JayKil equals Angry Birds #2
Terjadi perdebatan bagi Kyla dan Jay semalem. Biasalah, kalo udah masalah sama kesehatan, pasti keduanya serius. Tadi malem Jay malah bercandain sesuatu yang mustinya gak jadi bahan candaan.
Karena udah janji mau nemenin ke gedung hari ini, Kyla mau gak mau nemenin walaupun dia daritadi ngomong seadanya.
Jujur aja, Jay yang nyetir ngerasa bersalah banget. Sampe tadi malem mereka tidur dengan vibe yang gak enak. “Kamu mau makan dulu?” Tanya Jay pas lagi lampu merah.
Si cewek hanya menggeleng.
“Serius?”
“Ck iya.” Nada Kyla terdengar lagi kesel banget.
Akhirnya mereka sampe juga di gedung. Pasangan itu masuk ke studio karena ada meeting kecil diantara Jay dan staff. “Eh maaf-maaf, aku keluar aja y-“
Kalimat Kyla terpotong karena Jay menarik tangannya supaya tetep duduk di sebelah cowok itu, “Stay here please, lagian ini gak berat-berat banget yang diomongin.”
Sang staff ikutan bilang, “Iya udah disini aja, member lain lagi pada misah-misah nanti kasian kamu sendiri.”
“Oh, oke kak.”
Setelah staff pamit mau keluar karena udah selesai, Jay langsung ajak ngomong Kyla. “Babe, udahan marahnya please.”
“Gak enak berantem lama-lama gini.” Lanjutnya.
Kyla masih panas kepalanya, “Kamu harus bayangin di posisi aku juga dong Jay. Gak bisa segampang itu kamu bilang udahan marahnya.”
“I'm sorry for what i said last night, I didn't expect you would be this mad.”
“Gak expect? You were joking about your health, terus kamu expect aku gak bakal serius gitu?” Kyla mengusap wajahnya dengan frustasi.
Si cowok mencoba untuk menenangkan ceweknya, “Udah-udah, i’m so sorry, aku gak bakal ngulang.” Kyla dibawa ke dekapannya.
Walaupun Kyla gak meluk balik tapi Jay tetep mengelus punggung dan kepala si cewek.
Kyla kembali bertatapan sama sang pacar, “Promise?”
“Promise.” Jay tersenyum selagi ia merapikan rambut Kyla.
Dan si cewek dibuat kaget karena tangan Jay yang menyasar ke leher Kyla. “Jay?”
Gak dibales, Jay langsung melumat bibir ceweknya. “Jay? Kenapa sih?” Kyla menjauh sedikit.
“Now that we’re good, aku cuman pengen bilang you look so fucking good today.” Puji Jay karena Kyla pake kemeja kotak-kotak biru yang crop itu.
Tangan Kyla melingkar di pundak Jay, “Kamu random banget sumpah.”
“Gak random tapi emang fakta. Kamu gak perhatiin tadi satpam di lobby sampe ngeliatin kamu segitunya?”
“Cihh bisa aja kamu.”
Mereka kembali berpagut, Jay menyuruh Kyla pindah ke pangkuannya. Cowok itu senderan ke sofa, Kyla juga sebenernya agak sesek ngeliat tampilan cowoknya yang extra ganteng.
Jay memeluk pinggang Kyla selagi leher si cewek didekor. “Aku gak bawa concealer.” Ucap Kyla pelan.
“Terus?”
“Kiss my neck please.” Pinta Jay yang langsung dituruti sang cewek.
Cowok itu otomatis mendongak. “Aku nginep lagi ya malem ini.”
“Baru mau bilang.” Bales Kyla membuat Jay tersenyum miring.
Setelah sesi makeout mereka selesai, Jay terus memeluk Kyla. “Udah gak marah ya?” Ledek Jay.
“Dikit sih.”
“KENAPA?”
“Kamu ganteng banget abisnya.”
Jay yang salting langsung mencium dahi, pipi, dan bibir si cewek. “I love you.”
“I love you too ipul’s bestie.” Ledek Kyla.
“Enak aja, dia tuh musuh.”
“Gak gak gak, dia majikan.”
Loh kok jadi soft? Ya gak bertahan lama banget sih, orang Jay aja mau nginep sehari lagi.