsung membawa tubuh Baekhyun ke atas pangkuannya.

“Malam ini, aku tidak akan mengotori mulutmu dengan cairan milikku, tetapi...

Tangan Chanyeol perlahan menyikap baju Baekhyun, memasukan tangan besarnya kedalam celana Baekhyun sembari meremas pantat sintal itu. Jari telunjuknya menelisik bermain dilubang Baekhyun yang sudah basah itu.

Aku akan memenuhi lubang ini dengan spermaku.. That will be the perfect gift to me.” Ucap Chanyeol dengan suara beratnya. Jari yang semula hanya bermain melingkar dilubang itu, kini perlahan masuk menerobos lubang yang masih sempit itu.

“Ahh~~ yeshh daddy..” Desah Baekhyun saat ita merasakan jari telunjuk yang besar itu masuk kedalam lubangnya.

Bibir bawahnya ia gigit, matanya ia pejam merasakan bahaimana nikmatnya satu jari itu bermain menyentuh dinding prostatnya.

“Chanh~~ so good... Ahhh~~” desah Baekhyun. Chanyeol menyeringai merasa dirinya hebat dalam permainan ini, sehingga ia langsung memasukan satu jarinya lagi untuk memenuhi lubang Baekhyun.

“Chanhhh~~ Mphhhh...” Sembari memainkan jarinya dibawah sana, bibir Chanyeol pun ingin merasakan manisnya sisa Wishkey di bibir milik Baekhyun sehingga ia melumat bibir itu dengan lahap.

Tangan satunya Chanyeol gunakan untuk memainkan pentil Baekhyun yang sudah mengeras. Dengan masih dilapisi baju milik Baekhyun, pentil itu Chanyeol pelintir dengan kencang sehingga syaraf sensitif Baekhyun memuncak dan membuat Baekhyun semakin menggeliat diatas pangkuannya.

Dua jari dilubang Baekhyun bergerak dengan tempo lambat dan gaya menggunting agar lubang itu sedikit melonggar.

Desahan serta cercauan tak berhenti keluar dari mulut Baekhyun membuat libido Chanyeol memuncak dan ongin segera merasakan lubang sempit itu memijat miliknya.

“Aku ingin memberikanmu sebuah kejutan, kamu akan menyukainya..” ucap Chanyeol dengan senyum miringnya.

“Apa itu? Mphhh..ahhh..” Sahut Baekhyun diiringi dengan desahannya karena jari Chanyeol semakin mengocok lubangnya.

“Kamu akan tau..” Bisik Chanyeol dengan suara beratnya sembari mempercepat tempo jarinya dibawah sana dan membuat tubuh Baekhyun menggelinjang serta berdesah tak karuan dibuat olehnya.

Dengan tusukan kedua jari yang terakhir, berhasil menyentuh titik prostat Baekhyun dan membuat Baekhyun mengalami precumnya.

Celana Baekhyun basah, melihat hal itu Chanyeol dengan segera melepaskan semua pakian Baekhyun termasuk bajunya begitu juga pakaian miliknya kecuali celananya.

“Hanya itu??” Tanya Baekhyun dan menatap kekasihnya dengan mata sayunya. Tangannya masih menggantung di pundak Chanyeol, penisnya masih berdiri tegak mengeluarkan cairan precumnya, dipikirnya permainan itu sudah usai tetapi Baekhyun salah. Chanyeol justru menggeleng dan mengecup pipi merah Baekhyun.

“Not yet honey, permainan baru akan dimulai.” Bisik Chanyeol.

Chanyeol meraih gelas wishkey dengan es batu yang masih padat didalamnya. Meneguk sisa Wishkey itu sekaligus dengan es batunya.

image

Sensasi dingin pada es batu itu berhasil merubah suhu pada bibir Chanyeol membuat Baekhyun ingin sekali menciumnya.

“I want to kiss you...” Ucap Baekhyun sebelum ia menempelkan bibirnya pada bibir Chanyeol. Es batu yang semula berada di bibir Chanyeol kini ia bawa ke bibir Baekhyun membuat bibir Baekhyun memiliki suhu yang sama dingingnya dengan bibir Chanyeol.

“Mpphhh~~” desahan Baekhyun memang terlalu nikmat ditelinga Chanyeol. Bahkan di waktu melamunnya Chanyeol sering kali mengingat bagaimana merdunya desahan itu memenuhi telingnya.

“You like it?” Tanya Chanyeol.

“I love it..”

“Aku masih punya yang lebih menakjubkan.” Sahut Chanyeol. Tangan Chanyeol meraih sisa es batu pada gelas wishkey itu dan diam diam ia mainkan es batu tersebut pada lubang Baekhyun.

Baekhyun tersentak kaget saat ia merasakan dingin pada lubangnya, tetapi Chanyeol segera menariknya ubtuk tetap diam dan tak bergerak.

“Jangan bergerak ini akan menakjubkan...” Bisik Chanyeol pada Baekhyun.

Baekhyun hanya mengangguk patuh dan membiarkan Chanyeol melakukan permainannya.

Dirasanya lubang Baekhyun sudah basah, perlahan Chanyeol memasukan es batu itu kedalam lubang Baekhyun.

“Ahh Chanyeolahh~~ dingin..” Ucap Baekhyun sembari menggigit bibir bagian bawah Chanyeol dan meremas punggung Chanyeol hingga garus merah tercipta indah disana.

Darah mengalir dibibir Chanyeol karena gigitan Baekhyun, tetapi itu tak membuat Chanyeol marah justru ia memasukan lebih dari 2 es batu kedalam lubang milik Baekhyun.

“Ahhh~~Chanyeol, rasanya aneh, keluarkan benda itu dari lubangku.. mpphhh” Cercau Baekhyun mengingat kini ada 3 balok es batu berada dilubangnya.

“Tetapi kau selalu mendesah saat aku memainkan lubngmu dengan es batu itu honey, that's mean you like it right?”

“Ahh~~mphhh...” Tak cukup hanya es batu kini kedua jari Chanyeol ikut masuk bermain di lubng Baekhyun, menekan es batu terbut hingga menyentuh titik prostat Baekhyun.

Tubuh Baekhyun semakin menggelinjang, lumatan serta plintiran pada puting Baekhyun membuat dirinya mengeluarkan precum yang begitu banyak hingga bisa mebasahi celana Chanyeol. Sedangkan dibalik celana itu, gundukan besar sudah menanti untuk dilepas.

“Mphh yeshh ahh ..~~”

“See i told you, you'll like it. But i think it's my turn honey. Adik kecil sudah tak sabar ingin mencicipi lubang sempitmu.” Bisik Chanyeol dengan sexy.

Chanyeol langsung mengangkat tubuh Baekhyun dan membantingnya di kasur. Membuka celananya dan langsung membebaskan penisnya yang besar dan sudah menegang itu.

“Menungging!” Pinta Chanyeol pada Baekhyun. Baekhyun langsung mematuhi perintah Chanyeol begitu saja.

Cairan es dari lubang Baekhyun menetes perlahan bersamaan dengan cairan yang dihasilkan oleh tubuh Baekhyun, membuat nafsu Chanyeol semakin membabi buta.

Tanpa pikir panjang, Chanyeol langsung menjilati cairan itu, memasukan lidahnya yang panjang kedalam lubang milik Baekhyun yang nikmat dan manis karena bercampur dengan wishkey.

“Nyah~~” Desah Baekhyun semakin seksi saat lidah itu bermain membasahi lubang miliknya.

Dirasanya sudah basah, Chanyeol menghentikan permainannya, mengocok penisnya sedikit dan mulai menggesek gesekkannya secara sensual pada lubang Baekhyun.

Plakkkkk “Ahhhyeashhh” Desah Baekhyun saat Chanyeol menampar kedua pipi pantatnya dan meremas pantat sintal itu dengan tangan besarnya.

“Aku masukin ya sayang, aku janji ini tak akan sakit. Justru kamu akan menikmatinya..” bisik Chanyeol pada telinga Baekhyun. Baekhyun hanya mengangguk menyetujui permintaan Chanyeol. Chanyeolpun senang dan langsung mengecup singkat pipi Baekhyun.

Sebelum memasukannya, Chanyeol mengocok penisnya agar mengeluarkan cairan precum yang akan ia gunakan sebagai pelumas alami. Dirasanya sudah cukup, dengan perlahan Chanyeolpun memasukan penis besarnya kedalam lubang Baekhyun.

image

“Ahhh~~sakittt!!!” Keluh Baekhyun tetapi Chanyeol tidak menghiraukannya dan dengan sekali hentak.

Plakkkk

“AHHHHHHHH~~~” Desahan Baekhyun berdendang merdu dan keras saat penis besar itu berhasil masuk dengan sekali hentak, bahkan es batu yang ada didalamnya kini perlahan mancair dan membasahi lubang istimewa tersebut.

“Mpphhh yeahhh yeahh shhh ahhhh~~~” Tak henti-hentinya Baekhyun mendesah mengikuti tempo permainan Chanyeol.

Rambut hitam legam itu Chanyeol jambak membuat Baekhyun mendongakan kepalanya dan mendesah hebat di bawah permainannya.

“Say my name!” Perintah Chanyeol.

“Chanhhh yeolhh”

“Louder!!”

“Chanhh ahhh yeolhh”

“Yang jelas sayang!!”

“Parkhhh ahhh mphhh Chanhh!!”

“KU BILANG YANG JELAS!” Chanyeol menghentakkan pinggulnya membuat Baekhyun semakin mendongakan kepalanya merekan bagaimana nikmatnya titik prostat itu dihajar oleh penis besar Chanyeol, membuat dirinya harus memuntahkan begitu banyak sperma.

“Yeashhh sirr~~”

“Park Chanhhyeolhh, mphhhh ahhh~~”

“Good boy..”

“I love you,... Yeashhhh mphhh...”

“Apa katamu? Aku tak bisa mendengarnya.”

“I ahh~~ love ahh~~ you ahh~~ Parkhh Chanhhyeolhh”

Chanyeol semakin menjambak rambut Baekhyun dan membisikkan kata-kata yang membuat sekujur tubuh bergetar hebat.

“I—” Chanyeol menghentakkan pinggulnya semakin keras.

“Love—” Hentakkan kedua yang Chanyeol berikan membuat keringat Baekhyun semakin bercucuran.

“You too~~” Dan plakkk satu hentakan yang berhasil membuat Baekhyun semakin mendongak karena titik prostatnya yang dihantam beberapa kali. Bahakan penisnya semakin banyak mengeluarkan sperma dan mengotori tempat tidur.

“Byun Baekhyun ahhh~~~~” Kini hentakan terakhir yang membuat Chanyeol mengeluarkan begitu banyak sperma di dalam lubang Baekhyun, bahkan saking banyaknya sperma itu sampai keluar menetes dan mengalir di paha Baekhyun.

“Jangan pernah tinggalkan aku, dan jangan pernah berfikir aku akan mencari penggantimu. Kamu yang terakhir bagiku, bahkan jika dunia melawan aku rela menjadi tamengmu. Ingatlah Baekhyun, aku akan selalu mencintaimu sampai maut memisahkan kita. I love you, so much.” Ucap Chanyeol diakhir permainan dan mengecup leher serta punggung milik Baekhyun, meninggalkan bekas kepemilikan dirinya. Seperti ingin membertahu seluruh dunia bahwa Baekhyun adalah miliknya, selalu.

“Happy Birthday, Chanyeolie~~”

Paris, November 26th, 11:00pm

Pusat Kota Paris, dimana ribuan orang datang untuk menyaksikan langsung pembukaan Outlet Acqua Di Parma yang baru dengan bintang tamu yang tak lain dan tak bukan adalah Brand Ambassador mereka, siapa lagi kalau bukan Park Chanyeol. Di dunia ini, siapa sih yang tak mengenal sosok Park Chanyeol? Seorang penyanyi sekaligus aktor, song writter dan bahkan sekarang karirnya sedang berkembang di dunia modelling. Bisa dikatakan Park Chanyeol adalah lelaki yang terlalu sempurna karena memiliki seribu bakat dan juga wajah yang tampan. Bahkan ribuan Brand ternamapun rela mengantri untuk bisa bekerjasama dengannya. Begitulah cover seorang Park Chanyeol, lelaki ambisius dan bahkan ia sangat cerdas untuk menutupi kehidupan pribadinya. Tak ada yang tahu bahwa Park Chanyeol tengah menjalin hubungan special dengan seorang laki-laki.

pesta ulang tahun Chanyeol bersaam dengan pembukaan Outlet Acqua Di Parma


Paris, November 27th, 01:00am

Jam sudah menunjukan pukul satu pagi dini hari. Seluruh badan Chanyeol rasanya ingin lepas dari tubuhnya. Walaupun dirinya tengah duduk di dalam mobil, pikirannya saat ini sedang melayang jauh, memikirkan kekasihnya yang menunggu di hotel tempat mereka menginap saat ini. Yaps, kali ini Park Chanyeol mengajak kekasihnya untuk menemani dirinya selama di Paris, mengingat di Paris ia memiliki sedikit kebebasan untuk memegang tangan kekasihnya di publik walaupun tak banyak juga para fans berusaha mengambil foto tentang dirinya tetapi syukur saja bodyguardnya selalu cepat tanggap untuk meminta para fans menghapus fotonya dan memberikan surat bersyarat agar tidak menyebarkan informasi apapun tentang kehidupan pribadinya. Begitulah permainan Chanyeol selama ini untuk mencegah rumor yang beredar walaupun sesekali media nakal tersebut menyebarkan rumor seperti saat ini.

salah satu media yang menyebarkan rumor

“Cari tau siapa yang menyebarkan rumor sampah ini, dan pastikan ia tak bisa hidup lagi.” Ucap Chanyeol tegas pada salah satu Bodyguardnya.

“Baik, Tuan. Akan kami laksanakan!”

Tanpa Chanyeol sadari kini dirinya sudah sampai disebuah hotel mewah di salah satu pusat kota Paris. Senyum tipisnya terbentuk diwajahnya mengingat siapa yang tengah menunggu dirinya saat ini. Siapa lagi kalau bukan kekasihnya.

Lelaki itu bernama Byun Baekhyun. Chanyeol bertemu dengannya saat mereka melakukan photoshoot salah satu majalah ternama di Korea.

Chanyeol yang selalu bersikap dingin pada semua orang yang belum ia kenal tetapi saat itu, saat ia tak sengaja melihat sesosok laki-laki dengan wajah yang cantik dan juga jari yang lentik membuat jantungnya berdegup kencang. Saat itu Chanyeol benar benar seperti melihat seorang malaikat tanpa sayap. Semuanya seakan tak masuk akal di benak Chanyeol, bahkan hawa nafsunya saat itu meningkat saat ia melihat kulit putih dan lembut itu serta paras cantik yang tengah berekspresi sayu bak sedang berada dikukungannya.

image

Mulai saat itulah Chanyeol merasakan jatuh cinta pada lelaki itu dan memilih untuk menjalin hubungan secara diam-diam dengannya mengingat popularitas dari keduanya sedang naik daun.


Ting

Bunyi lift berdenting menandakan Chanyeol sudah dekat dengan kamarnya.

Saat Chanyeol membuka pintu kamar, semuanya terlihat gelap dan hanya ada cahaya minim yang dibiaskan dari luar jendela. Tetapi langkahnya tiba-tiba berhenti saat melihat sosok lelaki mungil itu tengah berbaring dilantai dengan segelas wishkey disampingnya.

image

image

Wajahnya semerah tomat, serta mata sayunya yang indah seolah-olah berkata..

“Do you want to have sex with me?” Ucap Baekhyun saat ia melihat kini kekasihnya tengah berdiri menunduk menatap dirinya.

Chanyeol hanya terkekeh pelan sembari berjongkok disampingnya.

“Today is your Birthday and i'll give you something special that you won't ever forget forever even if someday we broke up and you find another women or men.” Cercau Baekhyun yang sedang mabuk itu. Chanyeol hanya menggeleng dan perlahan mengusap lembut pipi merah Baekhyun.

image

“God already gave me something special..” Sahut Chanyeol dengan suara berat dan seraknya.

“Apa itu?”

“Kamu... Dan aku tak akan pernah lagi menemukan lelaki ataupun wanita selain kamu. You are my special gift, you should know that.” Mata Baekhyun berbinar saat ia mendengar jawaban itu dari kekasihnya. Jantungnyapun semakin berdegup kencang saat suara berat nan serak itu memenuhi indra pendengarannya.

Chanyeol tersenyum saat melihat mata sabit itu berbinar terang melebihi terangnya bulan malam ini. Bibir jelly dan juga kulit putih mulus itu kini menjadi pusat perhatiannya. Ibu jari Chanyeol yang semula mengelus pipi Baekhyun kini perlahan mengelus bibir lembut itu sembari menelan ludahnya.

image

Ibu jari yang semula bermain di bibir Baekhyun kini perlahan masuk kedalam mulutnya, meminta agar Baekhyun menghisap jari itu dengan nikmat. Dengan mata yang tertutup Baekhyun menghisap ibu jari yang besar itu dengan lahap bak seorang bayi yang sedang kehausan.

“Ahh~~” desah kecil Chanyeol saat ia merasakan lidah Baekhyun tengah bermain di dalam sana, menikmati ibu jarinya yang belum seberapa dibanding miliknya.

Dengan segera Chanyeol melepaskan jarinya dari mulut Baekhyun. Benang liur itu masih menyatu membuat Chanyeol juga ingin mencicipinya. Mencicipi nikmat milik kekasihnya.

“Your taste so sweet. How many bottles did you drink tonight?” Tanya Chanyeol saat iya merasakan manisnya air liur Baekhyun yang bercampur dengan wishkey itu.

“Not much. But i really want your dick inside my mouth. Filled my mouth with your tasty sperm. It'll be nice.” Sahut Baekhyun dan kini tangannya menjalar meraih penis Chanyeol dan meremasnya.

“Dirty boy!!” Dengan sekali tarik Chanyeol langsung membawa tubuh Baekhyun ke atas pangkuannya.

“Malam ini, aku tidak akan mengotori mulutmu dengan cairan milikku, tetapi...

Tangan Chanyeol perlahan menyikap baju Baekhyun, memasukan tangan besarnya kedalam celana Baekhyun sembari meremas pantat sintal itu. Jari telunjuknya menelisik bermain dilubang Baekhyun yang sudah basah itu.

Aku akan memenuhi lubang ini dengan spermaku.. That will be the perfect gift to me.” Ucap Chanyeol dengan suara beratnya. Jari yang semula hanya bermain melingkar dilubang itu, kini perlahan masuk menerobos lubang yang masih sempit itu.

“Ahh~~ yeshh daddy..” Desah Baekhyun saat ita merasakan jari telunjuk yang besar itu masuk kedalam lubangnya.

Bibir bawahnya ia gigit, matanya ia pejam merasakan bahaimana nikmatnya satu jari itu bermain menyentuh dinding prostatnya.

“Chanh~~ so good... Ahhh~~” desah Baekhyun. Chanyeol menyeringai merasa dirinya hebat dalam permainan ini, sehingga ia langsung memasukan satu jarinya lagi untuk memenuhi lubang Baekhyun.

“Chanhhh~~ Mphhhh...” Sembari memainkan jarinya dibawah sana, bibir Chanyeol pun ingin merasakan manisnya sisa Wishkey di bibir milik Baekhyun sehingga ia melumat bibir itu dengan lahap.

Tangan satunya Chanyeol gunakan untuk memainkan pentil Baekhyun yang sudah mengeras. Dengan masih dilapisi baju milik Baekhyun, pentil itu Chanyeol pelintir dengan kencang sehingga syaraf sensitif Baekhyun memuncak dan membuat Baekhyun semakin menggeliat diatas pangkuannya.

Dua jari dilubang Baekhyun bergerak dengan tempo lambat dan gaya menggunting agar lubang itu sedikit melonggar.

Desahan serta cercauan tak berhenti keluar dari mulut Baekhyun membuat libido Chanyeol memuncak dan ongin segera merasakan lubang sempit itu memijat miliknya.

“Aku ingin memberikanmu sebuah kejutan, kamu akan menyukainya..” ucap Chanyeol dengan senyum miringnya.

“Apa itu? Mphhh..ahhh..” Sahut Baekhyun diiringi dengan desahannya karena jari Chanyeol semakin mengocok lubangnya.

“Kamu akan tau..” Bisik Chanyeol dengan suara beratnya sembari mempercepat tempo jarinya dibawah sana dan membuat tubuh Baekhyun menggelinjang serta berdesah tak karuan dibuat olehnya.

Dengan tusukan kedua jari yang terakhir, berhasil menyentuh titik prostat Baekhyun dan membuat Baekhyun mengalami precumnya.

Celana Baekhyun basah, melihat hal itu Chanyeol dengan segera melepaskan semua pakian Baekhyun termasuk bajunya begitu juga pakaian miliknya kecuali celananya.

“Hanya itu??” Tanya Baekhyun dan menatap kekasihnya dengan mata sayunya. Tangannya masih menggantung di pundak Chanyeol, penisnya masih berdiri tegak mengeluarkan cairan precumnya, dipikirnya permainan itu sudah usai tetapi Baekhyun salah. Chanyeol justru menggeleng dan mengecup pipi merah Baekhyun.

“Not yet honey, permainan baru akan dimulai.” Bisik Chanyeol.

Chanyeol meraih gelas wishkey dengan es batu yang masih padat didalamnya. Meneguk sisa Wishkey itu sekaligus dengan es batunya.

image

Sensasi dingin pada es batu itu berhasil merubah suhu pada bibir Chanyeol membuat Baekhyun ingin sekali menciumnya.

“I want to kiss you...” Ucap Baekhyun sebelum ia menempelkan bibirnya pada bibir Chanyeol. Es batu yang semula berada di bibir Chanyeol kini ia bawa ke bibir Baekhyun membuat bibir Baekhyun memiliki suhu yang sama dingingnya dengan bibir Chanyeol.

“Mpphhh~~” desahan Baekhyun memang terlalu nikmat ditelinga Chanyeol. Bahkan di waktu melamunnya Chanyeol sering kali mengingat bagaimana merdunya desahan itu memenuhi telingnya.

“You like it?” Tanya Chanyeol.

“I love it..”

“Aku masih punya yang lebih menakjubkan.” Sahut Chanyeol. Tangan Chanyeol meraih sisa es batu pada gelas wishkey itu dan diam diam ia mainkan es batu tersebut pada lubang Baekhyun.

Baekhyun tersentak kaget saat ia merasakan dingin pada lubangnya, tetapi Chanyeol segera menariknya ubtuk tetap diam dan tak bergerak.

“Jangan bergerak ini akan menakjubkan...” Bisik Chanyeol pada Baekhyun.

Baekhyun hanya mengangguk patuh dan membiarkan Chanyeol melakukan permainannya.

Dirasanya lubang Baekhyun sudah basah, perlahan Chanyeol memasukan es batu itu kedalam lubang Baekhyun.

“Ahh Chanyeolahh~~ dingin..” Ucap Baekhyun sembari menggigit bibir bagian bawah Chanyeol dan meremas punggung Chanyeol hingga garus merah tercipta indah disana.

Darah mengalir dibibir Chanyeol karena gigitan Baekhyun, tetapi itu tak membuat Chanyeol marah justru ia memasukan lebih dari 2 es batu kedalam lubang milik Baekhyun.

“Ahhh~~Chanyeol, rasanya aneh, keluarkan benda itu dari lubangku.. mpphhh” Cercau Baekhyun mengingat kini ada 3 balok es batu berada dilubangnya.

“Tetapi kau selalu mendesah saat aku memainkan lubngmu dengan es batu itu honey, that's mean you like it right?”

“Ahh~~mphhh...” Tak cukup hanya es batu kini kedua jari Chanyeol ikut masuk bermain di lubng Baekhyun, menekan es batu terbut hingga menyentuh titik prostat Baekhyun.

Tubuh Baekhyun semakin menggelinjang, lumatan serta plintiran pada puting Baekhyun membuat dirinya mengeluarkan precum yang begitu banyak hingga bisa mebasahi celana Chanyeol. Sedangkan dibalik celana itu, gundukan besar sudah menanti untuk dilepas.

“Mphh yeshh ahh ..~~”

“See i told you, you'll like it. But i think it's my turn honey. Adik kecil sudah tak sabar ingin mencicipi lubang sempitmu.” Bisik Chanyeol dengan sexy.

Chanyeol langsung mengangkat tubuh Baekhyun dan membantingnya di kasur. Membuka celananya dan langsung membebaskan penisnya yang besar dan sudah menegang itu.

“Menungging!” Pinta Chanyeol pada Baekhyun. Baekhyun langsung mematuhi perintah Chanyeol begitu saja.

Cairan es dari lubang Baekhyun menetes perlahan bersamaan dengan cairan yang dihasilkan oleh tubuh Baekhyun, membuat nafsu Chanyeol semakin membabi buta.

Tanpa pikir panjang, Chanyeol langsung menjilati cairan itu, memasukan lidahnya yang panjang kedalam lubang milik Baekhyun yang nikmat dan manis karena bercampur dengan wishkey.

“Nyah~~” Desah Baekhyun semakin seksi saat lidah itu bermain membasahi lubang miliknya.

Dirasanya sudah basah, Chanyeol menghentikan permainannya, mengocok penisnya sedikit dan mulai menggesek gesekkannya secara sensual pada lubang Baekhyun.

Plakkkkk “Ahhhyeashhh” Desah Baekhyun saat Chanyeol menampar kedua pipi pantatnya dan meremas pantat sintal itu dengan tangan besarnya.

“Aku masukin ya sayang, aku janji ini tak akan sakit. Justru kamu akan menikmatinya..” bisik Chanyeol pada telinga Baekhyun. Baekhyun hanya mengangguk menyetujui permintaan Chanyeol. Chanyeolpun senang dan langsung mengecup singkat pipi Baekhyun.

Sebelum memasukannya, Chanyeol mengocok penisnya agar mengeluarkan cairan precum yang akan ia gunakan sebagai pelumas alami. Dirasanya sudah cukup, dengan perlahan Chanyeolpun memasukan penis besarnya kedalam lubang Baekhyun.

image

“Ahhh~~sakittt!!!” Keluh Baekhyun tetapi Chanyeol tidak menghiraukannya dan dengan sekali hentak.

Plakkkk

“AHHHHHHHH~~~” Desahan Baekhyun berdendang merdu dan keras saat penis besar itu berhasil masuk dengan sekali hentak, bahkan es batu yang ada didalamnya kini perlahan mancair dan membasahi lubang istimewa tersebut.

“Mpphhh yeahhh yeahh shhh ahhhh~~~” Tak henti-hentinya Baekhyun mendesah mengikuti tempo permainan Chanyeol.

Rambut hitam legam itu Chanyeol jambak membuat Baekhyun mendongakan kepalanya dan mendesah hebat di bawah permainannya.

“Say my name!” Perintah Chanyeol.

“Chanhhh yeolhh”

“Louder!!”

“Chanhh ahhh yeolhh”

“Yang jelas sayang!!”

“Parkhhh ahhh mphhh Chanhh!!”

“KU BILANG YANG JELAS!” Chanyeol menghentakkan pinggulnya membuat Baekhyun semakin mendongakan kepalanya merekan bagaimana nikmatnya titik prostat itu dihajar oleh penis besar Chanyeol, membuat dirinya harus memuntahkan begitu banyak sperma.

“Yeashhh sirr~~”

“Park Chanhhyeolhh, mphhhh ahhh~~”

“Good boy..”

“I love you,... Yeashhhh mphhh...”

“Apa katamu? Aku tak bisa mendengarnya.”

“I ahh~~ love ahh~~ you ahh~~ Parkhh Chanhhyeolhh”

Chanyeol semakin menjambak rambut Baekhyun dan membisikkan kata-kata yang membuat sekujur tubuh bergetar hebat.

“I—” Chanyeol menghentakkan pinggulnya semakin keras.

“Love—” Hentakkan kedua yang Chanyeol berikan membuat keringat Baekhyun semakin bercucuran.

“You too~~” Dan plakkk satu hentakan yang berhasil membuat Baekhyun semakin mendongak karena titik prostatnya yang dihantam beberapa kali. Bahakan penisnya semakin banyak mengeluarkan sperma dan mengotori tempat tidur.

“Byun Baekhyun ahhh~~~~” Kini hentakan terakhir yang membuat Chanyeol mengeluarkan begitu banyak sperma di dalam lubang Baekhyun, bahkan saking banyaknya sperma itu sampai keluar menetes dan mengalir di paha Baekhyun.

“Jangan pernah tinggalkan aku, dan jangan pernah berfikir aku akan mencari penggantimu. Kamu yang terakhir bagiku, bahkan jika dunia melawan aku rela menjadi tamengmu. Ingatlah Baekhyun, aku akan selalu mencintaimu sampai maut memisahkan kita. I love you, so much.” Ucap Chanyeol diakhir permainan dan mengecup leher serta punggung milik Baekhyun, meninggalkan bekas kepemilikan dirinya. Seperti ingin membertahu seluruh dunia bahwa Baekhyun adalah miliknya, selalu.

“Happy Birthday, Chanyeolie~~”

Paris, November 26th, 11:00pm

Pusat Kota Paris, dimana ribuan orang datang untuk menyaksikan langsung pembukaan Outlet Acqua Di Parma yang baru dengan bintang tamu yang tak lain dan tak bukan adalah Brand Ambassador mereka, siapa lagi kalau bukan Park Chanyeol. Di dunia ini, siapa sih yang tak mengenal sosok Park Chanyeol? Seorang penyanyi sekaligus aktor, song writter dan bahkan sekarang karirnya sedang berkembang di dunia modelling. Bisa dikatakan Park Chanyeol adalah lelaki yang terlalu sempurna karena memiliki seribu bakat dan juga wajah yang tampan. Bahkan ribuan Brand ternamapun rela mengantri untuk bisa bekerjasama dengannya. Begitulah cover seorang Park Chanyeol, lelaki ambisius dan bahkan ia sangat cerdas untuk menutupi kehidupan pribadinya. Tak ada yang tahu bahwa Park Chanyeol tengah menjalin hubungan special dengan seorang laki-laki.

pesta ulang tahun Chanyeol bersaam dengan pembukaan Outlet Acqua Di Parma


Paris, November 27th, 01:00am

Jam sudah menunjukan pukul satu pagi dini hari. Seluruh badan Chanyeol rasanya ingin lepas dari tubuhnya. Walaupun dirinya tengah duduk di dalam mobil, pikirannya saat ini sedang melayang jauh, memikirkan kekasihnya yang menunggu di hotel tempat mereka menginap saat ini. Yaps, kali ini Park Chanyeol mengajak kekasihnya untuk menemani dirinya selama di Paris, mengingat di Paris ia memiliki sedikit kebebasan untuk memegang tangan kekasihnya di publik walaupun tak banyak juga para fans berusaha mengambil foto tentang dirinya tetapi syukur saja bodyguardnya selalu cepat tanggap untuk meminta para fans menghapus fotonya dan memberikan surat bersyarat agar tidak menyebarkan informasi apapun tentang kehidupan pribadinya. Begitulah permainan Chanyeol selama ini untuk mencegah rumor yang beredar walaupun sesekali media nakal tersebut menyebarkan rumor seperti saat ini.

salah satu media yang menyebarkan rumor

“Cari tau siapa yang menyebarkan rumor sampah ini, dan pastikan ia tak bisa hidup lagi.” Ucap Chanyeol tegas pada salah satu Bodyguardnya.

“Baik, Tuan. Akan kami laksanakan!”

Tanpa Chanyeol sadari kini dirinya sudah sampai disebuah hotel mewah di salah satu pusat kota Paris. Senyum tipisnya terbentuk diwajahnya mengingat siapa yang tengah menunggu dirinya saat ini. Siapa lagi kalau bukan kekasihnya.

Lelaki itu bernama Byun Baekhyun. Chanyeol bertemu dengannya saat mereka melakukan photoshoot salah satu majalah ternama di Korea.

Chanyeol yang selalu bersikap dingin pada semua orang yang belum ia kenal tetapi saat itu, saat ia tak sengaja melihat sesosok laki-laki dengan wajah yang cantik dan juga jari yang lentik membuat jantungnya berdegup kencang. Saat itu Chanyeol benar benar seperti melihat seorang malaikat tanpa sayap. Semuanya seakan tak masuk akal di benak Chanyeol, bahkan hawa nafsunya saat itu meningkat saat ia melihat kulit putih dan lembut itu serta paras cantik yang tengah berekspresi sayu bak sedang berada dikukungannya.

image

Mulai saat itulah Chanyeol merasakan jatuh cinta pada lelaki itu dan memilih untuk menjalin hubungan secara diam-diam dengannya mengingat popularitas dari keduanya sedang naik daun.

Ting

Bunyi lift berdenting menandakan Chanyeol sudah dekat dengan kamarnya.

Saat Chanyeol membuka pintu kamar, semuanya terlihat gelap dan hanya ada cahaya minim yang dibiaskan dari luar jendela. Tetapi langkahnya tiba-tiba berhenti saat melihat sosok lelaki mungil itu tengah berbaring dilantai dengan segelas wishkey disampingnya.

image

image

Wajahnya semerah tomat, serta mata sayunya yang indah seolah-olah berkata..

“Do you want to have sex with me?” Ucap Baekhyun saat ia melihat kini kekasihnya tengah berdiri menunduk menatap dirinya.

Chanyeol hanya terkekeh pelan sembari berjongkok disampingnya.

“Today is your Birthday and i'll give you something special that you won't ever forget forever even if someday we broke up and you find another women or men.” Cercau Baekhyun yang sedang mabuk itu. Chanyeol hanya menggeleng dan perlahan mengusap lembut pipi merah Baekhyun.

image

“God already gave me something special..” Sahut Chanyeol dengan suara berat dan seraknya.

“Apa itu?”

“Kamu... Dan aku tak akan pernah lagi menemukan lelaki ataupun wanita selain kamu. You are my special gift, you should know that.” Mata Baekhyun berbinar saat ia mendengar jawaban itu dari kekasihnya. Jantungnyapun semakin berdegup kencang saat suara berat nan serak itu memenuhi indra pendengarannya.

Chanyeol tersenyum saat melihat mata sabit itu berbinar terang melebihi terangnya bulan malam ini. Bibir jelly dan juga kulit putih mulus itu kini menjadi pusat perhatiannya. Ibu jari Chanyeol yang semula mengelus pipi Baekhyun kini perlahan mengelus bibir lembut itu sembari menelan ludahnya.

image

Ibu jari yang semula bermain di bibir Baekhyun kini perlahan masuk kedalam mulutnya, meminta agar Baekhyun menghisap jari itu dengan nikmat. Dengan mata yang tertutup Baekhyun menghisap ibu jari yang besar itu dengan lahap bak seorang bayi yang sedang kehausan.

“Ahh~~” desah kecil Chanyeol saat ia merasakan lidah Baekhyun tengah bermain di dalam sana, menikmati ibu jarinya yang belum seberapa dibanding miliknya.

Dengan segera Chanyeol melepaskan jarinya dari mulut Baekhyun. Benang liur itu masih menyatu membuat Chanyeol juga ingin mencicipinya. Mencicipi nikmat milik kekasihnya.

“Your taste so sweet. How many bottles did you drink tonight?” Tanya Chanyeol saat iya merasakan manisnya air liur Baekhyun yang bercampur dengan wishkey itu.

“Not much. But i really want your dick inside my mouth. Filled my mouth with your tasty sperm. It'll be nice.” Sahut Baekhyun dan kini tangannya menjalar meraih penis Chanyeol dan meremasnya.

“Dirty boy!!” Dengan sekali tarik Chanyeol langsung membawa tubuh Baekhyun ke atas pangkuannya.

“Malam ini, aku tidak akan mengotori mulutmu dengan cairan milikku, tetapi...

Tangan Chanyeol perlahan menyikap baju Baekhyun, memasukan tangan besarnya kedalam celana Baekhyun sembari meremas pantat sintal itu. Jari telunjuknya menelisik bermain dilubang Baekhyun yang sudah basah itu.

Aku akan memenuhi lubang ini dengan spermaku.. That will be the perfect gift to me.” Ucap Chanyeol dengan suara beratnya. Jari yang semula hanya bermain melingkar dilubang itu, kini perlahan masuk menerobos lubang yang masih sempit itu.

“Ahh~~ yeshh daddy..” Desah Baekhyun saat ita merasakan jari telunjuk yang besar itu masuk kedalam lubangnya.

Bibir bawahnya ia gigit, matanya ia pejam merasakan bahaimana nikmatnya satu jari itu bermain menyentuh dinding prostatnya.

“Chanh~~ so good... Ahhh~~” desah Baekhyun. Chanyeol menyeringai merasa dirinya hebat dalam permainan ini, sehingga ia langsung memasukan satu jarinya lagi untuk memenuhi lubang Baekhyun.

“Chanhhh~~ Mphhhh...” Sembari memainkan jarinya dibawah sana, bibir Chanyeol pun ingin merasakan manisnya sisa Wishkey di bibir milik Baekhyun sehingga ia melumat bibir itu dengan lahap.

Tangan satunya Chanyeol gunakan untuk memainkan pentil Baekhyun yang sudah mengeras. Dengan masih dilapisi baju milik Baekhyun, pentil itu Chanyeol pelintir dengan kencang sehingga syaraf sensitif Baekhyun memuncak dan membuat Baekhyun semakin menggeliat diatas pangkuannya.

Dua jari dilubang Baekhyun bergerak dengan tempo lambat dan gaya menggunting agar lubang itu sedikit melonggar.

Desahan serta cercauan tak berhenti keluar dari mulut Baekhyun membuat libido Chanyeol memuncak dan ongin segera merasakan lubang sempit itu memijat miliknya.

“Aku ingin memberikanmu sebuah kejutan, kamu akan menyukainya..” ucap Chanyeol dengan senyum miringnya.

“Apa itu? Mphhh..ahhh..” Sahut Baekhyun diiringi dengan desahannya karena jari Chanyeol semakin mengocok lubangnya.

“Kamu akan tau..” Bisik Chanyeol dengan suara beratnya sembari mempercepat tempo jarinya dibawah sana dan membuat tubuh Baekhyun menggelinjang serta berdesah tak karuan dibuat olehnya.

Dengan tusukan kedua jari yang terakhir, berhasil menyentuh titik prostat Baekhyun dan membuat Baekhyun mengalami precumnya.

Celana Baekhyun basah, melihat hal itu Chanyeol dengan segera melepaskan semua pakian Baekhyun termasuk bajunya begitu juga pakaian miliknya kecuali celananya.

“Hanya itu??” Tanya Baekhyun dan menatap kekasihnya dengan mata sayunya. Tangannya masih menggantung di pundak Chanyeol, penisnya masih berdiri tegak mengeluarkan cairan precumnya, dipikirnya permainan itu sudah usai tetapi Baekhyun salah. Chanyeol justru menggeleng dan mengecup pipi merah Baekhyun.

“Not yet honey, permainan baru akan dimulai.” Bisik Chanyeol.

Chanyeol meraih gelas wishkey dengan es batu yang masih padat didalamnya. Meneguk sisa Wishkey itu sekaligus dengan es batunya.

image

Sensasi dingin pada es batu itu berhasil merubah suhu pada bibir Chanyeol membuat Baekhyun ingin sekali menciumnya.

“I want to kiss you...” Ucap Baekhyun sebelum ia menempelkan bibirnya pada bibir Chanyeol. Es batu yang semula berada di bibir Chanyeol kini ia bawa ke bibir Baekhyun membuat bibir Baekhyun memiliki suhu yang sama dingingnya dengan bibir Chanyeol.

“Mpphhh~~” desahan Baekhyun memang terlalu nikmat ditelinga Chanyeol. Bahkan di waktu melamunnya Chanyeol sering kali mengingat bagaimana merdunya desahan itu memenuhi telingnya.

“You like it?” Tanya Chanyeol.

“I love it..”

“Aku masih punya yang lebih menakjubkan.” Sahut Chanyeol. Tangan Chanyeol meraih sisa es batu pada gelas wishkey itu dan diam diam ia mainkan es batu tersebut pada lubang Baekhyun.

Baekhyun tersentak kaget saat ia merasakan dingin pada lubangnya, tetapi Chanyeol segera menariknya ubtuk tetap diam dan tak bergerak.

“Jangan bergerak ini akan menakjubkan...” Bisik Chanyeol pada Baekhyun.

Baekhyun hanya mengangguk patuh dan membiarkan Chanyeol melakukan permainannya.

Dirasanya lubang Baekhyun sudah basah, perlahan Chanyeol memasukan es batu itu kedalam lubang Baekhyun.

“Ahh Chanyeolahh~~ dingin..” Ucap Baekhyun sembari menggigit bibir bagian bawah Chanyeol dan meremas punggung Chanyeol hingga garus merah tercipta indah disana.

Darah mengalir dibibir Chanyeol karena gigitan Baekhyun, tetapi itu tak membuat Chanyeol marah justru ia memasukan lebih dari 2 es batu kedalam lubang milik Baekhyun.

“Ahhh~~Chanyeol, rasanya aneh, keluarkan benda itu dari lubangku.. mpphhh” Cercau Baekhyun mengingat kini ada 3 balok es batu berada dilubangnya.

“Tetapi kau selalu mendesah saat aku memainkan lubngmu dengan es batu itu honey, that's mean you like it right?”

“Ahh~~mphhh...” Tak cukup hanya es batu kini kedua jari Chanyeol ikut masuk bermain di lubng Baekhyun, menekan es batu terbut hingga menyentuh titik prostat Baekhyun.

Tubuh Baekhyun semakin menggelinjang, lumatan serta plintiran pada puting Baekhyun membuat dirinya mengeluarkan precum yang begitu banyak hingga bisa mebasahi celana Chanyeol. Sedangkan dibalik celana itu, gundukan besar sudah menanti untuk dilepas.

“Mphh yeshh ahh ..~~”

“See i told you, you'll like it. But i think it's my turn honey. Adik kecil sudah tak sabar ingin mencicipi lubang sempitmu.” Bisik Chanyeol dengan sexy.

Chanyeol langsung mengangkat tubuh Baekhyun dan membantingnya di kasur. Membuka celananya dan langsung membebaskan penisnya yang besar dan sudah menegang itu.

“Menungging!” Pinta Chanyeol pada Baekhyun. Baekhyun langsung mematuhi perintah Chanyeol begitu saja.

Cairan es dari lubang Baekhyun menetes perlahan bersamaan dengan cairan yang dihasilkan oleh tubuh Baekhyun, membuat nafsu Chanyeol semakin membabi buta.

Tanpa pikir panjang, Chanyeol langsung menjilati cairan itu, memasukan lidahnya yang panjang kedalam lubang milik Baekhyun yang nikmat dan manis karena bercampur dengan wishkey.

“Nyah~~” Desah Baekhyun semakin seksi saat lidah itu bermain membasahi lubang miliknya.

Dirasanya sudah basah, Chanyeol menghentikan permainannya, mengocok penisnya sedikit dan mulai menggesek gesekkannya secara sensual pada lubang Baekhyun.

Plakkkkk “Ahhhyeashhh” Desah Baekhyun saat Chanyeol menampar kedua pipi pantatnya dan meremas pantat sintal itu dengan tangan besarnya.

“Aku masukin ya sayang, aku janji ini tak akan sakit. Justru kamu akan menikmatinya..” bisik Chanyeol pada telinga Baekhyun. Baekhyun hanya mengangguk menyetujui permintaan Chanyeol. Chanyeolpun senang dan langsung mengecup singkat pipi Baekhyun.

Sebelum memasukannya, Chanyeol mengocok penisnya agar mengeluarkan cairan precum yang akan ia gunakan sebagai pelumas alami. Dirasanya sudah cukup, dengan perlahan Chanyeolpun memasukan penis besarnya kedalam lubang Baekhyun.

image

“Ahhh~~sakittt!!!” Keluh Baekhyun tetapi Chanyeol tidak menghiraukannya dan dengan sekali hentak.

Plakkkk

“AHHHHHHHH~~~” Desahan Baekhyun berdendang merdu dan keras saat penis besar itu berhasil masuk dengan sekali hentak, bahkan es batu yang ada didalamnya kini perlahan mancair dan membasahi lubang istimewa tersebut.

“Mpphhh yeahhh yeahh shhh ahhhh~~~” Tak henti-hentinya Baekhyun mendesah mengikuti tempo permainan Chanyeol.

Rambut hitam legam itu Chanyeol jambak membuat Baekhyun mendongakan kepalanya dan mendesah hebat di bawah permainannya.

“Say my name!” Perintah Chanyeol.

“Chanhhh yeolhh”

“Louder!!”

“Chanhh ahhh yeolhh”

“Yang jelas sayang!!”

“Parkhhh ahhh mphhh Chanhh!!”

“KU BILANG YANG JELAS!” Chanyeol menghentakkan pinggulnya membuat Baekhyun semakin mendongakan kepalanya merekan bagaimana nikmatnya titik prostat itu dihajar oleh penis besar Chanyeol, membuat dirinya harus memuntahkan begitu banyak sperma.

“Yeashhh sirr~~”

“Park Chanhhyeolhh, mphhhh ahhh~~”

“Good boy..”

“I love you,... Yeashhhh mphhh...”

“Apa katamu? Aku tak bisa mendengarnya.”

“I ahh~~ love ahh~~ you ahh~~ Parkhh Chanhhyeolhh”

Chanyeol semakin menjambak rambut Baekhyun dan membisikkan kata-kata yang membuat sekujur tubuh bergetar hebat.

“I—” Chanyeol menghentakkan pinggulnya semakin keras.

“Love—” Hentakkan kedua yang Chanyeol berikan membuat keringat Baekhyun semakin bercucuran.

“You too~~” Dan plakkk satu hentakan yang berhasil membuat Baekhyun semakin mendongak karena titik prostatnya yang dihantam beberapa kali. Bahakan penisnya semakin banyak mengeluarkan sperma dan mengotori tempat tidur.

“Byun Baekhyun ahhh~~~~” Kini hentakan terakhir yang membuat Chanyeol mengeluarkan begitu banyak sperma di dalam lubang Baekhyun, bahkan saking banyaknya sperma itu sampai keluar menetes dan mengalir di paha Baekhyun.

“Jangan pernah tinggalkan aku, dan jangan pernah berfikir aku akan mencari penggantimu. Kamu yang terakhir bagiku, bahkan jika dunia melawan aku rela menjadi tamengmu. Ingatlah Baekhyun, aku akan selalu mencintaimu sampai maut memisahkan kita. I love you, so much.” Ucap Chanyeol diakhir permainan dan mengecup leher serta punggung milik Baekhyun, meninggalkan bekas kepemilikan dirinya. Seperti ingin membertahu seluruh dunia bahwa Baekhyun adalah miliknya, selalu.

“Happy Birthday, Chanyeolie~~”

Paris, November 26th, 11:00pm

Pusat Kota Paris, dimana ribuan orang datang untuk menyaksikan langsung pembukaan Outlet Acqua Di Parma yang baru dengan bintang tamu yang tak lain dan tak bukan adalah Brand Ambassador mereka, siapa lagi kalau bukan Park Chanyeol. Di dunia ini, siapa sih yang tak mengenal sosok Park Chanyeol? Seorang penyanyi sekaligus aktor, song writter dan bahkan sekarang karirnya sedang berkembang di dunia modelling. Bisa dikatakan Park Chanyeol adalah lelaki yang terlalu sempurna karena memiliki seribu bakat dan juga wajah yang tampan. Bahkan ribuan Brand ternamapun rela mengantri untuk bisa bekerjasama dengannya. Begitulah cover seorang Park Chanyeol, lelaki ambisius dan bahkan ia sangat cerdas untuk menutupi kehidupan pribadinya. Tak ada yang tahu bahwa Park Chanyeol tengah menjalin hubungan special dengan seorang laki-laki.

pesta ulang tahun Chanyeol bersaam dengan pembukaan Outlet Acqua Di Parma


Paris, November 27th, 01:00am

Jam sudah menunjukan pukul satu pagi dini hari. Seluruh badan Chanyeol rasanya ingin lepas dari tubuhnya. Walaupun dirinya tengah duduk di dalam mobil, pikirannya saat ini sedang melayang jauh, memikirkan kekasihnya yang menunggu di hotel tempat mereka menginap saat ini. Yaps, kali ini Park Chanyeol mengajak kekasihnya untuk menemani dirinya selama di Paris, mengingat di Paris ia memiliki sedikit kebebasan untuk memegang tangan kekasihnya di publik walaupun tak banyak juga para fans berusaha mengambil foto tentang dirinya tetapi syukur saja bodyguardnya selalu cepat tanggap untuk meminta para fans menghapus fotonya dan memberikan surat bersyarat agar tidak menyebarkan informasi apapun tentang kehidupan pribadinya. Begitulah permainan Chanyeol selama ini untuk mencegah rumor yang beredar walaupun sesekali media nakal tersebut menyebarkan rumor seperti saat ini.

salah satu media yang menyebarkan rumor

Suara Hellikopter menderu memenuhi halaman luas Markas Rahasia Richard Park. Itu adalah Kenzai dengan Helikopter kesayangannya yang ia beri nama Hellipuss.

image

Kenzai dengan langkah sexynya mulai memasuki ruangan Markas itu, sedangkan Richard menyambutnya dengan wajah yang tertekuk.

“Dimana Willis?” Tanya Kenzai dan meletakan barang-barang miliknya diatas meja bundar.

“Dia sudah bersiap dari tadi kita hanya menunggumu.” Sahut Richard masih dengan wajahnya yang semakin tertekuk.

“Lo badmood kayak gini cuma karena gue telat?” Ucap Kenzai dengan ketus karena melihat air muka RIchard seperti tak menyukai keterlambatannya.

“Bukan karena lo! Buru siap-siap. Kita berangkat sekarang!” Kenzai tak lagi menjawab dan memilih untuk bersiap.

Kenzai menautkan baju bulletproof miliknya dan juga beberapa senjata ke tubuhnya. Sedangkan Richard dan Willis sudah menunggunya di dalam mobil Jeep besar milik Richard.

“Lo udah ketemu dimana Matthew?” Tanya Kenzai saat tiba di dalam mobil. Tetapi Richard tak menjawab hanya menatap kearah ponselnya, memandangi foto putra semata wayangnya.

“What if, sesuatu hal yang buruk terjadi sama gue nanti, gue titip George ke kalian ya..” Ucap Richard sedikit sendu. Willis juga ikut terdiam sedangkan Kenzai ia hanya menerbitkan senyuman agar suasana didalam mobil tidak terlalu kaku seperti ini.

“Ngomong apa sih lo Rich? Nyawa lo kan ada 9. Masak ia lo tega ninggalin George sama bajingan kayak kita.” Ucap Kenzai di iringi dengan kekehannya yang perlahan mereda dan suasan mencekam kembali mengudara.

Ada 15 menit perjalanan mereka hingga akhirnya mereka sampai di halaman belakang Okiya. Disana sudah ada Yuta dan teamnya yang siap untuk membantu misi Richard.

“Jadi bagaimana Rich?” Tanya Yuta sesaat Richard menginjakkan kakinya.

“Kita akan membakar habis lab itu beserta okiyanya tanpa sisa.”

“Bagaimana dengan Geisha dan para Ma-”

“Itu tugas Yuta untuk mengungsikan semua para Geiko dan Maiko didalamnya.”

“Jika kita mengungsikan para Geiko dan Maiko, maka kemungkinan Matthew akan segera mengetahuinya bahwa ia akan di sergap dan ada kemungkinan juga ia akan kabur.” Kenzai tampak bingung dengan rencana X yang akan dijalankannya. Tetapi tidak dengan Richard, ia tampak tenang seolah-olah semua akan baik-baik saja.

“Yuta tau bagaimana caranya, benarkan yut?”

“Aku akan memancing mereka semua untuk keluar dari Okiya dengan pertunjukan sederhana disana. Tenang saja, Matthew tidak akan sadar. Lakukanlah tugas kalian masing-masing. Aku akan selalu siaga membantu kalian. Aku pergi dulu untuk menyiapkan pertunjukannya.” Yuta dan pada pasukannyapun akhirnya pergi meninggal Richard dan para Teamnya.

“Kita bagi lokasi, Willis dan team A kalian berjaga di luar sedangkan aku dan Kenzai akan masuk ke Okiya, dan mencari jalan untuk menuju lab bawah tanah.” Perintah Richard dan diikuti oleh pembubaran team untuk menuju lokasi penjagaan misinya.

Dengan setelan jas hitam miliknya, Richard dan Kenzai memasuki area Okiya dan didampingi beberapa Bodyguard di belakangnya. Di luar area Okiya, Yuta dan teamnya sudah mulai menyiapkan pertunjukannya, bahkan beberapa teamnya sudah menyebarkan flayer di area Okiya.

Dengan langkah yang angkuh, Richard akhirnya memasuki lorong okiya itu, berusaha mencari dimana letak lantai tak berdecit, karena mungkin saja itu adalah pintu masuk menuju lab.

Belum sampai ia memeriksa seluruh lantai, seorang Okasan atau Ibu pemilik Okiya itu datang menghampiri Richard bersama dengan 2 maikonya. Dia adalah Hechuri, pemilik Okiya ini dan juga Ibu kandung dari Baekhyun.

“Irasshaimasse..” Sambut Hechuri pada Richard dan juga Kenzai. Richard dan Kenzai hanya membalasnya dengan membungkuk.

“Ada yang bisa aku bantu? Jika tuan sedang mencari Geisha maaf sepertinya tuan—”

Richard langsung memberi kode pada salah satu bodyguardnya. Dengan cekatan bodyguard itu langsung menangkap Hechuri, tetapi Hechuri tak kalah cekatan dengan sekali gerak ia mengeluarkan pisau dari balik kipas tangan yang ia bawa sedari tadi.

“Pergilah keluar bersama Maiko lainnya.” Pinta Hechuri pada kedua Maikonya.

“Apa yang kalian inginkan—”

Bugg! Satu pukulan dari bodyguard Richard mengenai punuk Hechuri dan membuatnya pingsan seketika. Bodyguard itupun mengikat tubuh Hechuri dan membawanya ke sebuah tempat sesuai rencana yang sudah mereka susun sebelumnya.

Sesaat Richard melangkahkan kakinya menuju sebuah ruangan, ia merasa ada yang aneh dengan lantai itu. Richardpun segera memeriksanya dan benar saja, lantai itu ternyata sebuah pintu rahasia. Richardpun membukanya dan berjalan mengikuti lorong gelap itu.

Lorong gelap itu membawa langkah Richard menuju sebuah ruangan yang begitu luas dan juga sangat terang. Sesaat langkahnya memasuki ruangan itu, Richard mendengar suara yang tak asing sehingga ia mengaba-abakan pasukannya untuk berhenti.

“Aku tak ingin semua ini dad! YOU WANT THIS ALL, NOT ME! BECAUSE I NEVER ASK!”

“Rich itu suara—”

“Baekhyun!” Richard langsung tertegun mendengar suara itu. Dia bertanya-tanya apa yang sebenarnya terjadi? Bagaimana Baekhyun bisa berada disini? Karena seingat Richard terakhir kali ia menjenguk Baekhyun, Baekhyun masih terbaring lemah diatas ranjangnya. Pikiran Richard runyam karena ia mengetahui fakta bahwa selama ini Baekhyun tahu keberadaan lab ini dan ibunya yang masih hidup. Tetapi kenapa Baekhyun berbohong padanya? Ada sesuatu yang Baekhyun sembunyikan dari Richard. Tapi apa? Richard sudah membongkar semua rahasianya kepada Baekhyun, atau jangan-jangan???

“But i trust you okay? Kamu masih ingin kan melihat ibumu hidup?” Richard mengenali suara itu, itu adalah suara milik Matthew.

“But i can't kill him dad, I CAN'T!! Baekhyun menangis tersedu-sedu, dan Richard bisa mendengar itu.

“Why you can't? WHY?? DO YOU LOVE HIM, HUH?”

Tak ada jawaban dari Baekhyun ia hanya menangis dan tangisannya semakin menderu.

Plakk!!

“Answer me Baekhyun! DO YOU LOVE HIM??” Matthew beberapa kali menampar dan mumukul tubuh Baekhyun, rasanya Richard geram dan ingin menonjok wajah Matthew saat itu juga tetapi Kenzai langsung menghentikan langkahnya.

“Jawab aku Baekhyun!”

“Yes! I love him! Aku jatuh cinta pada Richard! Aku mencintainya, apakah itu salah??!” Baekhyun semakin menderu, Richard yang mendengarnya langsung tertegun karena selama ini Baekhyun tak pernah mengatakan bahwa ia telah jatuh hati padanya. Tetapi ia juga ikut khawatir dengan tubuh Baekhyun. Ia takut jika saja itu memperburuk kondisi rahim Baekhyun, tetapi Richard belum bisa berbuat apa karena Kenzai masih memegang tangannya begitu erat.

“I TOLD YOU NOT TO FALL IN LOVE WITH HIM!!”

Buggg

Berkali-kali pukulan mendarat ditubuh lemah Baekhyun.

“Dad! Ku mohon hentikan—aww!!” Berkali- kali Matthew menendang punggung serta perut Baekhyun, sedangkan Baekhyun berusaha melindung perutnya dari serangan ayahnya.

“Kau masih saja manja huh? Aku hanya memukulmu bukan mencincangmu. Sadarlah Baekhyun! Yang kau lakukan itu salah.”

“Ku mohon dad, hentikanlah.. Jangan tendangi perutku lagi.. Hikss!”

“Aku tak akan berhenti sampai kau sadar Baekhyun! Semua ini salahmu! SALAHMU!”

“Dad, KUMOHON! AKU HANYA INGIN MELINDUNGI BENIH DIDALAM TUBUHKU!!”

Matthew langsung mengentikan pukulan dan tendangannya, dan menatap ke arah putra semata wayangnya itu dengan tatapan membingungkan. Sedangkan Richard langsung bergetar hingga buulu kuduknya merinding, mendengar ucapan Baekhyun baru saja.

image

“Apa maksudmu berkata seperti itu? Kau mengandung anak Richard, huh? Kalo iya, gugurkan sekarang juga!”

“Dad no!!”

“Minum pill ini. Ku Bilang MINUM!!”

Richard sudah tak tahan dengan sikap Matthew sehingga melepaskan genggaman Kenzai dan menembakkan tangan Matthew dari jauh sehingga pill pill ditangan itu terjatuh.

Baekhyun langsung menengok kearah Richard yang tengah berjalan menghampirinya bersama dengan Kenzai dibelakangnya.

“Richard..” Baekhyun dengan wajah shock melihat sosok lelaki yang kini menghampirinya.

“Bagaimana kau tau—–”

“Akhirnya kau datang juga ke perangkapku.. Richard.” Matthew dengan senyum miringnya beranjak menunjukkan air muka bahwa kemenangan akan menjadi miliknya.

Tak ada ekspresi panik dari Richard tetapi ekspresi panik itu justru beralih ke wajah Baekhyun.

“Harusnya aku yang berkata seperti itu, Matthew.” Kini giliran Richard yang menyeruakkan senyuman miringnya.

“Cihhh.. Kau salah Richard, kaulah yang terperangkap! Ayah dan anak sama saja! Sama-sama bodoh!” Matthew tertawa kencang sehingga memenuhi isi laboratorium itu.

“Kau tak memperhatikan setiap sudut okiya ini huh?” Matthew maneunjuk ke salah satu sudut di pojok lab itu, terdapat sebuah mesin waktu dengan bom rakitan yang terpasang.

“Itu hanya satu, masih ada 18 belas lagi yang tersebar di Okiya ini.” Matthew hanya terkekeh sembari mengeluarkan sebuah benda kotak kecil dengan tombol merah ditengahnya.

“Kau hanya punya dua pilihan, Richard. Serahkan seluruh kekayaan Hyunbin padaku, mulai dari perusahaan, gedung dan juga warisan yang ia tinggalakan untukmu, if you gave me that all, aku juga akan menyerahkan Baekhyun padamu. Pilihan kedua, you can die here.” Matthew tersenyum puas dengan semua rencana manipulatif yang telah ia rencanakan sejak lama.

Richard hanya terdiam kebingungan, bukankah yang ia inginkan selama ini adalah mencuri ON dari ayahnya??

“Bagaimana dengan ON?? Bukankah kau ingin memilikinya?” Tanya Richard dan di balas dengan tawa yang begitu kencang dari Mathhew.

“Kau mempercayai ON??? Dan bahkan kau mempercayai Baekhyun?? Buah memang tak jatuh jauh dari pohonnya ya.. HAHAHAHHAHAHAH. ON hanyalah narkoba biasa yang dibuat oleh bocah 25 tahun yang sedang berdiri dihadapanmu sekarang!” Richard tertegun dengan ucapan Mathhew dan langsung melirik ke arah Baekhyun yang tertunduk lemas sembari menangis terisak.

“Apa semua itu benar?” Tanya Richard dengan lembut pada Baekhyun. Baekhyun hanya mengangguk tanpa mengucapkan sepatah kata apapun.

“He's brilliant isn't he? Oh ya satu lagi, aku cukup beruntung kau menyetujui ajakan rencana Baekhyun untuk memalsukan kematianmu, sehingga aku mudah untuk membunuhmu. You're so stupid, Richard Park.” Matthew tertawa lepas hingga terjungkal. Baekhyun kesal melihatnya, sehingga ia menggunakan peluang itu untuk mengambil pistol yang tertempel pada tubuh Richard, menembakkanya pada tubuh Matthew berkali-kali.

Matthew terkapar tetapi ia masih sanggup meraih pistolnya, mengarahkan bidikannya ke arah Baekhyun dan bersiap menarik pelatuknya, tetapi Richard yang siaga langsung melindungi Baekhyun.

image image

Dorrrrrr

Kucuran darah mengalir deras dari tubuh Richard. Rasa sakit yang Richard tak bisa tahankan lagi membuat dirinya langsung melemas dipelukan Baekhyun, memeluk tubuh mungil itu dengan erat.

“Baekhyuna— I Love you..” Ucap Richard sebelum matanya tertutup rapat. Baekhyun menangis begitu kencang sembari mengguncangkan tubuh Richard berkali-kali tetapi itu semua nihil, Richard tak jua membuka matanya. image image

Hingga akhirnya—

Dorrrrrr Satu tembakan lagi melayang di hari itu sebelum polisi datang menyerbu TKP.

Suara Hellikopter menderu memenuhi halaman luas Markas Rahasia Richard Park. Itu adalah Kenzai dengan Helikopter kesayangannya yang ia beri nama Hellipuss.

image

Kenzai dengan langkah sexynya mulai memasuki ruangan Markas itu, sedangkan Richard menyambutnya dengan wajah yang tertekuk.

“Dimana Willis?” Tanya Kenzai dan meletakan barang-barang miliknya diatas meja bundar.

“Dia sudah bersiap dari tadi kita hanya menunggumu.” Sahut Richard masih dengan wajahnya yang semakin tertekuk.

“Lo badmood kayak gini cuma karena gue telat?” Ucap Kenzai dengan ketus karena melihat air muka RIchard seperti tak menyukai keterlambatannya.

“Bukan karena lo! Buru siap-siap. Kita berangkat sekarang!” Kenzai tak lagi menjawab dan memilih untuk bersiap.

Kenzai menautkan baju bulletproof miliknya dan juga beberapa senjata ke tubuhnya. Sedangkan Richard dan Willis sudah menunggunya di dalam mobil Jeep besar milik Richard.

“Lo udah ketemu dimana Matthew?” Tanya Kenzai saat tiba di dalam mobil. Tetapi Richard tak menjawab hanya menatap kearah ponselnya, memandangi foto putra semata wayangnya.

“What if, sesuatu hal yang buruk terjadi sama gue nanti, gue titip George ke kalian ya..” Ucap Richard sedikit sendu. Willis juga ikut terdiam sedangkan Kenzai ia hanya menerbitkan senyuman agar suasana didalam mobil tidak terlalu kaku seperti ini.

“Ngomong apa sih lo Rich? Nyawa lo kan ada 9. Masak ia lo tega ninggalin George sama bajingan kayak kita.” Ucap Kenzai di iringi dengan kekehannya yang perlahan mereda dan suasan mencekam kembali mengudara.

Ada 15 menit perjalanan mereka hingga akhirnya mereka sampai di halaman belakang Okiya. Disana sudah ada Yuta dan teamnya yang siap untuk membantu misi Richard.

“Jadi bagaimana Rich?” Tanya Yuta sesaat Richard menginjakkan kakinya.

“Kita akan membakar habis lab itu beserta okiyanya tanpa sisa.”

“Bagaimana dengan Geisha dan para Ma-”

“Itu tugas Yuta untuk mengungsikan semua para Geiko dan Maiko didalamnya.”

“Jika kita mengungsikan para Geiko dan Maiko, maka kemungkinan Matthew akan segera mengetahuinya bahwa ia akan di sergap dan ada kemungkinan juga ia akan kabur.” Kenzai tampak bingung dengan rencana X yang akan dijalankannya. Tetapi tidak dengan Richard, ia tampak tenang seolah-olah semua akan baik-baik saja.

“Yuta tau bagaimana caranya, benarkan yut?”

“Aku akan memancing mereka semua untuk keluar dari Okiya dengan pertunjukan sederhana disana. Tenang saja, Matthew tidak akan sadar. Lakukanlah tugas kalian masing-masing. Aku akan selalu siaga membantu kalian. Aku pergi dulu untuk menyiapkan pertunjukannya.” Yuta dan pada pasukannyapun akhirnya prgi meninggal Richard dan para Teamnya.

“Kita bagi lokasi, Willis dan team A kalian berjaga di luar sedangkan aku dan Kenzai akan masuk ke Okiya, dan mencari jalan untuk menuju lab bawah tanah.” Perintah Richard dan diikuti oleh pembubaran team untuk menuju lokasi penjagaan misinya.

Dengan setelan jas hitam miliknya, Richard dan Kenzai memasuki area Okiya dan didampingi beberapa Bodyguard di belakangnya. Di luar area Okiya, Yuta dan teamnya sudah mulai menyiapkan pertunjukannya, bahkan beberapa teamnya sudah menyebarkan flayer di area Okiya.

Dengan langkah yang angkuh, Richard akhirnya memasuki lorong okiya itu, berusaha mencari dimana letak lantai tak berdecit, karena mungkin saja itu adalah pintu masuk menuju lab.

Belum sampai ia memeriksa seluruh lantai, seorang Okasan atau Ibu pemilik Okiya itu datang menghampiri Richard bersama dengan 2 maikonya. Dia adalah Hechuri, pemilik Okiya ini dan juga Ibu kandung dari Baekhyun.

“Irasshaimasse..” Sambut Hechuri pada Richard dan juga Kenzai. Richard dan Kenzai hanya membalasnya dengan membungkuk.

“Ada yang bisa aku bantu? Jika tuan sedang mencari Geisha maaf sepertinya tuan—”

Richard langsung memberi kode pada salah satu bodyguardnya. Dengan cekatan bodyguard itu langsung menangkap Hechuri, tetapi Hechuri tak kalah cekatan dengan sekali gerak ia mengeluarkan pisau dari balik kipas tangan yang ia bawa sedari tadi.

“Pergilah keluar bersama Maiko lainnya.” Pinta Hechuri pada kedua Maikonya.

“Apa yang kalian inginkan—”

Bugg! Satu pukulan dari bodyguard Richard mengenai punuk Hechuri dan membuatnya pingsan seketika. Bodyguard itupun mengikat tubuh Hechuri dan membawanya ke sebuah tempat sesuai rencana yang sudah mereka susun sebelumnya.

Sesaat Richard melangkahkan kakinya menuju sebuah ruangan, ia merasa ada yang aneh dengan lantai itu. Richardpun segera memeriksanya dan benar saja, lantai itu ternyata sebuah pintu rahasia. Richardpun membukanya dan berjalan mengikuti lorong gelap itu.

Lorong gelap itu membawa langkah Richard menuju sebuah ruangan yang begitu luas dan juga sangat terang. Sesaat langkahnya memasuki ruangan itu, Richard mendengar suara yang tak asing sehingga ia mengaba-abakan pasukannya untuk berhenti.

“Aku tak ingin semua ini dad! YOU WANT THIS ALL, NOT ME! BECAUSE I NEVER ASK!”

“Rich itu suara—”

“Baekhyun!” Richard langsung tertegun mendengar suara itu. Dia bertanya-tanya apa yang sebenarnya terjadi? Bagaimana Baekhyun bisa berada disini? Karena seingat Richard terakhir kali ia menjenguk Baekhyun, Baekhyun masih terbaring lemah diatas ranjangnya. Pikiran Richard runyam karena ia mengetahui fakta bahwa selama ini Baekhyun tahu keberadaan lab ini dan ibunya yang masih hidup. Tetapi kenapa Baekhyun berbohong padanya? Ada sesuatu yang Baekhyun sembunyikan dari Richard. Tapi apa? Richard sudah membongkar semua rahasianya kepada Baekhyun, atau jangan-jangan???

“But i trust you okay? Kamu masih ingin kan melihat ibumu hidup?” Richard mengenali suara itu, itu adalah suara milik Matthew.

“But i can't kill him dad, I CAN'T!! Baekhyun menangis tersedu-sedu, dan Richard bisa mendengar itu.

“Why you can't? WHY?? DO YOU LOVE HIM, HUH?”

Tak ada jawaban dari Baekhyun ia hanya menangis dan tangisannya semakin menderu.

Plakk!!

“Answer me Baekhyun! DO YOU LOVE HIM??” Matthew beberapa kali menampar dan mumukul tubuh Baekhyun, rasanya Richard geram dan ingin menonjok wajah Matthew saat itu juga tetapi Kenzai langsung menghentikan langkahnya.

“Jawab aku Baekhyun!”

“Yes! I love him! Aku jatuh cinta pada Richard! Aku mencintainya, apakah itu salah??!” Baekhyun semakin menderu, Richard yang mendengarnya langsung tertegun karena selama ini Baekhyun tak pernah mengatakan bahwa ia telah jatuh hati padanya.

“I TOLD YOU NOT TO FALL IN LOVE WITH HIM!!”

Buggg

Berkali-kali pukulan mendarat ditubuh lemah Baekhyun.

“Dad! Ku mohon hentikan—aww!!” Berkali- kali Matthew menendang punggung serta perut Baekhyun, sedangkan Baekhyun berusaha melindung perutnya dari serangan ayahnya.

“Kau masih saja manja huh? Aku hanya memukulmu bukan mencincangmu. Sadarlah Baekhyun! Yang kau lakukan itu salah.”

“Ku mohon dad, hentikanlah.. Jangan tendangi perutku lagi.. Hikss!”

“Aku tak akan berhenti sampai kau sadar Baekhyun! Semua ini salahmu! SALAHMU!”

“Dad, KUMOHON! AKU HANYA INGIN MELINDUNGI BENIH DIDALAM TUBUHKU!!”

Matthew langsung mengentikan pukulan dan tendangannya, dan menatap ke arah putra semata wayangnya itu dengan tatapan membingungkan. Sedangkan Richard langsung bergetar hingga buulu kuduknya merinding, mendengar ucapan Baekhyun baru saja.

“Apa maksudmu berkata seperti itu? Kau mengandung anak Richard, huh? Kalo iya, gugurkan sekarang juga!”

“Dad no!!”

“Minum pill ini. Ku Bilang MINUM!!”

Richard sudah tak tahan dengan sikap Matthew sehingga ia menembakkan tangan Matthew dari jauh sehingga pill pill ditangan itu terjatuh.

Baekhyun langsung menengok kearah Richard yang tengah berjalan menghampirinya bersama dengan Willis dibelakangnya.

“Richard..” Baekhyun dengan wajah shock melihat sosok lelaki yang kini menghampirinya.

“Bagaimana kau tau—–”

“Akhirnya kau datang juga ke perangkapku.. Richard.” Matthew dengan senyum miringnya beranjak menunjukkan air muka bahwa kemenangan akan menjadi miliknya.

Tak ada ekspresi panik dari Richard tetapi ekspresi panik itu justru beralih ke wajah Baekhyun.

“Harusnya aku yang berkata seperti itu, Matthew.” Kini giliran Richard yang menyeruakkan senyuman miringnya.

“Cihhh.. Kau salah Richard, kaulah yang terperangkap! Ayah dan anak sama saja! Sama-sama bodoh!” Matthew tertawa kencang sehingga memenuhi isi laboratorium itu.

“Kau tak memperhatikan setiap sudut okiya ini huh?” Matthew maneunjuk ke salah satu sudut di pojok lab itu, terdapat sebuah mesin waktu dengan bom rakitan yang terpasang.

“Itu hanya satu, masih ada 18 belas lagi yang tersebar di Okiya ini.” Matthew hanya terkekeh sembari mengeluarkan sebuah benda kotak kecil dengan tombol merah ditengahnya.

“Kau hanya punya dua pilihan, Richard. Serahkan seluruh kekayaan Hyunbin padaku, mulai dari perusahaan, gedung dan juga warisan yang ia tinggalakan untukmu, if you gave me that all, aku juga akan menyerahkan Baekhyun padamu. Pilihan kedua, you can die here.” Matthew tersenyum puas dengan semua rencana manipulatif yang telah ia rencanakan sejak lama.

Richard hanya terdiam kebingungan, bukankah yang ia inginkan selama ini adalah mencuri ON dari ayahnya??

“Bagaimana dengan ON?? Bukankah kau ingin memilikinya?” Tanya Richard dan di balas dengan tawa yang begitu kencang dari Mathhew.

“Kau mempercayai ON??? Dan bahkan kau mempercayai Baekhyun?? Buah memang tak jatuh jauh dari pohonnya ya.. HAHAHAHHAHAHAH. ON hanyalah narkoba biasa yang dibuat oleh bocah 25 tahun yang sedang berdiri dihadapanmu sekarang!” Richard tertegun dengan ucapan Mathhew dan langsung melirik ke arah Baekhyun yang tertunduk lemas sembari menangis terisak.

“Apa semua itu benar?” Tanya Richard dengan lembut pada Baekhyun. Baekhyun hanya mengangguk tanpa mengucapkan sepatah kata apapun.

“He's brilliant isn't he? Oh ya satu lagi, aku cukup beruntung kau menyetujui ajakan rencana Baekhyun untuk memalsukan kematianmu, sehingga aku mudah untuk membunuhmu. You're so stupid, Richard Park.” Matthew tertawa lepas hingga terjungkal. Baekhyun kesal melihatnya, sehingga ia menggunakan peluang itu untuk mengambil pistol yang tertempel pada tubuh Richard, menembakkanya pada tubuh Matthew berkali-kali.

Matthew terkapar tetapi ia masih sanggup meraih pistolnya, mengarahkan bidikannya ke arah Baekhyun dan bersiap menarik pelatuknya, tetapi Richard yang siaga langsung melindungi Baekhyun.

Dorrrrrr

Kucuran darah mengalir deras dari tubuh Richard. Rasa sakit yang Richard tak bisa tahankan lagi membuat dirinya langsung melemas dipelukan Baekhyun, memeluk tubuh mungil itu dengan erat.

“Baekhyuna— I Love you..” Ucap Richard sebelum matanya tertutup rapat.

Dorrrrrr Satu tembakan lagi melayang hari itu sebelum polisi datang.

image

Semua periapan sudah disiapkan oleh Yuta dengan sempurna, mulai dari ruangan hingga mainan yang ingin digunakan Richard nanti.

Richard mendudukan dirinya diatas ranjang di dalam ruangan itu, menatap Yuna yang tengah terduduk lemah di depannya. Tangan dan kakinya terikat, sedangkan seluruh tubuhnya membiru akibat perlawanan yang ia lakukan saat Yuta menyeretnya keruangan itu.

Richard beranjak dari tempatnya dan mengampiri Yuna dengan wajah angkuh dan penuh kemenangan itu.

Richard mengelus rambut kusut Yuna, menjalarkan jari jemarinya hingga kini ia mencekik pipi tirus Yuna mengarahkan pandangan Yuna pada matanya.

“Lo masih punya kesempatan, sebelum Baekhyun masuk dan menjadi makan malamku.” Richard merendahkan kepalnya sehingga ia bisa menelisik setiap sudut mata kejam itu.

“So tell me, dimana lab pembuatan ON itu berada?” Richard semakin mencekik pipi Yuna tanpa ampun.

Bukannya menjawab Yuna justru meludahi wajah Richard sehingga membuat Richard semakin kesal dan menghantam wajah Yuna dengan kasar.

“I'm so fucking done with you! I won't give you mercy this time!” Richard kembali mendudukan dirinya diatas ranjang, sembari menepuk tangannya tiga kali.

Seorang lelaki berparas cantik, dengan kimono sutra anggun memasuki ruangan itu. Lelaki cantik itu tak lain dan tak bukan adalah Baekhyun atau kini ia menyebut dirinya sebagai Brian Byun.

Baekhyun mengayunkan kakinya dengan anggun membuat Richard terkesima melihat betapa indahnya sosok yang kini menghampiri dirinya, belum lagi Nipple yang berusaha mengintip dari balik Kimono sutra yang lembut itu.

“You're so beautiful tonight.” Bisik Richard dan langsung menarik pinggang mungil Baekhyun itu. Matanya tak henti menatap paras cantik dihadapannya, rasanya ia melihat sosok malaikat yang baru saja turun dari langit. Indah, sungguh Richard benar-benar tergila dibuatnya.

“Mendesahlah kencang malam ini baby boy.” Bisik Richard sembari mengecup belakang telinga Baekhyun membuat dirinya bergedik geli.

Richard menarik tubuh mungil Baekhyun ke atas ranjang, sehingga kini Baekhyun sudah dipangkuan Richard. Hembusan nafas Richard yang kasar dapat Baekhyun rasakan pada ceruk lehernya. Rasanya menggelitik sehingga Baekhyun dengan reflek menggeliat pda pangkuan Richard.

“Babe, you turn me on..” Begitulah bisik Richard dengan tangannya yang menggerayangi tubuh Baekhyun. Membuka perlahan kimino sutra yang indah itu.

Jari jemarinya ia gunakan untuk memilin nipple Baekhyun yang sudah menegang dan mengeras. Leher Baekhyun yang jenjang itu Richard hisap dengan puasnya hingga Baekhyun beberapa kali tak kuasa menahan desahannya.

image

“Louder babe.. Louder untill you can't breathe anymore..” Walau Richard membisikkan kata-kata itu pada telinga Baekhyun tetapi matanya memincing menatap ke arah Yuna yang mulai memalingkan bola matanya.

Dibelakang Yuna sudah berdiri Yuta yang bersedia memegang kepalanya agar tetap menatap lurus kearah Richard dan Baekhyun yang tengah bercinta itu.

Richard perlahan menurunkan kimono Baekhyun, menampakkan kulit putih mulus dan cantik berseri. Setiap detail dan inch dari kulit Baekhyun, Richard kecupi sehingga tanda merah bertebaran dimana-mana.

Yuna sudah tak tahan mendengar desahan Baekhyun yang merengek-rengek seperti bayi saat Richard memainkan nipplesnya dengan kasar.

Kini hanya tersisa dalaman berwarna pink yang Baekhyun kenakan. Kimononya sudah luruh dari tubuhnya, tetapi Ruchard masih asik memainkan nipple tegang itu dengan lidah dan juga jemari besarnya.

“Ackhhh—fuck!! Rich, that hurt—mpphhh..!”

“You said it hurt, tapi kamu malah minikmatinya..” Mata Richard kembali menatap Yuna yang sudah memucat, mungkin saja sebentar lagi ia akan muntah.

Richard membaringkan tubuh Baekhyun mengecup setiap inchi kulit perutnya hingga kini kecupannya sudah sampai di depan thong merah muda yang menggemaskan itu.

image

Dengan gigitannya Richard membuka thong itu dan memperlihatkan betapa mungil dan lucunya penis Baekhyun yang kecil itu. Tak lupa dengan keisengannya, sempat-sempatnya Richard mengambil gambar sebelum Baekhyun menyadari kelakuannya.

Melanjutkan permainnya Richard membuka jas serta kemejanya hingga kini hanya celananya saja yang masih menyatu dengan tubuhnya.

Keringat dingin pada tubuh Yuna semakin menetes apalagi saat Richard perlahan membuka selangkangan Baekhyun memperlihatkan bagaimana lubang cantik itu berkedut tepat di depan matanya. Rasanya Yuna ingin mengalihkan pandangannya tetapi Yuta dengan sigap langsung mengarahkan kepalanya kembali menatap bagaimana Richard memainkan lubang yang sudah basah itu.

“Rich—mpphhh ahhh...”

“You like it baby??? Than moan louder...”

“Yeah i like it deeper..”

“As you wish baby..”

Dua jemari Richard yang semula hanya memainkan kerutan lubang itu kini perlahan masuk menelusup dan memeriksa setiap otot hangat didalamnya.

Baekhyun memeras sprei pada ranjang, tubuhnya menggelinjang saat jari jemari Richard berhasil membelah lubangnya yang sempit.

“Ackhhh—fuck...”

Wajah Yuna semakin memucat saat ia melihat bagaimana lubang Baekhyun bereaksi tepat didepan matanya.

“Still don't wanna talk?” Tanya Richard pada Yuna, berusaha memberikan kesempatan pada Yuna. Tetapi Yuna tak menyahutinya sehingga membuat Richard semakin membrutalkan permainnya.

Richard melebarkan paha Baekhyun sehingga jarinya yang menancap pada lubang itu semakin terlihat jelas oleh Yuna. Yang semula Richard hanya memaju mundurkan jarinya dengan tempo yang lamban, kini Richard menaikan temponya.

“Ahhhh ahhhh yeashhh daddy mphhh...”

“You like it baby??”

“More that that. I love it, i love how your fingers inside me.. fuchhkk yeahh ahhh ahhh faster daddy..”

“Just wait until my dick inside yours...”

Baekhyun rasanya sudah diambang batas kenikmatan, tangannya yang menganggur itu ia gunakan untuk mengocok penisnya, tetapi Richard langsung menampar tangannya karena tubuh Baekhyun adalah arena permainnya, jadi ia tak mengizinkan Baekhyun menyentuh tubuhnya sendiri.

Kau pikir Richard membiarkan penis itu menganggur saja? Tidak! Dengan ujung matanya yang masih menatap Yuna yang sudah memucat, Richard langsung mengulum penis mungil itu.

Baekhyun sedikit terkejud melihat perlakuan Richard pada tubuhnya membuat dirinya semakin meremas sprei ranjang dan menggelinjang keenakan.

“Ughhh yeashhh daddy yeashhh... Mppphhhh ahhh ahhh daddy.” Baekhyun meremas rambut Richard dan mendorongnya agar penisnya masuk dengan sempurna ke dalam mulut Richard.

Ujung mata Richard menatap Yuna yang sudah mulai memucat sebentar lagi ia akan termuntah-muntah.

“Rich aku mau keluar ahhhh fuckk—–!”

Richard langsung melepaskan permainnya, baik mulutnya dari penis Baekhyun dan juga jemarinya dari lubang Baekhyun membuat Baekhyun bernafas penus frustasi.

“Masih belum ingin angkat bicara huh? Devil lady?” Richard berdiri dari ranjangnya. Melepas ikat pinggangnya, membalikkan tubuh mungil Baekhyun.

Ctakk

“Ackkhhhh!!!”

Saru cambukan berhasil melayang pada pantat sintal Baekhyun.

“Damn.. look at that firm ass. Bet my dick feels so god damn good inside.” Richard membisikkan kata kata kotor itu tepat pada telinga Yuna.

“Babe menungging.” Perintah Richard pada Baekhyun. Tak ada bantahan Baekhyun langsung menungging dengan cairan kental perlahan menetes dari dalam lubang Baekhyun.

Ctakkk

“Ackhhh yeshhh daddy... Mpphhh” kembali satu cambukan Richard layangkan pada pipi pantat Baekhyun sehingga tanpa Baekhyun sadari, cairan pre-cumnya menetes dari penisnya. Tampak begitu terlihat jelas sehingga rasanya Yuna ingin muntah melihat hal menjijikan didepannya itu.

Melihat reaksi Yuna yang masih mempertahakan dirinya, Richard tak punya pilihan lagi. Richard mengambil tali dari lemari sex toynya serta riding crop berwarna merah yang Yuta carikan untuknya.

Richard membalikan badan Baekhyun, mengikat kedua tangannya pada sisi ranjang. Baekhyun agak terkejut, karena ini bukanlah yang ia rencanakan pada Richard.

images

Richard yang tak punya pilihan karena sampai saat ini Tuna belum juga mau membuka mulutnya harus bisa meyakinkan Baekhyun bahwa ia akan baik-baik saja.

“I won't hurt you, i promise.” Bisik Richard den mengecup pipi Baekhyun singkat sebelum ia kembali membalikan tubuh Baekhyun sehingga kedua tangannya terikat menyilang, mengangkat pantat sintal itu sehingga Yuna kembali bisa melihat betapa basahnya lubang itu.

Dengan riding crop ditangannya, Richard kembali memukul kasar pantat Baekhyun.

image

Plakkk

“Ackhhhh fuckkk yeahhh...” Tubuh Baekhyun melengkung akibat nikmatnya perlakuan Richard pada pantat sintalnya.

Plakkkk

Satu pukulan kasar kembali Richard layangkan pada pantat itu.

“Mphhh yeahhh daddy yeashhhh ahhh...”

Cairan kental kembali keluar dari lubang pantat Baekhyun, tepat saat cairan itu keluar Yuna langsung mual dan rasanya ingin memuntahkan isi perutnya, tetapi apa daya, ia tak memakan sebiji nasipun sehingga ia hanya merasa mual.

“Masih tak ingin berbicara?” Richard menyunggingkan senyumannya dan menatap Yuna yang sudah tak berdaya itu.

“Fuck you!” Buka itu jawaban yang Richard mau, bahkan karena jawaban itu Richard emosi sehingga menampar pipi Yuna cukup kencang hingga darah mengalir dari ujung bibirnya.

“Gue rasa lo menikmati pertunjukan gue hah? Then i'll give you more!” Richard kembali memukul pantat Baekhyun dengan riding cropnya

Plak

Plak

“Ughhhh uhhh yeahhh daddy give me more umhhh ughhh fuckhh!!”

“You want more huh?” Ekspresi iblis Richard keluar, bahkan saat Yuta melihat ekspresi itu membuatnya merinding tetapi ia tak bisa menghentikan Richard begitu saja.

Richard langsung melepaskan celananya, mengocok penisnya lalu tanpa ampun Richard langsung memasukkan penisnya ke dalam lubang Baekhyun tanpa permisi.

Baekhyun langsung berusaha berontak saat rasa perih merajalela dibawah sana.

“Rich—sakitt sakit sekali, apa yang kamu lakukan?”

“You said you want more, then i'll give you more slut!!”

“Rich—ackkkhhh sakitt”

Richard menghentakkan pinggulnya begitu kasar pada lubang Baekhyun. Penisnya yang besar itu berusaha masuk dengan kasar ke dalam lubang Baekhyun yang masih sempit. Permainan kasar Richard membuat lubang Baekhyun terluka dan mengeluarkan darah.

Yuta yang melihatnya langsung panik, berkali-kali ia memanggil nama Richard tapi tak Richard hiraukan karena kini hatinya sungguh memanas dan ia lampiaskan pada Baekhyun.

“Rich sakit ackhhh ahhhh mppphhhh..”

“But you like it huh?? Ohh yeahh Baekhyun, your hole so tight ahhh ahhh”

Richard tetap menghentakkan pinggulnya tak peduli bahwa kini Baekhyun tengah menangis menahan rasa sakit pada lubangnya di bawah Richard.

Richard menggila, benar benar menggila hingga melupakan tujuan pertamanya saat penisnya didalam sana dipijat nikmat oleh otot-otot lubang Baekhyun.

“Ohhh yeahhh fuck mpphhh ahh ahhh ahhh” Richard memainkan pinggulnya dengan tempo yang cepat membuat Baekhyun dibawah sana hanya pasrah, mendesah hebat sembari menangis.

“Ahhhh richh... Hentikan hikss ahhh ahhh mpphhh henss hiksss mpphhh..”

Yuna tak tahan dengan desahan yang menyakitkan itu, rasanya Yuna ingin muntah berkali kali tapi tak bisa. Ia memang benci permainan sex sesama jenis tetapi hal yang lebih ia benci adalah permainan sex dengan cara memperkosa sang dominan.

Richard memejamkan matanya menikmati permainannya dengan kasar, menumbuk lubang Baekhyun, menabrakkan titik nikmat Baekhyun dengan penis besarnya. Walaupun paha Baekhyun sudah banyak dialiri darah karena luka yang ia dapatkan akibat peksaan penis Richard.

“Gue mau crott.. ahhh yeshhh,, mpphhh ahhh ahhh..”

“Richhhh ahhh hentikan... Mpphhh kumohonn... Richardd ahhh ahhh sakit, sakit sekaliii hiksss aku mohon richh hikss hikk hentikan. Aku mohon..”

Yuna semakin tak tahan dengan tangisan Baekhyun dan memilih untuk berteriak melepas semua kemuakkannya.

“Hentikan!! Akan aku katakan!! Hentikan permainanmu Richard aku mohon!!!” Richard masih asik mengocok penisnya pada lubang Baekhyun tanpa ampun sedangkan Baekhyun menangis semakin menderu, ia sudah tak tahan dengan rasa sakit serta rasa nikmat karena sebentar lagi ia ingin pelepasan.

“Richhhh aku—”

“Ahhh baby, yeahh babby fuck ahhh”

Richard semakin mengencangkan hentakannya hingga satu hentakan terakhir, ia berhasil mengeluarkan semua spermanya didalam lubang Baekhyun.

“Ohhh yeahhhh fuckhhh”

Bahkan karena saking banyaknya sperma Richard yang ia muntahkan, sperma itu sampai keluar dari lubang Baekhyun, bercampur dengan darah segar.

“Dari sekian banyak iblis di dunia ini, kaulah iblis yang sejatinya iblis Richard! Maka jangan salahkan jika ayahmu begitu membencimu sehingga ia menjebakmu dalam permainannya sendiri!” Begitulah ucapan Yuna sebelum ia pingsan tak sadarkan diri.

Richard langsung membelalakkan matanya, menyadari apa yang sedang terjadi diruangan ini.

Pandangan pertama yang ia lihat adalah Baekhyun yang sudah terkapar tak sadarkan diri di bawahnya dengan darah dan juga sperma yang mengalir dari lubang pantatnya.

“Yuta, apa yang telah aku lakukan?”

“Aku rasa kau sudah membunuhnya Rich..”

image

Semua periapan sudah disiapkan oleh Yuta dengan sempurna, mulai dari ruangan hingga mainan yang ingin digunakan Richard nanti.

Richard mendudukan dirinya diatas ranjang di dalam ruangan itu, menatap Yuna yang tengah terduduk lemah di depannya. Tangan dan kakinya terikat, sedangkan seluruh tubuhnya membiru akibat perlawanan yang ia lakukan saat Yuta menyeretnya keruangan itu.

Richard beranjak dari tempatnya dan mengampiri Yuna dengan wajah angkuh dan penuh kemenangan itu.

Richard mengelus rambut kusut Yuna, menjalarkan jari jemarinya hingga kini ia mencekik pipi tirus Yuna mengarahkan pandangan Yuna pada matanya.

“Lo masih punya kesempatan, sebelum Baekhyun masuk dan menjadi makan malamku.” Richard merendahkan kepalnya sehingga ia bisa menelisik setiap sudut mata kejam itu.

“So tell me, dimana lab pembuatan ON itu berada?” Richard semakin mencekik pipi Yuna tanpa ampun.

Bukannya menjawab Yuna justru meludahi wajah Richard sehingga membuat Richard semakin kesal dan menghantam wajah Yuna dengan kasar.

“I'm so fucking done with you! I won't give you mercy this time!” Richard kembali mendudukan dirinya diatas ranjang, sembari menepuk tangannya tiga kali.

Seorang lelaki berparas cantik, dengan kimono sutra anggun memasuki ruangan itu. Lelaki cantik itu tak lain dan tak bukan adalah Baekhyun atau kini ia menyebut dirinya sebagai Brian Byun.

Baekhyun mengayunkan kakinya dengan anggun membuat Richard terkesima melihat betapa indahnya sosok yang kini menghampiri dirinya, belum lagi Nipple yang berusaha mengintip dari balik Kimono sutra yang lembut itu.

“You're so beautiful tonight.” Bisik Richard dan langsung menarik pinggang mungil Baekhyun itu. Matanya tak henti menatap paras cantik dihadapannya, rasanya ia melihat sosok malaikat yang baru saja turun dari langit. Indah, sungguh Richard benar-benar tergila dibuatnya.

“Mendesahlah kencang malam ini baby boy.” Bisik Richard sembari mengecup belakang telinga Baekhyun membuat dirinya bergedik geli.

Richard menarik tubuh mungil Baekhyun ke atas ranjang, sehingga kini Baekhyun sudah dipangkuan Richard. Hembusan nafas Richard yang kasar dapat Baekhyun rasakan pada ceruk lehernya. Rasanya menggelitik sehingga Baekhyun dengan reflek menggeliat pda pangkuan Richard.

“Babe, you turn me on..” Begitulah bisik Richard dengan tangannya yang menggerayangi tubuh Baekhyun. Membuka perlahan kimino sutra yang indah itu.

Jari jemarinya ia gunakan untuk memilin nipple Baekhyun yang sudah menegang dan mengeras. Leher Baekhyun yang jenjang itu Richard hisap dengan puasnya hingga Baekhyun beberapa kali tak kuasa menahan desahannya.

image

“Louder babe.. Louder untill you can't breathe anymore..” Walau Richard membisikkan kata-kata itu pada telinga Baekhyun tetapi matanya memincing menatap ke arah Yuna yang mulai memalingkan bola matanya.

Dibelakang Yuna sudah berdiri Yuta yang bersedia memegang kepalanya agar tetap menatap lurus kearah Richard dan Baekhyun yang tengah bercinta itu.

Richard perlahan menurunkan kimono Baekhyun, menampakkan kulit putih mulus dan cantik berseri. Setiap detail dan inch dari kulit Baekhyun, Richard kecupi sehingga tanda merah bertebaran dimana-mana.

Yuna sudah tak tahan mendengar desahan Baekhyun yang merengek-rengek seperti bayi saat Richard memainkan nipplesnya dengan kasar.

Kini hanya tersisa dalaman berwarna pink yang Baekhyun kenakan. Kimononya sudah luruh dari tubuhnya, tetapi Ruchard masih asik memainkan nipple tegang itu dengan lidah dan juga jemari besarnya.

“Ackhhh—fuck!! Rich, that hurt—mpphhh..!”

“You said it hurt, tapi kamu malah minikmatinya..” Mata Richard kembali menatap Yuna yang sudah memucat, mungkin saja sebentar lagi ia akan muntah.

Richard membaringkan tubuh Baekhyun mengecup setiap inchi kulit perutnya hingga kini kecupannya sudah sampai di depan thong merah muda yang menggemaskan itu.

image

Dengan gigitannya Richard membuka thong itu dan memperlihatkan betapa mungil dan lucunya penis Baekhyun yang kecil itu. Tak lupa dengan keisengannya, sempat-sempatnya Richard mengambil gambar sebelum Baekhyun menyadari kelakuannya.

Melanjutkan permainnya Richard membuka jas serta kemejanya hingga kini hanya celananya saja yang masih menyatu dengan tubuhnya.

Keringat dingin pada tubuh Yuna semakin menetes apalagi saat Richard perlahan membuka selangkangan Baekhyun memperlihatkan bagaimana lubang cantik itu berkedut tepat di depan matanya. Rasanya Yuna ingin mengalihkan pandangannya tetapi Yuta dengan sigap langsung mengarahkan kepalanya kembali menatap bagaimana Richard memainkan lubang yang sudah basah itu.

“Rich—mpphhh ahhh...”

“You like it baby??? Than moan louder...”

“Yeah i like it deeper..”

“As you wish baby..”

Dua jemari Richard yang semula hanya memainkan kerutan lubang itu kini perlahan masuk menelusup dan memeriksa setiap otot hangat didalamnya.

Baekhyun memeras sprei pada ranjang, tubuhnya menggelinjang saat jari jemari Richard berhasil membelah lubangnya yang sempit.

“Ackhhh—fuck...”

Wajah Yuna semakin memucat saat ia melihat bagaimana lubang Baekhyun bereaksi tepat didepan matanya.

“Still don't wanna talk?” Tanya Richard pada Yuna, berusaha memberikan kesempatan pada Yuna. Tetapi Yuna tak menyahutinya sehingga membuat Richard semakin membrutalkan permainnya.

Richard melebarkan paha Baekhyun sehingga jarinya yang menancap pada lubang itu semakin terlihat jelas oleh Yuna. Yang semula Richard hanya memaju mundurkan jarinya dengan tempo yang lamban, kini Richard menaikan temponya.

“Ahhhh ahhhh yeashhh daddy mphhh...”

“You like it baby??”

“More that that. I love it, i love how your fingers inside me.. fuchhkk yeahh ahhh ahhh faster daddy..”

“Just wait until my dick inside yours...”

Baekhyun rasanya sudah diambang batas kenikmatan, tangannya yang menganggur itu ia gunakan untuk mengocok penisnya, tetapi Richard langsung menampar tangannya karena tubuh Baekhyun adalah arena permainnya, jadi ia tak mengizinkan Baekhyun menyentuh tubuhnya sendiri.

Kau pikir Richard membiarkan penis itu menganggur saja? Tidak! Dengan ujung matanya yang masih menatap Yuna yang sudah memucat, Richard langsung mengulum penis mungil itu.

Baekhyun sedikit terkejud melihat perlakuan Richard pada tubuhnya membuat dirinya semakin meremas sprei ranjang dan menggelinjang keenakan.

“Ughhh yeashhh daddy yeashhh... Mppphhhh ahhh ahhh daddy.” Baekhyun meremas rambut Richard dan mendorongnya agar penisnya masuk dengan sempurna ke dalam mulut Richard.

Ujung mata Richard menatap Yuna yang sudah mulai memucat sebentar lagi ia akan termuntah-muntah.

“Rich aku mau keluar ahhhh fuckk—–!”

Richard langsung melepaskan permainnya, baik mulutnya dari penis Baekhyun dan juga jemarinya dari lubang Baekhyun membuat Baekhyun bernafas penus frustasi.

“Masih belum ingin angkat bicara huh? Devil lady?” Richard berdiri dari ranjangnya. Melepas ikat pinggangnya, membalikkan tubuh mungil Baekhyun.

Ctakk

“Ackkhhhh!!!”

Saru cambukan berhasil melayang pada pantat sintal Baekhyun.

“Damn.. look at that firm ass. Bet my dick feels so god damn good inside.” Richard membisikkan kata kata kotor itu tepat pada telinga Yuna.

“Babe menungging.” Perintah Richard pada Baekhyun. Tak ada bantahan Baekhyun langsung menungging dengan cairan kental perlahan menetes dari dalam lubang Baekhyun.

Ctakkk

“Ackhhh yeshhh daddy... Mpphhh” kembali satu cambukan Richard layangkan pada pipi pantat Baekhyun sehingga tanpa Baekhyun sadari, cairan pre-cumnya menetes dari penisnya. Tampak begitu terlihat jelas sehingga rasanya Yuna ingin muntah melihat hal menjijikan didepannya itu.

Melihat reaksi Yuna yang masih mempertahakan dirinya, Richard tak punya pilihan lagi. Richard mengambil tali dari lemari sex toynya serta riding crop berwarna merah yang Yuta carikan untuknya.

Richard membalikan badan Baekhyun, mengikat kedua tangannya pada sisi ranjang. Baekhyun agak terkejut, karena ini bukanlah yang ia rencanakan pada Richard.

images

Richard yang tak punya pilihan karena sampai saat ini Tuna belum juga mau membuka mulutnya harus bisa meyakinkan Baekhyun bahwa ia akan baik-baik saja.

“I won't hurt you, i promise.” Bisik Richard den mengecup pipi Baekhyun singkat sebelum ia kembali membalikan tubuh Baekhyun sehingga kedua tangannya terikat menyilang, mengangkat pantat sintal itu sehingga Yuna kembali bisa melihat betapa basahnya lubang itu.

Dengan riding crop ditangannya, Richard kembali memukul kasar pantat Baekhyun.

image

Plakkk

“Ackhhhh fuckkk yeahhh...” Tubuh Baekhyun melengkung akibat nikmatnya perlakuan Richard pada pantat sintalnya.

Plakkkk

Satu pukulan kasar kembali Richard layangkan pada pantat itu.

“Mphhh yeahhh daddy yeashhhh ahhh...”

Cairan kental kembali keluar dari lubang pantat Baekhyun, tepat saat cairan itu keluar Yuna langsung mual dan rasanya ingin memuntahkan isi perutnya, tetapi apa daya, ia tak memakan sebiji nasipun sehingga ia hanya merasa mual.

“Masih tak ingin berbicara?” Richard menyunggingkan senyumannya dan menatap Yuna yang sudah tak berdaya itu.

“Fuck you!” Buka itu jawaban yang Richard mau, bahkan karena jawaban itu Richard emosi sehingga menampar pipi Yuna cukup kencang hingga darah mengalir dari ujung bibirnya.

“Gue rasa lo menikmati pertunjukan gue hah? Then i'll give you more!” Richard kembali memukul pantat Baekhyun dengan riding cropnya

Plak

Plak

“Ughhhh uhhh yeahhh daddy give me more umhhh ughhh fuckhh!!”

“You want more huh?” Ekspresi iblis Richard keluar, bahkan saat Yuta melihat ekspresi itu membuatnya merinding tetapi ia tak bisa menghentikan Richard begitu saja.

Richard langsung melepaskan celananya, mengocok penisnya lalu tanpa ampun Richard langsung memasukkan penisnya ke dalam lubang Baekhyun tanpa permisi.

Baekhyun langsung berusaha berontak saat rasa perih merajalela dibawah sana.

“Rich—sakitt sakit sekali, apa yang kamu lakukan?”

“You said you want more, then i'll give you more slut!!”

“Rich—ackkkhhh sakitt”

Richard menghentakkan pinggulnya begitu kasar pada lubang Baekhyun. Penisnya yang besar itu berusaha masuk dengan kasar ke dalam lubang Baekhyun yang masih sempit. Permainan kasar Richard membuat lubang Baekhyun terluka dan mengeluarkan darah.

Yuta yang melihatnya langsung panik, berkali-kali ia memanggil nama Richard tapi tak Richard hiraukan karena kini hatinya sungguh memanas dan ia lampiaskan pada Baekhyun.

“Rich sakit ackhhh ahhhh mppphhhh..”

“But you like it huh?? Ohh yeahh Baekhyun, your hole so tight ahhh ahhh”

Richard tetap menghentakkan pinggulnya tak peduli bahwa kini Baekhyun tengah menangis menahan rasa sakit pada lubangnya di bawah Richard.

Richard menggila, benar benar menggila hingga melupakan tujuan pertamanya saat penisnya didalam sana dipijat nikmat oleh otot-otot lubang Baekhyun.

“Ohhh yeahhh fuck mpphhh ahh ahhh ahhh” Richard memainkan pinggulnya dengan tempo yang cepat membuat Baekhyun dibawah sana hanya pasrah, mendesah hebat sembari menangis.

“Ahhhh richh... Hentikan hikss ahhh ahhh mpphhh henss hiksss mpphhh..”

Yuna tak tahan dengan desahan yang menyakitkan itu, rasanya Yuna ingin muntah berkali kali tapi tak bisa. Ia memang benci permainan sex sesama jenis tetapi hal yang lebih ia benci adalah permainan sex dengan cara memperkosa sang dominan.

Richard memejamkan matanya menikmati permainannya dengan kasar, menumbuk lubang Baekhyun, menabrakkan titik nikmat Baekhyun dengan penis besarnya. Walaupun paha Baekhyun sudah banyak dialiri darah karena luka yang ia dapatkan akibat peksaan penis Richard.

“Gue mau crott.. ahhh yeshhh,, mpphhh ahhh ahhh..”

“Richhhh ahhh hentikan... Mpphhh kumohonn... Richardd ahhh ahhh sakit, sakit sekaliii hiksss aku mohon richh hikss hikk hentikan. Aku mohon..”

Yuna semakin tak tahan dengan tangisan Baekhyun dan memilih untuk berteriak melepas semua kemuakkannya.

“Hentikan!! Akan aku katakan!! Hentikan permainanmu Richard aku mohon!!!” Richard masih asik mengocok penisnya pada lubang Baekhyun tanpa ampun sedangkan Baekhyun menangis semakin menderu, ia sudah tak tahan dengan rasa sakit serta rasa nikmat karena sebentar lagi ia ingin pelepasan.

“Richhhh aku—”

“Ahhh baby, yeahh babby fuck ahhh”

Richard semakin mengencangkan hentakannya hingga satu hentakan terakhir, ia berhasil mengeluarkan semua spermanya didalam lubang Baekhyun.

“Ohhh yeahhhh fuckhhh”

Bahkan karena saking banyaknya sperma Richard yang ia muntahkan, sperma itu sampai keluar dari lubang Baekhyun, bercampur dengan darah segar.

“Dari sekian banyak iblis di dunia ini, kaulah iblis yang sejatinya iblis Richard! Maka jangan salahkan jika ayahmu begitu membencimu sehingga ia menjebakmu dalam permainannya sendiri!” Begitulah ucapan Yuna sebelum ia pingsan tak sadarkan diri.

Richard langsung membelalakkan matanya, menyadari apa yang sedang terjadi diruangan ini.

Pandangan pertama yang ia lihat adalah Baekhyun yang sudah terkapar tak sadarkan diri di bawahnya dengan darah dan juga sperma yang mengalir dari lubang pantatnya.

“Yuta, apa yang telah aku lakukan?”

“Aku rasa kau sudah membunuhnya Rich..”

Disclaimer: Semua tokoh, latar, dan cerita hanyalah fiksi belaka dan tidak benar-benar terjadi di dunia nyata.

Image

Gedung peninggalan sejarah, Laboratorium Unit 731 bukanlah lagi menjadi tempat terbengkalai yang penuh dengan misteri dan keangkerannya. Semenjak tahun 2010 Amerika memanfaatkan laboratorium itu untuk meneliti virus yang digadang-gadang akan menjadi senjata biologis apabila perang dunia ketiga akan terjadi. Mari kita kesampingkan dulu cerita tentang Amerika, kita akan berfokus dengan Kenzai saat ini.

Iya, pria berkulit sawo matang itu tengah asik membersihkan senjatanya dan juga para Yakuza yang asik dengan tempat persembunyiannya. Ditelinganya sudah ada earphone yang siap memberikannya arahan serta informasi pada setiap unit penjagaan.

“Roger one, Se joo disini. Boss, jarak helikopter sudah semakin mendekat, sekitar 500 meter dari titik merah. Copy!”

“Roger Two, Kenzai disini. Kondisi Lobby sudah bersiap, begitu juga dengan ruangan lainnya. Copy!”

“Roger Three, Richard disini. Kondisi Virus test room 2 sudah aman, persiapan sudah selasai. Copy that!”

Semua anggota serta team Richard sudah bersedia pada sisi masing-masing. Tidak dengan Baekhyun yang berada diruang Virus Test 1, bajunya yang semula terlihat mewah kini sudah ia lumuri dengan darah Richard. Dalam hatinya ia meragu, akankah rencananya berhasil atau justru semuanya berbalik sia-sia?

“Roger one, Se Joo disini. Boss Helikopter sudah mendarat di titik merah. Copy!”

“Roger Five, Yuta disini. Helikopter sudah mendarat di halaman belakang, mereka tengah mencari jalan masuk selain pintu depan. Copy!”

“Roger Theree, Richard disini. Jangan izinkan mereka mengakses pintu belakang. Copy!”

“Roger Five, Yuta disni. Aku sudah menutupnya dengan semak-semak. Copy that!”

Satu persatu dengan persenjataan yang lengkap anggota BIN mulai memasuki area Laboratorium. Tak tertinggal juga Dito, Sumargo dan Luhan—

“Roger Two, Code red! Kenzai disini. Rich, kenapa Luhan ada disini?”

Willis yang juga mendengar informasi dari Kenzai ikut membelalakan matanya.

“Kenz, lo ga salah liat kan?”

“Enggalah anjir, gue kenal wajah Luhan. And i'm sure itu tadi Luhan!”

Wiliis semakin berkeringat dingin melihat wajah Richard yang sudah memandangnya tajam setajam belati.

“Gue tau hubungan gelap lo dengan Luhan, but what the fuck Will?” Richard menarik kerah baju Willis, matanya memerah semerah darah saat menahan amarah.

“Demi tuhan Rich, gue ga pernah kasih tau Luhan soal rencana kita ini, bahkan aku berbohong padanya dan mengatakan aku masih dijepang!” Richard mengendurkan cengkraman tangannya pada kerah baju Willis.

“Jika terjadi sesuatu, aku tak segan-segan memenggal kepalamu, Willis!” Begitulah ucap Richard dan melepaskan cengkramannya.

Suasana semakin mencengkram saat derap langkah kaki terdengar jelas ditelingan Richard.

“Baekhyun, bersiaplah, mereka sudah dilorong!”

“Okay,—Richard.. There's something i want to tell you..”

“Apa itu?”

“Thank you, Terimakasih lo udah percaya sama gue sampe detik ini. If things happen—”

“Baekhyun! Semua akan berjalan dengan lancar, kau harus percaya itu. Sekarang, yakinkanlah mereka!”

Richard memutus komunikasinya dengan Baekhyun dan bersiap dengan peralatannya.

Derap langkah kini semakin menjelas ditelinga Baekhyun, sehingga dirinya harus bersiap-siap.

Dua anggota BIN yang ia kenal yaitu Dito dan Mas Sumargo dan juga salah satu laki-laki yang ia tak kenal dengan separangkat alat peretasnya sedang berlari menghampiri ruang Virus test satu itu, Baekhyun yang ada didalamnya dengan tubuh yang penuh lumuran darahpun langsung berjalan mendekati monitor 2 sisi ruangan itu.

“Baekhyun, apa yang terjadi?” Sapa Mas Sumargo dan langsung mengetuk-mngetuk jendela ruang Virus test itu.

Baekhyun memang handal jika ber-akting, sehingga air mata palsu itu benar-benar turun dari matanya.

“Mas, i made a mistake hikss— I'm sorry, Aku takut mas. apa yang harus aku lakukan??” Baekhyun menempelkan tangannya yang penuh dengan darah Richard pada jendela kaca Ruang Virus Tes itu.

“Sekarang dimana mayat Richard Baek?” Pertanyaan yang Baekhyun tunggu-tunggu akhirnya keluar dari mulus Dito. Dengan actingnya yang luar biasa, Baekhyun kembali menangis sembari berlutut. Meruahkan semua penyesalannya.

“Roger One, Se Joo disini. Baek, mereka tengah meretas access key-nya.” Mendengar informasi dari Se Joo Baekhyun langsung berdiri dan menunjuk ke arah ruang Super Acid itu.

“Aku membuangnya untuk melenyapkan bukti—”

“What?” Dito melebarkan telinganya memastikan agar ia tak salah dengar dengan apa yang dikatakan baekhyun.

“Aku membuang mayat Richard ke cairan SuperAcid itu untuk menyelapkan bukti, dan aku—”

“What?? Baek, what the fuck did you do?! Lo tau itu tindakan kriminalkan?“Dito menggebrak jendela kaca itu dengan keras, meluapkan emosinya? Matanya membulat dengan sempurna saat Dito melihat cairan darah terus menetes dari baju Baekhyun.

“That's why i'm here Dit! Gue merasa bersalah dan gue ga mau, gue mau masuk penjara.” Isak tangis Baekhyun semakin menjadi-jadi tubuhnya ia kembali lemaskan dan bertekuk lutut seolah-olah ia tengah menyesal.

Dito dan Sumargo di luar sana sudah memijit kepala mereka, bagaimana caranya mereka membawa baekhyun keluar dari sana sebelum melakukan hal yang bukan-bukan.

“Baek, please jawab gue dengan jujur. How—Did—You kill him?” Dito mulai melemaskan ototnya, menatap Baekhyun dari monitor itu dengan tatapan melemas, seolah-olah memberi Baekhyun harapan bahwa Dito ada di pihaknya.

Baekhyun melihat tatapan Dito seolah-olah itu adalah kemenangan bagi Baekhyun, karena setidaknya Dito percaya pada dirinya.

Dengan air mata yang sudah meluap-luap keluar dari matanya, Baekhyun mengeluarkan sebuah pisau yang sudah berlumuran darah menunjukannya kepada Dito dan Sumargo bilah pisau itu.

“Aku tak sengaja menoreh lehernya dengan pisau, a—aku pikir sayatannya tak begitu dalam tetapi aku salah. Sa—at Richard terkapar, darahnya tak berhenti keluar..dan,” Baekhyun memotong ucapannya dan kembali menangis tersedu-sedu membayangkan didalam pikirannya jika hal itu benar-benar terjadi..

“Apa motifmu menyerang dia?” Kali ini Sumargo yang angkat bicara. Baekhyun sudah hapal dengan sifat dan pola pikir rekan BINnya ini, ia tahu bahwa Sumargo selalu memiliki pikiran yang skeptis berbeda dengan Dito yang selalu berlandaskan apa yang ia lihat dan dengar.

“He almost rape me—. Malam itu, saat aku diculik itu hanyalah skema Richard semata, ia sengaja terlihat bahwa aku telah diculik oleh orang lain agar ia terlihat bahwa ia adalah pahlawan dimataku. Akupun juga percaya dengan semua itu dan manut kepada Richard untuk bersembunyi karena berita aku diculik sudah disebar luaskan oleh pihak-pihak yang tak bertanggung jawab dengan menuduh Richard sebagai penculiknya. Hingga pada hari Richard mengajakku ke Tiongkok, tepatnya 3 hari lalu. I was so drunk, dan—hiksss” Baekhyun kembali menangis. Memang hebat! Akting Baekhyun memang hebat sehingga Dito dan Sumargo ikut terenyuh dengan penuturannya.

“Lalu apa yang terjadi??” Suara Dito juga ikut melembut merasa tak tega rekannya terlecehkan seperti itu.

“Ia mengakui bahwa ia tau aku adalah seorang laki-laki. Tetapi malam itu aku berias selayaknya Marimar dan ia berkata bahwa ia menyukai tampilanku seperti lelaki binal. (Mendengar ucapan Baekhyun yang itu membuat Richard menyunggingkan senyumnya, dalam hatinya Richard mengakui bahwa ia memang bernafsu saat melihat Baekhyun dengan pakaian maidnya). Saat itu aku benar-benar sudah separuh sadar, sehingga saat ia berusaha melecehkanku, aku yang sudah terlatih pertahan diri langsung menorehkan pisau pada lehernya. Aku menyesal, aku takut, aku kebingungan aku tak tau apa yang harus aku lakukan.” Baekhyun kembali berdiri berjalan tertatih ke arah monitor dan melemaskan pandangannya.

“Aku mohon, izinkan aku menghilang selamanya. Aku sudah melakukan kesalahan yang besar. Aku malu, malu dengan statusku sebagai FBI aku mohon...” Baekhyun meneteskan kembali air matanya, tetapi—

“Roger One! Se Joo disini, Baekhyun mereka berhasil meretas access key!”

“Roger Three! Richard disini, Baekhyun bersiaplah, waktumu tak banyak. aku dan sehun sudah bersiap!”

Mendengar itu semua dan melihat kini Dito tengah berbincang dengan Sumargo, Baekhyun langsung saja berlari menuju ruang Super Acid itu.

“Baekhyun! Jangan melakukan hal gila!” Dito berteriak dan langsung membuka pintu Ruang Virus test itu, berlari menghampiri Baekhyun. Tapi Naas, Baekhyun sudah melemparkan dirinya.. Tetapi sebelum Baekhyun menjatuhkan dirinya ia sempat berkata.. “I'm sorry..” membuat Dito dan Sumargo kesal hingga hampir membanting meja yang berisi virus racikan itu.

“FUCK!!” Dito semakin emosi karena ia belum juga bisa membuka pintu menuju Ruang SuperAcid itu, sedangkan Sumargo dengan tenangnya memungut bukti yang Baekhyun tinggalkan seperti bercakan darah dan juga pisau yang ia gunakan untuk membunuh Richard.

Access Confirm Suara pintu itu akhirnya terbuka, Ditopun langsung berlari mengampiri besi pembatas. Matanya langsung terbelalak saat ia melihat sebuah tangan perlahan masuk kedalam cairan itu..

“NO!! Baekhyun!!!!!” Ditopun menangis karena harus kehilangan salah satu rekannya sedangkan Sumargo ia hanya menepuk nepuk pundak Dito, berusaha menenangkan Dito.

“Dito, kita harus kembali.. Tempat ini terlalu aneh.” Begitulah ucap Sumargo sehingga mereka meninggalkan laboratorium itu dengan tangan kosong. Hanya barang bukti yang ditinggalakan Baekhyun.

Sedangkan dibawah sana...

“I was scared, i thought that i'm gonna lose you forever.” Richard memeluk tubuh Baekhyun yang terkapar diatasnya, memeluknya dengan erat sedangkan Baekhyun dengan jantungnya yang masih berdetak hebat hanya menenggelamkan kepalanya pada ceruk leher Richard sembari menangis tersedu-sedu.

“Thank you, Richard.” Begitulah ucapan terakhir Baekhyun sebelum ia pingsan dipelukan Richard.

“Roger Five, Luhan here. Mereka sudah meninggalkan gedung tanpa adanya penyelidikan TKP lebih lanjut. Copy! Oh btw, gue disini cuma mau bantuin pacar gue, gue ga mau ya sampe pacar gue di tangkap gara-gara kalian. Udah dulu gue mau balik sama BIN. Bye!”

“Roger Five, Yuta here. Pacar siapa sih? Posesip banget tuh bocah? Keadaan genting gini masih mentingin pacarnya? Btw all clear guys, helikopter mereka sudah meninggalkan gedung tanpa curiga! Copy!”

“Roger Three, Richard here. Thanks Luhan.” Richard dan yang lainpun keluar dari gedung tanpa adanya perlawanan apapun karena bantuan Luhan yang mengarahkan kepolisian BIN untuk tidak ikut masuk kedalam kecuali keadaan darurat.

image