MertuaJeno13

Haechan membuang handphone nya ke sisi kasur setelah mengetikkan pesan terakhir untuk mark

saat ini hanya menyesal yang ada di fikirannya, kenapa ia begitu bodoh

Air mata turun menghinggapi pipi nya

Kembali meraih ponsel nya dan membuka akun seseorang yang telah merebut cinta nya “clarisa”

Dan benar saja mereka bahagiaa

Sakit hati haechan sakit tapi ini lah karma yang harus ia terima ketika meremehkan perasaan “dia” yang dulu sangat mencitai haechan tapi kini tidak lagi

Ia lelah hingga jatuh tertidur dengan pipi yang masih di aliri oleh air mata

Apakah begitu sakit haechan .?

Tidur lah jemput kebahagiaan mu di dalam mimpi , tidak apa apa

Namun

“Lihat aku nana” jeno mencoba menarik perhatian nana untuk melihat ke arah nya tapi tidak berhasil pria manis itu masih betah dengan posisi menundukkan kepalanya sambil tangannya memilin ujung sarung bantal.

“Dengar kan aku na , Sedikit pun pikiran untuk pergi dari kamu itu ga ada”

Berhasil, kini nana melihat ke arah nya

“Jangan berfikir hanya karna masalah seperti ini aku mau meninggalkan semua usaha yang sudah aku buat untuk kamu na”

“Kamu ga pernah menuntut aku menjadi orang lain, kenapa aku harus marah di saat aku menemukan sisi lain dari diri kamu hm”

Tangan jeno bergerak untuk mengelus surai pink milik kesayangan nya

“Awalnya memang aku jatuh pada paras manis nya seorang nana tapi seiring lama kita bersama bukan lagi paras yang menjadi patokan cinta tapi kebaikan hati kamu yang membuat aku semakin jatuh cinta na, rasa ingin melindungi kamu terus mendominasi relung hati hingga sekarang aku ada di titik ini ya itu semua untuk kamu na cuma kamu yang mampu merubah tatanan hati ini yang dulunya sudah sering di dominasi”

Kemudian jeno menatap mata cantik miliki kekasihnya yang selalu berhasil membuat jantung berdetak di atas kecepatannya

Jeno menyingkir kan rambut yang ada di dahi nana kemudian mengecup kening itu setelahnya mulai berkata

“Nana atau arsyana siapapun diri kamu, kamu tetaplah orang yang aku cinta”

Mendengar semua penuturan dari jeno nana tak bisa menyembunyikan rasa haru nya, dia pikir lelaki ini akan menjelekkan nya memariahinya atau menyalahkannya tetapi yang dia dapat malah sebuah pernyataan manis keluar dari bibir tipis manis itu

Tak lagi menunggu lama nana memeluk tubuh jeno ia menyandarkan kepala pada dada lelaki itu yang di balas pula dengan sebuah rengkuhan hangat yang melingkupi pundak nya nyaman

“Jeno aku ga tau dulu aku ngelakuin apa, sampe aku bisa dapetin hati kamu, aku beruntung jeno” ucap nana dan semakin mengeratkan pelukan mereka

“Aku juga beruntung bisa milikin kamu di hidup aku na jangan pernah berfikir kalau aku bakal ninggalin kamu, karna hanya sekadar berfikir pun aku tak sanggup” ungkap jeno dengan nada yang tersirat penuh ketulusan di setiap katanya

Jeno tersenyum mereka kini saat ini meraka berada pada posisi saling terbuka akan diri masing” tapi masih ada satu hal yang menjadi pertanyaan di benak nya

“Aku ga tau apa yang memotivasi kamu untuk menjadi orang lain na tapi apa ada sangkut paut dengan banyak nya foto aku di galeri kamu yang bahkan foto itu aku ga punya”

Nana merenggangkan pelukan mereka lalu menangkup wajah kekasihnya

“Iya seperti yang aku bilang tadi karakter nana yang kamu lihat , itu semua palsu jen aku buat karakter itu hanya supaya bisa deket sama seseorang yang mengisi hati aku hehe”

“Apa orang yang kamu maksud itu aku” jeno bertanya dengan senyuman nya

Nana menganggukan kepala nya saat tangannya masih memainkan jari jeno yang menggenggam tangan lentik miliknya

“Iya kamu” jawab nana

“Boleh aku tau bagaimana cerita nya sayang” jeno bertanya

Sial, pipi nana memanas Hanya karna jeno memanggil nya dengan kata sayang, haha begitu lemah

Seperti nya aura dingin di ruangan ini sudah mulai berganti dengan aura merah muda

“Mungkin akan panjang jen, kamu tetep mau denger .?”

“Kalo itu suara kamu pasti aku denger na heheh”

“Dasar , oke deh aku cerita dengerin baik-baik ya”

” Iyaaa” jawab jeno

Jadi dulu awal semester 4 pertama kali aku ngelihat kamu waktu itu......

Saat nana sudah memulai ceritanya jeno menarik selimut untuk menutupi tubuh mereka lalu merangkul bahu nana serta membawa si manis ke dalam pelukannya, Nyaman.

“Ternyata kamu ga sepolos itu ya”

“Pantas aja kamu berani nyium aki duluan hehe”

“Tapi jen sumpah kamu memang ciuman pertama aku , aku ga bohong”

“Kalo ciuman k2 dan seterusnya kamu siapa .?”

Nana mngediokan mata nya bingunh

“Ya kamu lah”

“Boleh aku ambil ga”

“Jen eeum iya boleh”

Setelah selesai dengan urusan perut nya nana kembali menghampiri jeno yang terlihat sedang memperhatikan sesuatu di layar hp nya

“Jeno maaf lama tadi di toilet nana ngantri dulu rame soalnya, jeno udah pesen ayam nya ?”

Jeno mengangkat pandangan nya lalu menjawab singkat pertanyaan kekasihnya

“Udah tuh”

“Loh kenapa di bungkus”

Bukan mendapat jawaban tetapi malah sebuah tatapan yang tak dapat nana tafsirkan

“Jeno kenapa ngeliatin nana kaya gitu”

jeno menyodorkan ponsel yang ada di tangan nya kepada pemilik asli dan terlihat pada layar sebuah foto yang membuat jantung jaemin berdetak kencang sangat kencang serasa akan berhenti saat itu juga

Foto itu kenapa masih ada

“J-jeno”

mata nana berkaca-kaca sekarang rasa takut kehilangan sedang memenuhi relung hati nya belum lagi tatapan dingin yang ia terima semakin mengintimidasi otak kacau di kepala nya

“Siapa kamu sebenarnya” kembali suara jeno lirih namun terkesan dingin

setetes air mata jatuh dari kelopak mata indah itu , apa jeno membenci nya sekarang.

Nana menghela nafas nya

“Jenoo jangan tinggalin nana, nana bisa jelasin semuanya”

Nana ingin menyentuh tangan jeno tapi jeno menolak dengan segera menarik tangan nya agar nana tak dapat menyentuhnya

Nana memejamkan mata nya singkat untuk menghalau air mata yang akan kembali keluar karna penolakan yang di terimanya

“Jenoo dengarin penjelasan nana ya, nana mohoooon”

Nana, Terpukul hati nya , ketika jeno menoleh padanya dan dapat nana lihat kekasih yang amat di cinta menatap nya dengan pancaran kekecewaan yang mendominasi di mata indah nya

“Pulang”

Terkesan dingin suaranya ketika menanggapi permintaan kekasih nya nana, dia sungguh kecewa ada apa sebenarnya ? Kenapa dia mendapatkan sesuatu yang berbeda dari pria manis di hadapannya ini

“Kita pulang , jelasin semua nya di rumah, hanya kita ber2 tanpa situasi ramai seperti ini”

Sahutan jeno memberi secercah harapan untuk seorang nana maka ia kembali bertanya

“Jeno ga akan ninggalin nana kan?” Tanya nana dengan suara Lirih dengan mata merah menahan tangis nya

Jeno tak menjawab ia hanya memandang singkat mata pria manis itu dan melangkah keluar dari kafe meninggalkan nana yang sedang meremat dada nya karna respon jeno yang sudah ia duga

Sungguh nana tidak siap jika harus kehilangan pria itu bertahun ia mencintai dalam diam namun saat cinta nya berbalas kenapa harus berakhir menyedihkan karna sebuah kenangan di masa lalu nya~

Membuka pintu kamar yang tak terkunci di hadapan nya kemudian melangkahkan kaki nya masuk ke dalam lalu menghampiri seorang pria manis yang sedang tertidur lelap di atas ranjang nya

“Maaf haechan”

perlahan tangan nya menyentuh kelopak mata yang sedang tertupup itu dan mengusap sisa air mata yang telah mengering di sana

Pria manis yang sedang tidur merasa terganggu akan perlakuan pria yang sedang mengelus wajahnya sehingga dia perlahan membuka mata dan membawa kesadarannya kembali

“Kenapa kk ada di sini, Bukannya kk mau jalan sama claris” tanya nya heran kenapa pria ini ada di hapannya sekarang

namun tak kunjung mendapat jawaban

“Kenapa kk datengin aku lagi setelah kk minta aku pergi” tanya nya lagi

Mark pria yang di maksud oleh haechan tidak memberi jawaban dan masih betah di dalam keterdiamannya

Kemudian netra haechan menangkap sosok gadis cantik menghampiri mereka

“Oh ternyata ada pacar nya juga” kekeh nya sinis serta memandang tajam wanita yang merebut cintanya

Ya clarisa datang bersama mark menemui dia

“Ga puas kk nyakitin aku dengan penolakan kk tadi kenapa sekarang juga berani bawa pacar kk ke kamar aku, maaf kamar aku bukan tempat untuk orang pacaran kaya kalian.?”

“Udah .?” Mark akhirnya mengeluarkan suaranya ketika melihat haechan tak mengeluarkan suara nya lagi

“Kk udah bilang sama kamu kalo mau dateng ke rumah tapi kamu ga bales chat kk dan mami kamu sendiri yang nyuruh kk sama claris untuk datengin langsung ke kamar kamu chan”

Mark memperhatikan mata haechan kemudian tangan nya menyentuh dan mengelus kelopak mata itu

“Kamu nangis ya”

Ayolah mark, sudah jelas mata merah nan bengkak itu terpampang jelas di hadapanmu kenapa masih bertanya

“Masih nanya .?”

“Jangan nangis”

“Aku juga ga mau nangis apa lagi terlihat lemah kaya gini, tapi air mata aku keluar sendiri aku harus apa”

Menghirup nafas nya dalam sejenak haechan kembali berkata

“Udah lah kk, mending kalian pergi dari sini” ucap haechan dengan nada lirih nya

Mark Menghela nafas nya pelan dan perlahan ia menggenggam tangan mungil milik haechan

“Kk tadi udah denger penjelasan kamu kan chan , sekarang gantian ya kamu yang dengerin penjelasan dari kk, dan kk harap kamu mau ngerti”

“Penjelasan tentang kapan kalian yang udah mulai pacaran, iya.?” Sahut haechan

“Ck cuma untuk mendengarkan ga susah kan, jangan ribet” sahut perempuan yang sejak tadi hanya diam

“gue capek mau istirahat, dan tolong kalian berdua keluar dari kamar gue” ketus sekali haechan menyahuti wanita itu

Namun Kembali suara claris terdengar

“mark nyeret gue ke sini cuma karna khawatir sama adik kesayangan nya, kalo lo punya hati tolong dengerin dia sebentar haechan”

nana dan jeno menghabiskan waktu malam minggu mereka Saat ini layaknya muda mudi lainnya

Jeno membawa nana ke tempat pertama kali mereka bertemu yang membawa kisah mereka pada titik ini

“Na kamu inget ga kamu nabrak aku di sini terus es krim kamu tumpah semua ke baju aku hahaha”

“Eum inget lahh, apa lagi pas jejen nyium pipi nana”

“Ck jenoooo bukan jejen”

“Kalau ga ada jejen kita ga akan nyatu jeno”

“Iya deh iyaa kamu mau makan ga ? Di depan sana ada restoran ayam goreng tuh kamu mau ?

Nana melonjak senang ketika mendengar kata “ayam goreng” dia sangat suka ayam goreng

“Mau mau, ayooo”

Saat sampai di tempat tujuan Nana serta jeno mencari meja yang kosong dan segera mendudukkan diri mereka di sana

“Kamu mau pesen apa yang .?”

Tanya jeno dengan senyum nya tetapi malah mendapat hadiah dari nana

“Loh kok aku di cubit”

“Nana tuh belum kebiasa sama sikap ganteng kamu tauu”

“Hehe di biasain dong karna kedepannya kan aku bakalan gini terus”

“Hmmm iyaaa dehh jenoooo” nana mengiyakan dengan nada jenaka yang ia tekankan pada nama kekasihnya

“Nana izin ke toilet dulu ya, kebelet pipis”

“Mau di anterin ga”

“Ck ga ah jeno pesen aja gih , biar ntar pulang nya ga kemaleman”

“Tapi nanti kamu di gangguin sama cowo lain, aku ga mau ah”

“nana bisa jaga diri kok jen, astaga”

nana merotasikan mata nya yang mengundang gelak tawa dari jeno karna menurut jeno muka nana terlihat lucu dengan tampang kesal nya

“Udah ah nana udah ga tahan lagi”

Kemudian Nana pergi meninggalkan meja mereka dan melupakan sesuatu yang tidak pernah di lupakannya.

Berdoa saja setelah ini dia akan baik” saja

Step 4

“Masih Ingat apa yang ayah ajarkan minggu lalu di step ini ?” Pancing mark untuk mengetahui seberapa jauh perkembangan jeno

“Atur posisi bench ke sudut miring 45 derajat”. Jawab jeno lugas

Kemudian jeno mulai Berbaring terlentang di atas bench itu dan memegang sepasang dumbbell yang terletak tepat di atas bahu nya dengan lengan yang terentang sepenuhnya.

“Sama seperti yang lain angkat lalu turun kan lakukan semampu mu tapi aku tak mau jika kurang dari 20 dorongan” sebut mark

Jeno melakukan apa yang di pinta mark pada step 4 dia mampu membuat dorongan sebanyak 29 kali, sekarang dia benar” merasa tenaga nya sudah terkuras habis maka dari itu ia ingin meminta keringanan sebentar pada ayah nya

“Ayahh jeno lelah boleh jeno istirahat”

“Lakukan sit up sebanyak 100 kali lalu latihan kau hari ini selesai”

“Kau” astaga sebutan itu baru kali ini di dapat nya ntah lah rasanya sungguh berbedaa

Mark dan ayah nya berulang kali membuat ia terpukul batin hari

sekarang jeno paham bukan hanya fisik nya yang ingin di rubah oleh ayah nya tetapi juga termasuk sikap serta cara berbicara dalam pembawaan diri untuk kedepannya

“Tapi berikan aku minum sedikit yah, aku sangat haus” kembali suara jeno memohon

Jaehyun yang mendengar penuturan kata dari jeno tadi menarik sedikit sudut bibir nya, sebuah perkembangan sedikit demi sedikit mulai muncul pikirnya

“100 kali lalu kau boleh minum sepuasnya”

Astaga ayah nya sungguh tak main” padahal ia sudah sangat haus tapi ia tak berani membantah lebih jauh

“Baik ayah” akhirnya hanya menurut saja

“Nana bantu lah jeno melakukan sit up” pinta jaehyun seraya mengelus surai pink nana

“Apa yang harus nana bantu ayah” nana menatap mata tajam jaehyun dengan pandangan polosnya

Haha sungguh pintar berkamuflase

“Nana cukup duduk di punggung kaki jeno dan peluk betis nya”

Fungsinya sebagai penahan tumpuan beban tubuh jeno agar tetap seimbang ketika mulai melakukan gerakan sit up

“Okeyyy ayah biar nana kali ini membantu jeno olahraga hehe”

Kemudian Nana memposisikan badan nya di atas punggung kaki itu, dia memberikan senyuman terbaik nya pada jeno

“Semangat 100 kali itu hal kecil untuk jeno nana yakin jeno kuat”

Melihat senyum itu Jeno pun ikut berbalas senyum pada nana padahal tadi wajahnya sudah sangat suram ah Mendapat semangat dari orang terkasih itu memang ajaib ya

Jeno pun segera melakukan sit up nya agar sesi latihan hari ini segera berakhir dan ia bisa beristirahat sambil memeluk nana nya , dia rindu pria manis ini sungguh.

1 minggu Pelatihan jeno

Kali ini mark kembali menjadi pelatih nya stelah 6 hari kemarin selalu berlatih hanya dengan ayah nya tanpa mark dan jisung

Step 1

“Angkat perlahan tahan 5 menit jangan sampai turun”

Suara mark terdengar di seluruh ruangan yang penuh dengan alat pembentuk otot itu

“Turunkan perlahan”

Step 2

“Mulai lakukan letakkan siku di antara lutut mu jen”

“Begini kan” tanya jeno memastikan

“Turunkan sedikit lagi”

Jeno menurunkan perlahan sikunya sejajar dengan pahanya

“Stop, pertahan kan di posisi itu sekarang ayunkan angkat lalu turunkun barbell nya hitung 50 kali di setiap masing-masing lengan”

“Tidak bisa kurang kk mark” jeno meminta

“Bertanya pada ayah jangan padaku, lagi pula sudah seminggu pelatihan kenapa masih mengeluh ?”

“Kk mark” jeno sedikit terkejut dengan jawaban mark bukan karena penolakan tapi kata “padaku” lah ynag jadi penyebab nya padahal kk mark nya tak pernah menyebut diri nya sbg aku ia selalu memanggil dirinya kk jika berbicara dengan nya

“Tidak ada penawaran jung jeno” sahut suara ayah nya yang masuk ke ruang gym bersama nana dan jisung

Nana pria manis itu sangat rajin menemani nya berolahraga jika jadwal kuliah mereka berbeda dan jeno harus segera pulang untuk berlatih pasti nana akan menyusul ke rumahnya entah itu bersama jisung atau haechan

“Dengar sendiri kan , sekarang Mulai lakukan” suara mark membuyarkan fikirannya.

Dengan segera jeno melakukan apa yang di pinta oleh kk nya 50 kali ayunan beban pada setiap lengan nya, hingga sebuah perintah kembali di dapatnya

“Berdiri lakukan step 3” tegas suara mark

Jeno mulai mengambil barbel nya dan menahan barbell di depan paha nya dengan telapak tangan yang harus mengarah ke arah diri nya. Kemudian ia mengangkat barbel ke atas ke arah dada.

“Betul seperti ini” tanya jeno dengan tangan gemetar menahan beban di tangan nya

“Lebarkan Siku mu jeno”

“Tahan selama satu hingga dua detik, lalu turunkan barbell nya terus seperti itu ulangi 60 kali”

Perintah terbit dan Kembali di angguki oleh jeno pula

Jaehyun mengangguk puas jeno memang pintar dia mudah dalam memahami sesuatu

“Di sini ayah bakal ngelatih kamu seperti ayah melatih kk dan adik kamu jeno”

“Sebelum mulai latihan nya Ayah bakal jelasin dulu semua step yang akan kamu lakuin nanti tugas kamu dengar penjelasan ayah dan perhatikan dengan baik apa yang ayah contohkan, tidak ada pengulangan dua kali jeno, ingat.”

Melihat jeno yang mengangguk mendengar perintah nya jaehyun pun memulai menjelaskan dengan memeragakan gerakan yang di maksud dalam ucapan nya di hadapaan jeno

“Kita mulai dari Lateral raise”

Dengan cara kamu Angkat beban barbel nya sejajar dengan bahu kamu tahan sebentar, lalu turunkan kembali dengan perlahan.

“Concentration curl (Set Piramid Terbalik)”

Posisikan siku kamu di sisi dalam lutut seperti ini -meletakkan siku pada tempat yang di mkasud- dan jaga keseimbangan tubuh kamu agar tidak bergerak saat mengangkat beban nanti

“Upright row”

Busungkan dada dan tarik bahu kamu ke belakang saat mengangkat beban

“Incline dumbbell press”

Atur bench di kemiringan 45 derajat, dorong beban dengan perlahan dan jangan biarkan tangan yang satu bergerak ke atas mendahului tangan yang lain, harus sejajar.

Jaehyun mengakhiri kelas singkat nya dengan sebuah pertanyaan pada murid nya

“Sudah paham ?”

Jeno Mengangguk sambil meneguk ludah nya kasar apa ia bisaa melakukan semua hal yang telah di contoh kan ayah kepadanya tadi batinnya berkata

“Mark” mata jaehyun melihat mark yang sedang duduk bersampingan dengan haechan dan nana

“Ya ayah” jawab mark

“Tolong bantu adik mu arahkan bila dia butuh bantuan”

“Baik yah”

“Latih seperti ayah melatihmu tanpa rasa kasihan ketika anak didik mengeluh, paham ?” titah ayah

“Paham yah” jawab si sulung

Mark menatap jeno yang memasang muka tegang nya mark sangat yakin badan jeno tidak akan bisa serta merta menerima pelatihan dari ayah nya sekaligus seperti ini.

mark rasa ia akan menaruh rasa kasihan pada adik manis nya pada saat pelatihan nanti tapi mau bagaimana lagi , ayah nya dalam mode serius sangat menakutkan ia tak berani untuk membantah beruntunglah jisung yang tak terjebak pada situasi ini

“Mulai lah ayah akan tetap memperhatikan”

Jaehyun menatap mata jeno dengan tatapan tegas nya yang tak pernah ia arah kan pada anak tengah nya tersebut

“kamu tau kan hal yang bakal kamu jalani ini ga mudah untuk kamu”

Tegas jaehyun pada jeno

“Janji sama diri kamu sendiri jangan sampai menyerah di tengah jalan, ayah ga akan berhenti sampai semua target ayah tercapai nak, karna ini juga kamu yang meminta kan. Kamu paham ?”

“Iya ayaah jeno Paham” jawab jeno dengan nada lembutnya

“Pertegas suara mu jeno”

Jeno yang paham maksud ayah nya segera memperbaiki pengucapan nya serta memandang tegas mata sang ayah

“Paham ayah” dengan nada tegas yang dia usahakan

Jaehyun mengangguk puas jeno memang pintar dia mudah dalam memahami sesuatu

“Di sini ayah bakal ngelatih kamu seperti ayah melatih kk dan adik kamu jeno”

Sebelum mulai Ayah bakal jelasin dulu semua step yang akan kamu lakuin nanti tugas kamu dengar penjelasan ayah dan perhatikan dengan baik apa yang ayah contohkan, tidak ada pengulangan dua kali jeno, ingat.

Kita mulai dari Lateral raise

Dengan cara kamu Angkat beban barbel nya sejajar dengan bahu kamu tahan sebentar, lalu turunkan kembali dengan perlahan.

Concentration curl (Set Piramid Terbalik)

Posisikan siku di sisi dalam lutut dan jaga keseimbangan tubuh kamu agar tidak bergerak saat mengangkat beban

Upright row

Busungkan dada dan tarik bahu kamu ke belakang saat mengangkat beban.

Incline dumbbell press

Atur bench di kemiringan 45 derajat, dorong beban dengan perlahan dan jangan biarkan tangan yang satu bergerak ke atas mendahului tangan yang lain harus sejajar.

Sudah paham ?

Jeno Mengangguk sambil meneguk ludah nya kasar apa ia bisaa melakukan semua hal yang telah di contoh kan ayah kepadanya tadi

“Mark”

“Tolong bantu adik mu arahkan bila butuh bantuan”

“Baik yah”

“Latih seperti ayah melatihmu tanpa rasa kasihan ketika anak didik mengeluh, paham ?”

“Paham yah”

Mark sangat yakin badan jeno tidak akan bisa menerima pelatihan dari ayah nya sekaligus seperti ini, mark yakin ia akan menaruh rasa kasihan pada adik manis nya pada saat pelatihan nanti tapi mau bagaimana lagi , ayah nya dalam mode serius sangat menakutkan

“Mulai lah ayah tetap memperhatikan”

//ruang gym keluarga jung

Jeno kamu pemanasan dulu gih di trademill 5 menit, tau Cara nya .?

“Ga tau yah”

“Sini ayah ajarin” panggil ny pada jeno agar mendekat padanya di samping trademill

“Kamu Mulai dari yang paling pelan dulu -ucap nya menunjuk tombol pengaturan kecepatan-, joging santai 1 menit terus perlahan naikin kecepatan nya di tombol ini sesuaikan sama langkah kaki kamu oke kalau sudah selesai pencet tombol off nya. Jangan sampe meluncur.

“Iya yah”

Lalu jaehyun berjalan menghampiri yuta dan johnny yang sedang berlatih boxing

5 menit berlalu

“Ayah udah hah hah hah” dengan nafas terengah jeno menghampiri ayah nya

“Istirahat 1 menit gih minum duluu” jaehyun tersenyum melihat wajah yang sudah berwarna merah dan penuh keringat milik jeno

kamu tau kan ini olahraga yang bakal kamu jalani ini ga mudah

Janji sama diri kamu sendiri jangan sampai menyerah di tengah jalan, karna ayah ga akaan berhenti nak karna ini kamu yang meminta, paham ?.

Paham ayah

Di sini ayah bakal ngelatih kamu seperti ayah melatih kk dan adik kamu jeno.

Sebelum mulai Ayah bakal jelasin dulu semua step yang akan kamu lakuin nanti tugas kamu dengar penjelasan ayah dan perhatikan dengan baik apa yang ayah contohkan, tidak ada pengulangan dua kali jeno, ingat.

Kita mulai dari Lateral raise

Dengan cara kamu Angkat beban barbel nya sejajar dengan bahu kamu tahan sebentar, lalu turunkan kembali dengan perlahan.

Concentration curl (Set Piramid Terbalik)

Posisikan siku di sisi dalam lutut dan jaga keseimbangan tubuh kamu agar tidak bergerak saat mengangkat beban

Upright row

Busungkan dada dan tarik bahu kamu ke belakang saat mengangkat beban.

Incline dumbbell press

Atur bench di kemiringan 45 derajat, dorong beban dengan perlahan dan jangan biarkan tangan yang satu bergerak ke atas mendahului tangan yang lain harus sejajar.

Sudah paham ?

Jeno Mengangguk sambil meneguk ludah nya kasar apa ia bisaa melakukan semua hal yang telah di contoh kan ayah kepadanya tadi

“Mark”

“Tolong bantu adik mu arahkan bila butuh bantuan”

“Baik yah”

“Latih seperti ayah melatihmu tanpa rasa kasihan ketika anak didik mengeluh, paham ?”

“Paham yah”

Mark sangat yakin badan jeno tidak akan bisa menerima pelatihan dari ayah nya sekaligus seperti ini, mark yakin ia akan menaruh rasa kasihan pada adik manis nya pada saat pelatihan nanti tapi mau bagaimana lagi , ayah nya dalam mode serius sangat menakutkan

“Mulai lah ayah tetap memperhatikan”