Nana melangkah masuk ke dalam kamar yang ditunjuk oleh bubun sebagai kamar kekasihnya
Benar saja ternyata jeno masih tidur lelap di ranjang nyaman nya
“Jenoooo” panggil nya
Nana mendudukkan diri nya di hadapan jeno yang sedang tidur menyamping menghadap diri nya, ia mencoba memanggil jeno kembali untuk membangunkan kekasihnya itu
“Jenooo” tapi tetap tak kunjung bangun
ia memperhatikan muka kekasih nya sungguh manis ketika tidur. pria ini memanglah memiliki kecantikan pada muka nya tapi jika diperhatikan lebih dalam kau bisa melihat garis rahang yang tegas dengan hidung yang tegak lurus menambah kadar ketampanan jeno nya, nana terbuai dan tanpa sadar -
Fyuuhhh nana meniup lembut wajah kekasihnya dan jari nya pun mulai menari nari di atas bulu mata panjang nan lentik milik jeno.
“lembut dan halus sekali bulu mata jeno hehehe” kekehan kecil timbul karna omongan nya sendiri
terus seperti itu kemudian jarinya berhenti kala kelopak mata yang mungkin merasa terganggu akan aksi jarinya perlahan – lahan terbuka
Senyum nana terkembang lalu mulai mengucapkan
“Selamat pagi jeno”
“Nana” dalam keadaan setengah sadar jeno memanggil nama kekasihnya untuk memastikan apa dia berhalusinasi atau tidak
“Ayoo Jeno Banguunnn” ah kekasihnya nyata fikirnya karna telah terasa sentuhan halus perpaduan antara dua kulit yang bersentuhan di lengan nya.
namun kemudian ia terburu buru kembali membungkus diri nya dengan selimut
“Loh kok masuk lagi ke dalam selimut si, ayo bangun mandii Jeno” nana berusaha untuk membuka selimut jeno
Tapi terlihat gelengan kepala yang berasal dari balik selimut tebal tersebut.
Nana menghela nafas nya pelan
“Kenapa ga mau bangun” nana bertanya
“Jeno masih malu ketemu nana” suara jeno terdengar walaupun tak terlalu jelas karna teredam di antara selimut itu tapi kuping nana masih lah bisa mendengarnya
“Karna masalah yang kemarin?” Nana memastikan
Jeno kembali menggerakkan kepala nya
“Buka selimut nya dulu ya, kita ngobrol berdua hm”
bujuk nana seraya menarik pelan kain tebal itu, dan tidak mendapat penolakan dari jeno
Jeno menatap mata nana nya, hanya sedetik kemudian ia kembali menundukkan pandangan netra nya
“Ngeliat luka di sudut bibir nana , jeno rasanya mau marah sama dimas tapi jeno belum bisa”
Nana tersenyum mendengar seruan lirih jeno, tangan nya bergerak untuk mengelus kepala jeno namun lidah nya pun tak berhenti berkata
“Dari pada jeno mikirin luka nana terus , mending jeno sembuhin luka nana aja gimana” tawar nya pada jeno
Benar sebaiknya dia merawat luka nana saja karna kemarin tidak sempat karna dia hanya bisa menangis seharian
“Ya udah sebentar ya nana, jeno minta kotak obat dulu ke bubun” kaki nya sudah hendak turun dari ranjang namun badannya tertahan oleh tangan nana yang berada di pundaknya
“Obat nya udah ada di sini , kenapa mau di ambil lagi”
Jeno melemparkan tatapan heran nya pada si manis di depan nya maka dari itu ia mencoba menjelaskan
“Tapi obat nya sama buuu” kalimat nya terhenti karna perlakuan pria manis atau sebut saja kekasih nya ini
Lihat.
Nana memajukan wajah nya hingga hanya menyisakan 5 cm jarak antara muka nya dengan jeno
“Inii -nana meletakkan telunjuknya pada bibir jeno- ini obat untuk luka di bibir nana jeno, boleh nana minta ?”
Riang sekali nana bertanya sehingga menimbulkan keterkejutan di diri jeno
“Haa”
Cup
Tanpa menunggu jawaban dari jeno langsung saja nana mengecup bibir jeno
Yaa Hanya mengecup dengan mata yang saling beradu pandang , tatapan terkejut jeno membuat senyum nana terkembang dalam ciuman mereka.
Nana meletakkan tangan nya pada kedua sisi wajah jeno dengan gerakan yang masih sangat kaku ia melumat kecil bibir kekasihnya.
Cukup pikirnya hatinya tak karuan pandangan jeno yang tiba” berubah menjadi gelap membuat ia bertanya tanya apa jeno tak suka karna dia mencium bibir jeno tiba” ?
Saat nana akan memundurkan wajah nya bermaksud melepas ciuman mereka
Namun
Jeno malah semakin merapatkan badan nana ke kepala ranjang dan mulai melumat bibir manis menggantikan gerakan bibir nana yang berhenti melumat bibir nya, dia terbuai akan lumatan kecil yang di berikan oleh nana
Sehingga menimbulkan rasa ingin lagi dan tidak puas , sisi liar dalam diri nya mungkin telah bangkit
Lihatlah kedua anak adam yang kini saling melumat bibir masing-masing dan bertukar saliva dengan sebelah tangan yang saling menggenggam mengiri ciuman mereka.
Biarkan 5 menit berlalu untuk mereka lalu lepas kan
Benang saliva terputus kala dua kepala itu perlahan menjauh.
“You're my first kiss”
“And it was amazing kiss that i have in my life , and i'll never can forget this, i swear jeno”
“And you're my first kiss too nana, i swear too “
dengan dahi yang mereka tautkan kembali, hidung yang ikut mengerut kala sebuah senyum tulus penuh cinta terbit di wajah mereka kala sebuah kata dengan berjuta makna pun terucap
“Aku mencintaimu”
Ahh kenapa romansa mereka sangat manis