𝙋𝙧𝙤𝙡𝙤𝙜

Yeosang menggenggam ponsel yang sedari tadi berdering. Melangkahkan kakinya dengan cepat, berharap hanya dengan beberapa langkah saja ia akan sampai di rumah.

“Iya bawel! Gue udah sampe rumah.” Akhirnya, dering telepon itu Yeosang angkat juga. Terdengar gelak tawa Yunho– temannya di seberang.

“Oke, oke, santai dong hehe. Sekarang lo download game yang gue kirim ke pc. Cepetan ya! Udah download semua nih.” balas Yunho sebelum menutup panggilan. Yeosang berdecih kesal. Bukan karena Yunho yang menelepon tiba-tiba, pasalnya, ia tidak begitu menyukai bermain game.

Rentetan chat dari teman-teman Yeosang memenuhi ponselnya. Bahkan, group chat nya sudah ramai sedari tadi. Jemarinya beralih menuju chat dari Yunho. Berisikan sebuah link yang harus dia unduh, serta ancaman dari Yunho kalau Yeosang tidak mengunduhnya.

Escape The Room

Sebuah gambar dengan latar warna merah hitam, dengan pintu sedikit terbuka muncul pada layar ponselnya. Diikuti dengan tulisan download di kanan bawah, Yeosang menekannya.

“Ck, ini game apaan sih? Pada ribut banget.”

Ia meninggalkan ponselnya yang sedang mengunduh game tersebut. Yang tanpa diketahui, akan mendorong Yeosang dan teman-temannya untuk terperosok lebih dalam.