YOU’RE THE ONLY ONE, MY CHOCO-MAN

Genre: Romance. AU.

2 tahun yang lalu. Disaat penerimaan siswa baru,

Sera tersandung bebatuan dan terjatuh disaat penerimaan siswa baru di gedung sekolah A. Wajahnya memerah karena malu. Sebuah tangan terulur didepannya. Sera mendongakkan kepalanya. Seorang laki-laki, rambut blonde, dan Tampan? Dan sepertinya, dia siswa baru disini, gumam Sera. Sera menerimanya dan perlahan bangkit.

“Te..terima kasih” Sera menunduk sambil membersihkan disekitar roknya. Tiba-tiba, lelaki itu menjulurkan tangannya, memberikan Plester luka. “huh?” “lututmu...luka” balasnya dan memaksa Sera untuk mengambilnya. “Te—rima kasih...” “Yup” lelaki itu melanjutkan jalannya menuju gedung penerimaan. Secara bergantian Sera menatap plester luka itu dan kepergian lelaki itu. Wajahnya memerah. Untuk kedua kalinya. Menerima bantuan dari lelaki tampan seperti dia. Dia? Gumam Sera

Tersadar tidak mengetahui namanya, Sera mengajarnya dan menepuk pundaknya.

“Nama.... namamu?” Sera dengan malu-malu menanyakan pada lelaki itu. Disambut dengan eyesmile. “Jimin... Park Jimin” lelaki itu tersenyum dan pergi.

BLUSH

Sera menatapnya dengan wajah memerah dan menepuk kedua pipinya. “aku.... aku... suka”

Sera POV

Dengan sebungkus coklat yang dibungkus dengan kertas kado pink dan pita, aku pun menyatakan perasaanku padanya. “Aku...suka padamu...” dengan ditemani hembusan angin yang kencang dan juga dedaunan jatuh di sekelilingku dan juga dia.

“maaf sebelumnya...sepertinya aku—” tanpa pikir panjang dia langsung menjawab, aku terdiam dan memikirkan sesuatu. Sudah kuduga dia akan secara halus menolakku, pikirnya.

“oh..begitu...ma-maaf” dengan muka yang tak tau mau dikemanakan, aku pun berlari. “hey...aku—“ katanya terputus karena aku tak mau mendengarnya aku langsung menutup kedua telingaku.

Dia menatapku dengan tatapan bersalah. Aku terus berlari tanpa melihat kebelakang.

Dimulai dari pengakuanku itu, tingkahku dihadapannya kaku dan selalu tidak jelas. Dia berada didepan, aku bingung, dia berada disampingku, aku berlari, selalu dan selalu menghindarinya. Aku pun merasakan, dia memberikan tatapan aneh padaku. Yah, mungkin dia berpikir aku begini karena dia bilang tidak menyukaiku. Mengingatnya, aku terus menyeka air mataku, kenapa harus sedih? Aku tak tau kenapa? Apakah karena ini cinta pertamaku. Aku harus bisa. Bisa melupakan perlahan.

2 tahun kemudian

Choi Sera. 17 tahun. Kelas 11, di salah satu sekolah swasta di Seoul, S-Academy. Kehidupanku setelah “pengakuan” memalukan menurutku, sangatlah menyenangkan. Sejak saat itu, aku banyak memiliki teman lelaki, bisa dikatakan aku tomboy, dengan style rambut sebahu. Perlahan, aku melupakannya. Walaupun disaat termenung, aku terkadang terbayang wajahnya saat berkata “maaf padaku”. Pada saat itu terjadi, aku membuang nafas dengan kasar dan mencoba kembali ke masa sekarang.

Sera POV end

“Sera. Hey!!! Apa sudah selesai mengerjakan soalnya?” panggil salah satu temannya, Misa. “hm?” jawab Sera dengan menggigiti pensilnya “Astaga. Kamu merenung lagi?” Misa menutup bukunya dan fokus ke Sera. “Iyakah? Ma-maaf” Sera kembali mencoba fokus apa yang dia kerjakan “masih kepikiran pria yang menolakmu itu?” “ti—tidak” Sera menjawabnya dengan gugup.

Misa melirik kearah belakang Sera, seseorang menatap Sera dengan intens dan menghembuskan nafasnya.

“lebih baik kau terima saja pernyataan cinta dia” Misa menunjuk kearah belakang Sera dan Sera menolehkan kebelakang. Raut muka Sera berubah agak sedikit gelap,” maksudmu, Junki? No way.” Sera kembali fokus pada bukunya itu.

Bel masuk pun berbunyi, Jeon ssaem pun masuk dan diikuti dengan siswa baru dibelakangnya. Seluruh siswa-siswi dikelas menjadi ribut dan membicaran siswa yang baru masuk itu. Dan hanya Sera yang tidak memmperhatikannya. Ia hanya fokus mengerjakan soal dari Misa.

“Baiklah anak-anak. Ini siswa baru. Namanya—-“ Siswa tersebut membungkukkan dan tersenyum manis. Membuat semua siswi terpanah dengan senyumnya.

“halo semua, Kenalkan..”

Sera terhenti dan mengenali suara ini, ia pun perlahan mendongakkan kepalanya. Mata keduanya bertemu. Sera terdiam dan menjatuhkan pensilnya. Ia bangkit. Kepalanya pusing dan tiba-tiba ia berkeringat dingin. Semua mata tertuju pada Sera, begitupun siswa baru itu. Sesekali, Sera menelan air ludahnya dengan terburu-buru. Tak percaya dan ia terus mengusapkan matanya. Siswa baru itu yang awalnya terdiam perlahan mengembangkan senyumnya.

“Perkenalkan, namaku—“ “PARK JIMIN?????????” Sera berteriak histeris sambil menggigiti jarinya tak percaya apa yang dilihatnya. . . . . tbc