3815 Word.
warning harsh word. slight ship riren.
sorry for typo and bad writing skills.
semuanya sudah berkumpul tepat pukul setengah delapan malam. masing masing dari mereka sudah dapat andil untuk berkutat. eren, jean, conny, armin, berthold, reiner, dan marco dapat jatah untuk bakar daging. emang dasarnya eren dan jean gak bisa diem, maka gak heran kalau mereka sekarang berebut daging yang padahal masih banyak.
“gue duluan anjing yang ngambil.”
“tapi gue dulu yang nyentuh, ya. berarti ini daging punya gue.”
jean decak sebal. todongkan sunduk sate tepat di depan mata eren yang langsung dapat geplakan dari reiner. “yang bener goblok. bercandanya yang ngotak, kenapa, sih.”
“iya, tau tuh. dasar goblok.” conny menimpal.
“botak diem lu.”
“yee, gak usah botak shamming, sialan.” ucap gak terima conny, lalu tangannya beralih mengelus kepalanya sendiri. “botak gini juga kalo kecoa seluncuran bakal bahagia, cuk.”
candaan receh. namun ajaibnya sukses bikin mereka ketawa ngakak.
di lain sisi, gerombolan cewek; mikasa, sasha, annie, pieck, hange, dan petra dapat jatah untuk bakar jagung sama marshmellow. tau sendiri sasha gimana anaknya, lihat cemilan di depan mata ya jadi kesempatan.
“ih asa, kok dipindah, sih, marshmellow nya?” protes sasha. “gue gak makanin, kok. beneran.” gak pandai bohong. padahal mulutnya sedang kunyah sisa marshmellow. dan hal itu buat mikasa putar mata malas.
“lo main kembang api aja sana sama gabi dan yang lain.” celetuk annie. “daripada dihabisin, nanti ada yang gak dapat jatah.”
“iya tuh, sekalian nemenin ymir sana sa. liat, tuh,” hange tarik wajah sasha agar menghadap ke arah ymir yang sedang duduk sambil pandangi historia yang juga tengah mainkan kembang api. “udah kaya ibu-ibu nungguin anaknya main.”
sedangkan sisanya cuma duduk santai di atas rumput yang sudah diberi karpet sebagai alas sambil bercerita. sesekali erwin akan peringati anak-anak agar berhati-hati main kembang apinya.
“kak,” suara eren buat levi yang sedang hisap rokoknya menoleh. “tolong ambilin blueband di dapur. ini udah habis.” tanpa menjawab levi langsung bangkitkan diri setelah menepuk celana jeansnya yang kotor. lalu berjalan ke arah dapur untuk ambilkan blueband.
“nih,”
eren senyum tipis lantas ambil blueband itu dari tangan levi. “makasih.”
“masih banyak gak?”
“nggak, ini tinggal lima tusuk lagi.”
“KAK! KAK! SEPULUH DETIK LAGI JAM DUA BELAS!” teriakan gabi sontak bikin kegiatan mereka terhenti, dan buru-buru berkumpul untuk petaskan kembang api. tiga kembang api berukuran besar sudah ditangan erwin, jean juga reiner dan siap untuk dipetaskan.
eren yang juga ingin maju terhenti begitu lengannya ditahan oleh jemari panjang levi. “sini aja.” katanya lalu menarik tubuh eren untuk duduk lesehan dikarpet.
tiga!
dua!
satu!
“HAPPY NEW YEAR!!” lantang mereka semua dan suara kembang api yang memekakkan telinga berbunyi. mata mereka pandang takjub oleh pemandangan langit malam yang kini dihiasi oleh firework.
terkecuali untuk levi yang justru lebih pilih pandangi eren dari samping. hisapan rokok terakhir, asapnya ditahan agar gak keluar. dan tanpa aba-aba jemarinya menarik halus dagu eren lalu mencium ranum pemuda itu yang kini bolakan matanya kaget. jempol levi tarik dagu eren ke bawah, begitu mulut pemuda itu terbuka, dirinya langsung hembuskan asap rokok tadi ke gua hangat milik eren.
mata saling pandang, bibir saling melumat, mengecap bibir satu sama lajn yang kini sudah berasa rokok favorit levi. kecupan singkat levi berikan sebelum tarik wajahnya. dan sumpah demi tuhan, tiga tahun lamanya menjalin hubungan dengan status pacar bersama levi, eren baru kali ini lihat senyum tampan milik levi yang mengembang lebar. “happy new year, sayang.”
“IHH! MATA GABI!!”
dan ya. ciuman sayang, senyum lebar levi, panggilan sayang untuk pertama kalinya juga teriakan gabi yang sialnya memergoki aksi mereka jadi saksi awal tahun baru eren juga yang lain untuk mulai lembaran baru.
3815 Word.
warning harsh word. slight ship riren.
sorry for typo and bad writing skills.
semuanya sudah berkumpul tepat pukul setengah delapan malam. masing masing dari mereka sudah dapat andil untuk berkutat. eren, jean, conny, armin, berthold, reiner, dan marco dapat jatah untuk bakar daging. emang dasarnya eren dan jean gak bisa diem, maka gak heran kalau mereka sekarang berebut daging yang padahal masih banyak.
“gue duluan anjing yang ngambil.”
“tapi gue dulu yang nyentuh, ya. berarti ini daging punya gue.”
jean decak sebal. todongkan sunduk sate tepat di depan mata eren yang langsung dapat geplakan dari reiner. “yang bener goblok. bercandanya yang ngotak, kenapa, sih.”
“iya, tau tuh. dasar goblok.” conny menimpal.
“botak diem lu.”
“yee, gak usah botak shamming, sialan.” ucap gak terima conny, lalu tangannya beralih mengelus kepalanya sendiri. “botak gini juga kalo kecoa seluncuran bakal bahagia, cuk.”
candaan receh. namun ajaibnya sukses bikin mereka ketawa ngakak.
di lain sisi, gerombolan cewek; mikasa, sasha, annie, pieck, hange, dan petra dapat jatah untuk bakar jagung sama marshmellow. tau sendiri sasha gimana anaknya, lihat cemilan di depan mata ya jadi kesempatan.
“ih asa, kok dipindah, sih, marshmellow nya?” protes sasha. “gue gak makanin, kok. beneran.” gak pandai bohong. padahal mulutnya sedang kunyah sisa marshmellow. dan hal itu buat mikasa putar mata malas.
“lo main kembang api aja sana sama gabi dan yang lain.” celetuk annie. “daripada dihabisin, nanti ada yang gak dapat jatah.”
“iya tuh, sekalian nemenin ymir sana sa. liat, tuh,” hange tarik wajah sasha agar menghadap ke arah ymir yang sedang duduk sambil pandangi historia yang juga tengah mainkan kembang api. “udah kaya ibu-ibu nungguin anaknya main.”
sedangkan sisanya cuma duduk santai di atas rumput yang sudah diberi karpet sebagai alas sambil bercerita. sesekali erwin akan peringati anak-anak agar berhati-hati main kembang apinya.
“kak,” suara eren buat levi yang sedang hisap rokoknya menoleh. “tolong ambilin blueband di dapur. ini udah habis.” tanpa menjawab levi langsung bangkitkan diri setelah menepuk celana jeansnya yang kotor. lalu berjalan ke arah dapur untuk ambilkan blueband.
“nih,”
eren senyum tipis lantas ambil blueband itu dari tangan levi. “makasih.”
“masih banyak gak?”
“nggak, ini tinggal lima tusuk lagi.”
“KAK! KAK! SEPULUH DETIK LAGI JAM DUA BELAS!” teriakan gabi sontak bikin kegiatan mereka terhenti, dan buru-buru berkumpul untuk petaskan kembang api. tiga kembang api berukuran besar sudah ditangan erwin, jean juga reiner dan siap untuk dipetaskan.
eren yang juga ingin maju terhenti begitu lengannya ditahan oleh jemari panjang levi. “sini aja.” katanya lalu menarik tubuh eren untuk duduk lesehan dikarpet.
tiga!
dua!
satu!
“HAPPY NEW YEAR!!” lantang mereka semua dan suara kembang api yang memekakkan telinga berbunyi. mata mereka pandang takjub oleh pemandangan langit malam yang kini dihiasi oleh firework.
terkecuali untuk levi yang justru lebih pilih pandangi eren dari samping. hisapan rokok terakhir, asapnya ditahan agar gak keluar. dan tanpa aba-aba jemarinya menarik halus dagu eren lalu mencium ranum pemuda itu yang kini bolakan matanya kaget. jempol levi tarik dagu eren ke bawah, begitu mulut pemuda itu terbuka, dirinya langsung hembuskan asap rokok tadi ke gua hangat milik eren.
mata saling pandang, bibir saling melumat, mengecap bibir satu sama lajn yang kini sudah berasa rokok favorit levi. kecupan singkat levi berikan sebelum tarik wajahnya. dan sumpah demi tuhan, tiga tahun lamanya menjalin hubungan dengan status pacar bersama levi, eren baru kali ini lihat senyum tampan milik levi yang mengembang lebar. “happy new year, sayang.”
“IHH! MATA GABI!!”
dan ya. ciuman sayang, senyum lebar levi, panggilan sayang untuk pertama kalinya juga teriakan gabi yang sialnya memergoki aksi mereka jadi saksi awal tahun baru eren juga yang lain untuk mulai lembaran baru.