kkumasmom

LouHwang3

#LouHwang3

As usual, mereka kalo di chat emang udah brutal banget kalo ngetik, gimana aslinya?

Yang satu gak bisa tidur, yang satu kebangun karena mimpi.

Meant to be, right?

Intak buru-buru pake kaos putih biasa, sweatpants item dan sepatu converse andalannya. Gak lupa pake topi.

Sepanjang perjalanan dia nyetir, yang ada di pikirannya cuman Kyla.

Cowok itu membunyikan bel kamar sebagai kode kalo itu dia sebelum jemarinya menekan tombol angka password kamar si cewek.

Masuk-masuk, Kyla lagi duduk di sofa, senyuman di wajahnya, terpampang. “Hai.”

“Pretty as fuck.” Intak menaruh kunci mobil dan dompetnya di meja terdekat lalu ia segera menghampiri Kyla.

“Mau dipangku..” Pinta Kyla, dari nadanya udah terdengar sensual, Intak juga sekilas mengeraskan rahangnya.

Intak duduk selagi mengeluarkan geraman leganya, “Come, sit on my lap.” Suruh si cowok sambil nepuk pahanya.

As soon as bokong Kyla udah di atas paha Intak, mereka langsung berpagut. Kedua lengan Intak, memeluk pinggang Kyla.

Kyla melepas topi yang dipake Intak lalu ia lempar entah kemana, jemarinya menyisir rambut si cowok dengan pelan.

Suara lumatan bibir kedengeran jelas. “Keras ya.” Goda Kyla, menggerakkan pinggulnya sebentar.

“Mmh fuck.” Geram Intak, ia kembali melumat bibir Kyla.

Intak menyender ke belakang selagi menarik badan Kyla juga, jadi posisinya lebih enak.

“Best fucking kisser.” Ujar Intak di sela-sela kegiatan.

“So are you, sir.” Kyla terkekeh membuat Intak terkekeh pelan juga.

Pipi dan rahang Kyla dicium, “You’re the prettiest and the hottest, i swear. Gue gila aja anjing ngeliat lo pake kemeja gue yang ini, fuckk..”

“Thank you for the compliments.” Bibir Intak Kyla kecup sebelum gantian dia yang mulai mengecup rahang dan leher Intak.

Cowok itu mendongak selagi tersenyum walaupun nafasnya terengah-engah. “Keep going.” Suruh Intak, tangannya mengusap belakang kepala Kyla, turun ke punggungnya.

Perlahan Kyla turun ke sela-sela kaki Intak, sweatpantsnya diturunin. “Gila lo? Ini keras banget, Tak..” Jemari Kyla mengelus milik Intak lewat boxernya.

Untuk kesekian kalinya, Intak menggeram. “You know what to do, right?”

“Yes, sir.” Sebelum boxernya diturunin, Kyla mengecup milik si cowok.

“Anjing.” Gumam cowok itu pelan.

Kyla menaruh kedua tangannya di belakang, mulutnya langsung bekerja.

“AH SHIT..” Intak segera memegang kepala Kyla.

“Ahh fuck, you needy fucking whore..”

“Anjing anjing.. Mulut lo enak banget ahh..” Desah Intak sambil ngeliatin Kyla dari atas, bibir bawahnya ia gigit, tangan satunya menjambak rambutnya sendiri.

Beberapa kali Kyla tersedak sampe keluar air mata, tapi saat Intak mau berhenti, Kyla malah pengen lanjut, “Mmhh..”

“Kil, udah ya sayang- Ah fuck. Sini naik.” Kyla pun berhenti dan nurut juga akhirnya.

Saat cewek itu duduk di pangkuan Intak lagi, cowok itu baru sadar, “Anjing, you’re not wearing your fucking panties-“

Kyla memotong dengan mengecup bibir Intak, “Daddyyy, aku lepas tadi pas mau ganti pake kemeja. Just for you.” Mampus kan.

“Fucking slut, my slut.” Pipi Kyla kena tampar sebelum Intak berdiri sambil menggendong tubuh Kyla.

Mereka berpagut selagi pindah ke kamar, badan Kyla dibanting ke kasur.

Dengan agresif, Intak membuka kaos putihnya, “You’re driving me insane.”

Cowok itu meniban badan Kyla, bibir mereka kembali menyatu. Sangking enaknya, Kyla gak sadar pas Intak tiba-tiba menghentakkan miliknya ke dalam si cewek.

Jambakan di rambut si cowok mengencang, “AHHH!”

“You like that, baby? Fuck, sempit banget kamu.” Pipi dan kening Kyla dikecup bibir Intak sebelum cowok itu melepas beberapa kancing kemeja yang dipake Kyla.

“Intak, sayangg.. Ahhh.. Gede banget anjing..” Kyla udah terlalu mabok situasi, jemarinya pindah untuk meremas punggung dan pundak sang cowok.

Intak pun mulai mengecup dada Kyla yang udah terekspos, masih ada bekas hickeys, membuatnya tersenyum miring.

Buah dada Kyla dihisap oleh mulut Intak, “Fuck, cantik.. Kamu enak banget..” Nada Intak pelan namun sensual, beda sama gerakan pinggulnya.

Gak sengaja kecakar, Kyla langsung menjatuhkan tangannya ke bawah dan meremas sprei kasur. “Intak ahhh.. Perih..”

“Cakar aja, gapapa- Mmh holy shit, makin sempit cantik..” Kedua mata Intak sempet terpejam.

Tangan Kyla dipindahin sama Intak ke punggungnya lagi, “Oh my fuck.. Enak banget astagaa..” Kyla mendongak.

Mulut cowok itu terus menghisap buah dada Kyla, sesekali mampir ke lehernya. “Kil anjinggg.. I like your voice so much..”

“Daddy, go faster.. Please..” Kyla pun kembali menatap Intak, permintaannya segera diturutin sama si cowok.

“Sakit?”

“It’s okay- AHHHH..” Kyla yang lagi menatap Intak dengan dalam, sempet terpejam matanya.

Intak menggigit bibir bawahnya saat Kyla mendesah kencang tadi, “It feels so fucking good.” Karena gemes sendiri, Intak mengencangkan hentakannya.

“Ah fuck fuck fuck!” Desahan Kyla terdengar merdu di telinga Intak, cowok itu tersenyum miring saat melihat keadaan Kyla sekarang dari atas.

Keringetan, wajahnya yang sedikit merah, desahan, semua pokoknya bikin Intak menggila.

Cowok itu memindahkan tangan gadisnya ke badannya. “Yours.” Ujar Intak sebelum turun untuk memagut bibir Kyla kembali.

Otomatis, jemari Kyla meraba tubuh Intak. Meremas pundak, mengelus abs udah pasti. Hak milik soalnya.

Intak ngegroan beberapa kali di sela-sela kegiatannya, “Sayang, kamu deket? You’re clenching around me..”

“Mau cum.. You can also fill me up.”

“Next time ya cantik, we did that last time..”

“Please..” Kyla melingkari lengannya di atas pundak Intak.

Si cowok menghela nafas, “You go first, then.”

“FUCKING HELLL.. Ahh..” Kyla mencapai klimaksnya.

Paha samping Kyla diremas selagi Intak mencapai klimaksnya beberapa saat kemudian. “Shit..”

Kyla menarik Intak ke pelukannya, dengan senang hati cowok itu membalasnya, “You did well, cantik. Maaf kalo terlalu perih.”

“Thank you for helping me.” Kening Kyla dikecup, mereka saling menatap.

Hening beberapa detik sebelum Kyla bales, “Thank you for making me feel safe. Maaf kalo masih kurang-“

“Gak pernah kurang kalo sama kam- Ehem. Sama lo.” Pipi Kyla yang agak basah, diusap sama jemari Intak.

Kedua pipi Intak dipegang sama jemari Kyla, “Ganteng.”

Satu kata dari Kyla dapat membuat Intak tersenyum lebar dan terkekeh, “Ya, makasih.”

“Gue titip absen aja kali ya? Gak bisa gue ninggalin lo.”

“Gue udah ngantuk, Tak. Sayang kalo gue tidur, lo mau ngapain sampe siang?” Kyla menyisir rambut Intak ke belakang.

“Bodo ah, gue titip absen pokoknya.”

“Hwang Intak.” Panggil Kyla, matanya menatap Intak dengan tajam.

Cowok itu memanyunkan bibirnya, “Yaudah engga, tapi gue disini dulu ya.”

“Hm. Sini peluk lagi.”

Satu kali lagi Intak mengecup bibir Kyla.