**
Kelas ramuan hari ini cukup menyenangkan. Mereka membuat ramuan yang lumayan susah namun mereka bisa melewatinya. Dan betapa mengejutkan, Draco berhasil membuat ramuannya secara sempurna sehingga membuat Slytherin unggul dan mendapatkan bonus point.
Setelah kelas selesai, sesuai rencananya, Hermione memberi kode kepada Draco melalui matanya yang artinya Draco harus mengikuti langkahnya.
Hermione jalan lebih dulu tanpa berbicara apapun, begitu juga Draco, lelaki itu hanya diam mengikuti langkah Hermione. Matanya sangat jeli memperhatikan langkah Hermione takut Ia menginjak sesuatu atau kakinya terkena tangkai yang akan melukainya.
Tiba lah mereka di pinggir danau hitam, Hermione menghentikkan langkahnya yang membuat Draco juga berhenti.
“Ada apa?” tanya Draco memulai pembicaraan.
“Ih kok ada apa? Draco, aku pacar kamu, emang aku gak boleh ngajak kamu berduaan kayak gini?” tanya Hermione.
“Boleh, tapi tumben.. Pasti yang mau kamu omongin kan?”
Hermione menatap Draco dengan sinis, Ia menarik nafasnya secara teratur agar tidak terlalu emosi.
“Kamu sejak kapan deket sama Astoria?”
Tepat sasaran. Draco sudah menyangka Hermione pasti menanyakan tentang ini.
“Emm itu..”
Hermione mengerutkan keningnya dan melipat kedua tangannya didepan dadanya.
“Itu apa? Tadi pagi aku baca di daily prophet kamu dijodohin sama Astoria. Itu bener?”
Lucius pasti sudah gila, Draco sudah menolaknya mentah mentah, tapi Ia tetap mengumumkan hal ini ke Daily Prophet.
“Draco, aku nanya sama kamu, kamu jawab apa susahnya?!”
“Oke oke, aku jawab.. Aku, iya aku dijodohin sama Astoria.”
Hermione menghela nafasnya. “Udah aku bilang, kita tuh gak bisa bareng bareng, kamu ngeyel sih. Gini kan jadinya, kenapa gak bilang dari awal kalau kamu dijodohin sama Astoria?”
“Aku gak tau Hermione.”
“Terus sekarang gimana?”
“Aku mau cari cara lain, aku yakin semuanya pasti ada jalan. Kita pasti bisa sama sama. Cuman untuk saat ini, aku masih cari jalan itu, kamu mau kan berjuang bersama? Aku mohon Hermione..”
Hermione menutup matanya sejenak. Ini hubungan terlarang. Ia sangat tahu keluarga Malfoy seperti apa. Dari dulu, Lucius sangat menentang adanya muggleborn dekat dengan anaknya. Bahkan Draco dididik sangat keras, hal itu lah yang membuat Draco dulu membencinya. Hanya karna status darahnya.
“Hermione, aku mohon.. Aku yakin, semua pasti ada jalan.. Kamu sayang aku kan?”
Hermione melirik Draco, Ia sangat menyayangi lelaki ini, tapi bagaimana? Apa semuanya bisa? Apa semuanya akan baik baik saja?
“Hermione..”
Hermione memantapkan hatinya, Ia meyakini dirinya sendiri untuk mengangguk dan berjuang bersama.
**