MarKil : 19
Keadaan di apartemen lagi sangat kalem tapi bosen juga bagi Kyla karena adiknya itu baru aja pergi ke rumah temennya buat ngerjain tugas.
Alhasil cewek itu puter lagu dari TV. Sekalian nyicil tugas akhir.
Tiba-tiba pintu apartemen bunyi. Ding dong
Si cewek yang baru selesai rapih-rapih, nyaut. “Yaaa?”
Surprise.
Kyla auto berdiri dan memeluk sang pacar yang baru pulang dari luar kota buat tour. “Sayaaaangg!” Seru si cewek.
Mark membawa ceweknya ke dalam pelukannya. “Hi baby, aku kangen.” Bales Mark, kedengeran dia lagi capek.
“Me too, kamu capek pasti ya??” Kyla mengecup pipi Mark.
“Not gonna lie, capek sih. But it was fun. How’s your schoolwork though?” Si cowok mengecup bibir Kyla lalu melepas sepatunya.
“Baru selesai tadi hehe.” Jawab Kyla membuat Mark mengacak rambutnya sambil tersenyum tipis.
Mulai nih muncul ide-ide bagus di kepala Kyla.
Mark duduk di sofa lalu bersender dan menghela nafas lega. “Damn..finally.”
Si cewek ikutan duduk di sebelahnya. “Maaf yaa aku gak bisa nemenin kesana.”
“Hey it’s fine, tugas kamu bukan nemenin aku terus babe.” Paha Kyla dielus.
“Aku kangen ciuman sama kamu loh.” Ujar Kyla yang sangat straightforward itu.
Diantara shock atau salting, Mark cuman bisa terkekeh. “Don’t get me wrong, aku juga babe. More than that kayaknya.”
“More than what? Ciuman?”
Si cowok mengangguk. “Tapi aku bukannya maksa kamu buat seka-“
Perkataan si cowok kepotong karena Kyla pindah ke pangkuannya. “Aku ngerti hahaha.” Ucap Kyla sebelum ia maju untuk mencium Mark.
Gak tau mabok situasi atau pengen ngetease, tapi Kyla is lowkey grinding on him sampe ngebuat Mark ngegroan beberapa kali.
Ciuman kangen udah lama ketemu ya gimana ya? Agresif, iya. Romantis juga iya. “Fuck i missed you so much.” Ibu jari Mark mengelus bibir bawah Kyla.
“Besok kamu ada kegiatan diluar?” Tanya Mark sebelum ia mendekor leher Kyla.
Sang pacar menggeleng membuat Mark bergegas untuk mencium leher Kyla yang langsung mendongak.
Rambut hitam Mark dijambak, “Shit.”
“Sorry.” Kyla memindahkan tangannya dari rambut belakang si cowok ke pundaknya tapi dengan cepat Mark memindahkannya kembali. “I’m okay. Aku suka kok babe.”
Badan Kyla tiba-tiba udah ditindih sama Mark yang shirtless. “Wow.” Gumam Kyla, Mark terkekeh dengernya. “It’s yours.”
“Emang.” Bales Kyla lalu ia mencium dada Mark. Tangannya gak berhenti meraba abs si cowok.
“Mau sekalian di kamar mandi gak?” Tanya Mark sambil mengelus rambut Kyla.
“Terserah.”
“Okay, let’s go baby.” Mark menggendong Kyla ke kamar mandi.
Leher Kyla penuh dengan tanda merah begitu juga dengan dada Mark.
Keduanya bangga sama diri sendiri saat udah selesai.
Si cowok bantu keringin badan Kyla. “It felt so good gila.” Mark ngeledek.
“Ish udah ah.”
“Lah? Kok malu? Tadi kamu ngisepnya pede banget-“
Lengan si cowok dipukul pelan, “Mark!”
“Nanti lagi ya.”