MertuaJeno13

Langkah riang mengiringi kaki nana, kini ia berada di kantor kekasih nya untuk memenuhi permintaan jeno yang meminta untuk makan siang bersama di kantor nya.

Di dalam perjalanan nya menuju ruang jeno ia bertemu renjun yang sedang menatap kesal ke arah nya.nana tersenyum melihatnya

“Mau nemuin jeno .?” Tanya renjun dengan suara acuh nya

“Iya aku mau ke jeno njun, dia ngajak makan siang bareng, mau ikut ga” tawar nana

“Ga ah males, apalagi ada si uler hih, dah sana buruan samperin jeno” perintah renjun. yang langsung melangkah menjauhi dirinya.

Nana hanya tersenyum kecut. Sepertinya renjun benar-benar kesal padanya. Kemudian ia melanjutkan langkah kaki menuju ruang jeno yang sudah terlihat di depan mata. Tangan nya yang bebas tak memegang sesuatu ia gunakan untuk membuka pintu nya.

Alis nana mengeryit heran.tak menemukan rara di meja kerjanya.kenapa tak berjaga di depan ruangan seperti biasanya pikir nana.

“Ah mungkin sedang di ruangan jeno” satu langkah terayun hingga berkali-kali dan kini ia berada di depan ruangan jeno. Tangannya yang bebas memegang gagang pintu. Lalu membuka nya.

“Cklekk” pintu itu terbuka.

“Prakkk”

rantang makanan yang berada di genggaman nya terjatuh menyebabkan makanan yang telah ia siapkan berceceran di lantai ruangan jeno.

tangan nya tiba-tiba melemah Dada nya pun bergemuruh hebat.badannya terasa seperti tertimpa reruntuhan beton. Berat. ketika melihat aksi kedua manusia di depan nya ini yang tak sadar akan kehadirannya.

Amarah pada dada nana berkobar ia muak melihat pemandangan seorang wanita yang sedang mencumbu leher kekasihnya mesra.maka dia berkata “Kamu manusia atau binatang .?” Lontaran suara yang nana berikan mampu menyebabkan sepasang manusia berbeda jenis kelamin itu menempatkan mata padanya.

setelahnya mata salah satu pria disana -ya sebut saja jeno- terbelalak terkejut melihat kehadirannya.

Jeno menelan ludahnya gugup sementara wanita itu tetaplah menatap nyalang pada nana.sangat berani tanpa merasa takut tanpa merasa bersalah.

“Nana” Jeno terkejut bukan main saat melihat kehadiran nana di ruangan nya ini.apalagi pada saat keadaan seperti ini.siall

Dengan mata yang memerah menahan amarah nya nana kembali berkata “Ini alasan kamu ya jen .?” Ucap nana ketara sekali terdengar nada geram pada suaranya

“Ini alasan kenapa kamu ga mau nyentuh badan aku walaupun sudah aku minta beribu kaliii haahhhhh” nana berteriak tertahan dalam kalimat nya

“Karena aku bukan seorang wanita, iya ?” Tanya nana. Sorot matanya terlihat dingin. Mata itu menatap kedua manusia yang hanya bisa terdiam melihat keterpurukannya.

Nana pov

“Selama 3 tahun lebih menjalin hubungan aku dan jeno tak pernah terlibat pertengkaran aku yang tak pernah melontarkan suara kerasku.dan jeno yang tak pernah membuat air mata ku turun tapi hari ini. Ruangan ini menjadi saksi pertengkaran antara aku dan jeno. Di mana ruangan ini juga menyimpan jawaban kenapa selama 3 tahun jeno tak pernah mau menyentuh tubuh ku. Padahal aku selalu meminta dan dia selalu menolak.

Sebut aku murahan tapi itu memang kenyataannya. teman ku bilang jika melakukan hal tersebut bersama kekasih mu maka artinya kami saling mencintai. Tapi jeno tak pernah mau. Dan hari ini aku tau. Jeno ... Tak sepenuhnya mencintai diriku

Aku menatap nya dengan mataku yang sudah basah karena air mata “Berulang kali aku meminta kamu untuk menyentuh aku tapi kamu selalu menolak ku jen hiks” suara ku bergetar. sungguh hati ku sedang sangat terluka sekarang.

hatiku sakit jika teringat saat-saat jeno selalu menolakku dengan alasan “(belum saat nya) karena dia ingin melakukannya secara sah dengan ikatan pernikahan”. tapi apa yang aku dapat hari ini jeno

Aku melihat kamu membiarkan wanita lain mencumbu leher mu mesra. Yang mana hal tersebut tak pernah aku lakukan dalam 3 tahun kita menjalin hubungan

aku tak kuat menahan rasa perih di hati karena menerima kenyataan, rasa nya seperti di tusuk dengan ribuan pisau.begitu banyak luka yang aku rasakan sekarang

Aku mendekat pada jeno lalu aku meletakkan jari telunjukku pada dada nya.ia tak menolak sentuhan ku. Namun tak pula memberi respon. Aku sedikit mendorong dadanya dengan jari telunjuk ku yang sedang bergetar lemas.

aku berbicara padanya “Kenapa kamu mengecewakan ku jeno, kamu membiarkan dia menyentuh leher mu dengan bibir nya sementara aku kekasih mu dari dulu tapi tak pernah kamu beri kesempatan yang samaaa” mengucapkan kataa itu sungguh menyakiti dirii, aku meremat dada ku yang tiba-tiba saja merasa sesak.sakit sekali.

Jeno masih saja berdiam diri entah apa yang ada di fikirannya mata nya hanya melihat ke arah ku dengan pandangan kosong nya.melihat itu mampu menarik kembali air mata ku yang sempat terhenti sejenak.kemudian Aku menghapus air mata ini dengan punggung tangan ku.

Kemudian aku menempatkan mata pada satu-satunya nya wanita di ruangan ini.Perempuan yang tidak tau diri perempuan yang tidak memiliki rasa malu.aku hendak melampiaskan emosi ku yang sudah ku tahan sejak lama padanya.

tapi kalimat yang di lontarkan nya seketika mampu membuat pergerakan ku terhenti. Dia berkata “Tentu saja jeno lebih memilih bercumbu dengan seorang wanita nana karena memang itu kodrat nya” ia tertawa seraya melipat tangan nya di depan dada.

Ia berjalan mendekati ku dan kembali melontar kan kata seraya menunjuk muka ku dengan jari telunjuk nya “sedangkan kamu itu seorang pria pastilah jeno jijik untuk menyentuh sesama nya tubuhmu pun tak pula begitu menarik kulih, maka dari itu jeno selalu menolak diri mu, aku benar kan” ia tertawa remeh melihat aku yang hanya terdiam karena ucapan nya.

mendengarnya membuat ku terfikir apa benar jenoo. apa benar kamu jijik pada ku yang juga seorang pria sama seperti mu. Lagi air mataku menetes jatuh membasahi pipi.

RARA!!!!

Dapat ku dengar jeno yang membentak rara. Membuat rara monoleh pada jeno dan dia kembali berkata.

“Aku benar kan jeno bukti nya kamu tidak menolak sentuhan ku dan seperti kata nana kamu selalu menolak ketika dia meminta kamu untuk menyentuh nya, itu tanda bahwa kamu memang jijik padanya” dia menyentuh lengan kekasihku, dengan senyuman di bibir nya.kenapa dia begitu lancang.

Aku menggelengkan kepala karena tak percaya dengan sikap yang di berikan oleh rara. Benar kata teman”ku. Harusnya aku tidak perlu berbuat baik pada perempuan licik ini. Dia tidak patut untuk di kasihani. Di beri hati tapi meminta jantung.tidak berpuas dirii !!!

Otak ku panas dan mulutku gatal untuk berkata “Dasar murahan, sudahlah di bantu namun kamu menikam, ibu mu pasti malu di akhirat sana melihat kelakuan jalang menjijikan yang sedang kamu lakukan rara” dekapan tangan rara pada lengan jeno terlepas. Ia menatapku

“Yaaa” teriakan nyaring rara terdengar matanya memerah dan melotot tajam. Apa yang terjadi padanya. Dia seperti sedang kerasukan.dan sedetik kemudian

Plaakkk

Kepala ku tertoleh ke samping. Dia menampar ku. tamparan nya sangat keras dan panas dapat aku rasakan.aku yakin pipi ku sedang memerah sekarang

Muka rara sudah sangat menyeramkan dia menunjuk wajahku dan dia berkata “Jangan membawa ibuku, kamu yang menjijikann kamu yang jalang bukan aku , kamu seorang pria kenapa menggoda seorang pria juga hah” ia berteriak melawan perkataan yang aku lontarkan tadi.

sejak kapan aku menggoda jeno.kalaupun memang iya, apa aku salah jika menggoda kekasih ku sendiri.?

Sungguh pipi ku perih. Namun tak sebanding ketika aku melihat jeno yang hanya diam tak memberi reaksi apapun ketika melihat jalang itu menampar pipiku tepat di hadapannya.

Aku tak tahan lagi lalu aku meraih kerah baju jeno.lalu mencengkram nya kuat.aku menatap mata itu “kamu tak berbuat apa-apa jeno ? di saat aku di hina oleh diaa .aku menunjuk rara. DAN KAMU HANYA DIAM SAJA SAAT DIA MENAMPARKU. YANG BENAR SAJA JENO. APA AKU MEMANG SUDAH TAK ADA ARTINYAAA UNTUK MU HAH, JAWABBB AKU JENOO JANGAN DIAM SAJAAAA” aku mengguncnag badannya kasar. aku berteriak dengan nada frustasi ku. Melampiaskan rasa kekecewaan dan amarah yang begitu besar saat ini

Jeno melapas kan tangan ku yang berada di kerah bajunya “cukup!!! suara mu dapat mengundang keramaian nana” jeno berucap dengan muka datar yang ia berikan padaku

Tubuhku membeku di tempat, aku sungguh terkejut karena ucapan jeno.Bahkan dia tak membela ku. Aku memalingkan muka ku ke arah lain.aku muak melihat wajahnya.hatiku sakit.

Sungguh jeno kamu baru saja mempermalukan aku di hadapan rara yang sekarang sedang tersenyum puas dengan pandangan mengejek yang tertuju ke arah ku. Karena tingkah mu yang terkesan seperti membelanya. Aku kecewa jeno aku kecewa padamu.

Normal pov

Nana Menganggukkan kepala.lalu ia menundukkan pandangannya.kini ia hanya bisa menyimpulkan “Benar kata jalang itu, kamu memang tak pernah tertarik dengan seorang pria”

Mata jeno menatap tajam pada nana “Apa maksud mu, kalau aku tak tertarik untuk apa aku menjalin hubungan dengan mu nana!!! ?” Ucap jeno menahan kegeramam pada akhir kalimatnya dia memberikan perlawanan ia tak setuju dengan perkataan kekasihnya.tanganya hendak meraih bahu nana namun segera di tepis oleh pemiliknya

“Sudahlah kebenaran sudah aku dapatkan jeno” Nana menatap cincin yang melingkar di jari manis sebelah kiri tangan nya. Kemudian melepas cincin yang terdapat ukiran “jennana” di bagian dalam nya, ia ingat jeno memakaikan cincin itu padanya pada saat anniversary satu tahun mereka dulu.

Setelah cincin lepas. Dengan emosi dia melemparkan cincin itu tepat mengenai pelipis jeno. Yang segera di tangkap oleh telapak tangan jeno.tanpa ia tahu perlakuan nya menimbulkan luka pada pelipis jeno

Jeno seakan tak percaya pada apa yang telah di lakukan oleh nana “Apa maksud mu HA!!!” tanpa sadar jeno mengeluarkan suara kerasnya

Nana terkejut.jeno membentaknya ?. Ia Memandang Jeno dengan tajam. Kemudian jari nya menunjuk pada benda yang berada di genggaman jeno “Cincin itu aku kembalikan, anggap kita tak pernah punya hubungan jeno, kita selesai, Lanjutkan kegiatan kalian aku pergi”

Nana segera beranjak keluar dari ruangan itu.air mata terus mengalir tak berhenti turun dari mata cantiknya. Tangan nya mengusap pipi nya kasar.Bibir nya pun terus menggumamkan satu kalimat disela isakan nya

“Hikss... aku membenci mu, sungguh hiks.. aku membencimu”

Kaki nya terus melangkah menuju lift di lantai itu.tangan nya meremat dada nya kencang kembali isakan pilu terdengar “sakit jen, kenapa kamu tega hiks”

nana terisak, tersedu-sedu di setiap langkahnya akibat rasa sakit yang baru saja menghantam hati nya “aku percaya kamu tapi kenapa kamu dustakan” kaki nya melemah namun tetap melangkah.

Lift itu kenapa terasa begitu jauh pikir nana. Namun seketika badannya terasa tertarik ke belakang. Terhuyung karena seseorang yang tiba-tiba menarik pergelangan tangan nya kasar.

Langkah riang mengiringi kaki nana, kini ia sedang berada di kantor kekasih nya untuk sekedar memenuhi permintaan jeno yang mengajak nya pmakan siang bersama di kantor ini.

Di dalam perjalanan nya menuju ruang jeno ia bertemu renjun yang sedang menatap kesal ke arah nya

“Mau nemuin jeno .?” Tanya renjun dengan suara acuh nya

“Ya mau ke jeno njun, dia ngajak makan siang bareng, ikut ga” tawar nana

“Ga ah males, dah sana buruan samperin jeno” perintah renjun.yang sudah melangkah menjauhi dirinya.

Nana hanya tersenyum kecut. Sepertinya renjun benar-benar kesal padanya. Kemudian ia melanjutkan langkah kaki menuju ruang jeno yang sudah terlihat di depan mata. Tangan nya yang bebas tak memegang sesuatu ia gunakan untuk membuka pintu nya.

Alis nana mengeryit heran.tak menemukan rara di meja kerjanya.kenapa tak berjaga di depan ruangan seperti biasanya pikir nana.

“Ah mungkin sedang di ruangan jeno” satu langkah terayun hingga berkali-kali dan kini ia berada di depan ruangan jeno. Tangannya memegang gagang pintu. Dan membuka nya.

“Cklekk” pintu itu terbuka.

“Prakkk”

rantang makanan yang berada di genggaman nya terjatuh menyebabkan makanan ynag telah ia siapkan berceceran di lantai ruangan jeno.

tangan nya yang tiba-tiba melemah Dada nya pun bergemuruh hebat ketika melihat aksi kedua manusia di depan nya ini yang tak sadar akan kehadirannya

Ia geram keti melihat pemandangan seorang wanita yang sedang mencumbu leher kekasihnya mesra.maka dia berkata “Kamu manusia atau binatang .?”

Lontaran suara yang nana berikan mampu menyebabkan sepasang manusia berbeda jenis kelamin itu menempatkan mata padanya.

setelahnya mata salah satu pria disana -ya sebut saja jeno- terbelalak terkejut melihat kehadirannya.

Jeno menelan ludahnya gugup sementara wanita itu tetaplah menatap nyalang pada nana.sangat berani tanpa merasa takut tanpa merasa bersalah.

“Nana” Jeno terkejut bukan main saat melihat kehadiran nana di ruangan nya ini.apalagi pada saat keadaan seperti ini.siall

Dengan mata yang memerah menahan amarah nya nana kembali berkata “Ini alasan kamu ya jen .?” Ucap nana ketara sekali terdengar nada geram pada suaranya

“Ini alasan kenapa kamu ga mau nyentuh badan aku walaupun sudah aku minta beribu kalii haaaahhhh” nana berteriak geram dalam kalimat nya

“Karena aku bukan seorang wanita, iya ?” Tanya nana. Sorot matanya terlihat dingin. Mata itu menatap kedua manusia yang hanya bisa terdiam melihat keterpurukannya.

Nana pov

Selama 3 tahun lebih menjalin hubungan aku dan jeno tak pernah terlibat pertengkaran aku ynag tak pernah melontarkan suara kerasku.dan jeno yang tak pernah membuat air mata ku turun tapi hari ini. Ruangan ini menjadi saksi pertengkaran antara aku dan jeno. Di mana ruangan ini juga menyimpan jawaban kenapa selama 3 tahun jeno tak pernah mau menyentuh tubuh ku. Padahal aku yang meminta dan dia selalu menolak.

Sebut aku murahan tapi itu memang kenyataannya. teman ku bilang jika melakukan hal tersebut bersama kekasih mu maka artinya kami saling mencintai. Tapi jeno tak pernah mau. Dan hari ini aku tau. Jeno ... Tak sepenuhnya mencintai diriku

Aku menatap nya dengan mataku yang sudah basah karena air mata “Berulang kali aku meminta kamu untuk menyentuh aku tapi kamu selalu menolak ku jen hiks” suara ku bergetar. sungguh hati ku sedang sangat terluka sekarang.

hatiku sakit jika teringat saat-saat jeno selalu menolakku dengan alasan dia selalu menolak dengan alasan “(belum saat nya) karena dia ingin melakukannya secara sah dengan ikatan pernikahan”. tapi apa yang aku dapat hari ini jeno

Aku melihat kamu membiarkan wanita lain mencumbu leher mu mesra. Yang mana hal tersebut tak pernah aku lakukan dalam 3 tahun kita menjalin hubungan

aku tak kuat menahan rasa perih di hati karena menerima kenyataan, rasa nya seperti di tusuk dengan ribuan pisau.begitu banyak luka yang aku rasakan sekarang

Aku mendekat pada jeno lalu aku meletakkan jari telunjukku pada dada nya.ia tak menolak sentuhan ku. Namun tak pula memberi respon. Aku sedikit mendorong dadanya dengan jari telunjuk ku yang sedang bergetar lemas.

aku berbicara padanya “Kenapa kamu mengecewakan ku jeno, kamu membiarkan dia menyentuh leher mu dengan bibir nya sementara aku kekasih mu dari dulu tapi tak pernah kamu beri kesempatan yang samaaa” mengucapkan kataa itu sungguh menyakiti dirii, aku meremat dada ku yang tiba-tiba saja merasa sesak.sakit sekali.

Jeno masih saja berdiam diri entah apa yang ada di fikirannya mata nya hanya melihat ke arah ku dengan pandangan kosong nya.melihat itu mampu menarik kembali air mata ku yang sempat terhenti sejenak.kemudian Aku menghapus air mata ini dengan punggung tangan ku.

Kemudian aku menempatkan mata pada satu-satunya nya wanita di ruangan ini.Perempuan yang tidak tau diri perempuan yang tidak memiliki rasa malu.aku hendak melampiaskan emosi ku yang sudah ku tahan sejak lama padanya.

tapi kalimat yang di lontarkan nya seketika mampu membuat pergerakan ku terhenti. Dia berkata “Tentu saja jeno lebih memilih bercumbu dengan seorang wanita nana karena memang itu kodrat nya” ia tertawa seraya melipat tangan nya di depan dada.

Ia berjalan mendekati ku dan kembali melontar kan kata seraya menunjuk muka ku dengan jari telunjuk nya “sedangkan kamu itu seorang pria pastilah jeno jijik untuk menyentuh sesama nya tubuhmu pun tak pula begitu menarik, maka dari itu jeno selalu menolak diri mu, aku benar kan” ia tertawa remeh melihat aku yang hanya terdiam karena ucapan nya.

mendengarnya membuat ku terfikir apa benar jenoo. apa benar kamu jijik pada ku yang juga seorang pria sama seperti mu. Lagi air mataku menetes jatuh membasahi pipi.

RARA!!!!

Dapat ku dengar jeno yang membentak rara. Membuat rara monoleh pada jeno dan dia kembali berkata.

“Aku benar kan jeno bukti nya kamu tidak menolak sentuhan ku dan seperti kata nana kamu selalu menolak ketika dia meminta kamu untuk menyentuh nya, itu tanda bahwa kamu memang jijik padanya” dia menyentuh lengan kekasihku, dengan senyuman di bibir nya.kenapa dia begitu lancang.

Aku menggelengkan kepala karena tak percaya dengan sikap yang di berikan oleh rara. Benar kata teman”ku. Harusnya aku tidak perlu berbuat baik pada perempuan licik ini. Dia tidak patut untuk di kasihani.

Otak ku panas dan mulutku gatal untuk berkata “Dasar murahan, sudahlah di bantu namun kamu menikam, ibu mu pasti malu di akhirat sana melihat kelakuan jalang menjijikan yang sedang kamu lakukan rara” dekapan tangan rara pada lengan jeno terlepas. Ia menatapku

“Yaaa” teriakan nyaring rara terdengar matanya memerah melotot tajam. Apa yang terjadi padanya. Dia seperti sedang kerasukan.dan sedetik kemudian

Plaakkk

Kepala ku tertoleh ke samping. Dia menampar ku. tamparan nya sangat keras dan panas dapat aku rasakan.aku yakin pipi ku sedang memerah sekarang

Muka rara sudah sangat menyeramkan dia menunjuk wajahku dan dia berkata “Jangan membawa ibuku, kamu yang menjijikann kamu yang jalang bukan aku , kamu seorang pria kenapa menggoda seorang pria juga hah” ia berteriak melawan perkataan yang aku lontarkan tadi.

sejak kapan aku menggoda jeno.kalaupun memang iya, apa aku salah jika menggoda kekasih ku sendiri.?

Sungguh pipi ku perih. Namun tak sebanding ketika aku melihat jeno yang hanya diam tak memberi reaksi apapun ketika melihat jalang itu menampar pipiku tepat di hadapannya.

Aku tak tahan lagi lalu aku meraih kerah baju jeno.lalu mencengkram nya kuat.aku menatap mata itu “kamu tak berbuat apa-apa jeno ? di saat aku di hina oleh diaa .aku menunjuk rara. APA AKU BENAR” SUDAH TAK ADA ARTINYAAA UNTUK MU HAH JAWABBB AKU JENOO” aku berteriak dengan nada frustasi. Untuk Melampiaskan kekecewaan di dalam hati.

“Nana cukup suara mu dapt mengundang keramaian” jeno berucap dengan muka datar yang ia berikan padaku

Tubuhku membeku di tempat, aku sungguh terkejut karena ucapan jeno.Bahkan dia tak membela ku. Aku memalingkan muka ku ke arah lain. Sungguh jeno kamu mempermalukan aku di hadapan dia yang sekarang sedang tersenyum puas dengan pandangan mengejek ynag tertuju ke arah ku. Karena tingkah mu yang terkesan seperti membelanya. Aku kecewa jeno aku kecewa

Normal pov

Nana Menganggukkan kepalanya.lalu ia menundukkan pandangannya.kini ia hanya bisa menyimpulkan “Benar kata jalang itu, kamu memang tak pernah tertarik dengan tubuh seorang pria”

Mata jeno menatap tajam pada nana “Apa maksud mu, kalau aku tak tertarik untuk apa aku menjalin hubungan dengan mu nana ?” Ucap jeno memberikan perlawanan ia tak setuju dengan perkataan kekasihnya.tanganya hendak meraih bahu nana namun segera di tepis oleh pemiliknya

“Sudahlah kebenaran sudah aku dapatkan jeno” Nana menatap cincin yang melingkar di jari nya. Kemudian melepas cincin dengan ukiran “jennana” di bagian dalam nya yg di berikan oleh jeno saat anniversary satu tahun mereka dulu.

Setelah lepaa. Dengan emosi dia melemparkan cincin itu tepat mengenai pelipis jeno. Yang segera di tangkap oleh telapak tangan jeno.

Jeno seakan tak percaya pada apa yang telah di lakukan oleh nana “Apa maksud mu HA!!!” tanpa sadar jeno mengeluarkan suara kerasnya

Nana terkejut. Lalu Memandang Jeno dengan tajam. Kemudian jari nya menunjuk pada benda yang berada di genggaman jeno “Cincin itu aku kembalikan, anggap kita tak pernah punya hubungan jeno kita selesai, Lanjutkan kegiatan kalian aku pergi”

Nana segera beranjak keluar dari ruangan itu.air mata terus mengalir tak berhenti turun dari mata cantiknya. Tangan nya mengusap pipi nya kasar.Bibir nya pun terus menggumamkan satu kalimat disela isakan nya

“Hikss... aku membenci mu, sungguh hiks.. aku membencimu”

Kaki nya terus melangkah menuju lift di lantai itu.tangan nya meremat dada nya kencang kembali isakan pilu terdengar “sakit jen, kenapa kamu tega hiks” nana terisak, tersedu-sedu di setiap langkahnya akibat rasa sakit yang telah menghantam hati nya “aku percaya kamu tapi kenapa kamu dustakan” tapi seketika badannya terasa tertarik ke belakang.karena seseorang menarik pergelangan tangan nya

Sementara di dalam ruangan jeno.

Jeno mentap cincin yang berhasil merobek sudut mata kiri nya.Ia menangis.Menggelengkan kepala nya. tidak nana tidak boleh meninggal kan dia pikirnya. Kaki nya hendak berlari menyusul nana tetapi lengan nya di tahan oleh seseorang.

“Mau kemana pak .? Apa tidak mau melanjutkan kegiatan tadi pak ? saya siap kok”

Sial wanita ini masih bisa tersenyum.jeno menghempaskan tangan itu.lalu menarik nafas sejenak untuk meredakan emosinya . Lalu jeno segera berlari keluar. Membuka pintu nya dengan tergesa. Berharap masih tidak terlambat untuk menjelaskan semuanya.

“Maaf kan aku nana, maaf” ucap jeno di sela-sela tangisan nya

Ia menyesal , sungguh ia menyesal

Kaki nya terus berlari. Hingga mata nya menangkap sosok tubuh kekasihnya yang sedang menunggu pintu lift terbuka. “nana” .ia menahan lengan kekasihnya.

Namun sentuhan itu mendapat penolakan.“Kenapa kamu di sini kenapa tidak melanjut kan kegiatan mu tadi hah” Lihat jen , tak ada lagi kesempatan untuk mu sepertinya

menyentuh bahu nana.“Dengarkan penjelasnku dulu na” namun di tepis oleh nana

Pria cantik itu kembali menangis.ia memgusap pipi nya kasar. “Tidak perlu apa yg di saksikan oleh mata ku saja sudah cukup, karena mulut pandai berdusta , seperti kamu yang mengaku cinta pada seoarang pria namun ternyata hanya menginginkan wanita” berucap dengan nada dingin nya.

“Kamu bisa berkata seperti ini hanya karna aku tidak mau menyentuh mu naa” jeno menatap tajam mata itu. “Aku punya alasan” ucapnya

Nana mengerutkan keningnya.“Belum saat nya hah , basi jenoo aku lelah mendengarnya. Jujur saja kau memang tak tertarik dengan tubuh seorang PRIAAA” nana berteriak geram

Pintu lift terbuka.jeno menarik pergelangan tangan nana. Namun pria itu memberontak. Jeno semakin mengeratkan genggaman nya.

“Lepaskan” tangan nya sakit cengkraman jeno tidak main-main kuat nya

Lift terbuk.jeno kembali menarik kekasihnya.hingga sampai pada tempat di mana dia memarkirkan mobil nya.

Merogoh saku jas nya.mengambil kunci.dan segera membuka pintu untuk kekasihnya. “Masuk” ucap nya

“Aku bisa pulang sendiri, minggir” hendak beranjak dari hadapan jeno.namun tubuhnya di tarik kasar untuk masuk ke dalam mobil yang pintunya telah terbuka.pintu mobil tertutup hendak di buka.namum terkunci.dapat ia lihat jeno yang berjalan ke sisi kemudi dan masuk ke dalam dengan cepat.tanpa meninggalkan celah untuk dirinnya kabur.

“Maaf menggunakan cara kasar kamu keras kepala” ucap jeno.dan mulai menghidupkan mobil nya

Emosi benar-benar telah menguasai jeno. Ia melajukan mobil itu membelah jalanan yang untungnya sedang lengang dengan kecepatan sedang.di samping nya nana hanya diam dan terus mengeluarkan air mata.

15 menit mereka berkendara.nana melihat ke arah luar jendela.di penuhi pohon.sepertinya mereka sedang menaiki bukit.nana melebarkan mata. ketika jeno menggaungkan gas nya dan mengendarai mobil dengan kecepatan penuh.

Melihat ke arah jeno. “Kamu mau mati hah” pekik nana. panik, takut, bercampur jadi satu di diri nana sekarang, ini gilaa, mobil ini serasa melayang. Sementara jurang berada di sisi samping mereka sekarang. Jika salah langkah bisa saja mobil ini terjun ke bawah.

Wajah datar. Dengan tangan menggenggam erat kemudi mobil. Jeno berkata. “Dari pada kehilangan mu lebih baik kita mati bersama sekarang” kaki nya semakin menekan pedal gas yang sudah mencapai batasnya.

Nana frustasi.ia berteriak. “Jangan bodoh jenoo pelankan mobil nya di depan sana ada jurang” ia benar-benar panik

“Jangan tinggalkan aku dan dengarkan penjelasanku dulu atau kamu mau meninggalkan bumi ini berdua dengan ku sekarang na ” sahut jeno yang masih membawa mobil seperti orang kesetanan.

Di saat genting pun jeno masih memberikan penawaran.

Nana melihat ke depan sekita 50 meter lagi ada tikungan tajam.jalan sempit. Dan jurang di sisi kanannya. Ia menatap jeno.tangan nya meraih kemudi.berharap jeno sadar. “Jeno hentikan ini bahayaaaaaa” nana memekik frustasi.dengankedua tangan yang mencengkram rambut miliknya.mata itu bergerak panik. Jurang sudah di depan mata. Namun jeno seperti butaa.

“Pilihan mu menentukan nasib kita nana, dengarkan atau mati. ” ucap jeno tanpa memperdulikan kenyataan bahwa nyawa mereka sedang berada di bawah kendalinya

Nana memejamkan matanya. “FINEEE aku dengar kan pelankan jenoo atau kita akan matii” teriakan geram nana terdengar.

Ckiiitt”

Suara ban mobil berdecit dengan nyaringnnya, rem mobil yang di tekan secara mendadak menyebabkan mobil itu ber manufer ringan di tikungan.hingga akhirnya berhenti tepat di sisi jurang. Ban mobil itu berhenti di 5 meter sebelum menyentuh jurang.hampir saja nyawa mereka melayang. Sedikit lagi mereka menemui ajalnya nya jika mobil ini tidak berhenti. keputusan tepat nana.Untung saja jalan ini hanya mereka yang sedang melewatinya.

Air mata nana kembali turun.badannya bergetar.Nana Menyandarkan kepalanya pada kursi mobil. Bernafas lega sambil sambil menetralkan detak jantung nya. sungguh ia tidak mau mati muda. kenapa jeno begitu nekat.

Jeno pun tersadar akan tindakan gegabah nya. IA Menyandarkan kepala nya pada stir mobil. Dengan tangan yang mengepal. ia menagis.

Kemudian jeno menatap nana. Dan merengkuh badan rapuh itu. “Maaf na , aku diam tadi bukan karena tak ingin membelaa , tapi aku tau kamu mampu untuk melawannya, aku tak tau jika kamu juga butuh aku sebagai tameng mu untuk melawan dia, maaf kan aku” ucap jeno disela isakan nya ia terus menangis.palaagi melihat nana yang begitu hancur dihadapannya.

Melepaskan pelukan.memegang bahu nana.dan menatap mata sembab itu.hancur hati jeno melihat nya.air mata kembali keluar dari mata jeno.ia mengecup mata nana sebentar. “Maafkan aku na, aku akan jelas kan jnagan di potong,tapi terserah kamu mau percaya atau tidak aku akan menceritakan kejujuran padamu” jari nya mengelus pipi nana

“Tadi seterlah mengantar berkas ke ruanganku dia mengeluh badan nya tak sehat na lalu aku menyuruh nya untuk istirahat saja, tapi saat dia berjalan menuju sofa di ruangan ku , dia terjatuh dan aku yang kaget segera menghampiri dan membantu nya” wajah jeno tiba-tiba berubah.datar dingin dengan sorot mata tajam. “tetapi wanita itu malah memanfaatkan keadaan ia memelukku.dia meletakka Jadi semua nya ulah oerrmpuan itu .? Jrno menganggun di bahu nya

Dia berani merendahkan ku jeno, aku tidak terima.

Maka balas kan nana, jangan menahan dendam segera lakukan.

Berani seklai Dia berurusan dengan arsyana.

Kembali ke kantor

Tidak

Aku ingin membalas ny

Tidak sekarang, aku ingin melampiaskn hasrat ku yang sudah kupendam dari 3 tahun yang lalu. Maaf hari ini tak bisa kutahan lagi karna cinta ku sudah kamu ragukan

Kita ke apart ku sekaranv

Tempatku atau tidak sama sekali

Tempatku Atau kau mau simulasi mati bersama ku .?

Baiklaahh aprt mu

Sudah sebulan lebih ibu rara meninggal dan selama itu pula rara menunjukkan bahwa dia benar-benar membutuh kan jeno.

Apa-apa jeno.saat hujan ia meminta jeno datang. Saat ingin berangkat kerja. ia meminta di jemput oleh jeno dengan alasan hati nya masih terguncang.dan semua itu di turuti oleh jeno karena rasa simpati nya pada rara

Seperti saat ini rara sedang duduk di samping jeno yang sedang mengemudikan mobil nya.tak terlibat percakapan. Hanya keheningan yang tercipta di sana.

Rara berfikir mungkin dengan cara ini ia bisa sedikit demi sedikit mendapat kan hati jeno. dan merebut jeno dari pria baik itu.

Sudut bibir nya tertarik satu.menciptakan senyuman miring namun tipis.

Mungkin dengan ibu nya pergi merupakan salah satu jalan agar langkah nya mudah dalam mendapatkan hati jeno.

Isi otak rara memang tak terduga. Dia gila. Bahkan mengambil keuntungan di atas duka yang sudah menimpanya.

Ributnya Hantakan kaki yang sedang berlari terdengar menggema pada lorong rumah sakit. itu nana rara dan jeno yang sedang menuju ruang iccu dimana tempat ibu jang diberi tindakan. Mereka sampai di sana. Dan sudah ada pula bibi yang di maksud oleh rara.

Nana terus mengelus pundak rara.ia pun cemas sekarang.bagaimana dengan rara pasti sekarang ia begitu tertekan.“berdoa ra, jangan menangis” perkataan nana yang mana semakin membuat rara menangis parau

Pintu iccu terbuka. Nana segera menghampiri dokter yang sedang bertugas “dokter bagaimana keadaan ibu teman saya” tanya nana.

“Maaf tapi mari kita bicara di ruangan saya” kemudian dokter itu memimpin langkah mereka memasuki ruangan yang menjadi hak milik nya “silahkan duduk” ucap dokter itu

“Jadi bagaimana keaadaan ibu saya dokter” rara bertanya

Dokter di hadapan mereka kini menggeleng pelan. Sorot mata nya nana sangat paham. Yang akan mereka dengar bukanlah sebuah kabar baik.Kemudian Nana menggenggam erat jemari rara.

“Pasien mengalami serangan jantung dan saat di bawa ke rs sudah dalam keadaan tidak sadarkan diri. Kami, tim dokter di rumah sakit ini telah melakukan usaha semaksimal mungkin, tetapi pasien meninggal dunia dan telah meninggalkan kita” jelas dokter dengar suara berbela sungkawa nya

mendengar penjelasan dokter itu membuat rara menjerit sejadi-jadinya. Air mata tak berhenti turun.ia histeris dalam pelukan nana.

“Kini keluarga satu-satunya yang aku punya telah pergi meninggalkan aku sebatang kara.siapa lagi yang bisa menjadi tempat ku bersandar na. Siapa .?” Ucap rara di sela tangisannya.

nana mengelus pelan kepala rara.ia menatap jeno yang sedang memasang wajah terkejut nya. “Kamu punya aku dan jeno kami bisa menjadi keluarga mu rara, tenanglah kami tak akan meninggalkan mu” lalu setetes air mata jatuh dari sudut mata cantik kepunyaan nana.seolah ia dapat merasakan kepedihan yang sedang di rasakan oleh rara.

Rara menutup telfon nya lalu menangis tersedu-sedu.

“Apa yang terjadi, kamu kenapa” tanya nana khawatir. Sementara chenle hanya memutar mata nya tanda jengah. Drama Queen 🙄 pikir nya

“Ibu masuk rumah sakit, bibi melihat ibu sudah tak sadarkan diri di dekat tangga” jelas rara dengan suara parau nya

“Penyakit apa yang ibu mu punya” nana mengelus lengan rara.bermaksud menenangkan. Semua mata menatap ke arah rara penasaran.

“Jantung” ucap rara.nana terbelalak. “Ke rs mana ibu mu di bawa” tanya nana panik

“rs pertamaa” rara menjawab nana mengerti “cepat ikut aku , aku bekerja di sana. Kau harus segera menemui Ibu mu semoga ibumu baik-baik saja” ucap nana panik dia seorang dokter tentu dia tau kondisi ibu jang saat ini sedang tidak baik. Serangan jantung begitu fatal.

“Aku ikut na, aku juga harus menemui ibu jang” ucap jeno

Nana mengangguk.kemudian tangan nya menarik lengan rara.untuk segera mengikuti langkah nya.

Ceklek

Pintu ruangan terbuka.menampakkan sosok seorang pria menggunakan jas dokter miliknya. Pria itu tersenyum manis.melihat ruangan yang sudah terisi oleh 5 orang 4 lelaki dan 1 wanita.

“Nana” ya itu nana.jeno yang melihat kekasih nya segera menghampiri nana.lalu memeluk nya

“Oh kenapa ramai sekali” ia tertawa.manis sekali.di dalam pelukan jeno.

“Kenapa tidak mengabari jika ingin ke sini” tanya jeno.yang memasang wajah memelas nya.seraya menenggelamkan wajah nya pada ceruk leher nana.

“Hanya ingin memberi kejutan” jawab nana seraya tangan nya mengelus punggung jeno.

“Kk nana kk jeno ayolah aku tau kalian rindu, tapi lebih baik lepaskan pelukan kalian dan duduk di sini” ucap lele.

“Biarkan mereka le , kamu tau mereka rindu kenapa mesti di larang” sahut renjun yang mengerti.ia juga sudah mendapat cerita dari lele.

“Aku takut dirimu panas melihat kemesraan mereka, karena kk lucas tidak ada di sini” jawab lele. Matanya menatap sekilas ke arah rara.lalu ia tertawa.

Di sudut ruangan lain ada jisung yang menahan ekspresi wajah nya.dia sangat mengerti mksd dri kekasihnya itu.

“Kenapa tak ajak lucas ke sini renjun” tanya nana yang sudah duduk di sebelah jeno.yang merangkul pinggangnya mesra.

“Dirimu saja juga susah meluang kan waktu ke mari na, begitu pula kk lucas” jawab renjun.

“Betull, nana sudah lama tidak mengunjungiku, aku sedih sekali” saut jeno.ia mentap nana.dengan bibir yang mengerucut lucu.hingga mampu menarik sudut bibir nana.untuk tersenyum.

“Jangan cemberut begitu , sekarang aku sudah ada di sini” saut nana.tangan nya mencubit gemas bibir jeno.

Tiba-tiba suara chenle memecah aura kemesraan yang di buat oleh jennana di ruang itu “Heii kk na apa kamu tak melihat orang baru di ruang ini” sahut chenle “dia sekretaris baru nya kk jeno, dia sangat baik orang nya” tunjuk lele pada rara.

Nana mengalihkan pandangannya ke arah wanita itu.“emm maafkan aku yang tidak segera sadar ada kamu di sini nona” nana mengulur kan tangan nya pada rara “kenalkan aku jaemin arsyana sering nya sih di panggil nana” kemudian tangan itu di sambut oleh rara “saya jang livandra sebut saja rara” jabatan tangan itu terlepas “ semoga kita bisa menjadi teman baik” ucap nana dengan senyuman.

“Oh kk livandra, kk nana ini merupakan kekasih dari kk jeno, jadi jika dia datang berkunjung kamu harus melayani dengan baik ya, seperti yang ibu kamu lakukan dulu” lele menyahut lagi dengan senyum nya.karena nana tak mengenalkan diri sbg kekasih jeno.

Kepala rara mengangguk mengiyakandapatkan nya.pikir rara.hati nya geramm.

“Kk nana hari ini kamu terlihat begitu manis, ada yang sedang terjadi .?” Tanya lele pada nana.mata nya menatap nana yang terlihat bingung

“Loh bukan nya nana memang manis setiap hari le” sahut renjun

“Eum kk renjun benar le, calon ipar ku ini memang sangat manis bahkan ayah dan bubun saja sangat menyayangi nya” jisung menimpali omongan renjun

“Tentu sajaa, tak ada lagi yang lebih pantas menjadi pendamping kk jeno selain kk nana kan ji hahaha” ucapan chenle membuat renjun serta jisung tertawa karena memang hanya mereka yang mengerti maksudnya ah atau mungkin rara juga mengerti tapi tidak ikut tertawa ?

Kemudian mata lele menatap ke arah rara yang wajah nya sudah memerah bak kepiting rebus.mereka beradu pandang.lele menatap mata itu menantang. Dengan pandangan angkuh yang ia punya. Sedetik kemudian ia melepaskan pandangan.dan lanjut bercengkrama bersama renjun

Chenle tertawa dalam hati nya. “Bagaimana pertunjukan ku hari ini rara ? apa hati mu sudah panas haha sadarlah kamu tak akan bisa memiliki tempat yang sudah lama di isi oleh kk nana” hati chenle yang menyuarakan kalimat itu.

Sementara nana tidak mengerti apa maksud chenle berkata seperti itu. Sekarang ia hanya fokus mengelus kepala jeno yang bersandar di bahu kiri nya menggunakan tangan kanan nya

Matanya menatap rara yang tiba-tiba mengalihkan pandangan ketika bertemu tatap dengan nana.kenapa mata nya menatap ku begitu tajam.apa aku ada salah. Batin nana bertanya.

Aku terus melangkah untuk mencapai ruang yang ku tuju.ruangan kk jeno.untuk menepati janji pada kk nana.aku datang kemari. “Rasanya sudah lama tidak berkunjung kemari” memang benar mungkin sekitar 2 bulan yang lalu itu pun karena menemani jisung berkunjung, maklum lah aku juga orang sibuk heheh

Saat sampai Aku segera membuka pintu. dapat kulihat ada ular yang sedang berjaga di ruangan besar ini di dekat pintu masuk sebelum mencapai ruangan ceo nya.dia menatap ku.wajah nya biasa saja tapi aku tau hati nya pasti tak suka.

“Kamu apa sudah membuat janji ?” Ular itu berbicara

Sebentar dia bertanya padaku ? Haha Untuk apa aku membuat janji. Tak ku hiraukan dan aku kembali berjalan ke arah ruangan kk jeno. Tapi si setan itu mencegat langkah ku.apa”an mata itu menatap ku tajam.

“Anda tidak boleh sembarangan masuk ke dalam ruangan jika belum membuat janji” janji lagi pikir ku ck.

“Apa aku harus membuat janji jika ingin menemui calon ipar ku ?” Aku mentapnya dengan pandangan tak kalah tajam dari yg dia berikan

“Saya tau anda adalah kekasih dari pak jisung tapi untuk bertemu orang penting anda tetaplah harus membuat janji.” ucapan nya membuat otakku seketika mendidih.

Sial aku di remehkan hahaha . “Jadi maksud mu aku bukan orang penting .? Tanya ku dan dia mengangguk haha ingin ku pukul saja muka sok cantik nya ini

Dia butuh sedikit pengertian maka biar aku jelaskan “Perlu aku tunjukkan berapa banyak lembar saham yang aku punya .? Berapa banyak perusahaan yang aku miliki kamu ingin tau .? Maaf bukan bermaksud riya tapi itu kenyataan nya.

Lihat wajah ular ini sedang menegang hahaha , ah nama nya livandra tertulis di name tag nya. Ku tatap kembali matanya untuk mengintimidasi nya “Harus kau ingat nona livandra aku bisa menggusur posisi mu sekarang juga , mengganti uang ganti rugi karena kontrak kerja bukan hal berat untuk ku , jangan besar kepala kamu.mau kamu membawa ke jalur hukum pun aku tak takut,palu itu bisa kuhalau dengan kuasaku, maka dari itu kamu harusnya bersikap sopan layak nya bawahan pada atasan padaku.paham .?

Dapat ku lihat wajah itu berubah pucat dan kepala nya seketika mengangguk patuh. Haha rasakan, baru ku serang dengan kata saja kamu sudah lemah.

Baiklahh mari menunggu kk nana datang kemari, ah apa perlu kk renjun juga .?

“Panggilkan kk jeno bilang chenle ada di sini menunggu nya” perintah ku padanya.lalu mendudukkan diri di sofa tamu ruangan itu.

“Baik pak” dia berjalan tergesa menuju ruangan kk jeno.hhaa takut kah ? haha bagus kalau tunduk Begitu kan aku jadi senang.

tapi sungguh rok nya itu tidak ada yang lebih baik lagi apa? bahkan cetakan segitiga nya nampak jelas apa ia tak malu. Segitu nya cara kamu menggoda, livan livan.

Jeno merasakan pusing pada kepalanya.entah kenapa bisa pusing tiba-tiba. Jeno menggelengkan kepalanya.berharap pusing yang menyerangnya segera hilang.

Rara melihat jeno.wajah nya terlihat khawatir “jeno kamu kenapa” namun batin nya tersenyum

“Kepala ku pusing ra”

“kita kembali ke hotel ya, agar kamu beristirahat, ayo aku bantu”

Rara merangkul pundak bos nya.lalu matanya menatap salah satu pelayan di sana. Dan ia tersenyum seraya memberi acungan jempol pada pelayan itu. Kemudian dengan segera membawa jeno keluar dari restoran itu.

Jalanan jeju pada malam ini sedang terlihat ramai. Ada yang bersepeda.ada pula yang sedang duduk nongkrong bersama temannya.termasuk mereka yang sedang berjalan bersama kekasih hati mereka.

Seeprti dua insan yang menjalin kasih ini mereka sedang menikmati malam terkahir mereka di pulau jeju walau hanya di sekitaran hotel yang menjadi tempat penginapan mereka.tangan mereka saling menggenggam.saling melontarkan candaan. Serta senyuman.

Kemudian Si lelaki tinggi memeluk bahu lelaki yang lebih rendah. Bermaksud untuk menghalau udara dingin yang akan menyentuh kulit terkasih nya.

“Badannmu sudah dingin ayo kita pulang” ajak si lelaki tinggi seraya menatap mata kekasihnya yang sedang menggeleng pelan.

“Ada kamu di sini, kamu bisa menghangatkanku kan” sebelah matanya berkedip nakal ke arah pria tinggi.serta senyum jahil terbit di wajah manis itu.

“Kamu menggoda ku le” tanya si pria tinggi. Mata sipit itu menatap kesal pada chenle kekasih nya.

“Siapa yg menggoda, kamu saja yang berotak mesum, jisung byuntae” ia tertawa karena kata terakhirnya.

ia belajar kata itu dari seorang wanita yang mengatai jisung byuntae karena ketahuan terus menerus menatap ke arah lele, saat mereka makan tadii.

Lele terus tertawa.apa lagi melihat wajah jisung yang begitu murung sekarang.namun sedetik kemudian ia berhenti tertawa. Lalu mata nya memicing kala menatap objek yang berada pada jarak yang tida terlalu jauh di depan nya.

Telihat di mata lele Seorang wanita tengah memapah tubuh sempoyongan seorang pria yang di kenali nya.

Tangan nya menepuk lengan jisung. “Lihat di depan sana , bukan kah itu kk jeno dan sekretaris nya” tunjuk nya pada dua manusia berbeda gender yang sedang melangkah tak begitu jauh dari mereka

Jisung mengeryitkan alis nya.ia memperhatikan sejenak “iya itu kk jeno, tapi kenapa dia terlihat seperti orang yang kehilangan kesadaran setelah mabuk.?” Jisung bingung.setaunya jeno bukan lah seorang peminum.

Ada yang tak beres.otak nya bekerja cepat.mata jisung terbelalak.lalu menatap chenle yang juga memasang wajah tegang nya.

“Cepat kejar mereka jii” ucap lele saat melihat jeno telah hampir hilang dari pandangan mereka.

Jisung mengangguk. menggenggam tangan lele.membawa nya berlari cepat menghampiri wanita itu yang terlihat kesusahan membawa tubuh kk nya.

Memelankan langkah agar terlihat natural. Jisung mendekati mereka. Dan saat tepat di hadapan mereka ia menyapa.

“Oh apa yang terjadi pada pak jeno” ucap jisung.ia memandang sekretaris jeno yang sedang menatapnya terkejut

Rara saat ini bingung tak ia kira akan bertemu salah satu rekan kerja saat ini.

“Ah pak jisung selamat malam. Sepertinya pak jeno sedang mabuk karena terlalu bnyak minum alkohol di restoran depan” ucap rara berbohong

Jisung menganggukkan kepalanya “biarkan saya membantu anda membawa pak jeno ke kamar nya, anda tunjukan saja di mana kamar dia” jisung hendak meraih tubuh kk nya. Namun wanita itu menolak.

“Tidak perlu pak jisung, ini sudah tugas saya sebagai sekretaris pak jeno” tolak rara dengan suara sopan nya

Jisung tersenyum “kalau begitu biar saya melakukan tugas saya sebagai adik dari kk jeno, kemarikan biar aku saja yang membawa nya” rara terkejut .ia tak tau jika pria tinggi ini adalah adik dari jeno.kemudian jisung meraih paksa tubuh jeno.hingga berada di dalam rengkuhan nya.kemudian berjalan.memapah jeno.dan meninggalkann rara dan lele yang masih berdiam diri di tempatnya.

Lele menatap rara dengan tatapan intens nya.menatap dari pangkal rambut hingga ujung kaki rara. Tangan nya ia lipat di depan dada. Dan menimbulkan keryitan pada dahi rara yang melihat tingkahnya

“Kenapa anda melihat saya dengan pandangan seperti itu, apa yang sedang anda lihat ” tanya rara.ia risih karena tatapan itu.

“Cih” lele berdecih. “kau bertanya apa yang sedang aku lakukan heh .?” mata nya menatap remeh pada rara, ia kesal sekali perempuan ini sungguh tidak tau diri

“Aku hanya sedang memperhatikan ular yang kini sedang meratap, karena gagal dalam mendapatkan mangsa nya” setelah berucap.lele tertawa puas.keras sekali.

Wajah rara memerah.tangan nya mengepal. “Apa maksud anda”

Lele berhenti tertawa dan kembali menatap serius ular di hadapannya ini “Kau tau aku sudah menyaksikan banyak ular yang kalah dalam mengincar mangsa tepat di depan mata ku, jadi jangan sampai hal itu juga terjadi pada diri mu nona”

tangan lele menunjuk tepat ke arah muka rara. “kamu berhentilah, sebelum semua nya menjadi rumit dan kamu mendapatkan akibat nya” lele memperingati.kemudian kaki nya melangkah menjauhi wanita yang sedang menahan banyak kegeraman di dalam hati nya.

Di dalam kamar hotel yang sedang di isi oleh dua orang berbeda jenis kelamin terdengar suara sautan tawa dari keduanya akibat berbagi cerita antara mereka.

“Jadi kamu umur nya sepantaran sama aku ya” .Rara tersadar oleh ucapannya. “eh maaf pak saya keceplosan” ucap rara.dgn wajah seperti ketakutan.

“Haha iya umur kita sebaya, udah santai aja kalo ga lagi formal gpp panggil jeno anggap aja saya temen kamu” jawab jeno

Rara tersipu.benar saja rencana nya berhasil.sedikit demi sedikit ia berhasik memikat jeno. Bahkan jeno tak menolak untuk datang ke kamarnya saat ia ketakutan.tanda bahwa jeno khawatir pikirnya.

“Jadi boleh nih manggil nya pakai “jeno” aja .?” Tanya rara

“Ya silahkan” jeno menjawab di sertai tawa nya.

Rara menggerakkan tubuhnya pelan.tangan nya menimpa ujung baju bawah nya. Sehingga menyebabkan bahu mulus milik nya terekspos.berharap jeno akan tergoda.

Jeno melihat itu.ini bahaya “aku kembali ke kamar ya ra, hujan nya sudah reda” lalu berjalan keluar dari kamar itu.

Sementara rara tersenyum miring. “Kamu tak tahan kan jeno makanya kamu memilih keluar haha” ucap rara.matanya menatap pintu yang sudah di tertutup kembali setelah jeno keluar.

Dia merasa jeno tidak menolaknya karna tak mau tapi karna belum berani untuk menyentuhnya.maka dia harus melakukan lebih dari ini.

Gilaaa