kkumasmom

MarKil : 19

Keadaan di apartemen lagi sangat kalem tapi bosen juga bagi Kyla karena adiknya itu baru aja pergi ke rumah temennya buat ngerjain tugas.

Alhasil cewek itu puter lagu dari TV. Sekalian nyicil tugas akhir.

Tiba-tiba pintu apartemen bunyi. Ding dong

Si cewek yang baru selesai rapih-rapih, nyaut. “Yaaa?”

Surprise.

Kyla auto berdiri dan memeluk sang pacar yang baru pulang dari luar kota buat tour. “Sayaaaangg!” Seru si cewek.

Mark membawa ceweknya ke dalam pelukannya. “Hi baby, aku kangen.” Bales Mark, kedengeran dia lagi capek.

“Me too, kamu capek pasti ya??” Kyla mengecup pipi Mark.

“Not gonna lie, capek sih. But it was fun. How’s your schoolwork though?” Si cowok mengecup bibir Kyla lalu melepas sepatunya.

“Baru selesai tadi hehe.” Jawab Kyla membuat Mark mengacak rambutnya sambil tersenyum tipis.

Mulai nih muncul ide-ide bagus di kepala Kyla.

Mark duduk di sofa lalu bersender dan menghela nafas lega. “Damn..finally.”

Si cewek ikutan duduk di sebelahnya. “Maaf yaa aku gak bisa nemenin kesana.”

“Hey it’s fine, tugas kamu bukan nemenin aku terus babe.” Paha Kyla dielus.

“Aku kangen ciuman sama kamu loh.” Ujar Kyla yang sangat straightforward itu.

Diantara shock atau salting, Mark cuman bisa terkekeh. “Don’t get me wrong, aku juga babe. More than that kayaknya.”

“More than what? Ciuman?”

Si cowok mengangguk. “Tapi aku bukannya maksa kamu buat seka-“

Perkataan si cowok kepotong karena Kyla pindah ke pangkuannya. “Aku ngerti hahaha.” Ucap Kyla sebelum ia maju untuk mencium Mark.

Gak tau mabok situasi atau pengen ngetease, tapi Kyla is lowkey grinding on him sampe ngebuat Mark ngegroan beberapa kali.

Ciuman kangen udah lama ketemu ya gimana ya? Agresif, iya. Romantis juga iya. “Fuck i missed you so much.” Ibu jari Mark mengelus bibir bawah Kyla.

“Besok kamu ada kegiatan diluar?” Tanya Mark sebelum ia mendekor leher Kyla.

Sang pacar menggeleng membuat Mark bergegas untuk mencium leher Kyla yang langsung mendongak.

Rambut hitam Mark dijambak, “Shit.”

“Sorry.” Kyla memindahkan tangannya dari rambut belakang si cowok ke pundaknya tapi dengan cepat Mark memindahkannya kembali. “I’m okay. Aku suka kok babe.”

Badan Kyla tiba-tiba udah ditindih sama Mark yang shirtless. “Wow.” Gumam Kyla, Mark terkekeh dengernya. “It’s yours.”

“Emang.” Bales Kyla lalu ia mencium dada Mark. Tangannya gak berhenti meraba abs si cowok.

“Mau sekalian di kamar mandi gak?” Tanya Mark sambil mengelus rambut Kyla.

“Terserah.”

“Okay, let’s go baby.” Mark menggendong Kyla ke kamar mandi.

Leher Kyla penuh dengan tanda merah begitu juga dengan dada Mark.

Keduanya bangga sama diri sendiri saat udah selesai.

Si cowok bantu keringin badan Kyla. “It felt so good gila.” Mark ngeledek.

“Ish udah ah.”

“Lah? Kok malu? Tadi kamu ngisepnya pede banget-“

Lengan si cowok dipukul pelan, “Mark!”

“Nanti lagi ya.”

#89

Lagi seru banget karena Haechan dapet libur dan dipake buat jalan-jalan bareng sepupu-sepupu Kyla. Dan udah pasti Jeno-Kyra ikut.

Awalnya fine-fine aja gak ada masalah sedikit pun sampe Kyra ngide buat mampir ke salah satu toko baju di mall tersebut.

Jujur mereka berdua masih liat-liat sedangkan yang lain udah pada mau ngantri di kasir.

Gak lama setelah itu, Jeno menghampiri Kyla dan Haechan. “Gais kalian gak beli?”

“Masih milih Jen.” Kyla ngecek ukuran baju-baju.

“Oalah, yaudah gue Kyra sama yang lain tunggu di cafe depan yak. Jangan lama-lama.” Cowok itu pun pamit dan keluar dari toko.

“Kil gue bingung! Ini leather jacket-“

“Chan leather jacket lo masih kurang?” Sang pacar langsung motong ocehan dari cowoknya.

“Tapi ini lebih baru.”

Kyla mendecak bercanda, “Ck elah repot amat kalo gitu mah gak usah, gue kesana dulu ya.”

There is this one section yang ditaksir sama Kyla dan salah satunya yang lumayan kebuka dan itu sisi Kyla yang baru sebenernya.

Kyla pun masuk ke fitting room. Haechan langsung sadar dan nekat ngikutin ke dalem mumpung yang jagain lagi gak ada disitu.

Jujur Kyla nyaris teriak pas Haechan membuka pintu ruangan itu. “Chan ngapain anjir?!” Dada Haechan dipukul pelan selagi Kyla marahin cowok itu dengan berbisik.

“Hahahah keren kan bisa masuk sini.”

“Keluar bego nanti ketauan.”

“Yaelah ini kunci aja sih, lo berarti gak kunci tadi?” Ucapnya dengan santai.

Lagi-lagi Kyla mendecak. “Gue baru masuk Haechan Lee.”

“Ck udah ah gak usah adu bacot dulu, gue pengen liat lo ambil apa tadi.”

Tadinya Kyla mau ngebales lagi tapi ya buang-buang waktu pasti. “Ini doang kok.” Dengan gampang, Kyla membuka kaosnya dan memakai tank top hitam yang crop.

“Anjing Kil?” Haechan is definitely checking her out.

“You like it?” Kyla tersenyum miring.

Gak ada jawaban, Haechan masih memproses apa yang dia liat sekarang. “Kil, main sebentar please? Sebentar aja sumpah.”

“Jangan gila anjing.”

“Fuck lah masa gue ngocok ke toilet dulu?” Untung masih tau tempat makanya mereka nahan suara biar gak kenceng-kenceng ngomongnya.

Akhirnya Kyla setuju. Tapi cewek itu dibikin lebih shock karena Haechan membuka celana Kyla juga. “Chan?”

“Diem. Gue yang gerak.” Gak lupa celana cowok itu sendiri juga ia buka.

Jujur ini susah banget bagi Kyla untuk menahan suara. “A-aaah..Bentar..” Cewek itu memejamkan kedua matanya.

“Chan sambil duduk aja.” Kyla meremas pundak Haechan yang setuju untuk duduk.

Bibir mereka pun juga menyatu. Gak tau bakal ketauan atau enggak tapi at this point keduanya gak peduli sama sekitar.

Kyla menghindar dengan keadaannya yang terengah-engah sambil mendongak. “Ahh katanya yang gerak kamu.”

“Yang bilang mau duduk siapa?” Haechan memegang pinggang Kyla sekalian ngebantu biar lebih cepet.

Sesekali tangan Haechan masuk ke dalem tank top tersebut. Kaitan bra Kyla dibuka. “Bagusan gini, tapi gue gak mau banyak yang liat.” Ujar Haechan, ngos-ngosan.

“Mmhh fuck.” Balesan Kyla cuman itu.

Suara mereka aman tapi suara kursi mereka membuat staff disana nanya. “Kak maaf aman-aman aja kan? Apa perlu bantuan?”

Pasangan yang ada di dalem situ auto bertatapan. “Sayang, itu dijawab.”

“Mmmh- Iya aman kok mba, ini bajunya susah dibuka.” Can’t believe she’s talking to a stranger while riding her boyfriend.

“Oh oke kak, kalo butuh bantuan tinggal panggil aja ya kak.”

“Siap mba makasih.”

Gerakan mereka semakin agresif, membuat Haechan menutup mulut Kyla. “Ah fuck.” Si cowok mendongak.

Keduanya kembali berpagut sampe akhirnya puas juga. “Hahh..hahh..” Kyla memeluk Haechan. Masih di posisi tadi.

“Ayo keluar. Makasih sayang.” Pipi Kyla dikecup.

“Dasar lo gampang horny cuman ngeliat ceweknya pake ginian.” Leher Haechan dikecup pelan sama Kyla.

Ya sampe sekarang masih belom tau gimana cara mereka keluar tanpa ditegor sih..

Si Paling Ex : RenKil

Status Friends With Benefits udah terlalu biasa ya gak sih? Ini dua malah pacaran terus putus terus malah sepakat buat EWB. Iya. Ex With Benefits.

Renjun once said, “Lo tetep jadi prioritas gue, Kil. Gak mungkin gue sembarang lepas.”

Ya jadilah mereka yang sekarang ini.

Kyla mau belanja bulanan tapi dia malah minta ditemenin sama Renjun. Entah kenapa padahal ada adeknya atau gak temen-temennya.

Si cowok udah biasa. Dia jemput Kyla di rumah pake mobil. “Kil gue udh smpe ya.” Kata Renjun lewat chat.

Kyla segera turun dan masuk mobil. “Hi.”

Sebelum Renjun membalas sapaan Kyla, matanya sempet salfok sama penampilan Kyla yang simple tapi attractive. Tapi ya dia nyoba buat bersikap bodoamat.

“Kebiasaan ya lo belanja bulanan tapi maksa gue yang temenin.” Pipi Kyla disquish gemes sama Renjun. “Berisik lo udah ah ayo jalan.”

“Iya bawel.” Rambut si cewek diacak pelan.

Selama perjalanan mereka jamming ke lagu-lagu yang keputer di radio mobil.

Pas nyampe mereka pun bergegas belanja dengan keseruan di hari itu. Renjun juga sekalian beli cemilan untuk dirinya sendiri.

Kyla sadar cowok itu ikut nyomot jajanan, “Kan beli juga kan.”

“Ya sekalian sayang.”

“Yi sikiliin siying.”

Jujur keduanya punya love-hate relationship walaupun kadang Kyla yang mengadmire mantannya itu banget atau sebaliknya.

Pas udah selesai, mereka jalan ke parkiran dengan belanjaan yang ditaro di kursi belakang.

Sebelum Kyla masuk, Renjun menyuruh Kyla buat ke side mobil si cowok which is di kursi supir. Dan Kyla nurut aja tanpa pengetahuan kalo dia bakal disuruh naik ke pangkuan cowok itu.

Dengan cepat Kyla protes. “Apaan sihh? Mau ngapain?”

“Udah buru naik.”

“Ck banyak mau banget sih lo.”

Renjun mendecak sekalian ngebantuin Kyla buat naik. “Nurut aja napa si.”

“Jun, ketauan anjir gak enak kalo ada yang lia-“

Kalimatnya terpotong sama Renjun yang mencium bibirnya dengan dalam. Salah satu tangan Renjun sambil mengelus pipi Kyla, satunya mengelus paha si cewek.

Bisa-bisanya Kyla gak nolak padahal lagi di parkiran. “Jun apa ya??”

Melihat reaksi Kyla, Renjun tertawa pelan. “Lucu banget sih lo.”

“Lo gak jelas anjiirrr, tiba-tiba banget.” Kyla memainkan kerah kemeja kotak-kotaknya membuat Renjun tersenyum.

Badan si cewek disenderin ke setiran mobil supaya Renjun bisa mendekor di lehernya. “Jangan banyak-banyak please.” Pinta Kyla sambil menjambak rambut Renjun.

“Nagih banget anjing.” Terus aja Renjun lanjut mendekor. Masih sambil mengelus paha sang mantan.

“Besok gue ada meeting Jun.” Kedua tangan Kyla melingkar di pundak Renjun.

Terpaksa berhenti, Renjun mengecup pipi Kyla. Tangan yang sedang mengelus paha pindah ke rambut. “Cantik.”

“Iya lo juga ganteng banget ampe pusing gue liatnya.”

“Hahaha bisa lo balesnya gitu. Tidur dipangku mau gak? Gue elus-elus.” Tawaran Renjun sebenernya mau Kyla terima tapi ya masih sadar tempat.

Si cewek menggeleng, “Gak ish. Gak bisa gue malu takut diliatin orang-orang. Lagian lo nawarin yang engga-engga aja sih.”

“Ya okay fine.” Bibir Kyla dikecup.

“Tapi nginep di apart gue ya? Udah lama gak cuddle.” Tawaran kedua dari Renjun akhirnya diiyain sama si mantan.

“Tapi abis ini anter itu belanjaan ke rumah dulu yaa.” Rambut Renjun disisir sama jemari Kyla.

Cowok itu ngangguk. “Gih pindah, lo tidur nanti gue bangunin. Sekalian beli makan ya nanti lo bangun makanan udah ada.”

“Yaa.”

Sekali lagi, Renjun mengecup bibir Kyla sebelum cewek itu pindah.

MarKil : 18 (Alternative Universe, if they never break up)

Mark sempet keluar kota buat kerja dan gak ketemu sang pacar beberapa hari. Untung mereka masih bisa videocall jadi rasa kangen dua orang itu berkurang.

Pas Kyla lagi kerja di ruang tamu apartemen, dia gak sengaja ketiduran karena mungkin kecapean.

Pas banget Mark mau surprise-in cewek itu. Betapa happy nya si cowok pas dapet kabar dari Kyra kalo kakaknya ketiduran. Kesempatan emas.

Pas Mark buka pintu, senyuman khasnya langsung terpampang di wajah cowok itu.

Si cowok jalan ke belakang Kyla lalu ia menepuk pundak si cewek. “Hmm, bentar lagi Ky.” Kayaknya dia masih belom sadar.

Mark cuman menahan ketawa.

Lagi-lagi Mark menepuk pundak Kyla dan mengelus kepalanya. “Ky bentar- Loh?”

“Hey sayang.” Mark melebarkan kedua tangannya.

Kyla auto masuk ke pelukan pacarnya. “Demi apa? Aku kangen banget plisss.” Si cewek mendusel ke dada Mark yang sedang memakai hoodie hijau tuanya itu.

“Me too hahah. Here you go, oleh-oleh.” Salah satu tangan Mark ngasih oleh-oleh buat Kyla tapi satunya lagi masih merangkul si cewek yang masih duduk.

Hati Kyla diacak banget ini. “Thank you Markie.” Kyla menerima gantungan buat di tas dari sang pacar.

“Sini kiss dulu.” Mark udah manyun aja.

Pas banget, Kyra keluar dari kamar. “EWWW! Guys please bentar dulu gue mau ngambil air dingin.”

“HAHAHAHAHAH I’M SORRY KY!” Mark malah ngakak ngebuat Kyra ikutan ngakak sedangkan Kyla starring at them dengan tatapan yang sinis.

“Lo juga biasanya gapapa kalo gue cium Mark.” Ujar Kyla dengan jutek makin bikin Kyra ngakak.

“Ya bisa aja karena lo pada kangen terus jadi make out. We never know bro.” Bales Kyra sambil ngisi gelasnya dengan air dingin.

Lagi-lagi Mark terkikik geli. “Dude what hahahaha..”

“Udah-udah gue masuk nih.” Finally, si bontot masuk.

Mark langsung menggendong Kyla ke sofa supaya bisa dia pangku. “Kaget gak aku kesini?” Tanya Mark sambil merapikan rambut Kyla.

“Banget lah gila kamu ya. Sumpah selama aku kerja tadi kepikiran mulu tau gak si-“

Kalimat Kyla kepotong sama Mark yang mencium bibirnya. Mereka ketawa kecil abis itu. Playful kisses, coziness, pokoknya enak banget.

Musik di TV ngebuat situasi semakin baper.

Berujung cuddle. Mark terus mengelus kepala Kyla. “I love you.”

“I love you too.” Pipi Mark dikecup pelan sama Kyla.

“Kamu gak pegel? Kita pindah ke kamar aja yuk.” Tawar Kyla tapi dengan cepat Mark menggeleng. “Not at all. Lagian kalo pegelnya karena kamu aku mah gapapa. Tidur gih aku nyanyiin.”

“Yeuu hahaha bisa banget. Yaudah aku lanjut tidur yaa, bisa aja tadi mimpi di meja sana diselesain sekarang.” Canda Kyla.

Mark ketawa udah pasti. “Hahahah yeah i hope so.”

“Tentang zombie tapi.”

“BABE HAHAHAHA.”

MarKil : 17 (Alternative Universe, if they never break up)

Terjadi perdebatan antara Kyla dan Mark. Sampe mereka perang dingin beberapa hari which is new. Karena biasanya mereka gak sampe berhari-hari.

Mereka sampe memisahkan diri. Kyla di apartemen sendiri begitu juga dengan Mark.

Sampe Kyla ngepost dirinya looking fine di sosial media. That’s when Mark goes to her apartment sampe tergesa-gesa.

Kyla yang lagi duduk di sofa sambil nonton TV, kaget pas Mark nyerbu dia. “Mark?”

Si cowok langsung ada diatas Kyla. “Aku tau kita lagi berantem tapi kalo cara kamu kayak gini kamu keterlaluan.”

“You’re being weird Mark.” Kyla mencoba untuk memisahkan diri dari Mark tapi gagal.

Si cewek dicekik pelan. “Behave.”

“Why should i?” Kyla nantangin sang pacar.

Mark mendengar itu langsung melumat bibir sang pacar dengan agresif sampe Kyla kehilangan oksigen. “Mmmhh- Mark what the fuck?”

Pipi Kyla ditampar. “I swear kalo kamu gak nurut-“

“Apa? Udah sana aku mau mandi.” Lawan Kyla.

Sumpah. Mark kaget banget sama tingkah laku si cewek kali ini. Biasanya dia takut tapi sekarang malah berani.

Bener aja, Kyla mandi. Seakan-akan gak terjadi apa-apa. Pas selesai mandi, Kyla sempet jalan ngelewatin Mark yang lagi duduk di sofa buat ngambil handphonenya.

Cuman pake handuk.

Mark mendengus kesal membuat Kyla menoleh kearahnya. “Kamu ngapain masih disini?”

“Fuck. Can you please forgive me? Aku gak kuat babe. Sakit.” Jawab Mark dengan lesu.

“Apanya sakit?”

“My di-“

“Iya-iya tau hahaha.” Kyla duduk di pangkuan si cowok dan merangkul pundaknya. “Sakit?” Tanya si cewek, Mark mengangguk.

Pipi Mark ditampar. “Punya mulut kan?” Nahkan. Giliran si cewek yang begini.

“Iya sakit.” Jawab Mark yang masih memproses tingkah pacarnya.

Mereka pun berpagut beberapa menit sampe Kyla turun dari pangkuan si cowok. “Buka dulu dong celananya.” Suruh si cewek. Mark auto nurut.

Ahh fuck babe terus..

Ahh shit..

Dan berbagai macam suara keluar dari mulut si cowok membuat Kyla bangga. Kapan lagi iya kan?

Mark menjambak rambut si cewek. “You’re so good i swear. Masuk kamar, i’m going rough.”

“Lah? Kok gitu?”

“Aku serius. Kamu nurut atau gak lebih parah.”

“Mandi lagi dong aku?” Kyla kembali duduk di paha si cowok.

Rambut Kyla dielus. “Itu gampang. Now behave.”

“Ugh okay daddy.” Pipi Mark dikecup sebelum ia menggendong si cewek ke kamar.

MarKil : 16 (Alternative Universe, if they never break up)

How stupid. Kyla ngebikin tiktok yang cukup hot untuk dilakukan di publik sendirian. Dia bikin di lobby apartemen karena iseng pas Mark lagi ngomong sama mas-mas dibawah.

Si cewek mengira bahwa cowoknya itu gak merhatiin padahal jelas-jelas he’s starring at his girlfriend like she’s some kind of food.

Mana Kyla pake celana pendek.

Sengaja pura-pura gak tau, Mark menggandeng si cewek. “Ayo babe. Thanks udah nemenin.”

“Kamu gak jadi beli jajanan?” Kyla ngelock hapenya membuat Mark mendengus.

“Nope. Udah ada kok diatas, nanti bakal aku makan.” Jawab Mark. Kyla cuman ngangguk-ngangguk aja.

Pas mereka masuk, Mark langsung menggendong Kyla dan ditaro diatas kitchen island.

Gak lupa untuk ngelock si cewek dengan kedua tangannya di kanan-kiri. “What the fuck is wrong with you babe?” Tanya Kyla.

Pipi Kyla dapet tamparan dari si cowok. “Watch your mouth.”

“That supposed to be my question you bitch.” Lagi-lagi pipi Kyla ditampar dan diremas dengan agresif.

Tangan Mark pindah ke leher si cewek untuk mencekik. “Ngapain kayak gitu tadi hm?”

“Answer me or else.” Perintah si cowok.

Dengan cepat Kyla menjawab, “I’m sorry. Aku cuman bikin tiktok doang babe, gak ada niatan apa-apa.”

Lagi-lagi Mark mendengus. “Bullshit. Tadi banyak cowok-cowok tau gak?”

“Sengaja kamu kan?” Lanjut Mark.

“Okay fine. Tapi aku cuman ngetes apa kamu bakal ngeliat ke aku atau enggak, just for fun Markie i swear. Bukan buat nyari perhatian ke cowok-cowok.”

Kyla menjawab si cowok sebelum Mark menariknya untuk berpagut.

Cukup lama sesi ciuman mereka sampe Mark membuka iket pinggangnya dan menurunkan badan si cewek untuk balik arah. “Mark?”

“Kamu diem.”

Berbagai aksi dilakukan sama si cowok sampe berkali-kali Kyla meringis kesakitan.

Ah! Mark please udah..

Ouch!

Kedua tangan si cewek diiket sama iket pinggang Mark. “Mau lagi hm?” Tubuh si cewek digendong dan ditidurin di kasur sama sang pacar.

“No please.” Mata si cewek berair. Jujur hati Mark sedikit lemah makanya ia mengecup pelan sebelum membuka celana pendek punya Kyla.

Fu- Ahh anj-

It feels so good babe fuckk..” Abs si cowok dijilat sama sang pacar.

Keringat bercucuran di seluruh badan mereka.

As always, Kyla menangis setelah kegiatan mereka. Tapi kali ini lebih parah dari biasanya sampe Mark sangat merasa bersalah.

Daritadi Kyla menghindar walaupun satu tempat tidur. “Baby please jangan jauh-jauh.”

“Diem gak kamu?” Kyla mengusap air mata yang jatuh di pipinya.

“Balik ke aku sayang.”

Setelah pemaksaan Mark berkali-kali, akhirnya si cewek mau balik ke pacarnya itu.

“Awww don’t cry, i’m sorry.” Jemari Mark ikut mengelus pipi Kyla yang dengan cepat menepis tangannya.

“Babe aku minta maaf banget, aku harus apa sampe kamu bisa maafin aku?” Mark mengelus rambut Kyla.

Gak ada balesan.

Tapi gak lama, Kyla menjawab. “Gatau. Udah ih diem sumpah.”

“Babe i know pasti kamu kesakitan tapi pasti kamu suka kan?” Goda Mark. Bisa-bisanya.

“Suka sih suka, tapi kamu sampe segininya cuman gara-gara aku bikin tiktok dibawah.” Kyla menutup mukanya dengan selimut.

Pelan-pelan, Mark membuka selimut itu dan menarik si cewek ke pelukannya. “Hey, aku tau banget pasti buat kamu painful. Tapi i’m going to keep you safe forever okay?”

Kalimat lembut Mark membuat Kyla mesem-mesem dalam dekapan si cowok. “Dangdut kamu mah.”

“I’m serious babe.”

“Iya-iya, thanks. But i’m still mad.”

“Aku bakal order whatever you want, gimana?”

“Fine.”

“Hahaha dasar bayi.”

#88

Photoshoot lagi. Beban pikiran Kyla, tapi ya mau gimana? Masa disuruh gak boleh?

Waktu itu Kyla sempet nemenin Haechan buat photoshoot dan sekarang giliran ngeliat hasil foto-fotonya.

Kebetulan mereka lagi night drive. Little does Haechan know, Kyla punya kejutan buat si cowok juga tapi dia simpen buat nanti.

Pas jam 10, cewek itu langsung buka handphonenya dan mengecek sosial media buat liat. “Deg-degan anjing.” Ujar si cewek membuat Haechan tertawa pelan.

As always, Kyla setiap kali ngeliat foto cowoknya yang hot pasti dia mendongak sekaligus menghela nafas. “Anjinggg..”

“Gimana bub?” Si cowok noleh ke Kyla sambil tersenyum.

Kyla yang frustasi, mengacak rambutnya sendiri. “Lo diem dulu deh, Chan.”

Si cowok cuman terkekeh dan lanjut menyetir. Seakan-akan Kyla baik-baik aja.

Here comes the surprise from the girlfriend.

Video yang Kyla rekam tadi, dia sengaja kasih tau ke Haechan. “Eh bub btw liat deh. Keren kan gue?”

Jujur Haechan langsung menggigit bibir bawahnya. “What the fuck Kil?”

“Keren gakk?”

“Sialan lo, bales dendam maksudnya?” He’s probably mad for no reason. Kayaknya.

Kyla terkekeh, “Apaan sih?”

Dengan cepat, Haechan mencari spot sepi dan berhenti. “Ngapain?” Tanya Kyla.

“Diem.” Walaupun Kyla juga deg-degan ngeliat Haechan looking attractive pas lagi parkir mobil, dia nahan. Walaupun dia tau ujung-ujungnya bakal kayak gimana.

Seatbelt Haechan ia lepas. “Come here.”

“I swear Kil, don’t be a brat.” Lanjut Haechan sebelum Kyla membalas kalimatnya tadi.

Kyla memutarkan bola matanya dengan malas, “Ugh okay fine.”

Ia pun duduk diatas paha Haechan yang pake ripped jeans. “Sampe lo publish tuh video awas aja.” Rambut Kyla dijambak oleh si cowok.

“Lah? A lot of people juga liat foto-foto lo yang hot itu terus lo gak mikirin perasaan gue?” Bales Kyla, kedua tangannya mengelus pundak Haechan.

“Temen cowok lo banyak.”

“So?”

“You’re mine, okay? My whore.” Itu kata-kata Haechan sebelum ia menarik wajah Kyla untuk dipagut.

Tangan Haechan yang tadinya lagi menjambak rambut ceweknya, pindah ke lehernya. “Fuck, you’re so hot.” Haechan menggigit bibir bawah Kyla.

“So are you.” Bales Kyla terengah-engah.

Gantian rambut Haechan yang dijambak sama Kyla membuat si cowok mendongak. Kyla mengambil kesempatan untuk mendekor.

“Fuck...”

Mereka kembali berpagut.

Jaket hitam Haechan yang dipake sama Kyla dilepas sama si cowok.

Celana pendek si cewek juga perlahan dibuka sama Haechan. “Gue bisa gila ngeliat lo sumpah.” Untuk kedua kalinya, Haechan menggigit bibirnya sendiri.

“Gue bukan gila, gue horny terus ngeliat lo anjing Chan.”

Sumpah mereka beneran gak peduli kalo ada orang di sekitar.

Ah fuck Chan bentar..

Ahh..

Kil anjinghhhh..

Fuck Hyuck, oh my..

Ahh please kamu hot banget

Setelah kegiatan panas tersebut selesai, mereka kembali memakai pakaian masing-masing tapi Kyla masih di pangkuan cowoknya.

Haechan mendusel ke dada si cewek yang masih terengah-engah.

“Anjing ah capek banget.”

“Tapi enak.” Lanjut Kyla dibalas dengan kekehan si cowok.

Sebelum Kyla pindah tempat, Haechan mengecup pelan si cewek lalu ia tertidur pulas.

NaKil : FWB Relationship.

Double date juga akhirnya. Double date beneran bukan yang sekedar cowok-cewek cowok-cewek. Kyla yang tiba-tiba kepikiran langsung bergegas mengajak Kyra dan Chenle.

A simple double date yang makan dan jalan-jalan di mall udah cukup banget.

Itu tempat tujuan si cewek dan adiknya.

Mereka ketemuan di restoran karena jalannya misah. Kyla-Jaemin dari apartemen si cowok sedangkan Kyra-Chenle dari apartemen Kyra.

“Haaaarrroooo everribadiii..” Siapa lagi kalo bukan Jaemin?

Baru juga ketemu, mereka langsung ketawa gara-gara si cowok. “Bang apaan sih lo?” Tanya Chenle masih cengegesan.

“Le biarin deh. Lo mau nanya berapa kali juga dia gak bakal jawab serius.” Kyla ngeladenin lalu dia duduk di sebelah sang pacar.

“Kak, aku udah sakit perut duluan sumpah.” Ujar Kyra lemas membuat Jaemin terkekeh. “Mohon dimaafkan ya adik. Btw cie jadian.” Bales Jaemin.

“Na awas nanti adek aku terbang.” Ledek Kyla.

Si cowok pura-pura kesel dan menatap Kyla dengan ekspresi yang melawak. “Hey itu adek aku juga. Adek ipar ya gak Ky-” Si cowok ngewink.

“Gak jelas ah.” Kyla menampol pelan wajah si cowok. Padahal mah doi salting.

“Lo berdua emang udah meant to be. Gue capek ngeliatnya.” Ujar Chenle.

“Oh itu harus kita aminin Kil.” Dengan agresif, Jaemin merangkul Kyla seakan si cewek bro banget.

Akhirnya Kyla ketawa lepas juga tapi gak lama dia pura-pura nangis. “Sumpah udah ah sayang aku mau pulang.”

“Guys tolong ini di restoran.” Kyra mengusap air mata yang jatoh di pipinya.

“Eh nangis gak tuh lo.” Chenle ikut mengusap pipi Kyra.

Setelah banyak upacara, mereka mesen dan segera makan. Karena tujuan utama mereka mau ke photobooth disini. Sekalian main.

Pas udah selesai makan dan bayar, mereka langsung jalan. ChenRa sengaja jalan di belakang biar bisa ceng-cengin kakak-kakaknya.

Ceng-cengan dimulai pas Jaemin menggandeng tangan Kyla. “Ohok! Aduh Le batuk nih Le.”

“Yah Ky jangan sakit dong.” Si cowok ladenin.

Kyla auto nengok ke belakang. “Lo pada kalo masih mau punya mata diem aja.”

“Emang kenapa?” Tanya Kyra.

“Gue colok mata lo berdua pake sumpit.” ChenRa burst out laughing gara-gara anceman Kyla tadi.

Jaemin gak merhatiin yang belakang, dia cuman ngeliatin Kyla dari point of viewnya sendiri. Sesekali tangannya mengelus tangan Kyla dengan jemarinya.

Gak lama mereka nyampe juga di tempat booth.

Males memakai aksesoris, mereka foto seadanya kayak biasa.

Lagi-lagi Jaemin yang sangat bucin bukannya ngeliat ke kamera tapi malah ngeliatin Kyla. Untung ChenRa gak terlalu merhatiin.

Pas lagi break dan milih frame lain, Kyla menegur si cowok. “Na kamu jangan liatin aku terus kalo udah foto.”

“Dihh suka-suka aku.”

“Ini mau foto lagi janji gaya kamu harus berubah ya.”

Jaemin terdiam sebentar lalu cengiran andalannya keluar. “Okay hahaha.”

Sesi foto kedua dimulai. Sesuai perjanjian, Jaemin mengganti gayanya. Ia peluk si cewek dari belakang. Tetep aja itu tatapannya gak diganti arahnya.

Jepretan kedua, Jaemin menaruh lengannya diatas kepala Kyla. And again, tatapannya terus ke sang pacar.

At this point, Kyla gak bisa apa-apa selain salting.

Karena yang super gak sabar sama hasil itu ChenRa, mereka nungguin depan kasir sedangkan Kyla-Jaemin masih di dalem ruangan.

Dengan cepat, si cowok membawa sang pacar ke pelukannya. Kedua tangan Kyla memeluk pinggang Jaemin. “Na, kenapa sih? Kayak mau misah setahun.”

“Hahah gapapa kok.” Si cowok mengecup pucuk kepala Kyla.

“Kamu janjinya mana tadi?” Kyla menatap Jaemin.

“Loh? Udah kan? Kamu kan suruhnya gaya bukan arah mata aku kemana.”

“Gak jelas tapi sayang.” Kyla kembali mendusel ke dada si cowok.

Kyra yang iseng, dia minta satu lagi buat foto, sengaja minta dua frame doang.

Pas banget, NaKil lagi mau kiss.

Cup! Cekrek!

“LOH?” Tentunya mereka berdua kaget.

“Le kabur Le!”

Si cewek menghela nafas. “I swear.”

“Tenang yuk tenang.” Jaemin mengelus rambut Kyla.

“Abis ini beli sumpit.”

“HAHAHAHAH.”

NaKil : FWB Relationship.

Biasanya kalo bakal comeback udah pasti ada photoshoot dong? Today is pretty new though. Lagi-lagi karena status NaKil yang berbeda.

Terakhir kali nemenin Jaemin photoshoot, masih bestfriends.

Sebenernya gak beda-beda banget sih karena dreamies udah lumayan terbiasa sama mereka yang pacaran.

Sumpah. Awalnya Kyla biasa aja tapi pas dia tau tema photoshootnya, jadi deg-degan sendiri. Tapi ya namanya juga Kyla, harus pura-pura chill.

Selagi Jaemin dirias, mereka berdua ngobrol random. “By the way jadi mau beli soju?” Tanya Jaemin, memainkan salah satu tangan ceweknya yang lagi duduk di sampingnya.

“Ayoooo. Kangen banget. Kalo mau ajak Jeno ajak aja.” Jawab Kyla dengan antusias.

“Mbaknya mau ikut?” Canda si cowok ke staff yang lagi makeup-in dia. Udah pasti si staff cuman ketawa ngakak, Kyla terkekeh ngeliatnya.

Pas Jaemin udah pake outfit untuk photoshoot kali ini, ekspresi Kyla langsung ketebak sama sang pacar. “Na, ganteng.”

Sebenernya Jaemin pura-pura gak tau. makanya he’s acting like everything’s okay. “Thank you yang.” Pipi Kyla dikecup cepat sama Jaemin lalu cowok itu segera jalan ke set.

Kyla ngeluarin hapenya dan mulai fotoin cowoknya itu. Tapi dirinya berhenti saat Jaemin ganti posisi jadi duduk. Lowkey man spreading.

Jakun tajem si cowok memperparah situasi.

At this point Kyla udah lemes tapi at the same time dia pengen cepet-cepet berduaan sama cowok itu.

Pas udah kelar, Kyla ngode ke cowoknya buat masuk ke ruang ganti. As always.

Si cowok masuk ke ruang ganti dan langsung mengunci pintu. He knows. “Apa hm?” Tanya Jaemin dengan kalem.

“What was that Na Jaemin? Seenaknya man spreading terus banyak staff yang ngeliat.” Protes Kyla. Dirinya keliatan gemas di mata Jaemin.

Si cowok menarik Kyla ke pelukannya. Mereka masih di belakang pintu. “Kan gaya aja sayang. Masa gak boleh?”

“Ya tapi banyak cewek yang liatttt.” Tumben Kyla kayak gini.

Pelan-pelan Jaemin membuka gloves yang dia pake khusus buat tema kali ini. Tangannya mengelus rambut Kyla, turun ke punggung, dan berujung meremas bokong si cewek.

Suara dari mulut Kyla gak sengaja keluar saat bokongnya diremas.

Si cewek digendong cowoknya biar dia duduk di meja rias. “Duduk sini ya.” Ujar Jaemin dengan halus.

“Na mau cium.”

Jaemin masih aja bisa nahan. Padahal salah satu kelemahannya adalah needy Kyla.

Jemari si cowok mengelus pipi si cewek. “Lucu banget sih kalo lagi needy.”

Kyla udah gak tahan. Dia menarik Jaemin supaya bisa berpagut. Si cowok tersenyum di sela-sela ciuman mereka.

Keduanya memisahkan diri sebentar. “Berani ya sekarang. Bagusss.” Si cowok menahan badannya dengan tangan di kanan-kiri Kyla sambil terkekeh.

“Daddy, please be rough. Please. Aku gak kuat kalo gin-“ Kalimat Kyla kepotong sama tangan Jaemin yang mencekik dia tiba-tiba.

Mereka lanjut berpagut.

Lagi-lagi mereka menjauh supaya Jaemin bisa menampar pipi Kyla.

And again. Mereka berpagut lagi selagi Jaemin mencekik pacarnya yang lama kelamaan kehabisan nafas. “Na- mmhhh wait.”

“Shut up.”

Setelah beberapa lama, Jaemin mulai mendekor leher Kyla. Si cewek yang peka langsung mendongak.

Hoodie Kyla dilepas paksa sama Jaemin. “Fuck you.” Ujar Jaemin saat melihat ceweknya cuman pake tank top.

Saat Kyla half-naked, Jaemin terus mengecup, mengisap semua bagian yang terbuka.

Naaa..

Ahhh fuck..

Na aduhh.

Ssshh jangan berisik.” Kata Jaemin.

Kamu enak ngomong gi-

Untung Jaemin udah sigap menutup mulut Kyla biar suara-suara yang keluar dari mulut si cewek gak terlalu kedengeran.

MarKil : 15 (Alternative Universe, if they never break up)

And they’re back. Mark ada lagu solo yang bakal dia perform di konser NCT 127. Vibration jadi pilihannya kali ini.

Mumpung lagi gak terlalu rame, Kyla nemenin. Si cowok juga niat minta ditemenin dariawal sih biar gak bosen-bosen amat.

Setelah menyapa beberapa staff dan artist director mereka, Rino. Kyla duduk di sofa dan Mark siap-siap ke posisi.

Karena Kyla tau hari ini gak bakal terlalu rame, dia sengaja pake baju yang baru dia beli yang emang on point banget.

Ditambah crop top item dan outernya. Buset Mark udah kayak disiksa kalo gini. Udah harus fokus, tapi ada ceweknya yang nunggu di sofa.

Awalnya berjalan lancar sampe Kyla yang ngerasa kurang adem, dia ngebuka outernya membuat Mark membuat sedikit kesalahan. “Oh sh- Sorry-sorry. I’ll do it again sorry.” Ucapnya gak enak.

“Chill Mark hahah, ayo ulang.” Suruh Rino.

“Okay hahaha i got distracted.”

Kyla yang baru sadar ikut ketawa. “Hahah kenapa kak?”

“Ini tiba-tiba ke-dist-“

“Yok ulang yok.” Kata Mark yang memotong kalimat Rino.

Setelah selesai, mereka misah. Yang lain pada pulang, sisa MarKil yang ada di dalem ruangan.

Jujur Kyla gak ada niatan buat bikin Mark gimana-gimana makanya daritadi dia nganggep semuanya fine-fine aja. “Babe look. Aku videoin kamu tadi.” Kyla ngasih tau layar hapenya.

“Babe wait, kamu sengaja?” Mark menahan tangan Kyla. Mereka duduk sebelahan.

“Hah? Sengaja? Sengaja apa?”

“Turned me on? Dari aku latihan tadi kamu aneh sumpah. You took of your outer, you put your hair up sambil karet rambutnya kamu gigit.” Jelas Mark membuat Kyla ketawa.

Gantian Kyla yang jelasin, “Are you joking? Ngapain juga? I would never babe apalagi ini penting, ada Kak Rino juga.”

“But you look so damn hot sampe aku ke-distract tadi.” Mark mengusap wajahnya frustasi.

“Thanks though.” Kyla terkekeh.

Mark sempet nunduk lalu matanya kembali menatap Kyla. “Fuck i’m so lucky.”

Badannya kembali duduk seperti biasa. “Come here, sit on my lap.” Paha si cowok ditepuk sama dia sendiri.

“Okay..” Si cewek menuruti, tentunya.

Mereka pelukan beberapa menit. Sesekali Mark mendusel ke dada Kyla. Leher si cewek juga beberapa kali ia kecup.

Perlahan bibir mereka bertemu dan ujung-ujungnya mereka lanjut berpagut. Tangan Mark memeluk pinggang Kyla, si cewek juga melingkarkan tangannya di pundak Mark.

Di sela-sela kegiatan, Mark tersenyum, Kyla pun juga ikut tersenyum. Mereka memisahkan diri tapi kening mereka tetep nempel, they’re admiring each other.

“I love you baby.” Kata Mark dengan manis lalu mereka pelukan lagi.

“Damn Mark Lee i got a lot of butterflies.” Ucap Kyla, sekalian meledek si cowok dengan tidak membalas kata-katanya.

Mark yang tadinya lagi mendusel, balik menatap Kyla dengan raut muka cemberut. “Can you say it back please?”

Pipi Mark langsung dicubit, “Hahaha i love you too Markie.”

“Nah, now i’m happy.”

“Iya tadi kan turned on ya?” Lagi-lagi Kyla ngeledek.

“We’re doing it later sayang, not now jadi tenang aja.” Bales Mark dengan senyum miringnya.