kkumasmom

LouHwang10

#LouHwang10

Selesai Kyla ketemuan sama coach di kampus, dia langsung ke parking lot, meanwhile Intak lagi nungguin cewek itu di dalem mobil.

Pas udah ngeliat Kyla, Intak membuka jendela, “Sayang!”

“Heh, ngapain si buka-buka jendela?” Kyla terkekeh.

“Lewat sini.” Ujar Intak, ia menyuruh Kyla untuk ke arah pintu mobilnya.

Yang biasanya langsung duduk di passenger’s seat, Kyla malah udah duduk di pangkuan Intak sekarang.

Intak mengelus paha Kyla yang duduknya menyamping, “How’s your day?”

“Pretty good, kamu?” Setelah melempar pelan tas kecilnya ke tempat duduk samping, Kyla mengelus tengkuk Intak sembari menatap wajahnya.

Baru aja Intak mau ngejawab, Kyla keinget sesuatu, “Oh iya, tadi aku sempet beli liptint baru, the quality is very good.”

“Mana coba liat.” Bales Intak, Kyla langsung mengambil liptint barunya di tas.

Si cewek memakainya buat dikasih tau ke sang pacar. “See? Natural banget warnanya kek bagus aja.”

“Cantik amat sih.” Salah satu pipi Kyla dicubit pelan.

Kyla tersenyum tipis, “Hehe thank you. By the way, tadi kamu mau jawab apa? About your day?”

Cowok itu tersenyum miring, sempet terkekeh pelan, “To be honest, pretty needy, gak tau pokoknya daritadi pagi.”

“Tuh kan suka gitu.” Kyla langsung malu buat eye-contact sama pacarnya.

“Lah? Kan kamu nanya juga tadi, ya aku jawab jujur dong.” Tangan Intak mulai nyasar ke leher Kyla.

“Needy kenapa lagi sih, Tak?” Si cewek menelan ludahnya.

“I was just thinking about that night at Zuha’s party, you were such a slut, sayang.” Salah satu buah dada Kyla diremas oleh Intak.

Lenguhan pelan keluar dari tenggorokan Kyla. “Tak..”

“Come here.” Intak menarik wajah Kyla untuk berpagut dengan agresif, membuat suara lumatan bibir mereka terdengar jelas di dalam mobil.

Bekas liptint di bibir Intak membuat Kyla gak tahan lagi untuk menciumnya.

Di sela-sela lagi ciuman, Intak sempet melepas beanienya lalu menyisir rambutnya ke belakang, masih sambil berpagut.

Jemari Intak mulai melepas kancing celana Kyla yang perlahan duduknya berhadapan dengannya. “Take your panties off, boleh, sayang?” Intak meremas bokong Kyla, celana cewek itu udah di bawah.

“Just for you.” Kyla pun melepas dalemannya, dibantu dengan Intak.

“Fuck, you look so hot while making out with me.” Puji Intak, ia juga melepas outernya.

“So are you, baby.” Kyla maju untuk melanjutan makeout session mereka.

Di sela-sela ciuman, Kyla mendesah saat dua jari Intak masuk ke dalam area sensitifnya dengan tiba-tiba, sementara, Intak tersenyum miring.

Lengan cowok itu diremas kenceng saat gerakan jemari Intak lebih cepat, “Intak, ahhh..”

“Anjing.. Enak banget..” Gumam Kyla.

“Baby, don’t stop kissing me.” Pinta Intak sebelum mereka kembali berpagut.

Tanpa sadar selama apa, kaki Kyla bergetar, “Holy fuck, i’m cumming..”

“So wet just for me..” Intak menggigit bibir bawahnya selagi menatap Kyla yang sedang memejamkan kedua matanya.

Kyla pun keluar, “Oh my fuck.. Maaf, sayang.. Celana kamu jadi kotor.”

“It’s doesn’t matter, cantik. Enak gak tadi, hm? Ah fuck, aku makin keras ngeliat kamu cum barusan.” Pipi Kyla diremas gemas oleh jemari Intak.

“So good, but i need your dick, please.. Need you to be inside of me right now.” Nafas Kyla mulai terengah-engah, namun nada bicaranya semakin sensual.

Intak udah pasti semakin menggila, ia menampar pelan pipi Kyla sebelum memegang lehernya, “Want to ride me?”

Kyla menggeleng, “Aku mau kamu yang gerak aja, boleh gak?”

“Apa sih yang enggak buat kamu? Hahaha, i’m gonna fuck you so good.” Si cowok lagi-lagi terkekeh, dengan pelan memundurkan kursi, sekaligus memindahkan posisi Kyla jadi berada di bawahnya.

Celana dan boxer yang dipake Intak, langsung dia turunin, “Nih, mikirin kamu jadi sekeras ini.”

Tangan Kyla nyasar ke milik Intak, ia mengocoknya dengan pelan. “It’s so big, daddy.”

Rahang Intak mengeras, ia turun lalu mulai memasukkan miliknya ke dalam Kyla dengan pelan. “Fuck….”

“Ah.. Oh my- Ahh shit.. Daddy..” Kyla mendongak, padahal milik Intak belom sepenuhnya masuk.

“Are you okay?” Intak mengecup kening Kyla.

“Langsung masukin aja please.” Kyla menatap Intak.

Walaupun sebenernya gak tega, Intak menghentakkan miliknya langsung dengan kencang sesuai permintaan gadisnya.

Rambut belakang Intak dijambak sama jemari Kyla, tangan satunya meremas punggung si cowok. “Fucking hell! Mmmhh…”

“Aku gerak ya, cantik.” Izin Intak, Kyla mengangguk sebagai balesan.

At first, gerakan masih slow and steady, mereka sesekali berciuman. “Aku gak tahan fuck, kamu cantik banget.” Ujar Intak, tersenyum walaupun ngos-ngosan.

“Thank you, daddy- Ahh.. Can you move faster?”

Lagi-lagi Intak menuruti permintaan Kyla. “Fuck.” Geram cowok itu yang kini sedang mendekor leher Kyla.

Tadinya Kyla sedang mengelus leher belakang Intak, tapi jemarinya mulai nyasar ke abs si cowok lewat kaos putihnya yang dinaikin.

Geraman kembali terdengar, namun gerakan pinggul Intak masih stabil. Cowok itu dengan inisiatif membuka kaosnya.

Jemari Kyla dipindahin ke abs nya lagi. “Yours, baby.” Bisik Intak, hentakan semakin agresif.

“Ah! Aahhh Intak.. Deeper.. Fuck.. Choke me please..”

Intak kembali menatap Kyla setelah mengecup lehernya. “Shit, kamu jadi needy banget ini, sayang..” Intak mencekik leher Kyla.

Saat Intak menghentakkan miliknya lebih kencang, Kyla menutup matanya. “Fuck!”

“Keep your eyes on me, sayang.” Suruh Intak, nadanya pelan tapi tegas.

Mereka kembali bertatapan, mata Kyla mulai berair. “Daddy ahh..” Desah cewek itu.

Intak semakin gemas. “Hm? You like this? Fuck.” Cowok itu menggertakkan giginya.

“Aku deket.. Ahh anjingg.. Please, mau cum lagi..” Lengan Intak yang berada di samping Kyla, ia remas.

“Bisa tunggu bentar, sayang?”

“I don’t think i can..” Kyla pun mengeluarkan air matanya.

Intak berhenti bergerak, “Turn around. I wanna fuck you from behind.”

Kyla terengah-engah setengah mati, frustasi dengan keadaan. “Ah fucking hell..”

Dibantu sama Intak lagi, cewek itu menungging setelah kursinya diadjust.

Dari belakang, Intak kembali bergerak. Kali ini jemarinya sambil melepas tali baju crop Kyla. “You’re driving me insane with this..” Geram Intak.

Kedua buah dada Kyla dimainin dari belakang.

Beberapa saat kemudian, Kyla mulai terisak. “Tak.. Intak.. Please mau cum.. Aku deket lagi..”

“Iya sayang, you can cum..” Bokong Kyla diremas pelan.

Kyla pun mencapai klimaksnya beberapa detik kemudian. “Aaahh!”

Intak menggigit bibir bawahnya lagi, “Fuck fuck fuck, i’m close..”

“Cum inside, sir.” Pinta Kyla, suaranya udah lemas.

Gak tahan, Intak menyusul klimaksnya. “Bangsattt…” Ia mendongak.

Takut Kyla kenapa-napa, Intak langsung mengubah posisi jadi posisi awal tadi setelah kursinya dimajuin lagi.

Cowok itu menarik Kyla ke dekapannya. “Sayang, are you good?”

Kyla masih terisak. “Perih dikit..”

“I’m sorry baby.” Punggung Kyla diusap.

Dengan pelan, Intak mengambil daleman mereka kemudian ia memakaikan ke Kyla.

Pipi Kyla diusap. “Aww.. Maaf ya.. Maaf banget.. You should’ve stopped me tadi.”

“It’s okay, i enjoyed it so much makanya sampe kayak gini.” Kyla memanyunkan bibirnya, membuat Intak nyosor.

Padahal tadinya mau quick kiss aja, tapi jadi lanjut lagi.

Di sela-sela, Intak melepas kacamatanya. “Lupa lepas tadi hehe.”

“Ganteng.”

“Hehe, thanks, cantik. I love you.”

Kyla mendusel ke leher Intak. “I love you too.”