weishinistme

Ya bayangin aja Jeongwoo makan dengan keadaan antara seneng di masakin ayam goreng dan iga bakar kesukaan nya dan tidak lupa sambal pete ala mama Asahi.

“Makan nya pelan pelan kak”

Kata papa Jeongwoo menepuk pundak Jeongwoo karena dia terlalu terburu buru dan tidak nyaman karena dilihatin sosok depan yang sebenar nya sempurna ganteng wangi tapi jamet itu.

“Kak Ruto nambah lagi ini masih banyak” Junghwan menawarkan iga bakar di depan nya

“JANGAN INI PUNYA KU” Jeongwoo tak terima padahal dia sudah mengambil 5 biji.

“Iya ini buat kamu aja manis eh woo” Haruto keceplosan dia sebenar nya ingin menjadi sopan karena mama dan papa Jeongwoo ada disana.

Usai makan dan beres beres menunggu adzan subuh, Jaehyuk dan Asahi memutuskan pulang duluan dan shalat di rumah masing masing, tapi kenapa Haruto masih disini!?!?!

“KAK RUTO JANGAN TINGGALIN AKU”

“KAMU IKUTIN AKU AJA JU”

“UDAH EH KAK RUTO HABIS PELURU JUJU”

“DI BELAKANG AKU AJA KALO HABIS”

“MAU LARI”

“JANGAN”

Ya mereka main FF gais Jeongwoo bete disana mana ini Junghwan ngajak Haruto majn FF di kamar nya ya dia kan mau istirahat nanti pagi ada kelas anjir???

“Ju, mau ke masjid gak?” Tanya Jeongwoo biar mengusir ni makhluk aneh

“Gak, Kak Ruto imam ya nanti disini”

“Sebener nya aku udah janjian sama temen ku”

“KAK RUTOOO”

“Eh iya Ju nanti aku imamin disini”

Mereka pun Shalat akhirnya dengan terpaksa nih Jeongwoo lagi. Gabetah aslian ini kenapa adeknya jadi nempel banget ke Ruto astaga.

Junghwan pun tiba tiba setelah subuhan tertidur di sajadah nya.

“Lah buset baru 1 menit yang lalu selesai dzikir kok tepar ni bocah”

Tanya Haruto sambil membangun kan Junghwan

“Biasa dia mah tidur dimana mana lo sekarang pulang deh lo sekolah kan nanti pagian”

Jawab Jeongwoo judes sambil duduk di sofa empuk nya. Tapi tidak ada jawaban dari Haruto, Haruto mendekat di sofa empuk di kamar itu. Dan langsung tiduran di paha Jeongwoo.

“HEH MET LO NGAPAIN GUE JUGA MAU TIDUR PERGI HEH”

“Diem apa aku cium?”

“Woo jangan pergi sini aja”

“GAK MAU”

Haruto yang dari tadi nempel seperti cicak sama tembok dengan Jeongwoo itu di tinggal Jeongwoo. Jeongwoo memilih dekat teman teman nya. Lalu teman teman Haruto pun mendekati Haruto.

“Sek sabar” -Taeyoung

“Hashhhh”

Mereka ini menunggu Yoshi yang sudah selesai membagikan makanan sehabis taraweh untuk membuka rapat. Tak lama sesepuh geng pun datang.

“Assalamualaikum”

Yoshi menyapa seluruh hadirin terhormat.

“Haruto, bangun kamu kan wakilnya.”

Dengan rasa pede dan rasa sok iye nya dia pun berdiri, dan langsung menatap Jeongwoo yang sibuk menggibah dengan Yedam dan lainnya.

“Jadi gini, kita ini mau ada event gengs. Ya 11 12 kaya taun kemarin. Penggalangan dana sama ini belum ada yang ngurusin bangunin subuhan.”

“Aszeggg geng ku wae mas, nggo mercon (geng ku aja mas, pake mercon)”

Junkyu yang disana merasa malu adek nya bloon gini langsung mlorotin sarung Haruto.

“BANG SARU TNAN E WE (saru banget kamu)”

“HA KOE MERCON WAE KAMAR MU TAK MERCON SUI SUI (ha kamu mercon terus kamar mu aku merconin lama lama)”

“KAK AJUN IH” siapa lagi kalau bukan Chio

“Woo?” Haruto tengah sampai di rumah Jeongwoo, tak lama Jeongwoo keluar dari rumahnya, langsung memeluk Haruto.

“Do you miss me my love?”

Tanya Haruto sambil mengelus rambut lembut berwarna coklat Jeongwoo, tidak ada balasan. Jeongwoo sangat sangat kangen dengan mantan nya itu. But, sekarang mungkin bukan mantan nya lagi? tapi pacar nya kembali.

“Haruto, jangan tinggalin gue, jujur gue pasti ga bisa move on dari lo. Kita 2 taun udah bareng bareng.”

“Iya woo gue juga sadar, sedetik pun putus hubungan sama lo rasanya gabisa. Gue emang udah ketergantungan sama lo.”

Haruto sekarang melepaskan pelukan erat Jeongwoo dan merangkup pipi tembam Jeongwoo. Dan mencium pipi kanan nya.

“Gue gabakal bisa ninggalin lo, lo pun sama gabisa ninggalin gue. Gue cinta banget sama lo woo, gue bener bener jatuh. Rasa gue ga berubah sejak 2 tahun lalu sampai sekarang.”

Jeongwoo menaruh tangan nya di pinggang Haruto.

“But let's just make a fresh start.”

Jeongwoo pun mencium kilat pipi kiri Haruto.

“Ih to jangan maksa maksa ah”

“Gamau sampe kamu fb twt aku bales twt aku”

“Gamau”

“Jeongwoo🥺” Haruto menggunakan puppy eyes nya untuk melelehkan hati Jeongwoo.

Ya seperti di awal apa yang ku katakan Jeongwoo tuh gampang jatuh cinta, dia terkena serangan jantung stadium kecil jadi dia deg degan parahhhhhhh. Tapi tidak dengan mulut juteknya.

“Gak”

“Jeongwooooooo sayang kuuuu”

“TARAWEH DULU AH ANEH BANGET KAMU”

“Assalamualaikum, Jeongwoo?”

“Ih kak Ruto hai kak!”

Ternyata yang membuka kan pintu rumah nya Jeongwoo adeknya, Junghwan. Haruto pun tanpa basa basi langsung.

“Kakak mu mana?”

“Bentar lagi cuci piring, masuk aja kak Ruto”

Haruto yang emang kekadang kaga tau diri langsung menyelonong masuk walaupun duduk di ruang tamu sih. Junghwan memanggil kakaknya yang sedang cuci piring usai berbuka.

“Kak woo, itu ada kak Ruto”

“Hah?”

“Kembaran nya kak Wonyoung, duduk di ruang tamu.”

“Ck males aku dek, kamu aja yang nemuin ada urusan apa.”

Karena Junghwan adek yang penurut, dia langsung menghampiri Haruto yang sedang di depan itu, tak lupa dia mengambil susu kotak di kulkas untuk Haruto.

“Ini kak di minum, Kak uwoo nya tanya ada urusan apa ke sini?”

“Makasih, buat menarik perhatian Jeongwoo”

“KAK JEONGWOO KATANYA KAK RUTO KESINI BUAT MENARIK PERHATIAN KAK UWOO”

Haruto tersenyum lebar, antara adeknya Jeongwoo yang polos dan misi nya berhasil.

“KAK SINI IH KASIAN KAK RUTO, ih kak ga di saut masa. Kedapur aja yuk.”

Tapi tak lama ada Jinwoo dan Yeongue datang kerumah Jeongwoo untuk menjemput taraweh.

“Eh ada Haruto” Sapa Jinwoo.

“Iyaa. Mau ngajak calon pacar taraweh.”

“Aaa cie cie Jeongwoo” Kata yeongue hampir teriak yang mengudang Jeongwoo kedepan.

“Ada apa sih?”

“Ayo sayang kita ke masjid” kata Haruto sambil menarik tangan Jeongwoo

“Ih apa sih, aku belum wudhu”

“Wudhu disana aja, pinjem Jeongwoo nya dulu yak”

“Daddy pulaaanngggg”

Tapi tidak ada sautan dari dalam rumah, dimana suami Junkyu? pasti sudah tidur. Jelas ini jam 11 malam pekerjaan dan urusan Junkyu baru selesai semua, pasti anak kesayangan Junkyu, Aru dan suami nya Mashiho sudah duluan tidur.

Junkyu menuju kamar utama rumah nya, melihat suami nya yang sudah tertidur pulas di samping anak mereka berdua, Junkyu tersenyum dan mendekati orang yang paling dia sayang satu dunia. Membelai pipi lembut Aru dan mencium pipi Aru tanpa membangunkan Aru.

Di lanjut mengelus dahi suami nya, Mashiho. Mashiho mengerang karena sadar suami nya pulang dan terbangun.

“Dad? Udah makan belum?”

“Belum, aku tahan ini”

“Kenapa ih? yaudah aku panasin sop ya tadi aku masak sop sama ayam kesukaan kamu.”

Tapi tidak ada jawaban dari Junkyu, dia hanya menatap Mashiho di depan nya. Suami nya ini memang pembangkit semangat Junkyu, dia merasa seperti di cas 100% semangat nya kembali lagi melihat suami manis nya itu. Dia pun menggenggam suami nya itu.

“Chi, tebak kenapa daddy ga makan malem”

“Kenapa? Karna kerjaan banyak ga sempat ya?”

“Bukan, Mau makan Suami Kim Junkyu.”

“APA SIH??? UDAH JANGAN NGADI NGADI. ARU TUH BARU LAHIR 6 BULAN YANG LALU. CAPEK TAU G-”

Mashiho yang sedang mengomel ngomel itu langsung di trabas bibirnya oleh Junkyu. Ciuman manis seperti awal first kiss mereka. Sangat manis.

“Udah kiss aja yaa?”

“Mau lebihhhh aku keluarin di luar”

“Kenapa ga beli kondom?”

“Dibilang mau buat dedeknya Aru”

“Kamu tuh ya ga ngertiin aku”

Junkyu pun langsung menidurkan paksa suami nya itu mencium nya dengan manis lagi. Sampai turun ke leher putih Mashiho.

“Nghh jangan banyakhh banyakhh aku besok mau main sama Asahi hh”

Tapi namanya Kim Junkyu juga lelaki yang agak menyeleneh itu tetap membuat tanda kepimilikan nya di sana.

“Kakkk udah ih”

“Jangan berisik, mau Aru bangun hmm?”

Kata Junkyu rendah membuat Mashiho getar, bagaimana pun Junkyu itu jika sudah seperti ini sangat mengerikan.

Junkyu pun turun ke kaos putih mashiho dia buka sampai lehernya tidak full di buka. Junkyu menerjang nipple pink Mashiho ganas seperti bayi kehausan. Dan tangan kiri nya bermain di nipple Mashiho yang menganggur itu.

“Hmmmmm”

Mashiho hanya mengerang rendah. Jujur dia sudah mabuk dengan sentuhan suami nya itu yang sedang mendominasi sekarang.

“Sayang, lihat ini”

Junkyu merogoh kanton celana kerja nya menunjukan 2 kotak kondom berwarna pink dan ungu.

“Aku tuh ga mungkin nurutin kamu sayang hmm? masa aku tega sih Aru masih kecil gini kamu ngurus 2 anak. Aku tau kamu capek. But, you're super papi nya dek Aru Makasih udah ngerawat dek Aru sayang”

Kata Junkyu sambil membelai rambut Mashiho halus dan mencium kilat bibir Mashiho.

“Daddy juga makasih udah mau ngerawar dek Aru bareng bareng, kasih nafkah buat kita berdua.”

Setelah Mashiho mengatakan kata manis nya dia mencium suami nya lagi dengan sangat manis dan penuh kasih sayang.

Setelah berciuman Junkyu membuka celana panjang serta boxer Mashiho, terlihat kemaluan Mashiho yang belum bereaksi apa pun, dia mencium dan menjilat tanpa rasa jijik. Mashiho yang senang akan ini tersenyum dan mendesah pelan.

“Kak jun, mau keluar”

“Tahan”

Junkyu pun membuka celana kantor nya serta boxernya, terlihat penis nya yang sudah menengang sempurna mengurut nya pelan dan membungkus nya dengan kondom berwarna pink.

“Aku masuk”

“As you wish dad hss”

Setelah mendapat persetujuan Junkyu memasukan nya ke dalam hole yang masih sama sempit nya.

“Mshspppshhh daddhh mau keluarrh”

“Keluarin”

crot air kebahagiaan Mashiho pun keluar membanjiri perut rata nya tanpa rasa jijik Junkyu mengambil sperma suami nya dengan tangan nya dan menjilatkan di mulut nya.

“Mpshhh dad pelan capekkh”

Mashiho pun harus merasakan putih nya sebentar tapi tidak dengan jiwa Junkyu yang terburu buru memanjakan diri nya sendiri. Dia tetap menggagahi suami nya.

“Dadhh shh”

“Bentar lagi mau keluarhh”

Junkyu tetap memaju mundurkan badan nya sendiri demi menemukan kebahagiaan nya yang sebentar lagi ingin keluar.

“OEKKK OEKK”

“KIM JUNKYU BENTAR ANAKNYA BANGUN”

Mashiho pun melepaskan penis Junkyu yang tertanam di hole nya. Dan langsung menggendong anaknya, yang seperti nya haus. Dia langsung memberi Aru susu di botol dot nya dan menenangkan Aru yang nangis.

“Sayang aku belum keluar bentar lagi, sambil gendong aru ya?”

“GAK SANA KE KAMAR MANDI SELESAIIN SENDIRI”

“Anj- eh yaudah lah ujung nya juga ngocok sendiri”

“Daddy pulaaanngggg”

Tapi tidak ada sautan dari dalam rumah, dimana suami Junkyu? pasti sudah tidur. Jelas ini jam 11 malam pekerjaan dan urusan Junkyu baru selesai semua, pasti anak kesayangan Junkyu, Aru dan suami nya Mashiho sudah duluan tidur.

Junkyu menuju kamar utama rumah nya, melihat suami nya yang sudah tertidur pulas di samping anak mereka berdua, Junkyu tersenyum dan mendekati orang yang paling dia sayang satu dunia. Membelai pipi lembut Aru dan mencium pipi Aru tanpa membangunkan Aru.

Di lanjut mengelus dahi suami nya, Mashiho. Mashiho mengerang karena sadar suami nya pulang dan terbangun.

“Dad? Udah makan belum?”

“Belum, aku tahan ini”

“Kenapa ih? yaudah aku panasin sop ya tadi aku masak sop sama ayam kesukaan kamu.”

Tapi tidak ada jawaban dari Junkyu, dia hanya menatap Mashiho di depan nya. Suami nya ini memang pembangkit semangat Junkyu, dia merasa seperti di cas 100% semangat nya kembali lagi melihat suami manis nya itu. Dia pun menggenggam suami nya itu.

“Chi, tebak kenapa daddy ga makan malem”

“Kenapa? Karna kerjaan banyak ga sempat ya?”

“Bukan, Mau makan Suami Kim Junkyu.”

“APA SIH??? UDAH JANGAN NGADI NGADI. ARU TUH BARU LAHIR 6 BULAN YANG LALU. CAPEK TAU G-”

Mashiho yang sedang mengomel ngomel itu langsung di trabas bibirnya oleh Junkyu. Ciuman manis seperti awal first kiss mereka. Sangat manis.

“Udah kiss aja yaa?”

“Mau lebihhhh aku keluarin di luar”

“Kenapa ga beli kondom?”

“Dibilang mau buat dedeknya Aru”

“Kamu tuh ya ga ngertiin aku”

Junkyu pun langsung menidurkan paksa suami nya itu mencium nya dengan manis lagi. Sampai turun ke leher putih Mashiho.

“Nghh jangan banyakhh banyakhh aku besok mau main sama Asahi hh”

Tapi namanya Kim Junkyu juga lelaki yang agak menyeleneh itu tetap membuat tanda kepimilikan nya di sana.

“Kakkk udah ih”

“Jangan berisik, mau Aru bangun hmm?”

Kata Junkyu rendah membuat Mashiho getar, bagaimana pun Junkyu itu jika sudah seperti ini sangat mengerikan.

Junkyu pun turun ke kaos putih mashiho dia buka sampai lehernya tidak full di buka. Junkyu menerjang nipple pink Mashiho ganas seperti bayi kehausan. Dan tangan kiri nya bermain di nipple Mashiho yang menganggur itu.

“Hmmmmm”

Mashiho hanya mengerang rendah. Jujur dia sudah mabuk dengan sentuhan suami nya itu yang sedang mendominasi sekarang.

“Sayang, lihat ini”

Junkyu merogoh kanton celana kerja nya menunjukan 2 kotak kondom berwarna pink dan ungu.

“Aku tuh ga mungkin nurutin kamu sayang hmm? masa aku tega sih Aru masih kecil gini kamu ngurus 2 anak. Aku tau kamu capek. But, you're super papi nya dek Aru Makasih udah ngerawat dek Aru sayang”

Kata Junkyu sambil membelai rambut Mashiho halus dan mencium kilat bibir Mashiho.

“Daddy juga makasih udah mau ngerawar dek Aru bareng bareng, kasih nafkah buat kita berdua.”

Setelah Mashiho mengatakan kata manis nya dia mencium suami nya lagi dengan sangat manis dan penuh kasih sayang.

Setelah berciuman Junkyu membuka celana panjang serta boxer Mashiho, terlihat kemaluan Mashiho yang belum bereaksi apa pun, dia mencium dan menjilat tanpa rasa jijik. Mashiho yang senang akan ini tersenyum dan mendesah pelan.

“Kak jun, mau keluar”

“Tahan”

Junkyu pun membuka celana kantor nya serta boxernya, terlihat penis nya yang sudah menengang sempurna mengurut nya pelan dan membungkus nya dengan kondom berwarna pink.

“Aku masuk”

“As you wish dad hss”

Setelah mendapat persetujuan Junkyu memasukan nya ke dalam hole yang masih sama sempit nya.

“Mshspppshhh daddhh mau keluarrh”

“Keluarin”

crot air kebahagiaan Mashiho pun keluar membanjiri perut rata nya tanpa rasa jijik Junkyu mengambil sperma suami nya dengan tangan nya dan menjilatkan di mulut nya.

“Mpshhh dad pelan capekkh”

Mashiho pun harus merasakan putih nya sebentar tapi tidak dengan jiwa Junkyu yang terburu buru memanjakan diri nya sendiri. Dia tetap menggagahi suami nya.

“Dadhh shh”

“Bentar lagi mau keluarhh”

Junkyu tetap memaju mundurkan badan nya sendiri demi menemukan kebahagiaan nya yang sebentar lagi ingin keluar.

“OEKKK OEKK”

“KIM JUNKYU BENTAR ANAKNYA BANGUN”

Mashiho pun melepaskan penis Junkyu yang tertanam di hole nya. Dan langsung menggendong anaknya, yang seperti nya haus. Dia langsung memberi Aru susu di botol dot nya dan menenangkan Aru yang nangis.

“Sayang aku belum keluar bentar lagi, sambil gendong aru ya?”

“GAK SANA KE KAMAR MANDI SELESAIIN SENDIRI”

“Anj- eh yaudah lah ujung nya juga ngocok sendiri”

“Mbak e mbak e kiw kiw”

“Mbak cantik banget e”

Siapa lagi kalo bukan Haruto and the gang yang menggodai mbak mbak komplek nya yang sedang memilih jajanan takjil di depan komplek rumah nya.

“Weh weh sopo wi” ((siapa tu)) -Yujin

“Pujaan hati mu to” -Taeyoung

“Widihhh kiw manis nya Haruto”

Ada Jeongwoo menggunakan masker dan sweater nya lagi jalan mau lewat kawasan sasaran Haruto sekarang. Haruto pun langsung mendekati dia.

“Hey manis mau kemana?”

“Beli sate”

“Ohhh mau a'a Ruto anter?”

“Gak”

“Maksa nih, bentar”

Haruto pun lari mengambil motor klx nya menghampiri Jeongwoo yang sekarang jalan cepat agar tidak bisa menolak ajakan Haruto.

“Ayo naik manis, kalo jalan nanti haus lagi puasa.”

“Gapapa bentar lagi buka.”

“Ayo aku maksa apa kamu aku lemparin mercon!?”

“Ck yaudah lah.”

Akhirnya Jeongwoo menerima ajakan Haruto. Sebenernya tuh cuma 100m doang dari tempat tadi. Tapi kenapa lama banget.

“Manis, besok kalo kemana mana minta a'a Ruto aja yang nganterin”

“Gamau mending sama Bang Jae”

“Bang Jae sibuk pacaran, biar kamu juga sibuk pacaran sama aku manis.”

Jeongwoo tidak ada jawaban, sekarang dia agak kesal sama Haruto kenapa dia selalu menggoda nya.


Saat sampai di tempat sate nya, mereka pun memutuskan duduk saja di emperan karena warung nya penuh Jeongwoo takut korona.

“Woo?”

“Ngapa?”

“Kamu suka makan apa?”

“Apa aja kenapa?”

“Enggak, kamu orang yang paling manis yang pernah aku temui”

“Kamu ga capek apa gombal mulu”

“Engga kalo buat kamu”

Haruto sambil memandang Jeongwoo yang benar benar dekat dari wajah nya, dia melihat intens wajah si manis nya itu. Jeongwoo sampai tersedak karena kenapa Haruto sampai ngeliatin gini. Yaudah dari pada si Haruto diem ngeliatin Jeongwoo, Jeongwoo membuka topik pembicaraan lagi.

“Btw”

“Kenapa?”

“Ruto kamu keren udah jadi wakil remaja masjid!”

Kata Jeongwoo sambil tersenyum lebar karena masker nya dia buka sekarang.

“heheheheh makasi”

Kata Haruto sambil menggaruk garukan kepalanya yang tidak gatal.

“Ngaji nya pasti udah khatam ya?”

“Engga baru iqra 6 hehehee”

Setelah aksi Haruto nekat memeluk si manis nya itu, Ia langsung di keplak Jeongwoo dan dia langsung lari dengan teman teman nya ke masjid.

Di masjid sudah banyak orang menunggu adzan di mulai.

“Ayo ayo ini imam nya ga dateng” Kata bapaknya Win dan Jinwoo alias Pak Jinhyuk.

“Om Jinhyuk aja” Kata Ruto.

“Kamu aja Haruto”

“Jangan om”

“Gapapa to, itu ada si Jeongwoo tebar pesona lah” – Win anaknya Jinhyuk.

“Cie cie suka tetangga baru to kamu le? ((le itu tole oke kaya “nak” tapi versi cowo))” Kata Jinhyuk ketawa dan menggoda Haruto sampai mukanya merah tomat.

“Ah om jangan gitu” Kata Haruto malu malu

“Yodah gek tebar pesona le”

Haruto pun mengikuti kata Bapak anak itu disuruh tebar pesona untuk si manis Jeongwoo. Jeongwoo yang sudah siap shalat di sebelah nya Jinwoo, Yeongue, dan Yedam itu.

“Woo, itu kembaran nya Haruto jadi imam kata nya Win suka kamu lho” Kata Jinwoo.

“Hah apa sih?”

Akhir nya setelah Jinwoo mengejek Jeongwoo shalat pun di mulai.

“Auuuuuuudzubillahhhiminasyaitooooooonnirajim”

Entah mengapa teman teman Haruto itu cekikan ketawa, tapi Haruto demi caper dengan si manis dia menjadi semangat 45 dan fokus.

Haruto and the geng itu, main mercon dulu baru subuhan.

“Buka bungkusnya lagi do” -Win

“Ya”

“Aku mau nyalain lagi” -Haruto

1 2 3 DUAR

“ASEK 2 BUNGKUS LAGI KITA BERANGKAT” -doyoung

“gas gas”

Mau tak mau sebelah rumah Haruto alias Jeongwoo keluar rumah untuk subuhan juga.

“To, Ana Jeongwoo kui metu” ((To, ada jeongwoo tuh keluar dia)) -Youngtae

“Mbehh asikk” Haruto pun langsung mendekati rumah itu dan memang jeongwoo sudah rapi ingin subuhan.

Jeongwoo mengerutkan alis nya dan sebenar nya malas sama ni orang aneh.

“Hai Woo! Mau subuhan?”

“Iya”

“Sama aku mau engga?”

“Udah janjian sama Wonyoung”

Haruto yang tidak tau sopan santun itu masuk ke teras rumah Jeongwoo yang Jeongwoo lagi menunggu Wonyoung.

“Ah Wony mah lama sama a'a aja yuk manis”

“Engga dulu”

“Ayo ayo apa aku imamin?”

“Gak ah”

“Kok kamu cuek”

“Ya lo sapa anjir”

“Aku? yaudah kenalan yuk. Nama aku Haruto Hartanto panggil aja sayang atau bebeb juga gapapa, masa depan kamu”

Kata Haruto yang wajah nya dengan Jeongwoo hanya 10cm. Dan menawarkan berjabat tangan dengan nya.

Tidak ada jawaban dari Jeongwoo dia hanya melihat tangan Haruto yang menganggur itu. Tak lama...

“JEONGWOO AYO”

“ALLLAHUAKBAR SETAANNN AAAAA” Haruto langsung memeluk Jeongwoo yang ada di depan nya.

Yak Wonyoung datang pakai rukuh putih tepat di belakang Haruto. Yang mengageti Haruto di belakang nya.