/Rumah yang tak pernah dikunjungi/

/Demi waktu, yang bersaksi bahwa saya pernah menyimpannya/ /Demi matahari yang teriknya kala itu membuatnya menyipit/ /Demi rumah ini, ujar saya seraya mengelus dada/ /Rumah ini yang selalu ia tanya kemana arahnya, namun tak sekalipun dikunjungi/

/Demi sesuatu yang sempat saya lepaskan, namun kini lebih melekat/ /Demi tirakat yang entah berapa kali saya sertakan ia/ /Demi ia yang rupanya punya rumah yang selalu dikunjungi/ /Rumah yang kami semua tidak pernah tahu apa warna temboknya/

/Wahai sesuatu, saya sungguh tidak apa menunggu/ /Tapi tolong setidaknya jangan seperti batu/ /Ketika diberi tahu pura-pura lugu/ /Tidak ingin saya perbarui, biar runtuh sendiri/

/Wahai rumah elok ini semoga kelak berpijak diatas sini sesuatu yang tepat berdiri/ /Wahai ketika tembok ini memudar, semoga saya tidak membuat yang lain tak berpendar/ /Wahai meskipun nanti ia pulang tak kearah sini/ /Wahai takdir berikan tinggal yang nyaman untuk ia hidupi/