kkumasmom

MarKil : 28 (Alternative Universe, if they never break up)

Dreamies lagi liburan iseng di villa dan kebetulan emang pada bawa pasangan atau temen-temen yang deket.

Di malam terakhir, semuanya pada begadang buat main, ngobrol, curhat, dan lain-lain.

Bukannya have fun, Kyla malahan agak bete karena ada masalah di luar.

Tapi ya namanya juga Kyla, dia bakal berusaha keliatan gapapa di depan temen-temennya termasuk sang pacar.

Tapi Mark tau betul kalo ceweknya lagi bete makanya daritadi dia terus menghibur.

Giliran dia buat lempar bola pas lagi main beer pong.

Si cowok manggil Kyla saat dia lagi memainkan hapenya. “Baby, look at this. This one's for you.” Ia mengedipkan matanya.

Kyla mengusap wajahnya, malu. “Ya ampun..”

Udah dibikin malu sama Mark, dibikin lebih malu lagi karena yang lain ceng-cengin. “Yeuu bucin!”

Dan sesuai ekspektasi, bola ping-pong yang dilempar Mark, masuk.

“See that baby?” Mark kembali flirting. “Mark ih iya!” Gestur Kyla suruh si cowok berhenti flirting membuat Mark tertawa pelan.

Situasi yang heboh tadi mulai mereda dan mood Kyla kembali naik.

Keduanya menjauh dari kerumunan dan berduaan di sofa ruang tengah. “Babe.” Panggil Mark.

“Hm?” Kepala Kyla noleh ke si cowok. “Kamu kenapa seharian ini?” Salah satu tangan Mark mengelus paha Kyla.

“I'll tell you later, yang penting aku udah enakan moodnya.” Kyla mengelus tangan Mark yang ada di pahanya.

Seketika hening, keduanya hanya saling admire.

Mata Mark udah beda banget kalo lagi menatap dalam pacarnya. “I love you.” Ucapnya, random.

Si cewek terkekeh pelan, “I love you too.”

Mark mengelus lembut rambut ke pipi milik Kyla. “Kalo ada apa-apa, langsung kasih tau ke aku, okay? Prioritas aku bukan cuman Tuhan atau kerja, kamu juga masuk.” His apple cheeks bikin Kyla salting parah.

“Iyaa Markieee, i'll tell you right away, maaf hari ini aku badmood parah ya.” Jemari Kyla menyisir rambut Mark.

Gak lama, tubuh Kyla dipindahin sama Mark ke pamgkuannya. “You literally have no reason to be sorry, babe.”

“Kamu hari ini kenapa flirty banget yaaaa???” Pipi Mark diremas dengan kedua tangan Kyla. “Hehe, sekali-kali.”

Mata Mark lama-lama salfok ke bibir Kyla. “My eyes are up here, Markie. If you want to kiss me, then kiss me.” Tantang si cewek.

Kalimat Kyla tadi membuat cowoknya mendengus. “Come here.” Dagu Kyla ditarik agar keduanya bisa berpagut.

Sesekali Mark terkekeh pelan di sela-sela kegiatan. “We're not gonna get caught, right?” Tanya Kyla.

“Yaudah, ke kamar aja.” Leher si cewek dicium. “Ck, mulai deh.” Lowkey, Kyla ngedongak.

Dengan cepat dan gampang, Mark menggendong Kyla dan membawanya ke kamar. “Baby, i love you so much.” Ucap Mark lagi.

“Iya sayang, i love you more.” Kedua tangan Kyla melingkar di pundak Mark dan lanjut berpagut.

Coat si cowok dilepas. “It's getting hot, huh?” Goda Mark sembari menggigit bibir bawahnya.

“It is getting hot.” Jawab Kyla, keduanya masih playful.

Ya, you know malemnya gimana. But it started very good and romantic.

Alt. MinKil 4

Yang namanya pasangan, udah pasti ada berantemnya. Bedanya dari MinKil adalah mereka jarang berantem.

Lebih ke adu bacot.

Tapi hari ini, keduanya lagi berantem dingin.

Sama-sama gengsi lah ya intinya. Minho juga memakai earphone sambil ngelus kucing-kucing miliknya.

To be honest, Kyla membutuhkan her boyfriend's attention. Gak bisa lama-lama kayak gini. Capek juga diem-dieman.

Si cewek perlahan duduk di sebelah cowoknya. “Minho.” Panggilnya.

Gak ada jawaban.

Kyla memanggil nama cowoknya kembali.

Sama aja. Gak ada balesan dari sang pacar.

Pundak Minho ditepuk pelan. “Yang?”

Setelah itu Minho auto nengok ke Kyla. “Hm?” Salah satu earphonenya dicabut dari telinga cowok itu.

“Udahan.”

“Ngomong yang bener, liat mata aku juga.” Tegas Minho.

Dengan setengah mati akhirnya Kyla berani natap Minho. “Udahan berantemnya, mau cuddle sama kamu.”

Si cowok terkekeh, “Good girl. Sini cium.” Salah satu tangannya mengelus rambut belakang Kyla.

Sebelum maju untuk mencium Minho, Kyla bertanya, “Kok? Tiba-tiba good girl?”

“Iya kan kamu nurut.”

Si cewek terdiam sebentar baru dia mencium pacarnya itu. “Kenapa? Pasti mikir yang aneh-aneh.” Ujar Minho. Perlahan kucing-kucingnya jalan meninggalkan ruang tamu.

“Ya abisnya kamu aneh banget timing manggil aku itu.” Bibir Kyla manyun.

“Gemes.” Gak kuat, Minho meremas pipinya dengan cepat namun lembut.

Earphone Minho ia lepas dari teliga satunya dan langsung digulung. “Yang, kamu kenapa sih belakangan ini?” Tanya Kyla, tiba-tiba.

“Aku? Kenapa?”

“Iya, attention aku kurang karena your cats. Ya gapapa sih tapi kan kucing aku juga butuh dimanjain.” Kyla setengah bercanda.

Gak perlu pake mikir, Minho terkekeh. “Ya elah bisa aja kamu. Bilang aja kalo mau sayang.” Si cowok mengelus paha Kyla.

Suhu mulai memanas di tubuh Kyla. Her needy eyes ke Minho obvious banget. “Biasa aja ngeliatinnya, yang.” Minho turun dari sofa ke tengah-tengah paha ceweknya.

“Mau ciuman dulu atau langsung?” Canda Minho, wajah Kyla memerah seketika. “Ck ih! Malu.”

“Hahahaha okay then, kamu gak jawab jadi aku aja yang jalanin.” Celana pendek si cewek dan dalemannya dilepas dengan cepat.

Si cowok menyisir rambutnya ke belakang dengan jemarinya. “Bon appétit.”

Ahh aduh..

Holy fuck your tongue.. Rambut belakang Minho dijambak keras sama Kyla sehingga cowok itu ngegroan di sela-sela kegiatannya.

Yang udah yang, to the point aja yang.. Tanpa sadar, Kyla menggigit bibir bawahnya sampe Minho sendiri juga gak kuat ngeliatnya. “Hahahah oh daritadi emang needy sampe kayak gini hm? Balik badan.”

Minho being firm is something else to Kyla. “Be rough, daddy.”

“Fuck.” Bokong Kyla ditampar beberapa kali.

Anjing.. Minho menahan desahannya.

Tiba-tiba, hape si cowok berdering. “Ah anjing, ganggu aja bangsat.” Ucap Minho, begitu kesal.

“Halo? Iya- ahh kenapa? Suara lo gak kedengeran Bin.”

“Ssh- Iya elah Bin, udah gue tungguin daritadi lo- gak dateng-dateng.” He's trying hard buat gak kedengeran lagi begitu.

Sedangkan keadaan Kyla udah gak baik-baik aja, she's dying. “Fuckkk..” Umpatnya.

Telfon pun ditutup. He's getting faster and harder. “Minho aku bentar lagi..”

“Sialan enak banget.”

Ronde pertama kelar.

Sang cowok membawa Kyla ke kamar supaya bisa cuddle. “Ini yang kamu pengen kan daritadi?” Tanya Minho selagi mengelus rambut Kyla.

“Iya, cuddle.”

Si cowok mendengus. “Bentar lagi Changbin kesini, masih mau lagi gak?”

“Nanti maleman aja lagi, aku gak mau nanti tiba-tiba terpaksa stop karena Changbin dateng.” Pelukan di Minho mengerat.

Keningnya dikecup lembut. “Okay sayang, tidur aja nanti aku bangunin.”

Alt. MinKil 3

Belakangan ini, Minho lagi sering-seringnya ngegym. Sesekali Kyla suka nemenin, tapi hari ini enggak.

Mereka juga udah janjian bakal night drive, jadi setelah Minho ngegym, ia bakal jemput si cewek di lobby apartemennya.

yang, aku udh mau sampe depan lobby yaa..

okokk, aku jalan ke depan.

Percakapan singkat mereka lewat chat pun selesai.

Kyla gak tau cowoknya bakal pake grey sweatpants dan kaos item which is salah satu kelemahannya.

Well, Minho juga gak tau Kyla bakal pake kaos crop andalannya dan celana pendek item kesukaannya.

Yaaa..impas lah yaa..

Gak lama, pas Kyla masuk mobil, Minho langsung nancep gas dan mengelus pahanya. “Kamu jalan ke lobby pake ini doang loh yang.”

“Mana gak pake beha tuh.” Lanjutnya.

Jujur, Kyla deg-degan sama Minho yang nyetir pake satu tangan sambil ngoceh. “Gak ada siapa-siapa, yang. Lagian kok kamu sadar?”

“Kamu pake ini cuman di depan aku, keliatan kalo pake atau enggak.” Rahangnya dikerasin.

Tangan Kyla pun mengelus tangan Minho yang berada di pahanya. “Iya yaudah maaf, gak usah ngambek gitu.”

“Gak ngambek, aku takut ada yang naksir.”

“Ihh hahahahaha bisa gitu.” Keadaan mencair saat Kyla mengecup tangan si cowok yang lagi digenggam.

Berujung keduanya bergandengan tangan sebelum Minho ikut mengecup tangan si cewek.

Kayaknya sih dua-duanya lagi menahan diri.

Tapi ya namanya MinKil, gak mungkin bisa menahan diri saat lagi sama-sama..needy.

Si cowok berhenti di spot yang sepi. “Yang, sini pindah.”

“Hedeh, akhirnyaa.” Gumam Kyla selagi ia pindah ke pangkuan cowoknya.

Pinggang si cewek diremas. “Fuck, you look so fucking sexy.” Ucap Minho yang udah mabok situasi. Ia menggigit bibir bawahnya.

“Gila, padahal kamu cuman pake baju andelan kamu kalo lagi sama aku loh, mustinya aku udah terbiasa.” Buset, Kyla udah terbang kayaknya.

“Iya yang, udah ah. Kalo mau cium langsung aja, aku juga gak kuat kamu pake ini.” Sweatpants si cowok diraba.

Si cowok tersenyum miring. “Enak dipake buat ngegym soalnya.”

“Hilih, kamu tau mau night drive, sengaja pake ini kan? Biar apa?” Keduanya terus adu bacot.

“Kamu juga pake ini.”

“Ya aku di kamar ter-”

Adu bacot selesai, adu bibir mulai.

Suara lenguhan keluar banyak selama mereka berpagut.

Tanpa sadar, Minho nge-set kursinya ke belakang supaya space lebih banyak.

Kedua tangan Kyla terus meraba otot si cowok sedangkan tangan Minho udah nyasar kemana-mana.

Khususnya her tiddies.

Tapi gak mau lama-lama main disitu, Minho pindah ke bawah, biasanya main pake jari. “Mau berapa?” Tanya si cowok, seperti biasa.

“Langsung aja.” Ucap Kyla dengan terengah-engah.

“Langsung pake punya aku hm?” Pipi Kyla dielus.

Kyla ngangguk, sambil ngepout. “Now, please daddy.”

“Okay my needy bitch.” Pipi Kyla ditampar.

Minho mengangkat bokongnya buat ngebuka sweatpants dan boxernya.

Kyla mau ngebuka crop topnya tapi ditahan, “Gak usah. Kadang lebih hot kalo kamu pake.” Bibir Kyla dikecup cepat.

Yang, pelan aja dulu please..

Iya sayang. Si cowok memindahkan tangan Kyla ke pundaknya supaya bisa ngelampiasin sakitnya.

Fuck, go faster..

See? Aku tau kamu suka

“Udah?” Tanya Minho, masih bergerak pelan.

Dengan cepat, Kyla mengangguk dan segera memeluk sang pacar.

Keduanya berdiam tempat selama beberapa menit. “Sini sayang, lap dulu itu keringetnya, abis ini minum air.”

“Yang, kok sampe nangis? Hm?” Emang beda orang, langsung softie.

“Kamu..hot banget sumpah, makasih yaa, gak pernah gak enak emang.”

Sang cowok hanya terkekeh lalu mengecup pipi Kyla dengan lembut.

“Ayo kita drive thru mcd aja deh.”

Alt. HeeKil

Kerjaan Kyla lagi diliburin makanya dia manfaatin hari-hari liburnya buat nemenin pacarnya show di Jerman.

Sebelum hari-h, mereka santai banget. Enjoy pemandangan, cuaca, pokoknya kayak lagi liburan.

Tapi abis Heeseung perform, kacau banget. Entah kenapa hormon Kyla langsung berubah 180°.

That's why, si cowok gak tau apa-apa karena sebelum dia perform, Kyla lagi mode clingy dan manja.

Saat si cowok selesai mandi, ia langsung memakai kolornya dan terjun ke kasur, sebelah Kyla.

Si cewek cuman diem-diem aja. “Yang, kenapa?” akhirnya sadar juga akan perilaku Kyla yang aneh.

“Gapapa, Hee. Capek.”

“Kamu capek? Kok bisa? Tadi jalan terus ya kesana-kesini? Mau aku piji-”

Kalimat si cowok berujung disitu. “Hee, gak gitu.”

Seketika hening. Kyla menghela nafasnya. “Kamu hot banget tadi. Mustinya kamu tau.”

Heeseung membeku lalu tertawa pelan. “Astagaaa, aku kira kenapaaaa. Bilang dong sayang daritadi.” Pipi Kyla dicubit sama Heeseung yang lagi tengkurep.

“Kalo aku bilang daritadi, kamu mau ngapain emang?”

“Banyak, yang. Mandi bareng terus lanjut lah. Kalo bisa kamu ngocok aku punya sekarang- HAHAHAH!” Canda Heeseung, lengannya dipukul pelan.

“Ck, gak lucu.”

Gak lama, tangan si cewek ditarik ke area punya si cowok. “Aku keras nih, bantuin sekarang aja mendingan.”

Males nunggu, Kyla pun ganti posisi kayak biasanya mereka ngelakuin hal tersebut.

Rambut si cewek dijambak. “Hee, ini aku aja yang gerak. Kalo emang menurut kamu kurang, kita langsung aja.”

“Iya sayang, iya.” Heeseung mengecup kening Kyla.

Fuck, sayang..kamu emang paling jago, fuckkk.

Sayang, cepetin dikit.. Heeseung menggigit bibir bawahnya.

Kyla memperparah situasi dengan memijit pelan paha Heeseung.

Cewek itu langsung ditarik ke posisi awal. Heeseung menahan badannya di atas Kyla. “Kamu perlu aku ko-”

“Sekarang aja, Hee. Aku udah gak kuat.” Rambut belakang cowoknya dijambak cukup keras.

“Fuck, you're such a needy girl, you know?” Heeseung membuka daleman milik Kyla dan langsung masuk.

Hee sabar, jangan langsung kenceng gitu ahh..

I know you like it sayang, aku juga suka denger suara kamu.. Leher si cewek dicekik.

Hee aku bentar lagi.

And done.

Kyla berada di dalam pelukan Heeseung. “Hee, sakit.”

“Aww, iya maaf. Aku pijitin aja nanti, mau aku ambilin air?”

“Enggak, nanti aja. Thanks Hee.”

“Thank you juga sayangku.” Rambut Kyla dielus lalu bibirnya dikecup.

Pada akhirnya, mereka lanjut berpagut cukup lama tapi abis itu Kyla terlelap karena nyanyian cowoknya.

Si Paling Ex : 5

Ini dua kalo lagi berantem gemes banget sih.

Kemaren pas dua orang ini baru selesai, udah pasti cuddle. Dan Renjun lagi clingy banget ke si cewek.

Kyla iseng ngomong, 'Gue lagi deket sama cowok tau. Mana ganteng, bisa gambar, ih idaman.'

'Aku dong sayang, masih telanjang gini.'

'Kan udah gak pacaran.'

'Oh yaudah, terserah.' Renjun pun tidur setelah itu. Padahal Kyla ketawa-ketawa tapi ujung-ujungnya jadi takut kalo Renjun marah beneran.

Pagi ini, si cowok bangun duluan karena ada meeting dan kebetulan ada acara ngumpul temen-temen kerja dulu.

Udah pasti Kyla ikut dong.

Si cowok keluar kamar mandi hanya dengan handuk di pinggangnya.

Keluar-keluar dapet pemandangan Kyla lagi pake bra-nya. “Eh kaget gue.” Ujar Kyla.

Renjun mendengus, “Gue udah biasa liat punya lo, santai kali.” Kata si cowok dengan dingin pas Kyla ngadep ke belakang.

“Lo kenapa sih? Marah?” Tanya Kyla, cuman pake baju, baru jalan ke kamar mandi buat cuci muka dan sikat gigi.

Gak ada jawaban. Renjun cuman memandangi sang mantan dari pinggir kasur.

“Fix lo marah kan?” Kyla meyakinkan pas persis di depan Renjun.

Tubuh si cewek ditarik ke pangkuan si cowok. “Gue gak suka lo kayak tadi malem.” Renjun jujur.

“Iya, aku bercanda.” Aku. Hmm.

Pundak bare Renjun dielus sama Kyla. “Gak usah mulai, Kil. Gue mau kerja.”

“Ck, masih jam berapa sih??”

Dari daun telinga, ke pipi, dan akhirnya berujung ciuman. Ya itu cara Kyla supaya dimaafin selain ngomong 'minta maaf'.

Tangan Renjun mulai nyasar ke dalem baju Kyla sekalian membuka kaitan bra si cewek. “Jun, kata kamu mau kerja..”

“Masih jam segini.” Bales Renjun dengan cepat lalu ia melanjutkan aktivitasnya.

Senyum miring Kyla terasa di sela-sela ciuman mereka. “Lepas handuknya deh.” Posisi Kyla udah berlutut.

And, you know lah.

Kil emang lo gak ada tandingannya anjing ahh..

Such a whore. As usual, rambut Kyla dijambak.

Fuck, i'm close.

Baru kali ini Kyla ngide buat stop. “Kil anjing, gue udah deket. Lo apaan sih?”

“Hahaha, kok lo sensi banget sih?” Tangan si cewek mengusap area mulutnya.

Sedangkan Renjun hanya bisa mendongak sambil menghela nafas. “Sini lo.” Tubuh Kyla diangkat dan dibanting ke kasur.

Dengan cepat, kaos si cewek dan dalemannya ia buka. “Jun, Jun, Jun, nanti malem Jun, gue masih lemes karena semalem plea-”

“Gue gak kasih ampun kali ini, biar rasa lo.”

“Kok lo jahat sih? Kan nanti pas lo udah pulang kerja kita mau ngum-”

Kalimatnya berakhir disitu karena Renjun mencekik si cewek. “Gak usah berisik. Gue tau lo suka.”

Gak lama mereka berpagut. Sesekali paha Kyla dipijit. “Jun ayo sekarang aja.”

Lagi-lagi cowok itu mendengus. “Kan.”

Fuck, Jun..jangan kenceng-kenceng..

Renjun gak menghiraukan kata-kata Kyla barusan.

He's going rough.

Punggung Renjun udah ada bekas tangan Kyla kayaknya.

Keringet udah bercucuran.

Ini baru pertama kali sampe Kyla nangis. “Mau mancing aku lagi, hm?” Ujar Renjun selagi merapikan rambut Kyla.

“Gak, maafin aku ya. Kamu jangan marah-marah lagi.” Kata Kyla sembari mengumpat di dada Renjun.

“Iya. Maaf juga kalo aku terlalu kasar hari ini. Ayo deh aku mandiin dulu, abis ini istirahat dulu ya.” Bibir Kyla dikecup.

Gak lupa, air mata Kyla diapus sama jemari Renjun. “I love you.” Kata Renjun.

“Hm.”

Renjun mendecak tapi setelah itu keduanya tertawa. “Iya, i love you..too.”

“Kil.” Panggil Renjun sebelum ia mebawa Kyla ke kamar mandi.

“Apa?”

“Kocok punya kamu sekali, kan tadi enggak.”

“IH RENJUN!”

“Please.”

“Ck, okay. Di kamar mandi aja.”

#95

NoRa ke Bali, yaudah. KilHyuck main aja ke kantor mumpung Haechan lagi gabut.

Tapi bedanya Kyla rada badmood hari ini. Outfitnya memperparah situasi. Maksudnya situasi Haechan.

Saat temen-temen si cewek keluar buat makan, Haechan menarik Kyla ke pangkuan di kursi yang dia dudukin.

Kyla memegang pundak si cowok, sesekali dielus. “Kenapa, Chan?” Tanya si cewek dengan halus.

“Sialan, gue makin horny kalo begini.” Bokong si cewek diremas.

“Kata gue sih nanti di rumah ya Chan. Takut ada yang masuk.”

Haechan menggigit bibirnya sambil ngeliatin Kyla dari atas sampe bawah. “Gak kuat bangsat.”

“Weh, santai kali hahah. Ya udeh-udeh, gue bantuin sini buruan.” Leher Haechan sekilas dicium.

Kyla turun dari pangkuan si cowok buat berlutut. “Kil sini bentar.”

Rambut si cewek dijambak ke atas sebelum keduanya berpagut. “Mmhh-” Lenguhan keluar dari mulut Kyla saat bibir bawahnya digigit.

“Udah, nanti pada keburu dateng. Ayo buka celana lo.” Suruh Kyla.

“Fuck..” Cowok itu tergesa-gesa.

Kil sabar ah shit..

Fuck fuck fuck anjing enak banget

Makin nafsu, Haechan yang megang kendali. Mulut sama milik Kyla ditreat 50/50.

Paha si cowok dipukul pelan sama Kyla karena tenggorokannya ngilu. “Bentar yang, dikit lagi aku nyampe.”

Tadinya Kyla mau iseng, tapi ya gak bisa karena dia gak sanggup dan udah lemes.

“Fuckkk..” Haechan mendongak.

Posisi Kyla kembali ke pangkuan sang pacar. “Kok tega banget sih?” Kyla mengelus bibirnya.

“Hehe maaf ya sayang. Mau sekalian masuk aja? Masih belom masuk ke boxer nih.” Goda si cowok.

“Tunggu, aku kunci pintu.”

Celana Kyla dilepas paksa sama Haechan. “Duduk sini cepet.” Tegas si cowok.

“Chill out daddy.”

Keduanya kembali berpagut dengan dalam dan agresif. Kyla menahan desahannya dengan cara mencium Haechan.

“I'm almost there fuck.”

Nyampe juga.

“Abis ini bersihin ya, kamu keluar banyak tuh.” Bokong si cewek dielus.

Alt. MinKil 2

Cuaca hari ini kayaknya sih enak untuk dipake buat ngedate.

Tapi beda dari yang lain, Kyla dan Minho nyantai di rumah Kyla yang lagi kosong itu. Jadi cuman mereka berdua.

Dari cuddle, ke makan, maskeran, main sama kucing-kucingnya Minho. Pokoknya home-date mereka tuh lebih dan selalu enak.

Semua berjalan dengan baik dan santai sampe tiba-tiba Minho mutusin buat workout kecil.

Kyla pura-pura mendecak dan cari alesan, “Ihh workoutnya di dorm aja bisa gak siih?? Nanti kamu kecapean loh barusan kan sempet kerja.”

“Apaan kerja hahah? Orang tadi aku cuman meeting online kok.” Rambut Kyla diacak.

Ya Kyla gak bales apa-apa setelah jawaban Minho tadi.

Selama workout, mata Minho sesekali ngeliatin paha Kyla yang terekspos karena celana pendek andelannya.

Sementara Kyla gak tau kalo dia diperhatiin.

Workout selesai. Minho membuka kaosnya dan ngelap keringet sama kaos yang udah dilipet lebih kecil.

Kyla menahan dirinya. She's drooling.

Sebelum mandi, si cowok bilang. “Sayang, abis ini aku mau jalan sama Han, kamu mau ikut?”

“Hah? Mau jalan? Kemana?”

“Iya, mau beli stock di dorm. Jajanan doang kok.”

Jujur, Minho nahan senyum saat melihat sang pacar salfok ke badannya. “O-ohh..”

“Yaudah terserah.” Jawab si cewek seadanya.

“Okay. Aku mandi ya.”

Kyla ngangguk.

Setelah beberapa lama, Minho keluar dengan kaos hitam, kacamata, kolor, dan topinya. “Sayang kamu mau belanja buat stock atau narik cewek-cewek?” Canda Kyla.

“Hahahaha apa sihh? Ayo.”

“Gak, aku gak mau jalan sebelum ciuman.” Akhirnya jujur juga.

Si cowok terkekeh. “Ditungguin gak ya sama Han?” Ledek Minho.

“Pleaseee, bentar aja.” Kyla yang tadinya duduk, menghampiri Minho yang lagi berdiri. Kedua tangan Kyla memeluk lengan si cowok.

“Lucu kamu.”

Kata Minho baru mencium si cewek. Badan Kyla digendong ke atas kitchen island.

Pundak Minho diremas pelan saat bibir bawah Kyla digigit.

Tangan Minho yang tadinya di pinggang si cewek, pindah ke pahanya. “Kamu suka banget pake celana ini kayaknya.” Ujar Minho, checking his girlfriend out.

“Ya emang. Kamu gak suka ya?” Topi si cowok dibuka sebelum rambut Minho disisir dengan jemarinya.

“Aku suka kalo kamu pake pas kita cuman berdua doang.” Sang cowok menggigit bibirnya sendiri.

Dengan cepat, celana pendek dan daleman si cewek dilepas. “Mau berapa jari?”

“Ah kamu apaan sih pertanyaannya?” Dada Minho dipukul pelan.

“Lama kamu jawabnya. Yaudah terserah aku.”

Yang, pelan-pelan ahh..

Fuck..

Minho, kita- kan mau j-jalan..ahhh Kepala si cewek mendongak.

Leher Kyla diserbu bibir cowoknya. “Yakin mau jalan tapi gak ganti celana?” Goda Minho.

“Iya- aku ganti..” Jawab Kyla dengan susah.

Holy fuck.. Sampe juga.

Kepala Kyla mengumpat di ceruk leher pacarnya, nafasnya gak beraturan. “Udah? Puas?” Tangan Minho mengelus punggung si cewek.

“Mau.”

“Apa?”

“Kamu.”

Gak pake lama, Minho menurunkan Kyla dan membuka kolornya.

“S-sambil berdiri?” Kyla deg-degan.

“Aku tau kamu suka, gak usah sok takut.” Tegas si cowok.

Kyla di antara takut atau makin turned on.

Plok plok plok!

Damn, Minho's being hella rough.

“Kamu yakin mau jalan hari ini?” Tanya Kyla yang sedang berada di gendongan si cowok. “Iya-iya besok aja. Aku info Han abis ini. Aku temenin kamu ya.” Pipi si cewek dikecup.

“Mau cuddle..” Mode manja Kyla membuat Minho gemes sendiri. “Iya sayang, aku pijitin kamu dulu.”

“Makasiii.”

“Sama-sama sayangku.” Bibir Kyla dikecup sebelum si cewek tertidur dengan lelap.

Alt. MinKil

Udah beberapa hari semenjak konser Stray Kids diadakan. Udah pasti Minho dan Kyla sudah melakukannya beberapa kali.

Puas? Oh tentu tidak.

Kyla sih lebih tepatnya. Minho mah udah santai aja sebenernya cuman kalo diajak, kenapa enggak?

Member lain pada pulang ke rumah ortu sedangkan Minho tetep di dorm. Ditemenin sama Kyla juga.

Keduanya sedang mengobrol di ruang tamu. Minho di sofa sedangkan Kyla di karpet bawah, main sama kucingnya si cowok.

“Yang, naik sini napa ah. Kasih perhatian ke aku juga dong.” Suruh Minho, ia menepuk sofa sampingnya.

“Gak mau wleee..yah kok pergi?” Pas banget, salah satu kucing Minho yang lagi dielus tadi, jalan ke kamar. Kyla mau ngejar tapi ditahan.

Awalnya bercanda tapi Minho mendengus akhirnya. “Kamu ngeledek aku terus ya daritadi. Such a bad girl.” Pipi Kyla diremas.

“Huh? A-aku b-bercanda..”

“O-oh y-ya?” Si cowok dengan sengaja, mengikuti cara ngomong Kyla yang ketakutan tadi.

Tangan si cowok yang tadinya di pipi, pindah ke leher. Cukup kenceng.

Mereka berpagut.

Kyla menjauh sebentar. “Kamu horny ya?”

“Kamu kali? Aku sengaja begini biar kamu makin turned on.” Pipi si cewek dielus.

“Kok? Tau?”

“Keliatan. Tadi sengaja duduk di karpet buat apa? Biar aku dapet point of view dari atas yang biasanya kamu lagi blo-”

“Iya oke, aku minta maaf.” Posisi Kyla masih di bawah. Bedanya dia di antara paha si cowok.

Lagi-lagi, Minho mendengus. “Yaudah aku maafin walaupun kamu gak salah. Yaudah gih kejar tuh kesayangan kamu ke dalem kamar, main lagi.”

“Hah? Kok gitu? Ini gak lanjut?”

Minho gak jawab apa-apa, dia cuman tersenyum miring sambil memandangi TV.

Paha si cowok dielus. “Kamu keras loh ini.”

“Don't fuck around.” Tangan si cewek ditahan. “Daddy, please.” Mata Kyla udah beda banget.

Minho membuka celananya. “Finally, daddy's whore is here.” Rambut Kyla dijambak.

Fuck.

You're so good, ah anjing..

Sayang ahhh..

Mungkin bagi Minho masih kurang, ia terpaksa yang mengontrol si cewek.

Kedua tangan Kyla meremas paha si cowok. “Mmh.”

Beberapa menit terasa satu jam. “Ah..hah..holy fuck..” Kyla terengah-engah selagi mengistirahatkan kepalanya di paha sang pacar.

Rambut si cewek dielus, “Are you okay?”

Kyla mengangguk.

“Yakin? Tunggu aku ambilin minum.”

“Udah gak us- ohok!” Mau ngomong aja susah.

Langsung aja Minho mengambil air untuk ceweknya. “Jangan suka ngeyel kalo dibilangin.”

“Minum.” Suruh Minho dengan tegas, tapi tetep ngebantuin Kyla dengan memegang gelasnya.

“Thank you yang.” Leher si cewek dicium

Kyla yang udah enak ngomong, mendecak. “Bisa gak jangan cium di leher?”

“Kenapa? Makin horny ya hahahah..” Ledek Minho yang jongkok abis itu. “Mau sekarang..” Pinta Kyla dengan poutnya.

Tubuh Kyla digendong ke kamar.

“Maaf ya kalo kamu gak bisa jalan.”

MarKil : 27 (Alternative Universe, if they never break up)

Recording 'Saturday Drip' adalah salah satu hari yang ditakutin sama Kyla.

Entah dia bakal baper atau needy. Ya udah tau lah ya yang mana..

Si cewek lagi sibuk ngobrol sama staff di studio karena dia nunggu Mark yang lagi on the way.

Dariawal Mark nyampe, Kyla masih fine-fine aja, tapi percakapannya dengan sang producer yang attractive is something else.

Ditambah rap nya.

Mana jaketnya dibuka juga.

Sesekali cowok itu ngeflirt lewat kaca, Kyla mau bales tapi cuman bisa senyum.

Pas udah selesai, Mark langsung ditarik sama Kyla keluar. “Mark, why? Just why?” Dada si cowok dipukul pelan.

Gak sengaja, posisi mereka jadi Kyla yang terkunci antara tembok dan Mark.

Si cowok terkikik geli, “You look so pretty. Extra beautiful today.” Jemari Mark mengelus pipi sampe dagu si cewek.

Pipi Kyla memerah, “T-thanks..”

Si cowok maju untuk mencium Kyla. Mark semakin maju, salah satu tangannya ada diatas kepala Kyla.

Dirinya berbisik persis di telinga Kyla, “You look hot too, you know? Aku udah nahan daritadi. Ayo ke mobil.” Daun telinga Kyla dikecup cepat.

Si cewek auto merinding dan gak lama setelah itu ia ditarik Mark ke parkiran.

Senyum miring terpampang di wajah sang cowok.

Karena udah tau bakal ngapain, Kyla udah ada di pangkuan si cowok.

Keduanya masih berpagut lama dan agresif.

Tangan Kyla mengeksplor badan si cowok (walaupun masih pake kaos) yang perlahan makin turun dan meraba area Mark. “Fuck baby.” Si cowok menggigit bibirnya.

“Kamu beneran keras daritadi?”

“Ngapain aku boong?” Kedua tangan Mark meremas bokong Kyla.

Si cewek mengelus si cowok punya yang lagi-lagi masih tertutup. “Anjing.” Mark auto mendongak.

Kyla mengambil kesempatan untuk mencium leher Mark. “Damn baby.” Rambut Kyla dijambak pelan dengan salah satu tangan si cowok.

Jakun si cowok dicium beberapa kali lalu dijilat. “Babe udah. Lets just fuck.” Mark udah gemes daritadi.

Kyla tersenyum tipis, “Am i doing good?”

“Hell yeah.”

Celana Kyla dan celana Mark dibuka sama si cowok. Posisi diubah, Kyla yang di bawah setelah kursi didatarin sama si cowok.

“Pelan-pelan aja sayang, kita masih disini.” Kyla ingetin.

“Kamu juga. Suaranya jangan kenceng-kenceng, disimpen buat nanti malem.” Sekali lagi Mark mengecup bibir Kyla.

“Fuck.” Ucap Kyla pelan, dengan cepat dia ditampar sama Mark. “Kenapa? Kesel gak bisa kenceng-kenceng?”

“No daddy, i'm sorry. Please keep going.”

Cowoknya mendengus lalu mencekik leher ceweknya.

M-mark..

Yes baby?

Can you go- Ah shit..

Ngomong yang bener.

Please go faster.

Keringet tipis, messy hair, moans. Mark is going insane.

Bukannya lemes makin keras.

“Babe, udahan ya?”

“Fuck, i'm almost there.” Kyla frustasi. Air matanya keluar yang abis itu diapus sama jemari Mark.

“Aku kasian sama kamu, mending lanjut nanti langsung. Aku makin horny ngeliat kamu kayak gini. Ya?”

Si cewek tetep mendecak.

“Takutnya besok kamu beneran gak bisa jalan sayang.” Mark mengelus badan Kyla.

“Okay fine. Sini cium lagi.”

MarKil : 26

Kalo lama kelamaan jadi sering bareng pasti ada aja rasa pengen ngelakuin hal lebih. Tensionnya selalu tinggi.

Well today though..

Kyla dibuat needy sama foto-foto Mark di pinterest. Mau bilang tapi malu.

Mana dia lupa kalo Mark lagi di sofa ruang tamu makanya dirinya cuman bisa mengeluh di kamar sang cowok. “Aduh anjir kenapa cowok gue kek gini aghh..”

“Anjing ganteng.”

“Huhu Mark Lee why are you so fine???”

Dan masih banyak lagi sampe akhirnya Mark membuka pintu. “Baby? Everything’s okay?” Tanya Mark.

“Loh? Oh iya fuck aku lupa kamu libur hari ini shit.” Kyla menutup mukanya dengan tangannya. Pipinya memerah.

“Hey kamu kenapa serius?” Mark duduk di samping Kyla dalam keadaan shirtless kacamataan dan koloran. Triple Kill.

Kyla mengambil kacamata si cowok dan ditaro di meja sebelah kasur. Dirinya udah gak kuat. “Babe fuck.” Si cewek meraih muka Mark dan mulai berciuman.

Posisinya, Mark diatas Kyla sekarang. Masih makeout. “Can you at least answer my question hun?” Mark mengelus bibir bawah Kyla dengan jemarinya.

“The thing is, i’m so fucking horny right now.” Kedua tangan Kyla melingkar di leher Mark.

Si cowok terkekeh. “Terus? Mau gimana?” Pipi Kyla dielus.

“Can we do it? Please?” The beg in her eyes.

“Yakin kamu mau?”

“Aku udah gak kuat lagi, i’ve been wanting to do this kayak udah lama banget, gak bisa ditahan lagi, sayang.” Ucap Kyla terburu-buru.

Mark yang mendapati pemandangan Kyla dari atas semakin turned on pastinya. Apa lagi si cewek beneran se-needy itu. “Fuck babe i’m hard.”

“Yaudah ayoooo..” Kacau.

Dengan cepat Mark membuka celana pendek sampe Kyla full-naked. Dua-duanya sih.

“Aku pelan-pelan ya sayang.” Ujar Mark yang dibales dengan desahan si cewek.

Mark wait uhhh fuck..

Apa sayang? Want me to go harder?

Fuckkk..

Jujur aja pas udah selesai Kyla malu setengah mati. Sampe cuddle aja Kyla gak mau berhadapan sama sang pacar.

Mark cuman bisa mengelus dengan lembut pundak sampe lengan Kyla. “Babe, kamu marah ya karena aku terlalu kasar? Maaf ya, mustinya aku tau diri, mana ini first time kamu.”

“Mark.” Panggil si cewek.

“Hm?” Suara si cowok sangat halus.

“Aku gak marah. Aku malu.”

Mark terdiam sebentar lalu dia tertawa pelan. Tubuh si cewek dipaksa buat menghadap ke dia. “Sini peluk.”

“Mau pake hoodie kamu dulu.”

“Okay baby, bentar aku ambilin.” Puncak kepala Kyla dikecup.

Mark kembali memeluk Kyla setelah si cewek udah pake hoodie. “Udah enak?” Tanya Mark, dijawab dengan anggukan Kyla.

“Tadi..aku gimana?” Akhirnya Kyla berani nanya itu.

“Enak pokoknya. Aku kira kamu bakal kesakitan banget, but guess what? Kamu yang suruh buat lebih kan? I didn’t expect that at all.” Kening Kyla dikecup berkali-kali.

Kyla mengeratkan pelukannya. “Thank you.”

“No, thank you, baby.” Mark menekan kata ‘You’.

“Besok lagi, boleh ya..”