#30DaysJayhoon Day2
Enemy to Lover
Siapa yang tidak mengenal dua kubu yang ada di Hybe High School?
Sebenarnya bukan kubu atau kelompok, hanya saja mereka menyebutnya seperti itu.
Disekolah mereka ada dua club yang selalu bertengkar dengan alasan yang tidak jelas.
Mereka adalah club Hype dan juga club En.
Hype sendiri adalah club dimana para anggotanya adalah anak-anak populer di bidang dance. Mereka adalah club dance yang menjadi kebangga sekolah, mereka juga sudah mendapatkan beberapa penghargaan dan memenangkan lomba dance.
Sedangkan EN adalah club dimana berisikan siswa yang berbakat di bidang akademi. Club mereka bahkan sudah memenangkan banyak olimpiade bahkan sampe ke taraf internasional. Club ini sudah tidak diragukan lagi kehebatannya.
Namun banyak yang tidak tahu bahwa kedua club ini saling membenci satu sama lain. Entah siapa dan dari kapan, tapi kedua club ini tidak pernah akur semenjak club ini didirikan.
Sunghoon memijit keningnya yang terasa pusing, ditambah teman-temannya yang terus bergerutu.
“Hoon, lo gak bisa suruh anak Hype buat diem? Suara musik mereka kedengaran sampe sini!”
Jake berkomentar.
Salah satu yang membuat mereka tidak akur dengan club sebelah, karena ruangan club mereka yang bersebelahan dan club Hype selalu memutar musik yang keras, membuat anak-anak club EN tertanggu di tengah aktivitas mereka belajar.
“Kak aku beneran gak bisa belajar loh, minggu depan aku sama kak Jake harus ikut olimpiade matematika, waktu kami terbatas”
Sunoo juga ikut berkomentar.
Sunghoon yang merupakan ketua Club EN mau tidak mau harus turun tangan, ia keluar dari ruangannya dan berjalan ke ruangan sebelah.
Ia masuk begitu saja, anggota club yang ada disana masih fokus untuk menari. Maka Sunghoon jalan ke arah panel kabel speker dan memutuskannya, membuat musik yang terdengar tadi berhenti.
“Yak!”
Jay yang merupakan ketua dari club Hype melihat kearah Sunghoon yang tengah tersenyum dengan kabel di tangannya.
Selain Jay ada tiga orang disana yang menatap Sunghoon tidak suka. Lagian ini bukan pertama kalinya mereka melihat Sunghoon dan Jay bertengkar.
“Maksud lo apa sih?”
Jay mendatangi Sunghoon dan menatap tajam Sunghoon.
“Gua kan udah bilang sama lo, ini jadwalnya club gua dan gua minta buat lo dan club lo supaya gak bising. Club gua harus fokus buat olimpiade”
Sunghoon berkata dan Jay tertawa sarkas.
“Kau pikir hanya club kalian saja yang akan mengikuti olimpiade? Asalkan lo tau ya, club gua juga bakal ikut lomba”
Sunghoon menatap Jay lalu menatap tiga anggota Jay di belakang dan tertawa meremehkan.
“Yakin club lo bisa membanggakan sekolah di banding club gua?”
Jay bukan tipe yang gampang menahan emosi, jadi ia mendorong tubuh Sunghoon sampai ke dinding ruangan clubnya.
“Gua ingetin lagi ya, wahai Park Sunghoon yang ngerasa dirinya paling hebat di sekolah ini. Club lo sama club gua gak ada apa-apanya, lo harusnya tau sekolah kita terkenal karna siapa!”
Sunghoon menghentakan tangan Jay yang ada di lehernya.
“Setidaknya lo harus ikut aturan Jay! Ini bukan waktunya club lo, ini waktunya club gua. Gua bisa aduin lo ke pihak sekolah, karna ini bukan jadwal lo!”
Sunghoon mendorong tubuh Jay lalu berjalan keluar, membuat Jay mengumpat kata kata kasar.
***
Sunghoon membereskan seragamnya yang berantakan karena ulah Jay tadi dan kembali masuk ke dalam clubnya, disana Jake dan Sunoo masih fokus belajar.
Jake dan Sunoo mewakili sekolah mereka untuk olimpiade, maka dari itu mereka harus belajar lebih giat di bandingkan anggota clubnya yang lain.
“Kalian masih mau disini atau pulang?”
Tanya Sunghoon ketika jam sudah menunjukan pukul 9 malam.
Jake dan Sunoo sepakat untuk pulang lebih lambat satu jam lagi, karna ada beberapa soal yang belum mereka pecahkan.
Sunghoon mengangguk lalu pamit pulang terlebih dahulu.
Sunghoon mengambil jalan sempit untuk menuju rumahnya yang tidak jauh dari sekolah, tapi karna ini sudah terlalu larut malam jadi Sunghoo sedikit merasa was was, ditambah ketika ia berjalan, ia merasa jika seseorang berada di belakangnya.
“Hai, adik manis!”
Sunghoon kaget waktu di depannya berdiri seorang laki-laki berbadan besar dan bahkan Sunghoon bisa mencium bau alkohol yang kuat dari mulut si laki-laki tersebut.
“Mau main bersamaku adik manis!”
Laki-laki itu mendekat bahkan tidak segan untuk merangkul tubuh Sunghoon yang langsung di tolak oleh Sunghoon.
“Wahhh... apa adik manis tidak ingin bermain denganku?”
Dan ketika laki-laki berbadan besar itu, kembali ingin memeluk Sunghoon. Tiba-tiba saja badan laki-laki besar itu terhuyung akibat pukulan dari seseorang yang entah kapan berada di depan Sunghoon.
“Dasar brengsek!!”
Ucapnya dan laki-laki berbadan besar tadi tidak terima dan berteriak.
Sunghoon yang mengetahui sosok di depannya tadi memandang tidak percaya dan ketika ia akan mengomel, tangan Sunghoon sudah lebih dulu di tarik dan di ajak untuk melarikan diri bersama karna pria berbadan besar tersebut memanggil teman-temannya.
*** Sunghoon dan Jay bersembunyi di sebuah cela antara rumah warga disana, keduanya mengatur nafas mereka yang tidak beraturan. Dengan posisi Jay di depan Sunghoon.
Sunghoon menatap Jay dari belakang.
Orang yang menolongnya tadi adalah Jay. Musuh bebunyutannya.
“Gua rasa orangnya udah pergi”
Jay berbalik kebelakang dan terkejut karna wajahnya dan wajah Sunghoon menjadi dekat, hampir tidak ada jarak di antara keduanya.
Bahkan sekarang terdengar suara detak jatung yang berdetak cepat.
Entah milik siapa.
Dan entah berdetak karena selesai berlari atau berdetak cepat karna alasan lain.
Sunghoon uang menyadari itu langsung menjauhkan dirinya dan karena tidak ratanya pijakan disana, tubuh Sunghoon hampir saja terjatuh jika Jay tidak cepat menolongnya.
Tangan kanan Jay berada di pinggang milik Sunghoon dan tangan kirinya berada di bahu Sunghoon.
“Sorry!”
Sunghoon dengan cepat bangkit dari posisinya karena suasana sekarang benar-benar terasa canggung.
***
Jay yang baru saja selesai bermain basket duduk di pinggir lapangan lalu di depannya terulur botol air minum, ketika Jay menoleh dia ngelihat Sunghoon yang berdiri di depannya sambil mengulurkan botol tersebut.
Tidak perlu waktu lama, Jay mengambil botol minum tersebut.
“Buat yang tadi malem makasih, kalo gak ada lo mungkin gua gak ada disini sekarang”
Ucap Sunghoon dan sekarang dia duduk di sebelah Jay.
Orang-orang yang ada disana menatap tidak percaya.
Ya kali Jay dan Sunghoon bisa duduk bersebelahan.
“Lagian lo juga sih, udah tau manis malah pulang sendirian”
Perkataan dari Jay sontak membuat Sunghoon menoleh ke arah Jay yang lagi minum minumannya.
“Lo ngomong apa tadi?”
Tanya Sunghoon lagi memastikan.
“Orang manis kaya lo, ngapain pulang malem-malem kaya gitu? Sendirian pulak! Udah tau pasti bakal banyak yang ganggu”
Sunghoon tuh udah mau mukul Jay karna ngomong sembarangan, tapi tangannya di tahan sama Jay.
“Kalo lo mau pulang, mending sama gua. Dijamin aman”
Jay tersenyum terus bangkit berdiri, sebelum ia meninggalkan Sunghoon ia sedikit berbisik pada Sunghoon.
“Diluar nama club, gua udah lama suka sama lo manis”
Sunghoon masih ngeblank sedangkan Jay hanya terkekeh terus tinggalin lapangan sekolah.
Kalo boleh jujur, dari semenjak Jay masuk sekolah ia sudah menaruh perasaan pada Sunghoon, namun karna berada di club yang berbeda dan kedua club mereka tidak pernah akur, Jay harus terpaksa menyimpan perasaannya sendiri.
Lagian ia memang selalu diam-diam menjaga Sunghoon ketika ia pulang larut malam. Dan sebenarnya laki-laki tadi malam bukan pertama kali yang Jay lawan.
“Yak! PARK JONGSEONG!!”
Jay berbalik melihat Sunghoon yang berdiri dari duduknya.
Palingan Sunghoon bakal ngamuk-ngamuk sama dia.
“LO CUPU! LO UDAH NYATAIN PERASAAN LO TAPI PERGI GITU AJA!!”
Jay membulatkan matanya dan melihat sekeliling, anak-anak tengah berkumpul disana.
“GUA JUGA SUKA SAMA LO! BAHKAN DARI PERTAMA MASUK SEKOLAH!”
Perkataan dari Sunghoon membuat semua orang disana terlihat shock. Bahkan Jake yang baru saja lewat bersama dengan Sunoo menjatuhkan buku-buku di tangannya.
Jay diam sesaat lalu tersenyum menatap Sunghoon yang juga tersenyum padanya.
Mungkin sore atau besok bakal dari berita menghebohkan disekolah.
Dengan headline ketua club EN dan Hype ternyata saling suka dan akhirnya memutuskan untuk menjalin hubungan serta memutuskan rantai permusuhan antara club EN dan Hype serta membuat grup baru.
ENHYPEN.
FIN.