MarKil : 28 (Alternative Universe, if they never break up)
Dreamies lagi liburan iseng di villa dan kebetulan emang pada bawa pasangan atau temen-temen yang deket.
Di malam terakhir, semuanya pada begadang buat main, ngobrol, curhat, dan lain-lain.
Bukannya have fun, Kyla malahan agak bete karena ada masalah di luar.
Tapi ya namanya juga Kyla, dia bakal berusaha keliatan gapapa di depan temen-temennya termasuk sang pacar.
Tapi Mark tau betul kalo ceweknya lagi bete makanya daritadi dia terus menghibur.
Giliran dia buat lempar bola pas lagi main beer pong.
Si cowok manggil Kyla saat dia lagi memainkan hapenya. “Baby, look at this. This one's for you.” Ia mengedipkan matanya.
Kyla mengusap wajahnya, malu. “Ya ampun..”
Udah dibikin malu sama Mark, dibikin lebih malu lagi karena yang lain ceng-cengin. “Yeuu bucin!”
Dan sesuai ekspektasi, bola ping-pong yang dilempar Mark, masuk.
“See that baby?” Mark kembali flirting. “Mark ih iya!” Gestur Kyla suruh si cowok berhenti flirting membuat Mark tertawa pelan.
Situasi yang heboh tadi mulai mereda dan mood Kyla kembali naik.
Keduanya menjauh dari kerumunan dan berduaan di sofa ruang tengah. “Babe.” Panggil Mark.
“Hm?” Kepala Kyla noleh ke si cowok. “Kamu kenapa seharian ini?” Salah satu tangan Mark mengelus paha Kyla.
“I'll tell you later, yang penting aku udah enakan moodnya.” Kyla mengelus tangan Mark yang ada di pahanya.
Seketika hening, keduanya hanya saling admire.
Mata Mark udah beda banget kalo lagi menatap dalam pacarnya. “I love you.” Ucapnya, random.
Si cewek terkekeh pelan, “I love you too.”
Mark mengelus lembut rambut ke pipi milik Kyla. “Kalo ada apa-apa, langsung kasih tau ke aku, okay? Prioritas aku bukan cuman Tuhan atau kerja, kamu juga masuk.” His apple cheeks bikin Kyla salting parah.
“Iyaa Markieee, i'll tell you right away, maaf hari ini aku badmood parah ya.” Jemari Kyla menyisir rambut Mark.
Gak lama, tubuh Kyla dipindahin sama Mark ke pamgkuannya. “You literally have no reason to be sorry, babe.”
“Kamu hari ini kenapa flirty banget yaaaa???” Pipi Mark diremas dengan kedua tangan Kyla. “Hehe, sekali-kali.”
Mata Mark lama-lama salfok ke bibir Kyla. “My eyes are up here, Markie. If you want to kiss me, then kiss me.” Tantang si cewek.
Kalimat Kyla tadi membuat cowoknya mendengus. “Come here.” Dagu Kyla ditarik agar keduanya bisa berpagut.
Sesekali Mark terkekeh pelan di sela-sela kegiatan. “We're not gonna get caught, right?” Tanya Kyla.
“Yaudah, ke kamar aja.” Leher si cewek dicium. “Ck, mulai deh.” Lowkey, Kyla ngedongak.
Dengan cepat dan gampang, Mark menggendong Kyla dan membawanya ke kamar. “Baby, i love you so much.” Ucap Mark lagi.
“Iya sayang, i love you more.” Kedua tangan Kyla melingkar di pundak Mark dan lanjut berpagut.
Coat si cowok dilepas. “It's getting hot, huh?” Goda Mark sembari menggigit bibir bawahnya.
“It is getting hot.” Jawab Kyla, keduanya masih playful.
Ya, you know malemnya gimana. But it started very good and romantic.