asxgirl

a writer who likes Stray Kids.

Oneshot – Knowjin Title: The Secret


Siapa sih yang nggak kenal Hyunjin sama Minho? Dua orang pangeran sekolah yang kalau kemana-mana selalu bareng. Bahkan ke kamar mandi aja bareng.

Saking seringnya mereka kemana-mana bareng, sampai disangka pacaran.

Ya tapi siapa yang jadi subnya? Kan dua-duanya dom.

Tenang, hal itu bisa diatur.

“Jin, lo balik jam berapa?” tanya Minho.

“Jam lima mungkin?”

“Lama amat, ngapain lo?”

“Biasa, futsal,”

“Mau ditinggal atau ditunggu?”

“Halah, lo nanya begitu ntar juga nungguin,”

Minho tertawa.

Memang seperti itu. Mereka berdua memang sama-sama suka menunggu meskipun salah satunya sudah berkata untuk pergi duluan.


“Lama Ho?”

“Ya biasa lah, btw itu tangan lo kenapa?” tanya Minho kala melihat tangan Hyunjin yang diplester.

“Jatoh tadi,”

“Pecicilan ya lo?”

“Hehe..”

“Yaudah ayo,” ucap Minho sembari memberikan helmnya pada Hyunjin.

“Ho, jajan dulu ya?”

“Mau jajan apa?” tanya Minho sebelum menyalakan motornya.

“Apa aja, laper gue,”

“Laper itu makan, bukan jajan.”

Hyunjin tertawa pelan, ia lebih suka jajan dibanding makan makanan berat.

“Makan di rumah aja ya? Gue bikinin,”

“Oke!”


Hyunjin memperhatikan Minho yang tengah membuat makan malam sembari menempelinya.

Entah memeluknya, atau menciumi tengkuk kekasihnya dari belakang. Bahkan mengulum telinga Minho.

Hyunjin memang manja.

“Ck, Hyunjin, besok masih sekolah,” decak Minho sembari menghentikan aksi Hyunjin yang tengah mengulum telinganya.

“Hehe, lagian gue gemes sama lo,”

“Jin, jangan sampe lo jadi makan malem gue ya,”

“Ya jangan anjir, besok gue masih ada futsal lagi, kalo ga bisa jalan kan ga lucu,”

“Makanya diem, nggak usah mancing,” balas Minho sembari mematikan kompor.

“Oh iya Ho, kita begini mau sampe kapan?” tanya Hyunjin tiba-tiba.

“Begini gimana? Rahasiain hubungan?” tanya Minho balik.

Minho memang peka.

Hyunjin mengangguk.

“Ya terserah lo aja sih, kan lo yang minta dirahasiain soalnya lo jadi uke—”

“Ish Minho!”

Minho tertawa melihat wajah Hyunjin yang memerah.

Tidak menyangka jika Hyunjin bisa bertingkah seperti ini.

“Pfft— ya terserah lo aja sih kapan mau ngaku kalo lo— aduh anjir sakit, hahaha..” ucap Minho diselingi tawa karena Hyunjin terus memukulinya.

Dan itu tidak terasa karena Hyunjin tidak menggunakan tenaga penuh.

“Pfft, udah jangan ngambek, lo makin keliatan kayak uke, gemes gue,”

'YA KAN EMANG UKE ANJIR? pikir Hyunjin.

“Udah, udah, besok kita buka,”

“Tapi gue takut Ho..”

“Takut kenapa?”

“Ya takut aja gitu, secara gue suka godain cewek,”

“Lo bego atau gimana sih? Yang suka godain cewek nggak cuma lo doang. Lagian nih ya, banyak tuh anak cewek yang masangin kita berdua,”

Hyunjin melotot.

“DEMI APA LO?”

“Makanya punya hp jangan dipake nonton bokep doang,”


Besoknya, satu sekolah ramai karena berita yang baru saja tersebar dari salah satu siswa.

Siswa itu adalah salah satu teman Hyunjin dan Minho yang memang mereka suruh untuk menyebarkannya.

Dan sekarang mereka bisa melihat kedua pangeran sekolah yang tengah berjalan bersama dengan mesra yang membuat para penghuni sekolah iri.

Jadi sekarang, Hyunjin tidak perlu sembunyi lagi kalau ingin bertingkah manja di depan Minho.

—FIN

Oneshot – Banginho Title: Mama Bang


Siang ini rencananya Chan ingin mengajak Minho jalan.

Biasa, anak muda.

Akan tetapi, dengan segala sumpah serapah yang kini keluar dari dalam hatinya yang paling dalam, Chan terpaksa membatalkannya karena Mamanya secara tiba-tiba datang.

Dan ia terpaksa harus membatalkan janjinya dengan Minho untuk menyambut kedatangan Mamanya.

“Tumben Mama dateng?”

“Kamu nggak seneng Mama dateng?” tanya balik Mama Bang.

“Seneng kok Ma.. Cuman ya, Chan jadi ngebatalin janji sama orang nih..”

“Kenapa nggak bilang hah? Udah sana tepatin janjinya dulu,” usirnya.

Bangchan mengangguk pelan dan menarik pesan yang baru ia kirim.

Untung Minho belum baca, pikirnya.


“Mama kamu dateng?” tanya Minho.

Chan mengangguk mengiyakan.

“Mau ketemu boleh nggak?” tanya Minho lagi.

“Eh mau ketemu?”

Minho membalas dengan anggukan dan tatapan memohon.

Kalau begini Chan tidak bisa menolak.

Chan pun akhirnya membawa Minho ke rumahnya dan membeli beberapa camilan.

Stok makanan di rumahnya sudah habis. Maklum.

“Eh loh ini siapa Chan?” tanya Mama Bang begitu Chan dan Minho masuk.

“Err— kenalin Ma, pacar Chan, namanya Minho,”

“Oalah pacar kamu. Pacar beneran kan ini, bukan settingan lagi?” tanya Mama Bang.

Minho menahan tawa.

Ia tau jika Chan memang sering ditanyai soal pasangan oleh Mamanya. Untung sekarang ia dan Chan benar-benar pacaran.

“Yang ini beneran kok..”

“Kamu udah ngapain aja sama Chan?” tanya Mama Bang.

“E-eh? Y-ya itu..” jawab Minho gugup dengan wajah yang memerah.

“Pfft— oke oke, Mama percaya kalo yang ini beneran..”

'Lah tumben?' pikir Chan.

“Yaudah, kalian rencana nikah kapan?” tanya Mama Bang.

Chan yang saat itu tengah meminum minuman kaleng sontak tersedak.

“Ma?” panggil Chan ragu.

“Kenapa?”

“Tiba-tiba nanyain nikah, emang kenapa?”

“Kamu itu ya, Mama tuh mau gendong cucu tau,”

Lagi, Chan tersedak untuk yang kedua kalinya, namun kali ini dengan telinga dan wajah yang memerah.

“Minggu depan nikah ya? Biar Mama urus semuanya,” final sang Mama.

Minho dan Chan saling tatap.

Tidak tau jika akhirnya akan seperti ini, Minho pikir dirinya akan ditanyai macam-macam. Dan ternyata?

Haha.

Hidup memang penuh kejutan.

—FIN