wintervenger

Jemputan datang, inilah hal yang sangat ditunggu Karina, dirinya telah bosan dan mengantuk menunggu seorang diri di sekolah, satpam? satpam sekolah pergi beberapa menit yang lalu.

Jam 16.30 karina masih menunggu supir yang biasa akan menjemputnya, biasanya ia dijemput tepat waktu namun ban mobil nya bocor sehingga harus di bawa ke bengkel dan karina harus menunggu lebih lama.

Karina terus memainkan ponselnya, tetapi tetap saja ia jenuh dan ingin segera pulang.

“Itu winter? Dia belum pulang? Trus tadi kemana aja, kirain gue sendiri,” bertubi-tubi pertanyaan muncul dalam pikiran Karina

“Eh itu Karina ga sih?” batin Winter, Winter melihat karina, bagi winter, karina salah satu cewek yang aneh, dia selalu menatap dirinya dengan tatapan seperti itu.

Karina berjalan ke arah dimana winter duduk, selain ingin mendapatkan teman berbicara dirinya ingin berkenalan dengan winter secara langsung yang menurutnya menarik.

“Eum haii, boleh duduk disini?” Karina bertanya terlebih dahulu, takut Winter terganggu akan dirinya.

“Eh iya boleh, duduk aja disini,” balas winter sambil menepuk tempat duduk disebelah nya.

“YA TUHAN CANGGUNG BANGET,” batin karina bergelonjak, jujur dirinya benci suasana canggung.

“Eum boleh kenalan?” Sekali lagi Karina meminta izin kepada winter, ia berpikir winter tipe orang yang susah bergaul.

“Boleh kok, gue winter, lo yang tadi duduk dibelakang meja gue kan ya?”

“Eh? Iya bener, anw nama gue Karina, salam kenal yaa”

“Nice to meet you Karina, what are you doing at school at this hour?

“Waiting for pickup, jangan pake bahasa inggris, gue ga fasih”

“Sorry, btw sama dong kita”

“Lu dijemput siapa?” Tanya karina sembari mencairkan suasana

“Mommy, katanya dia lagi bisa jemput”

“Mommy mu namanya Jessica Jung kan? CEO brand? Gue suka pake outfit dari blanc & eclare,” karina sangat antusias, secara tidak langsung ia akan bertemu dengan seorang CEO.

“Oh ya lo suka pake? Thank a lot for the compliment.”

“Hahahaha, ur welcome”

“By the way lo udah makan?” Tanya Winter.

“Gue? Belum, lo gimana?”

“Gue udah makan kok, nih makan punya gue, masih baru kok soalnya tadi pak stefi ngasih ke gue sebelum pulang,” jelas winter sambil memberi kotak berisi 2 sandwich pada Karina.

“Makasih Winter, pak stefi ada apaan ngasih lo sandwich?”

“Gara² gue dijemput agak telat, mommy nyuruh pak stefi beliin gue sandwich, takut gue nya kelaparan”

“Bener kata yeonjun, dia bener² dijaga mamanya,” kata karina dalam hatinya.

Setelah pembicaraan singkat tadi, mereka terus diam, Karina tidak tau ingin membuka topik bagaimana sampai kedua mobil mereka datang menjemput dan mereka mengucapkan salam perpisahan.

karina pov

Aku membuka pintu mobilku dan berjalan ke arah segerombolan orang yang sudah menungguku di gerbang. Giselle, kami baru bertemu kemarin tetapi dia berlari memelukku seperti sudah lama tidak bertemu, entahlah pikiran nya seperti apa.

Kami berjalan masuk ke gedung sekolah, namun beberapa siswa berlarian ke arah gerbang, aku mengerutkan dahi ku karena tak paham apa yang mereka lalukan, karena penasaran aku berbalik dan teman teman ku juga ikut berbalik menghadap gerbang sekolah.

“Giselle, mereka sedang apa?” tanyaku pada Giselle karena penasaran.

“Itu winter yang kemarin kita ceritain dateng, dia juga punya banyak fans, jadi wajar dikerumunin,” Giselle menjawab rasa penasaran ku, ternyata wanita yang bernama winter, sepertinya dia sangat menarik?

Winter POV

Ya, seperti biasa selalu dikerumuni oleh orang orang yang mereka bilang fans? Entahlah, tapi jujur aku sangat risih, muak.

Sebelum keluar dari mobil aku berpamitan dulu dengan ibu, atau yang biasa aku panggil mommy, pamitan dengan mommy adalah hal yang tidak pernah aku lupakan, karena ini termasuk attitude yang bagus kepada orang tua.

Aku menelusuri pandangan ku, hingga pandangan ku tertuju pada 5 orang di ujung sana. Aku seperti pernah melihat mereka, tapi dimana?

OH! aku ingat, kemarin aku menabrak meja mereka, tetapi kenapa mereka melihatku seperti itu? Pandanganku tertuju pada seorang wanita dengan jacket leather nya, seingat ku dia anak pemain drama musikan terkenal? tetapi mengapa dia menatap ku seperti itu? Sudahlah tidak usah dipikirkan, buang buang waktu.

NEXT

“Winter, udah kerjain tugas matematika?” Pria di depan winter bertanya perihal tugas kemarin.

“Sudah,” tentu winter sudah mengerjakan nya, dia tidak suka menunda pekerjaan seperti yang dilakukan mommy nya.

“Bagus lah, btw inget ga hari ini ada presentasi?” Sekali lagi pria ini bertanya kepada Winter.

“Inget, dan aku udah hapal bagian ku, kamu hapal kan soob?”

“Ofc hapal dong, semoga kita dapat nilai bagus,” pria ini bernama Choi Soobin, sahabat lelaki winter.

at classroom

“Win, sini deh mau cerita”

“Gosip baru apalagi nih ryu?” Kata Winter sambil berjalan mendekati Ryujin.

“Gosip² apaan, mau ngasih tau doang, katanya anak kelas sebelah nanti digabung sama kelas kita, 1 pelajaran aja sih, karena gurunya ga ada kalau ga salah,”

“Kelas anak artis itu? Wow,” aneh tapi nyata Winter merasa sangat senang? Entahlah dirinya pun tidak paham.

“Oh lu kenal, kirain cuman baca rumus aj kerjaan lo,” Ryujin menggoda winter karena jarang sekali Winter terlihat peduli tentang apa yang terjadi di sekitarnya.

“Eh tapi mereka gabung pas kelas apa?”

“Biologi kalau ga salah, eh tapi kan presentasi ya?”

“IYA, DUH MALU BANGET DILIATIN ORANG BANYAK” walaupun Winter sudah sering kali melakukan presentasi atau pidato, tapi ia tetap saja gugup, ia paling tidak suka ditatap semua orang.