kkumasmom

MarKil : 12 (Alternative Universe, if they never break up)

Sampe di kamar, Mark menggendong tubuh si cewek dan melemparnya ke kasur dengan agresif. “Mark i’m sorry-“

“Kan aku bilang tadi, no mercy.” Seketika, iket pinggang Mark udah lepas.

Baju si cewek juga dilepas paksa semua sampe keduanya full-naked. “Mark pleas-“

Si cowok mencium ceweknya dari atas. Kalung yang masih ia pake bergelantungan. A very nice view sebenernya, Kyla juga diantara takut atau enjoying this.

Beberapa lama kemudian, Kyla sampe gak bisa ngebuka matanya, “Baby, i’m sorry.” Gantian, Mark yang minta maaf.

“Sumpah kamu jahat banget.”

“Sayang? Nangis?”

Isakan Kyla terdengar walaupun pelan.

Itulah yang membuat Mark menarik si cewek ke pelukannya, “Awas ah. Aku lagi gak mood dipeluk.” Kyla mencoba untuk menghindar.

“Aku pijitin ya baby.”

“Gak.”

Jemari Mark menghapus air mata Kyla yang keluar, “Maafin aku babe.”

“Kamu gak jelas. Padahal tadi cuman main-main doang, masa sampe ceweknya kayak gini sih.”

“Yang sakit dimana aja?”

“Semuanya.” Si cowok langsung lemah dan makin merasa bersalah. “Aku mandiin kamu ya?”

“Hm.”

Dikecuplah bibir Kyla sebelum Mark jalan kearah kamar mandi untuk mengisi bathtub. Karena harus nunggu, Mark kembali ke kasur.

Kaki si cewek mulai dipijit, “Sakit gak?”

“Gak kerasa apa-apa, udah mati rasa.” Ucap Kyla menahan sakitnya.

“Pelan-pelan nih ya sayang.”

Mark kembali ke posisi dimana dia di sebelah Kyla, “Babe, udahan marahnya please.” Rambut Kyla disisir ke belakang kupingnya.

Karena gak ada balesan, Mark mencium pacarnya itu, Kyla juga membalas ciumannya. “I love you.” Ucap Mark tiba-tiba.

Kyla sempet diem baru dia membalas, “Hm. Love you too.”

“Sini aku gendong. Kayaknya udah full tuh bathtubnya.”

Tangan Kyla otomatis melingkar di pundak Mark.

MarKil : 11 (Alternative Universe, if they never break up)

Setelah sekian lama, akhirnya ada orang yang ngundang kedua orang ini buat party, yaitu Jungwoo dalam rangka hari ulang tahunnya di bulan Februari ini.

Acara di rumah Jungwoo diadakan pada sore hari, kebetulan apartemen Mark dan rumah Jungwoo bisa dibilang deket.

Waktu sudah pukul setengah delapan, Mark dan Kyla udah siap dan tinggal berangkat dengan santai. “I love how Bang Woo suruh kita pake baju yang casual.” Kata Mark selagi ia menyetir dengan satu tangannya.

“Kak Woo mah emang asik anaknya.” Bales si cewek, memandangi pacarnya yang ganteng banget. Kaos hitam sebagai dalaman + Crewneck + Beanie aja udah bikin klepek-klepek.

Gak lama, Mark sadar kalo daritadi dia diliatin, “Kenapa kamu?”

“Ganteng banget pacar aku.”

Mark terkekeh, “Thank you my love, you look beautiful as well.” Tangannya menggenggam tangan ceweknya.

Gak sampe 10 menit, mereka sampe. Dan ternyata udah rame dengan member-member NCT dan lainnya.

Jungwoo yang lagi di depan, menyambut mereka dengan pelukan hangat. “Haloooo!” Seru Jungwoo membuat kedua orang yang baru dateng tersenyum.

“Happy birthdaaayy bang!!”

“Happy birthday yaaa kakk!!”

Mereka masuk setelah saling menyapa diluar. Karena Kyla sama Mark udah sempet makan sebelum pergi, mereka ngasih jeda dulu, malahan Mark ngambil minum untuk mereka berdua.

Karena ada spot kosong untuk mereka, jadi gas aja duduk disana, terserah mau ada yang gabung atau enggak.

Ya gak mungkin sepi sih, tiba-tiba member lain pada join mereka.

Ada YangYang, Lucas, Jaehyun, Xiaojun, dan Johnny.

Dariawal, Mark udah males sebenernya ada keberadaan Xiaojun kalo ada Kyla doang walaupun dia sendiri sama Xiaojun biasa-biasa aja.

Johnny duduk di sofa persis sebelah Kyla, “Coy, kerjaan gimane?” Si abang merangkul adiknya itu, “Aman bang.”

Lucas yang minumannya udah abis langsung ngajak, “Gais main truth or dare yuk pake ginian, udah abis nih beer gue.”

Tawaran cowok itu langsung disetujui tanpa mikir dua kali sama semuanya.

“Eh monmaap gue kesono dulu ye.” Ijin Johnny.

“Iye.”

Beberapa saat mereka bermain game tersebut, tiba-tiba dapet di giliran Xiaojun, “Jun pilih Jun!” Suruh Lucas.

“Dare.”

YangYang udah drunk dan seenaknya bilang, “Coba..ehhh- lo cium atau rangkul cewek yang deket disini, siapa aja- cium deh! Ohok!”

Senyum miring terpampang di muka Xiaojun, “Oke. Easy.”

Feeling Mark udah gak enak.

Bener aja, cowok yang memilih dare tadi berdiri dan duduk di sebelah Kyla, “Gue banget?” Tanya Kyla.

“Pipi aja, Jun. Jangan bibir.”

“Okay, fine.” Terpaksa sedikit tapi pipi Kyla tetep dicium Xiaojun.

Lucas dan Doyoung menepuk tangannya dengan keras, “Mantaaaapp!!”

Gak tau deh sadar apa enggak sama keberadaan Mark disana.

Pergelangan tangan Kyla ditarik sama Mark, mereka jalan kearah Jungwoo untuk pamit lalu ke mobil dengan cepat. “Mark apa sih?”

Gak ada jawaban. Mark membuka pintu mobil untuk Kyla biar dia masuk, “Mark-“

“Awas tangan kamu.” Mark menutup pintu mobil sampe buat Kyla ngeflinch.

Selama perjalanan mereka berdebat, gak kelar-kelar.

Kyla bingung dan frustasi karena Mark gak kasih jawaban, “Can you at least answer me?”

“Gak usah aku jawab mustinya kamu tau.” Mata Mark gak kemana-mana selain ke jalanan.

“Ya kamu jelasin dong!”

“Coba pikirin sendiri. Bisa kan?”

“Ah males lah aku.”

“Salah kamu tapi kamu yang males. Gimana?”

“Then explain!”

“Kamu pikirin baik-baik coba.” Mark terkekeh kesel.

Sampe basement apartemen mereka masih belom kelar. “Mark! Bisa ngomong gak?”

Mark mendorong Kyla ke tembok selagi tangannya mencekik lehernya, “Siapa yang ajarin kamu naikin nada ke aku?”

“Lepas!”

“Aku nyerah Mark. Please kasih tau.” Lanjut si cewek saat berhasil keluar dari kurungan Mark.

“Xiaojun.”

Nah, giliran begini aja Kyla gak bisa bales apa-apa.

“Maaf. It’s just a game, kan?” Si cewek udah gak berani natap Mark.

Pergelangan tangan Kyla kembali ditarik, “I’m going rough tonight. No mercy.”

MarKil : 10 (Alternative Universe, if they never break up)

Dari kemaren Mark yang sibuk, belakangan ini giliran Kyla yang sibuk jadi kadang suka pulang ke rumah bukan ke apartemen Mark.

Karena hari terakhir, si cewek pulang dan kembali ke apart sang pacar, “Yah, tidur..” Kata Kyla walaupun nyarkas karena keliatan banget kalo Mark pura-pura tidur.

Mark auto ketawa geli, “Ah, mustinya aku belajar acting hahahah.”

Mereka pelukan baru Mark mengecup bibir dan dahi ceweknya itu, “Ini gitar ngapain ada disini? Kamu abis mainin?”

“Yes, tadi aku ngelive.”

“Oh really?? Maaf aku gak nonton.” Kyla menyisir rambut Mark dengan jemarinya, “Its okay.”

Setelah perbincangan singkat mereka, Kyla segera mengganti bajunya sedangkan Mark tiduran di kasur. “Mark hoodie kamu mana?” Tanya Kyla pas udah pake celana pendek.

“Yang mana? Kalo yang abu-abu aku gantung kalo yang ijo ada di sofa.”

“Abu-abu kok, yaudah aku ambil.”

Kyla balik ke kamar dan langsung loncat pelan ke sebelah Mark yang udah ngelentangin tangannya, “Finally.” Si cewek langsung dipeluk erat.

“Mmm! Gak bisa nafas akuu.” Dada bidang Mark dipukul pelan.

“Hahahah sorry.”

Si cowok duduk dan mulai memainkan gitarnya lagi, “Any request?” Tanya Mark.

“Anything.”

Genjrengan gitar mulai terdengar, “Tan lines and some memories, guess summer got the best of me, chef B with the recipe, yeah with you is a better me.

Kayaknya sih ada yang klepek-klepek ngeliat cowoknya.

Mata Mark tertuju ke sang pacar, “I guess what I'm sayin', I guess what I'm sayin' I guess what I'm sayin' is, I I fuckin' love you..

“Udah ah.” Mark menaro gitarnya di lantai lalu menahan badannya diatas Kyla, “Cantik.”

“Kamu kenapa sih hobi banget bikin salting? Capek tau.” Tangan Kyla mengelus pipi Mark, halus.

Gak ada balesan karena Mark mencium Kyla dengan halus, awalnya. Tangan si cowok juga nyasar ke pipi Kyla, “Kangen.” Ucap Mark, admiring his girlfriend.

“Well, i’m here.” Kyla tersenyum membuat Mark nyosor lagi, lebih agresif.

Hoodie Kyla dilepas paksa sama Mark.

Leher si cewek mulai ada hickeys, “Aku juga mau ke kamu..” Ucap Kyla pelan.

“Apa?”

“Aku..juga mau ngasih..”

“Sure.” Mereka berganti posisi jadi Kyla di pangkuan Mark.

Si cowok otomatis mendongak, “Ahh shit..”

Gak lama setelah Kyla mencium leher cowoknya, mereka kembali berpagut, “You’re such a good kisser.” Puji Kyla.

“So are you.” Ibu jari Mark mengelus bibir bawah Kyla dan lanjut lagi.

Tadinya mau lanjut ke sesi berikutnya tapi..

“Mark.” Panggil Kyla sembari ngepout.

“Yes baby?”

“Boleh besok aja gak? Atau gak nanti, aku capek banget tadi kerjaan banyak.” Kyla memeluk si cowok, masih di pangkuan.

Rambut Kyla dielus, “Gapapa sayang. Kita udah ciuman berapa lama ya? Hahaha.”

“Also, i’m sorry ya lip cream aku ada dimana-mana.”

Mark terkekeh, “Its fine. Kamu tidur gih, aku elus-elusin.”

“Okay.”

NaKil : FWB Relationship.

Lagi-lagi Jeno doang yang hari ini gak bisa jalan bareng karena dia ada live huya, padahal hari ini Jaemin free, Kyla juga free.

At least mereka udah spend the day bertiga di apartemen Kyla sebelum Jeno harus berangkat sore-sore. “Jujur gue kasian ama tuh anak.” Ucap Kyla yang lagi pake hoodie.

“Hahaha kasian emang.” Bales Jaemin.

Hening seketika sampe tiba-tiba Jaemin keinget sesuatu, “KILA!”

“Anjing, kaget. Apaan?” Kyla mengelus dadanya.

Si cowok ngasih tau sambil cengegesan, “Hehe maap. Gue keinget bokap gue tadi pulang dari kerjaan dia, kita stargazing mau gak? Kalo lo mau, gue mau pinjem mobilnya.”

“Hmm, yaudah gaskan.”

Dari apart Kyla ke rumah Jaemin gak terlalu jauh, mereka langsung pindah mobil, sekalian night drive juga.

Tadinya mau langsung stargazing tapi karena lewat McD, ya namanya juga NaKil, anything for food mah kalo kata mereka.

“Thank you, cantik.” Ujar Jaemin karena ditraktir sama sahabatnya, “Iya dong.”

Mereka makan sambil nyanyi-nyanyi lagu dari radio, “Baby I'd give up anything to travel inside your mind!!”

“Baby, I fall in love again come every summertime..”

Keduanya saling saut-sautan ke lagu tersebut karena lagi pas banget tiba-tiba ada di radio. “Kenyang gak?”

“Kenyang gue Na, enak beut padahal udah sering makan.”

“Lagi bagus banget mood lo.” Si cowok tersenyum.

Kyla ngangguk, “Asli. Gak tau kenapa padahal Jeno absen.”

“Ew did i just say that?” Ucapnya dengan muka jijik, ngebuat Jaemin ketawa ngakak.

Akhirnya sampe di tempat tujuan.

Jaemin turun dari mobil dan bergegas membuka bagian belakang dari jeep wrangler bapaknya. “Niceee.” Ujar Kyla.

Semua udah siap, mereka tiduran diatas selimut dan beberapa bantal yang udah disiapin. “Sumpah ini relaxing banget jinggg.”

“Ya kann? Harus sering-sering kalo lo lagi capek. Mentally and physically, Kil.”

Dari A-Z udah diobrolin. Jaemin duduk tiba-tiba, Kyla juga otomatis duduk ngeliat sahabatnya duduk.

Jaemin meraih muka Kyla untuk ia pagut.

Sesi make-out berlangsung beberapa menit sampe badan Kyla udah di bawah Jaemin. Keduanya ngos-ngosan pastinya. “I fucking love kissing you.” Kata Jaemin membuat Kyla salting.

“Me too to be honest.” Tangan Kyla melingkar di pundak Jaemin, sesekali disisir rambut si cowok dengan jemarinya.

Sedangkan tangan Jaemin berada di leher Kyla. Lama kelamaan bibirnya pindah dari bibir, ke pipi, ke leher si cewek, “Besok gue kerj- Nevermind. Do whatever you want.” Si cewek mendongak.

Semakin luas semakin banyak.

Jaemin tersenyum miring, “Tumben.”

Kyla gak ngehirauin cowok itu, “Enak, Na.”

“Enak?”

Si cewek mengangguk.

Udah cukup banyak, Jaemin mengecup dahi Kyla yang tiba-tiba kepikiran buat mencium jakun si cowok. “Fuck- Kil.”

Kaos Jaemin udah lepas dari tubuhnya, Kyla juga cuman memakai kaosnya. “Ini punya gue pokoknya.” Kayaknya Kyla mabok situasi sampe bilang gitu selagi dia meraba badan atletis sahabatnya.

“Haha iya cantik.” Jemari Jaemin menyisir rambut Kyla.

Giliran Kyla yang mendekor leher dan dada si cowok.

“Anjing lah, Kil. Keknya lo gak mau jalan besok.”

NaKil : FWB Relationship.

Recording lagu ‘Universe’ yang ada Jaemin itu hari ini. Tadi sempet nawarin Kyla buat berangkat bareng tapi cewek itu bilang dia bakal nyusul soalnya kalo nyampe sana gak selalu langsung recording. Paling Jaemin ngobrol ama member lain dulu.

Pas banget Kyla nyampe, papasan sama Jeno yang keluar dari gedung, “Lah.” Kyla sadar duluan.

“Eh anjir Kil. Nana di dalem tuh baru mau recording, gue mau pulang duluan ya hari ini agak gak enak badan.” Si cowok memeluk hangat Kyla.

Rambut Jeno diacak pelan sama sahabatnya itu, “Istirahat yang bener lu bulol.”

“Iya elah bawel amat lu.” Gantian, Jeno yang nampol kepala Kyla sangat pelan, udah biasa emang.

“Yaudah gue masuk, tiati.”

“Hooh.”

Akhirnya mereka berpisah, satu masuk mobil satu masuk gedung.

Another coincidence, Kyla jalan ke depan studio, Jaemin baru banget masuk.

tok tok tok

Kyla membuka pintu dan langsung keliatan Jaemin lagi naro kopi di meja. “Dateng juga loo!” Dengan cepat, si cowok memeluk Kyla.

“Hehe tadi kerjaan banyak.” Kyla mengeratkan pelukan di pinggang si cowok.

Tiba-tiba, produser disana ngeledek, “Yuk Na, recording dulu. Bucinnya nanti.”

Gak tau kenapa, dua orang yang lagi pelukan malah terkekeh bukan complain. “Iya monmaap bang, ini masuk gue.”

Kyla duduk sambil memegang handphone sahabatnya yang ia titip tadi.

Selama recording, Kyla fokus ngeliatin Jaemin yang terlihat fresh dan ganteng banget hari ini karena pake kemeja putih doang.

Zzzt!

Notifikasi dari handphone Jaemin otomatis membuat Kyla ngeliat ke notification center nya.

Unknown Number : jaeminnn, ini akuu. maaf ya aku pernah ngeghosting kamu, eh tapi serius deh aku ga bermksd samsek kok. maafin aku ya nanakuu<3

Seketika hati Kyla memanas. Mungkin karena cara orang yang ngechat Jaemin sok imut atau dia panggil dengan sebutan ‘Nana’, tapi ya gak tau deh, pokoknya serem.

Pas Jaemin selesai recording, dia duduk di sebelah Kyla pastinya. “Kil hape gue mana?” Tanya Jaemin, dibales dengan mata Kyla yang ngode kearah meja.

“Kenapa lo?” Kan, gini aja Jaemin udah curiga.

Si cewek hanya menggeleng, bener-bener males ngejawab.

Paha Kyla digoncang-goncang, “Kenapa sih, cantik?”

“Gapapa elah.”

“Kok sensi amat-“

Kalimat Jaemin kepotong sama sang produser, “Sorry-sorry, Na itu udah bagus hasil recording lo, mantap pokoknya. Gue izin keluar bentar, kalo mau pulang, pulang aja.”

Senyum di muka Jaemin terlihat, “Oke bang! Thank you thank you.”

“Sip. Bye, be careful kalian.” Produsernya emang udah seakrab dan seasik itu.

Pintu kembali tertutup.

“Kil kenapa sih?” Tanya cowok itu berulang kali.

“Ck, susah jelasinnya.”

Zzzt! Muncul lagi tuh notifikasi.

Karena handphone udah di tangan pemilik, udah pasti Jaemin langsung liat.

Beberapa detik setelah dia ngebaca, cowok itu ketawa pelan. “Astaga, Kyla Choi dasar, gemes gue ama lo!!” Pipi Kyla disquish sama tangan Jaemin.

Muka bete Kyla yang menurut Jaemin ngegemesin perlahan hilang. “Udah jelas? Puas lo tau kenapa gue bete?”

“Iya puas gue, jangan marah dong.”

“Lagian. Udah ah gue mau beli jajanan dulu-“ Udah berdiri, tapi malah ditarik ke pangkuan Jaemin, menyamping.

Kyla auto merangkul Jaemin yang gak berhenti tersenyum. “Na udah ahhh..”

Kedua tangan si cowok memeluk pinggang Kyla, “Udah ah tapi apa nih tangan lo?”

Mood Kyla berubah langsung soft entah kenapa, aneh emang. Kepalanya jatoh di ceruk leher Jaemin, “Na gue gak kuat.”

“Eh, kenapa?”

“Lo ganteng banget monyeeeett..” Ia terus mendusel.

Kepala Kyla dielus sama Jaemin, “Hahaha makasih cantik. Udah gak ngambek lagi ya nih?”

Si cewek menggeleng, “Gak bisa lama-lama gue huhu.”

“Gue karungin lo ya Kil.” Pipi Kyla disquish lagi tapi kali ini ditambah sama Jaemin yang mengecup dahi, kedua pipi si cewek dan bibir yang agak lama.

Kerah Jaemin dimainin sama sahabatnya, “Itu siapa sih yang ngechat? Berani banget pake panggilan Nana.”

“Gue aja gatau Kil, langsung gue block tuh tadi.” Jemarinya menyisir rambut Kyla.

Kali ini Kyla yang mencium Jaemin duluan.

Ya, mereka make-out juga ujung-ujungnya disana tapi Jaemin bener-bener gemes sama sahabatnya yang daritadi kayak anak kecil.

#82

GDA kali ini, dreamies gak ikutan jadi mereka buat video dari hari-hari sebelumnya. Kebetulan ngerekam video speechnya pas di hari Kyla lagi nemenin Haechan.

Tadinya lagi berduaan di studio, tiba-tiba Haechan dipanggil keluar. “Gue keluar dulu bentar.”

“Oke. Gue disini gapapa kan?” Tanya Kyla.

Si cowok hanya mengangguk.

Ada aja yang bikin deg-degan. Haechan balik dengan jas yang masih dia pake dan dalemannya cuman kaos hitam yang udah dia pake daritadi. “Weh anjingg.” Seru Kyla pelan.

“Ganteng pasti. Tau gue.” Haechan kembali duduk di sebelah Kyla yang dagdigdug gara-gara itu salah satu kelemahannya.

Si cowok membuka jasnya, “Diem bae bocah. Kenape sih sebenernya?”

“Iya lo ganteng bego. Kesel gue.”

Haechan terkekeh dan tiba-tiba Kyla bilang, “Mau dipangku..”

Karena ekspresi Kyla ngegemesin tapi ya needy juga jadi gantian Haechan yang mulai deg-degan, “Sini sayang.”

Akhirnya pindah juga. Kyla terus memainkan rambut Haechan sampe jadi agak messy and hot of course. “Ganteng banget kenapa sih?”

“Cium dong kalo ganteng.” Suruh Haechan.

Ya, udah pasti Kyla langsung maju untuk mencium bibir pacarnya itu. Tangan Kyla yang tadinya di rambut turun ke dada bidang si cowok.

Dari dada, naik ke leher, “You’re into choking, huh? Oh..fuck.” Ledek si cowok yang gak ditanggepin apa-apa sama ceweknya karena ujung-ujungnya cowoknya yang lemah.

“Kok jadi lo sih yang lemah gini? Perasaan tadi gue yang lemah gara-gara lo pake jas gitu.” Kyla terkekeh.

Haechan menampar pelan lalu rambut si cewek dijambak, “Iket rambut lo.”

Kyla menggeleng seperti anak kecil, “Gamau.”

Tatapan Haechan menajam, “Masih mau ciuman sayang.” Kata Kyla, lowkey scared.

Mereka pun berpagut selama beberapa menit sampe Haechan bener-bener gak tahan, “Cepetan atau gue bakal-“

“Iya-iya. Galak banget sih daddy.” Akhirnya Kyla berdiri dan jongkok.

Diiketlah rambut si cewek dengan sensual yang membuat Haechan semakin gerah, “Bangsat lah anjing.”

“Hey, kok ngomongnya kasar?”

“Shut up and do your job.”

Studio gak ada CCTV sama sekali dan kebetulan pintu dari ruangan bisa dikunci, so....

Keduanya terengah-engah, “Di studio udah, dance practice room udah, kamar udah, kamar mandi udah belom sih?” Tanya Haechan selagi dia menyisir rambutnya ke belakang.

“Bacot, udah gila lo ya.”

“Galak amat neng, tadi nyaris nangis gitu hahaha.”

“Chan ih.” Paha si cowok dipukul.

“Iya-iya bercanda sayang. Yuk pulang, gue pijitin.”

NaKil : FWB Relationship.

Karena ‘Dive Into You’ udah keluar live performancenya, Kyla langsung minta kedua sahabatnya itu untuk ngajarin dia. Ya pastinya Jaemin-Jeno dengan senang hati mau lah ya, apalagi Jaemin.

Mereka berangkat bareng ke gedung siang itu.

Pas masuk ruang dance practice, langsung pada siap-siap mau stretching. Karena tiga-tiganya ngeliat kearah kaca, otomatis ketawa karena posisi mereka yang kocak. “Hahaha Nana anjing!” Jeno jatoh gara-gara Jaemin ngelakuin sesuatu yang lucu.

“Hahahahahahahah! Aduh bangsaaaaaat..” Kyla juga ikutan jatoh ke lantai dengan suara lemasnya. Jaemin yang gak merasa bersalah, kebingungan setengah mati.

“Bocah prik lu berdua.” Ejek Jaemin, “Lu kek ga dosa aja anjing. Bantuin kek elah udah ngelawak, ngejek lagi.” Bales Jeno.

Bukan karena apa-apa, tapi karena jarak Jaemin lebih deket sama Kyla, dia ngebantuin si cewek duluan buat berdiri. “Eh sumpah kok lo berdua cocok sih..” Jeno yang perlahan berdiri, ngomong itu.

Kyla sama Jaemin auto tatap-tatapan, tapi gak ngebales Jeno sama sekali. “Ayo dah mulai.” Ajak Jeno.

Isi ruangan cuman ada mereka bertiga, jadi gak heran lah ya sampe keringetan banget. Udah ngedance, ketawa-ketawa, belom lagi kejar-kejaran random.

Karena udah selesai, Jeno tepar di sofa sedangkan Kyla-Jaemin masih sedikit aktif. “Hahaha bocah tepar padahal paling semangat tadi.” Kata Kyla selagi dia jalan ke bawah AC buat ngadem.

Jaemin terkekeh dan ikut jalan kearahnya.

Keringet mereka hilang begitu aja dalam beberapa menit. “Thanks loh Na by the way. Maap gue ngerepotin.”

“Kaga jir. Gue malah seneng.” Jaemin tersenyum.

Si cewek jalan kearah sofa buat ngambil handphonenya. “Ngapain?” Tanya Jaemin masih di tempat yang sama.

“Mirror selfie yuk. Nanti kalo tuh bocah dah bangun, foto lagi.”

Mereka berdua duduk silang di depan kaca, berdempetan tentunya, baru mulai deh sesi foto-fotonya.

Beberapa saat setelah foto-foto, Jaemin senderan sambil ngeliatin Kyla yang lagi milih-milih foto. “Cakep banget heran.” Cowok itu bergumam. Untung Kyla gak denger karena terlalu fokus.

“Kil.”

“Hm?”

“Udah milih foto-fotonya?” Daritadi mata Jaemin gak kemana-mana selain ke sahabat ceweknya itu.

Kyla ngangguk, “Udah. Nih baru aja, kenapa emang?”

“Sini.” Jaemin meluruskan kakinya dan agak dibuka sedikit biar Kyla bisa duduk di tengah-tengah kaki dia.

Dengan cepat Kyla menolak, “Inget. Ada Jeno, kita ga bakal tau kalo tiba-tiba dia bangun.”

“Gue bisa ngeliat dari sini.”

Males berdebat, Kyla pindah juga akhirnya. Kedua kaki nya diatas kaki Jaemin. Jarak mereka udah lebih dari deket inimah. “Asu. Gue kesel lo cantik.”

“Lah, lo pikir gue ga kesel lo ganteng??” Bales Kyla.

Mereka berdua terus memuji satu sama lain dengan cara mereka sendiri. Sampe Jaemin tiba-tiba meluk Kyla dengan erat. Tentunya dibales sama si cewek.

Kepala Jaemin dielus sama Kyla, “Jadwal udah mau padet ya?”

Jaemin mengangguk.

“Yaudah, tidur yang bener. Kalo waktunya makan, makan. Kalo lo ga nurut, gue nginep aja di apart lo.” Kedua tangan Kyla melingkar di leher Jaemin.

Si cowok ketawa pelan, “Yaudah gue ga nurut biar lo nginep.”

“Terserah. Yang penting harus sehat.” Kyla meraih muka sahabatnya lalu disquish.

Jaemin mencium Kyla dengan lembut, “Thank you for keeping me safe and healthy.” Si cowok ndusel ke leher Kyla.

Kyla mengelus wajah Jaemin, “My pleasure. Thank you juga lo ngelakuin hal yang sama ke gue.”

Sekali lagi Jaemin mengecup bibir Kyla.

“OHOK OHOK!” Jeno kebangun gara-gara dia keselek. Dua orang yang lagi bermesraan langsung pisah. Kyla sok-sok stretching sambil nahan ketawa, Jaemin cartwheel. Random ya.

They’re very lucky Jeno gak nyadar karena bener-bener kebangun gara-gara dirinya sendiri.

#81

NCT yang persiapan comeback lagu ‘Beautiful’, hari ini latihan dance karena lagunya sendiri udah direcord. Tadinya Kyla gak mau ikut nemenin karena takut rame, tapi Haechan malah bilang, “Ga rame kokkk, tenang aja.”

Ucapan si cowok ternyata bener, cuman ada member-member sama beberapa pacar mereka tapi gak banyak sampe bikin rame. “Lah iya bener.” Kata Kyla membuat Haechan terkekeh.

Kyla mengecup bibir Haechan, “Semangat.” baru mereka berpisah. Kyla duduk, Haechan gabung sama yang lain.

Gak tau kenapa, daritadi Haechan caper ke Kyla. Mana dia lagi ganteng banget-banget hari ini. Gaya yang bisa dibilang cowok Kyla banget lah pokoknya.

“Nih cowok gua ngapa sih?” Batin Kyla.

Dari jauh keliatan Haechan sedang jongkok di sebelah Renjun, dia mulai ngeliat kearah ceweknya lagi, lowkey checking her out.

Kyla langsung buru-buru chat karena dia tau handphone si cowok ada di kantong celananya. “lo gausah caper elah. mana sok flirty tadi.

Notifikasi masuk, udah pasti kebaca dari notification center, Haechan cuman bisa ketawa pelan, dia gak bales Kyla yang lagi senam jantung.

Semuanya kembali ke tengah, Haechan bercandaan jalan yang kocak, lagi-lagi itu kelakuan biar dia dapet perhatian dari sang pacar. “HAHAHAHAHA HAECHAN YANG BENER!” Ucap Doyoung, doi ngakak.

Kyla yang ngeliat juga ikutan ketawa sambil menggeleng-geleng kepalanya, “Bener-bener nih anak.”

Nahkan. Tiba-tiba Haechan ngebuka hoodie-nya. “Yang, nitip ya.” Dia sempet nyamperin Kyla buat naro hoodie itemnya. “Heem.” Bales Kyla mencoba biar gak engap ngeliat cowoknya yang buff itu.

Pas istirahat, Haechan sempet ngumpul sama yang lain di lantai. Jaraknya gak begitu jauh dari Kyla. Tiba-tiba banget dia ngomong, “Eh liat dah cewek gua tuh, cakep kan?”

“Tapi liatinnya biasa aja ya gais, punya gue soalnya.” Lanjut Haechan sambil ngewink kearah Kyla.

Emang kelakuan Haechan nih. Kyla udah gak bisa ngapa-ngapain selain salting.

Yang lain ketawa sementara Haechan, dia terus ngeliatin Kyla sambil tersenyum, bangga pastinya.

Latihan pun selesai.

Si cowok bergegas kembali ke tempat ceweknya, “Lets go.”

“Heh. Duduk dulu. Main pulang aja lo bikin salting anak orang mulu daritadi.” Kyla memasang muka juteknya.

Haechan nurut, tangannya mengelus pipi Kyla, “Lagian elu cakep bet hari ini. Ga kuat gue mau ngeliatin terus.”

“Eh udah dong udah. Gue yang ga kuat, lo udah ganteng, bikin salting, mau nyerang gue pake apa lagi coba?” Protes Kyla walaupun bercanda.

“Ini.” Haechan mencium Kyla, padahal di sekitar mereka masih ada beberapa orang, tapi ya namanya juga orang pacaran..eh salah..namanya juga KilHyuck.

Salah satu tangan Kyla menampol pelan muka Haechan, “Udah ya plis. Hati gue mau meledak lo daritadi bikin salting mulu.”

“Hahaha dasar si neng geulis. Yaudah ayo pulang deh, mau cuddling gue.”

“Ayoooo!” Kyla langsung berdiri membuat Haechan gemes dan meluk dia dengan erat, “Bocil ya lo! Gue gigit pipi lo ya anjing gemes banget!”

“Ga usah ngegas anjing.”

Ya begitulah kehidupan KilHyuck, no ngegas, no life.

MarKil : 9 (Alternative Universe, if they never break up)

Sebenernya dariawal ekspresi Mark kalo lagi perform tuh emang udah hot. Banget. Tapi semakin hari, semakin kacau. Entah karena rambutnya atau emang dia lebih mabok stage.

Hari ini libur bagi kedua orang ini, mereka udah janjian sore-sore mau berenang, pemilihan waktu yang gak pernah beda karena kalo sore selalu sepi, kecuali ada acara khusus.

Mark menggandeng Kyla pas jalan keluar kamar, “Oh iya aku lupa, thanks for buying me this swimsuit.”

“No problem, babe.” Si cowok mengecup puncak kepala Kyla.

Pas mereka sampe, mereka langsung naro barang-barang dan pastinya masuk kolam abis itu. “Siniii..” Panggil Mark dari pojok.

“Hahaha ayo ih bolak-balik dulu.” Kata Kyla yang tersenyum tipis.

“Nanti keburu capek.”

“Lah, kan olahraga Markie..”

“Come here, cepetann.” Akhirnya Kyla nyamperin Mark yang gak lama setelah Kyla udah di deket dia, langsung ngegendong.

Si cewek mendecak namun kakinya melingkar di pinggang dan tangannya di pundak Mark, “Ayo ah.”

Mereka saling menatap dalam beberapa detik.

Tiba-tiba Mark ngomong, “Kamu kesel?”

“Kesel kenapa?” Kepala Kyla otomatis memiring.

Si cowok terkekeh, “Sorry, aku ga maksud ngeliat handphone kamu tapi kebetulan kemaren malem udah posisi kebuka terus kebaca kalo kamu kesel karena..ekspresi aku di stage(?)”

Malu sih dikit karena ketauan, tapi keburu salting kalo bentukan Mark lagi kayak gini sekarang, “Aduh. Malu.” Kyla ngumpetin mukanya di ceruk leher Mark yang terkikik geli.

Punggung si cewek dielus, “Kenapa malu hahaha?”

“Aku tuh bukan kesel yang kesel, ya kek kamu beda aja kalo blonde gini. Kacau banget, aku ga berani ngomong ke kamu hehe.”

Mark mengecup pipi Kyla, “Such a cutie.”

“But for real? Kamu ga kesel beneran kan sama aku?” Tanya Mark sekali lagi.

Kyla menggeleng.

Gak pake lama, Mark mencium Kyla lama. Banget. Keduanya sangat menikmati bibir satu sama lain. “I love kissing you.” Kata Mark.

“So do i.” Bales sang pacar.

Mereka tersenyum lalu lanjut berpagut. Makin memojok dan disitu mulai memanas karena Kyla mencium leher Mark sehingga ada beberapa tanda merah. “You’re so good, babe.” Puji Mark kesekian kalinya hari itu.

Kyla gak bales apa-apa selain tersenyum miring lalu dia lanjut dengan mengelus jakun Mark dengan jari telunjuknya, ia tau betul itu kelemahan si cowok, “Kamu jangan sampe lupa ya, babe, kita lagi ada di kolam renang ini.”

“Iya aku masih sadar ini, Mark. Hahahaha.”

Tadinya Mark pengen gantian dia yang ngasih Kyla hickeys tapi gak kuat, si cowok malah mendongak, “Enak?” Tanya Kyla even though she’s actually teasing him.

Tadi jari telunjuk, sekarang bibir.

Mark semakin gila. “Can you..”

“Hm?”

“Apa, Mark? Ga kedengeran.” Kyla terus menggoda dengan menghembuskan nafasnya di daerah jakun Mark.

Mark beneran gak bisa bales, Kyla yang tau apa mau Mark, si cewek menjilat jakun si cowok, “Fuck, kita naik sekarang.”

“Kita belom berena-“

“Naik. Di kamar mandi. Ga aku kasih ampun.”

#80

Jadwal Haechan hari ini lumayan padet, rehearsal buat MAMA 2021, dan gak cuman satu performance tapi lebih dari satu. Pokoknya lumayan sibuk lah ya.

Dari rehearsal sampe semua selesai, Kyla udah gak tau keserang berapa kali. Ditambah rambut cowoknya tadi ikal berantakan.

Pas mereka udah nyampe apart, Jeno-Kyra lagi gak tau ada dimana pokoknya itu kosong gak ada siapa-siapa selain KilHyuck yang baru sampe. “Pada kemana, bub?” Tanya Haechan.

“Gatau gue. Emang di group ga pada info?” Giliran Kyla yang bertanya selagi mereka beres-beres.

“Ga ada nih. Yaudah, gue mau ke supermarket bawah bentar, nitip ga?”

“Terserah. Gue mau mandi ya.” Akhirnya dua orang itu terpisah, satu beli jajanan mungkin, satu mandi.

Kyla yang udah selesai mandi, duduk di ruang tamu sambil nonton TV. “Eh anjing.” Tiba-tiba pintu kebuka dan ada Haechan yang lagi shock.

“Apaan?” Si cewek langsung nengok kearah dia.

“Lo ada masalah apaan sih pake tuh celana pendek item sama tank top? Sialan.” Haechan mendecak sambil naro yang udah dia beli tadi ke kitchen island.

Kyla cuman terkekeh, “Mending mandi lu sono.”

“Iya elah. Gue beli minuman banyak.”

“Minuman apa?”

“Yang beralkohol.” Jawab Haechan yang dilanjut, “Biar bisa drunk and nasty.”

Keburu kabur ke kamar buat mandi, gantian Kyla yang mendecak, “Dih anjing.”

Beberapa menit setelah itu, Haechan keluar dengan kaos putihnya yang digulung biar sleeveless dan kolornya. “Bales dendam ya bangsat.” Kata Kyla yang dibales dengan kekehan Haechan.

Si cowok ngambil minuman beralkohol yang dia beli barusan ke sofa biar bisa minum bareng. “Nanti mabok bego.”

“Yaudah jangan banyak-banyak dong sayang.” Haechan mengelus rambut Kyla.

Tensionnya sangat tinggi pemirsa, padahal kalo mau ya gas aja ya. “Ganteng dasar.” Puji Kyla sambil menyisir rambut Haechan yang kembali ikal karena abis keramas dengan jemarinya.

“Nih.” Haechan pun ngasih segelas amer dan mereka minum bareng, of course.

Tiba-tiba banget Haechan pengen nyetel lagu, Kyla udah tau banget nih pasti kelanjutannya gimana. “Come here.” Si cowok menepuk paha nya.

Gak pake lama, Kyla pindah keatas pangkuan cowoknya. “Ga sabar dah.” Kata Haechan sambil mengelus punggung Kyla.

“Ga sabar apaan?”

“Pengen manggil lo bini gue. Gemes aja ya ga sih? Hahah.”

Kyla yang salting, mukul dada bidang si cowok, “Bego, masih muda inget. Ntar dipanggil mahmud ama Bang Jo anjir.”

Beberapa detik mereka basa-basi, akhirnya Kyla maju buat mencium Haechan yang tersenyum miring.

Ada ide bagus dari Haechan, dia ngambil gelas amernya dan minum, “Lo ga minum lagi?”

“Atau mau sharing?” Lanjutnya.

Gelas itu kembali diletakkan di meja dan mereka lanjut berpagut, atau yang dibilang sama Haechan tadi, ‘sharing’.

Posisi Kyla tiba-tiba berubah jadi dibawah si cowok, lokasi masih di sofa. “Gila, cantik banget anjing. Bisa gila gue beneran.”

“Iya, makasih. Lanjut dulu, Chan. Your job is not done.”

“Hahaha iya sayang.” Haechan mulai mendekor leher Kyla.

Ting!

Pons : “gaiss, sorry telat info, gue sama jeno nginep di rumah bang jo yaaa..

Saat pesan dari Kyra masuk, dua orang ini langsung seneng pastinya. “Berarti ga usah pindah ke kamar?” Ledek Haechan.

“Heh, lanjut dulu. Ga usah banyak bacot, nanti nilai dekor lo rendah lo.”

“Wih lagi needy banget kayaknya.”

“Buruann..”

“Ga ah. Udah yuk nonton film-“

Kyla langsung meraih wajah Haechan supaya bisa dia cium, “Lanjut. Please.”

Si cowok terkekeh dan lanjut. Kali ini, dia membuka tank top sang pacar biar bisa lebih luas mendekor.

Sekarang Kyla yang ada diatas Haechan dan giliran dia yang mendekor. “Besok free loh gue, yang banyak juga boleh.” Request dari Haechan.

“Ya emang itu plan gue sih. Bodoamat mau free atau engga.”

“Lah nant-“

“Ssst.” Kesekian kalinya Kyla mencium Haechan dengan agresif.

Kalo begini caranya, Haechan udah gak kuat ngeliat tingkah laku ceweknya yang beda dari biasanya. Kaos putihnya juga udah kelempar.

“Sayang.” Panggil Haechan.

“Hm?”

“Iket rambut dulu.”