Di saat lomba kayak gini, emang paling sering dan udah pasti Kyla sama Intak dipasangin. Yang bikin beda kali ini, mereka pacaran.
And of course, status tersebut gak bikin mereka jadi unprofessional, malahan chemistry mereka lebih bagus saat tampil di stage.
Tampilan ‘Please Me’ kali ini beda dari yang sebelumnya mereka pernah coba. Koreografi baru yang mereka bikin sendiri sampe bikin penonton teriak-teriak kegilaan.
Sementara dua orang ini fokus dance dan fokus memperhatikan sesama.
Ada satu momen dimana Kyla menarik dasi Intak, sampe cowok itu mengeraskan rahangnya karena bukan part of the choreo.
Gak heran mereka juara 1. Ditambah penonton nyorakin mereka yang harus menang.
Bangga, iya. Turned on seketika, iya. Itu yang dirasakan Intak sekarang, miliknya mulai mengeras.
Setelah dance coach mereka pamit pulang, Intak menarik Kyla ke dalam ruangan ganti yang begitu luas.
Tubuh Kyla didorong Intak agar ia terduduk di sofa. “Sengaja?” Tanya Intak, sembari melepas jas hitam yang ia pakai selama perform.
“Sengaja apa, Tak?” Bukannya jujur, Kyla malah menggoda membuat cowoknya mendengus.
Intak mendekati Kyla, ia hanya tersenyum miring melihat ceweknya menelan ludah saat sadar kalo milik Intak sampe keliatan lewat celananya.
Dagu Kyla diangkat sama jemari Intak agar mendongak, “Cute.”
Pipi Kyla kena tampar sebelum diremas. “I’m gonna fuck you so good.”
“Tak- Mmhh!” Nafas Kyla tercekat saat Intak menciumnya dengan agresif.
Leher Kyla dicekik pelan oleh Intak, masih berpagut dengan agresif.
Beberapa detik kemudian, Intak mengangkat tubuh Kyla lalu ditaruh ke atas meja rias yang udah kosong. “Fuck, cantik banget sih kamu.” Puji Intak selagi menurunkan daleman Kyla.
Sebelum memasukkan jemarinya ke area sensitif Kyla, Intak menggulung lengan kemeja putihnya.
Tangan Kyla auto meremas lengan Intak. “Intak fuck! Langsung aja aaahhh.. Gak usah disia-“
Intak mengecup bibir Kyla pelan lalu is terkekeh. “Pelan-pelan aja, sayang..”
“You like this, right? Ah gila kamu basah banget ini.” Lanjut cowok itu selagi mempercepat gerakan jemarinya.
Kyla mendongak, kedua matanya terpejam. “Ahhh, please…”
“Kalo udah deket, keluarin aja ya, sayang.” Intak menatap Kyla terus menerus.
Suara kocokan tersebut membuat keduanya semakin terangsang. Ditambah suara kecupan-kecupan. “A-aku deket.. Daddy ah fuck..”
“Cum for daddy, then.” Suruh Intak, menggertakkan giginya.
“Ah anjinggg!” Secepat itu Kyla keluar.
Mengatur nafas sebentar, gak lama Kyla menarik dasi Intak untuk kembali berpagut. Sedangkan tangan satunya melepas iket pinggang cowoknya.
Kyla mengelus milik Intak yang kini hanya memakai boxer. “Fuck.”
Saat Kyla akhirnya menurunkan boxer Intak, tangannya langsung gantian mengocok milik si cowok. “Enak, daddy? Mau pake mulut aku gak?” Goda Kyla.
“Feels so fucking good.. Ahhh.. You’re such a slut just for me.” Intak menggigit bibir bawahnya.
Gak lama kemudian, Kyla memanggil sang cowok dengan sensual. “Sayang..”
“Apa, cantik- Ah..”
“Can you cum inside of me?”
Pertanyaan frontal Kyla membuat Intak semakin gak kuat, ia pun menaikkan rok hitam si cewek lalu ngemasukin miliknya. “Ah shit..” Geram Intak.
“FUCK! Kamu- Aahh.. You’re so big..” Ujar Kyla di ceruk leher Intak.
Kedua lengan Kyla melingkari leher Intak. “Ah yes! Enak banget sir- Fuck..” Ujar Kyla dengan puas, punggung dan leher belakang Intak diremas.
“Yeah?” Intak menjauh untuk menatap Kyla, salah satu alisnya naik.
Kyla mengangguk, “Can you move faster, please?”
“Not so fast.” Intak mengeluarkan miliknya sehingga air yang terkumpul banyak di mata Kyla, jatuh.
Cowok itu menurunkan tubuh Kyla dengan mudah, posisinya Kyla di depan, keduanya berhadapan sama kaca. Saling menatap. “Put it in, Tak. Please.”
“Sabar, cantik.” Pipi Kyla dikecup cepat sama bibir Intak, selagi cowok itu melepas dasi hitamnya lalu ia pakai untuk mengikat tangan Kyla di belakang.
Intak menghentakkan miliknya lagi, kali ini lebih kencang. “FUCKING HELL.. Daddy.. Ahh.. Sumpah kamu gede banget..”
“Kamu juga sempit banget, sayang- Aahh.. Bangsat..” Gumam Intak, kedua telapak tangannya berada di buah dada Kyla. Sesekali meremasnya dari belakang.
Kyla hanya bisa mendesah dan pasrah, kepalanya juga menyender ke dada Intak. “Ah Intak.. Deeper..”
Permintaan Kyla langsung diturutin sama Intak. “You like this, baby? Hm? Kamu enak banget fuck.. Taking me so good..” Ujar Intak sesuai hentakannya yang gemas.
Tangan satunya Intak kembali mencekik leher Kyla. Lama kelamaan naik sampe akhirnya jemarinya dihisap sama Kyla.
Otomatis Intak jadi semakin dekat. Ia menampar bokong Kyla, “Ah sayang..”
“Daddy i’m so fucking close..” Ujar Kyla, ia menatap Intak dengan desprate lewat kaca.
“Cum, sayang.. Fuck!” Intak bener-bener menggila saat melihat ekspresi Kyla lewat kaca.
Sebelum Kyla mencapai klimaks, Intak melepas dasinya yang ada di pergelangan tangan ceweknya, “Ah baby, your fucking pussy is so wet.”
“Tak.. Intak.. Ahhhh.. I’m cumming..” Selagi mencapai puncaknya, Intak memindahkan salah satu tangan Kyla ke rambutnya agar bisa ia jambak.
“Fucking hell.. Sayang aku juga mau cum..” Desahan Intak gak kalah sama suara hentakan.
“Fill me up, please.” Pinta Kyla, udah pasti Intak menurutinya (lagi).
“Ah anjing enak banget..” Desah Intak selagi keluar, matanya terus menatap Kyla.
Entah sekuat apa, Kyla balik badan lalu lanjut melumat bibir Intak. Jemarinya melepas kancing kemeja Intak satu per satu.
Tangan Intak memegang belakang kepala gadisnya, “Sayang, fuck.. Kamu masih mau lanjut?”
“Mau suck..” Kyla ngepout.
“Go ahead, kalo gak kuat, jangan dilanjut.”
Bibir Kyla mulai mengecup dan menjilat leher Intak, sampe dada, turun ke abs dan akhirnya sampai di tempat tujuan.
Mulutnya langsung menghisap milik Intak, “Bangsaaatt..” Desah Intak, ia mencoba untuk sepelan mungkin.
Kyla sekaligus membersihkan sisa klimaks di milik cowoknya. “Enak, ganteng?” Nafas cewek itu beneran terengah-engah.
“Enak, sayangku. Ahhh.. Sini naik, kiss me more.”
Saat Kyla perlahan berdiri, badannya kembali diangkat sampe keduanya duduk di sofa. Kyla di pangkuan cowoknya.
Keduanya makeout selama beberapa menit.
“Cantik, bersih-bersih dulu yuk? Kalo mau lanjut, nanti aja. Kasian kamu capek.” Ucap Intak dengan halus, sambil mengelus punggung Kyla.
Si cewek memainkan rambut Intak, “Hmmm yaudah..”
Cengiran Intak keluar, “Makasih ya buat hari ini. And congratulations buat kita hahaha..”
“Makasih juga, ganteng. We did so well today.” Bales Kyla, ia tersenyum.
Mereka bertatapan selama beberapa detik sebelum Kyla memanyunkan bibirnya, kode buat dicium.
Cup!
“I love you.” Ujar Kyla.
Seketika pipi Intak memerah, ia membeku sebelum mengecup kening Kyla dan tertawa senang. “I love you more, udah dari lama.”