“Lihat aku nana” jeno mencoba menarik perhatian nana untuk melihat ke arah nya tapi tidak berhasil pria manis itu masih betah dengan posisi menundukkan kepalanya sambil tangannya memilin ujung sarung bantal.
“Dengar kan aku na , Sedikit pun pikiran untuk pergi dari kamu itu ga ada”
Berhasil, kini nana melihat ke arah nya
“Jangan berfikir hanya karna masalah seperti ini aku mau meninggalkan semua usaha yang sudah aku buat untuk kamu na”
“Kamu ga pernah menuntut aku menjadi orang lain, kenapa aku harus marah di saat aku menemukan sisi lain dari diri kamu hm”
Tangan jeno bergerak untuk mengelus surai pink milik kesayangan nya
“Awalnya memang aku jatuh pada paras manis nya seorang nana tapi seiring lama kita bersama bukan lagi paras yang menjadi patokan cinta tapi kebaikan hati kamu yang membuat aku semakin jatuh cinta na, rasa ingin melindungi kamu terus mendominasi relung hati hingga sekarang aku ada di titik ini ya itu semua untuk kamu na cuma kamu yang mampu merubah tatanan hati ini yang dulunya sudah sering di dominasi”
Kemudian jeno menatap mata cantik miliki kekasihnya yang selalu berhasil membuat jantung berdetak di atas kecepatannya
Jeno menyingkir kan rambut yang ada di dahi nana kemudian mengecup kening itu setelahnya mulai berkata
“Nana atau arsyana siapapun diri kamu, kamu tetaplah orang yang aku cinta”
Mendengar semua penuturan dari jeno nana tak bisa menyembunyikan rasa haru nya, dia pikir lelaki ini akan menjelekkan nya memariahinya atau menyalahkannya tetapi yang dia dapat malah sebuah pernyataan manis keluar dari bibir tipis manis itu
Tak lagi menunggu lama nana memeluk tubuh jeno ia menyandarkan kepala pada dada lelaki itu yang di balas pula dengan sebuah rengkuhan hangat yang melingkupi pundak nya nyaman
“Jeno aku ga tau dulu aku ngelakuin apa, sampe aku bisa dapetin hati kamu, aku beruntung jeno” ucap nana dan semakin mengeratkan pelukan mereka
“Aku juga beruntung bisa milikin kamu di hidup aku na jangan pernah berfikir kalau aku bakal ninggalin kamu, karna hanya sekadar berfikir pun aku tak sanggup” ungkap jeno dengan nada yang tersirat penuh ketulusan di setiap katanya
Jeno tersenyum mereka kini saat ini meraka berada pada posisi saling terbuka akan diri masing” tapi masih ada satu hal yang menjadi pertanyaan di benak nya
“Aku ga tau apa yang memotivasi kamu untuk menjadi orang lain na tapi apa ada sangkut paut dengan banyak nya foto aku di galeri kamu yang bahkan foto itu aku ga punya”
Nana merenggangkan pelukan mereka lalu menangkup wajah kekasihnya
“Iya seperti yang aku bilang tadi karakter nana yang kamu lihat , itu semua palsu jen aku buat karakter itu hanya supaya bisa deket sama seseorang yang mengisi hati aku hehe”
“Apa orang yang kamu maksud itu aku” jeno bertanya dengan senyuman nya
Nana menganggukan kepala nya saat tangannya masih memainkan jari jeno yang menggenggam tangan lentik miliknya
“Iya kamu” jawab nana
“Boleh aku tau bagaimana cerita nya sayang” jeno bertanya
Sial, pipi nana memanas Hanya karna jeno memanggil nya dengan kata sayang, haha begitu lemah
Seperti nya aura dingin di ruangan ini sudah mulai berganti dengan aura merah muda
“Mungkin akan panjang jen, kamu tetep mau denger .?”
“Kalo itu suara kamu pasti aku denger na heheh”
“Dasar , oke deh aku cerita dengerin baik-baik ya”
” Iyaaa” jawab jeno
Jadi dulu awal semester 4 pertama kali aku ngelihat kamu waktu itu......
Saat nana sudah memulai ceritanya jeno menarik selimut untuk menutupi tubuh mereka lalu merangkul bahu nana serta membawa si manis ke dalam pelukannya, Nyaman.
“Ternyata kamu ga sepolos itu ya”
“Pantas aja kamu berani nyium aki duluan hehe”
“Tapi jen sumpah kamu memang ciuman pertama aku , aku ga bohong”
“Kalo ciuman k2 dan seterusnya kamu siapa .?”
Nana mngediokan mata nya bingunh
“Ya kamu lah”
“Boleh aku ambil ga”
“Jen eeum iya boleh”