kiara.dnt

Karakter – Karakter Penting.

  1. Ayah, Rodrigue Gregory Keagan
  2. Bunda, Shin Kyunghee
  3. Nadine Eloise Keagan
  4. (Name), Keagan
  5. Dinantika Kiara Keagan
  6. (Name), Keagan

Karakter Ekstra.

Asisten Rumah Tangga (3 orang): * Bi Ida (28) * Teh Nurjanah / Teh Nur (23) * Mas Joko (37)

Sopir Pribadi: * Pak Sapriadi: Pak Sapi (42) * Pak Budi (29)

Satpam: * Pak Yono (38)

HOME

KARAKTER PENTING: 02, BUNDA.

Visualization

Shin Kyunghee

Nama Lengkap: Shin Kyunghee Status: NPC, Menikah Kebangsaan: Indonesia – Korea Selatan TTL: Jinhae-gu, South Korea, 15 November 1975 Face claim: Lee Ji Ah

Sekilas:

Shin Kyunghee merupakan anak bungsu dari lima bersaudara keluarga Shin. Sejak kecil, Kyunghee sudah mewarisi bakat musik tradisional yang dimiliki oleh Ibunya, Shin Nae-Ri. Seiring Kyunghee yang beranjak dewasa, keinginannya untuk mahir dalam jenis musik lainnya meningkat.

Maka, sejak ia duduk di bangku SMP, Kyunghee aktif dalam mengikuti kegiatan untuk tampil sebagai pemusik baik itu musik tradisional Korea pun musik yang lebih modern—klasik. Meski sempat ditentang oleh Ibunya, tetapi Kyunghee tetap bersikeras untuk menekuni bakat yang ia punya. Hal ini menciptakan adanya kerenggangan yang terjadi antara Kyunghee dengan keluarganya.

Keterampilannya berkembang pesat pada titik di mana ia dapat memainkan beberapa alat musik klasik seperti piano, violin dan harpa.

Pada usianya yang ke 25 tahun, Kyunghee sudah menyandang gelar sebagai salah satu pemain violin terbaik yang dimiliki oleh Korea. Ia melanjutkan studi dan karirnya di Jerman, dan sempat ikut tergabung dalam kelompok orchestra ternama. ⠀⠀⠀

Trivia:

  • Menyukai seni teater dan musik-musik klasik.
  • Hobinya menonton televisi, serial-serial drama historikal masa lampau. Baik dari Korea, Jepang atau pun Mandarin.
  • Sangat amat memperhatikan penampilan anak-anak perempuannya.
  • Makanan kesukaannya ayam pedas terutama bagian sayap dan paha, tidak terlalu suka makanan manis.
  • Pribadi yang tenang dan mampu merangkul keempat anaknya dengan kata-kata bijaksana.
  • Memiliki kelompok sosialitanya sendiri yang terdiri dari beberapa wanita karir berumur 38-45 tahun.
  • Senang mengadakan perjamuan, pun kegiatan bakti sosial.
  • Selalu mengajarkan anak-anaknya tentang etika, sopan dan santun di mana pun dan kapan pun.

CHARACTERS HOME

KARAKTER PENTING: 01, AYAH.

Visualization

Rodrigue Grégoire Keagan

Nama Lengkap: Rodrigue Grégoire Keagan Status: NPC, Menikah Kebangsaan: Italia – Prancis TTL: Prancis, 13 Mei 1975 Face claim: Tobey Maguire

Sekilas:

⠀⠀⠀Rodrigue merupakan bungsu empat bersaudara keluarga besar Keagan. Sejak kecil, ketertarikan dan bakat akan seni lukis sudah terbentuk. Saat ia duduk di bangku senior akhir, ia putuskan bulat-bulat untuk menekuni keahliannya di bidang seni. Logan tidak menentang keinginan anak bungsunya. Menjadi pelukis ternama dan miliki beberapa galeri besar adalah sebuah mimpi yang menurutnya harus diwujudkan kelak.

Trivia:

  • Tidak menyukai makanan manis.
  • Disiplin.
  • Tegas, tetapi cenderung memaksakan kehendak.
  • Tidak terlalu memikirkan akademik anak-anaknya; hanya peduli pada karir, minat dan bakat anak-anaknya di ranah kesenian.
  • Memiliki total lima galeri seni besar. ( Prancis, Bandung, Jakarta, Jogja dan Bali ).
  • Lebih mendengarkan anak pertamanya ( Catherine ).
  • Jadwalnya kerap dipenuhi oleh pertemuan-pertemuan besar dengan kolektor lukisan berharga.
  • Merupakan salah satu sosok yang sering ditemui pada pameran seni.
  • Tidak menyetujui pengangkatan anak bungsu mereka ( Alex ), namun akhirnya luluh karena Kyunghee yang terus memohon.
  • Cenderung menekan Kiara dan Karrel untuk tetap berada pada jalur yang diinginkannya. Tetapi ia tidak seperti itu pada Catherine dan Alex.

CHARACTERS HOME

PILAR IV BACKGROUND STORY.


The fourth son of an Italian business family, Rodrigue Grégoire Keagan. Rodrigue decided to follow in his father Logan Keagan's footsteps and launch his own art business.

In 1994, Rodrigue met Shin Kyunghee, an Indonesian-Korean woman, at an orchestra performance. In honor of Rodrigue's recently founded Eyesights Gallery in France's success, a close friend of his staged the exhibition. Young violinist Kyunghee, who is incredibly skilled, becomes the show's primary attraction.

Due to their shared love in art, the two only had a passing acquaintance before being married in 1996. In October 1997, their oldest daughter was born in France. Rodrigue was overjoyed since his small family seemed to be just right.

However, as Rodrigue's Gallery expanded, he gradually evolved into a more ambitious character. mostly due to Rodrigue's accomplishment of a significant position in the social arts industry business group. He seeks greater approval and acclaim from the public.

So, when their eldest daughter turned seven months old, the little Keagan family decided to move to Indonesia to expand their family's art business. He thinks Indonesia has unique tastes and styles and many talented young artists he can work with to build his own art gallery branches.

They decided to live in Jakarta and have two other children: Karrel was born in 2000 and Kiara was born in 2004. The gallery business has also developed quite rapidly in just five years. Four well-known art galleries were founded by the small Rodrigue family in big cities such as Bandung, Bali, Jakarta and Jogjakarta.

Thanks to this success, Rodrigue and Kyunghee attended an important business meeting at a branch of their Gallery in 2005 with several well-known collectors of paintings. Kyunghee seems to meet an old friend of the orphanage owner who is on the verge of closing. The wife of Rodrigue Keagan was asked to help pick up one of the children being treated at the orphanage. Even though the pair had clashes, finally their youngest child was officially adopted in 2006. Eleazer Keagan.

Rodrigue Grégoire Keagan's desire to keep their family's place in society frequently leads to harmonious family disputes. Even their four kids were among his top objectives. While they lived beneath Rodrigue's success, what happened to their children's lives?


Konflik: 1. Permasalahan Kyunghee yang ditentang habis-habisan mengenai pilihan berkarirnya di dunia musik Orchestra. (CLEAR) 2. Mengenai fakta anak sambung (Eleazer) yang baru diketahui oleh Kiara.

BACK HOME

Lebih dari Teman Masa SMA

Garis besar SL: Kisah ini berlatar di salah satu SMA di Jakarta, tepatnya di SMAN 08 Jakarta. Pertemanan yang terjalin selama hampir 3 tahun ini berawal dari permainan Truth or Dare pada saat jam kosong. Singkatnya, permainan itu berakhir tetapi masih ada 2-3 tantangan yang mengharuskan ada bukti via foto/video/rekaman suara sehingga dibuatlah grup WhatsApp untuk mengumpulkan bukti tantangan yang sudah dilakukan. Namun siapa sangka bahwa awal yang sederhana itu membawa pertemanan ini bertahan hingga saat ini.

Penjelasan karakter secara singkat.

  1. “Yaudah gas”: Paling cepat untuk menyetujui sesuatu, sering membujuk si “Ga dulu”.

  2. “Ga dulu”: Kalau yang dilakukan temannya nggak sesuai sama pemikirannya, lebih milih buat skip. (Meskipun akhirnya banyak ngikutnya karena kena bujuk si “Yaudah gas” dan “Oke deh”)

  3. “Ih ayoooo!”: Paling inisiatif, tapi kadang memaksakan kemauan.

  4. “Berisik lo”: Paling pinter, tidak suka kalau terlalu gaduh.

  5. “Santai aja”: Apa-apa dibikin santai, tapi kalau sudah mode serius, sarannya sangat membantu.

  6. “Oke deh”: “Yaudah gas” versi cowok.

StoryLine Keagan

Logan Keagan, atau akrab dipanggil Logan, merupakan pria Italia yang mempunyai perusahaan besar pada eranya. Saking besarnya, perusahaan itu memiliki koneksi kuat dengan pemerintahan di negaranya. Pada suatu ketika, terdapat sebuah ancaman besar pada gedung kedutaan Prancis yang berada di Italia. Logan, yang pada itu sedang ingin mengembangkan bisnisnya di Prancis, berada di gedung itu untuk me-'lobby' pemerintah Prancis. Disaat itu lah ia bertemu Elizabeth.

Pertemuan singkat itu membawa mereka ke jenjang pernikahan. Bisnis Logan semakin sukses hingga memiliki banyak cabang di berbagai negara di Eropa. Keluarga mereka pun sangat sejahtera. Logan dan Elizabeth dikaruniai 4 orang anak. Sayangnya, ketika anak terakhir mereka lahir, Elizabeth mengembuskan nafas terakhirnya.

Logan merawat keempat anaknya seorang diri, dibantu oleh pengasuh dan tangan kanan orang kepercayaan Logan. Keempat anaknya tumbuh dewasa, hingga akhirnya ia mewariskan bisnis yang telah ia bangun kepada anak-anaknya.

Visualization

HOME

StoryLine Kiara.

Dinantika Kiara Keagan, (14 Oktober 2004) Raelle Annethysia Wynfir, (20 Maret 1803)

Kunci SL: Fantasy, Reincarnation!AU, Pirate, Angst.

GARIS BESAR KISAH.

Anneth merupakan seorang keturunan Marquees negeri Wynfir, sebuah kerajaan yang mashyur sebagai pemasok kain terbaik dan pusat dari kerajinan tangan dan seni untuk Niliah (The Mainland).

Keluarganya memaksa Anneth untuk menikah di usia 16 tahun, Anneth menolak dengan keras dan memilih untuk membuang gelar kebangsawananya saat itu lalu nekat untuk pergi ke daerah Selatan Niliah.

Singkat cerita, setelah empat tahun mempelajari hidup sendiri, Anneth menjalani hidupnya sebagai perompak. Bahkan ia kini miliki kru kapalnya sendiri di bawah nama The Grand Doverch “Dovars”.

Selama memimpin Dovars, ia menghilangkan nyawa tak berdosa, merampas, berjudi dengan para bangsawan. Semua itu adalah rutinitas tak terelakkan.

Hingga tiba pada suatu waktu, Anneth dapati pekerjaan “kotor” dari seorang aristokrat tersohor di seluruh negeri untuk menghabisi sebuah keluarga kecil tak berdosa. Ketika hendak menyelesaikannya, sebuah kabar tiba di telinganya. Keluarga Wynfir sedang dalam kondisi tidak baik, ada ancaman kuat dari keluarga “Tudor” yang menghantui akibat sebuah “perjanjian” keduanya beberapa tahun silam.

Niat hati ingin lekas kembali, akan tetapi Anneth kehilangan nyawanya di laut Arktik.

Saat membuka mata, ia dapati dirinya di tubuh seorang gadis kecil yang baru saja lahir. Mereka memanggilnya dengan sebutan “Kiara”. Anneth tumbuh di keluarga Prancis-Indonesia yang sangat berada sebagai “Kiara”, menjadi satu-satunya aset mimpi milik ayahnya. Karena sudah terlalu beradaptasi dengan “dunia” barunya sekarang, Anneth sering kali lupa bahwa ia hanya “meminjam” tubuh milik Kiara.

Kiara dan Anneth sama-sama menyukai musik klasik, bila Anneth hanya bisa menikmati, berbeda dengan Kiara. Kiara lahir dengan berkah yang begitu kaya akan seni.

Poros kisah milik Anneth ialah tentang bagaimana ia menguak fakta mengenai dimana jiwa Kiara sesungguhnya dan apa yang terjadi dengannya. Serta bagaimana nasibnya kelak bila ia temui jiwa yang asli. Lalu sosok-sosok dari masa lalu juga akan turut hadir mewarnai nantinya, sebagai sosok reinkarnasi kah? Anneth akan mencari tahu tentang ini, sebagai “Kiara”.

BACKGROUND STORY.

PART I. AWAL MULA.

Terik panas mentari berada di atas kepalaku. Sepanjang dua manikku mengedar, Aku hanya melihat sapuan indah gelombang luasnya lautan biru. Indahnya mengalahkan warna terang batu Safir yang biasa ku lihat pada pameran bergengsi bangsawan kerajaan.

Rungu yang menangkap halus kicau burung Northen Ganneth menemani laju kapal kebanggaanku. Aku mengusap patung merpati yang bertengger gagah di ujung geladak kapal. Ini merupakan hari yang indah `tuk arungi lautan. Bila perkiraanku tidak salah, maka dalam tiga hari, kami akan sampai di kota Eylas.

Eylas hanya sebuah kota yang miliki pulau terpencil di bagian Utara, tetapi pulau itu menjadi penentu nasibku di kemudian hari.

Aku merogoh kantong jubah untuk mengambil dan kemudian membuka kembali gulungan pesan yang diikat dengan tali rami. Hanya ada kumpulan kata secara acak yang sengaja ditulis sebagai kode kepadaku.

Pening.

“Aku ... tidak bisa membaca ini terlalu lama.”

Setiap selesai mencerna arti dari bait pendek yang tertulis, Aku menghela napas. Mual sekali rasanya, membaca pesan-pesan yang dikirimkan oleh ketua kelompok para bangsawan rusak itu.

“Hahaha. Mereka? Bangsawan? Sejak kapan kerajaan memberikan otoritas sepenuhnya kepada orang-orang yang harga kepalanya saja tak sebanding dengan seekor keledai?”

Aku memijat keningku tak percaya, Aku melakukannya lagi. Padahal, Aku tahu tidak ada gunanya memikirkan atau menebak lebih jauh apa yang ada dalam pikir sasaranku saat ini. Tak akan buahkan hasil apapun kecuali Aku sudah bertemu dengannya di pulau itu.

Sebuah apel dari kantong jerami ku ambil, lalu ku gigit sedikit. Rasa manisnya menetap lama pada rongga mulut dan lidahku, aromanya kuat sekali, pun rasa segar yang tak kunjung hilang bahkan ketika potongan apel tersebut sudah jatuh jauh ke dalam tenggorokan.

Ah, ini pasti apel dari Frusea. Memang kabarnya, mereka pemilik kebun apel terbaik di seluruh negeri. Ini bukan pertama kalinya bagiku untuk memakan apel dari Frusea, sebab rasanya yang tidak terlalu asing namun tetap mampu membuatku takjub seperti baru mencobanya pertama kali.

Sembari menikmati apel Frusea, aku kembali bersandar pada dinding kapal untuk melihat hamparan luas berwarna biru yang tak terlihat di mana ujungnya.

“Lady Anneth! Lady Anneth!”

Oh, Vouis.

Seseorang yang ahli membaca bintang dan angin. Apa kau percaya itu? Aku awalnya tidak percaya, tetapi ia benar menunjukkan kemampuannya kala itu.

“Kau, kenapa berlarian seperti itu di dekat geladak kapal? Tidak kah kau tahu itu berbahaya untuk nyawamu?”

“Oh .. maafkan saya, Nona.” Vouis berlutut, menunjukkan sikap hormat kepadaku. Aku bisa melihat rambut-rambut halus berwarna coklat tua pada rahang Vouis tersapu sesekali oleh angin Laut Artik. Aku menaikkan satu alisku, mencoba menerka ekspresi wajah yang diberikan olehnya.

'Tidak ada yang bisa dicurigai. Semuanya nampak normal.'

Adalah yang ku pikirkan pada awalnya, tetapi biar ku tarik kembali. Ada sebuah seringai yang muncul, menggantikan ekspresi wajah tak berdosa milik Vouis.

“Lagipula, kalau memang sudah waktunya saya mati, maka saya akan mati. Tetapi saya akan mati dengan terhormat dan bahagia. Karena kau berikan lelaki ini izin untuk melayanimu hingga akhir hayat.”

Aku tertawa geli. Apa-apaan perkataannya itu, seperti seorang pemain wanita kelas kakap yang sedang menggoda tuannya.

“Hahaha, cukupkan sandiwaramu itu, Vouis. Aku tahu kau menghampiri bukan hanya untuk berikan lelucon menggelikan seperti itu.”

Bisa ku lihat raut wajahnya berubah drastis, ada garis yang membuat tegang wajahnya. Ada apa sebenarnya?

“Nona, merpati milik Xieth telah tiba tadi malam.”

“Oh ya? Ada kabar terbaru apa dari /mainland/?”

Vouis mengatupkan dua bilah bibirnya, lalu berdiri kembali; netranya menatap sekeliling. Aku bisa merasakanya dengan jelas bahwa ada yang tidak beres dengan keadaan /mainland/ saat ini. Vouis masih melihat sekeliling, kemudian mengambil dua langkah mendekat ke arahku untuk kemudian berbisik.

“Vouis.”

Aku berhenti sejenak, mencoba untuk mengontrol emosi yang bisa kapan saja meledak dan membuat satu kapalku penasaran.

“Bisa kau ulangi? Apa maksud perkataanmu itu?”

“Maafkan saya, Nona. Tetapi apa yang saya sampaikan dan apa yang Xieth tuliskan lewat pesan semalam, benar adanya. Tiga merpati lainnya juga datang untuk memberikan konfirmasi terkait kabar tersebut pagi ini.”

“Cukup, jangan dilanjutkan.”

Aku menelan ludah, baik pikiran pun tubuhku tidak bisa mencerna apa yang dikatakan oleh Vouis. Apa maksudnya itu? Bagaimana bisa itu terjadi? Aku berjalan mundur, punggungku menabrak dinding kapal; membuatku terjatuh pada kedua lututku. Aku memeluknya, sangat erat untuk menahan tangisku pecah.

Seluruh awak kapal segera berjalan ke arahku, mereka tahu bahwa sesuatu yang besar akan terjadi.

“Hei, apa yang kau lakukan? Cepat ambilkan selimut untuk Nona Anneth!” Ujar seorang awak kapal, memberikan perintah pada seorang pelayan di ujung geladak kapal.

“Berhenti menatapnya begitu, dia bukan seorang yang bisa kau tatap seenaknya!”

Aku menatap Vouis, kedua matanya mengecil, memberikanku tatapan muram.

Tunggu, jangan seperti ini.

Tidak boleh, bila Aku menangis di sini, semua yang ku bangun akan hancur seketika.

Penglihatanku, memburam, semua bayangan yang ada dihadapku menjadi sulit untuk dikenali.

“Jangan, mendekat.” Ucapku, memberi peringatan pada dua tungkai yang mencoba untuk menghampiriku.

Kepalaku sakit, rasanya seperti dipukuli dengan sebuah tongkat besar yang kedua ujungnya telah tumpul. Bangsawan sialan, berani-beraninya mereka.

BAGIAN PERTAMA, RAMPUNG.

FAMILY BACKGROUND.

  1. Storyline Keluarga Besar
  2. Storyline Pilar IV
  3. Karakter-Karakter Penting
  4. [Archives]

Alamat: Jl. Kemang IV No.31, RW.8, Bangka, Kec. Mampang Prpt., Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 127300

Galeri Ayah: ㅤㅤㅤ ㅤㅤㅤ ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ[ BALI ] [ JAKARTA ] [ BANDUNG ] [ JOGJAKARTA ] ㅤㅤㅤ ㅤㅤㅤ

Visualization