MertuaJeno13

Setelah mendapat pesan dari rara jeno beranjak keluar dari kamar nya tanpa membawa ponsel.

Ia mengetuk pintu kamar rara.pintu terbuka.terkihat rara dengan mata sembab nya.

“Pak jenoo” rara berkata lirih seolah ia benar” ketakutan

Jeno tak tega.mata rara begitu sembab. “Ayo masuk saya temani kamu di dalam” jeno dan rara masuk ke dalam kamar itu.

Namun saat ini di kamar nya. Ponsel nya sedang berdering. Menampilkan nama “Mine♥️” pada layar handphone nya.yang terus terabaikan.karna jeno yang tak mengetahui nya.

Seandainya kamu membawa ponsel mu jen , mungkin kamu akan ber vc ria dengan kekasih yg sedang kamu rindukan. Bukan nya menemani seorang wanita yang sedang mendalami peran 🙂

Sekarang jeno sudah berada di parkiran di depan lobi rumah sakit tempat nana bekerja.ia menelpon nana.dan dalam deringan kelima nana mengangkat telfon nya.

“Yoboseo” suara nana terdengar di sebrang sana di sertai kikikan kecil. Membuat jeno tersenyum seketika.

“Arti nya apaa?” Tanya jeno. Ia tersenyum lebar.

“Arti nya hallo” jawab nana dengan diiringi tawa merdunya

“Hallo juga sayangku” jeno menjawab.tanpa tau muka nana memerah menahan malu di tempat nya.

Tak ada jawaban. jeno melanjutkan. “Aku sudah sampai kemari lah” tangan nya mengelus kemudi mobil.seraya menunggu suara kekasihnya.

“Hm aku ke sana.kututup telfon nya ya”

Jeno mengangguk.padahal nana tak melihat nya.dan menyimpan kembali ponsel ke saku nya.

tak berapa lama jeno melihat nana yang berjalan ke arah mobil.dan masih menggunakan jas kebanggaannya.senyum pun terukir di wajah nana. Di tambah pula sinar matahari yang menerpa wajah manis itu.semakin membuat jeno mengagumi kekasihnya

“Kenapa dia begitu indah” batin nya bersuara.

Wanita cantik itu sebut saja rara. melangkah dengan kaki jenjang nya. Setiap langkah nya menjadi pusat perhatian. Dengan rambut indah teruntai panjang yang terlihat halus nan lembut.lekukan tubuh yang tercetak karena baju yang pas di melekat di tubuhnya.serta suara hentakan yang menggema akibat sepatu tinggi nya.

Ia tau kecantikannya memanglah mengundang mata.semakin menaikkan dagu nya.ia berjalan ke arah ruang tempat nya bekerja. Satu tangan nya menggenggam sebuket bunga dan satu lagi ia gunakan untuk membuka pintu ruangan kerja nya.

Matanya nya menemukan bos nya telah ada di ruangan. Ia menghampiri lelaki itu.dan memberi salam.

“Selamat pagi pak jeno”

Jeno yang sedang menunduk memeriksa berkas nya.menegakkan kepala saat suara wanita terdengar oleh telinga.

“Kamu terlambat” ucap jeno

Rara berdehem pelan.takut bos nya akan memarahi nya di hari pertama ia kerja “maaf pak, saya terlambat karena harus mengurus ibu terlebih dahulu” ya itu memang di lakukan nya.ibu nya sudah tak bisa lagi bangun karena penyakit yang di derita.

Jeno mengangguk. “Duduklah dan mulia bekerja” ia memberi senyum nya pada rara

Terkesima.tampan sekali bos nya ini batin rara. “Ah ini ada titipan dari ibu, sebagai ucapan terimakasihnya” ia menyerahkan buket bunga yang sedari tadi di genggam nya pada jeno.

“Terimakasih” jawab jeno

Rara tersenyum. “Kalau begitu saya ke meja saya ya pak, apa yang perlu saya lakukan pak .?” Bertanya

“Lakukan ketika saya memberi memberi perintah saja, dan tolong kamu periksa laporan yang ada di meja jika ada kesalahan bisa konfirmasi ke saya” Perintah jeno

Rara mengerti. “Baik pak” rara membungkukkan badannya.ah kebiasaannya saat di korea. Kemudian beranjak pergi dari hadapan jeno.dengan senyum terkembang di wajahnya

“Pak jeno” ucap batin nya

“Naaa” jeno memanggil

“Hm” saut nana yang sedang asik menonton drama korea

“Ini si anan kaya nya pup deh, ada bau aneh soalnya” jelas jeno

“Ya ganti'in popok nya jen”

“Aku ga bisa naaa”

“Ya belajar dari sekarang nanti kalo. Udah punya anak sendiri kan udah bisaa gaperlu belajar lagi”

“Ya kamu sini ajarin aku” ucap jeno dengan nada memelas

Nana menghadapkan diri nya pada jeno dan anan ynag berada di sebelah nya

Dengan lihai dia menggerkakan jari nya “Popoknya dibuka dulu kaya gini Nih”. Memiringkan tubuh anann ke kiri pelan. “terus tinggal kamu lap aja kotoran nyaa pake tisu basah sampe bersih , udaaaaah” nana tersenyum

“Ia udaaah” jeno membeo omongan nana, ia tersenyum jahil.

“Lah kok jadi aku yang bersihin nya bukan kamu ih”. Nana memberi pukulan bertubi-tubi pada lengan jeno. Jeno pun tertawa kerass

“Iaa tapi aku paham kok, udah jgn mukul lagi ih, tangan ny kurus tapi klo mukul sakit pedes” jeno mengusap lengan nya

Nana berdiri. “Ya udah pakein popok nya tuh, aku mau bikin makanan untuk anan, ntar haechan ngamuk anak ny aga di kasi makan” nana beranjak ke dapur sambil tertawa. Membayangkan wajar marah nya haechan. Dan jeno yang mengangguk. Namum mulut nya juga berbicara

“Ia istrikuuuuu”

“Nikah aja beloom” sautan beruapa teriakan nana dari arah dapur terdengar. Jeno semakin tertawa kencang sedetik kemudian ia tersenyum lembut

” Ini gambaran gue sama nana kalo punya anak kali ya wkwkw” jenk tertawa oleh perkataan nya sendiri.gila

Situasi kantin Fk saat ini begitu panas karna sedang ada 2 orang lelaki yang sedang beradu pandangan tajam.

di sana ada yang sedang menatap kagum ada pula yang menatap terkejut pada pada salah satu dari kedua pria itu.

Tapi tiba-tiba

Aaaaaaaaaa

Pekikan kaget nan nyaring keluar dari beberapa perempuan yang menyaksikan kejadian di depan mereka kala -satu pria di sana melayangkan sebuah tinjuan pada pria lain di hadapannya-

Bugh

berhasil satu tinjuan telak mengenai pipi salah satu pria di sana

“itu untuk lo karena udah ngasarin nana”

Yap itu jeno yang sedang membalaskan dendamnya

Bugh

“ini untuk lo yang udah bikin luka sobek di muka kesayangan gue”

Jeno berhenti memberi pukulan pada rahang dimass, dia menatap tajam mata lelaki yang memang lebih tinggi darinya ini.

Pria yang terkena pukulan dari jeno adalah dimas , dia kini sedang mengusap ujung bibir nya yang mengeluarkan darah.

“kalo lo ga ngehina gue waktu itu selamanya gue bakal jadi cowo manja seperti yang lo bilang ke gue, maka gue harus kasih hadiah ke lo kan ?”

Sedetik kemudian jeno kembali memberikan tinjuan keras yang benar” keras pada pipi dimas seperti semua amarah yang sudah ia tahan selama ini dia lepaskan dengan satu tinjuan.

Bugh

Dimas jatuh tersungkur -seperti nana dulu- tepat di bawah kaki nya.

“terakhir, itu tanda terimakasih dari gue ke lo karna udah memotivasi gue buat jadi cowo yang kuat dan ga manja”

Mari berdoa semoga gigi dimas baik” saja dan tidak ada yang patah ataupun lepas pffttt

Ssssshhhh

dimas meringis menahan sakit pada rahangnya, sial gerakan nya cepat sekali hingga dia tak dapat mengelak

Apa-apa an laki laki ini datang tiba-tiba lalu memberi nya beberapa pukulan , sial ia malu , ia tak terima dan akan membalas nya.

Dimas bangkit sambil mengeratkan kepalan tangan nya yang siap untuk ia layangkan pada wajah jeno, namun.

Grepp

Tak berhasil karena dengan sigap pergelangan tangannya di tahan oleh laki-laki bersurai blonde itu

Sial kenapa dia bisa jadi sekuat ini pikir dimas.

“Ga akan gue biarin tangan brengsek lo ini nyentuh muka gue sedikit pun dimas” ujar jeno dengan smirk di wajah nya

Jeno membuang pergelangan tangan dimas dari genggaman nya

“Cukup 3 kali gue ngebalas semua yang lo perbuat ke nana dan gue dulu”

Jeno meletakkan jari telunjuk nya pada dada dimas

“gue ga mau lagi berurusan sama orang yang cuma bisa ngandelin tenaga tanpa menggunakan otak kaya lo”

mata tajam nya mentap tepat pada pria yang dulu menghinanya ini, kemudian jeno berkata

“Gue kasih peringatan untuk lo dim, Gue bukan lagi jejen yang dulu, lemahh dan bisa lo rendahin seenak nya”

Jeno maju selangkah agar semakin dekat badannya pada dimas, lalu tangannya Memberi gerakan menyapu pada bahu lawannya, dengan mata yang tak gentar menatap mata dimas lalu dengan tegas jeno berkata

“Satu lagi Jangan pernah macem-macem sama nana atau pun berani untuk nyentuh nana lagi, karena kalo lo tetep berani jangan salahin gue karna gue ga akan segan-segan buat matahin setiap inci tulang yang ada di badan lo ini”

Tutup jeno lalu ia berbalik hendak pergi namun matanya menemukan pria bersurai pink -nana- yang memandang dirnya dengan pandangan terkejut.

langsung saja dia menghampiri pria manis itu dengan senyum terpampang di wajah tampan nya

Saat berada di depan kekasihnya “Nana” panggil jeno untuk menyadarkan nana yang masih tak bergeming namun matanya tetap menyadari keberadaan jeno di hadapanya nya.

“Nana” panggil nya lagi

Sekali nya nana menjawab jeno malah mendapat jawaban tak terduga yang di tujukan oleh nana kepada dirinya

“Kamu ...... Siapa .?” sahut nana

“Jadi begitu cerita ny jeno”

Nana menatap jeno yang sedang terlihat menerawang ke depan, tapi ntah apa yang sedang ia lamunkan namun tak berselang lama suara jeno pun keluar bersama sebuah pertanyaan

“Ternyata kamu sudah kenal renjun dari lama ya na .?”

Memberikan anggukan pada pernyataan jeno nana pun menjelaskan

“Dia pacar kk lucas mereka sudah menjalin hubungan saat aku masih duduk di bangku kelas 3 SMA, mana mungkin aku ga kenal renjun, dia sering datang ke apart nya kk lucas begitu juga aku dan ya kami sering bertemu hahaha” jawab nana

“Bahkan pertemuan pertama kita dia yang merencanakan semua nya jen”

Nana melihat kerutan pada dahi kekasihnya tanda kebingungan sedang melanda

“Renjun bilang pakai cara tiba-tiba saja na, maka efek nya akan terasa”

Nana tertawa kala mengingat usulan dari kekasih sepupunya itu

“Memang apa yang di rencanakan renjun na”

“Malam sebelum besoknya kita bertemu, renjun memberi kabar bahwa hyunjin akan membawamu ke taman bermain, renjun bilang ini kesempatan untuk aku bisa mulai dekat dengan kamu”

“Kata renjun aku harus mengikuti kalian dan melancarkan aksi kami di sana”

“Akhirnya aku renjun kk lucas mengikuti kalian ke taman bermain hahaha”

“Sebentar -suara jeno menghentikan nana yang akan melanjutkan ceritanya kembali- apa saat kamu menabrak aku itu juga termasuk rencana na?”

“Eummm seperti yang aku bilang tadi jenoo, semua ada lah rencana aku dan renjun”

Pada saat itu

“Renjun bilang (lihat itu hyunjin dan jejen na berjalan lah ke arah mereka tabrakkan dirimu pada jejen berlaku lah senatural mungkin dan tumpahkan es krim mu pada baju nya lalu minta maaf lah dengan muka polos mu, berikan kesan seperti diri mu merasa amat sangat bersalah lalu ajak lah ia bertemu kembali untuk menembus kesalahan yang sudah kamu buat) seperti itu”

Nana menghela nafas nya kecewa ketika mengingat rencana itu

“Tapi aku kecewa karena sebelum aku memberikan tawaran padamu, kamu sudah langsung berlari pergi saat berhasil mencium pipiku jeno”

Nana mengerucutkan bibir selagi menjeda ceritanya

“aku fikir kesempatan satu”nya yang aku punya untuk dekat dengan mu sudah hilang, tapi ternyata jika memang di takdirkan bertemu maka akan tetap bertemu, renjun mengajak ku ikut berkumpul dengan kalian waktu itu awalnya aku menolak karena tidak ada yang ku kenal selain renjun dan lucas tapi saat renjun bilang (ada jejen juga disana) aku langsung mengiyakan hehehe dan menjadi awal mula hubungan kita”

Jeno menggelengkan kepala nya dengan mata yang menatap nana tidak percaya bagaimana bisa akting nana begitu sempurnaa

“Kamu luar biasa nana”

Jeno memberi tepukan halus pada puncak kepala nana

Nana tersenyum karena perlakuan jeno dengan tangan mengusap pipi lelaki nya lalu berkata

“Maaf aku mendekati mu dengan cara seperti itu jeno” Nana menatap jeno yang sedang menggelengkan kepalanya dan sedetik kemudian dapat ia rasa tangan jeno menyentuh dagu nya

“Jangan lagi meminta maaf untuk hal ini nana, malah sebaliknya aku sangat berterima kasih sama kamu, kalau kamu ga kaya gini aku jamin aku akan tetap jadi jejen yang manja dan kamu ga akan ada di sini bersama aku sekarang”

Jeno mengakhiri kalimat nya dengan memberikan kecupan kecil pada pipi putih nana

“Tapi aku punya 2 hal yang tak termasuk dalam kebohongan ini jeno”

” Dua , apa saja .?” Jeno bertanya

“Yang pertama rasa suka cinta dan sayang yang aku rasakan kepada kamu itu tulus dan yang ke dua -tangan nana dengan lembut menyentuh bibir jenonya- bibir ini memang lah bibir pertama yang menyatu dengan bibir milikku jeno”

Jeno menelan ludah nya gugup karena nana meletakkan jari nya pada bibir miliknya membuat ingatan tentang ciuman pertama mereka berputar berulang di otaknya serta kembali membuat dorongan kuat pada dirinya untuk kembali menjamah bibir merah muda nan menggoda milik nana nya”

“Kalau memang begitu, boleh aku merasakan bibir ini lagi na ?”

Jeno sangat ingin kembali merasakan bibir di hadapan nya ini karena sejak ciuman pertama mereka belum ada lagi ciuman yang kedua hingga sekarang, Jeno gugup berharap cemas semoga nana tak menolak permintaan nya

“Tentu saja , bibir ini milikmu juga jeno maka ciumlah aku sebanyak yang kamu mau”

Kenapa kamu menjadi liar nana haha

Lampu hijau diberikan maka senyum nya perlahan terkembang di wajah jeno, perlahan mendekatkan wajahnya pada wajah nana saat itu juga jeno terkesima oleh paras manis itu lihatlah bulu mata yang lentik serta pandangan sayu yang menggoda, sedang menguji iman nya

kini nana telah terjebak di bawah kukungannya sambil membalas tatapan mata yang ia berikan Nana berkata

“Come here jeno and let's kiss my lips”

Seperti sihir kata-kata itu membangkitkan sesuatu yang mungkin memang sudah ada di dalam dirinya lama namun selalu terkunci rapat karna memang tak ada yang bisa menarik nya keluar

Namun ketika nana yang memancingnya kenapa dengan mudah hasrat ini keluar, jeno sudah tak tahan lagi karena tingkah nana nya

“Kamu nakal, sangat” ujar jeno

Yang di balas dengan kerlingan nakal pada mata nana

Cup

Tak menunggu lama lagi jeno langsung saja menempelkan bibirnya pada bibir nana, ia senang karena dapat kembali merasakan bibir ini serta menyesap bau strawberry yang menguar -dari badan nana nya- ketika saling menautkan bibir mereka

always taste like you

Bibir ini masih sama rasa manisnya seperti saat ciuman pertama mereka

Namun yang berbeda kini lidah nya telah lihai mengajak lidah nana untuk bergelut di dalam sana tak ada lagi ciuman yang kaku , hal ini tak pernah ia pelajari dan jeno hanya mengikuti insting nya saja

“Eunghnn” desahan tersebut keluar dari mulut pria manis yang sedang di cumbu mesra olehnya

Ntahlah mungkin nana sedang menyalurkan rasa nikmat akibat bibir nya yang terus dilumat oleh jeno serta lidahnya yang terus di hisap dan terkadang di ajak untuk bergulat bertukar saliva dalam ciuman mereka

Waktu berlalu nafas nana pun sudah mulai terasa sesak ia memberikan kode berupa rematan jari pada dada jeno agar memberi nya waktu untuk sekedar mengambil nafas sejenak

Jeno melepaskan cumbuan nya, Sungguh nana bisa berkamuflase menjadi apa pun jeno yakin seperti saat ini -

Nana dengan nafas yang terengah dan bibir merah yang sedikit bengkak akibat ciuman yang ia berikan kekasihnya ini terlihat sangat sexy di mata nya Membiat hasrat pada diri nya semakin membara

“Mau di lanjut kan” tanya jeno pada nana

Nana menunjukkan sisi liar yang ia punya kini tangannya melingkar di leher jeno seraya menarik perlahan tengkuk jeno dan mengecup sekali bibir kekasinya lalu ia berkata

“Tentu saja, sayang sekali kan jika tidak di lanjutkan”

Jeno tanpa sadar mengeluarkan seringaian nya -yang seumur hidup tak pernah muncul di wajah itu- dan dengan tergesa kembali mencumbu bibir pria manis yang berada di bawah kukungannya

Dan setelahnya mereka melanjutkan kegiatan mereka yang sempat terjeda, berdoa saja mereka tidak melewati batas nya dan melanggar peraturan yang telah di berikan orang tua pada mereka

“Jadi begitu cerita ny jeno”

Nana menatap jeno yang sedang terlihat menerawang ke depan, tapi ntah apa yang sedang ia lamunkan namun tak berselang lama suara jeno pun keluar bersama sebuah pertanyaan

“Ternyata kamu sudah kenal renjun dari lama ya na .?”

Memberikan anggukan pada pernyataan jeno nana pun menjelaskan

“Dia pacar kk lucas sudah menjalin hubungan saat aku masih di bangku kelas 3 SMA, mana mungkin aku ga kenal renjun hahaha” jawab nana

“Bahkan pertemuan pertama kita dia yang merencanakan semua nya jen”

Nana melihat kerutan pada dahi kekasihnya tanda kebingungan sedang melanda

“Renjun bilang pakai cara tiba-tiba saja na, maka efek nya akan terasa”

Nana tertawa kala mengingat usulan dari kekasih sepupunya itu

“Memang apa yang di rencanakan renjun na”

“Malam sebelum besoknya kita bertemu, renjun memberi kabar bahwa hyunjin akan membawamu ke taman bermain, renjun juga bilang ini kesempatan untuk aku bisa mulai dekat dengan kamu”

“Kata renjun aku harus mengikuti kalian dan melancarkan aksi kami di sana”

“Akhirnya aku renjun kk lucas mengikuti kalian ke taman bermain hahaha”

“Sebentar -suara jeno menghentikan nana yang akan melanjutkan ceritanya kembali- apa saat kamu menabrak aku itu juga termasuk rencana na?”

“Eummm seperti yang aku bilang tadi jenoo, semua ada lah rencana aku dan renjun”

“Renjun bilang tumpahkan es krim mu pada baju nya lalu minta maaf lah dengan muka polos mu nana, berikan kesan seperti diri mu amat sangat bersalah lalu ajak lah ia bertemu kembali untuk menembus kesalahan yang sudah kamu buat”

Nana menghela nafas nya seperti orang yang sedang kecewa

“Tapi belum aku memberikan tawaran padamu, kamu sudah langsung berlari saat berhasil mencium pipiku jen”

Jeno menggelengkan kepala nya dengan mata yang menatap nana tidak percaya bagaimana bisa akting nana begitu sempurnaa

“Kamu luar biasa nana”

Jeno memberi tepukan halus pada puncak kepala nana

Nana tersenyum karena perlakuan jeno ia mengusap pipi lelaki nya lalu berkata

“Maaf aku mendekati mu dengan cara seperti itu jeno”

“Jangan lagi meminta maaf untuk hal ini nana, malah sebaliknya aku sangat berterima kasih sama kamu, kalau kamu ga kaya gini aku jamin aku akan tetap jadi jejen yang manja dan kamu ga akan ada di sini bersama aku sekarang”

“Tapi aku punya 2 hal yang tak termasuk dalam kebohongan ini jeno”

” Dua , apa saja”

“Yang pertama rasa suka cinta dan sayang yang aku rasakan kepada kamu itu tulus dan yang ke dua -tangan nana dengan lembut menyentuh bibir jenonya- bibir ini memang lah bibir pertama yang menyatu dengan bibir milikku jeno”

Jeno menelan ludah nya gugup karena nana meletakkan jari nya pada bibir miliknya membuat ingatan tentang ciuman pertama mereka berputar berulang di otaknya serta kembali membuat dorongan kuat untuk kembali menjamah bini merah nan menggoda milik nana nya”

“Kalau memang begitu, boleh aku merasakan bibir ini lagi na”

Berharap cemas semoga nana tak menolak permintaan nya

“Tentu saja , bibir ini milikmu juga jeno maka ciumlah aku sebanyak yang kamu mau”

Lampu hijau diberikan maka senyum nya perlahan terkembang, mendekatkan wajahnya pada wajah nana jeno terkesima oleh paras manis itu

Kini nana terjebak di bawah kukungannya sambil membalas tatapan mata yang ia berikan Nana berkata

“Come here and kiss me”

Seperti sihir kata itu membangkitkan sesuatu yang memang sudah ada di dalam dirinya lama namun selalu terkunci rapat karna memang tak ada yang bisa menari nya keluar namun ketika nana yang memancingnya dengan mudah nya hasrat ini keluar

“Kamu nakal, sangat”

Cup

Tak menunggu lama lagi jeno langsung saja menempelkan bibirnya pada bibir nana

Bibir nya masih sama manisnya seperti saat ciuma pertama mereka

Namun kini berbeda lidah nya sekarang telah lihai mengajak lidah nana untuk bergelut di dalam sana

“Eunghnn” desahan tersebut keluar dari mulut pria manis yang sedang di cumbu mesra olehnya

Ntahlah mungkin nana sedang menyalurkan rasa nikmat akibat bibir nya yang terus dilumat oleh jeno serta lidahnya yang terus di hisap dan terkadang di ajak untuk berperang lidah oleh jeno

Nafas nana sudah terasa sesak ia memberikan rematan jari pada dada jeno agar memberi nya waktu untuk sekedar mengambil nafas

“Mau di lanjut kan” tanya jeno pada nana

“Sayang sekali jika tidak di lanjutkan”

Dan setelahnya mereka melanjutkan kegiatan mereka yang sempat terjeda, berdoa saja mereka tidak melewati batas nya dan melanggar peraturan orang tua yang telah di berikan pada mereka

Pintu kamar itu sudah tertutup menyisakan seorang pria yang sedang berlinang air mataa akibat kejadian yang telah terjadi tadi

Pria itu haechan tangan nya meraih ponsel milik nya yang berada di datas ranjang dan dengan lihai jari tersebut mengetikkan sesuatu pada layar datar itu

kemudian pesan yang telah ia ketik terkirim pada ruang chat antar dirinya dengan seseorang lainnya

Berjalan ke arah cermin ia memperhatikan penampilannya astaga mata nya sangat bengkak dan juga memerah

Sepintar itu kah dia bermain muka .?

Haechan tertawa mengingat kekacauan yang telah ia sebab kan.

Mengetukkan jari lentik nya pada meja rias, dia menunggu haechan menunggu pintu itu kembali terbuka

Karna ia tau tak akan lama lagi seorang pria pasti akan masuk ke dalam sangkar ternyaman nya

“Haechan”

Lihat Ketukan jari pada meja itu berhenti Haechan tersenyum dan segera menatap pria yang sedang terengah di hadapan nya ini

“Aku anggap kamu setuju, karna kamu kembali datang kemari untuk menemuiku ya walaupun hanya tersisa waktu 1 menit sebelum 5 menit habis berlalu, tak apa”

“Kemari berikan aku sebuah pelukan”

Haechan menggantungkan kalimat nya dan malah memberikan senyum manisnya untuk pria yang mulai sekarang ia sebut dengan

“Mark, Kekasih ku”

Pintu kamar itu sudah tertutup menyisakan seorang pria yang sedang berlinang air mataa akibat kejadian yang telah terjadi tadi

Pria itu haechan tangan nya meraih ponsel milik nya yang berada di datas ranjang dan dengan lihai jari tersebut mengetikkan sesuatu pada layar datar itu

kemudian pesan yang telah ia ketik terkirim pada ruang chat antar dirinya dengan seseorang lainnya

Berjalan ke arah cermin ia memperhatikan penampilannya astaga mata nya sangat bengkak dan juga memerah

Seepintar itu kah dia bermain muka .?

Haechan tertawa mengingat kekacauan yang telah ia sebab kan.

Mengetukkan jari lentik nya pada meja rias, dia menunggu haechan menunggu pintu itu kembali terbuka

Karna ia tau tak akan lama lagi seorang pria pasti akan masuk ke dalam sangkar ternyaman nya

“Haechan”

Lihat Ketukan jari pada meja itu berhenti Haechan tersenyum dan segera menatap pria yang sedang terengah di hadapan nya ini

“Aku anggap kamu setuju, karna kamu kembali datang kemari untuk menemuiku”

“Kemari berikan aku sebuah pelukan”

Haechan menggantungkan kalimat nya dan malah memberikan senyum manisnya untuk pria yang mulai sekarang ia sebut dengan

“Mark, Kekasih ku”

Pintu kamar itu sudah tertutup menyisakan seorang pria yang sedang berlinang air mataa akibat kejadian yang telah terjadi tadi

Pria itu haechan tangan nya meraih ponsel milik nya yang berada di datas ranjang dan dengan lihai jari tersebut mengetikkan sesuatu pada layar datar itu yang

kemudian pesan yang telah ia ketik terkirim di ruang chat antar dirinya dengan tertuju pria yang telah dia usir tadi

Berjalan ke arah cermin ia memperhatikan penampilannya astaga mata nya memerah

Sepintar itu kah dia bermain muka?

Haechan tertawa mengingat kekacauan yang telah ia sebab kan , menunggu haechan menunggu pintu itu kembali terbuka

Karna ia tau tak akan lama lagi seorang pria pasti akan masuk ke dalam sangkar ternyaman nya

“Haechan”

Haechan tersenyum dan segera menatap pria yang sedang terengah di hadapan nya ini

“Aku anggap kamu setuju, karna kamu kembali datang kemari menemuiku”

“Kemari berikan aku sebuah pelukan”

Haechan menggantungkan kalimat nya dan malah memberikan senyum manisnya untuk pria yang mulai sekarang ia sebut dengan

“Kekasih ku”