Gulf dan Joss sudah sampai di alamat yang Mew kirim tadi. Dengan hati hati joss menurunkan gulf dan menaruhnya di kursi roda.

Joss mendorong kursi roda itu memasuki sebuah caffe, di lihat dari indra penglihatan gulf seorang lelaki berkacamata sedang tersenyum licik ke arahnya.

'dia bahkan tetep berpenampilan lugu?' batin gulf tidak percaya dengan semua kebohongan dan tipuan yang Mew gunakan untuk menutup jati dirinya.

Mew melambaikan tangan memberi isyarat agar gulf menghampirinya.

Mata Mew menatap lelaki besar yang ada di belakang gulf “siapa? Sugar daddy kamu?” Tanya Mew sambil berjalan mendekati Gulf.

Gulf diam tidak menjawab, kemudian tak lama mata Mew turun kebawah melihat perut dan kaki gulf yang di lindungi oleh gips

Tangan Mew bergerak untuk sedikit memukul kecil gips kaki gulf. “AKHHH-!!” Ringis gulf kesakitan

“Sakit?” Tanya Mew tiba tiba saja tangan Mew di raih oleh joss dan di putar kuat

“AGHHH—” teriak Mew kesakitan

“Kamu harusnya tau aku gak bakal diem kalo kamu sampe berani nyentuh gulf-Ku!” Ucap joss memperingati kemudian menguatkan putarannya pada tangan Mew

“Aghhh... L-Lepas!”

Joss pun melepaskan genggaman kuatnya, kemudian menatap sengit lelaki yang membuatnya muak ini.

“Agh sakit juga.. nih duit buat kaki lo.. terus jangan lupa ini ada biaya buat aborsi” ucap Mew melemparkan setumpuk uang kepaha gulf

Gulf mengerutkan dahinya kemudian tersenyum remeh, ia meraih tangan Mew dan kembali melempar kan uang itu ketangan Mew.

“Harusnya kamu yang simpen ini buat biaya di pengadilan... Aku yakin, orang tua angkat kamu gak bakal mau nyelamatin kamu kelak”ucap gulf tegas

Sunggingan tercetak di sudut bibir manis gulf. Begitu juga dengan Joss, kemudian gulf mengeluarkan selembaran kerta tuntutan berisikan tuntutan aborsi.

Laporan itu sudah di siapkan oleh Joss dua hari lalu sesaat ia tau gulf mendapatkan suruhan aborsi dari Mew. Dan ia langsung memberikan kepada gulf tadi sebelum memasuki caffe ini.

“Hahahahahah” tawa mew pecah sesaat setelah membaca surat itu “lo pikir orang tua gue bakal percaya?” Tanya mew sambil mencengkram pundak gulf.

Lagi lagi gulf hanya tersenyum menanggapi Mew, ia membuka hpnya yang bergetar di saku. Mendapat kiriman video yang di kirim oleh luke.

Di satu sisi, di tempat luke berada. Ia sudah berhasil membuat kaki Mild lumpuh tanpa harus mengotori tangannya.

Luke tau kelemahan Apo, Apo akan sangat tempramen saat ia mabuk. Dan luke manfaat kan itu unuk membuat Mild terjebak dan mendapatkan luka yang sama seperti yang gulf Alami.

Tadi sesaat setelah Apo bercinta dengan Mild, Mild mencoba menahan Apo agar tidak pergi meninggalkan nya. Tapi naas, Apo malah melemparkan sebuah gucci besar yang ada di kamar Bar itu ke arah kaki Mild.

Dan Luke hanya diam sambil menghisap rokok menunggu video yang ia ambil dari cctv kamar itu cukup untuk ia simpan.

Gulf menonton video itu dengan sangat puas “AHAHAHAHA LIAT” tawanya sambil mengarahkan video itu kepada Mew.

Mew membulatkan matanya dengan urat kepala yang bermunculan akibat menahan amarah, tangannya mengepal kuat kemudian berlari keluar caffe dengan keadaan emosi.

Mew berjalan tanpa memperhatikan jalan sekita, gulf pun mendorong kursi rodanya ke arah jendela kaca caffe itu. Di luar sana hujan, gulf sebenarnya sedikit khawatir jika Mew akan kenapa napa.

Bohong jika ia sepenuhnya membenci Mew, tapi gulf sekuatnya menahan diri agar tidak luluh kepada Mew yang sudah terlalu jahat kepadanya.

Hujan semakin deras, dan saat Mew sedang membuka pintu mobilnya, tanpa sadar ada sebuah mobil yang melintas dari arah berlawanan dengan kondisi ugal-ugalan.

BRAKKKK

Mobil itu menghantam mobil mew membuat Mew terpental ke arah dekat jendela. Mata gulf membelalak saat melihat mew terhempas dan terhimpit oleh mobil, kepala Mew sedikit bergerak menoleh ke arah Gulf.

Gulf beberapa kali memerjabkan matanya kaget melihat kejadian di depannya.

Dengan bersimbah darah yang terus keluar dari mulut Mew membisikkan sebuah ucapan minta tolong kepada gulf “t-tolongh....”

Gulf menggigit bibir bawahnya dan mengepalkan kuat tangannya. Gulf berusaha menatap Mew tanpa iba. Ia tidak ingin luluh di saat ia benar benar ingin Mew mengalami ini.

Dan berusaha tidak peduli

“t-tolong a-aku....”

“Uhuk uhuk... G-gulf...”

Saat joss ingin keluar untuk menyelamatkan Mew, gulf menahan tangannya kuat. “Jangan di tolongin, biarin aja dia mati”

“Gulf! Tapi dia butuh pertolongan!”

“Aku lebih suka liat dia sekarat dari sini”

“Gulf please setelah ini baru kamu boleh balas dendam lagi oke?... Dia butuh pertolongan gulf...”

“TAPI DIA GAK PERNAH MAU NOLONGIN AKU JOSS!” Teriak gulf emosi dengan mata yang sudah berkaca-kaca dan bibir yang bergetar.

Ia benar, ia lebih menyukai mew menderita tanpa harus mengotori tangannya. Gulf tersenyum menyetujui pikirannya barusan.

Tapi sialnya joss tidak mendengarkan dan malam menyelamatkan Mew yang sudah sekarat itu.

Gulf meraih handphone nya menggetikan nomor Luke. Ia salah mengira Joss akan memihak nya. Bagaimana pun, joss pasti akan mengutamakan kewajiban nya sebagai dokter.

Dan Gulf tau, joss tidak akan berkhianat dengan pekerjaannya.

Tutt

“Halo gulf?”

“Jemput aku di tempat yg tadi aku kirim”

“Joss kemana?”

“Dia bawa Mew ke rumah sakit”

“Hah?”

“Jemput aku luke”

Tut tut tut tut

Tbc.