.Goodnight n go.

“Yah aku kelewatan jam kereta.” Info Jeno sambil mengangkat wajahnya dari layar kotak persegi kecil , menatap polos ke arah Donghyuck yang duduk santai di sampingnya. Tanpa mengalihkan pandangan dari kotak persegi yang lebih besar, Donghyuck hanya membalas tidak acuh karena masih fokus dengan film di hadapannya, “Hu-uh”.

“Udah mana malam banget lagi, pasti uber juga gak ada yang terima” “Hu-uh”, Masih tidak acuh. “Apa tetep aku coba pesen aja ya?” “Hu-uh”, Suara agak ragu. “Cuma takutnya bahaya gak sih? Udah malem, kalo dia ngapa-ngapain aku gimana?” “Hu-uh”, Senyum geli mulai terambang di bibir bentuk hati Donghyuck. “Tapi masa aku ga-” “Jeno, bentar” , sedetik lebih kemudian Jeno terkejut dengan pergerakan cepat Donghyuck dari mulai dia menge-pause netflix nya dan berdiri lalu duduk kembali di pangkuan Jeno namun dengan badan yang saling berhadapan. Paha Donghyuck mengukung pahanya dan kedua lengan Donghyuck diletakan di kedua pundaknya tanpa melingkar.

“Kok kamu imutttt banget sih” Kata Donghyuck gemes. “Minum kamu habisin dulu, terus kita beresin kacang-kacangan di meja biar besok pagi bisa nyarap disini. Abis beresin kamu cuci muka terus gosok gigi dulu. Punya kamu yang biru ya sikatnya, aku yang coklat loh” Mendengar celoteh Donghyuck dengan suara yang dibuat seperti anak kecil tersebut, Jeno tertawa. “Keliatan banget ya aku bikin alasan gamau pulang” Donghyuck menggeleng kecil. “Enggak kok” Dan meneruskan kalimatnya dengan berbisik, “Lagian aku juga masih mau lama-lama sama kamu”

Bila ada kata di atas imut, kegemasan, kelucuan yang membuat hati Jeno rasanya seperti di remat erat-erat seperti ini, pasti Jeno akan memakainya.

“Yaudah, aku juga mau lama-lama sama kamu” Balas Jeno tak kalah berbisik dan menggerakan lengannya (yang dia baru sadar dia abaikan) menarik badan Donghyuck lebih erat dengan dirinya. Otomatis membuat kepala Donghyuck menelusup ke jenjang leher milik Jeno.

“Selamat malam, Jeno” “Malam, Donghyuck-ku”