Jam ditangannya sudah menunjukan pukul 11 malam, Baekhyun memarkirkan mobilnya didepan sebuah gedung yang tampak megah tersebut, gedung yang cukup mencolok karena terletak disebuah pedesaan terpencil ini. Gedung ini memiliki pilar-pilar yang menjulang tinggi. Halaman yang tampak luas serta dihiasi kolam yang cukup besar melingkar ditengah halamannya. Patung Dewi Themis yang mengisyarakat lambang keadilan itu juga tak kalah megah menjulang ditengah kolam tersebut. Walau air kolam yang sudah berwarna hijau dan beberapa ornament tak berwarna putih lagi, cukup membuat Baekhyun terkesima melihat gedung kantor firma hukum ini.
“Sumpah, ini kantor hukum apa penthouse? Megah gila.” Gumam Baekhyun.
Baekhyun mengedarkan pandangannya lagi menelaah, setiap sudut halaman kantor firma hukum itu. Terdapat sebuah papan coklat yang berisi beberapa informasi seperti alamat dan nama perusahaan.
“Park Law Firm? Ohh jadi yang punya ber marga park ya, bodoh sekali.” Baekhyun terkekeh mengingat kenapa susah-susah membangun sebuah kantor firma hukum di tengah pedesaan ini.
Baekhyun mulai berjalan menyusuri gedung megah itu, berhenti pada sebuah ruangan kecil dengan kaca yang bersifat tinted glass sehingga ia tak bisa melihat kedalam bilik yang bertuliskan pos satpam itu.
Tok tok
Hening, tak ada jawaban dari dalam ruangan. Baekhyun mengetoknya kembali lebih bertenaga, di pikir barang kali penjaganya sedang tertidur. Hasilnya tetap nihil, tidak ada respon apa-apa dari balik pintu tersebut.
“Ck, udahlah gue trobos aja, lagi pula siapa sih yang mau jaga gedung yang udah kosong gini.” Baekhyun lalu mempersiapkan kameranya, bersiap untuk melakukan penelusuran.
“Haii guysss!!! Welcome back to my Youtube Channel. Be Scared Be Brave!!! Seperti yang gue udah janjiin sebelumnya, gue bakal penelusuran di gedung kosong bekas firma hukum ini guys, bisa kalian lihat gedungnya mewah banget dan serem banget guys, tuh bisa kalian lihat kan. Oke tanpa basa basi lagi mari kita masuk ke dalam gedungnya, semoga aja ga dikunci ya. Hehe”
Baekhyun melangkahkan kakinya menuju pintu gedung lalu menarik knop pintu yang berbahan kayu jati tulen itu dengan satu tangannya. Beruntung sekali nasibnya, ternyata pintu tersebut tidak di kunci, tetapi Baekhyun langsung kaget melihat sosok tinggi dengan jas berwarna hitam sedang berdiri menatap patung Dewi Themis yang berada di tengah ruangan gedung itu. Baekhyun memperhatikan pria tinggi dengan rambut hitam legam itu. Bahunya yang lebar membuat Baekhyun terpana akan kharisma pria itu. Tak ada rasa takut sedikitpun didalam dirinya ketika pria tinggi itu berjalan mendekatinya. Ketukan sepatu pantofel dari pria tersebut tak menghanyutkan pandangan Baekhyun untuk menatap betapa tampannya pria itu. Hingga ia tersadar.
“CHANYEOL?!.”
“BAEKHYUN?!”
Mereka sama-sama terkejut, bagaimana tidak? Baekhyun yang mengira dirinya sedang halu melihat sugar daddy seperti kata followersnya, ternyata ia melihat mantan kekasihnya ketika SMA dulu.
“Lo ngapain disini anjir?” Baekhyun menaruh kameranya diatas meja di dekat pintu dan menghampiri Chanyeol dengan senyum sumringahnya.
“Harusnya gue yang nanya, lo ngapain kesini malem-malem? Mana bawa kamera lagi. Jangan bilang lo bikin konten buat akun NSFW lo ya?”
Plakk
Baekhyun menampar tipis mulut lemes Chanyeol hingga empunya sedikit meringis.
“Mulut lo masih sama lemesnya ya, gue udah tobat BTW. Sekarang gue cari uang dengan cara halal fyi.” Baekhyun memamerkan ponselnya dan menunjukan akun youtubenya yang sudah memiliki 1juta Subscriber itu. Chanyeol hanya ber-oh ria menatap mantan kekasih mungilnya itu.
“Btw hyun, lo makin montok aja ya?” Entah apa yang ada dipikiran Chayeol bisa-bisanya ia nyeletuk seperti itu kepada mantan kekasihnya.
“Nyesel lo kan mutusin gue trus ninggalin gue bertahun-tahun? Emang mantan brengsek lo.”
“Ya maap, setidaknya gue pamit baik-baik sama lo.”
“Baik-baik apanya? Semalem sebelum lo ke Kanada lo ngentotin gue ya, trus lo cuma ninggalin gue sama surat perpisahan. Itu lo kata baik-baik? Paginya gue sampe jalan ngangkang diketawain satu angkatan. Lo mah enak udah di Kanada ga liat gue yang diketawain. Gue kebagian nanggung ma—hmmmppphhh”
Chanyeol gemas melihat mulut mantan kekasihnya ketika nyeroscos seperti itu. Saking gemasnya ia tak tahan dan akhirnya ia mendaratkan sebuah kecupan pada bibir manis Baekhyun. Ciuman yang awalnya hanya sebuah kecupan menjadi lumatan yang panas, bahkan Baekhyun sendiripun tak bisa menolaknya. Duh, gimana nolaknya? Masalah ranjang Chanyeol adalah rajanya dan Baekhyun mengakui itu. Semasa SMA Baekhyun selalu bangga dengan dirinya saat menjadi milik Chanyeol bahkan tak jarang Chanyeol membantu Baekhyun mencari ceperan melalui akun NSFWnya dulu.
Baekhyun menekan tengkuk Chanyeol, menginginkan ciuman itu lebih dalam. Lidah mereka saling beradu membuat suara sexy yang membangkitkan gairah mereka masing-masing. Baekhyun sungguh merindukan bibir tebal mantan kekasihnya itu sehingga beberapa kali ia menggigit kecil bagian bawahnya, membuat bibir Chanyeol sedikit terluka dan bengkak. Chanyeol tak tinggal diam, tangannya ia gunakan untuk menyusuri punggung cantik milik Baekhyun, menyentuhnya secara sensual hingga tubuh Baekhyun rasanya bergetar merasakan tangan kekarnya menari indah diatas kulitnya.
“Ahhhh, Chanyeol-ahhh” Sial desahan Baekhyun lolos ketika bibir plum Chanyeol mengecup area belakang telinganya, area yang paling sensitive.
“Hyun I Miss you, Ngentot yuk? I Miss your hole so bad.” Bisikan sensual Chanyeol membuat tubuh Baekhyun semakin bergetar.
Kedua tangan Chanyeol meremas-remas pantat sintal Baekhyun lalu menusukan dan menggesekan jarinya diantara belahan pantat Baekhyun yang masih terlapisi celana training itu. Baekhyun memejamkan matanya menikmati rangsangan tangan kekar mantan kekasihnya itu.
“Yesss Daddy I miss your big dick too” Tanpa pikir panjang Chanyeol langsung merebahkan Baekhyun pada sebuah meja yang terletak tepat di depan patung Dewi Themis itu.
Chanyeol mulai mencumbui Baekhyun secara brutal. Suara desahan dan juga cipakan terdengar begitu nyaring memenuhi setiap ruang gedung kosong ini. Ciuman yang semula di bibir kini perlahan turun menyusuri tulang selangka Baekhyun, menciptakan tanda kepemilikan yang semakin lama memerah dan membiru. Tangan Chanyeol yang semula menggur kini mulai menyusuri dada Baekhyun, memilin dan menekan pentil Baekhyun yang sudah menegang di balik kaosnya.
“Ahhhh Chanyeol kenyot please, gue kangen kenyotan lo” Chanyeol yang terkekeh mendengar permintaan Baekhyun langsung saja menyibak kaosnya dan langsung menghisap nipple pink kecoklatan itu.
Jilat. Hisap. Kenyot. Hingga berbunyi suara plup plup plup. Walaupun tak mengeluarkan ASB (Air Susu Baekhyun) Chanyeol tetap menghisapnya begitu lapar seperti bayi yang kehausan. Tete Baekhyun yang semula rata menjadi sedikit montok akibat ulah Chanyeol. Terlihat sexy di mata Chanyeol hingga tanpa Baekhyun sadari Chanyeol telah membuka celananya dan mengeluarkan penisnya yang telah menegang itu.
Chanyeol menggesekan kepala penisnya, dan sesekali memasukan puting tegang Baekhyun ke dalam lubang pipisnya. Gesek, Masukan, Keluarkan. Begitu terus secara bergantian hingga sang Empu bergetar hebat dan membuat celana training abu-abunya basah total. Selama 4 tahun berpisah dengan Chanyeol akhirnya Baekhyun merasakan squirt lagi.
“Ahhhhh udah ahh aku squirt lagi nanti. Udah ya Chan, geli” Tubuhnya menggeliat merasakan kulit lain yang menyentuh berkali-kali nipplenya yang sensitif itu. Bukannya berhenti Chanyeol justru menyunggingkan smirknya dan semakin menggesekannya secara sensual. Sesekali Chanyeol menampar nipple itu dengan penisnya. Sungguh sensasi yang menyenangkan bisa merasakan kembali tubuh Baekhyun yang sensitif ini, hingga pada akhirnya Chanyeol mengeluarkan pre-cummnya.
“Abah Baek mau isep jamur abah”
“Silahkan sayang” Baekhyun langsung saja berjongkok menatap lapar penis Chanyeol seperti menatap sebuah sosis kenzler yang berurat. Baekhyun menelan ludahnya dan membasahi bibirnya lalu memasukan kepala penis itu kedalam mulutnya. Mengulumnya dan sedikit mengigitnya gemas.
Cplak
Cplak
Cplak
Berkali kali Baekhyun mengulum dan mengecup manja separuh penis kesayangannya itu dan separuh lagi iya kocok dengan tangan kanannya, Sial, Chanyeol punya kontol panjang betul. Sedangkan, tangan Baekhyun yang satunya tak tinggal diam, ia memainkan twin balls Chanyeol dan sesekali mengelus bulu halus yang tumbuh di sekitar pangkal penis Chanyeol. Chanyeol menggerang hebat, merasakan sensasi yang nikmat di area selangkangnya.
“Ahhhhh baby it's so good baby ahhhh.. Babby deep throat plaesee.. arrrghhhh” Baekhyun menatap Chanyeol dari bawah melihatnya menggerang dengan kepala yang terangkat membuat nafsu Baekhyun ikut membuncah. Dengan sekali dorongan, Baekhyun berhasil memasukan seluruh penis Chanyeol dan menyentuh ujung tenggorokannya.
“Arggghhhh yess baby. Fuck! Anget yang” Cairan bening berhasil lolos melalui ujung mata Baekhyun. Tetapi tidak dengan Chanyeol, lelaki itu justru menarik kasar surai Baekhyun lalu mendorongnya hingga penisnya berkali-kali menubruk ujung tenggorokannya.
“Baekhyun.. ahhh ahhh sayang aku mau keluar” Tiba-tiba saja Baekhyun melepas paksa mulutnya dan kembali berdiri dengan wajah yang cemberut.
“Sayang kok gitu.. tanggung ih” ucap Chanyeol kecewa yang gagal mendapatkan pelepasannya.
“Aku ga mau ya kamu crot gara gara mulut aku. Aku maunya kamu crot di dalem kayak dulu.” Baekhyun pun melepaskan celannya menampakan penisnya yang mungil sudah menegang. Baekhyun mendudukan bokongnya diatas meja dan menaikan kakinya, membukanya perlahan dan melebar hingga lubangnya yang berkedut manis itu tampil sempurna di depan mata Chanyeol.
“Aku pengen kamu crot disini sayang, dilubang kesayangan kamu ini” Baekhyun mengulum dua jarinya lalu mengusap sensual lubangnya.
Baekhyun semakin melebarkan kakinya, menampakan jarinya yang kini masuk kedalam lubangnya, menggerakan jarinya maju mundur dan sesekali kedua jarinya itu bergerak menggunting untuk melebarkan lubang analnya . Chanyeol hanya menyunggingkan senyumnya menyaksikan otot-otot yang berada di dalam lubang semakin berkedut meminta tlong agar segera penisnya yang besar itu masuk kedalamnya. Chanyeol selalu bangga melihat kebinalan mantan kekasihnya yang tak pernah hilang itu.
Baekhyun memejamkan matanya dan mendongakkan kepalanya ketika ia menyentuh titik kebahagiaannya. Setelah dirasa cukup, Baekhyun mengeluarkan kedua jarinya lalu mengulumnya kembali seolah olah ia sedang mengisap jarinya yang penuh dengan bumbu cheetos. Nafsu Chanyeol yang sudah menggebu-gebu langsung saja menancapkan penisnya ke dalam lubang Baekhyun yang sudah basah. Chanyeol memaju mundurkan pinggulnya, menikmati setiap inci otot anal Baekhyun yang mimijit penisnya. Sesekali Baekhyun menggoda Chanyeol dengan ngetatkan lubangnya.
“Aaahhhh ahhhh ahhhh yesss daddy yesss ahhh ahhh. Yang cepet dong yang, masak tenaga kamu loyo banget. Aku udah mau crot nih. Ahhhh ahhh”
Plak
plak
plak
plak
plak
Cercauan Baekhyun serta suara aduan kulit itu kembali menghiasi hampanya gedung kosong itu.
“ahhhh ahhh ahhh yesss baby. Damn lubangmu makin sempit aja babe, pengen aku entot tiap hari kalo gini.”
“Ahhhh ahhhh ahhhh kontolmu juga makin gede yang. Sosis kenzler kalah sayang. Kontolmu the best pokoknya. Beso beso kalo kamu angkat beban kontolnya ga usah ikut ya yang. Nanti makin berurat”
Plup
Baekhyun hampir saja mencapai puncaknya kalau saja Chanyeol tak melepas penisnya tiba-tiba.
“Ihhhh sayang kok—”
“Ayang, nungging dong aku pengen gaya guguk nih”.
“Astaga sayang ngomong kek, kontol aku sakit nih nahan mau crot.” Baekhyun kembali kesal karena kelakuan Chanyeol tetapi Chanyeol hanya terkekeh geli melihat ekspresi kekasihnya itu.
Baekhyunpun turun dari meja dan berbalik menungging dihadapan mantan kekasihnya.Kaki kirinya ia naikan keatas meja agar lubangnya yang semakin berkedut hebat itu kembali tampil sempurna. Chanyeol menatap lapar lubang Baekhyun yang gemas itu, saking gemasnya Chanyeol menampar pantat Baekhyun dan meremasnya. Chanyeol bersimpuh, menghadapkan kepalanya sejajar dengan lubang kenikmatan itu, menjilatnya lalu memasukan lidahnya dan sedikit menggigit serta menyedot lubang anal Baekhyun.
Slurrppp
Sluuurrppp
Cpakkk plop
Baekhyun mendongakkan kepalanya karena merasakan kenikmatan yang begitu berlebihan. Mulutnya menganga, mengeluarkan desahan yang seirama dengan permainan Chanyeol. Baekhyun menggesekan tubuhnya diatas meja memberikan nipplenya yang tegang sedikit rangsangan. Meja yang berbahan kayu jati tulen itu cukup membuat nipplenya kian membengkak. Hingga tanpa Baekhyun sadari kini Chanyeol kembali memainkan kepala penisnya di lubang kenikmatannya.
“Sayang, aku boleh pipis ga dilubang kamu?” Baekhyun kaget mendengar permintaan Chanyeol, dengan mata yang melotot Baekhyun langsung menatap kearah Chanyeol yang sedang mengocok penisnya.
“Ga! Klo mau licinin pke ludah lo aja. Pipis lo bauk!” Chanyeol hanya terkekeh dan mencium punggung putih Baekhyun.
“Bercanda sayang, aku masuk ya..” Tak perlu jawaban dari Baekhyun, Chanyeol langsung saja memasukan Penisnya. Dalam sekali hentak, Chanyeol berhasil membuat Baekhyun melengkungkan badannya karena kenikmatan. Gotcha.Benar saja prediksi Chanyeol bahwa dia telah menabrak titik prostat Baekhyun dan langsung saja membuat Baekhyun mengeluarkan spremannya yang tertunda.
Chanyeol kembali menggerakan pinggulnya tapi kali ini dengan tempo lamban, merasakan penisnnya yang besar menabrak dinding perut Baekhyun hingga menyembul keluar.
“Arrgghhhhh sayang pegang ini deh, gede kan?” Chanyeol menuntun tangan Baekhyun ke perut si mungil, memberi tahu Baekhyun bahwa penisnya yang gede itu mampu bermain liar didalam tubuhnya bahkan sampai bisa dirasakan diluar perut bagaimana kepala penis itu menyentuh otot-ototnya.
Baekhyun selalu mendapatkan kenikmatan tiada tara setiap kali bercinta dengan Chanyeol, walau hanya gerakan lamban seperti ini saja bisa membuat Baekhyun cum berkali-kali.
“Sayang, aku gempur ya” Baekhyun hanya berdecak, sejujurnya Baekhyun kesal ketika Chanyeol selalu minta izin saat bercinta. Tapi Chanyeol sudah hapal sifat Baekhyun, dengan sisa tenaganya Chanyeol memompa tubuh Baekhyun, memaju mundurkan pinggulnya hingga suara cepakan kulit yang beradu mulai terdengar. Tangan Baekhyun masih memegang perut langsingnya, merasakan penis besar Chanyeol keluar masuk tubuhnya. Cairan sperma perlahan menetes dan membasahi lantai yang terbuat dari marmer itu.
“Ahhhh ahhhh ahhhh Chanyeol faster please”
“Ahhh yesss babby say my name please ahhh”
“Ahhhhh ahhh Chanhhh Yeolhhh faster ahhh ahhh”
Cplak cplak cplak cplak cplak cplak
“Baekhyun aku mau crot”
“Aku juga yeol, bareng ya ahhhh”
Splurttt
Splurttt
Splurttt
Splurttt
Semburan cairan sprema keluar dari masing-masing penis. Chayeol yang mengeluarkannya di lubang Baekhyun menetes hingga keluar karena saking banyaknya, sedangkan tubuh Baekhyun yang bergetar hanya bertumpu pada meja yang kokoh itu. Chanyeol mengecup punggung Baekhyun, menjilatnya serta menjamahi tubuh mungil itu kembali. Baekhyun yang masih terengah-engah hanya menikmatinya saja, dan sesekali mengerutkan lubangnya yang masih ditancapi oleh penis Chayeol. Chanyeol yang menerima rangsangan itu kembali menggoyangkan pinggangnya, mencari kembali titik nikmat Baekhyun dan menubruknya berkali-kali. Baekhyun hanya pasrah dalam kukungan Chanyeol hingga kembali ia merasakan penis Chanyeol membesar di dalam sana.
Splurttt
Splurttt
Splurttt
Splurttt
Chanyeol kembali mengalami pelepasan setelah cooling down yang ia lakukan. Akhirnya Chanyeol melepaskan penisnya dan membersihkan sisa percintaannya bersama sang mantan kekasih. Baekhyun yang kelelahan hanya memejamkan matanya dan membiarkan Chanyeol melakukan apa yang ia ingin lakukan.
“Baekhyun,”
“Hm??”
“Lo masih sayang ga sama gue?” Chanyeol menatap surai gelap Baekhyun yang berkilauan dibawah sinar bulan. Kini posisi mereka tengah berbaring santai di atas meja, menatap sinar bulan yang masuk melalui Ventilasi-Ventilasi gedung itu.
“Kalo masih sayang kenapa?” Kini Baekhyun memutar kepalanya menatap Chanyeol yang tengah asik menatap bulan.
“Bisa ga lo lupain gue selamanya? Gue ga masalah lo benci sama gue asalkan lo lupain gue mulai pagi nanti?” Baekhyun mengerjapkan kedua matanya, memahami setiap kata yang diucap oleh Chanyeol.
“Emang kenapa? Jangan bilang lo udah dijodohin sama Nyokap lo?” Ada sedikit rasa sakit didalam hati Baekhyun ketika memikirkan hal itu jika memang begitu kenyataannya. Chanyeol hanya menggeleng dan tersenyum kearah Baekhyun, menampilkan lesung pipinya yang sungguh manis itu.
“Gue mau pergi lagi Baek, tapi yang sekarang lebih jauh dan gue akan bisa kembali lagi.” Chanyeol mengusap halus perlahan surai Baekhyun dan menghapus bulir air matanya yang telah mengalir.
“Yeol, gue sayang banget sama lo yeol. Bahkan setelah lo ke Kanada gue ga bisa lagi nemuin seseorang kayak lo, seseorang yang selalu kasih kenyamanan sama gue. Lo tega apa liat gue sakit hati terus mikirin lo yang entah dimana dan lagi ngapain?” isak tangis Baekhyun semakin menderu, sampai akhirnya Chanyeol memeluk tubuh mungil itu dalam dekapannya dan berulang kali membisikan kata maaf.
Merekapun terlelap dan saling memeluk satu sama lain, ditemani cahaya bulan yang kian meredup hingga sang fajar mulai terbit dari ufuk timur.
Baekhyun mengerjapkan kedua matanya ketika ia merasa ada seseorang tengah menggoyangkan bahunya hingga menampar pipinya beberapa kali.
“Dikk, bangun dik” Seorang pria buncit dengan kumis tebal tengah berusaha membangunkan tubuh Baekhyun yang kelelahan itu.
“Chanyeol? Kok lo berubah jadi buncit gini?” Baekhyun sontak berteriak kaget melihat sosok pria itu dihadapannya.
“Hah? Maaf dek sama Jamal, penjaga gedung ini. Adek kenapa tidur disini?” Penjaga gedung itu tampak kebingungan melihat pria bugil yang hanya menggunakan Boxer serta tubuh yang dipenuhi bercak keunguan tengah tertidur di dalam gedung kosong ini.
“Chanyeol mana pak?” Baekhyun mengedarkan padangannya mencari sosok mantan kekasihnya itu.
“Chanyeol sopo toh dik?”
“Park chanyeol pak, yang badannya tinggi, rambutnya item, punya lesung pipi trus penisnya yang gede itu loh pak.”
Asu iki bocah sebut-sebut ukuran privasi orang. batin sang bapak penjaga
“Oalah dik, kalok sing adik maksud Park Chanyeol yang punya gedung ini, Belio mah sudah meninggal dik 3 bulan yang lalu, gara-gara iki satu keluarga ditembak mati sama musuhnya.”
“Hah? Ahh bapak pagi-pagi udah ngawur aja omongannya, orang saya kemarin abis ngewe kok sama dia disini.” Penjaga gedung itu semakin kaget mendengar ucapan Baekhyun.
“Dik, bapak anter nggih ke mbah marjan, belio dukun hebat disini. Mari dik bapak anter.”
“Ckkk apasih pak gajelas banget, udah ah saya pergi aja mau cari Chanyeol, tu bocah pasti langsung balik kerumahnya kagak bilang-bilang.” Akhirnya Baekhyunpun meninggalkan gedung itu dan segera meluncur kerumah untuk bercerita kepada Kyungsoo tentang hal ini.