“Jadi begitu cerita ny jeno”
Nana menatap jeno yang sedang terlihat menerawang ke depan, tapi ntah apa yang sedang ia lamunkan namun tak berselang lama suara jeno pun keluar bersama sebuah pertanyaan
“Ternyata kamu sudah kenal renjun dari lama ya na .?”
Memberikan anggukan pada pernyataan jeno nana pun menjelaskan
“Dia pacar kk lucas mereka sudah menjalin hubungan saat aku masih duduk di bangku kelas 3 SMA, mana mungkin aku ga kenal renjun, dia sering datang ke apart nya kk lucas begitu juga aku dan ya kami sering bertemu hahaha” jawab nana
“Bahkan pertemuan pertama kita dia yang merencanakan semua nya jen”
Nana melihat kerutan pada dahi kekasihnya tanda kebingungan sedang melanda
“Renjun bilang pakai cara tiba-tiba saja na, maka efek nya akan terasa”
Nana tertawa kala mengingat usulan dari kekasih sepupunya itu
“Memang apa yang di rencanakan renjun na”
“Malam sebelum besoknya kita bertemu, renjun memberi kabar bahwa hyunjin akan membawamu ke taman bermain, renjun bilang ini kesempatan untuk aku bisa mulai dekat dengan kamu”
“Kata renjun aku harus mengikuti kalian dan melancarkan aksi kami di sana”
“Akhirnya aku renjun kk lucas mengikuti kalian ke taman bermain hahaha”
“Sebentar -suara jeno menghentikan nana yang akan melanjutkan ceritanya kembali- apa saat kamu menabrak aku itu juga termasuk rencana na?”
“Eummm seperti yang aku bilang tadi jenoo, semua ada lah rencana aku dan renjun”
Pada saat itu
“Renjun bilang (lihat itu hyunjin dan jejen na berjalan lah ke arah mereka tabrakkan dirimu pada jejen berlaku lah senatural mungkin dan tumpahkan es krim mu pada baju nya lalu minta maaf lah dengan muka polos mu, berikan kesan seperti diri mu merasa amat sangat bersalah lalu ajak lah ia bertemu kembali untuk menembus kesalahan yang sudah kamu buat) seperti itu”
Nana menghela nafas nya kecewa ketika mengingat rencana itu
“Tapi aku kecewa karena sebelum aku memberikan tawaran padamu, kamu sudah langsung berlari pergi saat berhasil mencium pipiku jeno”
Nana mengerucutkan bibir selagi menjeda ceritanya
“aku fikir kesempatan satu”nya
yang aku punya untuk dekat dengan mu sudah hilang, tapi ternyata jika memang di takdirkan bertemu maka akan tetap bertemu, renjun mengajak ku ikut berkumpul dengan kalian waktu itu awalnya aku menolak karena tidak ada yang ku kenal selain renjun dan lucas tapi saat renjun bilang (ada jejen juga disana) aku langsung mengiyakan hehehe dan menjadi awal mula hubungan kita”
Jeno menggelengkan kepala nya dengan mata yang menatap nana tidak percaya bagaimana bisa akting nana begitu sempurnaa
“Kamu luar biasa nana”
Jeno memberi tepukan halus pada puncak kepala nana
Nana tersenyum karena perlakuan jeno dengan tangan mengusap pipi lelaki nya lalu berkata
“Maaf aku mendekati mu dengan cara seperti itu jeno” Nana menatap jeno yang sedang menggelengkan kepalanya dan sedetik kemudian dapat ia rasa tangan jeno menyentuh dagu nya
“Jangan lagi meminta maaf untuk hal ini nana, malah sebaliknya aku sangat berterima kasih sama kamu, kalau kamu ga kaya gini aku jamin aku akan tetap jadi jejen yang manja dan kamu ga akan ada di sini bersama aku sekarang”
Jeno mengakhiri kalimat nya dengan memberikan kecupan kecil pada pipi putih nana
“Tapi aku punya 2 hal yang tak termasuk dalam kebohongan ini jeno”
” Dua , apa saja .?” Jeno bertanya
“Yang pertama rasa suka cinta dan sayang yang aku rasakan kepada kamu itu tulus dan yang ke dua -tangan nana dengan lembut menyentuh bibir jenonya- bibir ini memang lah bibir pertama yang menyatu dengan bibir milikku jeno”
Jeno menelan ludah nya gugup karena nana meletakkan jari nya pada bibir miliknya membuat ingatan tentang ciuman pertama mereka berputar berulang di otaknya serta kembali membuat dorongan kuat pada dirinya untuk kembali menjamah bibir merah muda nan menggoda milik nana nya”
“Kalau memang begitu, boleh aku merasakan bibir ini lagi na ?”
Jeno sangat ingin kembali merasakan bibir di hadapan nya ini karena sejak ciuman pertama mereka belum ada lagi ciuman yang kedua hingga sekarang, Jeno gugup berharap cemas semoga nana tak menolak permintaan nya
“Tentu saja , bibir ini milikmu juga jeno maka ciumlah aku sebanyak yang kamu mau”
Kenapa kamu menjadi liar nana haha
Lampu hijau diberikan maka senyum nya perlahan terkembang di wajah jeno, perlahan mendekatkan wajahnya pada wajah nana saat itu juga jeno terkesima oleh paras manis itu lihatlah bulu mata yang lentik serta pandangan sayu yang menggoda, sedang menguji iman nya
kini nana telah terjebak di bawah kukungannya sambil membalas tatapan mata yang ia berikan Nana berkata
“Come here jeno and let's kiss my lips”
Seperti sihir kata-kata itu membangkitkan sesuatu yang mungkin memang sudah ada di dalam dirinya lama namun selalu terkunci rapat karna memang tak ada yang bisa menarik nya keluar
Namun ketika nana yang memancingnya kenapa dengan mudah hasrat ini keluar, jeno sudah tak tahan lagi karena tingkah nana nya
“Kamu nakal, sangat” ujar jeno
Yang di balas dengan kerlingan nakal pada mata nana
Cup
Tak menunggu lama lagi jeno langsung saja menempelkan bibirnya pada bibir nana, ia senang karena dapat kembali merasakan bibir ini serta menyesap bau strawberry yang menguar -dari badan nana nya- ketika saling menautkan bibir mereka
always taste like you
Bibir ini masih sama rasa manisnya seperti saat ciuman pertama mereka
Namun yang berbeda kini lidah nya telah lihai mengajak lidah nana untuk bergelut di dalam sana tak ada lagi ciuman yang kaku , hal ini tak pernah ia pelajari dan jeno hanya mengikuti insting nya saja
“Eunghnn” desahan tersebut keluar dari mulut pria manis yang sedang di cumbu mesra olehnya
Ntahlah mungkin nana sedang menyalurkan rasa nikmat akibat bibir nya yang terus dilumat oleh jeno serta lidahnya yang terus di hisap dan terkadang di ajak untuk bergulat bertukar saliva dalam ciuman mereka
Waktu berlalu nafas nana pun sudah mulai terasa sesak ia memberikan kode berupa rematan jari pada dada jeno agar memberi nya waktu untuk sekedar mengambil nafas sejenak
Jeno melepaskan cumbuan nya,
Sungguh nana bisa berkamuflase menjadi apa pun jeno yakin seperti saat ini -
Nana dengan nafas yang terengah dan bibir merah yang sedikit bengkak akibat ciuman yang ia berikan kekasihnya ini terlihat sangat sexy di mata nya
Membiat hasrat pada diri nya semakin membara
“Mau di lanjut kan” tanya jeno pada nana
Nana menunjukkan sisi liar yang ia punya kini tangannya melingkar di leher jeno seraya menarik perlahan tengkuk jeno dan mengecup sekali bibir kekasinya lalu ia berkata
“Tentu saja, sayang sekali kan jika tidak di lanjutkan”
Jeno tanpa sadar mengeluarkan seringaian nya -yang seumur hidup tak pernah muncul di wajah itu- dan dengan tergesa kembali mencumbu bibir pria manis yang berada di bawah kukungannya
Dan setelahnya mereka melanjutkan kegiatan mereka yang sempat terjeda, berdoa saja mereka tidak melewati batas nya dan melanggar peraturan yang telah di berikan orang tua pada mereka