kkumasmom

LouHwang5

#LouHwang5

Padahal tadinya mereka lagi mode soft, tapi setelah Kyla dapet dare dari temen-temennya, langsung berubah modenya, dari chat aja udah intense gimana pas ketemu?

Saat Kyla nyampe, Intak dibuat sedikit kaget karena cewek itu udah ganti pake kaos miliknya. “Oh damnn.. Beneran dong..” Intak yang salting, ngeliat ke bawah sambil terkekeh.

“Kaos lo ketinggalan di tas ransel gue, gimana ceritanya?”

“Lo yang sering minjem ya.” Bales Intak, mendekat ke Kyla, tangannya mengambil tas ransel yang dipegang si cewek lalu ia gantung di kursi, sebelum menggendong Kyla sembari berpagut.

Kedua kaki Kyla otomatis melingkar di pinggang cowok itu, jemarinya menyisir rambut belakang Intak. “Baru juga nyampe.” Ledek Kyla.

Tadinya Intak mau ke arah sofa, tapi ia merubah pikirannya dan masuk ke kamar. “Let’s have a good fuck, shall we?” Intak duduk di ujung kasurnya sedangkan Kyla di atas pahanya.

Ajakan Intak membuat Kyla menggigit bibir bawahnya, “You’re the hottest.”

“So are you.” Intak terkekeh sambil melepas celana pendek yang dipake Kyla.

Baru aja Intak mau ngelepas daleman yang dipake Kyla tapi langsung ditahan sama cewek itu, “Not so fast.”

Kyla melepas kaos lengan panjang yang dipake Intak, “Fuck.” Gumam Kyla selagi melihat badan Intak, jelas aja bikin Intak salting but at the same time dia bangga sendiri.

Mereka kembali berpagut. Slow but they’re playing with each other’s tongues.

Dengan pelan Intak mundur, Kyla juga go with the flow sampe si cowok nyenderan di head-board. Jemari Intak kini membantu pergerakan pinggul Kyla. “Wet already?” Goda Intak sambil ngeliatin area Kyla.

“Hard already?” Kyla tersenyum miring, membuat Intak menggigit bibir bawahnya lalu menarik cewek itu untuk kembali berpagut.

Gak sadar mereka udah beberapa menit berpagut, Kyla tiba-tiba menjauh lalu melepas kancing celana Intak sekaligus celananya juga.

Gerakan pinggul si cewek semakin brutal, area keduanya masih tertutup dengan daleman tapi udah kena beberapa kali.

“Uhh..” Geraman Intak keluar berkali-kali.

Kyla juga sesekali melenguh, Intak semakin turned on pastinya.

Ditambah Kyla mencekik leher Intak, “Fuck, gila gue.” Si cowok memejamkan kedua matanya.

“Cute.” Ujar Kyla, tangan satunya ngelus abs si cowok dengan sensual, rahang Intak auto mengeras.

Beberapa detik Kyla bergerak, Intak yang udah deket, memutar posisi jadi Kyla yang ada di bawahnya. “My needy whore.” Pipi Kyla kena tampar.

“Masih mau kiss.” Kyla ngepout, tangannya melingkari leher Intak.

Cowok itu turun dan mencium Kyla, sesuai kemauan si cewek.

Kyla menggigit bibir bawah Intak, sesekali menaikkan pinggulnya ke atas. “Lo desperate banget kayaknya?”

“Ayoo..” Jemari Kyla mengelus leher dan jakun Intak, kerasa kalo cowok itu sempet nelen ludah sangking gak tahannya.

“Fuck me good, daddy.” Pinta Kyla dengan sensual.

Sebelum berlutut sebentar, Intak mencium Kyla dengan agresif, gantian dia yang mencekik Kyla sampe cewek itu nyaris keabisan nafas.

Boxer Intak udah lepas, same goes for Kyla’s panties. Kaos Intak yang dipake Kyla, dinaikin sama cowok itu. Tangannya meremas buah dada Kyla lalu gantian sama mulutnya yang bermain.

Kyla menjambak rambut Intak, “Shit- Ah Tak!” Kyla dikagetin sama milik Intak yang tiba-tiba masuk ke dalamnya dengan kencang.

Si cowok bergerak dengan pelan tapi hentakannya bikin Kyla mau nangis.

“Mmh. You like that?” Ujar Intak, tangannya berada di kanan-kiri tubuh Kyla, sementara, kedua jemari Kyla meremas punggung Intak.

“Enak- Ah! Please- G-go faster..” Kyla dibuat susah ngomong sama Intak.

Kepala Kyla diusap, “Cute.” Sindir Intak saat melihat ekspresi Kyla.

Temponya dipercepat sama Intak, makin lama dia gemes sendiri. “Fuck fuck fuuckk..” Geram Intak di ceruk leher Kyla.

Air mata Kyla udah terkumpul, “It feels so fucking good.. Aaahh.. Intak holy shit..”

“Tak.. Intak..”

“Apa, cantik?” Intak menatap Kyla dengan dalam dari atas.

“Mau- Ahh anjing!” Kalimatnya sendiri kepotong sama desahannya.

Sebelum Intak kembali bertanya, ia salah fokus ke jemari Kyla yang meremas bed sheets, ia segera memindahkan ke pundaknya.

Gerakannya tetep aja agresif, “Sakit?” Intak memastikan.

Kyla menggeleng dengan cepat, “Wanna ride you so fucking bad, but i don’t think i can.” Kyla menahan desahnya.

Intak mengecup bibir cewek itu, “It’s okay, cantik. Pelan-pelan aja, we got all night.” Perlahan Intak merubah posisi dengan mudah seperti di awal.

Saat Kyla udah ada di atas paha Intak lagi, ia mengatur posisi supaya lebih nyaman, lenguhannya juga tertahan.

Pinggang Kyla dipegang, “Bisa?”

Kyla mengangguk sembari menatap Intak, “Ahh shiitt..” Pundak Intak kembali diremas selagi ia bergerak naik turun.

Bokongnya diremas oleh jemari Intak yang merapatkan bibirnya, “Mmhh..”

“Enak, sayang.” Ujar Intak, dia tetap menatap Kyla walaupun cewek itu berkali-kali memejamkan kedua matanya.

Tanpa sadar Intak kembali menyender ke head-board, he’s enjoying his view too much. “My pretty girl, doing so fucking good just for me.”

“Daddy, fuck.” Kyla nyaris mendongak tapi dia memaksakan diri buat menatap Intak balik.

Intak mengambil hape yang ada di meja nightstandnya, “Ah fuck, sayang.. Keep going.. Ahh yes..” Intak menggila ngeliat Kyla.

Pas banget mau difoto, Kyla mendongak. Cewek itu sama sekali gak sadar, “Ah fuck fuck! Tak..”

Cowok itu langsung mematikan hapenya lalu kembali fokus ke Kyla. “Your wet pussy is getting tighter.. Mau cum, hm?” Geram Intak.

“Ssh ahhh.. Mau, daddy. Please.. I’m gonna cum..”

“Go ahead, baby. Aku juga udah deket- Fuck kamu cantik banget sih.” Ujar Intak sambil mengelus pipi Kyla.

“Fucking hell! Ahh!” Bener aja, Kyla langsung mencapai klimaksnya.

Cewek itu turun ke sela-sela kaki Intak dan mengocok milik Intak, menghisap juga.

“Sayang, sayang- Ahh fuck!” Intak mendongak sebentar sebelum menatap Kyla yang sedang menelan semua.

Kepala Kyla diusap, “Baby’s so good. Sini, sayang, kiss dulu.” Intak terengah-engah.

Gak lama Kyla naik lagi, ia mengecup bibir Intak. “Maaf ya tiba-tiba.”

“Aku horny banget, tau gak?”

“Hah? Kamu mau lanjut?”

“Gak harus, cuman you’re so hot, gak ngerti lagi.” Pipi Kyla dielus.

Keduanya terkekeh, “Gimana tadi?”

“So so good, as always.” Kening Kyla dikecup.

Intak memeluk pinggang Kyla, “Kam- Lo cantik banget tapi sumpah.”

“Makasih lho, seneng dipuji orang ganteng.”

“Heh jangan suka gitu.” Intak menjauh sebentar untuk menatap Kyla sebelum keduanya tertawa pelan. “Sini.” Intak menatap bibir Kyla selagi tersenyum.

“Abis ini bersih-bersih ya, sayang?”

“Iya, ganteng.” Gantian, Kyla yang mengecup pipi Intak.