“Daddy pulaaanngggg”
Tapi tidak ada sautan dari dalam rumah, dimana suami Junkyu? pasti sudah tidur. Jelas ini jam 11 malam pekerjaan dan urusan Junkyu baru selesai semua, pasti anak kesayangan Junkyu, Aru dan suami nya Mashiho sudah duluan tidur.
Junkyu menuju kamar utama rumah nya, melihat suami nya yang sudah tertidur pulas di samping anak mereka berdua, Junkyu tersenyum dan mendekati orang yang paling dia sayang satu dunia. Membelai pipi lembut Aru dan mencium pipi Aru tanpa membangunkan Aru.
Di lanjut mengelus dahi suami nya, Mashiho. Mashiho mengerang karena sadar suami nya pulang dan terbangun.
“Dad? Udah makan belum?”
“Belum, aku tahan ini”
“Kenapa ih? yaudah aku panasin sop ya tadi aku masak sop sama ayam kesukaan kamu.”
Tapi tidak ada jawaban dari Junkyu, dia hanya menatap Mashiho di depan nya. Suami nya ini memang pembangkit semangat Junkyu, dia merasa seperti di cas 100% semangat nya kembali lagi melihat suami manis nya itu. Dia pun menggenggam suami nya itu.
“Chi, tebak kenapa daddy ga makan malem”
“Kenapa? Karna kerjaan banyak ga sempat ya?”
“Bukan, Mau makan Suami Kim Junkyu.”
“APA SIH??? UDAH JANGAN NGADI NGADI. ARU TUH BARU LAHIR 6 BULAN YANG LALU. CAPEK TAU G-”
Mashiho yang sedang mengomel ngomel itu langsung di trabas bibirnya oleh Junkyu. Ciuman manis seperti awal first kiss mereka. Sangat manis.
“Udah kiss aja yaa?”
“Mau lebihhhh aku keluarin di luar”
“Kenapa ga beli kondom?”
“Dibilang mau buat dedeknya Aru”
“Kamu tuh ya ga ngertiin aku”
Junkyu pun langsung menidurkan paksa suami nya itu mencium nya dengan manis lagi. Sampai turun ke leher putih Mashiho.
“Nghh jangan banyakhh banyakhh aku besok mau main sama Asahi hh”
Tapi namanya Kim Junkyu juga lelaki yang agak menyeleneh itu tetap membuat tanda kepimilikan nya di sana.
“Kakkk udah ih”
“Jangan berisik, mau Aru bangun hmm?”
Kata Junkyu rendah membuat Mashiho getar, bagaimana pun Junkyu itu jika sudah seperti ini sangat mengerikan.
Junkyu pun turun ke kaos putih mashiho dia buka sampai lehernya tidak full di buka. Junkyu menerjang nipple pink Mashiho ganas seperti bayi kehausan. Dan tangan kiri nya bermain di nipple Mashiho yang menganggur itu.
“Hmmmmm”
Mashiho hanya mengerang rendah. Jujur dia sudah mabuk dengan sentuhan suami nya itu yang sedang mendominasi sekarang.
“Sayang, lihat ini”
Junkyu merogoh kanton celana kerja nya menunjukan 2 kotak kondom berwarna pink dan ungu.
“Aku tuh ga mungkin nurutin kamu sayang hmm? masa aku tega sih Aru masih kecil gini kamu ngurus 2 anak. Aku tau kamu capek. But, you're super papi nya dek Aru Makasih udah ngerawat dek Aru sayang”
Kata Junkyu sambil membelai rambut Mashiho halus dan mencium kilat bibir Mashiho.
“Daddy juga makasih udah mau ngerawar dek Aru bareng bareng, kasih nafkah buat kita berdua.”
Setelah Mashiho mengatakan kata manis nya dia mencium suami nya lagi dengan sangat manis dan penuh kasih sayang.
Setelah berciuman Junkyu membuka celana panjang serta boxer Mashiho, terlihat kemaluan Mashiho yang belum bereaksi apa pun, dia mencium dan menjilat tanpa rasa jijik. Mashiho yang senang akan ini tersenyum dan mendesah pelan.
“Kak jun, mau keluar”
“Tahan”
Junkyu pun membuka celana kantor nya serta boxernya, terlihat penis nya yang sudah menengang sempurna mengurut nya pelan dan membungkus nya dengan kondom berwarna pink.
“Aku masuk”
“As you wish dad hss”
Setelah mendapat persetujuan Junkyu memasukan nya ke dalam hole yang masih sama sempit nya.
“Mshspppshhh daddhh mau keluarrh”
“Keluarin”
crot air kebahagiaan Mashiho pun keluar membanjiri perut rata nya tanpa rasa jijik Junkyu mengambil sperma suami nya dengan tangan nya dan menjilatkan di mulut nya.
“Mpshhh dad pelan capekkh”
Mashiho pun harus merasakan putih nya sebentar tapi tidak dengan jiwa Junkyu yang terburu buru memanjakan diri nya sendiri. Dia tetap menggagahi suami nya.
“Dadhh shh”
“Bentar lagi mau keluarhh”
Junkyu tetap memaju mundurkan badan nya sendiri demi menemukan kebahagiaan nya yang sebentar lagi ingin keluar.
“OEKKK OEKK”
“KIM JUNKYU BENTAR ANAKNYA BANGUN”
Mashiho pun melepaskan penis Junkyu yang tertanam di hole nya. Dan langsung menggendong anaknya, yang seperti nya haus. Dia langsung memberi Aru susu di botol dot nya dan menenangkan Aru yang nangis.
“Sayang aku belum keluar bentar lagi, sambil gendong aru ya?”
“GAK SANA KE KAMAR MANDI SELESAIIN SENDIRI”
“Anj- eh yaudah lah ujung nya juga ngocok sendiri”