Part of Tetangga Punya Rasa
Jaemren au~~
—
Jaemin berlari dengan tergesa ke kelas Renjun di lantai 1. Yang ada di pikirannya saat ini adalah jangan sampai Renjun menelan bulat-bulat seafood di kwetiawnya.
Ternyata, ia malah harus berpapasan dengan Renjun yang baru saja kembali dari kantin untuk membeli minuman.
“Jaem? Lo ngapain ke kelas gw?” tanya Renjun yang kebingungan melihat air muka tetangganya yang terpancar gelisah.
Jaemin langsung saja masuk ke kelas Renjun, “mana kwetiaw punya Renjun?”
“Nah-nah” Haechan memberikannya dengan takut-takut. Ekspresi Jaemin terlalu serius.
Begitu Renjun memasuki kelasnya, ia melihat Jaemin berada di kursinya memegang stereofoam kwetiaw miliknya. “Lo mau ya?”
“Enggak. Gw izin mau misahin seafoodnya aja. Biar gak kemakan sama lo. Boleh, Ren?” tatap Jaemin menunggu jawaban Renjun.
“Seafoodnya cuma sedikit kok. Ga bakalan pengaruh deh gw rasa. Kecuali kalau konsumsinya porsi banyak, okelah” Renjun masih berusaha melobi tetangganya yang tampang seriusnya tak lepas dari wajahnya.
“Enggak Ren. Sedikit apapun lo konsumsi pantangannya, yang namanya alergi dari lahir bakal tetap ada pengaruhnya. Gw gak mau badan lo gatal-gatal sampai merah. Gw pisahin seafoodnya sekarang.”
Renjun kalah telak. Jaemin yang sudah menenteng tisu di tangannya dengan sigap memisahkan udang, sotong, bahkan bakso yang tak tau apakah campurannya ikan atau daging biasa, dipisahkannya semua tanpa terkecuali. Setelah selesai, beberapa kali Jaemin memeriksa dengan teliti kwetiaw milik Renjun agar tak ada satu pun olahan seafood yang terlewat.
“Udah. Kwetiawnya nggak ada seafoodnya lagi. Lo udah bisa makan, Ren”
Jaemin langsung mengarahkan pandangannya ke Haechan, “jangan lagi beliin Renjun makanan yang ada seafoodnya. Lo tanya dulu ke Renjun, alerginya apa aja. Atau bisa tanya ke gw. Kadang Renjun suka ceroboh lupa sama alergi sendiri. Ini pertama dan terakhir kali gw liat menu seafood di makanannya Renjun, Can”
Haechan nganggukin kepalanya pelan sembari berkata dalam hati; gak lagi gw mau beliin Renjun makanan. Pawangnya galak ngalahin seramnya kepsek.