Mediastinum

one

#one

“Ya, sekian materi di mata kuliah saya hari ini. Kalian boleh istirahat.”

Serentak dengan kata pak jinyoung haechan tidak membuang waktunya sedikitpun dan keluar kelas. Di ikuti oleh jisung dan renjun.

“if you guys asking why jisung is in the same class with haechan, renjun, jaemin. That's because dia pintar and masuk kelas akselerasi.”

Jaemin, on the other hand. Gak ikut mereka karena ada tugas yang mau dia tanyakan ke pak jinyoung.

“Bosen banget gue sumpah, apa bolos aja gue ya kelas kedua.” Haechan berkata sambil terus berjalan menuju kantin.

“Iyadeh yang kampus ini punya-nya. Enak banget bolos gue mah juga mau.” Jisung menjawab

“Punya bapak gue, bukan punya gue.” Haechan menegaskan, tidak suka jika dibilang bahwa kampus ini punya-nya.

“Lo jangan macem-macem deh chan, gue takut bokap lo denger kalo lo bolos.” Renjun menimpali.

“Mau apa emang dia? Mukulin sampe gue sekarat lagi? Ato mau nyuruh gue minum wolfsbane potion lagi?” Haechan menjawab.

“Gue ga bakal biarin itu terjadi chan.” Kata renjun.

“Gue tau, jun.”


Sesampainya di kantin, renjun dan jisung pergi membeli makanan sedangkan haechan mencari tempat duduk.

bruk

Ia menabrak seseorang, orang itu terjatuh dan sedang mencoba berdiri di lantai. Sedangkan haechan hanya memandanginya. Setelah orang itu berdiri dan mendongkak. Sekejap tangannya dingin dan badannya mulia bergetar.

“Nama lo?” Kata haechan

“S-sunoo” Suaranya bergetar, tau bahwa dia dalam masalah.

“Lo murid baru kan? Gue ga pernah liat lo. Lo tau siapa gue?” Kata haechan.

“K-kak haechan” Jawab sunoo, masih bergetar.

“Okay then, wanna play a game?” Manik mata haechan yang tadinya hitam menjadi kuning emas seketika, berkilauan karena dirasa ini akan menyenangkan.

tbc