19.
Mobil punya Mahesa disusul mobilnya Baram langsung parkir di garasi rumah Kenzi pas doi bukain pintu. Oh iya kenalin, gue Kaluna.
Bukannya ngebanggain diri sendiri, tapi emang disini jabatan gue adalah sebagai mother of the group kalau bokapnya ya si Baram
Becanda.
Selesai nurunin koper dan barang-barang lain, sekarang Tessa sama yang lain lagi main hompimpa di ruang tamu, nentuin siapa yang bakal tidur sama siapa.
“GUE MENANG!” Zidan teriak sambil ketawa tawa “MAMPUS LO PADA!”
“Boys sleep with boys ya Zidan. Girls sleep with girls,“
Zidan langsung lemes sementara yang lain ketawa bahagia pas denger omongan Baram “tapi ntar kan pasti ada sisa 1 cowok sama 1 cewek,” kata Xavia dari dapur
“Kanaya tidur sama gue, kita kan sepupu,” Kenzi ambil keputusan sambil makan apel.
“Barusan gue keliling, satu kamar ada yang kasurnya bunk bed, 2 kamar twin bed, sama satu king size dua kamar lagi kekunci” sahut Esa dari arah tangga.
“Which means kita cuma punya 4 kamar buat ditempatin,” sambungnya.
“Tessa, Laura, sama Xavi di king size” kata Zidan yang langsung disambut group hug Tessa, Laura, sama Xavi
“Twin bed satu buat gue sama Esa” Zidan nunjuk kamar di deket dapur, “satu lagi buat Kenzi sama Kay”
“Satu orang mesti tidur di sofa dong?” Laura angkat suara
“Gue aja” Baram dateng sambil nenteng koper gede
“Kalau gitu Dewa sama Luna di bunk bed”
“Gue nemenin Baram tidur di sofa aja Zi, gue bawa kasur angin”
Satu ruangan langsung siul-siul abis gue ngomong gitu, “CIEEE” kata Laura
“Yaudah, Dewa juga pasti enjoy tidur sendiri. Iya kan Wa?” pertanyaan Zidan dibales acungan jempol tanda setuju
“Nah sebelum kalian masuk kamar masing-masing” Baram ngebuka koper gede di tangannya, “Grab one of these“
“ORANG GILA LO DAPET SENAPAN SEBANYAK INI DARI MANA?”
Baram. Selalu penuh kejutan