kkumasmom

LouHwang2

#LouHwang2

Kebanyakan kalo salah satu dari dua orang ini attend ke party, pasti yang undang anak dance juga, emang udah khas aja.

Sore ini, Kyla diundang sama Jiung, walaupun isinya ada yang Kyla kenal tapi gak mungkin gak ada mutual friends yang gak dikenal.

Ya udah pasti yang pertama dichat, Intak.

They both simp at each other lewat chat, gimana pas ketemu?

Kyla sengaja ngetease dengan bawa-bawa Keeho. Mereka emang temenan deket sih, tapi Intak gatekeep Kyla banget, entah kenapa.

Pas Intak baru dateng, Kyla lagi dirangkul sama Keeho. Untung gak keliatan kalo Kyla lagi nungguin kehadiran si cowok.

“Cuy masa- Eh anjir- Bentar yak!” Kyla yang tadinya mau lanjut ngobrol sama Keeho sambil joget-joget tipis, ditarik pergelangan tangannya sama Intak.

Guest bathroom it is.

Pintu auto dikunci sama Intak.

Badan Kyla di antara pintu dan badan Intak.

“You look so fucking hot.” Ujar Intak sembari meraba tubuh Kyla dari pundak, buah dada, pinggang, dan bokong.

“I was talking to Keeho, Tak.” Goda Kyla, menahan senyumnya sembari melingkari leher Intak dengan kedua lengannya.

Rambut baru si cowok disisir pelan sama jemari Kyla, mereka bertatapan beberapa detik sebelum Kyla sedikit jinjit dan menarik Intak biar bisa ia kecup bibirnya. “Cute.” Ujar Kyla.

“Ck, kenapa harus secantik ini sih lo?” Tangan Intak mengelus bokong Kyla.

“Pake rok ini pula, lo mau nyiksa gue, hm?” Wajah Intak mendekat ke wajah Kyla.

“Ah lama, just fuck me already.” Kyla melumat bibir Intak dengan agresif.

Tentu saja si cowok membalas dengan lebih agresif, salah satu tangannya, menggenggam leher Kyla.

Bibir bawah Kyla digigit selagi Intak menjauh. Perlahan dia turun ke bawah, melepas rok sekaligus daleman Kyla. “Gak usah ditahan suara lo.” Ujar Intak, mendongak untuk menatap Kyla sebelum menghisap apa yang ada di depannya.

Mata Kyla auto terpejam, jemarinya menjambak rambut Intak. “Tak.. Ahhh Intak anjinggg enak banget bangsat mulut lo… Ahhh..”

Intak tersenyum miring selagi melakukan kegiatannya. “Hmmm..”

“Intak astaga ah please.. Ahhhh..” Saat Intak kembali mendongak, ia mendapati Kyla yang sedang mendongak sambil mendesah kencang.

Cowok itu menggeram karena di balik celananya mengeras.

Paha Kyla diremas sama jemari Intak. “Deket.. Belom mau- Cum..” Dengan susah payah, Kyla ngasih tau, berusaha menatap Intak balik.

Intak berlagak tuli, ia terus melakukan pekerjannya sampe Kyla mencapai klimaks. “FUCKK.. Intak ahh gue mau cum sama lo anjing..” Si cewek terengah-engah, masih ngatur nafas.

Setelah puas menghisap, Intak berdiri dan mengecup sekali bibir dan pipi Kyla sebelum badan cewek itu dipindahin ke depan tembok wastafel.

Kyla agak nyender, kedua tangannya menumpu badannya di kanan dan kiri tembok wastafel tersebut, nafasnya perlahan kembali normal.

Little did she know, Intak udah lepas boxer, dan dia gak sadar kapan Intak ngelepas outer hitamnya.

Hentakan pertama, Kyla mendesah lebih kencang. Tangannya nyasar ke punggung Intak yang diremas. “Ahhh!”

“Fuck. Lo sempit banget.” Ucap Intak, menahan geramannya.

Beberapa kali Intak mengeraskan rahangnya saat ngeliatin area mereka yang menyatu. “Fuck fuck fuck.. So fucking wet for me..”

“Daddy fuck.. Your dick is massive.. Sshh ahh..” Desah Kyla di ceruk leher Intak, sesekali mengecup spot sensitif di leher cowok itu.

Intak terus menghentakkan pinggulnya ke atas, “Kil.. Ah shit.. Enak banget..” Sekilas mata Intak terpejam, kini keduanya saling menatap dengan dalam.

Kyla berusaha untuk melepas kaos Intak, “Lepas please, daddy.”

“Such a good girl, fuck..” Dengan cepat, Intak melepas kaos hitamnya.

Ia kembali maju untuk berpagut dengan Kyla sembari jemari cewek itu mengelus badan Intak yang terekspos.

Beberapa menit setelah mereka saling melumat bibir, Kyla mendekor leher dan dada Intak, cowok itu mendongak. “Uhh fuckkk.. You’re so fucking good..” Belakang kepala Kyla diusap.

“Mmhh Tak.. Deket lagi tapi.. Ahh fuckkk..” She couldn't even finish her sentence.

Kepala Kyla diraih sama Intak, kening si cewek dikecup, “Kenapa, sayang? Sakit?”

Dengan lemas Kyla menggeleng, “Masih mau lanjut- Ahh..”

Lagi-lagi Intak mengeraskan rahangnya, “Tapi sakit gak?”

“Please daddy..” Kyla beneran sedesprate itu, ditambah matanya berkaca-kaca.

Intak tetep lanjut menghentakkan pinggulnya, “Fucking cum for me, baby.” Pipi Kyla diremas gemas oleh jemari Intak.

“Daddy..” Air mata Kyla keluar, tapi segera diusap sama Intak.

“Oh fuck.. I’m close..”

Kyla meremas kedua pundak Intak, “Daddy fill me up..”

Gerakan semakin brutal, “I’m cumming.. Ah fuck!” Kyla menggigit bibir bawahnya.

“Anjinggg..” Intak pun menuruti permintaan gadisnya.

Mereka terdiam sesaat.

Dengan pelan, Intak memindahkan tubuh Kyla ke atas tembok wastafel, crop top yang dipake, dilepas sama Intak, bra nya pun juga dilepas. “Tak? Ngap- Mmhhh.. Fucking hell..” Kyla baru mau ngomong, udah dibuat melenguh lagi.

Intak menghisap buah dada Kyla, jemarinya juga perlahan turun ke area sensitifnya. “Fuck.. Basah banget..” Mereka sempet eye contact beberapa detik.

Lagi-lagi, rambut Intak jadi target jambakan jemari Kyla.

“AH TAK.. Masih sensitif..”

“I know.” Intak terus menghisap tubuh Kyla sampe ada beberapa hickeys. Salah satu tangannya yang gak ngapa-ngapain, melebarkan kaki Kyla.

Suara kocokan jari Intak terdengar jelas. “Wet fucking cunt.” Gumam Intak, gemes sendiri.

“Mmh! Fuck!”

“Mau keluar lagi- Oh my fuckkk..”

“Intak! Ahh..”

Untuk ketiga kalinya, Kyla mencapai klimaks. “Hwang..” Safeword keluar.

Intak langsung memeluk Kyla, “Gue salah ya?”

Kyla terisak sebentar sebelum ia menjawab di pelukan sang cowok, “Gak kok.”

“Kil, sorry. Gue kelewat-“

“Intak, gapapa. Dariawal emang gue yang mau. It’s okay.” Leher dan pipi Intak dikecup Kyla.

Jemari Intak mengusap air mata yang ada di pipi Kyla, “Pulang yuk?”

“Iya bentar.” Kyla mengatur nafasnya lagi.

“Iya, atur nafas dulu, pelan-pelan.” Lengan dan paha Kyla dielus sama Intak, sesekali dipijit.

“Ambilin beha gue tolong, Tak.”

“Sini gue yang pakein, lo diem aja ya, cantik? Thank you and sorry for being way too hard.” Kening Kyla dikecup.

“Mau hug lagi.” Kyla melebarkan tangannya.

Dengan senang hati, Intak memeluk cewek itu. “I love it so fucking much when you’re clingy.”

“Mau kiss.” Satu permintaan lagi dari Kyla.

Saat mereka bertatapan, Intak tersenyum lalu terkekeh, Cup! “Gemes.”