MarKil : 33 (Alternative Universe, if they never break up)
Finally, setelah beberapa hari sibuk bikin pegel, dikasih break.
Keduanya sempet istirahat di apartemen tapi Kyla sendiri yang ngide buat keluar. Tumben.
“Babe.” Panggilnya sambil mengelus pipi Mark.
Karena lagi ngescroll, Mark langsung menaro hapenya. “Apa sayang?”
“Udah lama gak ke your parent’s house lho..kamu gak kangen? Aku aja kangen.”
Mark sempet mikir. “Iya sih bener juga. Emang mau jalan sekarang?”
“Ya boleh aja sih, mumpung masih terang.”
Kening Kyla dikecup cepat, “Okay baby! Let’s go..”
Keduanya siap-siap setelah itu baru langsung jalan ke rumah Mark.
Saat mereka masuk ke dalem, orangtua Mark menyambut mereka dengan sangat hangat. “Hi handsome boy!” Sapa ibu Mark.
“Hi mom! How are ya??” Mereka pelukan.
“I’m good darl.. Hi, cantik!” Giliran Kyla yang dipeluk. “Hai tantee! Kangen bangettt..”
“Me too sayang, ayo makan dulu.. Papa masih kerja ya, Mark by the way..” Punggung Kyla dielus sama ibu nya Mark.
Si cowok sempet tertawa pelan, “Mom i’m gonna be honest, this is her idea. Dia tiba-tiba mau kesini tau.”
“Oh ya??? Hahaha dasar... Untung masak banyak nihh.”
Ketiga orang ini ngobrol dengan sangat seru, sampe tiba-tiba Mark’s mom nawarin, “Kalian gak mau jalan ke taman deket sini?? It’s very nice, sekalian foto-foto disitu bagus!”
“HAHAHAHA MA! Since when are you like this? Biasanya gak mentingin foto??” Gak sengaja, lengan Kyla (yang ikutan ketawa) dipukul. “Mark Lee! Itu Kyla jangan dipukul heh!”
“Eh holy sh- eh astaga sorry-sorry hahahahah!” Masih ketawa, wajah Kyla dipegang oleh kedua tangan Mark yang meminta maaf. “Eh iya santai babe hahahah..”
Melihat pemandangan mereka, ibu nya Mark terharu sendiri. “I can’t... You guys are absolutely the best.. Sering-sering kesini ya, nak.. I want to get some rest, enjoy..” Beliau tersenyum sambil mengelus kedua kepala anak-anaknya.
Hati Kyla udah terlalu hangat kayaknya, cowoknya pun juga.
Both of them decided to go to the park yang diusulin tadi.
Keduanya bergandengan tangan, sesekali tangan Kyla dikecup. “Dang it’s actually very nice in here. Aku jarang kesini.” Ujar Mark sambil ngeliat sana-sini.
“I knowwww! Sini kamu aku fotoin. Stand right there if you can.” Kyla menunjuk ke area yang menurutnya bagus. Si cowok pun setuju.
Cekrek!
Cekrek!
“Baby? Udah? Eh? HAHAHAH! Kamu video?”
“HAHAH! Sini liat hasilnya deh, babe.” Si cewek ikut tertawa.
Hasil foto-foto yang bagus membuat Mark happy sampe ia mengecup pipi dan bibir Kyla. “Terima kasih anak cantikk!”
“Sama-sama!!” Rambut si cowok diacak.
“Sini gantian.” Suruh Mark selagi ia mengeluarkan hapenya.
Cekrek!
Cekrek!
Sumpah, entah kenapa Mark emang kalo fotoin Kyla, effortnya parah banget. “Yes baby! You look so damn pretty sheeeeeshhh..”
Sesi photoshoot selesai.
Saat mereka lanjut jalan, tiba-tiba ada anak kecil yang terjatuh.
Sang cowok dengan cepat menghampiri si bocil. “Hey buddy! Are you okay?”
Sempet meringis tapi si bocah menjawab dengan senyuman di wajahnya, “I’m good! Thanks for helping!”
“No problem, be careful, bud.” Rambut anak kecil itu diacak pelan.
Jujur, Kyla rasanya ingin menangis. “Mark, i was about to help but i didn’t know what to say, sumpah...”
“Lah gapapa, hun. He’s okay kok tadi katanya.” Mark kembali menggenggam tangan ceweknya.
“Kayaknya aku harus belajar sama kamu biar jago ngeluluhin hati anak kecil, ya gak sih?” Kyla setengah bercanda.
“HAHAHAHAHHAHAHAH! Stop being so cute and funny at the same time please, i can’t dude!” Badan Mark auto menjauh karena ngakak.
Lagi-lagi Kyla menyiksa, “Heh! Did you just-“
“HAHAHA BABE PLEASE WAIT!”
“No no no, gak bisa dibiarin. Kamu barusan manggil aku ‘dude’ gak tuh???” Kyla acting pusing.
Kepalanya ditarik ke dekapan si cowok, “Hahaha! I’m sorry, sumpah kamu lucu banget. In a good way.” Ujar Mark sedikit lemes karena abis ngakak.
“Kamu receh aku capek. Tiap hari diketawain terus kalo gak sama kamu ya sama Kyra. Hedehhh.” Lengan si cowok dielus.
“I love you so much. Thanks for making me laugh all the time, sweetheart.”