Bu, maaf.

Menurut Databoks maupun Kumparan data pernikahan di Indonesia menurun dibandingkan tahun ibu dan ayah menikah. Alasan nya jelas, sekarang orang-orang sudah lebih realistis karena kebutuhan hidup cukup tinggi mangkannya mereka sekarang hanya punya 1 atau 2 anak saja, kecuali mereka orang miskin yang menganggap berhubungan badan adalah hiburan lalu tiba-tiba sudah ada 7 anak saja.

Benar ya kata Nadin Amizah hidup seperti bajingan.

Ibu merasakan nya juga kan? Menghidupkan 2 anak tanpa nafkah dari ayah yang di PHK 6 tahun yang lalu. Sulit. Aku tahu, itu sebabnya ibu suka bangun malam dan tahajjud bahkan sampai menangis dalam sujud. Karena ternyata menghidupi 2 anak sesusah itu, apalagi dengan gaji yang tidak seberapa itu.

Ibu selalu curhat sama aku kerasnya dunia, jahat nya orang-orang di kantor ibu, lalu ayah yang gak bisa ngebela ibu didepan saudari-saudarinya itu, atau curhat tentang mas yang kadang bikin ibu kesel. Aku cuman bisa mendengarkan saja karena ibu gak suka kalau dikasih nasehat atau arahan, ibu cuman mau didengar saja. Ibu selalu begitu.

Ibu, terkadang ibu juga selalu membahas tentang keuangan keluarga kita. Gak apa-apa satu atau dua kali mungkin untuk aku dan mas mengerti tentang ekonomi keluarga kita. Tapi ibu selalu membahas nya berulang-ulang kali sampai mas pun jujur ke aku kalau dia muak mendengar hal itu. Aku juga, kalau boleh jujur. Kita gak bisa ya makan malam tanpa ada pembahasan soal uang? Tak bisa menikmati kumpul keluarga tanpa pembahasan uang? Pasti gak bisa ya Bu…

Tahun depan aku kuliah bu, UKT negeri maupun swasta sekarang sama saja tak ada bedanya. Ibu harus puter balik otak gimana caranya ngumpulin duit biar aku kuliah. Aku jadi mikir, aku ini beban sekali ya? Disaat harusnya ibu sudah gak ada tanggungan karena mas udah kerja malah ada aku yang harus kuliah tahun depan.

Harusnya disaat ibu keguguran kak Hana, ibu stop punya anak. Satu saja cukup. Naufal Hary Pratama saja sudah cukup. Harusnya gak usah ada Nafla Hisana Ramadhani di Kartu Keluarga ini.

Aku banyak kurangnya, bahkan mengecewakan. Rasanya gak pantes banget punya ibu sehebat ibu. Aku nakal, tidak bisa diatur, suka buat nangis malah. Kenapa yang Maha Esa tak ambil nyawa ku aja ya sekarang Bu? Karena kedepan nya aku bakalan lebih nyusahin ibu pastinya.

I really want to hung myself. Or maybe disappear from this world. Gimana pun caranya biar ibu gak ada beban lagi. Gimana ya caranya?

Tapi ibu tau gak? Aku bersyukur punya ibu.

Allah blessed me for chose her to be my mother. She chose to gave birth for having me when she know she could die. She's my muse, my path, my everything. Amazing woman I've ever met. No one could replace her. No one could be her. I couldn't be her. I couldn't be so brave like her, so patient like her. I wish her everything. I wish world treat her nicer, I wish she get everything she want when she just a little girl, I wish she kept away from people who make her shed a tears, I wish every wishes she beg to Allah being hear and make it happen. Ibu, kalau ada kehidupan kedua ketiga keempat kelima dan seterus nya dan aku lahir lagi, aku mau jadi anak ibu lagi dan lagi.